Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN KELUARGA

GIZI PADA LANSIA DI UPT PUSKESMAS SEKARGADUNG

Oleh :

ADIL FIRDAUS
NIM. 192303102084

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
KAMPUS PASURUAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN KELUARGA


GIZI PADA LANSIA DI UPT PUSKESMAS SEKARGADUNG

Telah disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

(Adil Firdaus)
NIM. 192303102084

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

(Yeni Kurniasari,Amd.Kep) (Evy Aristawati, S.Kep.,Ns., Mkep)


NIP. 19840101 201001 2 036 NIP. 760019047

Mengetahui,
Kepala Ruangan

(drg. Martha Wahani Patrianty)


NIP. 19770319 200604 2 012
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Materi
Mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya,
karena di dalam makanan terdapat nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan
bermetabolisme. Lansia, menurut WHO adalah sesorang yang berumur 60 tahun ke
atas. Masalah gizi yang dihadapi oleh lansia berkaitan erat dengan menurunnya
aktivitas biologis tubuhnya.konsumsi pangan yang kurang seimbang akan
memperburuk kondisinya, yang memang secara alami mengalami penurunan

Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak


menyimpang dari kebiasaan makan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya.
Pola makan disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan menu
makanannya disesuaikan ketersediaan dan kebiasaan makan
tiap daerah. Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat
gizi dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah : Bahan makanan
yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, gandum, ubi, roti, singkong
dan lain-lain, selain itu dalam bentuk gula seperti gula, sirup, madu dan lain-
lain. Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega,
margarine, susu dan hasil olahannya.
2. Kelompok zat pembangun
Kelompok ini meliputi makanan – makanan yang banyak mengandung protein,
baik protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu, telur, kacang
kacangan dan olahannya.
3. Kelompok zat pengatur
Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin dan
mineral, seperti buah-buahan dan sayuran.

B. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


Manfaat mengkonsumsi gizi seimbang bagi lansia

C. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan Gizi Seimbang yaitu warga Lansia Posbindu desa
Ngares kelurahan Bulakan Sukoharjo

D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penyuluhan Gizi untuk Lansia ±40 menit
E. Tujuan
1. Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, peserta mampu memahami dan
mengaplikasikan informasi yang didapatkan pada saat penyuluhan tentang
pentingnya mengkonsumsi gizi seimbang bagi lansia.
2. Khusus
Pada akhir penyuluhan, peserta dapat:
1. Dapat memahami dan menjelaskan manfaat mengkonsumsi gizi seimbang
2. Dapat memahami kebutuhan asupan makanan yang tepat bagi lansia
BAB II

KEGIATAN PENYULUHAN

A. Materi Penyuluhan

Pedoman Gizi seimbang memiliki 4 pilar, dan 10 pesan Gizi Seimbang yang
dimana keduanya yaitu tentang “ biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang mengandung
tinggi protein”. Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani meliputi daging
rumanisa (daging sapi, daging kambing, daging rusa dll), ikan termasuk seafood, telur
dan susu serta hasil olahanya. Keompok pangan lauk pauk sumber protein nabati meliputi
kacang-kacangan dan hasil olahanya seperti kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang
tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-lain ( Pedoman Gizi
Seimbang, 2014). Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik
dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh
sehingga dapat memperpanjang usia.
1. Kebutuhan gizi pada lansia
a. Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal
pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan
berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak
9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya.. Kebutuhan kalori
untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700
kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan
disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas.
b. Protein
Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan
tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang
dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein)
oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang
efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang
dewasa.

c. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total
kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari
40% dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis
(penyumbatan pembuluh
darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah
asam lemak tidak jenuh. Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak
jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak
jenuh.
d. Karbohidrat
Sebagai penyumbang energi paling besar, lansia perlu mengonsumsinya
sekitar 45-65% dari total kalori per hari. Sumbernya antara lain nasi, mie,
bihun, oat, kentang atau ubi. Lansia dianjurkan mengurangi konsumsi gula
sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks, dengan indeks
glikemik rendah untuk menurunkan kadar LDL, risiko diabetes melitus dan
penyakit jantung koroner.

e. Serat
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah
sembelit atau konstipasi (susah BAB). Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah
sayuran, buah-buahan segar dan biji- bijian utuh. Manula tidak dianjurkan
mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), konsumsi serat
yang terlalu banyak, dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh
serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
f. Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang
mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E
umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi
makanan, khususnya buah- buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang
paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang
menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan
anemia.
g. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat
diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan
urine), membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu
fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum 25-30 ml/ kgbb/hr. Jika
mempunyai penyakit yang berkaitan dengan pengaturan cairan, banyaknya air
sesuai anjuran dokter.
2. Faktor yang mepengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lansia
Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi
pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut.
Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua.
Antara lain :
a. Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah, mengakibatkan
juga jumlah cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut
dan kering, wajah keriput serta muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu,
pada lansia seringkali terlihat kurus.
b. Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi
mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia
lanjut.
c. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan
seperti perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah
BAB yang dapat menyebabkan wasir.
d. Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang
aktif dan kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas
kegiatan sehari-hari.
e. Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan
salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada
kelompok usia lanjut, sehingga usia lanjut yang mengalami IU seringkali
mengurangi minum yang dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Masalah Gizi pada Lansia


a. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara maju dan kota-kota
besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan
berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori berkurang karena
berkurangnya aktivitas fisik Kegemukan merupakan salah satu pencetus
berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah
tinggi.
b. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi
dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari
yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal
ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel
yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan
terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
c. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan
ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan
berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan
tidak bersemangat.

4. Pemantauan Status Gizi


Penimbangan Berat Badan Penimbangan BB dilakukan secara teratur
minimal 1 minggu sekali, waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih
dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB lebih dari
0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan dan penurunan
berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan kekurangan berat badan.

5. Perencanaan Makanan untuk Lansia


a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang
terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
b. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering
dengan porsi yang kecil.
c. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang
terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan
terjadinya darah tinggi.
d. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dll.
e. Bagi lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
1) Makanlah makanan yang mudah dicerna
2) Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring- gorengan
3) Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik,
makanan harus lunak/lembek atau dicincang
4) Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya
diberikan.
f. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur,
daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
g. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus,
atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.

B. Metode yang digunakan


Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah dengan cara ceramah, dan tanya
jawab.

C. Media yang digunakan


Media yang digunakan saat penyuluhan yaitu leaflet.
D. Langkah Kegiatan dan Estimasi Waktu
Tabel 1. Langkah Kegiatan dan Estimasi Waktu

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan :
a. Membuka penyuluhan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
b. Mengungkapkan tujuan
penyuluhan yaitu penyuluhan
pada lansia tentang
kesehatan pada lansia.
2. 10 Penyampaian Materi
menit Menjelaskan tentang : Memperhatikan
a. Pengertian lansia
b. Kebutuhan gizi pada lansia.
- Menjelaskan tentang
faktor yang
mempengaruhi
perubahan kebutuhan
gizi pada lansia
c. Masalah Gizi pada Lansia
d. Pemantauan Status
e. Nutrisi Perencanaan
Makanan untuk Lansia

3. 20 Diskusi :
menit Memberi kesempatan pada lansia Bertanya dan menjawab
untuk bertanya dan memberikan
pertanyaan serta pembagian
doorprize
4. 5 menit Penutup : Memperhatikan
a. Menutup pertemuan dengan Menjawab Salam
menyimpulkan materi yang
telah dibahas.
b. Memberi salam penutup
E. Evaluasi
1. Evaluasi Materi
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Yang ditanyakan
a. Jenis susu yang baik untuk lansia?
b. Makan sedikit tapi berat badan tetap diatas normal?
c. Keluhan perut sering kembung, mbeseg apa berkaitan dengan makanan?
d. Kaki nyeri terutama dipersendian karena apa? Jawaban
:

a. Jenis susu yang baik untuk lansia adalah susu rendah lemak. Dengan mengkonsumsi susu
rendah lemak bias mengurangi resiko ganguan jantung, hipertensi.
b. Meskipun banyak mengalami perubahan fungsi tubuh dan penurunan kesehatan, namun
asupan makanan yang mengandung zat gizi yang berkualitas, lengkap dan seimbang mampu
meningkatkan kesehatan usia lanjut. Sehingga, memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi
menjadi kunci agar lansia kesehatannya lebih terjaga dengan baik. Pola makan yang seimbang
juga sangat penting sekali. Jika makanan pokok sedikit tetapi jenis makanan yang tinggi lemak
missal yang digoreng porsinya lebih banyak berat badan juga sulit untuk turun, konsumsi gula
berlebih juga akan mempengaruhi berat badan.
c. Sangat berkaitan, jika pola makan tidak teratur, jenis makanan yang bergas (ubi, singkong,
talas, jagung,dll), berlemak tinggi (makanan digoreng, bersantan kental, kelapa parut), pedas
(sambal), asam yang lebih banyak dikonsumsi tentu akan menyebabkan gangguan pencernaan
sehingga timbul rasa tidak nyaman misalnya nyeri uluhati, kembung, sebah.
d. Nyeri sendi banyak terjadi pada lansia karena tulang rawan yang semakin menipis.
Penyebabnya bisa karena kegemukan atau sering beraktivitas yang bertumpu pada
lutut. Mengurangi rasa nyeri bisa dengan mengistirahatkan sendi, mengompres
bagian yang nyeri, hingga latihan fisik dan menggunakan alat bantu. Juga bisa
dengan suntikan anti inflamasi. Untuk itu perlu control berat badan supaya bisa
normal, makan teratur, makan makanan yang kaya akan kalium dan kalsium missal
: buah pisang, susu rendah lemak, kurangi gula dan makanan yang digoreng.
2. Evaluasi Kegiatan
a. Waktu/proses
Evaluasi terkait waktu yang digunakan dalam proses penyuluhan tentang “Gizi
Pada Lansia”, yaitu penyuluhan dimulai ± 10.000 WIB. Penyuluhan yang dilakukan
berjalan dengan lancar. Waktu yang digunakan sesuai dengan yang ditentukan yaitu ± 40
menit. Sedangkan untuk prosesnya menyesuaikan situasi dan kondisi lingkungan.
b. Sasaran
Evaluasi terkait sasaran yaitu warga lansia di posbindu desa Ngares, kelurahan
Bulakan Sukoharjo. Pada awal pembukaan penyuluhan, belum ada respon balik terhadap
penyuluh. Kemudian setelah penyuluh mulai menyampaikan materi, para lansia mulai
memperhatikan materi yang disampaikan oleh tim penyuluh. Partisipasi sudah baik, hal ini
bisa dilihat dari daftar hadir dan antusias pada saat diberikan kesempatan untuk bertanya
terkait materi yang disampaikan tim penyuluh. Antusias lansia dalam bertanya ini
dikarenakan adanya kesadaran diri tentang pentingnya “Gizi Pada Lansia”.
c. Tempat
Evaluasi terkait tempat yaitu di posbindu desa Ngares kelurahan Bulakan
Sukoharjo. Tempat sudah memadai untuk dilaksanakan penyuluhan sehingga lansia bisa
melihat, mendengar dan memperhatikan dengan baik materi yang disampaikan.
d. Materi
Evaluasi terkait materi “Gizi Pada Lansia” yaitu, materi tentang pengertian lansia,
masalah gizi lansia, pemantauan berat badan, perencanaan menu dan contoh menu. Materi
tersebut tertuang dalam leaflet, tetapi leaflet hanya cetak print jadi tampilannya masih
kurang
BAB III KESIMPULAN DAN
SARAN

A. Kesimpulan
Materi penyuluhan yang disampaikan terkait “Gizi Pada Lansia” yang pertama yaitu pengertian
lansia dan batas umur lansia, masalah gizi pada lansia, faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada
lansia, pemantauan status gizi, perencanaan makanan untuk lansia dan contoh menu sehari.

B. Saran
1. Peningkatan frekuensi pelaksanaan kegiatan
2. Perlu persiapan kegiatan dilakukan lebih matang

Anda mungkin juga menyukai