Kata Pengantar.........................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................
2.6. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Mengatasi Pelanggaran Lalu lintas
3.1. Kesimpulan.................................................................................
3.2. Saran............................................................................................
Daftar Kesimpulan.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan perkembangan yang terjadi khususnya di Indonesia salah satunya adalah perkembangan lalu
lintas. Kita tahu bahwa dengan terjadinya perkembangan lalu lintas maka pasti ada yang namanya
masalah yang perlu diatasi oleh pihak siapapun yang ingin bersimpatik termasuk masyarakat dan
mahasiswa secara khususnya dan secara luasnya adalah pemerintah yang terkait.
Masalah yang benar - benar diperhatikan dikota besar adalah salah satunya masalah lalu lintas termasuk
pada pelanggaran lalu lintas yang dilakukan manusia sendiri. Hal tersebut bisa dilihat dari angka
kecelakaan lalu lintas yang terus meningkat setiap tahunnya. Perkembangan lalu lintas bisa
menyebabkan pengaruh positif maupun negatif bagi kehidupan dilingkungan masyarakat apalagi
didaerah yang sudah maju dan berkembang. Setiap tahunnya juga jumlah kendaraan terus meningkat
dan tidak sedikit masyarakat yang melanggar peraturan-peraturan lalu lintas sehingga pemerintah
maupun kepolisian harus semakin ketat dan tegas untuk masalah lalu lintas, hal tersebut untuk
mengurangi atau menekan tingkat kecelakan lalu lintas.
Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh banyak hal seperti : pengemudi kendaraan yang buruk, bus
besar atau kecil yang sembarangan parkir, ketidakteratur antara transportasi yang besar dan yang kecil
atau tidak sesuai dengan luas jalan, pejalan kaki yang kurang hati-hati, jalanan yang tidak layak seperti
jalan yang berlubang, kerusakan kendaraan, kendaraan yang sudah tidak layak lagi pakai, pengendara
yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan masih banyak lagi yang menimbulkan masalah
pelanggaran lalu lintas yang telah ditentukan pemerintah khususnya Dinas Perhubungan dan Kepolisian.
Pelanggaran lalu lintas termasuk masalah transportasi yang sangat berpengaruh terhadap pelanggaran
sosial, karena dapat merugikan beberapa pihak dan kalangan yang berkaitan. Maka dari itu, Universitas
dan mahasiswa melakukan penelitian dan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Khususnya di mata kuliah Teknik Lalu Lintas akan membahas tentang masalah tranpostasi yang ada dan
sedang terjadi juga bagaimana solusi dan pencegahan masalah tersebut guna membantu masyarakat.
· Apa saja upaya dari pemerintah untuk mengatasi pelanggaran lalu lintas?
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pelanggaran Lalu Lintas
Pelanggaran lalu lintas yang sering disebut juga dengan tilang merupakan ruang lingkup hukum pidana
yang diatur dalam UU nomor 14 tahun 1992 (www.transparansi.or.id,2009). Hukum pidana mengatur
perbuatan - perbuatan yang dilarang olen undang - undang. Tujuan suatu hukum pidana adalah
menghimbau seseorang supaya tidak melakukan perbuatan yang tidak baik dan bahkan mendidik atau
mengarahkan seseorang yang melakukan perbuatan yang tidak baik menjadi baik dan bisa diterima oleh
masyarakat.
Pelanggaran terhadap aturan hukum pidana dapat diberi tindakan hukum langsung dari aparat jadi tidak
usah menunggu laporan atau pengaduan dari pihak yang dirugikan. Pelanggaran lalu lintas tertentu atau
tilang biasanya melanggar pasal 54 mengenai kelengkapan surat kendaraan SIM dan STNK serta pasal 59
mengenai muatan lebih terhadap truk atau angkutan umum serta pasal 61 mengenai salah memasuki
jalur lintas kendaraan.
Namun di Indonesia banyak perkara pelanggaran lalu lintas yang tidak sesuai dengan aturan atau
ketentuan hukum yang berlaku. Banyak pelanggaran lalu lintas yang diselesaikan di tempat oleh oknum
yang berwenang atau polantas sehingga pelanggaran lalu lintas tidak sampai proses hukum, hal ini lah
yang banyak terjadi di Indonesia jadi banyak orang yang menyepelekan peraturan lalu lintas karena
apabila mereka melanggar peraturan lalu lintas mereka tinggal menyuap aparat tersebut. Dan bagi
aparat hal ini bisa disalah gunakan dengan jabatan mereka sebagai aparat bisa menghasilkan uang lebih
dengan hal tersebut.
Persidangan perlanggaran lalu lintas berlangsung cepat, dalam proses persidangan terdakwa
ditempatkan disuatu ruangan. Lalu hakim membacakan nama para terdakwa untuk membacakan denda,
setelah denda selesai dibacakan hakim akan mengetuk palu sebagai tanda bahwa telah ditetapkannya
suatu keputusan. Dipasal 211 UU No 8 tahun 1981 tentang KUHAP dimaksudkan sebagai bukti bahwa
seseorang telah melakukan pelanggaran lalu lintas.
· Pasal 59 ayat 1 jo pasal 18 ayat 1 UU No. 14 Tahun 1992: “Barang siapa mengemudikan kendaraan
bermotor dan tidak dapat menjunjukkan Surat Ijin Mengemudi (SIM) dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 2(Dua) Bulan atau denda setinggi-tingginya 2.000.000,-(Dua Juta Rupiah)”
· Pasal 61 ayat 1 jo Pasal 23 ayat 1 huruf d UU No. 14 Tahu 1992: “Apabila pengemudi ternyata tidak
memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (Enam) Bulan atau
denda setinggi-tingginya Rp. 6.000.000,-(Enam Juta Rupiah)”
· Pasal 61 Ayat 1 jo pasal 23 ayat 1 huruf d UU No. 14 Tahun 1992: “Barang siapa melanggar
ketentuan mengenai rambu-rambu dan marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, gerakan lalu lintas,
berhenti dan parkir, peringatan dengan bunyi dan sinar, kecepatan maksimum atau minimum dan tata
cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain dipidana dengan kurungan paling lama 1
(satu) Bulan dan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)”
· Pasal 60 ayat jo pasal 231 huruf b UU No. 14 Tahun 1992: “Barang siapa mengemudikan kendaraan
bermotor dijalan dan tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki dipidana dengan pidana surungan
paling lama 1 (satu) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)”
· Pasal 69 UU No. 14 Tahun 1992 : “Mengulangi pelanggaran yang sama Jika seseorang melakukan
lagi pelanggaran yang sama dengan pertama sebelum lewat jangka waktu satu tahun sejak tanggal
putusan pengadilan atas pelanggaran pertama yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka
pidana yang kedua ditambah dengan sepertiga dari pidana kurungan pokoknya atau bila dikenakan
denda dapat ditambah dengan setengah dari pidana denda yang diancam untuk pelanggaran yang
bersangkutan”
Bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi adalah sebagai berikut :
· Berkendara tidak memakai system pengaman yang lengkap seperti pengendara motor tidak
memakai helm ataupun helm yang tidak standar SNI, pengendara mobil tidak memakai safety belt.
· Menggunakan jalan dengan membahayakan diri sendiri ataupun pengendara lain, hal ini banyak
faktor penyebabnya diantaranya pengendara dalam keadaan mabuk atau dalam keadaan terburu-buru.
· Pengendara melanggar lampu rambu lalu lintas, hal ini yang sering kita lihat di setiap perempatan
atau pertigaan yang terdapat lampu rambu lalu lintas, kebanyakan para pengendara melanggar lampu
rambu lalu lintas karena sedang terburu atau malas menunggu karena terlalu lama.
· Membiarkan kendaraan bermotor yang ada dijalan tidak memakai plat nomor atau plat nomor
yang sah sesuai dengan STNK.
Pada pelanggaran lalu lintas akan terjadi dampak pada keselamatan sosial, berikut adalah dampak dari
pelanggaran lalu lintas :
· Tingginya angka kecelakan dipersimpangan atau perempatan maupun dijalan raya.
· Keselamatan pengendara yang mengunakan jalan menjadi terancam bahkan pejalan kali yang
menyebrang jalan maupun berjalan di trotoar.
· Kemacetan lalu lintas yang semakin parah dikarenakan para pengendara tidak mematuhi
peraturan maupun rambu-rambu lalu lintas.
· Kebiasaan para pengendara yang melanggar lalu lintas sehingga budaya melanggar peraturan lalu
lintas.
Kecelakaan di Indonesia hampir selalu terjadi setiap hari dikarenakan kesalahan pengemudi itu sendiri.
Kecelakan juga banyak terjadi karena faktor lain, diantaranya adalah karena pengemudi tidak mematuhi
peraturan lalu lintas untuk menjaga keselamatan, keamanan dan juga kelancaran lalu lintasnya juga.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum sadar atas pentingnya peraturan lalu lintas dan hal ini
yang harus diperhatikan oleh pihak yang bersangkutan maupun pemerintah.
Penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas yang sering sekali terjadi di Indonesia salah satunya adalah :
· Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia,
disebabkan karena tidak ada sekolah atau sosialisasi dimasyarakat oleh pemerintah setempat.
· Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencari tahu peraturan lalu lintas atau rambu-rambu lalu
lintas, karena tidak menganggap itu sangat menguntungkan atau penting malah menganggap merugikan
baik waktu maupun materi.
· Anak - anak kecil atau dibawah umur sudah di perbolehkan membawa kendaraan bermotor yang
seharusnya umurnya belum mencukupi untuk berkendara sehingga mereka sering melanggar peraturan
lalu lintas karena belum mengetahui peraturan-peraturan lalu lintas.
· Hanya patuh ketika ada rajia dan polisi dijalan, sehingga di jalan yang kecil atau jalan yang tidak
ada polisi tidak mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku.
· Tidak memikirkan keselamatan pengendara lain, pejalan kaki, atau masyarakat yang ada di sekitar
jalan.
· Pengendara motor tidak memakai helm, kaca spion dan tidak menyalakan lampu disiang hari.
· Ketika pengemudi melakukan pelanggaran lalu lintas, polisi yang bertugas ditempat tidak
menindak secara peraturan yang berlaku tetapi melakukan pungli atau meminta bayaran kepada
pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Sehingga pengemudi tersebut tidak lagi takut ketika
dia melakukan pelanggaran lalu lintas malah melakukannya secara berulang – ulang.
2.6. Upaya Yang Di Lakukan Pemerintah Dalam Mengatasi Pelanggaran Lalu Lintas
Tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas di Indonesia
yang setiap harinya sering terjadi dan tidak sedikit yang merenggut korban jiwa. Menurut pengalaman
saya dan yang dibaca diberbagai artikel dan makalah penelitian diinternet yang semestinya dilakukan
adalah sebagai berikut :
· Pemerintah mengawasi dan menindak petugas-petugas yang melakukan pungli dan pemungutan
liar atau tidak mendukung hukum pidana karena petugas menyelesaikan masalah pelanggaran lalu lintas
di tempat yang tidak sesuai dengan peraturan lalu lintas.
· Lebih diperhatikan kepada kelayakkan pengemudi, dimulai dari fisik sampai jasmaninya.
· Menambah atau memperbaiki rambu - rambu lalu lintas yang ada dijalan dan mudah dimengerti
oleh masyarakat.
· Menghimbau masyarakat untuk naik transportasi umum seperti bus, kereta api, dan lain
sebagainya supaya kemacetan rendah.
· Memperhatikan dan memperbaiki jalan yang tidak layak dipakai dan selalu diawasi kerusakkannya.
· Mengadakan dan menambah transportasi umum yang murah dan bisa dijangkau oleh masyarakat
kecil seperti trans, dan lain sebagainya.
· Mengawasi dan membatasi bisnis transportasi umum yang bersifat milik pribadi, harus sesuai
prosedur dan aturan yang berlaku.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penegak peraturan lalu lintas harus menjadi teladan dan contoh bagi masyarakat yang berkendara.
Seorang penegak hukum harus mempunyai sifat yang tegas, menjadi penegak hukum dijalan raya
bukanlah hal yang mudah melainkan hal yang rumit, penegak hukum harus menjaga kewibawaannya
untuk kepentingan profesinya, di lain pihak juga harus percaya diri karena penegak hukum akan
mengambil keputusan yang bijaksana untuk menghasilkan keadilan.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang melanggar lalu lintas dengan tidak sengaja maupun dengan
sengaja. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas
atau tata tertib lalu lintas, sehingga masyarakat menyepelekan kesalamatannya sendiri bahkan bisa
berdampak terhadap keselamatan orang lain, karena itulah tingkat kecelakan di jalan terus meningkat.
Penyebab pelanggaran lalu lintas kebanyakan dikarenakan masyarakat terlalu terburu-buru dalam
berkendara, mungkin kemacetan adalah penyebab dari pengendara yang terburu-buru dalam
berkendara karena waktu mereka tersita terkena macet dijalan.
Pemerintah telah bersusah payah dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari jalan keluar dan
membuat peraturan lalu lintas yang mudah diterima dan dimengerti oleh masyarakat. Maka dari itu,
perlu kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas.
3.2. Saran
MAKALAH
" PELANGGARAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS YANG MASIH
SERING TERJADI"
Makalah ini disusun sebagai bukti hasil tugas kelompok
Disusun oleh:
1.Nur Salsabilah
2.A.Ade Alifka
3.Agus Ramadan
4.Rukmana
XII IPA 2
Kata Pengantar
puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini bisa tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang sudah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa pikiran maupun materinya.
kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar manakala ini si pembaca
mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan manakala ini, karena keterbatasan
pengetahuan serta pengalaman kami. untuk itu kami begitu mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan manakala ini.
Kelompok 1