Anda di halaman 1dari 13

ANALISI MEDIA MASSA ONLINE LIPUTAN6.

COM
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi massa
Dosen Pengampu : Ema S.I.Kom., M.Si

Ditulis oleh :
Naufal Murtadho
1910631190186

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
RINGKASAN

Media massa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi setiap
hari, kapan saja dan dimana saja antara satu orang dengan orang yang lain. Setiap orang akan
selalu memerlukan media massa untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian di sekitar
mereka, dengan media massa pula orang akan mudah mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan pada saat tertentu mereka menginginkan informasi.1

Disisi lain manusia dapat berbagi kejadian – kejadian yang terjadi di sekitar mereka
kepada orang lain. Sehingga antara satu orang dengan orang lain di daerah yang berbeda
dapat melakukan pertukaran informasi mengenai kejadian disekitar mereka melalui media
massa. Perlu ditekankan bahwa dalam hal ini yang dimaksud media adalah media atau alat
yang menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi
massa, bukan media tradisional seperti wayang, kethoprak, ludruk, dan lain sebagainya.

. Salah satu studi kasus yang peneliti ambil yaitu unsur-unsur media massa dalam penyajian
berita Liputan6.com Adapun hal yang peneliti analisis dari berita tersebut adalah unsur dari
media massa yaitu komunikator, pesan, media, khalayak, efek dan feedback. Kemudian
metode penelitian yang digunakan adalah metode literatur atau library source yaitu dengan
mencar sumber sumber melalui jurnal online maupun website edukasi. Berita yang disajikan
merupakan berita berjenis investigasi

ii
DAFTAR ISI

Judul.............................................................................................................................................i

Ringkasan ...................................................................................................................................ii

Daftar Isi ...................................................................................................................................iii

Latar Belakang ...........................................................................................................................1

Studi Pustaka ..............................................................................................................................3

Pembahasan ................................................................................................................................5

Kesimpulan ................................................................................................................................9

Daftar Pustaka ..........................................................................................................................10

iii
LATAR BELAKANG

Media massa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi setiap
hari, kapan saja dan dimana saja antara satu orang dengan orang yang lain. Setiap orang akan
selalu memerlukan media massa untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian di sekitar
mereka, dengan media massa pula orang akan mudah mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan pada saat tertentu mereka menginginkan informasi.

Disisi lain manusia dapat berbagi kejadian – kejadian yang terjadi di sekitar mereka
kepada orang lain. Sehingga antara satu orang dengan orang lain di daerah yang berbeda
dapat melakukan pertukaran informasi mengenai kejadian disekitar mereka melalui media
massa. Perlu ditekankan bahwa dalam hal ini yang dimaksud media adalah media atau alat
yang menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi
massa, bukan media tradisional seperti wayang, kethoprak, ludruk, dan lain sebagainya.

Sedangkan media massa modern terbagi menjadi dua yaitu media massa yang tercetak
dalam sebuah kertas (media cetak) dan media yang terdiri dari perangkat mesin – mesin
(media elektronik), media massa cetak misalnya majalah, surat kabar, dan lain sebagainya.
Serta media elektronik seperti radio dan televisi. 2Sehingga dalam hal ini media yang
dimaksud adalah media yang merupakan hasil dari adanya teknologi terbaru atau modern
yang dapat menyampaikan sebuah informasi terkini yang meliputi kehidupan bermasyarakat
dan penting diketahui oleh masyarakat.

Komunikasi massa meliputi semua lapisan masyarakat atau khalayak ramai dalam
berbagai perbedaan, perbedaan tersebut terdapat pada usia, agama atau keyakinan,
pendidikan, status sosial dan semua yang terjangkau oleh saluran media massa. Ada
hubungan timbal balik antara media dengan khalayak, khalayak dapat mempengaruhi media
dan sebaliknya media juga dapat mempengaruhi khalayak.

Media dapat menyampaikan hal penting untuk diketahui masyarakat sehingga


masyarakat mengerti dan mengetahui kejadian yang sedang terjadi, begitu pula sebaliknya
masyarakat dapat menghubungi media untuk menyampaikan informasi yang ada disekitar
mereka melalui nomor – nomor yang dapat dihubungi pada suatu media.

2
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada

1
Media massa terbagi menjadi dua jenis yaitu media massa cetak dan media massa
elektronik. Media massa elektronik adalah sarana komunikasi massa melalui perangkat –
perangkat elektronik seperti televisi dan radio. Sedangkan media cetak adalah sarana
komunikasi massa melalui tulisan seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan lain – lain.

Media massa elektronik salah satu media yang memiliki kekhususan, hal itu terletak
pada dukungan elektronik dan teknologi yang menjadi kekuatan dari media yang berdasar
pada elektronik. Salah satu kelebihan media elektronik adalah sifatnya yang real time atau
disiarkan secara langsung apabila ada peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi.

Menurut khalayak, media elektronik sifatnya lebih instan daripada media cetak,
sehingga media elektronik lebih banyak dipilih oleh khalayak daripada media cetak. Sifat
media elektronik yang real time terkadang juga menjadi kendala bagi pendengar atau pemirsa
karena berita yang tersaji belum tentu diketahui saat itu juga oleh pendengar atau pemirsa,
karena saat ditayangkan mereka sedang tidak mengkonsumsi media tersebut.

Kendala ini memberikan konsekuensi kepada televisi maupun radio untuk melakukan
pengulangan informasi atau siaran. Walaupun televisi atau radio dapat melakukan
pengulangan siaran tetapi khalayak dapat memilih alternatif lain untuk mendapatkan
informasi tersebut misalnya melalui media cetak berupa surat kabar. Salah satu
perkembangan media massa cetak yang paling terlihat perkembangannya adalah surat kabar.

Dari data yang diambil dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) Indonesia, hingga Juni
2012 tercatat 471 anggota penerbit pers dari 29 cabang SPS di seluruh Indonesia yang terdiri
dari surat kabar, tabloid, majalah dan organisasi penerbit berita lain (SPS, Juni 2012). Surat
kabar dapat hidup di tengah persaingan media informasi karena masih adanya minat orang
terhadap surat kabar yang memiliki harga terjangkau untuk mendapatkan sebuah informasi,
mudah dibawa kemana – mana, bisa didokumentasikan, bisa dibaca berulang – ulang dan
mudah diperoleh jika diperlukan.3

STUDI PUSTAKA

3
Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia

2
1. Definisi komunikasi massa yang lebih perinci dikemukana oleh ahli komunikasi
lainnya yaitu Gerbner yang dikutip oleh Rakhamat dalam buku Komunikasi Massa,
menurutnya komunikasi massa adalah : “Mass communication is the technologically
and institutionally based production and distribution of the most broadly shared
continuous flow of messages in industrial societies”. Komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan
yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. (2007:3)

Definisi Gerbner menggambarkan bahwa komunikasi massa itu menghasilkan


suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan,
didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jangka waktu yang
tetap. Proses produksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus
oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu. Berdasarkan definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa, komunikasi massa harus menggunakan media massa
sebagai media penyampai informasi kepada khalayak dalam kegiatan berkomunikasi
pada komunikasi massa. Dimana media yang termasuk media massa adalah radio,
televisi, majalah, dan surat kabar yang dikenal sebagai media massa.

2. Komunikasi massa menurut Bittner adalah pesan yang dikomunikasikan melalui


media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is message
communicated through a mass medium to a large number of people ).4
Dari definisi tersebut diketahui bahwa komunikasi massa itu harus
menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada
khalayak yang banyak, seperti rapat akbar dilapangan luas yang dihadiri oleh ribuan,
bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan
komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah: radio
siaran dan televisi, kedua disebut sebagai media cetak, serta media film. Film sebagai
media komunikasi massa adalah film bioskop.

3. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain,

yaitu Gebner. Menurut Gerbner seperti yang dikutip oleh Rahmat dalam buku

4
Elvinaro Andranto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung:Refika
Offset,2007), hlm.3.

3
Elvinaro “Mass communication is the tehnologically and institutionally based

productionand distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in

industrial societies”.(Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang

berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas

dimiliki orang dalam masyarakat industri.5

Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menhasilkan

suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan,

didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang

tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi

pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan

membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak

dilakukan oleh masyarakat industri.

4. Meletzke mengartikan komunikasi massa sebagai setiap bentuk komunikasi yang

menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara

tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah tersebar menunjukkan

bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada disatu tempat, tetapi

tersebar diberbagai tempat. Menyimak berbagai definisi komunikasi massanyang

dikemukakan oleh para ahli komunikasi, tampaknya tidak ada perbedaan yang

mendasar atau prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi.

Hal ini telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi

massa. Bahkan,secara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa yang

membedakannya dari bentuk komunikasi lai

PEMBAHASAN

5
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2003), hlm.

4
MEDIA ONLINE
Liputan 6.com

1. Komunikator
Unsur komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Dapat dipahami bahwa
komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik.
Dengan mengingat kembali pendapat Wright, bahwa massa itu melibatkan lembaga, dan
komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, mari kita banyakan secara
kronologis proses penyusunan pesan oleh komunikator sampai pesan itu diterima oleh
komunikan.

Dalam Portal media online seperti Liputan6.com, komunikator nya terdiri dari berbagai
kalngan yang sudah jelas akan kredibilitas nya sehingga berita dan informasi yang akan
disampaikannya pun dapat dipercarya.

2. Pesan
Berikut adalah pesan atau berita yang dimuat dalam situs Liputan6.com
Dirut Pertamina Ungkap Hasil Investigasi Kebakaran Kilang Balongan, Ini
Penyebabnya

“ Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memaparkan hasil investigasi terkait


insiden kebakaran Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada 29 Maret 2021. Kebakaran
yang baru bisa dipadamkan setelah berhari-hari terbakar tersebut disebabkan oleh  sambaran
petir.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina melibatkan empat


investigator eksternal untuk mengaudit hasil investigasi Kilang Balongan. Keempat
investigator tersebut adalah Dirjen Migas Kementerian ESDM, BPPT, LAPI ITB, dan
investigator luar negeri Det Norske Veritas.

"Kami jadikan hasilnya (audit investigasi) ini untuk improvement karena ini yang paling
penting," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (29/9/2021).

5
Nicke menjelaskan, Pertamina telah mendapatkan pelajaran dari hasil investigasi tersebut
guna meningkatkan fasilitas pengaman yang tidak hanya di kilang saja, tetapi dijadikan
standar untuk sektor hulu dan hilir Pertamina.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengungkapkan, peristiwa


kebakaran terjadi di area offside kilang antara pertankian, sehingga area pemerosesan minyak
tidak ada masalah.

Terdapat empat tangki yang terbakar, yaitu tangki E, F, G, dan H dari 71 tangki dengan
luasan sekitar hampir dua haktare dari total 180 hektare.

"Tangki G yang ini terjadi explotion pada 28 Maret 2021. Semua dioperasikan di bawah


kapasitas maksimum operasinya," ujar Djoko.

Berdasarkan alat lightning detection system milik PT PLN (Persero) menyebutkan bahwa


hasil pengukuran sepanjang pukul 23.00 hingga 01.00 hari terdapat 241 kali sambaran petir.

Adapun hasil analisis BMKG menyatakan ada kumpulan awan dan sambaran petir dengan
radius 17 kilometer saat malam kebakaran tersebut.

"Kami mendapatkan data dari PLN yang mempunyai alat bernama lightning detection system
dan juga dari BMKG," terang Djoko.

Sementara itu dari hasil investigasi serta analisis empat tim investigator menduga kebocoran
disebabkan oleh sambaran petir yang menyebabkan degradasi pada dinding tangki G yang
menyebabkan penipisan dinding tangki, lalu disusul robek dan kebocoran dinding tersebut
akibat tekanan mekanik dari dalam tangki yang berisi bahan bakar minyak.

Insiden kebakaran terjadi akibat sambaran petir pada tangki G yang menghasilkan segitiga
api berupa oksigen, vapor hydrocarbon, serta sambaran petir yang memicu ledakan.” 6

6
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4671129/dirut-pertamina-ungkap-hasil-investigasi-kebakaran-kilang-
balongan-ini-penyebabnya?source=search

6
Hasil dari analisis berita diatas adalah bahwa berita tersebut termasuk berita berjenis
investigasi, karena n merupakan berita yang mengembangkan sebuah berita yang didasari
oleh penyelidikan atau penelitian dari berbagai sumber. 

Dan penggunaan 5w 1h nya pun lengkap. Berita disajikan dengan sangat jelas, singkta dan
padat sehingga mudah dipahami dan dicerna

3. Media

Portal media Liputan6.com merupakan media online yang dibangun di sebuah website
terpadu, tampilannya sangat menarik dan meiliki ciri khas yang menjadikan pembeda dari
situ berita yang lainnya.

Akses untuk mencari berita tersebut sangat ringkas dan juga mudah dipahami bagi
pengakses pertamanya.

4. Khalayak atau Komunikan

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan heterogen. Pada komunikasi
antarpersona, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti:
nama, Pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikat dan
perilakunya.

Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan


(anonym), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping
anonym, komunikan komunikan komunikasi massa adalah heteroge, karena terdiri dari
berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan berdasarkan factor:
usia, jenis kelamin, Pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat
ekonomi

5. Efek

Efek yang di hasilkan dari berita tersebut adalah sebagai informasi kepada audiens nya
mengenai peristiwa yang sedang terjadi, sehingga dengan adanya laporan berita tersebut
dapat menghilangkan rasa penasaran para audiens mengenai peristiwa yang sedang terjadi.

7
6. Feedback

Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback merupakan
faktor penting dalam proses komunikasi antar persona, komunikasi kelompok, dan
komunikasi massa. Efektivitas komukasi sering kali dapat di lihat dari feedback yang di
sampaikan oleh komunikan.

Umpan balik sebagai respon mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi
atarpesona. Bila penulis memberikan kuliah kepada anda secara tatap muka, penulis akan
memperhatikan bukan saja ucapan anda, tetapi juga kedipan mata, gerakan bibir, posisi
tubuh, intonasi suara, dan gerakan lainnya yang dapat penulis artikan.

8
KESIMPULAN

Dapat dipahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media
cetak maupun elektronik. Dengan mengingat kembali pendapat Wright, bahwa massa itu
melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, mari
kita banyakan secara kronologis proses penyusunan pesan oleh komunikator sampai pesan itu
diterima oleh komunikan.

Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta dean peristiwa atau opini. Namun tidak
semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa.
Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria
penting atau menarik, atau penting sekalipun menarik, bagi sebagian besar komunikan. Ada
peristiwa yang mempunyai ketegori penting, tetapi hanya penting bagi sekelompok orang.
Peristiwa tersebut tentu saja tidak sisampaikan melalui media massa

Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback merupakan
faktor penting dalam proses komunikasi antar persona, komunikasi kelompok, dan
komunikasi massa. Efektivitas komukasi sering kali dapat di lihat dari feedback yang di
sampaikan oleh komunikan.

Umpan balik sebagai respon mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi
atarpesona. Bila penulis memberikan kuliah kepada anda secara tatap muka, penulis akan
memperhatikan bukan saja ucapan anda, tetapi juga kedipan mata, gerakan bibir, posisi
tubuh, intonasi suara, dan gerakan lainnya yang dapat penulis artikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Elvinaro Andranto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar
(Bandung:Refika Offset,2007), hlm.3.

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2003), hlm.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia

PORTAL MEDIA ONLINE :

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4671129/dirut-pertamina-ungkap-hasil-investigasi-
kebakaran-kilang-balongan-ini-penyebabnya?source=search

10

Anda mungkin juga menyukai