Anda di halaman 1dari 2

Emy Dwi Nursulistyo (K7716021)

Standar Auditing

Standar auditing menjadi kaidah dan aturan dalam kualitas mutu yang harus dicapai oleh seorang
auditor dalam pelaksanaan auditing. Standar auditing di terapkan kepada seluruh klien audit
tanpa memandang latar belakang dari sebuah organisasi milik klien. Standar auditing terdiri dari
tiga bagian yaitu :

1. Standar umum
- Audit harus dilaksanakan satu orang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
yang cukup sebagai auditor, dengan keahlian tersebut auditor mampu menilai
obyektif dan tidak memihak.
- Dalam semua hal yang berhubungan dengan prikatan, independensi dalam sikap
mental yang harus dipertahankan auditor, disini auditor harus bebas dari pengaruh
klien.
- Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionallnya dengan cermat dan seksama, disini audit harus
menggunakan semua kemampuan yang dimilikinya untuk melaksanakan tugasnya.
2. Standar pekerja lapangan
- Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya, disini diperbolehkan menggunakan asisten tetapi
tanggung jawab pokok tetap di tangan auditor.
- Pemahaman memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan. Disini auditor harus memiliki kemampuan untuk perencanaan dan
pengendalian intern klien.
- Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inpeksi, pengamatan,
permintaan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar pelaporan
- Laporan audit harus menyatakan laporan keuangan sesuai atau belum dengan prinsip
akuntansi di Indonesia. Disini mengharuskan auditor mengidentifikasi dan
menggunakan prinsip akuntansi di Indonesia.
- Laporan audit harus menunjukkan jika ada ketidak konsistenan penerapan prinsip
akuntansi.
- Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali
dinyatakan lain dalam laporan audit.
- Laporan audit memuat pernyataan laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi
pernyataan tidak dapat diberikan. Laporan digunakan untuk mencegah adanya tafsir
tanggung jawab auditor apabila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan.

Pertanyaan : Apabila auditor sudah menjalankan semua standar auditing yang ada,
apakah hal tersebut bisa menjamin bahwa auditor memberikan keyakinan yang
mutlak atas laporan kuangan yang di audit itu benar? Dan mengapa seorang auditor
perlu melakukan pengendalian intern terhadap klien?

Anda mungkin juga menyukai