Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

“Manajemen Strategi Perusahaan

Taksi ( Blue Bird)”

Dosen Pengampu :

Abdul Hamid, S,Kom

Oleh :

Rida Oktavyanti (1904014)

JURUSAN MANAJEMEN AKUNTANSI

STKOM SAPTA COMPUTER

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “MANAJEMEN STRATEGI PERUSAHAAN TAKSI (BLUE
BIRD)”
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Hamid, S.Kom
selaku dosen penanggung jawab mata kuliah MANAJEMEN STRATEGI yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Balangan,26 Agustus 2021


Penulis

Rida Oktavyanti

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................2

1. Manajemen Strategi Perusahaan Taksi 2

2. Visi dan misi perusahaan 4

3. Analisa 4

4. Tujuan dan sasaran 6

5. Strategi 7

6. STRATEGI PEMASARAN DENGAN MARKETING MIX 8


7. ANALISIS SWOT PADA TAXI BLUE BIRD.................................................................................10
8. STRENGTH.......................................................................................................................................10
9. WEAKNESS......................................................................................................................................10
10. OPPORTUNITIES.............................................................................................................................10

11. THREAT 10

12. Diagram SWOT 12

13. PELUANG / DAYA SAING PASAR BLUE BIRD 13

14. ANALISIS PERSAINGAN TAXI BLUE BIRD GROUP 14

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................................16

KESIMPULAN..............................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen perusahaan diberi kepercayaan untuk menjalankan kegiatan operasional


perusahaan.Untuk mempertanggung jawabkan kepercayaan itu, manajemen melaporkan hasil
kegiatan operasional perusahaan serta posisi keuangan perusahaan kepada stake holders melalui
laporan keuangan.Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut dapat digunakan
oleh pihak-pihak tertentu untuk pengambilan keputusan.
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan FASB (Financial Accounting Standard Board) (dalam
Hendriksen, dkk, 2001, 165) bahwa fungsi pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi yang digunakan untuk orang-orang yang membuat keputusan ekonomi tentang bisnis
perusahaan. Selain itu, FASB mengatakan pula (dalam Hendriksen, dkk, 2001, 127)
bahwaPelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna untuk menyajikan dan
potensi investor dan kreditur dan pengguna lainnya dalam membuat investasi rasional, kredit, dan
keputusan serupa. Masalahnya, pemilik perusahaan tidak dapat mengikuti setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pihak manajemen secara rinci sehingga mengakibatkan adanya perbedaan preferensi
antara pemilik perusahaan dan manajemen.
Dengan kata lain, tidak semua peristiwa yang terjadi dalam perusahaan diketahui oleh
kedua belah pihak. Kejadian ini dapat menyebabkan asimetri informasi. Seperti yang dikatakan
dalam Hendriksen, dkk (2001, 207) yaitu bahwa karya terbaru di bidang teori keagenan telah
difokuskan pada masalah yang disebabkan oleh informasi yang tidak lengkap, yaitu ketika tidak
semua negara diketahui kedua belah pihak dan, sebagai hasilnya, ketika konsekuensi tertentu tidak
dianggap oleh kedua situasi, seperti dikenal sebagai asimetri informasi.
Untuk mencegah adanya asimetri informasi, menjaga kepercayaan pemilik perusahaan
kepada manajemen, dan meyakinkan pemilik perusahaan bahwa tidak terjadi bahaya moraldalam
aktivitas manajemen, diperlukan pihak ketiga sebagai penengah untuk melakukan pemeriksaan.
Hendriksen, dkk (2001, 208) menyatakan bahwa salah satu solusi yang mungkin adalah untuk
pemilik menyewa perusahaan auditor untuk memeriksa apa yang harus dilakukan untuk manajemen
.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Manajemen Strategi Perusahaan Taksi ( Blue Bird )


 Sejarah Perusahaan

Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk
mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung biru,
‘Blue Bird’ pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah
berkembang menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan dan
cita-cita bukan hanya bagi pendiri, almarhumah Ny Mutiara Djokosoetono, tapi juga bagi
ribuan karyawan.
Pada 1972, jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang
berpenduduk sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan ini yaitu
layanan Golden Bird, yang kemudian dikenal sebagai Chandra Taksi, sebagai sebuah
perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta
pelanggan lain yang berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak
perlu waktu lama bagi perusahaan untuk mendapatkan ijin usaha mengelola perusahaan
taksi.
Awalnya, Blue bird ‘muda’ didirikan untuk menyediakan alternatif jasa transportasi
berkualitas yang memang belum ada pada waktu itu. Blue bird menjadi pelopor
pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang
ber-AC dengan radio komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan,
perusahaan pun membangun sejumlah bengkel khusus untuk merawat armadanya.
Setelah sukses berbisnis di layanan taksi reguler, Blue Bird, dan taksi limousine,
Golden Bird, serta usaha sewa mobil, perusahaan kemudian mengembangkan usaha bus
carter, Big Bird, pada 1979. Pada 1993 Blue bird pun menghadirkan layanan taksi
eksekutif Silver Bird. Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird Group kini memiliki
2
empat divisi utama.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi mendukung upaya perusahaan
mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia, agar tetap unggul.
Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berkembang pesat merambah bisnis
lainnya dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman.
Kini, Blue Bird Group telah mengembangkan bisnisnya. Selain tetap fokus di bisnis
passenger transportation, kami juga mengembangkan bisnis lain di bidang logistik,
properti, industri dan alat-alat berat, sampai menyediakan layanan konsultasi IT. Pada
tahun 2014, PT Blue Bird Tbk, salah satu anak perusahaan Blue Bird Group yang
meliputi bisnis taksi, rental mobil, dan charter bus, resmi Go Public di Bursa Efek
Indonesia.

3
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan jasa transportasi yang berkualitas dan berkelanjutan yang
memberikan jaminan kemakmuran secara terus menerus untuk semua stakeholder yang
ada.
Tujuan Blue Bird adalah tercapainya kepuasan pelanggan, dan mengembangkan serta
mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar di setiap kategori yang kita masuki. Dalam
transportasi darat, kita menyediakan layanan yang handal, dan berkualitas tinggi dengan
penggunaan sumber daya yang efisien dan kita melakukannya sebagai satu tim yang utuh.
3. Analisa

Pada umumnya terdapat delapan karakteristik penting yang dapat dipakai sebagai
pertimbangan dalam penyusunan misi perusahaan. Suatu misi yang baik adalah yang
dapat menjawab salah satu atau lebih karakteristik berikut ini:
a. Customer
Kebanyakan pelanggan Blue Bird merasa puas dengan pelayanan yang diberikanoleh
Blue Bird Group dari Supir yang sangat ramah dan menguasai jalan sehingga
penumpang percaya bahwa ia akan diantar ke tempat tujuan, serta CS yang sabar
dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pelanggan.

4
b. Produk dan Jasa
Memberikan pelayanan di Blue Bird adalah ‘ANDAL’. Andal merupakan akronim
dari ‘aman’,’nyaman’,’mudah’, dan ‘personalize’, sehingga pelayanannya bisa
berkembang, tidak lagi sekadar mengemban tugas mengantarkan pelanggan dari satu
titik ke titik lain, tapi disesuaikan dengan permjntaan pelanggan. Menyediakan
berbagai macam layanan transportasi mulai dari taksi reguler hingga rental limousin
dan bus untuk konsumen semua itu ditujukan agar penumpang merasa aman dan
nyama.
c. Pasar
Memenangkan persaingan di pasar adalah kualitas pelayanan. Untuk itu , Blue Bird
senantiasa melakukan inovasi-inovasi dan perbaikan yang berkelanjutan demi
kepuasan para pelanggan. Outlet-outlet Blue Bird Group tersebar di berbagai wilayah
strategis di Indonesia seperti di mall, tempat-tempat hiburan dan hotel, sehingga
pelanggan dengan mudah menemukan taksi PUSAKA ataupun taksi silver bird.
Selain itu taksi-taksi yang keliling mencari penumpang juga banyak beroperasi di
jalan raya karena armada yang dimiliki blue Bird saat ini mencapai 19.000 armada.
d. Teknologi
Blue Bird Group memberikan penekanan melalui ketentuan-ketentuan khusus yang
harus oleh armadanya apabila akan turun ke jalan serta penggunaan teknologi GPS
yang mempercepat tahap pemesanan taksi merupakan bentuk nyata dari service
quality yang disajikan oleh Blue Bird Group untuk mendapatkan benefit jangka
panjang, kepuasan terutama loyalitas pelanggan.\
e. Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas.
Blue Bird memiliki standar prosedur dalam memberikan service kepada konsumen
meliputi produk, proses, dan people excellent. Melalui tiga pilar tersebut kami
memberikan konsistensi pelayanan menyeluruh kepada konsumen dan kami akan
terusberusaha untuk memberikan yang terbaik”.
f. Konsep Perusahaan
Mempertahankan standar kualitas pelayanan prima secara berkelanjutan adalah kunci
dari reputasi dan keberhasilan Blue Bird Group. Dengan motto layanan ANDAL,
yang artinya Aman, Nyaman, Mudah dan Personalise, menjadikan Blue Bird Group
partner terpercaya dalam transportasi.
5
g. Komitmen terhadap image masyarakat
Mengemban tugas mengantarkan pelanggan dari satu titik ke titik lain, tapi
disesuaikan dengan permjntaan pelanggan yang aman, nyaman, dan mudah.
h. Komitmen terhadap karyawan.
Chairman of Blue Bird Group Holding Bayu Priawan Djokosoetono menyebut salah
satu cara yang dilakukan adalah menjadikan karyawan Blue Bird sebagai keluarga
besar. Di Blue Bird ini pekerja adalah bagian dari keluarga besar bukan karyawan.
Kita ini perusahaan padat karya. Karena ini keluarga besar terciptalah budaya dan
masing-masing saling peduli. Sopir kita juga didik. Lalu bagaimana cara
memanusiakan mereka,” Cara lainnya adalah dengan membayar upah para
karyawannya sesuai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah. Hingga kini, Blue
Bird Group mempunyai 30.000 sopir dan ribuan tenaga kerja untuk tingkatan
manajemen.
4. TUJUAN & SASARAN:
Mempertahankan standar kualitas pelayanan prima secara berkelanjutan adalah kunci dari
reputasi dan keberhasilan Blue Bird Group. Dengan motto layanan ANDAL, yang artinya Aman,
Nyaman, Mudah dan Personalise.
Perusahaan ini telah berkembang sedemikian rupa seperti benih yang menumbuhkan batang
kuat dan menghasilkan rimbun dedaunan dengan dahan yang terus bertambah banyak. Dari awal
bergulirnya dengan 25 kekuatan taksi, kini Blue Bird telah memiliki lebih dari 20.000 unit armada.
Kini ada 30.000 karyawan yang berkarya di kantor pusat dan cabang. Tak kurang 9 juta penumpang
dalam sebulan terangkut oleh armada Blue Bird di sejumlah kota di Indonesia. Jumlah pool telah
mencapai 28 titik. Armada juga terus diremajakan. Sebagian dari keberhasilan berkat kemampuan kami
menjaga kualitas pelayanan selama bertahun-tahun. Strategi penempatan armada serta kemudahan
mendapatkannya, misalnya, telah membuat Blue Bird Group meraih predikat sebagai mitra
transportasi yang handal dan terpercaya.

6
5. Strategi
Strategi perusahaan ini didasarkan pada 3 pilar :
1. Mengandalkan pada produk,
2. Pemimpin pasar
3. Dan inovator dalam teknologi aplikasi.
Blue Bird Group afiliasi Ziegler Indonesia adalah produsen dari berbagai penyelamatan,
penyelamatan, dan negara-of-the-art kendaraan pemadam kebakaran.Salah satu dari sedikit perusahaan
sejenis di Indonesia, perusahaan memiliki teknologi tinggi Fire & Rescue didirikan pabrik perakitan
truk dalam joint venture dengan Albert Ziegler GmbH & Co, Jerman, dan juga berhubungan dengan
suplai api pompa, selang, pakaian pelindung dan peralatan pemadam kebakaran lainnya. Ziegler
Indonesia dengan bangga melayani jasa api Indonesia juga mengekspor truk pemadam kebakaran ke
sejumlah negara di Asia-Pasifik dan Timur Tengah. Dari taksi ke truk kontainer, Blue Bird Group
merupakan salah satu perusahaan untuk semua kebutuhan transportasi anda. Bagi banyak penduduk
ibukota Indonesia dan kota terbesar,Blue Bird tidak hanya perusahaan taksi lain – ini telah menjadi cara
hidup. Jika New York terkenal dengan taksi berwarna kuning dan London untuk taksi hitam, maka
Jakarta memiliki Blue Bird untuk berterima kasih bagi kawanan biru pelayaran itu tentang jalan-jalan
kota besar yang sibuk ini dari hari ke hari. Dari awal yang sederhana hanya 25 taksi taksi pada tahun
1972, Blue Bird Group telah melewati berbagai cobaan dan ekstensi untuk mencapai armada saat ini
sekitar 17.000.

7
6. STRATEGI PEMASARAN DENGAN MARKETING MIX

1. Product
Blue Bird Group menyediakan berbagai macam layanan transportasi mulai dari taksi
reguler hingga rental limousin dan bus untuk konsumen.semua itu ditujukan agar
penumpang merasa aman dan nyama. Selain di bisnis transportasi, Blue Bird Group
juga bergerak di bidang logistik seperti pengiriman barang (kargo), ada pula di bidang
industry, Blue Bird Group menjalankan jasanya untuk pembuatan bus, penyewaan
alat berat dan pembuatan body bus (restu ibu pusaka). Untuk mempermudah
pelanggannya, Blue Bird Group menyediakan e-payment bagi para pelanggan
yangtidak membawa uang cash. E-payment ini bekerja sama dengan bak-bank besar
diIndonesia seperti, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BNI, dll. Sejauh ini yang saya
liat(terutama untuk taksi reguler) armada yang disediakan cukup bagus, bersih,
nyamandan berkualitas. Di dalam armada taksinya terdapat nomor customer care
yang akanmenanggapi keluhan, saran dan kritik dari para pelanggan. Serta terdapat
juga indentitas supir taktinya tersebut untuk memberikan rasa percaya bahwa kita
sebagai pelanggan berada di tangan yang benar dan akan selamat hingga ke tujuan.
2. Place
Outlet-outlet Blue Bird Group tersebar di berbagai wilayah strategis di Indonesia
seperti di mall, tempat-tempat hiburan dan hotel, sehingga pelanggan dengan mudah
menemukan taksi PUSAKA ataupun taksi silver bird. Selain itu taksi-taksi yang
keliling mencari penumpang juga banyak beroperasi di jalan raya karena armada yang
dimiliki blue Bird saat ini mencapai 19.000 armada.
3. Promotion
Promosi tentang produk blue bird ini kebanyakan melalui word to mouth dari
pelanggan-pelanggan yang pernah menggunakan jasa yang diberikan oleh Blue
Birdgroup ini. Pihak Blue Bird sendiri juga memasang neon box di jalan-jalan kota
besar agar yang berisi tentang iklan tentang taksi ataupun car rent Blue Bird dan tidak
lupa pula disertakan no. Telepon agar pelanggan dapat dengan mudah memesan
produk blue bird group lewat telepon

8
4. Price ( Harga )
Harga yang ditetapkan oleh Blue Bird Group disesuaikan dengan kualitas yangd
iterima pelanggan. Pelanggan juga tidak merasa bahwa menggunakan produk
BlueBird Group sangat mahal karena apa yang mereka bayar sesuai dengan apa

9
yangmereka dapatkan. Dibandingkan dengan harga taksi dari perusahaan lain yang
kadang harganya murah tetapi pelanggan tidak merasa nyaman. Mungkin karena
mobilnya yang tidak menggunakan ac, argo kuda, supirnya merokok, bahkan ada
yang supirnya tidak mengetahui jalan.
5. Process
Pelanggan yang akan memesan produk Blue Bird Group, baik itu memesan taksi, bus
ataupun alat-alat berat, dapat menghubungi nomor yang telah diberikan oleh pihak
Blue Bird Group di daerahnya Paraa ke tempat tujuan mereka. Setelah sampai barulah
si penumpang membayar jasa yang sudah mereka terima sesuai dengan argo yang
tertera dalamargometer di dalam taksi. Biasanya pelanggan merasa puas dan jarang
sekali merasa karena pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan mereka dan
dapat memuaskan mereka.
7. ANALISIS SWOT PADA TAXI BLUE BIRD
8. STRENGTH :
Armada yang sangat besar, sudah terkenal kenyamanan dan keamanannya, pelayanannya
baik, Karyawannya ramah dan bersahaja, inovasi taximobile reservation bagi pengguna
(smartphone) android dan blackberry.
9. WEAKNESS :
Kurangnya Promosi dan diskon, juga biaya tarif yang harus dikeluarkan juga cukup
mahal atau sesuai dengan kualitas layanan yang diberikan Bluebird.
10. OPPORTUNITIES :
Blue bird merupakan pelopor pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, dengan
kebutuhan transportasi yang mobile bisa kemana saja, juga sistem yang mulai
dikembangkan menggunakan GPS. Peluang bluebird sangat lebar di indonesia karena
para konsumen sudah percaya dengan pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan, yang
dapat dinikmati di banyak kota-kota terbesar di Indonesia termasuk Jakarta, Bali,
Bandung, Banten, Lombok, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Mereka juga dapat
ditemukan di jantung pusat bisnis dan tujuan wisata di seluruh negeri.
11. THREAT :
Adapun ancaman dari pihak luar yang sangat meresahkan perusahaan seperti adanya
penipuan yang mengatasnamakan perusahaan dan pemalsuan mobil yang

10
mengatasnamakan perusahaan bluebird, dan juga ancaman perusahaan berasal dari
perusahaan yang serupa seperti perusahaan taksi yang mengecet warna mobilnya seperti
taksi bluebird contohnya seperti taksi gamya , family taksi, dll

11
12. Diagram SWOT

PENJELASAN
1. Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada
kesempatan Memperkenalkan produk melalui pelayanan terbaik yang Aman dan
Andal yang dapat memberikan rasa percaya bagi pelanggan dalam mempertahankan
diri menjadi pemimpin pasar.
2. Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada
kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari
kelemahan Memberikan pelayanan yang mempermudah pelanggan dengan terus
meningkatkan Teknologi untuk mendongkrak pasar.
3. Pada kuadran III ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi
setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang
Mengedepankan kualitas pelayanan diferensiasi non harga, seperti kualitas, layanan,
kecepatan, fleksibilitas, dan sebagainya
4. Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk
menghadapi setiap ancaman. Perlu dilakukan strategi dalam bentuk kemudahan

12
mendapatkan produk dan penawaran harga murah, serta promosi-promosi yang
menarik.

13
13. PELUANG / DAYA SAING PASAR BLUE
BIRD Internal Resources
Blue bird menjadi pelopor pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, AC dan radio
komunikasi, serta memiliki service station terbaik di Jakarta.
Salah satu perusahaan taksi terbesar waktu itu dengan memiliki jumlah armada terbesar
di tahun 1999.
Memiliki produk-produk yang melayani banyak segmen oleh produk2nya seperti
Limusin Golden Bird, penyewaan mobil, bus Big Bird, dan Silver Bird Taxi untuk
eksekutif.
Strategy
Pelayanan berkualitas merupakan tujuan utama Blue Bird yang saat itu belum pernah ada
di Jakarta. Hal ini merupakan faktor pembeda (differentiation) blue bird dan sejalan
dengan salah satu harapan konsumen yang meginginkan taksi yang nyaman, aman, dan
memiliki tingkat pelayanan yang baik.
Capabilities
Dengan pengalaman Blue Bird dan keberhasilan menambah armada merupakan faktor
yang menunjukkan Blue Bird memiliki kapabilitas dalam berekspansi dan bersaing.

14
14. ANALISIS PERSAINGAN TAXI BLUE BIRD GROUP

15
Struktur Organisasi Perusahaan

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dengan strategi Group Pereseroan PT. Blue Bird, tbk ini melantai ke lantai Bursa efek
Indonesia (BEI) nilai perusahaan yaitu kekeluarga dan gaya kepemimpinan dari

17
pemimpin bisnis ini tetap pada Servant Leadership, inovatif dan dinamis. Gaya servant
leadership ini dikulturisasikan pada semua group korporasi Blue Bird Group
(HOLDING).

Dalam menyusun strategi, disusun berdasarkan kondisi yang ada di dalam perusahaan
tersebut. Dimana perusahaan tersebut dalam situasi perubahan dan perkembangan yang
cepat. Resikonya agar strategi ini tetap relevan dengan perkembangan yang ada maka
harus dilakukan evaluasi dan penyesuaian setiap perkembangan teknologi. Rencana
strategis inilah yang akan menentukan apakah apa yang dicita-citakan BLUEBIRD
GROUP benar-benar terwujud sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Oleh
karena itu, BLUEBIRD GROUP harus mampu bersaing dan mengerahkan semua potensi
yang dimiliki perusahaan ini untuk menjalankan rencana strategi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Narbuko, C. dan Abu Ahmadi, 1997, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara,


Jakarta.

Nawawi, I., 2010, Manajemen Strategi Sektor Publik, CV. Dwiputra Pustaka Jaya,
Jakarta.

Nawawi,I., 2012, Metoda Penelitian Kualitatif, CV. Dwi Putra Pusaka, Jakarta.


18
Pearce/Robinson, 2008, Manajemen Strategi (Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian), Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Reksohdiprodjo, S., 1990, Manajemen Strategik Edisi II, Andi, Yogyakarta.


Shihab, M.Q., Tafsir Al-Misbah:Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’a Cet. VII,
Lentera Hati, Tangerang.

Singrimbun, M. dan Sofian Efendi, 1991. Metode Penelitian Survei,LP3ES,


Jakarta.

Sugiyono, 2008,Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung,


Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif, dan R&D, Alfabeta,
Bandung.

Tjiptono, F., 2006, Pemasaran Jasa, Bayu Media Publishing, Malang.

Tjiptono, F., 2005, Prinsip-Prinsip Total Quality Service, Andi, Yogyakarta.

Umar, H., 2008, Strategi Management In Action (Konsep, Teori, dan Teknik


Menganalisis Manajajemen Strategis), Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

Yusanto, M.I. dan Widjajakusuma M.K., 2003, Manajemen Strategi Perspektif

Syari’ah, Penerbit Khairul Bayaan, Jakarta.

19
20

Anda mungkin juga menyukai