Anda di halaman 1dari 18

DOKUMENTASI ASKEB DENGAN METODE SOAP

MATA KULIAH DOKUMENTASI KEBIDANAN

Dosen Pengampu,
Oktaviani, S.SiT., M.Keb

Oleh,
Nama : Tiara Putri Setiawati
NIM : PO.62.24.2.20.188
Angkatan/Kelas : Reguler VI IIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
DOKUMENTASI ASKEB DENGAN METODE SOAP

KASUS 1

Pada hari Sabtu, tanggal 22 September 2021, Ny. iRet 24 tahun datang ke Puskesmas Menteng
dengan keluhan mual, muntah. Ini merupakan kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.
Riwayat kesehatan dan prilaku kesehatan tidak ada yg bermasalah. Mens terakhir tanggal 2 Juli
2021. Hasil pemeriksaan k/u ibu baik, TD 110/80 mmhg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. BB 54
kg, TB 152 cm, lila 23,5 cm. Inspeksi didapatkan kepala mesocephal, rambut bersih; muka tidak
pucat, tidak oedema dan ada chloasma gravidarum; conjungtiva merah muda, skelera tidak
ikterik; leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembendungan vena jugularis. Dada
simetris, pernafasan teratur, payudara simetris, puting susu menonjol. Abdomen TFU 2 jari atas
simfisis. Perkusi reflek patella positif kiri/kanan. Pemeriksaan laboratorium 11 gram%.

SUBJEKTIF

 Ny. I usia 24 tahun periksa hamil tanggal 22 september 2021


 Ibu mengatakan hamil pertama dan tidak pernah keguguran
 HPHT 2 juli 2021
 Keluhan mual muntah

OBJEKTIF

 k/u baik kesadaran composmentis


 TTV
- TD : 110/80 mmhg - BB : 54 kg
- N : 80 x/menit - TB : 152 cm
- RR : 20 x/menit - Lila : 23,5 cm

 Pemeriksaan Fisik : Head to toe


 Inspeksi
- Kepala : Terdapat mesocephal
- Rambut : Bersih, hitam, tidak berketombe, tidak mudah rontok
- Muka : Tidak oedema, tidak pucat, terdapat chloasma gravidarum
- Mata
- Conjungtiva : Merah muda
- Sklera : Putih, tidak ikterik
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembendungan vena jugularis
normal
- Dada
- Bentuk : Simetris
- Mammae : Papillae menonjol
- Pernafasan : Teratur
 Palpasi
- Abdomen :
- Leopod I : TFU 2 jari atas simpisis
 Perkusi
- Kaki : Reflek patella positif kiri/kanan
 Pemeriksaan penunjang
- HB : 11 g/dl

ASSESMENT

 Diagnosa
G1P0A0, umur kehamilan 12 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine
 Masalah
Mual muntah
 Kebutuhan
- Informasi penyebab ketidaknyamanan
- Informasi cara mengatasi ketidaknyamanan

PLANNING

 Melakukan komunikasi terapeutik. Ibu merespon dengan baik


 Memberitahu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin baik. Ibu menerima informasi
dengan baik.
 Memberitahukan penyebab mual muntah yang di alami ibu karena peningkatan hormone
HCG. Biasanya sering terjadi pada pagi hari yang disebut juga sebagai morning sickness
terjadi pada saat lambung dalam keadaan kosong sehingga menyebabkan penumpukan
gas yang cukup banyak juga peningkatan asam lambung. Upaya yang dilakukan untuk
meringankan atau mencegah ketidaknyamanan tersebut yaitu dengan cara makan biskuit
atau crackers dan minum segelas air putih di pagi hari, menghindari makanan yang
berbau tajam, usahakan makan sedikit tapi sering sehingga kadar gula darah tetap terjaga.
Lebih sering meminum air putih diantara waktu makan sehingga dapat membantu
mempertahankan hidrasi tubuh. Ibu juga dianjurkan makan permen atau minum manis
(minum jus buah) atau minum susu sebelum tidur atau pada saat bangun tidur dapat
mencegah hipoglikemi. Upayakan mengurangi diet lemak, diet tinggi lemak dapat
memperparah mual muntah, Saat bangun pagi atau sore hari secara perlahan bangun dari
tempat tidur, dan hindari gerakan mendadak. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan
dapat menjelaskan kembali dengan baik.
 Memberitahukan ibu tanda tanda bahaya trimester I diantaranya mual muntah berlebihan
(hiperemesis gravidarum), perdarahan pervaginam, hipertensi gravidarum (hipertensi saat
kehamilan) dan nyeri perut bagian bawah. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan
dapat menjelaskan kembali dengan baik.
 Menganjurkan ibu untuk menerapkan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi buah dan
sayur, minum air putih yang cukup, tidur yang cukup dan menghindari stress serta sering
berkunjungan pada tenaga kesehatan baik bidan/dokter spesialis kandungan. Kunjungan
minimal selama kehamilan yaitu 4 kali. Kunjungan ke-1 saat trimester 1, ke-2 saat
trimester 2, ke-3 dan ke-4 saat trimester 3. Karena dengan dilakukan kunjungan
diharapkan kelainan pada kehamilan dapat terdeteksi dan ditangani dengan baik,
sehingga tidak menimbulkan bahaya kehamilan. Ibu mengerti dan bersedia mengikuti
anjuran yang diberikan.
 Menganjurkan ibu untuk datang periksa kembali 1 bulan lagi atau bila ada keluhan, ke
bidan/dkter atau ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Ibu bersedia mengikuti anjuran
yang diberikan.
KASUS 2

Pada hari Sabtu, tanggal 22 September 2021, Ny. Siska 30 tahun datang ke PMB Delima, dengan
keluhan sulit tidur pada malam hari; ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran.
Riwayat kesehatan dan prilaku kesehatan tidak ada yg bermasalah. Mens terakhir tanggal 2 April
2021. Hasil pemeriksaan k/u ibu baik, TD 110/80 mmhg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. BB 54
kg, TB 152 cm, lila 23,5 cm. Inspeksi: kepala mesocephal, rambut bersih; muka tidak pucat,
tidak oedema dan ada chloasma gravidarum; conjungtiva merah muda, skelera tidak ikterik;
leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembendungan vena jugularis. Dada simetris,
pernafasan teratur, payudara simetris, puting susu rata. TFU setinggi pusat (18 cm).
DJJ140x/menit teratur. Perkusi reflek patella positif kiri/kanan. Pemeriksaan laboratorium 12
gram%.

SUBJEKTIF

 Ny. S usia 30 tahun periksa hamil pada 22 september 2021


 Ibu mengatakan hamil ke 2 dan tidak pernah keguguran
 HPHT 2 April 2021
 Keluhan sulit tidur pada malam hari

OBJEKTIF

 k/u baik kesadaran composmentis


 TTV
- TD : 110/80 mmhg - BB : 54 kg
- N : 80 x/menit - TB : 152 cm
- RR : 20 x/menit - Lila : 23,5 cm

 Pemeriksaan Fisik : Head to toe


 Inspeksi
- Kepala : Terdapat mesocephal
- Rambut : Bersih, hitam, tidak berketombe, tidak mudah rontok
- Muka : Tidak oedema, tidak pucat, terdapat chloasma gravidarum
- Mata
- Conjungtiva : Merah muda
- Sklera : Putih, tidak ikterik
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembendungan vena jugularis
normal
- Dada
- Bentuk : Simetris
- Mammae : Papillae rata
- Pernafasan : Teratur
 Palpasi
- Abdomen :
- Leopod I : TFU setinggi pusat 12 cm
 Perkusi
- Kaki : Reflek patella positif kiri/kanan
 Auskultasi
- DJJ1 (+) 40x/menit frekuensi teratur, terdengar keras dibawah pusat sebelah kanan
 Pemeriksaan penunjang
- HB : 12 g/dl

ASSESMENT

 Diagnosa
G2P0A0, umur kehamilan 24 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine
 Masalah
Sulit tidur di malam hari
 Kebutuhan
- Informasi penyebab ketidaknyamanan
- Informasi cara mengatasi ketidaknyamanan

PLANNING

 Melakukan komunikasi terapeutik. Ibu merespon dengan baik


 Memberitahu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin baik. Ibu menerima informasi
dengan baik.
 Memberitahukan penyebab sulit tidur di malam hari (insomnia) disebabkan oleh
perubahan fisik seperti pembesaran uterus, dapat juga disebabkan karena perubahan
psikologis misalnya perasaan takut, gelisah atau khawatir karena menghadapi kelahiran.
Dapat juga dipengaruhi oleh seringnya buang air kecil dimalam hari / nochturia. Cara
mengatasinya yaitu mandi air hangat sebelum tidur , minum minuman hangat (susu
hangat, teh hangat) sebelum tidur, sebelum tidur jangan melakukan aktifitas yang dapat
membuat susah tidur,dan tidur dengan posisi relaks, lakukan relaksasi. Ibu mengerti
penjelasan yang diberikan dan dapat menjelaskan kembali dengan baik.
 Memberitahukan ibu tanda tanda bahaya trimester II diantaranya pendarahan saat hamil
yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kelainan bentuk rahim, inkompetensi rahim,
penyakit automium, dan kelainan kromosom pada janin. Persalinan prematur yang
disesabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK), kebiasaan merokok, penyakit kronis seperti
diabetes atau ginjal juga dapat dipengaruhi oleh riwayat persalinan prematur sebelumnya,
seperti kehamilan kembar atau lebih dari dua janin, kelebihan air ketuban, serta infeksi
pada kantong ketuban atau air ketuban. Ketuban pecah dini seringkali disebabkan oleh
infeksi pada kantong ketuban yang dapat menyebabkan persalinan prematur.
Inkompetensi serviks yaitu kondisi dimana serviks terbuka terlalu awal pada kehamilan.
Risiko inkompetensi serviks akan meningkat pada ibu hamil yang memiliki riwayat luka
pada serviks, biopsi pada serviks, atau operasi lainnya pada serviks. Preeklamsia ditandai
dengan peningkatan tekanan darah, adanya protein pada urine, edema pada wajah,
tangan, atau kaki. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat menjelaskan kembali
dengan baik.
 Menganjurkan ibu untuk berolahraga seperti senam hamil dan yoga untuk membantu
tubuh tetap sehat dan tumbuh kembang janin serta mengurangi sakit pinggang. Ibu
mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
 Menganjurkan ibu untuk mengknsumsi makan yang sehat seperti buah dan sayur serta
mengkonsumsi makanan yng mengandung protein untuk memeuhi nutrisi ibu dan
perkembangan janin. Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
 Memberitahu ibu umtuk mulai mempersiapkan persalinan, seperti: memilih tempat dan
penolong persalinan, dana/biaya persalinan, siapa pengambil keputusan, pakaian ibu dan
anak, transportasi, dll (sesuai kebutuhan ibu). Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan
dapat menjelaskan kembali dengan baik.
 Menganjurkan ibu untuk datang periksa kembali 1 bulan lagi atau bila ada keluhan, ke
bidan atau ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang
diberikan.

KASUS 3

Pada hari Sabtu, tanggal 22 September 2021, Ny. Winda 27 tahun datang ke PMB Delima
dengan keluhan sering kencing; ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran. Riwayat
kesehatan dan prilaku kesehatan tidak ada yg bermasalah. Mens terakhir tanggal 7 Maret 2021.
Hasil pemeriksaan k/u ibu baik, TD 110/80 mmhg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. BB 54 kg, TB
152 cm, lila 24,5 cm. Inspeksi didapatkan kepala mesocephal, rambut bersih; muka tidak pucat,
tidak oedema dan ada chloasma gravidarum; conjungtiva merah muda, skelera tidak ikterik;
leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembendungan vena jugularis. Dada simetris,
pernafasan teratur, payudara simetris, puting susu menonjol. Abdomen TFU 3 jari atas pusat (28
cm), punggung kanan, letak kepala. DJJ140x/menit teratur. Perkusi reflek patella positif
kiri/kanan. Pemeriksaan laboratorium 9,8 gram%.

SUBJEKTIF

 Ny. W usia 24 tahun periksa hamil pada 22 september 2021


 Ibu mengatakan hamil ke 2 dan tidak pernah keguguran
 HPHT 7 Maret 2021
 Keluhan sering buang air kecil

OBJEKTIF

 k/u baik kesadaran composmentis


 TTV
- TD : 110/80 mmhg - BB : 54 kg
- N : 80 x/menit - TB : 152 cm
- RR : 20 x/menit - Lila : 24,5 cm
 Pemeriksaan Fisik : Head to toe
 Inspeksi
- Kepala : Terdapat mesocephal
- Rambut : Bersih, hitam, tidak berketombe, tidak mudah rontok
- Muka : Tidak oedema, tidak pucat, terdapat chloasma gravidarum
- Mata
- Conjungtiva : Merah muda
- Sklera : Putih, tidak ikterik
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembendungan vena jugularis
normal
- Dada
- Bentuk : Simetris
- Mammae : papillae menonjol
- Pernafasan : Teratur
 Palpasi
- Abdomen :
- Leopod I : TFU 3 jari atas pusat (28 cm) teraba bokong
- Leopod II : Punggung kanan (bagian kiri teraba bagian-bagian kecil dan
bagian kanan teraba datar datar memanjang)
- Leopod III : Presentasi kepala (bagian bawah teraba bulat, keras dan
melenting) dapat digoyangkanLeopod
- Leopod IV : Bagian bawah belum masuk PAP
 Perkusi
- Kaki : Rreflek patella positif kiri/kanan
 Auskultasi
- DJJ (+) 140x/menit frekuensi teratur, terdengar keras dibawah pusat sebelah kanan
 Pemeriksaan penunjang
- HB : 9,8 g/dl
ASSESMENT

 Diagnosa
G2P0A0, umur kehamilan 28 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine
 Masalah
Sering buang air kecil
 Kebutuhan
- Informasi penyebab ketidaknyamanan
- Informasi cara mengatasi ketidaknyamanan

PLANNING

- Melakukan komunikasi terapeutik. Ibu merespon dengan baik.


- Memberitahu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin baik. Ibu menerima informasi
dengan baik.
- Memberitahu penyebab sering kencing karena uterus/rahim yang semakin membesar
sehingga menekan kandung kemih dan gangguan fungsi kandung kemih akibat
perubahan vasikuler yang berhubungan dengan hormonal. Cara mengatasi perbanyak
minum pada siang hari, batasi minum diuretik alamiah (kopi, teh, cola dengan
caffein) dan upayakan kencing teratur serta latihan kegel. Sehingga tidur malam tidak
terganggu. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat menjelaskan kembali
dengan baik.
- Menganjurkan ibu untuk mengganti pakaian dalam bila terasa lembab, untuk
mencegah infeksii karena pada ibu hamil karena dipengaruhi oleh hormon ada
peningkatan pengelauran cairan (keputihan) sehingga perlu memperhatikan
kebersihan daerah genetalia. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
- Menganjurkan ibu untuk lebih banyak mengkonsumsi sayur seperti bayam, katu, daun
singkong, dll. Serta mengkonsumsi ikan, telor, tahu, tempe. Kalau memungkinkan
minum susu karena pada ibu hamil kebutuhan nutrisinya lebih banyak karen
dibutuhkan untuk perkembangan janin dan ibu (2 orang) selain itu untuk persiapan
menghadapi persalinan. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan..
- Memberitahu tanda bahaya pada kehamilan pada trimester III, meliputi: Gerakan
janin berkurang, perdarahan, nyeri perut hebat, pusing hebat, penglihatan kabur. Ibu
mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat menjelaskan kembali dengan baik.
- Memberitahu ibu umtuk mulai mempersiapkan persalinan, seperti: memilih tempat
dan penolong persalinan, dana/biaya persalinan, siapa pengambil keputusan, pakaian
ibu dan anak, transportasi, dll (sesuai kebutuhan ibu). Ibu mengerti penjelasan yang
diberikan dan dapat menjelaskan kembali dengan baik.
- Menganjurkan ibu untuk datang periksa kembali 1 bulan lagi atau bila ada keluhan,
ke bidan atau ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Ibu bersedia mengikuti anjuran
yang diberikan.

KASUS 4

Pada tanggal 22 September 2021, pukul 11.30, wib Ny. Tiara umur 25 tahun, GI P0 A0, datang
ke PMB Delima dating dengan keluhan perut terasa mules teratur, keluar lendir darah dari jalan
lahir, HPHT 13 Desember 2020 , Riwayat kehamilan normal. Riwayat penyakit tidak ada. Bayi
bergerak teratur. ANC teratur di bidan. Hasil pemeriksaan TD 120/70 mmhg, nadi 88 x/menit,
RR 20 x/menit, suhu 37ºC, konjungtiva normal; palpasi 4 jari bawah PX (TFU 31 cm); puka;
letak kepala; sudah masuk PAP, penurunan kepala 3/5. kontraksi mulai terjadi 3x dalam 10
menit, berlangsung selama 30-35 detik. VT vulva vagina tidak ada kelainan, ketuban (+), portio
tipis, pembukaan 6 cm, selaput ketuban utuh, UU kecil kiri depan, tidak ada molase, bloody
show (+). DJJ 140 x/menit teratur. Pemeriksaan laboratorium HB 11 gram%, golongan darah O,
Protein urine (+), glukosa urine (-)

SUBJEKTIF

 Ny. T usia 25 tahun pemeriksaan hamil tanggal 22 september 2021


 Ibu mengatakan hamil pertama dan tidak pernah keguguran
 HPHT 13 desember 2020
 Keluhan perut terasa mules teratur, keluar lendir darah dari jalan lahir

OBJEKTIF

 k/u baik kesadaran composmentis


 Riwayat kehamilan normal
 Riwayat penyakit tidak ada
 Bayi bergerak teratur
 ANC teratur
 TTV
- TD : 120/70 mmhg
- N : 88 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 37ºC
 Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
- Konjungtiva : Normal
 Palpasi
- His : 3x, 10 menit durasi 30-35 detik
- Abdomen :
- Leopold I : TFU 4 jari bawah PX (31 cm)
- Leopold II : Punggung kanan (bagian kiri teraba bagian-bagian kecil dan
bagian kanan teraba datar datar memanjang)
- Leopold III : Presentasi kepala (bagian bawah teraba bulat, keras dan
melenting)
- Leopold IV : Bagian bawah sudah masuk PAP
 Auskultasi
- DJJ (+) 140x/menit frekuensi teratur, terdengar keras dibawah pusat sebelah kanan
 Pemeriksaan dalam
- Gentelia
VT
- Vulva vagina tidak ada kelainan
- Portio tips
- Selaput ketuban utuh (+)
- Pembukaan 6
- Molase tidak ada
- Bloody show (+)
 Pemeriksaan penunjang
- HB 11 g/dl
- Golongan darah O
- Protein urine (+)
- glukosa urine (-)

ASSESMENT

 Diagnosa
G1P0A0, umur kehamilan 39 minggu, inpartu kala I fase aktif ,janin tunggal hidup
presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik.
 Masalah
Perut terasa mules teratur, keluar lendir darah dari jalan lahir
 Kebutuhan
Tidak ada

PLANNING

 Melakukan komunikasi terapeutik. Ibu merespon dengan baik.


 Memberitahu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin baik. Ibu menerima informasi
dengan baik.
 Memberikan support dan motivasi kepada ibu. Ibu merespon dengan baik.
 Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dalam persalinan yang disebabkan oleh
kontraksi, peregangan servik pada waktu membuka, iskemia pada kopus uteri, dan
peregangan segmen bawah rahim. Ibu menerima penjelasan dengan baik dan dapat
beradaptasi dengan nyeri yang timbul.
 Mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturan nafas saat timbul kontraksi yaitu dengan
menarik nafas melalui hidung dan menghembuskannya melalui mulut. Ibu mengerti dan
melakukan teknik tersebut.
 Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kanan atau ke kiri. Ibu bersedia mengikuti
anjuran yang diberikan.
 Memberi dukungan non pharmakologikal dalam persalinan dengan cara pijatan/massage
oleh bidan atau keluarga. Ibu bersedia untuk dilakukan pijatan/massage
 Memberikan hidrasi yang cukup dengan memberinya makan dan mengkonsumsi air
putih. Ibu bersedia makan makanan yang diberikan.
 Mengobservasi kemajuan persalinan serta keadaan ibu dan janin dengan melakukan
pemeriksaan tanda vital ibu, yaitu tekanan darah setiap serta pemeriksaan kecepatan nadi
dan suhu, memeriksa kontraksi uterus, memeriksa denyut jantung, pemeriksaan denyut
jantung bayi, melakukan pemeriksaan dalam untuk menilai dilatasi serviks, penurunan
kepala janin, dan warna cairan amnion. Ibu bersedia di lakukan observasi

KASUS 5

Pada tanggal 22 September 2021, pukul 09.00 wib.

Ny. Irma melahirkan anak pertama pada tanggal 20 September 2021, pukul 23.00 Wib. Ibu tidak
mempunyai riwayat keguguran. Ibu mengatakan merasa sudah lebih baik tapi masih lelah, nyeri
bekas hecting. Ibu mengatakan belum buang air besar, BAK 3 kali. ASI belum lancar. Dilakukan
Pemeriksaan TD 110/60 mmhg, nadi 84 x/menit, suhu 37ºC, RR 20 x/menit. Payudara tidak
bengkak. Abdomen TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik, tidak ada nyeri. Kaki tidak ada
odema dan nyeri betis. Lochea rubra, luka bekas hecting masih basah dan tidak ada tanda infeksi.

SUBJEKTIF

 Ny. I periksa nifas tanggal 22 september 2021


 Ibu mengatakan melahirkan anak pertama dan tidak pernah keguguran
 Keluhan merasa lelah, nyeri bekas heacting, belum buang air besar, buang air kecil 3 kali,
dan asi belum lancar

OBJEKTIF

 k/u baik kesadaran composmentis


 TTV
- TD : 110/60 mmhg
- N : 84x/menit
- S : 37ºC
- RR : 20x/menit
 Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
- Payudara : Simetris
- Kaki : Tidak oedea, nyeri betis
 Palpasi
- Abdomen :
- TFU 3 jari bawah pusat
- Kontraksi baik
- Tidak ada nyeri
 Pemeriksaan dalam
- Gentelia
- Lochea rubra
- luka bekas hecting masih basah dan tidak ada tanda infeksi.

ASSESMENT

 Diagnosa
G0P1A0 Postpartum 2 hari
 Masalah
Merasa lelah, nyeri bekas heacting, belum buang air besar, buang air kecil 3 kali, dan asi
belum lancar
 Kebutuhan
- Informasi mengenai masalah yang dialami
- Tindakan untuk mengatasi masalah yang dialami

PLANNING

 Melakukan komunikasi terapeutik. Ibu merespon dengan baik.


 Memberitahu penyebab merasa lelah yang diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya
proses melahirkan yang membutuhkan waktu berjam-jam dan mengeluarkan banyak
energi, pengaruh obat yang mengakibatkan mengantuk. Kurang tidur karena harus
mengurusi dan menyusui bayi siang dan malam sehingga berkurangnya energi tubuh
yang membuat tubuh menjadi lemas dan lesu. Dapak yang ditimbulkan dari merasa lelah
yang ibu alami dapat mengurangi jumblah produksi air susu ibu (ASI), dan meningkatkan
risiko terkena stress. Cara mengatasi merasa lelah yang di alami ibu yaitu dengan cara
mencukupi istirahat seperti berbaring ketika menyusui, ikut tidur bersama bayi ketika ia
sudah tertidur, dan tidur lebih awal di malam hari. Dukungan serta peran keluarga untuk
ikut membantu ibu mengurusi bayi dan mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci
baju dan memasak. Mengkonsumsi makanan yang bergizi yang kaya akan karbohidrat
dan prtoein serta kacang-kacangan sayuran hijau dan susu, manfaat dari sayuran juga
dapat meningkatkan kualitas dan menambah jumblah ASI. Mencukupi kebutuhan cairan
dalam tubuh dengan bayak minum air putih. Berolahraga disaat ada waktu luang seperti
berjalan jalan disekitar rumah bersama bayi, cara ini bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas tidur di alam hari sehingga dapat mengatasi rasa lelah yang dialai ibu. Ibu
mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat menjelaskan kembali dengan baik.
 Memberitahukan penyebab nyeri bekas heatcting disebabkan karena dalamnya robek
yang dialami ibu serta masa pemulihan yang cukup lama. Untuk menunjang proses
pemulihan luka pasca melahirkan dan merawat luka jahitan dengan baik yaitu dengan
cara duduk secara perlahan dan gunakan bantal untuk menyangga tubuh ketika hendak
duduk, menghindari mengangkat beban berat, bersihkan luka jahitan setelah buang air
kecil dan buang air besar, lalu keringkan area luka, mengganti pembalut pasca persalinan
secara teratur dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah memasangnya,
melakukan senam kegel untuk memperkuat otot dan mempercepat penyembuhan luka
jahitan pasca melahirkan, konsumsi makanan kaya serat dan banyak minum air putih
untuk untuk mencegah konstipasi, sehingga buang air besar menjadi lebih mudah dan
tidak mengganggu luka jahitan perineum. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan
dapat menjelaskan kembali dengan baik.
 Meberitahukan penyebab belumnya BAB yang disebabkan karena kurangnya asupan
makanan berserat dan asupan air juga mengalami wasir setelah melewati persalinan
normal yang disebabkan oleh tekanan akibat mengejan saat persalinan berlangsung.
Gangguan berkeih yang dialami ibu dapat terjadi karena pemasangan kateter yang
meningkatkan infeksi kandung kemih. Cara menatasi permasalahan belum BAB yaitu
dengan banyak minum air putih dan mengkonsumsi makanan kaya akan serat sehingga
dapat mencegah dehidrasi dan membantu melunakan feses yang keras, mengatur jam
makan menjadi lebih teratur agar gerakan usus jadi lebih stabil dan buang air besar
menjadi lebih lancar. Tidak menahan BAB yang akan mengakibatkan feses semakin
mengeras sehingga susah dikeluarkan. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat
menjelaskan kembali dengan baik.
 Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat dan
protein serta mengkonsumsi buah sayur dan susu untuk mengembalikan energy ibu juga
untuk meningkatkan kualitas dan menambah jumbalah ASI. Mencukupi kebutuhan
cairan dalam tubuh dengan bayak minum air putih. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang
diberikan
 Menganjurkan ibu untuk datang apabila keluhan yng dirasakan semakin memburuk dan
terjadi keluhan baru yang dialami ibu ke bidan atau ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Asuhan kala I persalinan http://bidan.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/ASUHAN-KALA-


I.pdf diakses pada 24 september 2021 pukul 20.17

Ari Kurniarum, S.SiT., M.Kes., (2016) ., asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir.,
Pusdik SDM kesehatan

Suanti, Endang, (2016)., praktikum asuhan kebidanan bersalin dan bayi baru lahir., Pusdik
SDM kesehatan

Konsep persalinan normal Ikatan Bidan Indonesia.

Yulizawati, SST., M.Keb; Aldina Ayunda Insani, S.Keb Bd., M.Keb; Lusiana El Sinta B, SST.,
M.Keb; Feni Andriani, S.Keb Bd., M.Keb., (2019) ., buku ajar asuhan kebidanan pada
persalinan. Indomedika pustaka.

Anda mungkin juga menyukai