Daftar Isi
Daftar Isi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
RI : Republik Indonesia
RS : Rumah Sakit
SR : Success Rate
TBC : Tuberculosis
PENDAHULUAN
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit yang telah
lama dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan diberbagai
infeksius terutama menyerang parenkim paru. TB paru adalah suatu penyakit yang
salah satu saluran pernafasan bagian bagian bawah. Tuberkulosis adalah penyakit
penyakit yang menular sehingga kepatuhan dalam pengobatan adalah hal yang
sangat penting dalam perilaku hidup sehat. , Namun kondisi di lapangan masih
terdapat penderita TB Paru yang gagal menjalani pengobatan secara lengkap dan
teratur. Keadaan ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah
Insidens TB saat ini adalah 183/100.000 penduduk, menurun sekitar 10% dari
272/100.000 penduduk turun sebesar 33% dari baseline sebesar 442/100.000 dan
angka mortalitas TB adalah 25/100.000 penduduk atau turun sebesar 49% dari
53/100.000. Pada tahun 2017, angka penemuan kasus TB paru (CDR) tercatat
penderita dan Afrika Selatan 366.166 orang penderita. Provinsi Jawa Timur
penduduk atau CDR = 46%), target CNR semua kasus yang ditetapkan oleh
diudara melalui percikan ludah penderita, misalnya saat berbicara, batuk, atau
bersin. Banyak faktor yang sangat berperan terhadap kepatuhan dalam berobat,
terjadinya kepatuhan meminum obat secara teratur selama 6-8 bulan sehingga
TB yang minum obat tidak teratur. Besarnya angka ketidakpatuhan berobat akan
manusia dalam hal ini penderita TB paru sebagai penyebab utama dari ketidak
melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau
oleh orang. Penderita yang patuh berobat adalah yang menyelesaikan pengobatan
secara teratur dan lengkap tanpa terputus selama minimal 6 bulan sampai dengan
ditemukan penderita TB Paru dengan Basil Tahan Asam (BTA) yang resisten
strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi. Berbagai upaya
telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi virulensi dan menekan jumlah
METODE
Dengan demikian Boolean operator yang bisa digunakan dalam studi ini
tuberkulosis.
Intervention:
- Selain faktor yang
berpengaruh terhadap
Seleksi judul dan duplikat kepatuhan minum obat
N=364 penderita TB Paru(N=89)
Outcome:
- Tidak ada faktor yang
berpengaruh terhadap
kepatuhan minum obat
Mengidentifikasi abstrak
Study designe:
N=147 - no exsclusion(26)
Excluded (N=136)
mencari artikel dari database Scholar dengan memasukkan kata kunci. Kemudian
mengeliminasi judul yang tidak relevan. Setelah itu melakukan screening judul
dan abstrak, lalu mengeliminasi artikel yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi.
Artikel atau studi yang tidak relevan bisa dieliminasi dengan mempertimbangkan
penelitian
pada institusi yang credible, apakah artikel berasal dari peer review jurnal
Analisis yang akan digunakan adalah analisis tematik, yaitu salah satu cara
untuk menganalisa data dengn tujuan mengidentifikasi pola-pola atau tema dalam
suatu data. Oleh karena itu dapat mengatur dan menggambarkan data secara
mendetail agar dapat menafsirkan berbagai aspek tentang topik review (Braun &
BAB 3
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dalam upaya melakukan pengobatan Tuberkulosis terdapat faktor-
faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam minum obat yang
dapat menimbulkan keterlambatan penyembuhan penyakit tuberkulosis
paru, yaitu faktor pengetahuan dan sikap, kedua faktor ini sangat
berpengaruh terhadap kepatuhan pasien dalam minum obat. Karena
kurangnya pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku pasien dalam
melakukan pengobatan atau minum obat secara teratur. Maka disarankan
kepada keluarga penderita TB paru agar lebih ditingkatkan lagi dalam
mengawasi serta memberikan perhatian lebih kepada penderita TB paru
untuk membentuk sikap positif dari penderita yang pada akhirnya mau
meminum obat TB paru sampai tuntas demi memperoleh kesembuhan dari
penyakit TB paru secara optimal serta mencegah dari kekambuhan
penyakit TB paru.