Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI


(E-COMMERCE, M-COMMERCE, DAN SISTEM PEMBAYARAN E-COMMERCE)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Mira Meilia Marka, SE., MM.

Disusun Oleh:
Kelompok 9
1. Risma Vadila (201911574)
2. Nurul Liana (201911624)
3. Vina Anggraeni (201911673)
4. Rizka Ayu Puspita (201911677)
5. Umar Said (201911698)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen ini. Adapun judul yang dibahas dalam makalah ini “Sistem
Informasi Manajemen Berbasis Teknologi (E-Commerce, M-Commerce, dan Sistem
Pembayaran E-Commerce)”. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat
tugas guna mengikuti mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Dengan terselesainya penyusunan makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan


para pembacanya. Penyusun juga tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada yang terhormat ibu Mira Meilia Marka, S.E., MM. Selaku Dosen
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Kami menyadari penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Amin ya robbal alamin…..

Kudus, 19 Oktober 2021

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. E-COMMERCE..............................................................................................................2

1. Jenis-jenis E-commerce.............................................................................................2

2. Contoh E-Commerce.................................................................................................3

3. Perkembangan E-commerce di Indonesia...............................................................4

4. Manfaat E-commerce................................................................................................5

5. Manfaat Website sebagai Platform E-commerce...................................................6

6. Kelebihan E-commerce.............................................................................................7

7. Kekurangan E-commerce.........................................................................................8

ii
B. M-COMMERCE...........................................................................................................10

1. Keuntungan M-commerce......................................................................................10

2. Kekurangan M-commerce......................................................................................10

3. Keterbatasan-keterbatasan M-commerce.............................................................10

4. Model Bisnis M-commerce.....................................................................................11

5. Contoh M-commerce...............................................................................................12

C. SISTEM PEMBAYARAN E-COMMERCE................................................................14

1. Alat Pembayaran Elektronik dalam E-commerce...............................................14

2. Kelebihan Sistem Pembayaran E-commerce........................................................16

3. Kekurangan Sistem Pembayaran dalam E-commerce........................................17

BAB III PENUTUP................................................................................................................18

A. KESIMPULAN.............................................................................................................18

B. SARAN.........................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi semakin pesat di masa sekarang ini, media internet telah
menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan. Jangkauannya pun sudah meluas ke
berbagai aspek baik dari segi pendidikan, hiburan hingga meluas ke dunia bisnis.
Kemajuan teknologi khususnya di bidang internet banyak sekali memberikan keuntungan
dan kemudahan dalam penghematan waktu dan penghematan tenaga kerja. Suatu
perusahaan harus dapat mengikuti perkembangan teknologi agar bisnisnya semakin
berkembang, contohnya E-commerce. E-commerce merupakan salah satu sistem
transaksi pembelian secara online yang sedang tren di kalangan masyarakat saat ini. E-
commerce dapat menyediakan kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transaksi
jual-beli, pemesanan, pemasaran barang atau jasa melalui sistem elektronik seperti
internet, televisi, website, atau jaringan computer lainnya.
Perkembangan e-commerce yang dianggap telah membentuk suatu dimensi
perekonomian baru. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, teknologi terus berevolusi
dan berfokus pada penemuan ide dan konsep baru, termasuk di dalamnya mengenai
mobile computing dan jaringan nirkabel (wireless network). Berawal dari hal ini,
terbentuklah suatu tren teknologi yang mencoba memberikan sebuah bentuk diversifikasi
pelayanan e-commerce dalam jaringan nirkabel yang populer disebut mobile commerce
(m-commerce) (Rajnish, dkk. 2006). M-commerce merupakan penerus dari e-commerce
didefinisikan sebagai semua kegiatan yang berhubungan dengan transaksi komersial
melalui jaringan komunikasi dengan perangkat mobile. M-commerce dapat
meningkatkan produktivitas dengan data berkecepatan tinggi dan sistem mobile yang
hemat biaya.
B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan tentang E-commerce?


2. Jelaskan tentang M-commerce?
3. Jelaskan mengenai sistem pembayaran E-commerce?
C. Tujuan

1. Mengetahui dan menjelaskan mengenai E-commerce

1
2. Mengetahui dan menjelaskan mengenai M-commerce
3. Mengetahui dan menjelaskan mengenai sistem pembayaran E-commerce
BAB II PEMBAHASAN

A. E-COMMERCE

Apa itu ecommerce? Electronic commerce atau ecommerce adalah segala aktivitas
jual beli yang dilakukan melalui media elektronik. E-commerce dapat menyediakan
kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transaksi jual-beli, pemesanan, pemasaran
barang atau jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi, website, atau jaringan
computer lainnya.
1. Jenis-jenis E-commerce

E-commerce sebetulnya dibagi menjadi enam golongan, yaitu:

 Business to business (B2B)

Jenis e-commerce dimana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada
perusahaan lainnya. Dalam model ecommerce ini, biasanya pembeli memesan
barang dalam jumlah besar. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang membeli
perlengkapan kantor dari sebuah produsen.

 Business to consumer (B2C)

Dalam jenis ecommerce ini, sebuah perusahaan menjual produk atau jasa
kepada konsumen. Pada umumnya, pelanggan dalam ecommerce B2C hanya
mengecer. Jika anda pernah membeli dari suatu toko online, aktivitas tersebut
termasuk dalam golongan ini.

 Consumer to consumer (C2C)

Pernah menjual barang bekas ke orang lain yang membutuhkannya melalui


internet? Aktivitas tersebut termasuk dalam jenis e-commerce ini. Dengan kata
lain, C2C adalah transaksi online antara dua individu.

 Consumer to business (C2B)

2
Berkebalikan dengan B2C, ecommerce C2B adalah skenario di mana seseorang
menjual produk atau layanan kepada sebuah perusahaan. Seorang graphic
designer, misalnya, menawarkan dan menjual logo buatannya kepada sebuah
bisnis makanan.

3
 Business to public administration (B2A)

Model ecommerce ini mirip dengan B2B, tetapi pelakunya adalah bisnis dan
lembaga pemerintah. Contoh B2A adalah jasa pembuatan website untuk sistem
administrasi online.

 Consumer to public administration (C2A)

Jenis ecommerce satu ini berjalan seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh
individu dan lembaga pemerintah. Ecommerce dengan model C2A jarang
ditemui di Indonesia. Jenis transaksi yang terjadi biasanya berbentuk jasa.

2. Contoh E-Commerce

1) Business to business (B2B)

1. Electronic City — menjual perlengkapan elektronik kantor dan rumah


tangga

2. Ralali — di samping peralatan kantor dan rumah tangga juga menjual


peralatan industri, restoran, dan pertanian

3. Mbiz — sama seperti Ralali, tetapi juga menyediakan jasa seperti


housekeeping dan perbaikan dinding

2) Business to consumer (B2C)

1. Lazada — menyediakan fashion, aksesoris, kosmetik, dan elektronik


pribadi

2. Blibli — seperti Lazada, namun juga menjual perabotan, perlengkapan


anak, peralatan olahraga

3. Shopee — sama seperti Blibli

3) Consumer to consumer (C2C)

4
1. OLX — menjual berbagai produk, mulai dari keperluan pribadi hingga
kendaraan dan perlatan rumah tangga

2. Tokopedia — seperti Shopee, tetapi pembeli juga dapat menemukan


barang bekas di sini

3. Kaskus — merupakan forum terbuka, namun tidak jarang di gunakan


pengguna untuk memasarkan barang bekas

5
4) Consumer to business (C2B)

1. Freelancer — website di mana pekerja freelance menawarkan keahlian


pada bisnis yang membutuhkan

2. Upwork — sama seperti Freelancer

3. iStock — situs untuk bisnis yang membutuhkan foto, video, dan ilustrasi
digital untuk penggunaan komersial

5) Business to public administration (B2A)

1. Qlue — menyediakan perangkat lunak untuk membantu kinerja


perusahaan dan lembaga pemerintah, termasuk sistem administrasi
kendaraan dan aplikasi analitik

2. Accela — membantu pemerintah melakukan administrasi publik dengan


konsep software as a service

3. Perkembangan E-commerce di Indonesia

Industri ecommerce berkembang sangat pesat di Indonesia belakangan ini.


Bahkan, negara kita berada di puncak 10 negara dengan pertumbuhan ecommerce
tercepat di dunia. Pada tahun 2018 sendiri, ecommerce di Indonesia memiliki
pertumbuhan 78%. Dari angka pertumbuhan tersebut, 17,7% diantaranya merupakan
transaksi pembelian tiket pesawat dan pemesanan hotel. Selain itu, pembelian
pakaian dan alas kaki menyumbang 11,9% sedangkan 10% berasal dari kosmetik
dan produk kesehatan. Dinilai dari statistik tersebut, memiliki sebuah situs
ecommerce tentunya akan sangat menguntungkan, baik bagi Anda yang sudah
memiliki bisnis maupun yang baru akan memulai.

6
4. Manfaat E-commerce

Jangkauan yang luas 

Sebagai pemilik toko konvensional, Anda hanya dapat menjangkau pembeli dari
daerah yang sama. Lain halnya jika Anda memiliki sebuah website e-commerce.
Manfaat e commerce yang pertama, pembeli dari berbagai penjuru negeri dapat
melakukan transaksi di toko Anda.

Tidak dibatasi oleh waktu

Toko di dunia nyata bisa beroperasi selama 24 jam setiap hari, tetapi biaya
untuk mendukungnya pun akan sangat besar. Melalui internet, pembeli tetap
dapat mengakses dan membeli dari toko walaupun Anda tertidur lelap. Manfaat
e-commerce satu ini tentu sangat membantu kita semua.

Biaya yang lebih murah 

Biaya operasional lapak online sangat rendah dibandingkan toko berbentuk


bangunan. Setidaknya, Anda tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa
bangunan, serta ongkos listrik.

Tidak perlu stok barang sendiri 

Dalam industri e-commerce, Anda bisa menjadi seorang dropshipper. Teknik


pemasaran ini memungkinkan Anda berjualan tanpa memiliki stok barang.
Ketika order datang, Anda tinggal meneruskannya kepada produsen barang
yang diinginkan.

Kemudahan mengelola transaksi dan pengiriman

Dengan memiliki toko online, Anda tidak perlu pusing memikirkan cara
transaksi dan pengiriman barang. Kini sudah ada berbagai layanan pembayaran
elektronik yang dilakukan melalui internet. Selain itu, barang kiriman dapat
dilacak secara online.

Anda mampu mempelajari kebiasaan pelanggan 

7
Menjalankan bisnis online tanpa memahami perilaku pelanggan akan menyia-
nyiakan investasi Anda. Saat ini sudah banyak tool analytic yang dapat
digunakan untuk mempelajari data toko online Anda, seperti Google Analytics.

Kerja dari mana pun 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, satu dari manfaat e-commerce adalah
dapat diakses kapan pun. Oleh karena itu, Anda pun dapat menjalankannya dari
mana saja asal memiliki perangkat dan koneksi internet yang memadai.

5. Manfaat Website sebagai Platform E-commerce

Ada tiga sarana yang bisa digunakan untuk berjualan secara daring, yaitu
Marketplace online (seperti Tokopedia dan Bukalapak), website sendiri, dan media
sosial.
— Membangun kredibilitas
Sosial media atau marketplace memang merupakan etalase online yang mudah
digunakan. Namun, tidak banyak cara yang bisa dilakukan untuk
memperkenalkan diri Anda dalam kedua jenis platform tersebut. Kemungkinan
besar, Anda hanya bisa membuat deskripsi pendek tentang produk atau jasa
yang ditawarkan.Lain halnya jika bisnis Anda memiliki sebuah situs tersendiri.
Dengan website, Anda memiliki kebebasan dalam menentukan desain dan fitur
toko online. Misalnya, Anda dapat membuat tampilan lapak yang lebih ringkas
dan mudah dipahami oleh pembeli. Selain itu, sebuah studi Verisign
menunjukkan bahwa 84 persen konsumen setuju bahwa pedagang online yang
memiliki website lebih dapat dipercaya daripada yang hanya berjualan di
media sosial. Oleh karenanya, Anda perlu memiliki website untuk
memasarkan brand Anda.
— Dapat berfungsi sebagai katalog
Ketika menjual produk di media sosial maupun marketplace, Anda tidak diberi
kemudahan untuk mendeskripsikannya. Di lain sisi, tampilan website dapat
diatur sesuai keinginan. Misalnya, Anda dapat memajang berbagai barang
dagangan Anda beserta tulisan-tulisan yang membantu calon pembeli untuk
mengenalnya.
— Meningkatkan pelayanan kepada pembeli

8
Marketplace dan media sosial memiliki fitur chat atau message yang bisa
diakses kapan saja. Namun demikian, pengelolaan pesan masuk akan menjadi
berantakan jika sudah ada banyak orang yang ingin berkomunikasi dengan
Anda. Tentunya Anda tidak ingin lupa membalas sebuah pertanyaan dari calon
pembeli. Untuk menanggulangi problema tersebut, Anda perlu website yang
memiliki fitur chat atau ticketing yang lebih mumpuni dan terorganisir.

9
— Brand Anda lebih Mudah Ditemukan Melalui Mesin Pencarian
Penelitian yang dilakukan oleh GE Capital Retail Bank menunjukkan bahwa
81 persen orang riset produk dengan mesin pencarian sebelum melakukan
pembelian. Selain itu, 60 persen pembeli mengunjungi situs ecommerce yang
mereka temukan di mesin pencarian, sebelum akhirnya memutuskan untuk
membeli. Menilai dari fakta tersebut, tentunya berjualan melalui marketplace
atau media sosial tidak menjanjikan publikasi brand yang cukup. Alih-alih
menggunakan platform perantara, sebaiknya Anda berdagang secara mandiri
dengan website e-commerce.
— Banyak Kompetitor Memiliki Website
Kompetisi bisnis di internet sangatlah berat, terutama jika barang atau layanan
yang Anda jual juga ditawarkan oleh banyak pihak lain. Di saat Anda masih
berdagang melalui marketplace, banyak kompetitor telah memperkuat brand
mereka dengan situs toko online.
Ditambah lagi, Anda perlu mengingat bahwa calon pembeli kini menggunakan
mesin pencarian untuk menemukan brand terpercaya. Sebelum persaingan
semakin ketat, ada baiknya Anda mulai menggunakan website untuk
memasarkan usaha.
— Membuat Website itu Mudah dan Murah
Banyak orang beranggapan bahwa memulai sebuah website bukanlah hal yang
gampang. Padahal, prosesnya tidak serumit yang dibayangkan. Sebelum
membangun situs toko online pertama Anda, yang perlu dilakukan adalah
membeli layanan hosting dan domain. Keduanya tidak memerlukan dana
besar. Di Niagahoster, Anda bisa mendapatkan hosting mulai dari Rp 10.000
per bulan dan domain mulai dari Rp 14.000 per bulan.

6. Kelebihan E-commerce

a. Tidak Perlu Toko Fisik


Untuk bisa menjual produk barang atau jasa secara online, Anda tidak perlu
membangun ataupun menyewa toko fisik. Hal ini mampu mengurangi adanya
biaya sewa serta biaya tenaga kerja penjaga toko. Hal inilah yang menjadi

10
alasan kenapa barang atau jasa yang dijual secara online di e-commercesering
mempunyai harga yang lebih murah daripada toko.

11
b. Mudah Berkembang
Ini merupakan implikasi dari poin pertama. Salah satu dari kelebihan e-
commerce adalah Anda bisa dengan mudah dan juga cepat dalam
menembangkan bisnis, karena biaya yang harus Anda keluarkan tidak
sebanyak bila Anda membangun toko offline. Selain itu, tingkat kepraktisan
yang ditawarkan oleh e-commerce pun mampu membuat beberapa konsumen
lebih memilih untuk melakukan belanja online.
c. Tidak putus kontak
Saat melakukan belanja Online, Anda akan diminta untuk mengisi data secara
lengkap. Nah, bila Anda disetujui oleh pelanggan, Anda bisa menggunakan
kontak ini sebagai suatu sarana promosi. Selain itu, beberapa e-commerce pun
mempunyai aplikasi yang bisa di install langsung di handphone. Penggunaan
pada fitur notifikasi ini juga menjadi sarana promosi yang efektif.

7. Kekurangan E-commerce

a. Tidak Bisa Melihat Barang


Belanja Online akan membuat pelanggan tidak bisa melihat barang produk
atau jasa secara langsung. Itulah kenapa ada beberapa pelanggan yang tidak
mempunyai jual beli di e-commerce. Walaupun sudah ada sistem rating
ataupun pemberian testimoni, namun beberapa orang masih merasa bahwa hal
ini tidak mampu menjamin barang ataupun jasa yang akan diperoleh
mempunyai kualitas yang sama seperti yang sudah dijanjikan.
b. Resiko besar
Kekurangan e-commerce yang merupakan karena adanya implikasi dari poin
pertama adalah mempunyai resiko yang cukup besar. Terutama jika melalui
website e-commerce yang tidak menjamin suatu keamanan, seperti Instagram,
Whatsapp, Facebook, dll. Hal ini juga bisa diminimalisir dengan melakukan
belanja pada perusahaan yang memang menawarkan tingkat keamanan belanja
di beberapa marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll. Selain
itu, masih ada resiko lain berupa pencurian data pribadi sampai pencurian
kartu kredit. Kunci dari berbelanja ini adalah harus selalu hati-hati.

12
13
c. Persaingan Harga
Kekurangan lain dari e-commerce adalah tingginya persaingan antar toko, baik
itu berupa harga produk ataupun yang lainnya. Hal ini sebenarnya baik untuk
pelanggan, namun bisa jadi juga merugikan untuk para penjual. Karena mudah
untuk mencari barang ataupun jasa yang dicari, maka setiap penjual juga bisa
dengan mudah membandingkannya pada barang atau jasa lain yang ditawarkan
toko. Sehingga, nantinya hal ini akan membuat persaingan yang ketat,
sehingga penjual pun tidak memperoleh untuk yang besar.

14
B. M-COMMERCE

M-Commerce yang berasal dari mobile commerce merupakan suatu sistem


perdagangan (e-commerce) yang dilakukan melalui media protabel seperti ponsel, PDA,
dll Pada dasarnya, M-Commerce ini merupakan gabungan dari e-commerce dan mobile
computing. Karena itu, bisa dikatakan bahwa M-Commerce adalah E-Commerce yang
berada dalam lingkungan nirkabel.
M-commerce dapat meningkatkan produktivitas dengan data berkecepatan tinggi
dan sistem mobile yang hemat biaya, selain itu pelanggan dapat menggunakan aplikasi
m-commerce ini pada tempat dan situasi yang berbeda. Kelahiran m-commerce terutama
terpicu oleh tingkat penetrasi handphone di seluruh dunia.
1. Keuntungan M-commerce

Kepuasan pelanggan, penghematan biaya, dan peluang bisnis baru


Dapat dilakukan dimana saja dengan light-weighted device
Dapat membawa penjual dan pembeli bersama – sama dengan mudah sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan laba yang lebih dekat
2. Kekurangan M-commerce

Tidak bisanya menawarkan grafik suatu PC


Layar kecil membatasi kompleksitas aplikasi
Terdapat pendekatan berbeda terhadap pemahaman M-Commerce oleh
masing-masing jaringan
3. Keterbatasan-keterbatasan M-commerce

M-commerce mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang ditinjau dari beberapa


segi. Misalnya saja, M-Commerce mempunyai keterbatasan yang ditemui dalam
penggunaan media utama (cellphone), yaitu:
1. Ukuran device yang relative kecil
2. Mobile device yang digunakan untuk mengakses tidak punya media
penyimpanan.
3. Teknologi belum semutakhir PC
4. Pelanggan butuh pencarian data yang cepat dan mudah
5. Penggunaan m-commerce menjadi tidak efektif, tidak efisien, dan tidak
memberikan kepuasan kepada pelanggan

15
16
Selain itu, M-Commerce juga memiliki keterbatasan yang ditinjau dari segi teknis,
yaitu:
1. Tidak ada standarisasi
2. Bandwidth tidak cukup
3. Keterbatasan transmisi
4. Masalah cuaca
5. Jarak koneksi

4. Model Bisnis M-commerce

M-Commerce mempunyai beberapa model bisnis dari berbagai aspek, seperti


1. Layanan Keuangan
a. Perbankan
b. Wireless Payment
c. Micropayment
d. Wireless Wallet
e. Bill Payment Service
f. Money Transfer
2. Belanja
a. Anywhere wireless
3. Iklan
4. Mobile Portal
a. Berita
b. Olahraga
c. E-mail
d. Hiburan
e. Informasi Perjalanan
f. Restoran
g. Informasi Pertandingan
h. Layanan Komunitas
i. Stock Trading

17
5. Mobile B2B
a. Pemesanan jasa secara mobile
b. Mengecek ketersediaan barang
c. Melakukan pemesanan produk tertentu
d. Melayani keamanan akses
e. Mengurangi kesalahan petugas
6. Mobile B2C
a. Transaksi antara organisasi bisnis dengan pelanggan
b. Personalisasi notifikasi barang dagangan
c. Mobile games
d. Pelayanan hotel
7. Location Based Commerce
a. Meliputi lima area, yaitu:
 Lokasi
 Navigasi
 Tracking
 Pemetaan
 Timing
b. Teknologi jaringan yang mendukung pencarian lokasi :
 Position Determining Equipment
 Mobile Positioning Center
 Location Based Technology
 Geographic Content
 Location Specific Content

5. Contoh M-commerce

Contoh salah satu m-commerce yaitu layanan mobile banking. Layanan


mobile banking merupakan layanan fasilitas perbankan yang melalui komunikasi
bergerak seperti handphone, PDA, dll. Layanan Mobile Banking itu sendiri terdiri
dari Informasi Account, Pembayaran, Deposito, Penarikan dan Transfer, dll.

18
Misalnya saja pada layanan m-banking BNI, fasilitas layanan perbankan bagi
nasabah BNI yang mempermudah untuk melalukan transaksi-tarnasaksi yang
bersifat non-finansial dan financial. Melalui layanan m-banking BNI, nasabah dapat
melakukan transaksi yang bersifat non-finansial yaitu pengecekan saldo, history
transaksi dan pengecekan tagihan kartu kredit serta layanan penggantian PIN ATM
BNI. Dan juga, nasabah dapat melakukan transaksi yang bersifat financial yaitu
transfer uang antar rekening BNI, pembayaran tagihan kartu kredit BNI dan isi ulang
pulsa simPATI, Mentari, IM3, dll.

19
C. SISTEM PEMBAYARAN E-COMMERCE

Dalam era perkembangan teknologi informasi di Indonesia saat ini, kemudahan


penyampaian dan penerimaan. informasi dalam bentuk digital sangat diperlukan. Salah
satu bentuk teknologi informasi digital adalah ecommerce. Di dalam e-commerce
terdapat sistem pembayaran yang umumnya diterapkan yaitu kartu kredit online, dompet
digital, tunai digital, sistem stored value online, sistem digital accumulating balance,
sistem pembayaran cek digital dan wireless (Laudon and Traver, 2009).
Pada praktik pelaksanaannya tidak semua macam sistem pembayaran tersebut
diterapkan dalam transaksi e-commerce di Indonesia. Menurut data Indonesia Credit
Card Association (2013), sistem pembayaran dalam e-commerce di Indonesia yang
paling populer adalah: Transfer Bank (57%), Cash on Delivery (28%), Kartu Kredit
(7%), dan lain-lain (8%).Penelitian ini ditujukan mencari data mengenai sistem
pembayaran elektronik yang paling banyak digunakan dalam ecommerce di Indonesia
dan mengevaluasi faktor-faktor yang mendukung bukti tersebut untuk meningkatkan
kesuksesan sistem pembayaran elektronik dalam e-commerce. Survey pada 3 web e-
commerce yang dipilih berdasar rangking oleh alexa.com. Modifikasi model sukses
sistem informasi DeLone dan McLane dan model penerimaan teknologi oleh Tella
(2012), Hasil menunjukkan 76.47% sistem pembayaran elektronik pada e-commerce
peringkat atas menggunakan kartu kredit.

1. Alat Pembayaran Elektronik dalam E-commerce

Menurut Laudon dan Traver (2009), e-commerce adalah transaksi bisnis


yang dilakukan dengan menggunakan internet dan web yang memenuhi dua
syarat, yaitu seluruh transaksi dilakukan dengan teknologi media digital (terutama
transaksi yang terjadi melalui internet dan web) serta terjadi perpindahan mata
uang pada transaksi tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam definisi ecommerce
tersebut, bahwa terjadi transaksi yang melibatkan mata uang menggunakan
teknologi media digital. Transaksi tersebut adalah terkait sistem pembayaran.
Dijelaskan oleh Laudon dan Traver beberapa macam sistem pembayaran dalam e-
commerce adalah sebagai berikut:

20
1) Kartu kredit online
Merupakan bentuk utama sistem pembayaran online. Ada 5 pihak yang
terlibat dalam pembelian kredit online yaitu konsumen, penjual,
clearinghouse, bank penjual (kadang disebut dengan acquiring bank) dan
bank yang mengeluarkan kartu kredit milik konsumen. Bagaimanapun,
sistem kartu kredit online memiliki sejumlah batasan yang melibatkan
keamanan, resiko penjualan, biaya, dan keadilan sosial.
2) Dompet digital (digital wallets)
Berusaha menandingi fungsionalitas dari dompet tradisional yang
mengandung informasi identifikasi pribadi dan nilai yang tersimpan dalam
beberapa bentuk.
3) Tunai digital (digital cash)
Merupakan token numerik online berdasar deposit bank atau akun kartu
kredit.
4) Sistem stored-value online
Memperbolehkan konsumen untuk melakukan pembayaran instan, online
untuk penjual dan individu lain, berdasar nilai yang tersimpan dalam akun
online. Beberapa sistem penyimpanan nilai online butuh agar user
mengunduh dompet digital, sementara yang lain butuh user untuk sekedar
sign up dan transfer uang dari akun yang telah ada ke akun nilai yang
tersimpan online.
5) Sistem digital accumulating balance
Memperbolehkan user untuk melakukan pembelian pada web,
mengakumulasi keseimbangan (balance) debit yang nanti akan ditagihkan
pada akhir siklus (misal akhir hari, atau akhir bulan); konsumen lalu
menghitung bayaran semua balance dengan menggunakan cek atau akun
kartu kredit. Sistem akumulasi keseimbangan (balance), ideal untuk
pembelian konten digital seperti trek musik, bagian buku, artikel maupun
koran.
6) Sistem pembayaran cek digital
Perpanjangan dari infrastruktur checking dan banking saat ini.

21
7) Sistem pembayaran wireless
Sistem pembayaran berbasis telepon seluler yang memungkinkan untuk
melakukan pembayaran mobile. Namun, tidak seluruh tipe sistem
pembayaran tersebut dapat diterapkan di Indonesia. Mengingat banyak
faktor terkait pandangan masyarakat yang mendukung dan menolaknya.

2. Kelebihan Sistem Pembayaran E-commerce

a. Produk dan layanan bervariasi


Batas dari tipe perdagangan ini tidak didefinisikan secara geografis
sehingga memungkinkan Anda untuk membuat pilihan secara luas,
memperoleh informasi yang dibutuhkan dan membandingkan penawaran
dari semua pemasok atau pihak penyedia barang/jasa terlepas dari lokasi
mereka.
b. Mempersingkat rantai distribusi
Dengan memungkinkan jalannya interaksi dengan konsumen akhir, e-
commerce memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan justru
menghilangkannya. Dengan cara ini, saluran langsung antara produsen atau
penyedia layanan dan pengguna akhir memungkinkan mereka untuk
menawarkan produk atau jasa yang sesuai dengan target pasar.
c. Pembayaran lebih mudah
Dengan berkembangnya sistem pembayaran yang ada saat ini sangat
memudahkan transaksi e-commerce.
d. Brand lebih dekat dengan konsumen
E-commerce memungkinkan brand untuk lebih dekat dengan pelanggan
mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi
perusahaan.
e. Peningkatan kualitas layanan
Dengan demikian, konsumen diuntungkan dengan peningkatan kualitas
layanan, kedekatan yang lebih baik, serta dukungan pra dan pasca penjualan
yang lebih efisien.

22
f. Belanja kapan saja
Dengan banyaknya bentuk aktifitas perdagangan elektronik baru, Anda
dapat berbelanja melalui toko virtual kapanpun yang Anda mau.
g. Efisiensi biaya
Pengurangan biaya adalah keuntungan penting lainnya yang terkait dalam
dunia e-commerce. Semakin umum proses bisnis tertentu, maka semakin
besar tingkat keberhasilannya. Hal itu menghasilkan pengurangan biaya
administrasi yang signifikan.

3. Kekurangan Sistem Pembayaran dalam E-commerce

a. Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi


b. Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-
commerce, baik nasional maupun internasional
c. Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa
menyentuh atau mencoba produk)
d. Hilangnya privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian
negara
e. Rawannya melakukan transaksi bisnis online
f. Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang
ditampilkan di website dengan produk asli

23
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam era perkembangan teknologi informasi saat ini, kemudahan penyampaian


dan penerimaan informasi dalam bentuk digital sangat diperlukan. Salah satu bentuk
teknologi informasi digital adalah ecommerce. E-commerce dapat menyediakan
kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transaksi jual-beli, pemesanan, pemasaran
barang atau jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi, website, atau jaringan
computer lainnya.
M-commerce merupakan penerus dari e-commerce didefinisikan sebagai semua
kegiatan yang berhubungan dengan transaksi komersial melalui jaringan komunikasi
dengan perangkat mobile. M-commerce dapat meningkatkan produktivitas dengan data
berkecepatan tinggi dan sistem mobile yang hemat biaya. Kelahiran m-commerce
terutama terpicu oleh tingkat penetrasi handphone di seluruh dunia.
Di dalam e-commerce terdapat sistem pembayaran yang umumnya diterapkan yaitu
kartu kredit online, dompet digital, tunai digital, sistem stored value online, sistem digital
accumulating balance, sistem pembayaran cek digital dan wireless. Dalam
penggunaannya terdapat keunggulan dan juga kekurangan dari kedua hal tersebut yang
tidak bisa dihindari.

B. SARAN

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih fokus dan
detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang dapat diambil.
Selebihnya mohon dimaafkan. Diharapkan kritik dan saran dari teman-teman dan
dosen pembimbing agar kedepannya dapat menghasilkan makalah yang lebih baik lagi,
sekian terima kasih.

24
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasari, Hestin, Thanh Thi Bi Dan , dan A. Bima Murti Wijaya. 2014. Analisis Jenis
Sistem Pembayaran Elektronik Dalam Transaksi E-Commerce Di Indonesia.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014).
NO 166-167. https://fti.uajy.ac.id/sentika/publikasi/makalah/2014/%2816%29.pdf

https://axle.id/id/apa-saja-kelebihan-kekurangan-e-commerce/

https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-ecommerce/

https://accurate.id/bisnis-ukm/e-commerce-adalah/

https://www.kompasiana.com/dfiranoty/5500ba61a33311ac0a5106fd/model-mobile-
commerce-m-commerce

http://repository.uib.ac.id/359/4/S-1131032-chapter1.pdf

25
26

Anda mungkin juga menyukai