SENDI
SENDI
Seperti yang kita tahu bahwa dasar Negara Indonesia ialah pancasila, maka Sistem ekonomi
Indonesia harus memiliki sendi-sendi yang berdasarkan Pancasila, sendi” sistem ekonomi
dibagi menjadi empat
SENDI KETUHANAN : kegiatan ekonomi yaitu harus terselenggara sesuai dengan sifat-sifat
Tuhan, seperti kejujuran dan keadilan. kegiatan ekonomi melibatkan banyak pelaku
ekonomi contohnya di pasar. Pasar harus diatur sedemikian rupa agar tercipta suatu
keadilan, hanya pasar yang adil yang bisa menjamin pelakunya berlaku jujur. Pada
hakikatnya, alam dan kekayaan yang ada di dalamnya adalah milik tuhan. Manusia hanya
diberi amanah untuk mengelolanya. Dalam sistem kepemilikan, kepemilikan atas alam
adalah kepemilikan bersama bukan kepemilikan individual. Sehingga agar terstruktur,
kepemilikan bersama tersebut dipegang oleh pemerintahan, sesuai dengan Pasal 33 Ayat 3
UUD 1945. Jadi sendi ketuhanan tidak hanya bertujuan untuk memakmurkan kehidupan
dunia, tetapi juga kemakmuran di akhirat.
Faktor dan fenomena ekonomi dalam batas tertentu, memiliki keterkaitan yang kuat dengan
fakta politik dan sosial. Artinya, munculnya fenomena ekonomi tidak hanya terkait dengan
faktor ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor politik dan sosial. Lihat saja fenomena
pemilihan umum di Indonesia. Untuk bisa menjadi anggota legislatif, seorang Caleg harus
memiliki kekayaan yang cukup untuk membiayai kampanyenya. Selain itu, seseorang
dengan status sosial yang tinggi, sangat mungkin memiliki akses yang luas terhadap sumber-
sumber ekonomi. Ini membuktikan bahwa keberadaan fenomena ekonomi tidak bisa
dipisahkan dari faktor sosial dan politik. Oleh karena itu, keserasian diantara ketiga aspek
tersebut sangat penting untuk membangun satu kesatuan totalitas sistem yang utuh (yaitu
sistem negara).