Anda di halaman 1dari 33

R&A ADVOKAT dan KONSULTAN HUKUM

Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

NOTA KEBERATAN
(EKSEPSI)

Dalam Perkara Pidana


Atas Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
NOMOR: DAK-06/24/08/2011

Atas Nama Terdakwa


SILWA MARTIANNA Alias ANNA

Diajukan oleh tim Penasihat Hukum:


REVAL ANANDA NASUTION S.H
M.H, ABRAR RIZKY LUBIS S.H M.H

Disampaikan padaSidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta


Pusat pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Hari Senin, 15 Agustus
2011

Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan,


DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email : R&AAdvokat@yahoo.com
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Jakarta, 15 Agustus 2011

Yang Terhormat,
Majelis Hakim Yang Mengadili

Dengan Nomor Register Perkara Nomor: 91/Pid.Sus/


TPK/2011/PN Jkt.Pst.
Atas Nama Terdakwa SILWA MARTIANNA Alias ANNA
Di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta PusatJl.
Bungur Besar Raya No.24, RT.28/RW.1, Gn. Sahari Sel., Kec. Kemayoran,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10610.

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini

REVAL ANANDA NASUTION S.H M.H

ABRAR RIZKY LUBIS S.H M.H

Advokat/Penasihat Hukum yang bergabung pada:


R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM, yang berkedudukan hukum
di Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan,
DKI JAKARTA, 12160. Baik sendiri-sendiri maupun bersama, untuk itu
selanjutnya di sebut sebagai PENERIMA KUASA. Berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Nomor: 35/SKK.TPK/VI/2011 tertanggal 11 Agustus 2011, bertindak
untuk dan atas nama serta mewakili dan/atau mendampingi pemberi kuasa:
sebagai Penasihat Hukum untuk dan atas nama Terdakwa :--
Dalam perkara Pidana atas nama TERDAKWA:
a. Nama Lengkap : Silwa Martianna
Tempat Lahir : Semarang

Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan,


DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email : R&AAdvokat@yahoo.com
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Umur/ Tanggal Lahir : 51 Tahun / 29 Juni 1958


Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : JL. Bahari Raya , Gandaria Selatan.
Kec.Cilandak. Jakarta Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata 2
Untuk kemudian sebagai TERDAKWA dalam perkara pidana dengan Nomor
Register Perkara Nomor: 91/Pid.Sus/ TPK/2011/PN Jkt.Pst.

Didakwa
Pertama : Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 Jo. Pasal 65 Kitab UndangUndang Hukum Pidana---------
-
Atau
Kedua : Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 65 Kitab Undang
Undang Hukum Pidana
DAN
Kedua : pasal 3 ayat (1) huruf b, c, dan d Undang Undang No. 25
Tahun 2003 atas perubahan dari Undang-Undang No. 15 Tahun
2002 Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP--------------------------------------
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

I. PENDAHULUAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Perkenankanlah kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa yang bertindak


untuk dan atas nama saudara SILWA MARTIANNA Alias ANNA berdasarkan
Surat Kuasa Khusus Nomor: 35/SKK.TPK/VI/2011 menyampaikan
Keberatan atas Surat Dakwaan dengan NOMOR: DAK- 06/24/08/2011 yang
telah disusun oleh Penuntut Umum.

Penghormatan tertinggi dan rasa terima kasih kami sampaikan kepada


Majelis Hakim. Sebelum melangkah pada proses yang lebih jauh lagi maka
perkenankan kami untuk memberikan suatu adagium yang mungkin bisa
dijadikan salah satu pertimbangan majelis hakim. “Dakwaan merupakan unsur
penting hukum acara pidana karena berdasarkan hal yang dimuat dalam
surat itu hakim akan memeriksa surat itu” . (Andi Hamzah )----

Miscarriage of justice (kegagalan dalam penegakan keadilan), Merupakan


persoalan Universal dan aktual yang di hadapi oleh hampir semua negara dalam
penegakan sistem peradilan pidananya. Seorang pejabat yang mempunyai kuasa
dan wewenang untuk memberikan keadilan, ternyata menggunakan kuasa dan
wewenang yang ada padanya justru untuk membrikan ketidakadilan. Sejak dua
ribu tahun lalu yang sampai hari ini, kondisi ketidakadilan masih dirasakan.
Demikian parahnya ketidakadilan tersebut, sehingga situasi hukum di indonesia di
gambarkan dalam kondisi desprate, berada pada titik paling rendah (titik nadir),
kacau balau (chaos). Ketidakadilan, yang dengan mudah ditemukan dalam kasus-
kasus hukum, khususnya dalam perkara-perkara pidana, telah tiba di titik puncak,
sehingga keadilan hukum (justice) di beberapa negara. Di indonesia, sebagai
contoh adalah kasus Sengkon dan Karta, Kasus Philippus Kia Leadjeb dkk. Di
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Inggris terdapat beberapa kasus terkenal diantaranya: kasus Stefan Kiszko, Kasus
Sally Clark. Di Irlandia kasus Sallins Mail Train Robbery adalah salah satu
contoh miscarriage of justice. dan masih banyak contoh kasus lain yang terjadi
di banyak negara lain.
Kegagalan dalam penegakan keadilan (miscarrige of justice) dalam sistem
peradilan pidana, menurut clive walker,terjadi:
“apabila tersangka atau terdakwa atau terpidana diperlakukan oleh
negara melanggar hak-haknya, baik karena, pertama, proses yang kurang
baik atau, kedua, undang-undang yang berlaku bagi mereka atau, ketiga,
karena tidak ada pembenaran faktual atas perlakuan yang diterapkan
terhadap mereka. hukuman, keempat, setiap kali tersangka atau terdakwa
atau terpidana diperlakukan secara tidak adil oleh negara secara tidak
proporsional dibandingkan dengan kebutuhan untuk melindungi hak-hak
orang lain, atau kelima, ketika hak-hak orang lain tidak dilindungi atau
dibenarkan secara efektif atau proporsional oleh tindakan negara.
terhadap orang yang zalim atau keenam, menurut hukum negara itu
sendiri..”
Lebih lanjut Walker menjelaskan bahwa keenam kategori yang menyebabkan
terjadi kegagalan penegakan keadilan (miscarriage of justice) ini dapat
menimbulkan suatu kegagalan yang tidak bersifat langsung (indirect miscarriage)
yang mepengaruhi komunitas masyarakat secara keseluruhan. Suatu
penghukuman yang lahir dari ketidakjujuran atau penipuan atau tidak berdasarkan
hukum dan keadilan bersifat korosif atas klaim legiimasi Negara yang berbasis
pada nilai-nilai sistem peradilan pidana yang menghormati hak-hak individu.
Dalam konteks ini, kegagalan dalam penegakan keadilan (misccariage of justice)
akan menimbulkan bahaya lagi „integritas moral proses pidana” (moral intergrity
of the criminal process). Lebih jauh hal ini dapat merusak keyakinan masyarakat
akan penegakan hukum.
Kegagalan penegakan keadilan yang bersifat tidak langsung ini (indirect
misccarige of justice) dapat eksis baik secara independen maupun sebagai satu
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

kesatuan dalam dua hal. Pertama, bahwa suatu pelanggaran terhadapa prinsip
legitimasi yudisial (the principle of judicial legitimacy) harus di pertimbangkan
sekalipun terdapat suatu determinasi yang adil dan akurat akan yang salah (guilt)
atau tidak bersalah (innocence). Kedua, pelanggaran tersebut akan menimbulkan
kerusakan moral (moral harm) sekalipun sejauh hak-hak individu di
pertimbangkan, terdapat kesalahan yang tidak menimbulkan kerugian moral yang
nyata. Oleh karena itu negara sendiri harus menghindari tindakan-tindakan atau
proses-proses yang dapat merusak integritas sistem.
Dari uraian tersebut di atas, terdapat 4 (empat) hal penting yang
terkandung dalam makna kegagalan dalam penegakan keadilan (miscarriage of
justice) yaitu:
a. Kegagalan penegakan keadilan tidak hanya terbatas pada produk
pengadilan atau dalam sistem hukum pidana, tetapi juga dapat terjadi di
luar pengadilan, dapat berbentuk seluruh kekuasaan dari penegak hukum
yang bersifat memaksa (coercive powers);
b. Kegagalan penegakan keadilan dapat dilembagakan dalam hukum,
misalnya dalam bentuk legalisasi biaya-biaya tidak resmi;
c. Kegagalan penegakan keadilan harus pula mencakup kelemahan negara
ketika menjalankan tanggungjawabnya;
d. Kegagalan penegakan keadilan harus di tegaskan pada hal-hal yang
berkaitan dengan hak asasi manusia.
Istilah miscarriage of justice terus berkembang dan di pergunakan untuk
menggambarkan bahwa dalam sitem hukum negara-negara di dunia terdapat
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam putusan pengadilan yang menyebabkan
seseorang harus menjalani hukuman atas kejahatan yang tidak di lakukannya.
Berdasarkan uraian di atas, dalam memeriksa perkara atas nama Terdakwa
SILWA MARTIANNA Alias ANNA ini, patutlah kita berpegang pada asas-asas
yang terkandung dalam penegakan keadilan dan harus menghndari tindakan-
tindakan atau proses-proses yang dapat merusak integritas sistem sebagai upaya
untuk menghindari terjadinya miscarriage of justice (kegagalan dalam penegakan
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

keadilan.
Seperti yang telah kita dengar , Jaksa Penuntut Umum di depan persidangan
pada tanggal 15 Agustus 2011 telah membacakan surat Dakwaannya yang pada
dasarnya mendakwa Terdakwa SILWA MARTIANNA Melanggar pasal 2 ayat
(1) Jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal
55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 65 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ATAU pasal
3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal
55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 65 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana DAN pasal 3
ayat (1) huruf b, c, dan d Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 65 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana.
Benar kita memiliki surat Dakwaan. Namun kita tidak mempunyai keterangan
rinci yang membuat tuduhan tersebut menjadi lebih spesifik daripada sekedar
persangkaan umum. Kita tidak tahu berdasarkan hukum apa dakwaan itu
dimajukan ke pangeadilan ini.
Rasa hormat kami sampaikan kepada Saudara Penuntut Umum yang telah menyusun
Surat Dakwaan dengan sebaik-baiknya. Setelah kami membaca uraian perbuatan
Terdakwa dalam Surat Dakwaan yang telah dibuat Penuntut Umum, kami menemukan
adanya kekeliruan yang mendasar sehingga menimbulkan ketidakadilan bagi Terdakwa
dalam perkara a quo. Oleh karena itu, sejatinya Keberatan yang kami ajukan adalah
sebagai suatu tanggung jawab bagi kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa untuk
memberi hak-hak yang diamanatkan oleh hukum terhadap Terdakwa, sebagai bentuk
mekanisme penegakan hukum yang telah diciptakan untuk memperbaiki konstruksi
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

kebenaran serta demi menjunjung tinggi nilai keadilan dalam Proses peradilan.

Berkaitan dengan hak setiap orang untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dihadapan hukum, tidak hanya menjadi prinsip yang wajib dianut olehperaturan
perundang-undangan Negara Indonesia, melainkan menjadi prinsip umum yang
diakui dan dianut oleh negara di seluruh dunia yang bertumpu pada Pasal 7
Universal Declaration of Human Rights yang pada pokoknya menekankan
untuk tidak adanya diskriminasi atas perlindungan hukum bagi setiap orang. Hal
tersebut semata-mata untuk mewujudkan tercapainya jaminan hukum sebagai
tugas penegak hukum dan pemerintah agar setiap orang mendapatkan perlakuan
yang sama di hadapan pengadilan dan badan peradilan yang berwenang, bebas,
dan tidak berpihak.
Terakhir kami akan mengutip ayat Al qur‟an Surat Annisa Ayat 58 yang
berbunyi:

Artinya :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
Maka kami selaku penasihat hukum hanya bisa mengingatkan kepada Majelis
Hakim sebagai orang-orang yang dipercaya untuk memuegang amanah hukum
agar menjalankan perintah tuhan tersebut, karena sungguh Tuhan mengetahui
apa yang kita semua perbuat di dunia ini, maka KEADILAN ADALAH
HARGA MATI.
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

DROIT NE DONE, PLUIS QUE SOIT DEMAUNDE


“Hukum Memberi Tidak Lebih Dari Yang Dibutuhkan”

I. POKOK – POKOK KEBERATAN

Majelis Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Surat Dakwaan (telastelegging) yang dibuat oleh Penuntut Umum yang berisi
perumusan tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa, berdasarkan
kesimpulan dari hasil penyidikan. Surat Dakwaan dapat dipahami juga sebagai
upaya penataan kembali atas fakta-fakta perbuatan Terdakwa yang terungkap
sebagai hasil dari suatu penyidikan, dengan cara merangkai perpaduan antara
fakta-fakta perbuatan Terdakwa dengan unsur-unsur tindak pidana sesuai
ketentuan undang-undang.

Penyusunan Surat Dakwaan harus dibuat dengan sebaik-baiknya sehingga


dapat tersusun secara tepat sesuai dengan syarat-syarat Surat Dakwaan yang
tercantum dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP, yaitu:

1. Syarat Formil meliputi ketentuan mengenai tanggal, tanda tangan


Penuntut Umum selaku pembuat Surat Dakwaan serta memuat secara
lengkap identitas dari Terdakwa.
2. Syarat Materiil meliputi uraian secara cermat, jelas, dan lengkap
mengenai tindak pidana serta waktu dan tempat dilakukannya tindak
pidana.
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Akan tetapi dari hasil yang kami cermati atas Surat Dakwaan, Saudara Penuntut
Umum tidak mengindahkan kedua syarat tersebut. Sehingga kami sangat
menyayangkan fakta bahwa rekan sejawat kami tidak menyadari kesalahan yang
terdapat dalam Surat Dakwaan yang dibuatnya. Oleh karena itu, kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa akan mengajukan keberatan atas kekeliruan rekan
sejawat kami Saudara Penuntut Umum dalam membuat Surat Dakwaan.

A. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta


Pusat Tidak Berwenang Mengadili Perkara A Quo

1. Bahwa Kewenangan mengadili relatif adalah kewenangan suatu


Pengadilan Negeri dalam mengadili suatu perkara yang terjadi dalam
wilayah hukumnya. Hal tersebut telah termaksud dalam Pasal 84
ayat (1) KUHAP dimana hal pertama dan utama dalam menentukan
pengadilan yang berwenang dalam mengadili suatu perkara harus
memperhitungkan asas locus delicti yaitu tempat dimana suatu tindak
pidana dilakukan. Sebagaimana penjelasan Prof. Dr. jur. Andi
Hamzah dalam bukunya yang berjudul Hukum Acara Pidana
Indonesia halaman 87 sebagai berikut: “Bertitik tolak pada ketiga
pasal tersebut (Pasal 84, 85, 86 KUHAP) terdapat beberapa kriteria
yang bisa dipergunakan Pengadilan Negeri sebagai tolok ukur untuk
menguji kewenangannya mengadili perkara yang dilimpahkan oleh
penuntut umum. Namun kriteria yang paling pertama dan utama
ialah memperhitungkan suatu tindak pidanatersebut dilakukan yang
biasa dikenal sebagai asas locus delicti.”

2. Bahwa terkait dengan kompetensi relatif pada perkara yang


didakwaka terhadap Terdakwa SILWA MARTIANNA Alias ANNA
bukanlah wewenang dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk
mengadili perkara tersebut, hal ini didasarkan pada uraian fakta
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

perbuatan dalam Surat Dakwaan Jaksa Penutut Umum yang berbunyi


sebagai berikut :

“dalam kurun waktu tertentu antara tanggal 7 Januari


2000 sampai dengan tanggal 4 Juni 2003 atau setidaknya
pada waktu-waktu lain di tahun 2000 sampai 2003,
bertempat di Kantor PT. Bank Muttaqin Hasan yang
beralamat di Jalan Pemuda Nomor 5, Kecamatan
Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, atau
setidaknya ditempat-tempat lain yang termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Pengadilan Negeri Semarang, akan tetapi karena
Terdakwa bertempat tinggal, ditahan, dan sebagian saksi-
saksi bertempat tinggal di daerah hukum atau lebih dekat
dengan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat”

3. Berdasarka hal tersebut Jaksa Penuntut Umum menetapkan Pengadilan


Negeri Jakarta Pusat lah yang berwenang memeriksa dan mengadili
perkara pidana atas nama Terdakwa SILWA MARTIANNA Alias
ANNA

4. Bahwa surat Dakwaan Jaksa Penuntut umum bertentangan dengan


kewenangan relatif Pengadilan berdasarkan Pasal 84 ayat (2) Kitab
Undang – Undang Hukum Acara Pidana (selanjutnya disebut
KUHAP) yang berbunyi : “Pengadilan negeri yang di dalam
daerahnya hukumnya Terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir,
ditempat ia ditemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili
perkara tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi
yang dipanggil lebih dekat dengan tempat pengadilan negeri itu
daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang didalam
daerahnya
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

tindak pidana itu dilakukan ”


5. Berdasarkan pasal tersebut, maka jelas bahwa pengadlan Negeri
Jakarta Pusat tempat Jaksa Penuntut Umum mengajukan Surat
Dakwaan tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadil perkara ini,
karena meskipun Jaksa penuntut Umum mendalilkan Terdakwa
SILWA MARTIANNA Alias ANNA bertempat tinggal di JL. Bahari
Raya , Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, akan
tetapi sesuai faktanya akan tetapi berdasarkan data yang kami peroleh
bahwa dari 10 saksi – saksi yang diajukan terdapat 6 saksi bertempat
tinggal yang berdekatan pada wilayah Pengadilan Negeri Semarang hal
ini dikuatkan dengan bukti KTP saksi . (T-1, T-2, T-3, T-4)

6. Melalui seluruh uraian yang telah kami jabarkan di atas, kami


mendapatkan suatu kesimpulan bahwa Pengadilan Negeri yang
berwenang untuk mengadili perkara a quo adalah Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang. Oleh karena itu,
kami mohon kepada Majelis Hakim yang arif dan bijaksana untuk
menyatakan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk mengadili perkara
a quo.

B. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Tidak Disusun Secara Cermat, Jelas,


Dan Lengkap
a. Surat dakwaan tidak cermat
1) Penjabaran kata cermat dalam pembuatan Surat Dakwaan
secara teknis dikemukakan dalam Pedoman Pembuatan Surat
Dakwaan, terbitan Kejaksaan Agung Republik Indonesia
yang menyatakan yang dimaksud
2) dengan cermat adalah “Ketelitian Penuntut Umum dalam
mempersiapkan surat dakwaan yang didasarkan kepada
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Undang-undang yang berlaku bagi terdakwa, serta tidak


terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan yang dapat
mengakibatkan batalnya surat dakwaan atau tidak dapat
dibuktikan, antara lain misalnya: apakah ada pengaduan
dalam hal delik aduan, apakah penerapan hukum/ketentuan
pidananya sudah tepat, apakah terdakwa dapat
dipertanggungjawabkan dalam melakukan perbuatan
tersebut, apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah
kedaluarsa, apakah tindak pidana yang didakwakan itu tidak
nebis in idem. Pada pokoknya kepada Jaksa Penuntut Umum
dituntut untuk bersikap teliti dan waspada dalam semua hal
yang berhubungan dengan keberhasilan penuntutan perkara
dimuka sidang pengadilan”,

3) Bahwa berdasarkan Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan


sebagaimana diuraikan di atas, maka terdapat syarat
pembuatan suratdakwaan yang disusun secara cermat tersebut
yakni (sambungi kalimatnya) terdapat kekurangan dan/atau
kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya surat dakwaan
dengan alasan penerapan hukum/ketentuan pidananya tidak
tepat,

4) Bahwa dalam Surat Dakwaan Nomor Register Perkara: PDS-


03/LPkam/03/2021 Terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan yang disusun secara Kombinasi yakni:
Kesatu :
Pertama
Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas


Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-
1 Jo. Pasal 65 Kitab UndangUndang Hukum Pidana
Kedua :
Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 65 Kitab Undang Undang
Hukum Pidana
DAN
Kedua :
pasal 3 ayat (1) huruf b, c, dan d Undang Undang No. 25 Tahun
2003 atas perubahan dari Undang-Undang No. 15 Tahun 2002
Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP

5) Bahwa dari kedua dakwaan tersebut, mencantumkan Pasal 55


Ayat (1) Ke-1 KUH Pidana sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam mendakwa para terdakwa. Redaksi pasal
tersebut menyatakan “Dipidana sebagai pelaku tindak
pidana: mereka yang melakukan, yangmenyuruh melakukan,
dan yang turut serta melakukan perbuatan.” Ketentuan ini
menguraikan pihak-pihak yang dapat dikenai sanksi pidana
yakni mereka yang melakukan, menyuruh melakukan dan
turut serta melakukan,-

6) Bahwa dalam perkara ini, Penuntut Umum dalam Surat


DakwaanNomor Register Perkara: 91/Pid.Sus/ TPK/2011/PN
Jkt.Pst. tidak menguraikan secara cermat peran Terdakwa
SILWA MARTIANNA Alias ANNA baik sebagai yang
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta


melakukanperbuatan.-

7) Hal ini jelas terdapat Pada halaman 3 pada surat dakwaan


kesatu dan halaman 28 pada dakwaan kedua , yang
menyebutkan bahwa “Terdakwa Silwa Martianna alias Anna
selaku Pemegang SahamPengendali PT Bank Muttaqin
Hasan berdasarkan Akta Pendirian yang telah .mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.
AHU-2405027.AH.08.04, secara bersama-sama dengan
Nouval Abednego, Melisa Abigail, Frans Nasution, dan
Agata Nanda, masing-masing dilakukan penuntutan dalam
berkas perkara terpisah (splitsing)”, pada uraian ini saudara
penuntut umum hanya menyebutkan materiel feit maupun
materiel daad. setidak – tidaknya apabila berperan sebagai
medepleger, memerlukan perumusan yang jelas megenai
Mede Plger yaitu harus ada kerjasama secara secara fisik.
Selain itu apabila penuntut umum berpendapat bahwa peran
terdakwa sebagai Uitlokker, maka setidak – tidaknya
perumusan materiel daad harus memberikan uraian yang jelas
mengenai kehendak terdakwa melakukan tindak pidana ini,
tetapi kehendak itu tidak dilakukan sendiri dan dengan
menggerakkan atau membujuk orang lain untuk melakukan
tindak pidana, sehingga orang lain itu dapat
mempertanggugjawabkan secara pidana.
8) Bahwa selanjutnya di halaman 14 dalam surat dakwaan
PenuntutUmum mendalilkan “Bahwa pada tanggal 7 Januari
2000 Terdakwa mengintruksikan Nouval Abednego
melakukan penyusunan daftar aset Bank Muttaqin Hasan
dengan memanipulasi data piutang Petani Plasma dengan
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

penjaminPT.DwiNolaAdhiyaksasenilaiRp.
8.600.000.000.000.00,- (Delapan Triliun Enam Ratus Milyar
Rupiah) yang sebenarnya hanya senilai Rp.
2.900.000.000.000.00,- (Dua Triliun Sembilan Ratus Milyar
Rupiah) yang akan diserahkan kepada BPPN” dan di
halaman 19 dalam surat dakwaan Penuntut Umum
mendalilkan “sehingga Terdakwa menginstruksikan Nouval
Abednego untuk meminta kepada Frans Nasution dan Agata
Nanda agar menerbitkan Surat Keterangan Lunas
(Selanjutnya disebut SKL) tanpa harus melalui proses
Financial Due Diligence (selanjutnya disebut FDD) dan
Legal Due Diligence (selanjutnya disebut LDD) dengan
memberi imbalan senilai Rp.10.000.000.000.00,- (Sepuluh
Miliyar Rupiah) masing-masing kepada Frans Nasution dan
Agata Nanda”.
9) Bahwa dalam uraian dakwaan penuntut umum di atas terdapat
kalimat menginstruksikan, tetapi penutut umum tidak
menguraikan secara jelas bagaimana cara Terdakwa
meginstruksikan Nouval Abednego apakah melalui lisan atau
melalui surat.
Sehigga jelas bahwa dengan cara menginstruksikan tidak dapat
dijadikan dasar dugaan untuk terjadinya suatu tindak pidana dan
tidak bisa dijadikan dalil dalam surat dakwaan karena tanpa adanya
penguraian dari perbuatan tersebut,-
10) Bahwa dalam uraian surat dakwaan penuntut umum juga
terdapat bahwasanya terdakwa menginstruksikan Nouval
Abednego untuk memanipulasi data piutang Petani Plasma
dengan penjamin PT. Dwi Nola Adhiyaksa, sehingga jelas
dalam melakukan memanipulasi data tersebut merupakan
tanggung jawab dari Nouval Abednego, seandai saja apabila
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Nouval Abednego menolak untuk memanipulasi data piutang


petani plasma dengan penjamin PT Dwi Nola Adhiyaksa
maka tindak pidana tersebut tidak akan terjadi.
11) Bahwa Nouval Abednego sebagai Direktur Utama pada Bank
Muttaqin Hasan memiliki wewenang untuk
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan
kesekretariatan, Merencanakan dan mengembangkan sumber-
sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan
perusahaan, Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif,
Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan
pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua
untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu
per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan
diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan
tindakan dan kebijakan, Bertindak sebagai perwakilan
organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
12) Bahwa di dalam surat dakwaan juga terlihat jelas bagaimana
peran Nouval Abednego dalam melakukan penyuapan
terhadap Frans Nasution dan Agata Nanda apalagi sudah
sangat jelas di dalam dalil dakwaan dicantumkan “ Bahwa
pada tanggal 22 Desember 2002 Nouval Abednego dan
Melisa Abigail bertemu dengan Frans Nasution dan Agata
Nanda terkait pembahasan restrukturisasi Bank Muttaqin
Hasan di Restoran Hotel Indonesia di Jalan M.H. Thamrin
No.01, Jakarta Pusat, DKI Jakarta pada pukul 19.45 WIB,
pada pertemuan tersebut Nouval Abednego meminta kepada
Frans Nasution dan Agata Nanda agar menerbitkan SKL
untuk Bank Muttaqin tanpa harus melakukan FDD dan LDD
dengan imbalan akan mendapatkan masing-masing
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Rp.10.000.000.000.00,- (Sepuluh Miliyar Rupiah) dengan


catatan akan mendapatkan Rp5.000.000.000,- (Lima Miliyar
Rupiah) di awal dan sisanya yaitu Rp5.000.000.000,- (Lima
Miliyar Rupiah) akan dibayarkan setelah diterbitkannya
SKL”,-
Dan
“Nouval Abednego mengajak Frans Nasution beserta Agata
Nanda untuk makan malam bersama di Restauran Garuda Jl.
Cikini Raya No. 26, Jakarta Pusat, DKI Jakarta untuk
menyampaikan terima kasih dari Terdakwa mengenai
penerbitan SKL untuk Bank Muttaqin Hasan dan juga
memberikan janji sisa uang kepada Frans Nasution dan
Agata Nanda yang masing- masing senilai Rp. 5.000.000.000.
(Lima Miliar rupiah).”
13) Bahwa berdasarkan uraian di atas di mana letak peran
Terdakwa baik yang melakukan, menyuruh dan turut serta
melakukan yang kaitannya dengan Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal
18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 65 Kitab
UndangUndang Hukum Pidana?,-
14) Bahwa Terdakwa dalam hal ini juga memiliki kepentingan
hukum untuk melakukan pembelaan atas dirinya baik itu
secara formil maupun materil. Terhadap surat dakwaan dalam
perkara a quo yang tidak cermat,Terdakwa memiliki hak
untuk dilindungi karena bagaimana dapat melakukan
pembelaan atas dakwaan yang tidak cermat
sehinggaTerdakwa
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

sendiri bingung apa yang didakwakannya,-


15) Bahwa oleh karena itu sekali lagi Terdakwa tegaskan, perkara
a quo bukan semata-mata hanya tertuju pada pembuktikan
materil atas tindak pidana yang ditujukan kepada Terdakwa
akan tetapi juga pada esensi dari surat dakwaan yang harus
cermat disusun,-
16) Berdasarkan penjelasan di atas Surat Dakwaan Nomor
Register Perkara: 91/Pid.Sus/ TPK/2011/PN Jkt.Pst dalam
perkara ini telah disusun secara tidak cermat sehingga tidak
memenuhi syarat materil sebuah surat dakwaan sebagaimana
diatur dalam Pasal 143 Ayat (2) huruf b KUHAP dan untuk
itu, berdasarkan ketentuan Pasal 143 Ayat (3) KUHAP, surat
dakwaan tersebut harus dinyatakan batal demi hukum.

b. Penuntut Umum Tidak Lengkap Membedakan antara


unsur- unsur masing-masing delik yang didakwakan, antara
lain:
a. Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001: “Setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
dipidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)”
Ad. 1. Unsur : Setiap orang
Ad. 2. Unsur : Secara melawan Hukum
Ad. 3. Unsur : Memperkaya diri sendiri atau orang lain
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

atau suatu korporasi


Ad. 4. Unsur : Merugikan keuangan negara atau
perekonomian Negara

b. Bahwa Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam


perkara a-quo merupakan perbarengan melakukan
perbuatan pidana, dengan melakukan Dakwaan 4 (empat)
orang Terdakwa dalam satu perbuatan yang didakwa secara
splitsing. Akan tetapi dakwaan penuntut umum tidak
mengurai perbuatan Terdakwa secara spesifik, sehingga
dakwaan penuntut umum benar-benar tidak lengkap
c. Sifat melawan hukum dalam hukum pidana merupakan hal
pokok yang harus ada atau mutlak dalam setiap rumusan
pidana. Kata melawan hukum yang sudah baku digunakan
untuk menerjemahkan onrechmatige atau wederrechmatige
(Belanda). Dengan demikian onrechmatige atau
wederrechmatige diterjemahkan sifat melawan hukum atau
bersifat melawan hukum, sehingga tindak pidana strafbarr
feit pada intinya adalah feit yaitu perbuatan yang melawan
hukum. Uraian tentang perbuatan materil Terdakwa tidak
jelas diuraikan oleh Penuntut Umum. Penuntut Umum tidak
dapat menguraikan secara terperinci perbuatan mana yang
dikualifikasikan melawan hokum yang bagaimana dan
apakah perbuatan tersebut memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi. Sehingga bentuk
pertanggungjawababan pidana menjadi mengambang
terhadap perbuatan apa Terdakwa dimintai
pertanggungjawaban dengan dakwaan dalam perkara A-
quo.
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

d. Bahwa di dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor


Register Perkara: 70/Pid.Sus-TPK/2011/PN.Jkt.Pst tidak
secara lengkap bagaimana perhitungan kerugian negara
sebesar Rp.5.700.000.000.000.00 karena apabila terdapat
adanya kerugian negara tersebut maka seharusnya dan
selayaknya perhitungan kerugian negara itu diuraikan
secara jelas danterperinci di dalam surat dakwaan. Bahwa
akan tetapi uraian perhitungan angka-angka yang
dijelaskan Penuntut Umum di dalam Surat Dakwaan
Penuntut Umum Nomor Register Perkara: 91/Pid.Sus-
TPK/2011/PN.Jkt.Pst Tidak ada di letakan bagaimana
hasil audit dari BPK dan tidak menjelaskan kepada siapa
yang harusnya bertanggung jawab. Bahwa selanjutnya,
terkait dengan adanya kerugian Negara yang dimaksud di
dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum secara prinsip
Sementara kerugian Negara adalah salah satu unsur utama
di dalam Tindak Pidana Korupsi yang didakwakan kepada
Terdakwa..
e. Bahwa terdakwa didalilkan melanggar Pasal 3 Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang
mengharuskan adanya unsur-unsur “Setiap orang yang
dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara.” Bahwa pasal di atas
mengandung unsur:
- Yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

menyalahgunakankewenangan,kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan
atau kedudukan,-
g. Bahwa di dalam dakwaan, tidak dijelaskan adanya
penyalahgunaan wewenang, kesempatan atau sarana yang
ada karena jabatan atau kedudukan yang dilakukan
Terdakwa dalam perkara a quo. Terdakwa secara fakta
hukum bukanlah seseorang yang memiliki jabatan atau
kedudukan tertentu di operasional perusahaan sehingga
dapat melakukan suatu penyalahgunaan wewenang apalagi
sampai melakukan tindak pidana korupsi,karena yang
bertanggung jawab atas operasional disuatu perusahaan
adalah Direktur Utama. ,-
h. Dari berbagai rumusan tindak pidana, Moeljatno
menyimpulkan dan membagi unsur melawan hukum
menjadi 2 (dua) macam, yakni melawan hukum yang
objektif dan melawan hukum yang subjektif. Secara
ringkas, melawan hukum yang objektif menurut Moeljatno
adalah melawan hukum yang berkaitan dengan
perbuatannya sehingga menjadikan perbuatan tersebut
terlarang, apakah melawan hukum dijadikan unsur
tersendiri atau tidak. Sedangkan melawan hukum yang
subjektif merupakan melawan hukum yang berkaitan
dengan segala sesuatu yang ada dalam diri pelaku,
maksudnya adalah suatu perbuatan baru akan menjadi
terlarang apabila adanya niat yang buruk dari pelaku
perbuatan tersebut. Sifat melawan hukumnya tidak
dinyatakan dari hal-hal lahir, tetapi digantungkan kepada
sikap bathin pelaku.
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

i.Bahwa dengan tidak terpenuhinya unsur pada paragraf di


atas di dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum, secara
prinsip tidak terpenuhinya salah satu unsur utama di dalam
Tindak Pidana Korupsi yang didakwakan kepada
Terdakwa,-

j. Bahwa oleh karena Surat dakwaan penuntut umum telah


disusun secara tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap
sesuai maksud ketentuan Pasal 143 Ayat (2) huruf b
KUHAP sebagaimana telah diuraikan di atas, maka
berdasarkan ketentuan Pasal 143 ayat (3) KUHAP, maka
Dakwaan tersebut adalah Batal Demi Hukum (Nietig)
sehingga patut dan wajar apabila Majelis Hakim yang
mengadili perkara ini untuk “Menyatakan Surat Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum Nomor Reg. Prkr: 70/Pid.Sus-
TPK/2011/PN.Jkt.Pst tersebut batal demi hukum”,-

c. Surat dakwaan tidak jelas

1) Bahwa dalam pembuatan Surat Dakwaan secara teknis


dikemukakan dalam Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan,
yang diterbitkan Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang
menyatakan “Jelas adalah Penuntut Umum harus mampu
merumuskan unsur-unsur delik yang didakwakan sekaligus
mempadukan dengan uraian perbuatan materiil (fakta) yang
dilakukan oleh terdakwa dalam surat dakwaan. Dalam hal ini
harus diperhatikan, jangan sekali-kali mempadukan dalam
uraian dakwaan yang hanya menunjuk pada uraian dakwaan
sebelumnya, sedangkan unsur-unsurnya berbeda”,-
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

2) Bahwa berdasarkan Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan


tersebut, maka syarat Surat Dakwaan yang disusun secara jelas
berarti dalam surat dakwaan telah merumuskan unsur-unsur
delik sekaligus menguraikan perbuatan terdakwa serta juga
tidak mempadukan dalam uraian dakwaan yang hanya
menunjuk pada uraian dakwaan sebelumnya sebab unsur-
unsurnya jelas berbeda satu sama lain. Dan menjadi larangan
apabila penyusunan surat dakwaan hanya mempadukan dalam
uraian dakwaan yang hanya menunjuk pada uraian dakwaan
sebelumnya, sedangkan unsur-unsurnya berbeda,-

3) Bahwa menjadi suatu larangan apabila penyusunan surat


dakwaan hanya mempadukan dalam uraian dakwaan yang
hanya menunjuk padauraian dakwaan sebelumnya, sedangkan
unsur-unsurnya berbeda. Larangan itu tersebut senada
dengan Yurisprudensi sesuai Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 600/K/Pid/1982 yang menyebabkan
batalnya surat dakwaan,-

4) Bahwa dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor


Register Perkara: 70/Pid.Sus-TPK/2011/PN.Jkt.Pst pada bagian
kombinasi sebagai berikut :

a) Pertama: diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 65
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Kitab UndangUndang Hukum Pidana-

b) Kedua: diduga melanggar Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-


Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 65 Kitab Undang Undang
Hukum Pidana-,-

5) Bahwa unsur utama tindak pidana di antara kedua dakwaan


tersebut tertuang dalam Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal 2 Ayat (1)
menyatakan “Setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling
sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)”,-

6) Bahwa rumusan delik atau unsur tindak pidana yang


terkandung di dalam ketentuan Pasal 2 Ayat (1) Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sangat berbeda dengan
rumusan delik atau unsur tindak pidana dalam Pasal 3 Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sehingga tepatlah
dipedomani Yurisprudensi sesuai Putusan Mahkamah Agung
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Republik Indonesia Nomor 600/K/Pid/1982 dan Pedoman


Pembuatan Surat Dakwaan yang diterbitkan Kejaksaan Agung
Republik Indonesia,-

7) Bahwa dalam perkara ini, Surat Dakwaan Jaksa Penuntut


Umum Nomor Register Perkara: 91/Pid.Sus-
TPK/2011/PN.Jkt.Pst yang menguraikan perbuatan materiil
(fakta) yang dilakukan oleh Terdakwa SILWA MARTIANNA
adalah sama antara Dakwaan Pertama dengan Dakwaan kedua,
sedangkan dalam pasal pemidanaannya sangat jelas berbeda
antara unsur-unsur delik dalam Dakwaan pertama dan dalam
Dakwaan kedua. Kesamaan perbuatan materil (fakta) yang
dilakukan terdakwa tersebut sebagaimana dimuatkan oleh
Penuntut Umum,-

8) Bahwa dengan adanya kesamaan uraian perbuatan materiil


(fakta) yangdilakukan oleh Para Terdakwa baik dalam dakwaan
pertama dan kedua maka penuntut umum dalam menyusun
Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara:
91/Pid.Sus-TPK/2011/PN.Jkt.Pst telah mempadukan dalam
uraian dakwaan yang hanya menunjuk pada uraian dakwaan
sebelumnya, sedangkan unsur-unsurnya berbeda. Dengan demikian,
jelaslah penuntut umum telah membuat Surat Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum Nomor Register Perkara: 91/Pid.Sus-
TPK/2011/PN.Jkt.Pst tidak jelas, sehingga tidak memenuhi syarat
materil sebuah surat dakwaan sebagaimana diatur dalam Pasal 143
Ayat (2) huruf b KUHAP sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 143
Ayat (3) KUHAP, surat dakwaan tersebut harus dinyatakan batal
demi hukum,-
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

II. PENUTUP

Majelis Hakim Yang Mulia,

Saudara Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Berlandaskan uraian-uraian yang telah kami sampaikan selaku Penasihat Hukum


Terdakwa, senyatanya kami hanya ingin mengkritisi Surat Dakwaan yang
disusun oleh Saudara Penuntut Umum. Adapun hal yang kami persoalkan
sejatinya tidak menyentuh pokok perkara namun hanya mengoreksi kekeliruan
yang ada pada Surat Dakwaan.

Pada akhir Keberatan ini, kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa atas nama
SILWA MARTIANNA Alias ANNA memohon kepada Majelis Hakim yang
dapat memberikan kearifan dan kebijaksanaan dalam mengadili perkara a quo
untuk memutus:
1. Menerima dan mengabulkan Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa
SILWA MARTIANNA Alias ANNA;
2. Menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili perkara a quo;
3. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dengan Nomor Register
Perkara: DAK-06/24/08/2011 batal demi hukum atau setidak-tidaknya
tidak dapat diterima;
4. Menyatakan bahwa pemeriksaan perkara a quo haruslah dihentikan;

5. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan Penuntut Umum;

6. Memulihkan harkat martabat dan nama baik Terdakwa SILWA


MARTIANNA Alias ANNA;

7. Membebankan biaya perkara kepada negara.


R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Atau

Ex Aequo Et Bono, Ex Meritus Justitiae

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain maka kami mohon putusan yangseadil-
adilnya.

Selanjutnya Prof. Mr. Wirjono Prodjodikoro, seorang ahli hukum berpesan


sebagai berikut: “sebelum memutus perkara, supaya berwawancara dahulu dengan
hati nuraninya”. Oleh karena itu, kami yakin dan percaya bahwa Hakim Yang
Mulia akan menjatuhkan putusan yang adil dan benar berdasarkan fakta hukum
dan keyakinannya.
Akhirnya, kami serahkan nasib dan masa depan SILWA MARTIANNA
Alias ANNA kepada Hakim Yang Mulia, karena hanya Hakimlah yang dapat
menentukannya dengan bunyi ketukan palu, mudah-mudahan ketukan palu
tersebut memberikan pertanggungjawaban yang benar demi keadilan berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa

Demikianlah Keberatan ini kami sampaikan, atas kearifan dan kebijaksanaan


Majelis Hakim kami ucapkan terima kasih.
R&A ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Tulodong Bawah No.83, Kec.Kebayoran baru, Kota Jakarata Selatan, DKI JAKARTA, 12160.
Telp : (021) 428888666 Fax : (021) 428888979,
email :

Jakarta, 15 Agustus 2011


Hormat Kami,
PENASIHAT HUKUM TERDAKWA

REVAL ANANDA NASUTION S.H, M.H

ABRAR RIZKY LUBIS S.H, M.H

Anda mungkin juga menyukai