Anda di halaman 1dari 4

LAB.CLS.289.

2019
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
JL. GANESHA 1 PURWOSARI KUDUS
TELP./FAX (0291) 437218

TOOL MANAJEMEN DISASTER GEMPA BUMI

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A FASE ORIENTASI

1 Memberi salam/menyapa pasien 3


2 Memperkenalkan diri 2
2 Menjelaskan tujuan tindakan 3
3 Menjelaskan prosedur tindakan 3
3 Menanyakan kesiapan pasien 2
B FASE KERJA
1 Menjelaskan kepada Masyarakat
TAHAPAN DISASTER :
a. Tahap pra- disaster

Tahap ini dikenal juga sebagai tahap pra bencana, durasi waktunya
mulai saat belum terjadi bencana sampai tahap serangan atau
impact. Latihan yang pelu dberikan kepada masyarakat awam
khusus dapat berupa : minta tolong, kemampuan menolong diri
sendiri, menentukan arah evakuasi yang tepat, memberikan
pertolongan serta melakukan transportasi. 10
b. Tahapan serangan atau terjadinya bencana (impact phase)

Pada tahap serangan atau terjadinya bencana (impact phase),


waktunya bisa terjadi beebrapa detik sampai beberapa minggu atau
bahkan bulan serangan dimulai saat bencana menyerang sampai
serangan berhenti. Jika gempa bumi mengguncang secara tiba-tiba,
berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan dimanapun
kita berada :
1) Didalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda
harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda.
Masuklah ke bawah meja yang kokoh untuk melindungi tubuh anda
dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi
kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor,
maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
5

2) Di kantor
Berlindunglah dibawah meja. Lindungi kepala, leher dan mata.
Hindari pembatas kaca, jendel, lemari dan barang-barang yang
belum diamankan. Jaga posisi hingga guncangan berhenti.
5

3) Di sekolah
Berlindng dibawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau
buku, janan panic, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari
jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri di
dekat gedung, tiang dan pohon.
5

4) Di luar rumah
Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah
perkantoran atau kawasan industry, bahaya bisa muncul dari
jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda
dengan menggunakan tangan, tas ataupun yang anda bawa.
5

5) Di gedung, mall, bioskop dan lantai dasar mall


Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti
semua petunjuk dari petugas atau satpam. Bila saat gempa ada
dalam bangunan tertentu dan waktunya cukup untuk meninggalkan
bangunan tersebut, keluarlah untuk mencari tanah lapang.
5
6) Di dalam lift
Jangan menggunakan llift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran.
Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada didalam lift,
maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat
keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift,
hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika
tersedia.
5

7) Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan
terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap
tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti
terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan.
5

8) Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasakan seakan-akan
roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap
mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan
mobil anda di kiri jalan berhentilah, tapi janganlah berhenti dibawah
jembatan. Matikan mesin dan gunakan rem tangan. Ikuti instruksi
dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil,
biarkan mobil tak terkunci.
5

9) Di gunung/ pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi di atas gunung. Menjauhlah
langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari
tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami
tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yag tinggi.
5
c. Tahap emergensi

Pada tahap emergensi ini, korban memerukan bantuan dari tenaga


medis spesialis, perwata gawat darurat, awam khusus yang terampil
dan tersertifikasi. Diperlukan bantuan obat-obatan, balut bidai dan
alat evakuasi, alat transportasi yang efisien dan efektif, alat
komunikasi, makanan, pakaian dan lebih khusus pakaian anak-anak
pakaian wanita terutama celana dalam, BH, pembalut wanita yang
kadang malah hampir tidak ada. Diperlukan rumah sakit lapangan,
dapur umum dan manajemen perkemahan yang baik agar kesegaran
udara dan sanitasi lingkungan terpelihara dengan baik. 10
d. Tahap Rekonstruksi

Pada tahap ini mulai dibangun tempat tinggal, sarana umum seperti
sekolah, sarana ibadah, jalan, pasar atau tempat pertemuan warga.
Pada tahap ini yang dibangun tidak saja kebutuhan fisik tetapi yang
lebih utama yang perlu dibangun adalah budaya. Kita perlu
melakukan rekonstruksi budaya, melakukan re-orientasi nilai-nilai
dan norma-norma hidup yang lebih baik yang lebih beradab. 10
C FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan 2
2 Melakukan komunikasi terapeutik 2
3 Menjaga kenyaman pasien 2
100

Penguji, ………………………………

Anda mungkin juga menyukai