KOMITE MUTU
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
BAB II3
LATAR BELAKANG 3
BAB III 5
TUJUAN 5
BAB IV 6
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 6
BAB V 9
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 9
BAB VI 10
SASARAN 10
BAB VII 11
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 11
BAB VIII 12
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 12
BAB IX 13
PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN 13
BAB IX 14
PENUTUP 14
LEMBAR PERSETUJUAN 15
Program Kerja Komite Mutu tahun 2021 ini dibuat sesuai dengan
Permenkes 80 tahun 2020 tentang komite mutu dimana setiap rumah sakit wajib
menjalankan tata kelola mutu. Dalam rangka efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan tata Kelola mutu rumah sakit, komite lainnya yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko dan keselamatan pasien komite mutu
membentuk subkomite.
Komite Mutu Rumah Sakit memiliki koordinasi bersama dalam mencapai
tujuan memaksimalkan keefektifan dan efisiensi system yang sudah ada.
Koordinasi tersebut menggunakan suatu pendekatan yang sistematis untuk
menyatakan betapa pentingnya keunggulan bagi individu dan tim, serta
menawarkan suatu alat kerja yang dapat mengukur tingkat kinerja serta dapat
memfasilitasi perbaikan berkelanjutan.
Pengukuran mutu pelayanan Kesehatan di rumah sakit sudah diawali
dengan penilaian akreditasi rumah sakit yang mengukur dan memecahkan
masalah pada tingkat input dan proses. Pada kegiatan ini rumah sakit melakukan
berbagai standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Rumah sakit dipicu untuk
dapat menilai diri (self assessment) dan memberikan pelayanan sesuai ketentuan
yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu
ada alat ukur lain, yaitu instrument mutu pelayanan rumah sakit yang menilai dan
memecahkan masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah
sakit tidak dapat diketahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan
output yang baik pula. Indikator rumah sakit disusun berujuan mengukur kinerja
rumah sakit sesuai standar yang ditetapkan.
Program komite mutu RSIA Putri Surabaya tahun 2021 mengukur dimensi
mutu sesuai dengan standar akreditasi yaitu :
1. Aman, yaitu meminimalisasi terjadinya kerugian (harm), cedera dan
kesalahan medis yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima
pelayanan
2. Berorientasi pasien, menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas
fasyankes dan pemberi pelayanan, serta menyediakan yankes untuk
seluruh siklus kehidupan
3. Efektif, menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
4. Tepat waktu, mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian
pelayanan Kesehatan
5. Efisien, optimalkan sumberdaya yang ada, tanpa pemborosan bahan
6. Kesetaraan / adil, menyediakan pelayanan yang seragam tanpa
membedakan jenis kelamin, suku, etnik, tempat tinggal, agama, social
ekonomi
BAB III
TUJUAN
TUJUAN UMUM :
Tercipta dan terjaminnya mutu pelayanan kesehatan prima dan
keselamatan pasien yang berorientasi pada mutu paripurna (Total
Quality Manajemen) dan peningkatan mutu berkelanjutan
(Continous Quality Improvement)
TUJUAN KHUSUS :
1. Terjaminnya mutu pelayanan melalui indikator mutu rumah
sakit yang telah ditetapkan
2. Terciptanya budaya melayani yang berorientasi pada
keselamatan pasien di rumah sakit
3. Terjaminnya kepastian pelayanan yang aman berorientasi
pada pasien, pelanggan dan masyarakat di rumah sakit
4. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah
sakit
5. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
b. Rapat
1. Mengadakan rapat pemilihan penetapan dan penyusunan mutu
2. Mengadakan rapat koordinasi komite dengan kepala unit dalam
pengukuran mutu
3. Mengadakan rapat komite mutu dengan kepala unit tentang insiden
keselamatan pasien di unit pelayanan
4. Mengadakan rapat komite mutu dengan kepala unit mengenai
pengukuran budaya keselamatan pasien
c. Pelatihan Mutu
Dilakukan program pelatihan PMKP untuk pimpinan rumah sakit dan
semua staf yang terlibat dalam pengumpulan, analisis dan validasi data
mutu. Pelatihan dilakukan oleh narasumber yang kompeten.
d. Orientasi
Semua karyawan baru wajib dilakukan orientasi tentang peningkatan mutu
dan keselamatan pasien, serta manajemen resiko, juga karyawan yg di
rotasi, harus diorientasi tentang indikator mutu yang ada di unit tersebut.
e. Supervisi
Komite mutu melakukan monitoring dan supervise terhadap proses serta
progress pengumpulan data dan tindak lanjutnya oleh kepala unit kerja
pelayanan serta upaya perbaikan mutu berdasarkan hasil capaian indikator
mutu. Format supervise dalam bentuk ceklis tentang progress
pengumpulan data yang berisi ketepatan waktu pelaporan, kebenaran
numerator / denominator, masalah dalam pengumpulan data, alur
pelaporan dan tindak lanjut.
g. Evaluasi capaian
Evaluasi pelayanan kedokteran dengan panduan praktik klinis dan clinical
pathway dilakukan audit medis atau audit klinis sehingga dapat dibuktikan
bahwa penggunaan PPK telah mengurangi adanya variasi dari proses dan
hasil.
h. Sosialisasi
Hasil dari evaluasi yang menghasilkan SPO baru atau regulasi baru di
sosialisasikan ke seluruh unit.
i. Laporan
a. Analisa dilaporkan ke direktur setiap kemudian analisa tersebut
dilaporkan ke pemilik untuk mendapatkan rekomendasi dan
tindak lanjut
b. Diadakan rapat antara direktur dan kepala unit untuk membahas
indikator mutu
c. Selanjutnya diadakan rapat integrasi antara kepala unit dengan
staf unit
d. Pelaporan 1 tahun sekali ke jajaran Kemenkes dan PMKP pusat
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Rapat-rapat
2. Pelatihan-pelatihan
3. Laporan-laporan data, analisis dan masukan
4. Monitoring: mengadakan analisis dan evaluasi data yang masuk dan
memakai analisa tulang ikan, kemudian dievaluasi berdasarkan PDSA dan
rencana tindak lanjut data laporan dari unit ke PMKP dan sesudah jadi
informasi, informasi ini difeedbackkan kembali ke unit. Dilakukan
pembahasan-pembahasan dan diskusi pada rapat-rapat struktural yang
dipimpin direktur.
No KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Anggaran
Biaya
1 Inservice training X 0
PROGRAM KERJA
KOMITE MUTU
TAHUN 2021