Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

KELAS 1C1
 Alfi Nur Zeha (P27838121001)
 Alfrinscha Dinda Larasati (P27838121002)
 Angela Erti Suci Rosari (P27838121003)

LABORATORIUM ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

2021
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

DIODE BRIDGE, ELCO DAN IC REGULATOR

Praktikan:
1.Alfi Nur Zeha (P27838121001)
2.Alfrinscha Dinda Larasati (P27838121002)
3.Angela Erti Suci Rosari (P27838121003)

Asisten: Nadya Febby Lelunny


Waktu Percobaan: Kamis, 23 September 2021
TEM412109-P Elektronika Diskrit
Laboratorium Elektronika
Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes Surabaya

Abstrak

Dalam praktikum kali ini kami menggunakan 3 buah komponen yaitu diode bridge, elco, dan IC
regulator. Diode bridge adalah jenis diode yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik
(alternating current/AC) menjadi arus searah (direct current/DC) dimana cara kerjanya sama dengan
diode biasa, hanya saja diode bridge merupakan susunan dari 4 buah diode biasa dan sebagai
penyearah gelombang penuh. Elco atau kapasitor elektrolit juga disebut sebagai kondensator
merupakan salah satu jenis dari kapasitor. Kapasitor sendiri merupakan suatu komponen yang memiliki
dua kaki, yaitu negatif dan positif, pada kapasitor polar dan dua kaki tanpa polaritas untuk kapasitor tipe
nonpolar. Kapasitor berfungsi sebagai sebagai penyimpan arus listrik yang searah (arus DC).
Sedangkan IC voltage regulator (IC pengatur tegangan) adalah salah satu komponen elektronika yang
berfungsi untuk mempertahankan atau memastikan tegangan pada level tertentu secara otomatis.
Artinya, tegangan output (keluaran) DC pada IC voltage regulator tidak dipengaruhi oleh perubahan
tegangan input (masukan), beban pada output dan juga suhu.

Kata kunci : Diode bridge, elco, IC regulator.

Abstract

In this practicum we used 3 components, namely diode bridge, elco, and IC regulator. Diode bridge is a
type of diode that functions as a rectifier of alternating current (alternating current / AC) into direct
current (direct current / DC) where it works the same as ordinary diodes, only diode bridge is an
arrangement of 4 ordinary diodes and as a rectifier full wave. Elco or electrolytic capacitors also
referred to as capacitors are one type of capacitor. The capacitor itself is a component that has two
legs, namely the negative and positive, on a polar capacitor and two legs without polarity for nonpolar
type capacitors. The capacitor functions as a store of direct electric current (DC current). While the
voltage regulator IC (voltage regulator IC) is one of the electronic components that functions to maintain
or ensure the voltage at a certain level automatically. That is, the DC output voltage on the voltage
regulator IC is not affected by changes in the input (input) voltage, output load and temperature.

Keywords: Diode bridge, elco, IC regulator.

1. Pendahuluan serta Vrms dengan melihat grafik pada


Oscilloscope.
1.1 Latar Belakang
1.3 Manfaat
Teknologi di era sekarang semakin
berkembang, dimana listrik dan komponennya Manfaat yang kami peroleh dari
mempunyai peran yang penting dalam praktikum ini adalah mengetahui dan
perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, pada memperdalam pengetahuan kami terkait
praktikum kali ini kami akan membuktikan teori komponen elektronika, yaitu diode bridge, elco,
serta prinsip kerja dari beberapa komponen, dan IC regulator, serta prinsip kerja masing -
yakni diode bridge, elco, dan IC regulator. masing kompenen dalam suatu rangkaian serta
Sehingga, kami dapat mengaplikasikan mengetahui bagaimana cara menetukan
komponen elektronika diode bridge, elco dan amplitudo, frekuensi, Vmaks. serta Vrms
IC regulator kedalam suatu rangkaian dengan melihat grafik pada osiloskop.
elektronika secara benar.
2. Dasar Teori
1.2 Tujuan
2.1 Diode Bridge
Praktikum ini bertujuan agar dapat lebih
2.1.1 Pengertian Diode Bridge
mengetahui komponen elektronika, yaitu
osiloskop, transformator, diode bridge, elco, Diode bridge merupakan sebuah
1

dan IC regulator. Kemudian, membuktikan teori komponen yang berisi 4 buah diode yang
Halaman

mengenai osiloskop, transformator, diode berguna untuk mengatur arah polaritas DC


bridge, elco, dan IC regulator. Serta, yang keluar dari kaki DC agar tidak terjadi
membuktikan cara kerja diode bridge, elco dan pembalikan fase saat sumber arus listrik AC
IC regulator. Selain itu juga kita dapat dibalik atau ditukar. Di dalam sebuah diode
menentukan nilai amplitudo, frekuensi, Vmaks. bridge, ada 4 buah terminal diantaranya, yaitu
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

2 buah terminal AC sebagai input sumber arus. (+) ke input 2 diode bridge maka D3 dan D4
Sedangkan, 2 kaki lainnya, yaitu arus DC akan berubah juga menjadi kondisi forward
positif dan negatif. bias yang melewatkan. Sedangkan, D1 dan D2
menjadi reverse bias yang menghambat sinyal
1.2.5 Bentuk dan Simbol Diode Bridge sisi negatif (lihat gambar (b) diatas). Hasil dari
penyearah gelombang penuh yaitu seperti yang
bisa dilihat di gambar (c) diatas.

2.1.5 Cara Mengukur Diode Bridge

Cara mengukur diode bridge sama


dengan mengukur diode biasa, namun kita
Gambar 2.1 Bentuk dan Simbol Diode Bridge herus tahu bagaimana susunan kaki – kakinya,
(Sumber : https://cerdika.com/diode-bridge/ ) yakni :
Dari segi bentuk, diode bridge ini
memiliki bentuk mulai dari bulat, meja, dan a. Pertama, gunakan multitester atau
sisir. Biasanya, diode bridge berukuran besar avometer dan set ke satuan ohm dan
akan memiliki bentuk meja. letakkan probe merah pada kaki dengan
simbol + dan probe hitam pada kaki
Sedangkan, yang berukuran kecil dengan simbol -.
biasanya berbentuk seperti tabung dan sisir. b. Setelah itu, amati display avometer. Jika
Penyearah bentuk diode bridge membuat jarum bergerak maka diode bridge normal
pemasangan komponen semakin sudah karena atau tidak rusak dan jika probe dibalik
mempunyai susunan yang lebih kompak dan maka jarum tidak akan bergerak. Jika
ukurannya lebih kecil. jarum bergerak maka diode bridge rusak.
2.1.3 Fungsi Diode Bridge
2.2 Elco
Berikut beberapa fungsi dari diode bridge :
a. Penyearah arus AC ke arus DC 2.2.1 Pengertian Elco
b. Penyearah gelombang penuh Elco adalah kapasitor yang bahan
c. Pengaman rangkaian monitor DC isolatornya terbuat dari elektrolit dan berbentuk
d. Sebagai sumber relay AC tabung atau silinder. Kapasitor jenis ini
e. Mencegah lonjakan tegangan memanfaatkan cairan elektrolit sebagai media
untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan
yang lebih besar.
2.1.4 Prinsip Kerja Diode Bridge
Selain itu, elco atau electrolit
condensator juga merupakan salah satu jenis
kapasitor yang memiliki dua kutub pada kaki-
kakinya, yaitu kaki negatif (-) dan kaki positif
(+). Kapasitor jenis ini juga sering disebut
dengan kapasitor polar. Disebut kapasitor polar
karena pada kapasitor jenis polar memiliki dua
kutub yang berlainan pada setiap kakinya
sehingga didalam pemasangannya komponen
ini tidak boleh terbalik maupun salah. Apabila
melakukan kesalahan dalam pemasangan
maka akan mengakibatkan kerusakan pada
keseluruhan komponen sistem dari
Gambar 2.2 Prinsip Kerja Diode Bridge condensator. Nilai kapasitor elco umumnya
(Sumber : https://cerdika.com/diode-bridge/ ) berkisar dari 0,47 µF hingga ribuan mickofarad
(µF) dengan satuan kapasitasnya farad.
Prinsip kerja diode bridge pada dasarnya Konversi satuan Farad sebagai berikut :
sama dengan 4 buah diode penyearah biasa
yang disusun dalam rangkaian jembatan. 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro
farad)
Cara kerjanya pun sama dengan cara
kerja penyearah gelombang penuh (full wave 1 µF = 1.000 (nano Farad)
rectifier). Seperti yang dilihat pada gambar
diatas, keempat diode yang diberi label D1, D2, 1 µF = 1.000.000 (piko Farad)
D3 dan D4 disusun secara seri berpasangan
dengan hanya 2 diode aja yang lewat arus satu 1nF = 1.000 pF (piko Farad)
sisi sinyal atau arus setengah siklus gelombang
(half cycle). Pada saat sisi sinyal positif (+) 2.2.2 Simbol Elco
diberikan ke input 1 dan sinyal negatif (-)
Berikut adalah simbol dari elco (electrolit
diberikan ke input 2 diode bridge, rangkaian
condensator)
internal D1 dan D2 akan berada dalam kondisi
forward bias. Jadi, melewatkan sinyal positif,
2

sedangkan D3 dan D4 akan ada dalam kondisi


Halaman

reverse bias yang menghambat sinyal sisi


negatifnya (lihat gambar (a) diatas). Kemudian,
pada saat sinyal berubah menjadi sinyal negatif
(-) yang diberikan ke input 1 dan sinyal positif
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Gambar 2.3 Simbol Elco ( Electrolit Condensator ) d. Selector x1K untuk mengukur kapasitansi
(Sumber : https://pintarelektro.com/fungsi-elco-elektrolit-
condensator/)
elco 10.0000 µF

2.2.5 Fungsi Elco 2. Hubungkan probe merah (positif) avometer


Fungsi utama dari elco biasanya sebagai dengan kaki positif elco, dan probe hitam
penyimpan arus listrik searah (DC). Namun (negatif) dengan kaki negatif elco.
demikian, elco memiliki banyak fungsi yang
beragam pada berbagai perangkat elektronika, 3. Lihat hasil avometer
antara lain :
a. Kapasitor baik : Jarum bergerak ke arah
a. Fungsi elco sebagai filter atau penyaring kanan dan menunjukkan skala tertentu
yang sempurna. Fungsi sebagai filter kemudian secara perlahan kembali ke titik
sering digunakan pada sistem radio, nol.
televisi, amplifier, dan lain sebagainya. b. Kapasitor bocor : Jarum bergerak pada
Misalnya filter yang digunakan pada radio, skala penuh dan tidak akan turun.
untuk menyaring atau menghambat c. Kapasitor rusak : Jarum tidak bergerak dan
gangguan-gangguan yang timbul dari luar. tidak menunjukkan skala tertentu sama
b. Sebagai penghubung atau kopling. Fungsi sekali.
ini sering ditemui pada amplifier untuk
menyambungkan amplifier tingkat rendah 1.3 IC Voltage Regulator
ke amplifier tingkat tinggi.
c. Menghemat daya listrik, disini elco 2.3.1 Pengertian IC Voltage Regulator
berfungsi sebagai lampu neon yang
mampu mengolah energi menjadi cahaya IC Voltage Regulator adalah sebuah
sehingga dapat menghemat daya listrik. komponen elektronika yang digunakan untuk
d. Sebagai pembangkit frekuensi pada mengatur tegangan pada rangkaian
antena. elektronika. Dinamakan sebagai IC atau
e. Mencegah terjadinya lonjakan listrik, yang Integrated Circuit karena voltage regulator ini
dapat mengakibatkan terputusnya arus tersusun dari puluhan hingga ratusan
listrik. transistor, kapasitor, diode, dan resistor yang
f. Sebagai penyimpan tegangan listrik mana saling berintegrasi sehingga membentuk
sementara. komponen IC regulator.

2.2.4 Prinsip Kerja Elco 2.3.2 Simbol IC Voltage Regulator


Berikut adalah simbol dari IC voltage
Cara kerjanya dengan mengumpulkan regulator
seluruh muatan listrik. Setelah kapasitor terisi
penuh elektron maka tegangan akan
mengalami perubahan. Sementara itu, elektron
yang pada awalnya berada pada kapasitor
akan mengalir atau keluar menuju komponen
yang membutuhkannya atau sebuah rangkaian
tertentu.

2.2.5 Cara Mengukur Elco

Seperti halnya dengan komponen Gambar 2.4 Simbol IC Voltage Regulator LM7805
(Sumber:https://salinsalim.wordpress.com/category/digital/)
elektronik lain, elco juga sangat berpotensi
terhadap berbagai macam kerusakan. Oleh
karena itu, sangat penting mengetahui kondisi 2.3.3 Fungsi IC Voltage Regulator
elco, apakah elco masih dalam kondisi bagus
dan layak untuk digunakan atau tidak. Fungsi dari voltage regulator adalah
Biasanya elco yang telah rusak, bisa dilihat dari untuk mempertahankan atau mengatur
kondisi fisiknya yakni sedikit menggembung tegangan pada level tertentu (sesuai dengan
atau bahkan jebol. Tapi tidak sedikit juga elco nilai pada IC regulator) secara otomatis. Hal ini
dengan kondisi fisik yang masih sangat bagus dapat diartikan bahwa tegangan output DC
namun ternyata sudah rusak dan tidak bisa pada voltage regulator akan stabil dan tidak
dipakai. Dapat melakukan pengukuran dan dipengaruhi oleh perubahan tegangan input,
pemerikasaan elco menggunakan alat beban pada output dan juga suhu.
avometer atau multimeter analog.
Misalnya adalah :
1. Atur posisi selektor multimeter / avometer
pada posisi ohm yang sesuai dengan  IC regulator 7805 akan mengeluarkan
kapasitansi yang telah tertera pada elco. output sebesar 5 volt.
 IC regulator 7812 akan mengeluarkan
3

a. Selector x10K untuk mengukur kapasitansi output sebesar 12 volt.


Halaman

elco 0,1 µF sampai 1 µF  IC regulator 7902 akan mengeluarkan


b. Selector x1K untuk mengukur kapasitansi output sebesar -5 volt.
elco 1 µF sampai 100 µF
c. Selector x10 untuk mengukur kapasitansi Tegangan output yang stabil dan bebas
elco 100 µF sampai 10.000 µF dari segala gangguan, sepert noise atau
fluktuasi sangatlah penting dan dibutuhkan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

untuk menjalankan berbagai perangkat Dalam pemasangan sebuah komponen


elektronika terutama yang bersifat digital IC regulator harus memperhatikan ketiga kaki
seperti micro controller ataupun micro dengan benar bagian Input, output dan ground.
prosessor. Apabila dalam pemasangan ketiga kaki
tersebut tidak benar atau terbalik, maka dapat
Sehingga rangkaian voltage regulator mengakibatkan kerusakan pada komponen IC.
atau pengatur tegangan ini dapat dikatakan
sebagai suatu keharusan agar rangkaian  Pemasangan IC regulator 78xx
elektronika memperoleh tegangan yang lebih
stabil dan bebas dari fluktuasi.

2.3.4 Jenis – Jenis IC Voltage Regulator

Voltage regulator dapat diklasifikasikan


menjadi beberapa kelompok. Ditinjau dari
bentuk atau jumlah terminalnya terdapat 2 jenis
IC regulator, yaitu IC regulator 3 terminal dan
terminal 5. Sementara dilihat dari fungsi
khususnya IC regulator dapat dibagi menjadi 3
jenis, antara lain : Gambar 2.6 Pemasangan IC Regulator 78xx
(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//)
a. Fixed Voltage Regulator

 Pemasangan IC regulator 79xx

Gambar 2.7 Pemasangan IC Regulator 79xx


(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//)
Gambar 2.5 Fixed Voltage Regulator
(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//) b. Adjustable Voltage Regulator

Fixed voltage regulator atau pengatur


tegangan tetap merupakan jenis IC regulator
yang memiliki tegangan output bernilai tetap
dan tidak dapat diubah-ubah atau disetel yang
sesuai dengan kebutuhan rangkaiannya.

Nilai tegangannya telah ditetapkan oleh


produsen IC tersebut sehingga tegangan DC
yang diatur juga tetap sesuai dengan
spesifikasi IC-nya. Misalnya pada IC regulator
7805, tegangan output-nya hanya 5 volt DC.

Fixed voltage regulator ini dapat dibagi


menjadi 2 jenis yaitu positive voltage regulator
dan negative voltage regulator. Jenis IC pada
positive voltage regulator yang banyak dijumpai Gambar 2.8 Adjustable Voltage Regulator
(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
di pasaran yakni tipe 78xx. Tanda xx yang regulator-pengatur-tegangan//)
berada di belakang angka merupakan kode
angka yang menunjukkan nilai tegangan output
Adjustable voltage regulator merupakan
DC pada voltage regulator tersebut. Misalnya
jenis IC pengatur tegangan DC yang memiliki
adalah 7805, 7809, 7812, dan lain sebagainya.
range nilai tegangan output tertentu. Sehingga
tegangan output pada IC regulator jenis ini
Sedangkan untuk contoh IC pada dapat diubah-ubah dan diatur yang sesuai
negative voltage regulator adalah 7905, 7912, dengan kebutuhan rangkaiannya.
atau IC voltage regulator lainnya yang
berawalan kode 79xx. Pada dasarnya negative
Sama halnya dengan fixed voltage
voltage regulator memliki desain, kontruksi, dan
regulator, adjustable voltage regulator juga
4

cara kerja yang sama dengan jenis positive


terbagi menjadi 2 tipe, yaitu adjustable voltage
Halaman

voltage regulator. Perbedaanya terdapat pada


regulator positive dan adjustable voltage
polaritas tegangan output. IC fixed voltage
regulator negative.
regulator termasuk dalam kategori IC linier
voltage regulator. Contoh Rangkaian IC voltage
regulator 78xx dan 79xx
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Contoh IC dari tipe adjustable voltage mengalihkan persediaan energi listrik ke


regulator positive, yaitu LM317 yang memiliki medan magnet yang memang difungsikan
range nilai tegangan dari 1.2 volt hingga 37 volt sebagai penyimpan energi listrik. Selain itu, IC
DC. Sementara pada IC dari tipe adjustable jenis ini tidak menghasilkan overheat atau
voltage regulator negative yaitu LM337, yang panas yang berlebih.
mana juga memiliki range nilai tegangan yang
sama seperti LM317. IC jenis adjustable Biasanya rangkaian voltage regulator
voltage regulator juga termasuk dalam kategori atau pengatur tegangan yang menggunakan IC
IC linier voltage regulator. jenis ini harus ditambahkan komponen induktor
yang berfungsi sebagai elemen penyimpan
 Pemasangan IC LM317 energi listrik.

3. Metodologi
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah :
No Nama Gambar
1 Resistor
1k Ω
Gambar 2.9 Pemasangan IC LM317
(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//)

 Pemasangan IC LM337 Gambar 3.1 Resistor 1K Ω


(Sumber:https://www.addicore.co
m)

2 Transfor
mator

Gambar 2.10 Pemasangan IC LM337


(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//)

Gambar 3.2 Transformator


Pada dasarnya kedua jenis IC regulator (Sumber : https:// teknikece.com)
di atas memiliki design, kontruksi, fungsi, dan
cara kerja yang sama. Bedanya yaitu pada
polaritas output yang dihasilkan. IC LM317 3 Oscillosc
menghasilkan tegangan output positif ope
sementara IC LM 337 menghasilkan tegangan
output negatif.

c. Switching Voltage Regulator

Switching Voltage Regulator merupakan


jenis IC yang mana memiliki desain, konstruksi, Gambar 3.3 Oscilloscope
dan cara kerja yang tidak sama dengan IC (Sumber :
https://id.aliexpress.com)
linier regulator (fixed dan adjustable voltage
regulator). Namun secara umum, fungsinya
tetap sama yaitu menahan tegangan output- 4 Diode
nya.

Cara kerja dari switching voltage


regulator, yaitu seperti namanya “switch”, yang
Gambar 3.4 Diode
mana untuk mempertahankan tegangan output- (Sumber : https://shopee.co.id)
nya, IC jenis ini akan mengubah saklar secara
terus-menerus untuk menyesuaikan tegangan
input yang masuk pada voltage regulator ini
agar sesuai dengan tegangan output yang
dihasilkan.
5
Halaman

Bila dibandingkan dengan kedua jenis IC


di atas, switching voltage regulator memiliki
efisiensi penggunaan energi yang lebih baik.
Hal ini karena kemampuannya yang mampu
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

5 Elco
( Electrolit Menghitung Amplitudo dan gambarlah
Condens gelombang output untuk setiap
ator ) tegangannya pada laporan sementara.

Gambar 3.5 Elco 3.2.2 Langkah Kerja Percobaan 2


( Electrolit Condensator )
(Sumber : https://shopee.co.id)
Membuat rangkain sesuia dengan
modul pratikum.

6 IC
Voltage Menghubung probe merah pada kaki
Regulator resistor (output).
7805

Mengambar output gelombang rangkaian


dan lakukan perhitungan Amplitudo,
Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap
Gambar 3.6 IC Voltage
tegangannya pada laporan sementara.
Regulator 7805
(Sumber : https://shopee.co.id)

IC
Mengganti nilai kapasitor dengan
Voltage 1000uF dan hubungkan probe merah
Regulator pada kaki resistor seperti rangkaian di atas
7905 (output).

Menggambar output gelombang


rangkaian dan lakukan perhitungan
Amplitudo, Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk
Gambar 3.7 IC Voltage Regulator
7905
setiap tegangannya pada Laporan
(Sumber : https://shopee.co.id) Sementara.
3.2.3 Langkah Kerja Percobaan 3
8 Aplikasi Membuat rangkain sesuia dengan
Proteus
modul pratikum dengan

Menghubung probe merah pada kaki


resistor (output).
Gambar 3.8 Aplikasi Proteus
(Sumber : https://www.
allpcworld.com)
Mengambar output gelombang rangkaian
dan lakukan perhitungan Amplitudo,
3.2 Langkah Kerja Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap
tegangannya pada laporan sementara.
3.2.1 Langkah Kerja Percobaan 1

Melakukan kalibrasi pada osiloskop.


Mengganti nilai kapasitor dengan
1000uF dan hubungkan probe merah
Membuat rangkain sesuia dengan pada kaki resistor seperti rangkaian di atas
modul pratikum (output).

Menghubung probe merah osiloskop pada


kaki resistor. Menggambar output gelombang
rangkaian dan lakukan perhitungan
Amplitudo, Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk
Mengambar bentuk gelombang yang
6

setiap tegangannya pada Laporan


keluar Sementara.
Halaman

3.2.4 Langkah Kerja Percobaan 4


Melihat output yang muncul pada display
osiloskop apabila membalik probe Membuat rangkain sesuia dengan
osiloskop.
modul pratikum dengan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

output akan terlihat menyerupai garis lurus dan


pada gambar 2 sinyal akan berupa garis lurus.
Dari sinyal yang diperoleh dapat diketahui nilai
amplitudo, frekuensi, Vmaks., dan Vrms. Nilai
Menghubung probe merah pada kaki amplitudo dapat dihitung dengan rumus seperti
resistor (output). pada percobaan 1 dan diperoleh hasil 12 Vpp &
5 Vp untuk input & output gambar 1 & 2. Nilai
frekuensi dapat diketahui dengan rumus F =
Mengambar output gelombang rangkaian 1/T dengan T = lebar kotak × time/div. Nilai
dan lakukan perhitungan Amplitudo, frekuensi yang dapat diketahui hanya dari
Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap sinyal input saja, yaitu 100 Hz untuk gambar 1
tegangannya pada laporan sementara. & 2. Nilai Vmaks. dapat diketahui dengan
rumus Vmaks. = Vpp/2 dengan satuan Vp,
yang bernilai 6 Vp & 5 Vp untuk masing-masing
Vmaks. input & output gambar 1 & 2. Nilai
Mengganti nilai kapasitor dengan Vrms dapat diketahui dengan rumus Vrms =
Vmaks./√2 dengan satuan volt. Nilai untuk
1000uF dan hubungkan probe merah
gambar 1 & 2 input & output adalah 4,24 volt &
pada kaki resistor seperti rangkaian di atas
3,5 volt. Time/div yang digunakan pada
(output).
percobaan ini adalah 5 ms dengan volt/div 5
volt.

Menggambar output gelombang Pada percobaan 3, komponen-


rangkaian dan lakukan perhitungan komponen yang digunakan pada rangkaian
Amplitudo, Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk adalah tranformator, diode bridge, elco, IC
setiap tegangannya pada Laporan regulator jenis 7805, resistor, dan osiloskop.
Sementara. Seperti pada percobaan 2, kapasitor elco diisi
senilai 47uF & 100uF untuk masing-masing
gambar 1 & 2. Dari sinyal input & output yang
4. Hasil dan Analisis diperoleh dapat diketahui nilai amplitudo,
frekuensi, Vmaks., dan Vrms. Sinyal output
4.1 Analisis untuk gambar 1 & 2 berupa garis lurus diatas
ground karena ada diode bridge dan IC
Praktikum kali ini dilakukan dengan regulator 7805. Kaki-kaki IC regulator 7805 1,
simulasi menggunakan aplikasi proteus. 2, & 3 masing-masing digunakan untuk input,
Dilakukan 4 percobaan dengan 4 rangkaian ground, & output. Nilai amplitudo, frekuensi,
berbeda dan masing-masing memiliki 2 gambar Vmaks., dan Vrms dapat diketahui dengan
hasil. Percobaan pertama dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus pada
menyusun rangkaian dengan komponen yang percobaan 2. Nilai amplitudo untuk input &
terdiri dari transformator, diode bridge, resistor, output gambar 1 & 2 adalah 12 Vpp & 5 Vp.
dan osiloskop untuk melihat sinyal hasil Nilai frekuensi input gambar 1 & 2 adalah 100
simulasi. Terdapat 2 gambar hasil dari Hz. Nilai Vmaks. untuk gambar 1 & 2 input &
percobaan 1, sesuai dengan arus yang akan output masing-masing adalah 6 Vp & 5 Vp. Jika
diloloskan oleh diode bridge. Diode bridge nilai amplitudo sudah dalam satuan Vp maka
sendiri berfungsi sebagai penyearah nilai Vmaks. sama dengan nilai amplitudo.
arus/tegangan bolak-balik (AC) ke Sedangkan, nilai Vrms input & output pada
arus/tegangan searah (DC). Input pada gambar 1 & 2 adalah 4,24 volt & 3,5 volt. Input
alternator adalah tegangan AC sebesar 12 volt. alternator yang digunakan 12 volt tegangan
Pada gambar 1, tegangan yang diloloskan AC. Time/div yang digunakan untuk input &
hanya tegangan positif (+) sehingga sinyal output pada gambar 1 & 2 adalah 5 ms. Volt/div
input dimulai dari gunung kemudian lembah yang digunakan pada input gambar 1 & 2
dan sinyal output hanya berupa gunung saja. adalah 2 volt. Sedangkan, volt/div pada output
Sedangkan pada gambar 2, sinyal input dimulai gambar 1 & 2 adalah 5 volt.
dari lembah kemudian gunung dan sinyal
output-nya hanya berupa lembah saja. Melalui Pada percobaan 4, komponen-
hasil ini, dapat diketahui nilai amplitudonya komponen yang digunakan sama dengan yang
dengan rumus A = tinggi kotak × volt/div. digunakan pada percobaan 3 kecuali jenis IC
Satuan nilai amplitudo adalah Vp atau Vpp. regulator yang mana menggunakan jenis 7905.
Pada gambar 1 atau yang melalui diode bridge Perbedaannya pada fungsi kaki-kakinya, yaitu
forward bias, diketahui nilai amplitudo input & kaki 1 digunakan untuk ground, kaki 2 untuk
output adalah 12 Vpp & 10 Vpp. Sedangkan, input, dan kaki 3 untuk output. Sinyal output
pada gambar 2 atau yang melalui diode yang diperoleh akan berupa garis lurus
reverse bias, diketahui nilai amplitudo input & dibawah ground karena keberadaan diode
output adalah -12 Vpp & -10 Vpp. Volt/div yang bridge & IC regulator 7905. Sehingga nilai
digunakan adalah 5 volt. amplitudo output untuk gambar 1 & 2 atau saat
kapasitas elco 47uF & 100uF adalah negatif (-),
Pada percobaan 2, dalam rangkaian yaitu -5 Vp. Sedangakan nilai amplitudo input-
ditambahkan kapasitor jenis elco. Elco sendiri nya adalah 12 Vpp. Nilai frekuensi dapat
7

berfungsi untuk menyempurnakan dihitung menggunakan rumus pada percobaan


penyearahan tegangan AC ke tegangan DC 2 dan nilai yang diperoleh adalah 100 Hz hanya
Halaman

dan sebagai peredam noise pada rangkaian. untuk input-nya. Nilai Vmaks. input untuk
Untuk gambar 1 & 2, kapasitas elco masing- gambar 1 & 2 adalah 6 Vp atau dapat dihitung
masing diisi 47uF dan 100uF dengan input 12 dengan rumus Vmaks. = Vpp/2. Sedangkan
volt tegangan AC. Pada gambar 1, sinyal Vmaks. output-nya adalah -5Vp. Nilai Vrms =
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Vmaks./√2, yaitu senilai 4,24 volt untuk input 5. Kesimpulan


gambar 1 & 2 dan -3,5 volt untuk output
gambar 1 & 2. Time/div dan volt/div yang 5.1 Kesimpulan Anggota Kelompok
digunakan pada input & output adalah 2 ms - Kesimpulan Alfi Nur Zeha Percobaan
dan 2 volt. 1

4.2 Hasil Kesimpulan dari percobaan 1 pada input


merupakan gelombang penuh dikarenakan
Hasil dari kegiatan praktikum terdapat dialiri tegangan AC. Sedangkan pada output
pada lampiran. gambar 1 merupakan arus DC hasil forward
bias dari diode bridge, sehingga hanya muncul
Tabel 4.1 Hasil Percobaan (Percobaan gunung. Pada gambar 2 merupakan arus DC
1) Alfi Nur Zeha hasil reverse bias dari diode bridge sehingga
hanya muncul lembah saja.
- Lampiran - Kesimpulan Alfi Nur Zeha Percobaan
2
Tabel 4.2 Hasil Percobaan (Percobaan
2) Alfi Nur Zeha Kesimpulan dari percobaan 2 input dari
gambar 1 dan 2 berbeda, dimana pada gambar
1 gelombang input-nya sedikit bergelombang
- Lampiran
dan gambar 2 berupa garis lurus sempurna.
Hal tersebut karena kapasitas pembuangan
Tabel 4.3 Hasil Percobaan (Percobaan
dan pengisian elco, dimana apabila kapasitas
3) Alfi Nur Zeha
elco 47µF tegangan yang di buang elco tidak
cukup untuk mengisi. Sedangkan kapasitas
- Lampiran
elco 1000 µF kapasitasnya cukup untuk
mengisi tegangan pada rangkaian.
Tabel 4.4 Hasil Percobaan (Percobaan
4) Alfi Nur Zeha - Kesimpulan Alfi Nur Zeha Percobaan
3
- Lampiran Kesimpulan dari percobaan 3 adalah
nilai output akan selalu 5V dikarenakan
Tabel 4.5 Hasil Percobaan (Percobaan terdapat IC regulator 7805 yang membuat nilai
1) Alfrinscha Dinda Larasati output selalu 5V dan gelombang berupa 1
garis lurus saja.
- Lampiran
- Kesimpulan Alfi Nur Zeha Percobaan
Tabel 4.6 Hasil Percobaan (Percobaan 4
2) Alfrinscha Dinda Larasati Kesimpulan dari percobaan 4 sama
seperti percobaan 3, akan tetapi output bernilai
- Lampiran negatif karena digunakan IC regulator 7905
yang merupakan IC negatif.
Tabel 4.7 Hasil Percobaan (Percobaan
3) Alfrinscha Dinda Larasati - Kesimpulan Alfrinscha Dinda Larasati
Percobaan 1
- Lampiran Dari rangkaian yang dibuat dari trafo,
diode bridge, resistor, alternator, IC regulator, &
Tabel 4.8 Hasil Percobaan (Percobaan osiloskop, gelombang input yang muncul
4) Alfrinscha Dinda Larasati adalah gelombang penuh karena tegangan
input adalah tegangan AC. Gelombang output
- Lampiran gambar 1 adalah berupa gunung saja karena
arus yang lolos dari diode bridge adalah arus
Tabel 4.9 Hasil Percobaan (Percobaan positif. Sedangkan gambar 2 output berupa
1) Angela Erti Suci Rosari lembah saja karena arusnya yang lolos hanya
arus negatif. Dapat diketahui nilai amplitudo
- Lampiran dengan rumus A = tinggi kotak × volt/div,
dengan satuan tinggi kotak peak (p) atau peak
Tabel 4.10 Hasil Percobaan (Percobaan to peak (pp) dan satuan volt/div adalah volt.
2) Angela Erti Suci Rosari
- Kesimpulan Alfrinscha Dinda Larasati
Percobaan 2
- Lampiran
Pada percobaan 2, sinyal output terlihat
Tabel 4.11 Hasil Percobaan (Percobaan seperti sedikit bergelombang pada gambar 1
3) Angela Erti Suci Rosari dan tampak seperti garis lurus pada gambar 2.
Hal ini karena pengaruh pengisian &
- Lampiran pembuangan dari komponen elco yang ada
pada rangkaian. Jika kapasitasnya mencukupi
Tabel 4.12 Hasil Percobaan (Percobaan maka akan terlihat garis lurus. Sedangkan jika
4) Angela Erti Suci Rosari kapasitas elco tidak mencukupi atau kurang
8

dari nilai yang dibutuhkan maka sinyal output


Halaman

- Lampiran terlihat sedikit bergelombang. Dapat diketahui


nilai amplitudo (dengan rumus sama seperti
pada percobaan 1), nilai frekuensi dengan
rumus F = 1/T (T = lebar kotak × time/div), nilai
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Vmaks. dengan rumus Vmaks. = Vpp/2, dan karena berada diatas ground baik untuk
Vrms dengan rumus Vrms = Vmaks/√2. Satuan kapasitor 47 micro farad ataupun 1000 micro
amplitudo adalah Vp atau Vpp, satuan farad, nilai output-nya akan selalu bernilai
frekuensi Hertz (Hz), satuan Vmaks. adalah Vp, positif 5 V.
dan satuan Vrms adalah volt. - Kesimpulan Angela Erti Suci Rosari
- Kesimpulan Alfrinscha Dinda Larasati Percobaan 4
Percobaan 3 Yang dapat saya simpulkan bahwa
Percobaan 3 dilakukan dengan membuat penggunaan IC regulator 7905 mengakibatkan
rangkaian dengan alternator, trafo, diode nilai tegangan output yang akan keluar selalu
bridge, elco, IC regulator 7805, & resistor. IC bernilai negatif karena berada di bawah ground
regulator yang digunakan pada rangkaian baik untuk kapasitor 47 micro farad maupun
membuat output tegangan rangkain tetap atau 1000 micro farad serta baik pada percobaan 3
sama. Pada IC regulator 7805 kaki 1 digunakan maupun percobaan 4 semua garis sinyalnya
untuk input, kaki 2 digunakan untuk ground, berbentuk garis lurus karena merupakan arus
dan kaki 3 digunakan untuk output. Tegangan DC.
output-nya akan sebesar 5 volt. Ini akan 5.2 Kesimpulan Kelompok
berpengaruh pada nilai amplitudo rangkaian,
dimana pada rangkaian 3 ini bernilai positif (+). Kesimpulan yang kami peroleh dari
Juga dapat dihitung nilai amplitudo, frekuensi, percobaan 1 praktikum 7 yaitu sinyal yang
Vmaks., dan Vrms menggunakan rumus pada muncul dari input rangkaian (terdiri dari
percobaan sebelumnya. alternator dengan input tegangan 12 volt AC,
trafo, diode bridge, resistor, dan osiloskop)
- Kesimpulan Alfrinscha Dinda Larasati gambar 1 & 2 adalah gelombang penuh yang
Percobaan 4 terdiri gunung dan lembah karena dialiri
Rangkaian yang digunakan pada tegangan AC dan sinyal output gambar 1
percobaan 4 sama dengan percobaan 3. berbeda dari gambar 2. Perbedaan tersebut
Perbedaannya terletak pada IC regulator yang karena keberadaan diode bridge dalam
digunakan, yaitu jenis 7905. IC regulator rangkaian yang berfungsi untuk menyearahkan
membuat nilai output tegangan yang keluar arus atau tegangan AC menjadi DC. Pada
sama. Pada jenis 7905, kaki IC regulator 1 gambar 1 diperoleh sinyal output berupa
digunakan untuk ground, kaki 2 untuk input, & gunung saja yang berasal dari diode bridge
kaki 3 untuk output. Hal ini berpengaruh pada forward bias. Sedangkan, pada gambar 2,
nilai amplitudo, yaitu negatif (-). Pada sinyal yang diloloskan berupa lembah saja
percobaan ini juga dapat diketahui nilai yang berasal dari diode bridge reverse bias.
amplitudo, frekuensi, Vmaks., dan Vrms Dari percobaan 1 dapat diketahui nilai
menggunakan rumus pada percobaan 2. Nilai amplitudo dengan rumus A = tinggi kotak ×
amplitudo, Vmaks., dan Vrms akan negatif volt/div. Satuannya Vpp untuk sinyal yang
karena pengaruh IC regulator 7905. memiliki gunung & lembah dan Vp untuk sinyal
yang hanya memiliki gunung atau lembah saja.
- Kesimpulan Angela Erti Suci Rosari
Percobaan 1 Dari percobaan 2 gambar 1 & 2 dapat
disimpulkan bahwa tambahan komponen
Kesimpulan dari percobaan 1 adalah kapasitor jenis elco pada rangkaian
untuk gelombang input-nya merupakan berpengaruh pada sinyal output yang
gelombang penuh yang terdiri dari gunung dan dihasilkan. Sinyal output gambar 1 hampir
lembah, sedangkan saat forward bias menyerupai garis lurus & gambar 2 berupa
gelombangnya hanya setengah, yakni gunung garis lurus. Hal ini karena pengisian &
saja, karena diode bridge hanya melewatkan pembuangan dari elco. Jika kapasitansi elco
arus positif sehingga hanya memunculkan cukup untuk pengisian maka sinyal yang
gunung. Sedangkan saat reveres bias, diode dihasilkan akan berupa garis lurus. Sementara,
bridge hanya akan melewatkan arus negatif jika kapasitansi kurang maka sinyal akan
sehingga yang tampil hanya lembah saja. sedikit bergelombang. Pada gambar 1
- Kesimpulan Angela Erti Suci Rosari kapasitas elco sebesar 47uF dan pada gambar
Percobaan 2 2 sebesar 100uF. Sedangkan, sinyal input
tetap berupa gelombang penuh (gunung &
Kesimpulan percobaan 2 terlihat dari lembah). Dapat diketahui nilai amplitudo,
percobaan ini perbedaan pada gelombang Vmaks., & Vrms input & output dari rangkaian
output untuk 47 micro farad dan 1000 micro gambar 1 & 2. Nilai frekuensi hanya dapat
farad dimana pada gelombang output 47 micro diketahui pada bagian input dengan rumus F =
farad gelombang yang muncul akan sedikit 1/T (T = lebar kotak × time/div). Nilai amplitudo
bergelombang berbeda dengan 1000 micro diketahui dengan rumus A = tinggi kotak ×
farad, di mana gelombangnya berupa garis volt/div, nilai Vmaks. dengan rumus Vmaks. =
lurus. Hal ini membuktikan bahwa apabila Vpp/2, dan Vrms dengan rumus Vrms =
kapasitor elco 47 micro farad, tegangan yang
Vmaks/√2. Satuan amplitudo adalah Vp atau
dibuang elco tidak cukup untuk mengisi
Vpp, satuan frekuensi hertz (Hz), satuan
sedangkan kapasitor Elco 1000 micro farad
Vmaks. adalah Vp, dan satuan Vrms adalah
kapasitasnya cukup untuk mengisi tegangan
volt.
yang terdapat pada rangkaian.
9

Pada percobaan 3, komponen yang


- Kesimpulan Angela Erti Suci Rosari
Halaman

digunakan dalam rangkauan adalah alternator


Percobaan 3 (input teganag AC 12 volt), trafo, diode bridge,
Kesimpulan dari percobaan 3 karena elco (47uF untuk gambar 1 & 100uF untuk
menggunakan IC regulator 7805 maka nilai gambar 2), resistor, dan IC regulator jenis
yang akan keluar adalah positif yakni 5 volt 7805. IC regulator menyebabkan nilai output
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

tegangan akan sama, yaitu sebesar 5 volt


(dilihat dari 2 digit terakhir kode IC regulator).
IC regulator ini menyebabkan tegangan yang
keluar berupa positif (+) sehingga sinyal output
akan berada diatas ground (sebagai referensi
nol) pada gambar 1 & 2. Kaki-kaki IC regulator
7805 memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu
kaki 1 untuk input, kaki 2 untuk ground, & kaki
3 untuk output. Seperti pada percobaan 2, akan
dapat diketahui nilai amplitudo, frekuensi
(hanya untuk input), Vmaks. & Vrms. Rumus
yang digakan sama seperti pada percobaan 2.
Untuk percobaan 4, rangkaian yang
digunakan kurang lebih sama dengan
percobaan 3. Hanya saja IC regulator yang
digunakan adalah jenis 7905 sehingga nantinya
tegangan yang keluar berupa tegangan tetap
negatif (-), yaitu -5 volt. Jadi sinyal output yang
muncul berupa garis lurus yang berada
dibawah ground. Kaki 1 IC reluator 7905
digunakan untuk ground, kaki 2 digunakan
untuk input, & kaki 3 untuk output. Dapat juga
diketahui nilai amplitudo, frekuensi (hanya input
saja), Vmaks., & Vrms untuk gambar 1 & 2
menggunakan rumus yang sama dengan yang
ada pada percobaan 2.

6. Daftar Pustaka
[1] Rangga, Aditya. (2020) Diode Bridge.
Available:https://cerdika.com/diode-bridge/.
[2] Arga. (2018) Fungsi Elco (Elektrolit
Condensator) Pada Rangkaian Elektronik.
Available: https://pintarelektro.com/fungsi-
elco-elektrolit-condensator/.
[3] Kho, Dickson. (2016) Jenis – Jenis IC
Voltage Regulator (Pengatur Tegangan).
Available:https://teknikelektronika.com/jenis
-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan//.
[4] Kho, Dickson. (2020) Pengertian Dioda
Bridge (Dioda Jembatan) dan Prinsip
Kerjanya.Available:https://teknikelektronika.
com/pengertian-dioda-bridge-dioda-
jembatan-prinsip-kerja-bridge-diode/.
[5] Yahoo, Berita. (2019) Fungsi Elco pada
Speaker, Pengertian, serta
Penjelasannya.Available:https://id.berita.ya
hoo.com/fungsi-elco-pada-speaker-
pengertian-114517921.html.

PARAF
ASISTEN
TANGGAL
JAM
10
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Lampiran :

Tabel 4.1 Hasil Percobaan (Percobaan 1) Alfi Nur Zeha

Input Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 12 Vpp 5V 5 mS 5 Vp

Input Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS -12 Vpp 5V 5 mS -5 Vp

Tabel 4.2 Hasil Percobaan (Percobaan 2) Alfi Nur Zeha

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS 5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS 5 Vp
11
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Tabel 4.3 Hasil Percobaan (Percobaan 3) Alfi Nur Zeha

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS 5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS 5 Vp

Tabel 4.4 Hasil Percobaan (Percobaan 4) Alfi Nur Zeha

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp
12
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Perhitungan :

Percobaan 1

 Forward Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp = 10 Vpp

 Reverse Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1,2 p x 5 V

= -6 Vp = -12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1 p x 5 V

= -5 Vp = -10 Vpp

Percobaan 2

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘×𝑡/𝑑𝑖𝑣 5×2×10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 2,5 p x 2 V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VRMS = 3,53 V

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V
13

= 12 Vpp
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

1 1
Finput = = = 100 Hz
𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘×𝑡/𝑑𝑖𝑣 5×2×10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 2,5 p x 2 V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VRMS = 3,5 V

Perrcobaan 3

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘×𝑡/𝑑𝑖𝑣 5×2×10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 2,5 p x 2 V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VRMS = 3,5 V

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘×𝑡/𝑑𝑖𝑣 5×2×10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V
14

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV


Halaman

= 2,5 p x 2 V

= 5 Vp
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

VMAX = 5 Vp

VRMS = 3,5 V

Percobaan 4

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘×𝑡/𝑑𝑖𝑣 5×2×10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= - 2,5 p x 2 V

= - 5 Vp

VMAX = - 5 Vp

VRMS = - 3,5 V

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘×𝑡/𝑑𝑖𝑣 5×2×10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= - 2,5 p x 2 V

= - 5 Vp

VMAX = - 5 Vp

VRMS = - 3,5 V
15

VMAX = -5 Vp
Halaman

VRMS = -3,5 V
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Tabel 4.5 Hasil Percobaan (Percobaan 1) Alfrinscha Dinda Larasati

Input Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 12 Vpp 5V 5 mS 5 Vp

Input output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS -12 Vpp 5V 5 mS -5 Vp

Tabel 4.6 Hasil Percobaan (Percobaan 2) Alfrinscha Dinda Larasati

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp
16
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Tabel 4.7 Hasil Percobaan (Percobaan 3) Alfrinscha Dinda Larasati

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

Tabel 4.8 Hasil Percobaan (Percobaan 4) Alfrinscha Dinda Larasati

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp

output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp
17
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Perhitungan :

Percobaan 1

 Forward Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp = 10 Vpp

 Reverse Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1,2 p x 5 V

= -6 Vp = -12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1 p x 5 V

= -5 Vp = -10 Vpp

Percobaan 2

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 2 x 5 x 10^−3 s

VMAX = 6 Vp

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VMAX 5
VRMS = = = 3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp
18

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 2 x 5 x 10^−3 s
Halaman

VMAX = 6 Vp
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VMAX 5
VRMS = = = 3,5 V
√2 √2

Percobaan 3

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp
1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 10 x 1 x 10^−3 s

VMAX = 6 Vp

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VMAX 5
VRMS = = = 3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 10 x 1 x 10^−3 s

VMAX = 6 Vp

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VMAX 5
VRMS = = = 3,5 V
19

√2 √2

Percobaan 4
Halaman

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

= 6 p-p x 2 V

= 12 Vpp
1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 5 x 2 x 10^−3 s

Vpp 12
VMAX = = = 6 Vp
2 2

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -2,5 p x 2 V

= -5 Vp

VMAX = -5 Vp

VMAX −5
VRMS = = = -3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6 p-p x 2 V

= 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 5 x 2 x 10^−3 s

Vpp 12
VMAX = = = 6 Vp
2 2

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -2,5 p x 2 V

= -5 Vp

VMAX = -5 Vp

VMAX −5
VRMS = = = -3,5 V
√2 √2
20
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Tabel 4.9 Hasil Percobaan (Percobaan 1) Angela Erti Suci Rosari

Input Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 12 Vpp 5V 5 mS 5 Vp

Input Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS -12 Vpp 5V 5 mS -5 Vp

Tabel 4.10 Hasil Percobaan (Percobaan 2) Angela Erti Suci Rosari

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp
21
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Tabel 4.11 Hasil Percobaan (Percobaan 3) Angela Erti Suci Rosari

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

Tabel 4.12 Hasil Percobaan (Percobaan 4) Angela Erti Suci Rosari

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp
22
Halaman
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Perhitungan :

Percobaan 1

 Forward Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp = 10 Vpp

 Reverse Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1,2 p x 5 V

= -6 Vp = -12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1 p x 5 V

= -5 Vp = -10 Vpp

Percobaan 2

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 2 x 5 x 10^−3 s

VMAX = 6 Vp

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VMAX 5
VRMS = = = 3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV


23

= 1,2 p x 5 V
Halaman

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 2 x 5 x 10^−3 s

VMAX = 6 Vp
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VMAX 5
VRMS = = = 3,5 V
√2 √2

Percobaan 3

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp
1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 10 x 1 x 10^−3 s

VMAX = 6 Vp

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VMAX 5
VRMS = = = 3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 10 x 1 x 10^−3 s

VMAX = 6 Vp

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VMAX 5
VRMS = = = 3,5 V
√2 √2
24

Percobaan 4
Halaman

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

= 6 p-p x 2 V

= 12 Vpp
1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 5 x 2 x 10^−3 s

Vpp 12
VMAX = = = 6 Vp
2 2

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -2,5 p x 2 V

= -5 Vp

VMAX = -5 Vp

VMAX −5
VRMS = = = -3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6 p-p x 2 V

= 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time/DIV 5 x 2 x 10^−3 s

Vpp 12
VMAX = = = 6 Vp
2 2

VMAX 6
VRMS = = = 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -2,5 p x 2 V

= -5 Vp

VMAX = -5 Vp

VMAX −5
VRMS = = = -3,5 V
√2 √2
25
Halaman

Anda mungkin juga menyukai