Anda di halaman 1dari 2

Larrisa Dzaki Shalihah R

1215030125

Sastra Inggris’C

Selasa, 19 Oktober 2021

GLOBALISASI MENURUT PANDANG ISLAM

Globalisasi merupakan satu proses untuk meletakkan dunia dibawah satu unit yang sama
tanpa dibatasi oleh sempadan dan kedudukan geografi sesebuah negara Melalui proses ini,
dunia akhirnya tidak lagi mempunyai sempadan dengan ruang udara dan langit sesebuah
negara itu terbuka luas untuk dimasuki oleh pelbagai maklumat yang disalurkan menerusi
pelbagai perantaraan media komunikasi seperti internet,media elektronik,dan teknologi
siber. Perkembangan ini memungkinkan perhubungan diantara sesebuah negara dengan
negara yang lain dan perhubungan sesama manusia dapat dilakukan dalam tempoh yang
singkat.

Menurut Kamus Dewan globalisasi didefinisikan sebagai fenomena yang menjadikan


dunia mengecil dari segi perhubungan manusia disebabkan kepantasan perkembangan
teknologi maklumat. Manakala cediakawan barat mentakrifkan globalisasi sebagai satu
proses kehidupan yang serba luas dan infiniti merangkumi segala aspek kehidupan seperti
politik, sosial, dan ekonomi yang boleh dirasai oleh seluruh umat manusia didunia ini. Ini
bermakna segala-galanya menjadi milik bersama dalam konsep dunia tanpa sempadan.

Dalam era globalisasi ini, dunia semakin dikecilkan ruangnya daripada yang asal. Jika
dulu dunia ini seluas saujana mata memandang dan dipagari dengan sempadan-sempadan
namun kini ia tidak berlaku lagi. Malah pada hari ini kita telah dapat merasakan apakah dia
itu globalisasi. Ledakan teknologi maklumat yang pesat merupakan medium utama kepada
agenda globalisasi ini. Dunia bukan saja tidak bersempadan geografi tetapi pengaruh
globalissasi menjangkau sempadan ekonomi,teknologi ,bahasa, budaya, ideologi, politik
dan dari segenap aspek kehidupan sesebuah masyarakat.
Globalisasi juga merujuk kepada perpindahan nilai, terutamanya cara berfikir & gaya
bertindak dari satu daerah dunia kpd daerah dunia yg lain. Globalisasi yang diberi erti luas
ini adalah suatu hakikat yang tidak dapat dipertikaikan. Hakikatnya globalisasi itu sudah
wujud sebelum istilah globalisasi diperkenalkan lagi. Fenomena globalisasi boleh dikiaskan
sebagai gelombang yang melanda dunia.

Globalisasi dalam pandangan Islam adalah sebuah keniscayaan, karena Islam sendiri
adalah ajaran yang bersifat global, tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dalam Al-Qur’an
surat AlHujurat (49):13 yang artinya:Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal”. Su’uba wa Qabaila li ta’arofu dalam ayat
di atas menggambarkan bahwa manusia itu akan terdiri dari berbagai macam suku bangsa,
tetapi ujungnya adalah lita’arofu

Implikasinya bermakna bahwa seorang muslim harus mengglobal jauh melintas batas
kesukuan dan teritorial.Ayat 13 surat AlHujurat itu menegaskan bahwa dalam mensikapi
globalisasi seorang muslim harus mempunyai sikap taqwa. Taqwa mempunyai makna
seorang muslim harus mempunyai kekuatan dan kemandirian serta ketundukan kepada
Allah SWT dalam keseluruhan tatanan kehidupan.Taqwa tercermin dalam kekuatan aqidah,
kekuatan ilmu pengetahuan, kekuatan ukhuwwah dan sinergi serta kekuatan pendidikan dan
budaya. Jika ummat Islam menjadi ummat yang kuat, ia akan memberikan arahan dan
warna terhadap setiap perubahan dalam era globalisasi, ia akan mampu pula melakukan
seleksi terhadap berbagai fenomena.Untuk menghadapi globalisasi diperlukan kekuatan-
kekuatan atau daya saing, antara lain:

1) daya saing kualitas.


2) daya saing harga.
3) daya saing Marketing.
4) daya saing Networking (jaringan) yang dilandasi oleh ketakwaan.

Anda mungkin juga menyukai