Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN ( KAK )

DED INTERIOR DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN SIDOARJO

BAB I

PENJELASAN UMUM

1.1. LATAR BELAKANG

Bangunan-bangunan yang didirikan khusunya di daerah perkotaan merupakan salah


satu faktor penyebab terjadinya pemanasan global. Lahan hijau yang seharusnya
dibiarkan sebagai paru-paru kota kini sudah disulap menjadi hutan beton karena
globalisasi memaksa manusia untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik di bumi ini.
Contohnya gedung kantor, data dari Departemen Sumber Daya Energi dan Mineral atau
DSDM mengatakan bahwa bangunan gedung telah menyumbang CO2 (Carbon Dioksida)
terbesar dalam sektor konsumsi energi untuk sumber daya listrik dibandingkan sektor
transportasi dan industri. Tidak hanya kantor, tapi pertokoan, pusat perbelanjaan, hotel
dan apartemen pun termasuk dalam gedung yang menyumbang CO2 terbesar.

Dari permasalahan ini muncullah gerakan yang disebut green building atau bangunan
hijau dengan penerapan eco-office yang penting untuk diperhatikan dalam gedung saat
ini, karena responsif terhadap perubahan iklim yang ekstrim serta keinginan untuk
bersama menyelamatkan bumi dari kerusakan untuk generasi kedepan amat sangat
diperlukan.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu
layanan publik yang sangat erat terkait dengan tanaman sebagai salah unsur alam, ingin
menjadi pelopor dalam penerapan eco-office di Kabupaten Sidoarjo. Konsep green
building yang direncanakan akan dipadukan dengan konsep biophili; yakni konsep tata
interior dengan menampilkan tanaman hidup sebagai elemen penghias. Hal tersebut
diharapkan dapat lebih menguatkan konsep kembali ke alam (back to nature).

Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan, setiap prosesnya akan memerlukan


kegiatan perencanaan, koordinasi dan pengawasan sehingga proses akan dapat
berlangsung dengan arah yang benar tanpa mengurangi deviasi akibat penyimpangan
yang mungkin terjadi. Secara kontraktual Konsultan Perencana bertanggung jawab
kepada Pemimpin Proyek. Dalam kegiatan operasionalnya, Konsultan Perencana akan
mendapat bantuan bimbingan untuk menentukan arah pekerjaan pengawasan dari
Pengelola Administrasi dan keuangan serta Pengelola Teknis yang dibentuk sebagai
pembantu dan bertanggung jawab kepada Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPKm)

1.2. NAMA KEGIATAN


DED Interior Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo.

1.3. NAMA PEKERJAAN

Nama Pekerjaan adalah Pembuatan DED Interior Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Sidoarjo .

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membuat rencana Teknis Interior dan Fitting
out Bangunan Gedung Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo.
Sedangkan tujuannya adalah untuk membuat fasade dan beberapa ruangan menjadi lebih
ideal dan nyaman dalam terapan konsep green building, baik dari segi fungsi sebagai
bangunan layanan publik dan tempat bekerja/kantor.

1.5. SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah untuk menjadikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Sidoarjo sebagai proyek percontohan eco-office di lingkungan perkantoran
pemerintahan Kabupaten Sidoarjo yang selanjutnya dapat ditiru oleh dinas-dinas lainnya.

1.6. ORGANISASI PENGGUNA JASA

Organisasi pengguna jasa atas kegiatan ini adalah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Sidoarjo

1.7. SUMBER PENDANAAN

Sumber Dana kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Sidoarjo tahun anggaran 2021.

1.8. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Tahapan Pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini antara lain :

1. Pengumpulan data lapangan :

a. Survey Pendahuluan Kondisi Existing

b. Survey Detail :
 Pengukuran Kondisi Existing Ruang Lobby (Lantai Satu)

 Pengukuran Kondisi Existing Ruang Kadis (Lantai Satu)

 Pengukuran Kondisi Existing Area Tangga (Lantai Satu)

 Pengukuran Kondisi Existing Ruang Kerja (Lantai Dua)

2. Perencanaan Teknis

a. Analisa Data Lapangan

b. Penggambaran Kondisi Existing

c. Kegiatan Perencanaan

3. Pembuatan Spesifikasi Teknis

4. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya

1.9. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemberi Tugas.

1.10. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan ini adalah di Jalan Piere Tendean Balikpapan

1.11. TENAGA AHLI

Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah:

1. Team Leader

Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik Arsitektur dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 7 (Tujuh) tahun dalam bidangnya
memiliki SKA dan NPWP, dimana tugas utama ketua tim adalah bertanggung jawab
pada hal-hal berikut :

 Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan personil


yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
baik serta mencapai hasil yang diharapkan.
 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan
data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.

 Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup


perencanaan desain serta memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang
terkait.

2. Ahli Bidang Pertanian

 Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Pertanian dan
berpengalaman di bidangnya selama minimal 5 (lima) tahun memiliki SKA dan
NPWP, dimana tugas Ahli Bidang Pertanian adalah:

 Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup


perencanaan yang berkaitan dengan pemilihan, pengolahan dan pemeliharaan
tanaman.

 Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait.

3. Ahli Bidang Teknik Arsitektur

Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik Arsitektur dan
berpengalaman di bidangnya selama minimal 5 (Lima) tahun memiliki SKA dan NPWP,
dimana tugas Ahli Bidang Teknik Arsitektur adalah:

 Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup


perencanaan yang berkaitan dengan Arsitektur dan konsep ruang bangunan.

 Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait.

4. Ahli Bidang Teknik Mekanikal dan Elektrikal

Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang Teknik Mekanikal /
Elektrikal dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 5 (Lima) tahun memiliki
SKA dan NPWP, dimana tugas Ahli Bidang Teknik Mekanikal dan Elektrikal adalah:

 Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup


perencanaan yang berkaitan dengan ME.

 Memberikan masukan kepada Tenaga Ahli lainnya yang terkait.

1.12. KELUARAN / PELAPORAN


Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah merupakan produk yang jelas dan
konsisten serta disajikan dalam sistematika yang baik. Adapun bentuk keluaran laporan
yang harus diserahkan oleh Konsultan adalah sebagai berikut:

1. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan yang harus diserahkan adalah berisikan metodologi dan


rencana kerja kegiatan dari awal hingga akhir yang dapat berfungsi sebagai umpan
balik untuk perbaikan penyusunan laporan laporan berikutnya.

2. Draft Laporan Akhir

Draft Laporan Akhir dari kegiatan ini adalah merupakan laporan dari hasil
perencanaan dan rekomendasi DED Interior Perpustakaan Kota Balikpapan, yang
berisikan:

a. Draft Laporan Perencanaan

Draft Laporan Perencanaan berisikan:

 Laporan hasil survey ketersediaan ruang dan fungsi yang akan digunakan

 Laporan analisis Masalah dan Gambar Rencana

 Gambar Detail Engineering Design (DED)

 Perkiraan Harga Total (Engineers Estimate).

b. Draft Spesifikasi Teknik

Draft Spesifikasi Teknik berisikan:

 Instruksi khusus bagi peserta lelang khususnya tentang teknik pelaksanaan.

 Persyaratan Material yang digunakan.

Draft Laporan Akhir ini dibuat rangkap 5 (lima) dan harus didiskusikan dengan
Pengguna Jasa untuk mendapatkan perbaikan dan masukan.

3. Laporan Akhir

Laporan Akhir adalah merupakan perbaikan dari Draft Laporan Akhir yang berisikan
Laporan Perencanaan Final (Gambar Kerja, RKS dan RAB), setelah mendapatkan
masukan dari hasil diskusi dengan Pengguna Jasa. Laporan akhir ini dibuat rangkap 5
(lima).
BAB II

SYARAT SYARAT TEKNIK

2.1. SURVEY PENDAHULUAN

Survey Pendahuluan atau Reconnaissance Survey adalah survey yang dilakukan pada
awal pekerjaan dilokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai
bagian penting bahan kajian kelayakan teknis (Engineer Feasibility) untuk bahan pekerjaan
selanjutnya Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan
terhadap survey detail lanjutan. Pada tahapan ini Tim harus mengumpukan data
pendukung perencanaan baik data sekunder atau laporan-laporan lainnya yang berkaitan
dengan kondisi existing menyangkut luasan, kondisi bangunan serta fungsi dan
penggunaan. Tim melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi / unsur - unsur
terkait, sehubungan dengan dilaksanakannya survey pendahuluan. Tim bersama-sama
melaksanakan survey dan mendiskusikannya serta membuat usulan perencanaan di
lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing serta
membuat sketsa dilengkapi catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan
berupa Marking Lokasi serta dilengkapi foto foto penting dan identitasnya masing-masing
yang akan dioptimalkan di kantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali.

Adapun survey pendahuluan untuk masing masing bagian adalah sebagai berikut:

1. Survey Pendahuluan untuk kondisi lokasi adalah :

a. Tata ruang dan Space ruang existing

b. Kondisi Elektrikal dan Mekanikal existing meliputi : titik lampu, stopkontak, saklar,
posisi AC, Fire Hydrant dan system, Instalasi telepon & outlet, Instalasi data &
outlet, CCTV

c. Struktur organisasi untuk pengguna / user dan Identifikasi permasalahan


menyangkut fungsi dan rencana pengembangan berdasarkan wawancara dari
Pengguna / User (Perpusda)

2. Survey Pendahuluan untuk mengamati kondisi harga material dan upah adalah:

a. Mengumpulkan data upah, harga satuan material dan data peralatan yang akan
digunakan.
b. Mengumpulkan data analisa harga satuan yang akan digunakan sesuai dengan
peraturan daerah setempat.

2.2. MARKING LOKASI

Marking dilakukan pada bangunan dan ruang ruangan existing untuk perencanaan
interior dengan mengadakan tambahan pengukuran detail pada tempat yang memang
memerlukannya. Jenis pengukuran ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

A. Lantai Basement Luasan 870 M2

1. Area Parkir

2. Ruangan penerimaan ruang staff & administrasi, pantry, gudang, ruang satpam

3. Power house, ruang perawatan / maintenance

B. Lantai Satu Luasan 980 M2

1. Fungsi ruangan adalah Plaza

C. Lantai Dua Luasan 432 M2

1. Ruangan Koleksi buku anak

2. Story telling cor

3. Ruang baca, Ruang computer & Ruang Administrasi

4. Ruang Pengelola dan perawatan

5. Ruang fotocopy dan gudang

D. Lantai Tiga Luasan 432 M2

1. Display Plaza

2. Ruang Koleksi buku saint, Ruang Koleksi buku remaja, koleksi majalah

3. Ruang Komputer, Ruang Administrasi & Pengelola

4. Ruang Manager Perpustakaan, Ruang Sekretaris

5. Ruang Meeting, Ruang Koleksi Pendidikan & Journal

E. Lantai Empat Luasan 432 M2

1. Ruang Office

2. Ruang serbaguna
2.3. PERENCANAAN TEKNIS

1. Analisa Data Lapangan

Data data yang diperoleh dari peninjauan lapangan maupun survey detail di lapangan
harus dianalisa untuk mendapatkan data yang dapat digunakan guna menunjang
kegiatan perencanaan.

2. Penggambaran Hasil Pengukuran Bangunan Existing

Hasil survey pengukuran yang dilakukan harus dituangkan dalam bentuk gambar 3
dimensi, lay out denah termasuk potongan potongan yang diperlukan dalam
perencanaan.

3. Kegiatan Perencanaan

Setelah melakukan Survey pendahuluan dan pengukuran detail Data Lapangan, maka
Konsultan harus segera menuangkan dalam bentuk perencanaan detail termasuk
gambar gambar yang bisa digunakan dalam pelaksanaan.

2.2. PEMBUATAN SPESIFIKASI TEKNIK Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan


kualitas yang baik, maka Konsultan harus membuat Spesifikasi Teknik yang memuat
tentang syarat syarat pelaksanaan dan kualitas material yang harus digunakan.

2.4. PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA FISIK

Setelah dilakukan perencanaan detail, maka Konsultan harus membuat Rencana


Anggaran Biaya Fisik dari pekerjaan yang direncanakan. Adapun dalam membuat Rencana
Anggaran biaya tersebut, Konsultan harus melakukan beberapa hal sebagai berikut:

a. Konsultan harus mengumpulkan harga satuan dasar upah bahan dan peralatan yang
akan digunakan di lokasi pekerjaan.

b. Konsultan harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semua
mata pembayaran yang mengacu pada Daftar Standarisasi Penyusunan Rencana
Anggaran Biaya untuk Jasa Konstruksi yang berlaku.

2.5. PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN KONSULTANSI

Dalam melakukan penawaran, Konsultan harus membuat anggaran biaya konsultansi


yang diajukan bersama dengan dokumen penawaran dengan didasarkan pada rincian
biaya Personil dan Non Personil serta Curiculum Vitae Tenaga Ahli. Adapun biaya personil
harus mencakup :
a. Biaya Tenaga Ahli.

b. Biaya Tenaga penunjang.

Sedangkan biaya Non Personil harus mencakup semua biaya biaya di luar personil
yang terdiri dari :

a. Biaya Transportasi

b. Biaya Diskusi / Seminar

c. Peralatan, Alat Tulis Kantor.

d. Biaya Laporan.

Dalam menyusun anggaran biaya harus sudah memasukkan pajak Ppn 10 %.

Curriculum Vitae setiap tanaga ahli yang akan terlibat dalam pelaksanaan
perencanaan, sekurangkurangnya menginformasikan :

a. Data pribadi, terdiri dari:

Nama : .............................

Alamat : .............................

Tempat/Tgl. Lahir : .............................

Jenis Kelamin : .............................

Agama : .............................

Kewarganegaraan : .............................

Pendidikan Terakhir : .............................

Tahun Lulus : .............................

b. Riwayat Pendidikan

Riwayat Pendidikan sekurang-kurangnya menginformasikan jenjang pendidikan yang


pernah ditempuh dan tahun kelulusan dilampirkan Surat Tanda Tamat Belajar / ijazah
sekurangkurangnya ijazah pendidikan terakhir.

c. Riwayat Pekerjaan

Riwayat pekerjaan sekurang-kurangnya menginformasikan pengalaman profesional


terhitung sejak tenaga ahli yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan
terakhirnya. Di informasikan dengan jelas pengalaman profesional dari tahun ke
tahun sampai dengan saat pernyataan Curiculum Vitae dibuat.

2.6. PROGRAM KERJA

1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi:

a. Jadwal kegiatan secara detail.

b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang


diusulkan konsultan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan Surat
Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan.

c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat


Pembuat Komitmen / Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, setelah sebelumnya
dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan masukan teknis dari
Pengelola Teknis Proyek.

3. Laporan-laporan yang meliputi:

a. Laporan Pengukuran

b. Laporan Identifikasi masalah yang terjadi

c. Laporan Final

2.7. PENUTUP

1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan.

2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja


untuk dibahas dengan Pengelola Kegiatan.

Balikpapan, 10 Februari 2010

Pengguna Anggaran,
Hj. ANDI DJENAH.

Pembina Tk.I. NIP. 19551222 197903 2 006.

Anda mungkin juga menyukai