Anda di halaman 1dari 15

Simki-Pedagogia Vol. 02 No.

02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X

JURNAL

SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUSTABIHUL


ULUM DESA DAWUNG KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN
KEDIRI

Oleh:
ARIS YUDA MAFUL ULUM
13.1.01.02.0016

Dibimbing oleh :
1. Drs. Agus Budianto, M.Pd
2. Dr.Zainal Afandi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2018
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 1||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUSTABIHUL


ULUM DESA DAWUNG KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN
KEDIRI

Aris Yuda Maful Ulum


13.1.01.02.0016
FKIP – Pendidikan Sejarah
yudhadf4@gmail.com
Drs. Agus Budianto, M.Pd dan Dr. Zainal Afandi, M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini di latarbelakangi oleh adanya pondok pesantren sebagai wujud dari proses
perkembangan pendidikan nasional, dengan kata lain bahwa pesantren merupakan bentuk dari keaslian
Indonesia itu sendiri. Adapun kehadiran pesantren ditengah-tengah masyarakat, ikut memberikan
macam-macam corak dalam hubungan masyarakat sekitarnya. Karena dengan berdirinya pesantren,
akan terjadi suatu perubahan sosial dimasyarakat. Sehingga memahami perubahan sosial sangatlah
penting bagi masyarakat, terutama generasi muda yang sedang mengembangkan ilmu
pengetahuan,untuk siap menjadi pewaris perjuangan bangsa. Berdasarkan pemikiran tersebut peneliti
menganggap bahwa penelitian mengenai Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren Mustabihul Ulum
Desa Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri, sangat perlu untuk diteliti dan ditulis.
Pertanyaan dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana sejarah berdirinyaPondok Pesantren
Mustabihul Ulum Desa Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. 2) siapa pendiri Pondok
Pesantren Mustabihul Ulum Desa Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. 3) bagaimana
Perkembangan Pondok Pesantren Mustabihul Ulum Desa Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten
Kediri. 4) bagaimana tanggapan masyarakat Pondok Pesantren Mustabihul Ulum Desa Dawung
Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. 5) mengapa Pondok Pesantren Mustabihul Ulum Desa
Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri disebut sebagai warisan budaya nusantara.
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dalam pengambilan datanya
menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
Pondok Pesantren Mustabihul Ulum Desa Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri
mulai berdiripada tahun 1988, akan tetapi secara resmi berdiri pada tahun 1994, dengan nama API
MUDA (asrama perguruan islam mustabihul ulum dawung). Pondok Pesantren ini didirkan oleh Kyai
Muhammad Muslih. Dalam perkembangannya Pondok Pesantren Mustabihul Ulum telah menerapkan
beberapa kurikulum salafiyah. Dengan adanya pondok pesantren Mustabihul Ulum dari segi sosial dan
keagamaan mendapat respon baik dari masyarakat, sehingga sampai dengan hari ini pondok pesantren
Mustabihul Ulum diakui sebagai warisan budaya nusantara karena masih melestarikan beberapa tradisi
dan menggunakan metode pengajaran klasik.

KATA KUNCI : Sejarah, Perkembangan Pondok Pesantren

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 2||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG ratusan tahun, Para ahli sejarahmencatat


bahwa eksistensi pondok pesantren telah
Pendidikan merupakan salah satu
lahir jauh sebelum Republik Indonesia
hal yang sangat penting dalam
dibentuk. Hampir di seluruh penjuru
pembangunan dan pembentukan karakter
Nusantara, terutama di pusat-pusat
suatu bangsa sehingga masalah pendidikan
kerajaan Islam telah banyak para ulama
selalu mendapat perhatian secara khusus.
mendirikan pondok pesantren dan
Pendidikan sebagai salah satu
menelorkan ratusan bahkan ribuan alumni
persoalan pokok bagi bangsa Indonesia
yang di medan perjuangan masyarakat
dalam proses pembangunan bagaimana
beragama.
bangsa bisa dapat tetap memelihara dan
Sebagai lembaga pendidikan Islam
mengembangkan nilai-nilai luhur
pertama yang mendukung
bangsanya sehingga nilai luhur itu dapat
keberlangsungan pendidikan nasional,
tetap dimiliki oleh bangsa Indonesia
pesantren tidak hanya berkembang sebagai
sebagai wujud kepribadianya.Berbicara
lembaga yang isinya cuma ngaji dan
masalah pelaksanaan pendidikan tidak
menelaah kitab salaf melulu, sekaligus
terlepas dari hambatan–pendidikan. Hal ini
berperan penting bagi keberlangsungan
bisa dipecahkan dengan belajar Dari masa
komunitas yang mempertahankan
lampau, itu merupakan sumbangan yang
tradisional sebagai wajah bagi keaslian
berarti untuk memecahkan masalah
budaya Indonesia, disamping lembaganya
pendidikan masa sekarang, kemudian
yang bercorak pribumi, pesantren juga
untuk mengetahui hambatan-hambatan
mampu merekontruksi budaya kemarut
pendidikan dalam sejarah pendidikan
yang kian menghantam jantung ideologi
dikatakan “barang siapa ingin memahami
masyarakat Indonesia. Maka dalam
keadaan sekarang dan berusaha untuk
sejarahnya, perkembangan pesantren telah
mencapainya hendaklah mengetahui hal-
memainkan sekaligus berkontribusi
hal dari masa lampau”(Djunhur, 1976 : 2).
penting dalam pembangunan
Sejarah pendidikan agama Islam
Indonesia.Sehingga , Ki Hajar Dewantara
yang independent, kemudian populer
pernah mencita-citakan model pesantren
dengan jargon “Pesantren” sebenarnya
ini sebagai sistem pendidikan Indonesia.
merupakan sejarah tipologi pendidikan
Menurutnya, selain sudah lama
Islam yang usianya sudah mencapai
melekat dalam kehidupan di Indonesia,

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 3||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

model ini (pesantren) juga merupakan melawan Belanda, telah membangkitkan


kreasi budaya Indonesia, setidaknya Jawa, semangat umat islam untuk
yang patut untuk di pertahankan dan mempertahankan kemerdekaan dan
dikembangkan. Tidak bias dipungkiri menentang kehadiran sekutu.
bahwa pesantren telah banyak Saat memasuki orde baru, pesantren
memberikan andil dalam mencerdaskan dipandang sebagai “potensi
kehidupan bangsa. pembangunan” negara bagi masyarakat
Sebelum kolonial Belanda masuk ke Indonesia. Di era kemerdekaan, pesantren
nusantara, pesantren tidak hanya berperan terlibat dalam perumusan bentuk dan
sebagai lembaga pendidikan yang ideologi bangsa serta terlibat dalam
berfungsi menyebarkan ajaran Islam revolusi fisik mempertahankan
sekaligus juga mengadakan perubahan- kemerdekaan. Secara historis, keberadaan
perubahan tertentu menuju keadaan pesantren hampir bersamaan dengan
masyarakat yang lebih baik (progresif). masuknya Islam ke Indonesia. Alasannya
Sebagaimana tercermin dalam berbagai sangat sederhana, Islam sebagaiagama
pengaruh pesantren bagi kelancaran dakwah, disebarkan secara efektif melalui
kegiatan politik para raja dan pangeran di proses transformasi ilmudari ulama ke
jawa, kegiatan perdagangan dan masyarakat (tarbiyah wa ta‟lim, atau
pembukaan pemukiman di daerah baru. Di ta‟dib). Proses ini di Indonesia
saat penjajah belanda menduduki berlangsung salah satunya melalui pondok
kerajaan-kerajaan di Nusantara, pesantren pesantren. Perkembangan pendidikan
malah menjelma sebagai pusat perlawanan pesantren pada periode Orde Baru, seakan
dan pertahanan terhadap kolonial Belanda, tenggelam eksistensinya karena seiring
Inggris, dan jepang.Bahkan, pasca dengan kebijakan pemerintah yang kurang
kemerdekaan tahun 1959-1965, pesantren berpihak pada kepentingan umat Islam.
masih dikategorikan sebagai “Alat Setitik harapan timbul untuk nasib
Revolusi” dan “Bahan Peledak” yang umat Islam setelah terjadinya era
mampu menghancurkan kelancaran politik reformasi, pondok pesantren mulai
yang stagnan. berbenah diri lagi dan mendapatkan
KH.Hasyim Asy’ari menyatakan tempat lagi dikalangan pergaulan nasional.
bahwa ‘’wajib ‘ain’’ (kewajiban yang Salah satunya adalah pendidikan pesantren
harus dilaksanakan individu) bagi umat diakui oleh pemerintah menjadi bagian
islam Indonesia untuk mengangkat senjata dari sistem pendidikan nasional. Pesantren

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 4||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

tidak lagi di pandang sebagai lembaga Pesantren merupakan produk sejarah


pendidikan tradisional yang illegal, namun yang telah berdialog dengan
juga diakui oleh pemerintah sebagai zamannya yang memiliki karakteristik
lembaga pendidikan yang mempunyai berlainan, baik menyangkut sosio-
kesetaraan dalam hak dan kewajibannya politik, sosio-kultural, sosio-ekonomi,
dengan lembaga pendidikan formal maupun sosio-religius. Antara pesantren
lainnya. Peluang tersebut seharusnya dapat dan masyarakat sekitar, khususnya
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat desa, Telah terjalin interaksi
seluruh pesantren. yang harmonis, bahkan keterlibatan
Pada abad ke-20, pesantren mampu mereka cukup besar dalam mendirikan
mereposisi diri kearah sistem pendidikan pesantren. Sebaliknya kontribusi yang
yang berorentasi kearah masa depan relatif besar seringkali dihadiahkan
dengan tanpa menghilangkan tradisi- pesantren untuk pembangunan masyarakat
tradisi yang baik, dengan berpedoman desa, (Mujamil Qomar, 2007 : 17).
kepada prinsip “al-muhafadzahalaa al- Perhatian terhadap adanya kontribusi
qadiim ash-shalihwa al-akhdbii al-jadiid diasumsikan dengan adanya
al-ashlah”. pada intinya peran pesantren hubungan erat yang tidak mungkin
bagi masyarakat tidak patut di pandang terhindarkan antara pesantren dan
sebelah mata. masyarakat. Kenyataan ini bisa dilihat
Dewasa ini, bangsa Indonesia sedang tidak hanya dari latar belakang
mengalami krisis yang pendirian pesantren pada lingkungan
berkepanjangan, terutama krisis moral. tertentu, tetapi juga dalam
Memiliki ilmu yang tinggi tanpa pemeliharaan eksistensi pesantren itu
dibarengi dengan keimanan dan sendiri melalui pemberian wakaf,
ketaqwaan dapat membahayakan dan sedekah, hibah dan sebagainya. Pesantren
merusak tatanan hidup umat manusia itu umumnya “membalas jasa”
sendiri, karena akan melahirkan komunitas lingkungannya dengan
manusia-manusia yang rakus yang hanya bermacam cara. tidak hanya dalam
mementingkan diri sendiri tanpa bentuk memberikan pelayanan pendidikan
mempedulikan kepentingan umum.Salah dan keagamaan, tetapi juga
satu lembaga pendidikan yang bimbingan sosial, kultural dan ekonomi
berkecimpung memberantas dalam hal ini bagi masyarakat lingkungannya,
adalah pondok pesantren. (AzyumardiAzra, 2012 :131).

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 5||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pada Pasal 30 Ayat (4) Undang- keterampilan untuk membangun


undang Sitem Pendidikan Nasional(UU kehidupan yang islami di masyarakat “
Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003,
II. METODE
disebutkan bahwa pendidikankeagamaan
berbentuk pendidikan diniyah, pesantren,
Metode adalah aspek yang sangat
pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk
penting dan besar pengaruhnya terhadap
lainnya yang sejenis. Pada pasal ini terlihat
berhasil tidaknya suatu penelitian,
jelas adanya pengakuan pemerintah
terutama untuk mengumpulkan data. Sebab
terhadap institusi pesantren sebagai
data yang diperoleh dalam suatu penelitian
penyelenggara pendidikan keagamaan.
merupakan gambaran dari obyek
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55
penelitian.
Tahun 2007, merupakan
Penelitian ini menggunakan
peraturan pemerintah yang lahir untuk
pendekatan kualitatif. Metode kualitatif
memperjelas UU Sisdiknas tahun
mengacu pada strategi penelitian seperti
2003, dalam PP ini juga memperjelas
obsevasi, wawancara, dokumentasi.
fungsi dan tujuan pesantren sebagaibagian
Observasi adalah pengamatan yang
yang tidak terpisahkan dalam Sistem
dilakukan dengan sengaja dan sistematis
Pendidikan Nasional.Padapasal 26 ayat 1,
terhadap aktivitas individu atau obyek
PP Nomor 55 Tahun 2007 dijelaskan
lain yang diselidiki, (Sugiyono, Metode
tentang tujuanpesantren, dan memberikan
2015:310).
legitimasi yuridis terhadap eksistensi
Peneliti menggunakan observasi
pesantren.
tidak terstrukur agar dapat
Mujamil Qomar (2007) menjelaskan
mengembangkan daya pengamatannya
terkait pesantren sebagai berikut:
dalam mengamati obyek yaitu pondok
“Pesantren menyelenggarakan
pesantren Mustabihul Ulum desa Dawung
pendidikan dengan tujuan menanamkan
kecamatan Ringinrejo kabupaten Kediri.
keimanan dan ketakwaan kepada Allah
Selain observasi tidak tersruktur
SWT, Akhlak mulia, serta tradisi
Peneliti juga menggunakan observasi
pesantren untuk mengembangkan
partisipan yaitu terlibat dengan kegiatan
kemampuan, pengetahuan, dan
sehari-hari orang yangsedang diamati atau
keterampilan peserta didik untuk
yang digunakan sebagai sumber data
menjadiahliilmu agama Islam (mutafaqqih
penelitian untuk memperoleh data-data
fiddin) atau menjadi muslimyang memiliki
tentang pondok pesantren Mustabihul

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 6||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Ulum desa Dawung kecamatan Ringinrejo berasal dari desa Dawung kecamatan
kabupaten Kediri, peneliti juga mengamati Ringinrejo kabupaten Kediri.
perkembangan pondok pesantren Kyai Muslih menghabiskan masa
Mustabihul Ulum. mudanya dengan nyantri diberbagai
Partisipasi total ke dalam aktivitas Pondok Pesantren. Dari berbagai
mereka yang diselidiki, kerja lapangan dan pondok pesantren tersebut, ada dua
sebagainya yang memungkinkan peneliti pesantren yang sangat mempengaruhi
memperoleh informasi tangan pertama karakter serta pemikiran beliau,
mengenai masalah sosial empiris yang peantren tersebut adalah Pesantren
hendak dipecahkan. Metode kualitatif Tegalrejo dibawah pengasuh K.H
memungkinkan peneliti mendekati data Khudori dan Pesantren Mamba’ul
sehingga mampu mengembangkan Hikam dibawah pengasuh K.H Zubaidi
komponen-komponen keterangan yang Abdul Ghofur.
dianalisisi, konseptual dan kategoris dari Dalam rangka memenuhi akan
data itu sendiri dan bukannya dari teknik- pentingnya kebutuhan pendidikan Islam
teknik yang dikonsepkan sebelumnya, di lingkungan desa Dawung, pengasuh
tersusun secara kaku dan dikuantifikasi pondok pesantren terpanggil untuk
secara tinggi yang memasukkan saja dunia mendirikan sebuah lembaga pendidikan
sosial empiris ke dalam definisi oprasional bernuansa Islami sesuai dengan keadaan
yang telah disusun peneliti (Filsted, 1991). dan kebutuhan masyarakat desa
Dawung, maka didirikanlah sebuah
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Pondok Pesantren yang diberinama
Asrama Perguruan Islam Mustabihul
1. Sejarah berdirinya pondok Mustabihul
Ulum Dawung (API MUDA) yang
Ulum.
kemudian popular dengan sebutan
Pondok pesantren Mustabihul
Pondok Pesantren Mustabihul Ulum
Ulum mulai di rintis setelah kyai
Dawung. Adapun awal mula berdirinya
Muhammad Muslih setelah selesai
Asrama Perguruan Islam Mustabihul
menamatkan belajarnya di pondok
Ulum Dawung (API MUDA), diawali
pesantren, tepatnya pada tahun 1988
dengan adanya seorang santri yang
akan tetapi pesantren ini berdiri secara
ingin khidmah (mengabdi) kepada kyai
resmi di tahun 1994. Kyai Muhammad
Muslih, dari sinilah beliau kemudian
Muslih adalah seorang ulama’ yang
mulai mengajarkan ilmu agama islam

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 7||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

yang pernah beliau pelajari dari lulus belajar di Jawa Tengah beliau
pesantren, dengan cara mengadakan kemudian menjadi pengajar di pondok
pengajian rutin setiap hari untuk para pesantren Mamba’ul Hikam dari tahun
santrinya dan setiap hari jum’at untuk 1988- sekarang.
umum. Beliau juga menegaskan bahwa
3. Perkembangan Pondok Pesantren
berapapun jumplah santri yang mengaji
Mustabihul Ulum.
entah banyak maupun sedikit beliau
Banyak upaya-apaya yang
akan tetap memberikan ilmu (mengaji).
dilakukan Kyai Muhammad Muslih
2. Pendiri Pondok Pesantren Mustabihul untuk pengembangan dan kemajuan
Ulum. pondok pesantren Mustabihul Ulum
Pendiri pondok pesantren agar para santrinya bisa terus
mustabihul ulum adalah kyai mengikuti perkembangan zaman. Hal
Muhammad Muslih, yang lahir pada ini dapat kita lihat dari perkembangan
tanggal 01 Januari 1961. Beliau adalah pondok pesantren MustabihulUlum
putra ke empat dari pasangan bapak dibawah ini.
Saimen dan ibu Siti,beliau merupakan a. Tahun 1988 -1989
cucu dari bapak Joyo Manan, yang Pada tahun ini peneliti tidak
merupakan salah satu orang terpandang menemukan data pasti tentang jumlah
di desa Dawung pada saat itu. santri, dan kebijakan terkait dengan
Kyai Muhamad muslih pada sistem pengajaran yang dilakukan pada
masa kecilnya pernah mengenyam masa itu. Karena santri yang
pendidikan SR atau sekolah rakyat yang berkhidmah pada waktu itu belum
sekarang setara dengan SD, setelah itu memiliki tempat untuk bermukim
beliau melanjutkan pendidikannya di (tempat tinggal) sehingga masih
beberapa pondok pesantren di antaranya dititipkan di masjid yang dekat dengan
pondok Mamba’ul Hikam dibawah rumah Kyai Muslih sedangkan untuk
pengasuh Kh. Zubaidi Abdul Gofur kegiatan belajar mengajar (mengaji)
tahun 1970- 1980, kemudian bertempat di rumah Kyai Muhamad
melanjutkan pendidikannya di pondok Muslih.
pesantren Tegalrejo Jawa Tengah yang b. Tahun 1990 - 1994
dikenal dengan nama API (Asrama Pada tahun ini mulai ada
Perguruan Islam), di bawah pengasuh perubahan-perubahan yang terjadi
Kh. Khudori tahun 1981- 1987. Setelah diantaranya adalah peresmian pondok
Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Pendidikan Sejarah || 8||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

pesantren mustabihul ulum dan santri putra maupun putri untuk


pembangunan mushola yang digunakan bertempat tinggal (bermukim).
untuk kegiatan belajar mengajar sehari- Disamping itu perubahan terjadi
hari. Akan tetapi tempat berdirinya pada penataan menejemen pesantren,
pesantren dan mushola tersebut tidak dengan membentuk dewan pengurus
berada pada lahan milik kyai Muslih, pondok pesantren, jadwal kegiatan
dikarenakan ada seorangwarga yang belajar mengajar, metode pengajaran
bernama Mbah Raji, ingin apabila dan tatatertib sudah mulai diterapkan
sebagian lahan miliknya digunakan dengan baik. Sehingga ada kebijakan
sebagai tempat pengajian dan pondok yang diambil oleh kyai Muslih pada
pesantren. masa ini, kebijakan tersebut yaitu
Dengan adanya pertimbangan- diperbolehkan bagi para santri yang
pertimbangan yang dilakukan oleh kyai ingin bekerja paruh waktu di
Muslih serta semakin bertambahnya masyarakat sekitar pondok pesantren
para santri, sedangkan beliau masih dengan cacatan pekerjaan tersebut
ada masalah-masalah dengan tidak mengganggu kegiatan belajar
keluarganya yang belum memberikan (mengaji).
ijin untuk mendirikan pesantren di d. Tahun 2000 – 2005
lahan milik beliau, kyai Muslih Pada tahun ini terjadi kembali
akhirnya pendirian pondok pesantren pembangunan pondok pesantren yang
dan mushola pertama kali ditempatkan nantinya untuk tempat tinggal santri
di lahan milik mbah Raji yang memang putra, pembangunanan ini sebenarnya
berkeinginan sebagian lahannya dilakukan agar jarak antara tempat
digunakan untuk syi’ar agama islam. tinggal santri putra dan santri putri
c. Tahun 1995-1999 tidak berdekatan. Tempat dibangunnya
Pada tahun ini terjadi pesantren ini berada di lahan kyai
pembangunan madrasah untuk Muslih sendiri, karena memang dahulu
pendirian Taman Pendidikan Al rencana beliau setelah menyelesaikan
Qur’an (TPQ) serta ruangan kelasuntuk pendidikan pondoknya ingin
kegiatan belajar mengajar, dikarenakan mendirikan pesantrennya disini.
jumplah santri semakin bertambah Sistem pendidikan dimasa ini
banyak maka dibangunlah kamar- tidak mengalami perubahan, hanya
kamar yang akan digunakan oleh para dewan pengurus yang memangalami

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 9||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

beberapa pergantian struktur, kelompok santri dibawah umur 17


dikarenakan ada dari anggota pengurus tahun, sedangkan di pondok timur yang
lama yang sudah pulang kekampung menempati kelompok santri diatas
halamannya (boyong), sekaligus umur 17 tahun.
menerapkan ilmu-ilmu yang sudah Pembagian pesantren
dipelajarinya selama berada di pondok Mustabihul Ulum tidak hanya seperti
pesantren untuk masyarakat sekitar itu akan tetapi masih ada pembagian
tempat tinggalnya. lagi pada sistem pendidikannya, yaitu
e. Tahun 2006 madrasah Taman Pendidikan Al
Pada tahun ini terjadi suatu Qur’an (TPQ) dan Diniyah Ula
peristiwa yang sangat memprihatikan, maupun Wustho untuk pendidikan
karena pada tahun ini terjadi pondok pesantren bagian barat
perselisihan antara kyai Muslih dengan sedangkan pengajian kitab – kitab
ahli waris dari mbah Raji yang kuning (Ibtidaiyah sampai Aliyah) dan
memiliki hak atas lahan tempat seterusnya untuk pondok pesantren
berdirinya pesantren, perselisihan bagian timur.
terjadi akibat dari ketidak sepahaman Walaupun pondok pesantren
kedua belah pihak atas kebijakan yang barat maupun pondok pesantren timur
diterapkan dalam pengelolaan berbeda dalam menejemen
pesantren Mustabihul Ulum yaitu kepengurusan, akan tetapi masih di
kebijakan terkait kegiatan belajar dalam satu naungan pengasuh pondok
mengajar dan metode pembelajaran di pesantren Mustabihul Ulum yaitu kyai
dalam pesantren. Muhammad Muslih.
Sehingga, akibat dari peselisihan f. Tahun 2007 – 2009
pendapat tersebut menjadikan pondok Kebijaksanaan pada tahun ini
pesantren Mustabihul Ulum terpecah adalah diperbolehkan untuk para santri
menjadi dua bagian yaitu pondok yang belajar di madrasah pondok yang
pesantren barat dan pondok pesantren menginginkan mendapat ijasah setara
timur. Secara otomatis santri pun dengan SMP atau SMA bisa mengikuti
terpecah menjadi dua kelompok, antara sistem paket yang disediakan oleh
lain kelompok santri dibawah umur17 pondok. Agar para santri yang
tahun dan diatas umur17 tahun. Untuk bersekolah di madrasah dalam pondok
pondok barat yang menempati bisa melanjutkan keperguruan tinggi

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 10||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Kyai Muhammad Muslih melakukan Secara umum tanggapan


kerjasama dengan pemerintah masyarakat terhadap pesantren
kabupaten Kediri. Hal ini dilakukan mustabihul ulum khususnya tanggapan
untuk membantu para santri yang ingin masyarakat desa dawung kecamatan
melanjutkan belajarnya ke perguruan ringinrejo kabupaten Kediri cukup
tinggi, karena tidak semua perguruan beragam. Hal ini tidak lepas dari
tinggi bisa menerima calon mahasiswa latarbelakang yang beragam pula.
yang berijasah pondok pesantren. Menurut data yang diperoleh peneliti
Selain kebijakan diatas para santri juga dari beberapa wawancara terhadap
di ajarkan bagaimana cara narasumber, dapat dikatakan bahwa
memfermentasi pakan ternak dan dengan berdirinya pondok pesantren
pertanian, agar santri mempunyai mustabihul ulum memiliki tanggapan
keahlian di bidang tersebut. yang cukup baik dari masyarakat.
g. Tahun 2010 Dimana pondok pesantren mampu
Karena di dalam pondok sudah memberikan dampak positif dari segi
pondok pesantren sudah tidak ada lagi sosial maupun segi keagamaan bagi
santri yang berminat mempunyai ijasah masyarakat desa dawung.
setara dengan SMP atau SMA, maka Pondok pesantren mustabihul
kabijakan tahun sebelumnya pun di ulum yang merupakan salah satu dari
hapus dan hanya mengeluarkan ijasah pondok pesantren salafiyah sangat
dari madrasah . Selain itu kebijakan terbuka dengan masyarakat sehingga
yang diambil adalah merubah memiliki hubungan erat dengan warga
kurikulum madrasah untuk pelajaran sekitar pesantren, keterbukaan inilah
Alfiyah ibnu malik yang sebelumnya yang memberikan nilai tersendiri
ditempuh hanya satu tahun dirubah dikalangan masyarakat, disini mereka
mejadi dua tahun yaitu di tingkat menyoroti tentang ilmu adab yang di
Aliyah kelas satu dan dua. berikan oleh pesantren terhadap santri.
h. Tahun 2011- sekarang Ilmu adab adalah salah satu ilmu yang
Pada tahun ini kebijakan yang digunakan dalam berkomunikasi
digunakan masih mengikuti kebijakan dengan masyarakat sekitar pesantren,
tahun sebelumnya. dikarenakan dengan ilmu ini seseorang
akan tahu bagaimana adab/tata cara
4. Tanggapan Masyarakat Dengan Adanya
berkomunikasi dengan orang tua, guru,
PP. Mustabihul Ulum.
Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Pendidikan Sejarah || 11||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

teman sebaya, bahkan tokoh nilai sederhana dan sahaja adalah


masyarakat. bagian dari upaya membangun karakter
Beberapa orang memandang dalam proses pembelajaran agama.
peranan pondok pesantren Mustabihul Kaum santri dikenal sebagai kaum
Ulum sebagai penyeimbang hidup bersarung. Sarung adalah sebuah
/pedoman hidup mereka yaitu identitas kesederhanaan yang jauh dari
hubungannya dengan ketenangan jiwa kesan mewah dan modern. Pesantren
dalam hal ini spiritual. Spiritual yang salaf/tradisional adalah lembaga
terdapat didalam pondok pesantren pesantren yang mempertahankan
Mustabihul Ulum merupakan ciri khas pengajaran kitab-kitab klasik sebagai
tersendiri, oleh masyarakat sekitar inti pendidikan. Sistem madrasah
dikenal dengan nama Jami’ah Istigfar ditetapkan hanya untuk memudahkan
dan menjadi kegiatan rutin bagi pondok sistem sorogan yang dipakai dalam
pesantren mustabihul ulum dengan lembaga-lembaga pengajian bentuk
masyarakat setiap satu bulan sekali. lama, tanpa mengenalkan pengajaran
pengetahuan umum.Sistem sorogon
5. Pondok Peasantren Mustabihul Ulum
dan bandongan adalah sistem
Sebagai Warisan Budaya Nusantara.
pembelajaran yang sangat sederhana,
Dalam perkembangannya,
namun memiliki makna yang besar
pondok pesantren Mustabihul Ulum
dalam pembelajaran dan peningkatan
telah melahirkan berbagai produk
kemampuan santri.
budaya yang bercorak keberagamaan.
b. Pertahanan Budaya (Cultural
Budaya tersebut perlahan menjadi
Resistance)
sebuah sistem nilai kebiasaan
Karakter pesantren yang identik
masyarakat dalam kehidupannya. Ada
dengan nilai tradisional memberikan
beberapa sistem nilai yang terbangun
roh bagaimana pondok pesantren
dari pondok pesantren mustabihul
mustabihul ulum melestarikan budaya
ulum ini, di antaranya sebagai berikut.
dan tradisi yang ada.Mempertahankan
a. Kebersahajaan
budaya dan tetap bersandar pada ajaran
Pondok pesantren mustabihul
dasar Islam adalah budaya pesantren
ulumyang lahir dari kultur tradisional,
yang sudah berkembang berabad-abad.
di mana nilai-nilai kultur setempat
Seperti halnya budaya bodo kamar
menjadi acuan dari perilaku
yang berada di pesantren mustabihul
keberagamaannya. Dalam konteks ini,
Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id
FKIP – Pendidikan Sejarah || 12||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ulum merupakan warisan dari budaya Kaum santri memiliki karakter


pondok pesantren salafiyah dimasa ketaatan yang sangat kuat terhadap
silam. Ide cultural resistance juga kiai. Ketaatan ini merupakan wujud
mewarnai kehidupan intelektual dunia sikap beragama, di mana kiai
pesantren. Subjek yang diajarkan di dipandang sebagai orang yang
lembaga ini melalui hidayah dan memiliki pemahaman akan kitab suci
berkah seorang kiai sebagai guru utama secara baik. Selain itu, penghargaan
atau irsyadu ustadz\in adalah kitab terhadap ahli ilmu, orang yang
klasik atau kitab kuning, diolah dan memiliki banyak ilmu, juga merupakan
ditransmisikan dari satu generasi ke inti ajaran Islam, yang juga menjadi
generasi berikut. Sehingga, tradisi ini sumber ketaatan.Dalam hal ini,
selalu terwariskan, di mana generasi Sayyidina Ali pernah berkata, “Aku
penerimanya selalu melestarikan merupakan budak (hamba) bagi orang
warisan tradisi tersebut. yang mengajariku satu huruf dari al-
c. Budaya Keilmuan yang Tinggi Qur’an”. Ketertundukan kepada kiai
Sebagaimana hakikat atau guru inilah yang menyebabkan
eksistensinya, pondok pesantren para santri akan melakukan apa saja
mustabihul ulum adalah lembaga yang diperintahkan oleh sang kiai
pendidikan keagamaan. Berbagai ilmu tersebut, karena menganggap adanya
agama diajarkan dengan berbagai kadar kebenaran yang tersirat dari
referensi dan kecenderungan aliran perintah tersebut.
sehingga menghasilkan budaya Nasionalisme santri dalam hal
keilmuan yang tinggi. Karena untuk ini misalnya bisa dibuktikan melalui
dinyatakan lulus, seorang santri harus momentum Resolusi Jihad 1945.
menguasai kitab-kitab tertentu yang Aplikasi jihad sebagai sebuah titah
dijadikan panduan dalam sebuah para kiai yang dimotori oleh K.H.
pesantren. Bahkan tak jarang, para Hasyim Asy’ari selaku Rais ‘Am NU
santri ini harus menghafal penuh atau merupakan manifestasi ketaatan dan
sebagiaan isi kitab tertentu.Ini adalah pelaksanaan ajaran suci agama.
bukti bahwa pesantren mengajarkan Sehingga, direspons dengan semangat
budaya intelektual yang tinggi. jihad yang menyala dan berkobar,
d. Nasionalisme walaupun harus merelakan jiwa dan
raga.

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 13||
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 02 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pada derajat ini, nasionalisme Sugiyono.2015. Metode Penelitian


Pendekatan (Pendekatan
santri tidak bisa diragukan lagi.
Kwantitatif, Kualitatif, dan
Perintah agama yang menganggap R&D). Bandung : Alfabet.
hubb al-watan, cinta tanah air,
Wahid, Abdurrahman. 2001.
merupakan sebagian dari iman semakin Menggerakan Tradisi.
Yogyakarta: LKiS. Cetakan
menegaskan integrasi antara berjuang
ketiga.
mempertahankan tanah air dan berjihad
Zuharini dkk. 2015. Sejarah
membela agama dan kebenaran.
Pendidikan Islam. Jakarta:
Bumi Aksara.
IV. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur


Penelitian, Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Azyumardi,Azra. 2012. Bunga Rempai


Pesantren. Jakarta : LP3ES

Ditjen Kelembagaan Agama Islam.


2003. Pola Pengembangan
Pondok Pesantren. Jakarta
:Depag RI.

Ditjen Kelembagaan Agama Islam.


2002. Pengembangan
Metodologi Pembelajaran di
Salafiyah, Jakarta : Depag RI.

Dhofier, Zamakhsyari. 1982. Tradisi


Pesantren. Jakarta : LP3ES

Hariadi ,2015. Evolusi Pesntren .


Yogyakarta: LKiS. cetakan
pertama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta :Balai Pustaka. Edisi
Kedua.

Madjid, Nurcholish. Bilik-Bilik


Pesantren. Jakarta : Dian
Rakyat.

Aris Yuda Maful Ulum| 13.1.01.02.0016 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Pendidikan Sejarah || 14||

Anda mungkin juga menyukai