Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN DAN PERAMALAN KEUANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Yang Dibimbing Oleh

Maman Sulaeman, S.E., M.M.

Disusun Oleh :

Alya Nur Aisah (02001032)

UNIVERSITAS PERWIRA PURBALINGGA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

OKTOBER 2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..............................................................................................................3

A. Latar Belakang.........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah....................................................................................................3

C. Manfaat...................................................................................................................4

D. Tujuan.....................................................................................................................4

BAB II...............................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................5

A. Isi............................................................................................................................5

1. Pengertian Perencanaan.........................................................................................5

2. Bentuk Perencanaan Keuangan..............................................................................5

3. Pengertian Peramalan Keuangan............................................................................7

4. Model Peramalan dan Perencanaan


Keuangan...............................................................9

B. Kesimpulan..............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas manajer perusahaan dihadapkan pada dua keputusan besar, yaitu


keputusan penentuan proyek investasi dan strategi pendanaan untuk melaksanakan
investasi yang telah diputuskan. Keputusan investasi yang baik harus berdasarkan
pada informasi proyeksi arus kas dan beberapa informasi penting antara lain rincian
biaya proyek investasi dan biaya modal, yang besarnya tergantung pada pilihan
teknologi yang akan digunakan.

Sesuai dengan salah satu fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, maka
bagi manajer keuangan fungsi perencanaan ini berarti ia harus melakukan perencanaan
keuangan. Dalam melakukan perencanaan maka sebelumnya harus dibuat suatu
perkiraan atau forecasting tentang apa yang diharapkann terjadi di masa yang akan
datang. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi
keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

Perencanaan keuangan merupakan salah satu bagian dari proses perencanaan


organisasi (corporate planning). Dari perencanaan diharapkan perusahaan dapat
menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan yang terbaik yang pada
akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan.

Dalam perencanaan keuangan, berbagai aspek perlu dipertimbangkan sehingga


keputusan keuangan akan memberikan struktur keuangan yang optimal bagi
perusahaan baik yang berkaitan dengan sumber maupun penggunaan keuangan
perusahaan. Untuk itu arus dana merupakan salah satu hal yang sanga penting dalam
perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka runusan masalah sebagai berikut:

a. Pengertian Perecanaan Keuangan?

3
b. Apa saja bentuk Perencanaan Keuangan itu?

c. Apa yang dimaksud dengan Peramalan Keuangan?

d. Seperti apa model Peramalan dan Perencanaan Keuangan?

C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman bagi penulis.

b. Sebagai sumber dan bahan bagi semua pihak yang bernaung di bawah dunia
pendidikan.

c. Dapat dijadikan referensi bagi penulis berikutnya baik kalangan mahasiswa atau
pihak-pihak yang berkepetingan lainnya.

D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulan tujuannya adalah:

a. Mengetahui yang dimaksud dengan Perencanaan Keuangan.

b. Mengetahui bentuk dari Perencanaan Keuangan.

c. Mengetahui maksud dari Peramalan Keuangan.

d. Dapat mengetahui model Peramalan dan Perencanaan Keuangan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isi

1. Pengertian Perencanaan Keuangan


Perencanaan keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian tentang
keuangan dengan menempatkan berbagai atribut keuangan secara terkonsep dan
sistematis baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Perencanaan keuangan
memberikan panduan bagi perubahan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam
perusahaan. Memang salah satu tujuan perencanaan keuangan untuk memberikan arah
perubahan dan perkembangan perusahaan secara berkelanjutan. Jika suatu perusahaan
berkeinginan untuk menciptakan perubahan yang bersifat berkelanjutan maka artinya
perencanaan keuangan bersifat jangka panjang. Namun jika ingin mengejar profit
jangka pendek maka perencanaan perusahaan bersifat jangka pendek. Namun harus
diingat perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat jangka panjang.

Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan dan


pengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan,
pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan
harus mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk
tenaga kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan
pemasokan. Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja
suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan
rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya
sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan.

2. Bentuk Perencanaan Keuangan


Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal
dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk
menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu,

5
biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir
tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet.

Pengertian tersebut diatas menunjukkan bahwa posisi keuangan perusahaan


yang dimaksud adalah keadaan asset (harta) yang dimililki perusahaan dan juga
sumber-sumber dari mana asset diperoleh baik dari liabilities (hutang) dan owner’s
equity (modal sendiri). Neraca (balance sheet) merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan besar kecilnya asset (harta), liabilities (hutang) dan modal
perusahaan pada suatu saat tertentu yaitu pada saat neraca tersebut disusun yaitu
pada waktu dimana buku-buku fiskal atau tahun kalender.

Kegunaan dari neraca menurut Kieso dan Weygandt (1995:252) adalah:

1. Perhitungan tingkat pengembalian.

2. Pengevaluasian struktur modal perusahaan

3. Penilaian likuiditas dan fleksibilitas dari keuangan tersebut.

Artinya bahwa untuk mengadakan pertimbangan tertentu atas resiko


perusahaan dan untuk menilai arus kas masa depan, seseorang harus menganalisa
neraca dan menentukan likuiditas perusahaan dan fleksibilitas keuangan.
Likuiditas menggambarkan jumlah waktu yang diperlukan untuk berlalu sampai
dari suatu harta direalisasikan atau sebaliknya dikonversi menjadi uang kas dan
sampai suatu hutang harus dibayarkan. Pada dasarnya fleksibilitas keuangan
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna
mengubah jumlah dan waktu arus kas sehingga ia dapat tanggap terhadap
kebutuhan dan peluang yang tidak terduga.

Dari pengertian neraca maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa neraca
merupakan laporan jumlah harta dan kewajiban berdasarkan kejadian atau
transaksi pada masa yang lalu. Pengukurannya dipengaruhi oleh kestabilan nilai
rupiah dan hanya mengukur mengenai aktivitas perusahaan yang dapat dinilai
dengan uang. Neraca keuangan merupakan komposisi dari jumlah aktiva dan
pasiva yang dimiliki perusahaan pada sustu periode. Neraca memiliki beberapa
manfaat seperti yang telah disebutkan di atas, neraca juga memiliki beberapa
keterbatasan.

Beberapa keterbatasan neraca menurut Smith dan Skousen (1993:151), adalah


sebagai berikut:

6
1. Para pemakai ekstern acap kali ingin mengetahui nilai perusahaan, pada
dasarnya neraca tidak mencerminkan nilai berjalan dari suatu perusahaan,
akan tetapi sumber daya dan kewajiban perusahaan disajikan dengan nilai
historis berdasarkan transaksi dan kejadian dimasa lalu. Pengukuran biaya
historis menunjukkan nialai pasar yang ada pada tanggal terjadinya transaksi
dan kejadian-kejadian. Namun demikian, jika harta tertentu ternyata berubah
dengan tajam setelah tanggal perolehannya, maka angka-angka neraca tidak
relevan lagi untuk mengevaluasi nilai perusahaan.

2. Suatu masalah yang berkaitan dengan neraca adalah kestabilan nilai rupiah
sebagai satuan standar pengukur akuntansi. Karena adanya perubahan-
perubahan harga umum dalam ekonomi, rupiah tidak menunjukkan suatu daya
beli yang konstan. Pada hal nilai-nilai historis sumber daya dan kekayaan
dinyatakan dalam neraca tidak disesuaikan dengan perubahan-perubahan daya
beli satuan pengukuran. Hasilnya adalah suatu neraca yang mencerminkan
harta, hutang dan kekayaan dalam satuan daya beli tyang berbeda-beda.

3. Keterbatasan lainnya dari neraca juga berkaitan dengan kebutuhan


pembanding, dimana perusahaan-perusahaan tidak mengklasifikasikan dan
melaporkan pos-pos yang serupa secara sama. Sebagai contoh, nama dan
klasifikasi perkiraaan bervariasi, beberapa perusahaan membuat lebih
terperinci dari pada yang lain, dan beberapa perusahaan dengan transaksi yang
benar-benar sama ternyata melaporkan secara berbeda-beda. Perbedaan
tersebut mengakibatkan pembandingan sulit dilakukan dan mengurangi nilai
potensial analisa neraca.

4. Neraca juga dianggap memiliki beberapa kelemahan dalam bidang lainnya,


terutama akibat masalah pengukuran beberapa sumber daya dan kewajiban
tidak dilaporkan pada neraca.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang


pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177),
perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi
perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi
karena beberapa alasan, alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu
mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa
7
depan. Ramalan yang akurat akan arus kas masa depan membantu investor untuk
menilai ekonomi perusahaan dan kreditur sehingga dapat menentukan profitabilitas
dari pembayaran kembali sahamnya terhadap perusahaan.

Perhitungan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan untuk meramalkan arus
kas masa depan dalam beberapa cara yang berbeda (Keiso dan Waygandt,
1995:179)

a. Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi pada perhitungan laba rugi
untuk mengevaluasi prestasi masa lalu perusahaan. Keberhasilan pada masa
yang akan datang kecenderungan penting dapat ditentukan. Artinya jika suatu
korelasi antara prestsi masa lalu dan masa depan dapat diasumsikan, maka
prediksi atas arus kas masa depan dapat dibuat dengan kenyakinan tertentu.

b. Perhitungan laba rugi membantu pemakai menentukan resiko (tingkat


ketidakpastian) dari tidak mencapai arus kas tertentu. Informasi mengenai
berbagai komponen laba pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian
menyoroti hubungan di antara berbagai komponen ini. Komponen ini
memungkinkan seseorang, misalnya untuk menilai secara lebih baik perubahan
dalam permintaan akan produk suatu perusahaan terhadap penetapan beban.

3. Peramalan Keuangan

Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang


akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk
melakukan peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh
dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang.
Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal:

1) Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi),


kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor
lainnya.

2) Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan


oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan
produk yang ditawarkan.

3) Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya
hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.

8
4) Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku,
maupun faktor bencana alam.

5) Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari


kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau pengunduran
diri akibt berbagai sebab, dan lainnya.

Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat 100% atau
berhasil, namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang dengan
mengidentifikasikan hal-hal yang akan terjadi ke depan, faktor risiko kegagalan dapat
diminimalkan.

Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini tergantung dari sudut
mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain:

1. Jika dilihat dari segi penyusunnya:

a. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan


atau feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman
masa lalu dari orang yang menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan.

b. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi
yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu.
Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk beberapa metode.

2. Dilihat dari segi sifat ramalan:

a. Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data


kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan
sebelumnya.

b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data


kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka).

3. Dilihat dari segi jangka waktu;

a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu


kurang 1 tahun.

b. jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang


dari 1 tahun sampai 3 tahun.

9
c. jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih
dari 3 tahun.

4. Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan

Ada dua model yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan yaitu:

1. Metode persentase penjualan (percent of sales method)

2. Metode regresi (regression method)

Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif mudah jika
dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan permodalan.
Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan pada setiap pos dalam neraca.
Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada:

1. Peramalan eksternal

2. Peramalan internal

3. Kombinasi dari peramalan di atas

Peramalan eksternal yang didasarkan pada GNP, data statistik, survei, faktor-faktor
ekonomi, politik, dan sosial. Adapun peramalan internal didasarkan pada sifat yang
dimiliki oleh perusahaan (nature of the firm’s of product)

Untuk mencari Kebutuhan Dana Ekstern (KDE) (ekstern fund required) dapat dicari
dengan rumus:

KDE = AL (S1) + AT (S1) – HT (S1) – mb (S)

Di mana:

AL = Total aktiva lancar dalam %

AT = Total aktiva tetap dalam %

HT = Total utang lancar dalam %

S = Total penjualan yang direncanakan

S1 = Selisih total penjualan yang direncanakan dengan penjualan tahun lalu

m = Margin laba

b = Rasio laba dengan pembagian dividen


10
Laporan Keuangan Performa

Laporan keuangan performa merupakan proyeksi neraca dan laporan laba rugi suatu
perusahaan pada akhir priode peramalan. Alat sederhana yang digunakan untuk membuat
laporan keuangan performa perusahaan dapat dilakukan dengan:

1. Metode presentase penjualan (percentage of sales method), yaitu dengan mencari


semua pos dalam laporan laba rugi dan neraca yang berubah sesuai dengan perubahan
penjualan.

2. Pendekatan pertimbangan (judgemental), terhadap kemungkinan yang akan terjadi.

Dalam praktiknya setiap metode memiliki beberapa kelemahan dan kelemahan dari
metode ini adalah:

1. Asumsi bahwa kondisi keuangan masa lalu merupakan indicator yang tepat untuk
masa yang akan datang.

2. Asumsi bahwa beberapa pos, seperti kas, piutang, dan persediaan bisa sesuai dengan
yang diinginkan.

Metode di atasi dilakukan atas dasar beberapa anggapan bahwa tingkat penjualan sangat
mempengaruhi perubahan pos-pos dalam, seperti: kas, piutang, persediaan, utang piutang,
dan laba ditahan.

B. Kesimpulan
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan
perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan
mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Bentuk Perencanaan ada dua yaitu
neraca dan laporan laba rugi. Peramalan Keuangan adalah perkiraan kebutuhan keuangan di
masa yang akan datang. Model Peramalan dan Perencanaan ada dua yaitu Metode persentase
penjualan (percent of sales method) dan Metode regresi (regression method).

11
DAFTAR PUSTAKA

Goresan Pena Mag. 2012.Peramalan Keuangan (peramalan keuangan dengan performa


dan pemenuhan kebutuahan dana dari luar/ external funds needed) .
http://maggofur.blogspot.com/2012/07/peramalan-keuangan-peramalan-keuangan.html?
m=1

Mfahrisal. 2015. Perencanaan dan Peramalan Keuangan.


http://mfahrisal.blogspot.com/2015/11/perencanaan-peramalan-keuangan.html?m=1

Journla Resources. Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan: Perencanaan dan


Peramalan Keuangan. http://sangid-com.blogspot.com/2013/12/makalah-manajemen-
keuangan-lanjutan.html?m=1

12
13

Anda mungkin juga menyukai