Anda di halaman 1dari 3

1.

Profesi dan kompetensi dokter gigi dan dokter gigi spesialis

A. Tujuan Umum :Tujuan umum disusunnya Standar Kompetensi Dokter Gigi Spesialis Indonesia
adalah untuk menetapkan batas kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh seorang dokter
gigi spesialis dalam melaksanakan praktik profesinya di Indonesia. Batas kemampuan minimal
tersebut sekaligus menggambarkan mutu pelayanan yang ditampilkannya pada saat melakukan
pelayanan kesehatan gigi-mulut spesialistik. Dengan demikian diharapkan masyarakat yang
dilayani di wilayah manapun di Indonesia memperoleh mutu pelayanan yang sama. 

B. Tujuan Khusus Tujuan khusus disusunnya Standar Kompetensi Dokter Gigi Spesialis Indonesia:

C. (1) Menjadi pedoman bagi Institusi Pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan
dokter gigi spesialis di Indonesia (2) Menjadi landasan bagi Kolegium bidang spesialisasi Ilmu
Kedokteran Gigi untuk penyusunan Standar Kompetensi Dokter Gigi Spesialis di bidangnya

D. (3 Menjadi landasan bagi penyusunan Pedoman Uji Kompetensi Dokter Gigi Spesialis Indonesia

E. (4) Sebagai acuan untuk penyusunan Standar Profesi dan Standar Pelayanan Medik Dokter Gigi
Spesialis Indonesia

F. (5) Sebagai acuan Dokter Gigi Spesialis dalam melakukan praktik sesuai dengan Profesinya

G. (6) Sebagai acuan dalam menangani masalah tuntutan pelanggaran disiplin kedokteran 2

2.Tugas dan kewajiban dokter gigi

Profesi Dokter Gigi bertanggung jawab dalam melakukan berbagai tindakan preventif, promotif, kuratif,
dan rehabilitatif terhadap kondisi gigi dan mulut seseorang. Tindakan perawatan yang dapat dilakukan
oleh seorang dokter gigi umum antara lain penambalan gigi berlubang, pembersihan karang gigi,
pencabutan gigi, pembuatan gigi tiruan, dan merapikan gigi dengan alat ortodonsia lepasan

3.Rujukan dan informed consent

Pelaksanaan rujukan dapat dilakukan secara vertikal dan horizontal (Pasal 7 ayat 1) dalam Permenkes
No.1 Tahun 2012 dijelaskan bahwa Rujukan vertikal dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke
tingkatan pelayanan yang lebih tinggi dapat dilakukan apabila pasien membutuhkan pelayanan
spesialistik atau sub-spesialistik serta perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan kesehatan
(Pasal 9) (Kemenkes RI, 2012).

4.Organisasi profesi kedokteran gigi

PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) yang merupakan satu-satunya organisasi profesi dokter gigi di
indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 22 Januari 1950. Pengurus Besar PDGI berkedudukan di
Ibukota Negara Republik Indonesia, saat ini PDGI telah memiliki 18 Pengurus Wilayah di tingkat Provinsi
dan 243 Pengurus Cabang ditingkat Kabupaten/Kota ditambah 2 Calon Cabang PDGI. Berdasarkan
Pangkalan Data PDGI, jumlah dokter gigi anggota PDGI sampai dengan 1 Desember 2019 adalah 34.556
orang, terdiri dari 30.750 dokter gigi dan 3.806 dokter gigi spesialis.

5.Kerja sama dokter gigi dan profesi lainnya

BAB 1 KEWAJIBAN UMUM Pasal 1 Sumpah Dokter Gigi Dokter Gigi di Indonesia wajib menunjung tinggi,
menghayati, mentaati dan mengamalkan Sumpah/Janji Dokter Gigi Indonesia Pasal 2 Standar Pelayanan
Profesi Dokter Gigi di Indonesia, dalam menjalankan profesinya harus sesuai dengan ilmu / seni
kedokteran gigi, dan sesuai dengan standar pelayanan serta prinsip-prinsip kemanusiaan. Pasal 3
Kemandirian Profesi Dalam menjalankan profesinya Dokter Gigi di Indonesia tidak boleh dipengaruhi
oleh pertimbangan untuk mencari keuntungan pribadi Pasal 4 Keterangan perawatan Dokter Gigi di
Indonesia harus memberi keterangan atau pendapat yang dapat di pertanggungjawabkan. Pasal 5 Rabat
dan komisi Dokter Gigi di Indonesia tidak di perkenankan menjaring pasien secara pribadi, melalui
pasien atau agen. Pasal 6 Martabat dan integritas profesi Dokter Gigi di Indonesia wajib menjaga
kehormatan, kesusilaan, Sekretariat PB PDGI 4 Jl. Utan Kayu Raya No. 46 – Jakarta Timur 13120 Email :
contact@pdgi.or.id martabat dan integritas profesi dokter gigi. Pasa l7 Infeksi Silang Dokter Gigi di
Indonesia berkewajiban untuk mencegah terjadinya infeksi silang yang membahayakan pasien, staf dan
masyarakat. Pasal8 Kerjasama dengan tenaga kesehatan lain Dokter Gigi di Indonesia wajib menjalin
kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan lainnya. Pasal9 Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dokter
Gigi di Indonesia dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, wajib bertindak sebagai
motivator, pendidik dan pemberi pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).
Pasal 10 Penelitian dan Pengembangan Dokter gigi di Indonesia wajib membuat hasil dan manfaat dari
penelitiannya berguna dalam menjaga dan meningkatkan kemajuan profesi kedokteran gigi. Pasal 11
Pelecehan dan Pengabaian Dokter gigi di Indonesia wajib peduli dengan tanda-tanda pelecehan dan
pengabaian dalam praktek kedokteran gigi serta melaporkan dugaan kasus tersebut ke pihak berwenang
sesuai peraturan hukum yang berlaku. Pasal 12 Saksi Ahli Dokter gigi di Indonesia, bila menjadi saksi ahli.

6.Tenaga kesehatan

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga Kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang
maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum.

Jenis-jenis tenaga kesehatan


Jenis-Jenis Tenaga Kesehatan

Menurut UU Kesehatan, tenaga kesehatan dikelompokkan ke dalam:

a. tenaga medis;
b. tenaga psikologi klinis;
c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kebidanan;
e. tenaga kefarmasian;
f. tenaga kesehatan masyarakat;
g. tenaga kesehatan lingkungan;
h. tenaga gizi;
i. tenaga keterapian fisik;
j. tenaga keteknisian medis;
k. tenaga teknik biomedika;
l. tenaga kesehatan tradisional; dan
m. tenaga kesehatan lain

Anda mungkin juga menyukai