Anda di halaman 1dari 34

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PNS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN


MELALUI MEDIA AQUARIUM PERKALIAN
PADA SISWA KELAS II B SD NEGERI KEMANGSEN 1
KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

Disusun Oleh:

Eny Yuliatiningsih, S.Pd


NDH / ANGKATAN : 15 / 185
NIP. 198805162020122007

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 185


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara yang disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang memiliki peranan penting dalam mengelola pemerintahan di Indonesia. PNS adalah
pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang
dan diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pelayan masyarakat dan mengabdi pada negara,
karena dalam bekerja, output yang harus dihasilkan oleh ASN bukan dalam bentuk profit,
melainkan kepuasan masyarakat, hal tersebut bisa dalam bentuk fisik (infrastruktur), maupun
jasa (pelayanan).

Dalam UU No. 25 tahun 2009 pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atau jasa, barang, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sebagai seorang ASN
kita akan terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan pelayanan
publik. Dengan demikian tindakan dan perilaku yang kita lakukan sebagai ASN akan sangat
mempengaruhi upaya perbaikan kualitas pelayanan publik.

Demi terwujudnya Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional,


netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesuai amanat Undang-
Undang no 5 tahun 2014. Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil selama 1 tahun masa
percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS. Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan
memiliki karakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara prima sebagai
pelayan publik. Salah satu fungsi ASN yang sangat sering kita temui yaitu sebagai Pelayan
Publik.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, guna mendukung terwujudnya Aparatur


yang jujur, bersih, kompeten dan berintegrasi, maka seorang Calon Aparatur Sipil Negara
wajib melaksanakan program aktualisasi. Program aktualisasi dimaksudkan sebagai ujian
praktek bagi seorang siswa pendidikan dan pelatihan dasar dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasinalisme, Etika publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) yang dipadukan dalam aktivitas kinerja seseorang Aparatur Sipil Negara. Tuntutan
terbesar dalam hal ini adalah bagaimana seorang Aparatur Sipil Negara dapat menjalankan
aktivitas kinerjanya dengan berpedoman pada nilai-nilai tersebut.

Pendidikan yang baik dapat terwujud jika ada kerjasama yang baik antara
Pemerintah, Lembaga Pendidikan dan Masyarakat. Dalam lembaga Pendidikan salah satu
faktor yang paling berpengaruh agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik
adalah kreativitas pendidik dalam membawakan materi ketika proses belajar mengajar
berlangsung. Media pembelajaran yang tepat sangat diperlukan saat proses belajar mengajar
agar siswa dapat memahami materi. Pembelajaran pada prosesnya melibatkan adanya
interaksi aktif siswa dengan guru. Pembelajaran yang dimaksud merupakan proses penciptaan
iklim lingkungan yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif. Makna
pembelajaran yaitu memberikan batas-batas perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan
dalam pembelajaran. Batas perilaku yang boleh dilakukan diantaranya: pembelajaran
memberi peluang siswa untuk berbuat aktif, pembelajaran menghendaki siswa betul-betul
dominan dalam melaksanakan kegiatan belajar. Sebaliknya, hal-hal yang tidak diperbolehkan
dalam pembelajaran diantaranya: guru menempati posisi dominan dalam pembelajaran siswa,
siswa lebih dominan menjadi obyek pembelajaran. Kondisi yang diharapkan muncul dalam
makna pembelajaran di atas sering dipahami sebagai kondisi pembelajaran yang berorientasi
pada siswa (student center).

Namun dalam pelaksanaan pembelajaran tidak dapat dipungkiri bahwa selalu terdapat
permasalahan-permasalahan yang harus diatasi. Permasalahan-permasalahan dalam
pembelajaran dapat menjadi permasalahan pendidikan atau dikenal sebagai problematika
pendidikan. Menurut Irham dan Novan (2014) problematika pendidikan terjadi karena
tumpukan kesalahan kecil yang terus menggunung hingga akhirnya meluas menjadi krisis
multidimensi. Oleh sebab itu harus segera diselesaikan. Salah satu contoh masalah atau
problem adalah pembelajaran pada mata pelajaran matematika tentang materi yang
memerlukan waktu untuk menyelesaikannya, misalnya pada materi operasi hitung pada
bilangan bulat. Keberhasilan suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh peran guru dalam
menyampaikan pembelajaran tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru yaitu
dengan menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan
yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. Menurut Sa’dun (2015) media pada
dasarnya adalah alat bantu penyampai pesan pembelajaran yang mengarah pada tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat diperlukan sebagai penyampai
pesan isi pembelajaran serta sebagai alat eksplorasi bagi siswa agar siswa dapat terlibat aktif
dan tidak merasa bosan sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dan memperoleh
hasil belajar yang optimal.
Permasalahan yang ditemukan di sekolah adalah kurangnya penggunaan media
pembelajaran sehingga siswa kesulitan memahami materi yang mengakibatkan siswa bosan
dan cenderung pasif, karena siswa bosan dalam belajar mengakibatkan hasil belajarnya
rendah. Selain itu rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran Matematika, karena
siswa beranggapan bahwa materi pelajaran Matematika sulit, jauh dari jangkauan pemikiran
mereka, lebih banyak menghafal, dan banyak rumus.
Hal ini dibuktikan dari hasil belajar siswa kelas II B di SD Negeri Kemangsen 1 pada
mata pelajaran Matematika masih rendah, hal ini mengacu pada nilai evaluasi mereka yang
75% dibawah nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu sekitar 21 siswa dari 28 siswa
kelas II B mendapat nilai kurang dari 70 pada mata pelajaran Matematika. Dari hasil nilai
tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai dan
memahami materi.
Mata pelajaran matematika kelas II B pada materi operasi hitung perkalian satuan yang
tergolong sulit, maka perlu media agar siswa mampu berhitung perkalian. Berdasarkan
masalah yang terjadi, maka guru membuat media yang tepat bagi siswa agar mampu
menguasai berhitung perkalian dengan mudah, menyenangkan dan tidak terbebani hafalan
juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kedepannya. Media yang digunakan adalah
Aquarium Perkalian, media yang didesain menjadi media berhitung perkalian angka
satuandengan kombinasi warna dan gambar untuk menumbuhkan daya tarik siswa dalam
belajar.
Berdasarkan hal itulah penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut untuk
mencari solusi dan untuk pelaksanakan aktualisasi agar dapat meningkatkan kemampuan
siswa. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk mengambil judul rancangan aktualisasi
“Peningkatan Hasil Belajar Materi Perkalian melalui Media Aquarium Perkalian pada
Siswa Kelas II SD Negeri Kemangsen 1 Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Rancangan Aktualisasi


1.2.1 Tujuan jangka pendek
a. Meningkatkan pemahaman siswa pada materi perkalian bilangan bulat kelas II B.
b. Meningkatnya motivasi dan minat belajar siswa
c. Meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas II B.
1.2.2 Tujuan jangka menengah
a. Menjadi solusi pembelajaran bagi guru.
b. Meningkatkan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran.
1.2.3 Tujuan jangka panjang
a. Meningkatkan mutu sekolah
b. Merubah pandangan bahwa pembelajaran matematika termasuk mata pelajaran yang
sulit

1.3 Manfaat Aktualisasi


1.3.1 Manfaat internal
a. Menjadikan proses pembelajaran yang efektif, efisien, aktif dan kreatif.
b. Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi Matematika melalui pembelajaran
yang menyenangkan.
c. Meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
d. Meningkatkan kemampuan berhitung siswa.
e. Meningkatkan hasil belajar peserta didik/siswa.
f. Meningkatkan inovasi guru dalam penggunaan media pembelajaran.
1.3.2 Manfaat eksternal
a. Menjadi sumber refrensi pembelajaran.
b. Mengembangkan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat.
c. Memberikan kepuasan pada wali murid yang telah mempercayakan Lembaga.
d. Memberi manfaat bagi sekolah untuk mewujudkan visi misi sekolah

1.4 Ruang Lingkup Rancangan Aktualisasi


Peningkatan Hasil Belajar Materi Perkalian melalui Media Aquarium Perkalian pada
Siswa Kelas II SD Negeri Kemangsen 1 Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo mulai
minggu ketiga September sampai ….
Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang lingkup atau
batasan rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi:
a. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi.
b. Melakukan konsultasi dengan Coach terkait rancangan aktualisasi.
c. Melakukan konsultasi dengan teman sejawat terkait rancangan aktualisasi.
d. Membuat Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP).
e. Membuat Media Pembelajaran dan menyusun lembar kerja siswa
f. Melaksanakan pretest.
g. Pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan media Stik Es Krim
h. Pelaksanaan posttest.
i. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembelajaran
j. Penyusunan laporan aktualisasi
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Unit Kerja

Gambar 2.1 Unit Kerja (SD Negeri Kemangsen 1)

SD Negeri Kemangsen 1 merupakan lembaga pendidikan tingakat Sekolah Dasar


yang terletak di wilayah Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. SD Negeri
Kemangsen 1 merupakan sekolah ramah anak.

2.2 Profil Sekolah


Tabel 2.1 Profil Sekolah
No Identitas SD Negeri Kemangsen 1
1 Nama SD Negeri Kemangsen 1
2 NPSN 20537074
3 NSS 101050210010
4 Bentuk Pendidikan Sekolah Dasar
5 Status Sekolah Negeri
6 Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
7 Alamat Jl. Raya Kemangsen 66
8 Desa/Kelurahan Kemangsen
9 Kecamatan Balongbendo
10 Kabupaten/kota Sidoarjo
11 Propinsi Jawa TImur
12 Kode Pos 61263
13 Telepon -
14 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi
15 e-mail Sdnkemangsen001@gmail.com
2.3 Visi, misi dan tujuan sekolah
2.2.1 Visi Sekolah
Cerdas berwawasan Imtaq dan Iptek.
2.2.2 Misi Sekolah
1. Membimbing dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya;
2. Mendidik dan membentuk pribadi peserta didik yang berkarakter, terampil, dan
berakhlak mulia;
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara PAKEM sebagai upaya meraih prestasi
yang unggul berbasis Iptek dan pembiasaan gemar membaca;
4. Menumbuhkembangkan semangat meraih prestasi dengan budaya kompetitif yang jujur,
sportif bagi seluruh warga sekolah.
2.2.3 Tujuan Sekolah
Berdasarkan visi dan misi sekolah, Tujuan SD Negeri Kemangsen 1 Kecamatan
Balongbendo Kabupaten Sidoarjo adalah:
1. Terwujudnya warga sekolah yang melaksanakan ibadah sesuai
dengan ajaran agamanya;
2. Terwujudnya pribadi peserta didik yang berkarakter, trampil, dan berakhlak mulia;
3. Terlaksanyanyakegiatan pembelajaran secara PAKEM sebagai upaya meraih prestasi
yang unggul berbasis Iptek dan pembiasaan gemar membaca;
4. Terwujudnya semangat meraih prestasi dengan budaya kompetitif yang jujur, sportif bagi
seluruh warga sekolah.

2.4 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Unit Kerja


2.4.1 Kedudukan Sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan - Permendikbud - Nomor 6 Tahun
2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
diteken oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu:
Pasal 2
1. Satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar berada di bawah kewenangan dan
bertanggung jawab kepada dinas daerah kabupaten atau kota yang menyelenggarakan
urusan pendidikan.
2. Satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi SD dan SMP.
Pasal 3
1. SD mempunyai tugas mengelola pendidikan umum melalui 6 (enam) tingkatan kelas
yang terdiri atas:
a. kelas 1 (satu);
b. kelas 2 (dua);
c. kelas 3 (tiga);
d. kelas 4 (empat);
e. kelas 5 (lima); dan
f. kelas 6 (enam).
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) SD
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan Pendidikan;
b. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan orang tua peserta didik, Komite
Sekolah, dan/atau masyarakat; dan
c. Pelaksanaan Administrasi.
2.4.2 Tugas pokok dan fungsi sekolah
Sekolah Dasar merupakan salah satu jenjang pendidikan yang memiliki tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut.
1) Meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang akademis, sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
2) Mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual siswa.
3) Menumbuhkembangkan potensi sosial dan kebangsaan siswa.
4) Mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
berikutnya.
Tugas pokok dan fungsi pendidikan tingkat SD tersebut berhubungan erat dengan
tugas perkembangan pada tingkat sekolah dasar, yaitu tugas-tugas perkembangan anak usia
Sekolah Dasar (SD).
1) Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2) Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku.
3) Mencapai kemandirian emosional.
4) Mengembangkan keterampilan intelektual.
5) Berperilaku sosial yang bertanggung jawab.
6) Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita.
7) Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif.
8) Mencapai kemandirian perilaku ekonomis.
9) Memiliki wawasan persiapan karir.
10) Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun
wanita.
2.5 Struktur Organisasi

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH Ket :


Agus Slamet Purnomo, S.Pd Drs. Prayitno --------- : koordinasi
______ : instruksi

GURU KELAS I A GURU KELAS I B GURU KELAS II A GURU KELAS II B


Tutik Ulsiyah, S.Pd Nalla Fitriana, S.Pd Erick Sugiantoro, S.Pd I Eny Yuliatiningsih, S.Pd

GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI


Dedy Angger. A, M.Pd SitiAisyah, S.Pd Rear Damsel, S.Pd M. Choirudin, S.Pd

GURU PJOK GURU PAI PUSTAKAWAN PENJAGA SEKOLAH


Andik Sugianto, S.Pd, Fatimatus Sholikhah, S.Pd Nahdliyatul Azmi F. Andik Subiyanto, S.Pd
S.Pd

PESERTA DIDIK

MASYARAKAT

Gambar 2.2 Struktur Organisasi


2.6 Uraian Tugas dan Jabatan Peserta
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
terhadap peserta didik.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa Jabatan
fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil.
Rincian kegiatan tugas jabatan guru dimuat pada Permenegpan RB No 16
tahun 2009 pasal 13 ayat 1, yaitu:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. Membuat karya inovatif.
2.6.1 Jabatan Peserta :
Ahli Pertama - Guru Kelas Tugas Peserta Secara Khusus Sebagai Guru Kelas
II B di SD Negeri Kemangsen 1:
1. Membuat perangkat pembelajaran : Analisis KI dan KD, Silabus, RPP, Kisi-kisi soal,
Bank soal, Format Penilaian, Jurnal Kelas
2. Membuat administrasi kelas : Daftar nilai, Daftar hadir, Buku BK, Buku Berobat, Buku
Home Visit.
3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar: 24 jam pelajaran/hari
4. Mengajarkan ilmu pengetahuan
5. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan dalam jiwa anak
6. Mendidik anak agar taat menjalankan agama
7. Mendidik anak agar berbudi pekerti mulia
2.6.2 Tugas lainnya
Tugas tambahan lainnya sebagai berikut :
1. Sebagai anggota urusan Ekstrakurikuler membantu koordinataor Ekstrakurikuler
melaksanakan tugas kaitannya dengan Ekstrakurikuler sekolah.
2. Dapat diserahi tugas sebagai Wali Kelas, dan Tugas tambahan lainnya yang relevan.

Selain yang telah dijabarkan di atas, guru sebagai ASN mempunyai beberapa
nilai dasar yang harus diaktualisasikan pada setiap kegiatan- kegiatan yang dirancang
sebagai upaya untuk menyelesaian masalah yang terjadi di tempat kerja (isu yang
diangkat). Adapun nilai-nilai dasar tersebut adalah sebagaimana di gambarkan dalam
tabel dibawah ini:
Tabel 2.2 Nilai-Nilai Dasar ASN

Nilai Dasar ASN Keterangan

Akunta Tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan


bilitas kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, partsipatif.

Nasion Peduli, kerjasama, nondiskriminatif, menghargai, Rela berkorban,


alisme Sabar, tepat waktu, kekeluargaan
Etika Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin,
Publik hormat, sopan, taat pada peraturan, taat perintah, menjaga rahasia,

Komit Efektivitas, efisiensi, inovasi, berorientasi mutu.


men
Mutu

Anti Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri,


Korups adil, berani, peduli.
i
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Penetapan Isu


Berdasarkan environmental scanning yang telah dilakukan, terdapat beberapa isu
yang ditemukan di instansi tempat bekerja, yaitu di SD Negeri Kemangsen 1. Adapun
beberapa isu yang teridentifikasi adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurangnya kesadaran siswa Siswa membuang sampah Terciptanya lingkungan
dalam menjaga kebersihan tidak pada tempatnya, sekolah yang bersih dan
lingkungan kelas. kelas terlihat kotor setelah sehat.
pembelajaran.
2. Kurangnya kepedulian Masih terdapat beberapa Seluruh siswa memiliki
siswa terhadap lingkungan. siswa yang tak acuh kesadaran peduli
terhadap kebersihan dan lingkungan.
kelestarian lingkungan.
3. Rendahnya hasil belajar Banyak siswa yang belum Meningkatnya
materi perkalian siswa kelas menguasai perkalian kemampuan siswa
II B SD Negeri Kemangsen terutama 1-10. Siswa berhitung perkalian
1, Kecamatan Balongbendo. bingung menjawab dengan media yang
pertanyaan yang menyenangkan.
berhubungan dengan
operasi hitung perkalian
4. Rendahnya kemampuan Kegiatan literasi masih Kegiatan literasi rutin
memahami isi bacaan/cerita jarang dilakukan, sehingga dilakukan sehingga dapat
siswa kelas II B SD Negeri berdampak pada meningkatkan
Kemangsen 1, Kecamatan rendahnya kemampan kemampuan memahami
Balongbendo. memahami isi isi bacaan/cerita.
bacaan/cerita.
5. Rendahnya hasil belajar Banyak siswa yang belum Siswa memahami konsep
materi pembagian siswa menguasai pembagian pembagian dan mampu
kelas II B SD Negeri karena jarang mengerjakan menyelesaikan berbagai
Kemangsen 1, Kecamatan latihan soal pembagian. pertanyaan yang
Balongbendo Siswa bingung menjawab berhubungan dengan
pertanyaan yang operasi hitun
berhubungan dengan pembagian..
operasi hitung pembagian.

3.2 Analisis Penetapan Isu


Dari beberapa isu telah ditetapkap, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan kualitas isu yang akan dicari solusi berdasarkan peran dan
wewenang jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan
metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) dengan skala
penskoran 1-5. Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar
terjadi yang telah menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya. Hasil analisis AKPL yang didapat berdasarkan pengamatan, diskusi
dengan rekan kerja dan pengalaman selama mengajar sebagai berikut.
Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
N ISU A K P L TOTAL
O
1 Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga 5 4 5 5 19
kebersihan lingkungan kelas.
2 Kurangnya kepedulian siswa terhadap lingkungan. 4 4 4 4 16

3 Rendahnya hasil belajar materi perkalian siswa 5 5 5 5 20


kelas II B SD Negeri Kemangsen 1, Kecamatan
Balongbendo.
4 Rendahnya kemampuan memahami isi 4 4 4 5 17
bacaan/cerita siswa kelas II B SD Negeri
Kemangsen 1, Kecamatan Balongbendo.
5 Rendahnya hasil belajar materi pembagian siswa 4 3 4 4 15
kelas II B SD Negeri Kemangsen 1, Kecamatan
Balongbendo.
Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:
Aktual :
1: Benar-benar terjadi dan tidak hangat dibicarakan
2: Benar-benar terjadi dan agak hangat dibicarakan
3: Benar-benar terjadi dan cukup hangat dibicarakan
4: Benar-benar terjadi dan hangat dibicarakan
5: Benar-benar terjadi dan sangat hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Layak
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Berdasarkan hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor 1, 3 dan
4 merupakan isu dengan skor tertinggi.
Dari ketiga isu dengan skor tertinggi selanjutnya akan dilakukan seleksi isu
menggunakan metode USG Urgency (U), Seriousnes (S), dan Growth (G). Berikut
merupakan tabel seleksi isu menggunakan metode USG.
Tabel 3.3 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
N ISU U S G TOTAL
O
1 Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan 5 4 4 13
lingkungan kelas.
2 Rendahnya hasil belajar materi perkalian siswa kelas II 5 5 4 14
SD Negeri Kemangsen 1, Kecamatan Balongbendo.
3 Rendahnya kemampuan memahami isi bacaan/cerita 4 3 3 10
siswa kelas II SD Negeri Kemangsen 1, Kecamatan
Balongbendo.
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:
Urgency:
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
Seriousness:
1: Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2: Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3: Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4: Akibat yang ditimbulkan serius
5: Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1: Tidak berkembang
2: Kurang berkembang
3: Cukup berkembang
4: Berkembang
5: Sangat berkembang

3.3 Penetapan Isu


Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode-metode diatas, maka isu
yang ditetapkan dalam rancangan aktualisasi ini yaitu “Rendahnya hasil belajar materi
perkalian siswa kelas II B SD Negeri Kemangsen 1, Kecamatan Balongbendo”.

3.4 Dampak Penetapan Isu


Pemilihan isu tersebut juga dilakukan dengan analisis dampak pengiring, jika hal
tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut:
1. Kesulitan belajar pada materi-materi berikutnya.
2. Rendahnya hasil belajar pada materi-materi berikutnya.
3. Hasil belajar di bawah kriteria ketuntasan minimum.

3.5 Gagasan Pemecahan Isu


Adapun kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Penggunaan media belajar untuk menarik minat belajar siswa.
2. Menggunakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa lebih aktif selama proses
pembelajaran.
3. Menciptakan proses belajar yang bermakna bagi siswa.

3.6 Alur Kegiatan

Melakukan konsultasi Melakukan konsultasi


dengan mentor terkait dengan Coach terkait
penyusunan rancangan rancangan aktualisasi
aktualisasi yang telah dibuat

Melakukan koordinasi
dengan guru senior
Membuat media
terkait rancangan
Akuarium Perkalian
aktualisasi yang telah
dibuat

Menyusun Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Melaksanakan pretest
membuat alat ukur
penilaian

Melaksanakan postest Pelaksanaan


untuk mengukur tingkat pembelajaran dengan
keberhasilan penerapan menggunakan media
media Akuarium pembelajaran Akuarium
Perkalian Perkalian

Membuat analisis hasil Menyusun Laporan


pretest dan postest Kegiatan Aktualisasi
Gambar 3.1 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu
3.7 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.4 Matrik Keterkaitan Hubungan Kegiatan Dan Tahapan Kegiatan dengan ANEKA
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Melakukan 1. Menghubungi 1. Tersusunnya 1. Sopan santun dalam Kegiatan Komitmen mutu 1. Lembar
konsultasi mentor konsep berkomunikasi konsultasi ini (Kreatif dan konsultasi
dengan 2. Memaparkan rancangan dengan mentor dan sesuai dengan inovatif). 2. Dokumentasi
mentor terkait masalah atau isu aktualisasi pembimbing (Etika Visi SD Negeri kegiatan
penyusunan 3. Memaparkan yang disetujui Publik : Sopan Kemangsen 1 (foto)
rancangan gagasan atau ide oleh mentor Santun, yaitu,
aktualisasi untuk Komunikatif) “Terwujudnya
menyelesaikan isu 2. Berkoordinator anak didik yang
4. Konsultasi terkait dengan mentor cerdas, terampil,
judul dan konsep (WOG : Koordinasi) berakhlak mulia,
rancangan 3. Membuat inovasi berbudi pekerti
aktualisasi dalam kegiatan luhur serta
5. Meminta saran, pembiasaan di peningkatan
masukan, dan Sekolah (Komitmen profesionalisme
persetujuan Mutu: Inovasi) guru”.
mengenai kegiatan
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
aktualisasi yang
akan dilaksanakan
6. Menyusun
rancangan kegiatan
aktualisasi

Melakukan 1. Memaparkan isu 1. Persetujuan 1. Akuntabel Kegiatan 1. Inovatif 1. Dokumentasi


konsultasi dan gagasan/ide atas rancangan (menyampaikan konsultasi ini (Kreatif dalam kegiatan
dengan Coach penyelesaian isu, aktualisasi kepada coach secara sesuai dengan menyusun (foto)
terkait yang telah disetujui yang dibuat jelas dan transparan Visi SD Negeri rancangan
rancangan oleh mentor dan dari permasalahan Kemangsen 1 aktualisasi
aktualisasi guru senior yang dihadapi) yaitu, 2. Sinergi
yang telah 2. Memaparkan judul 2. Nasionalisme (Saling “Terwujudnya (Bekerja sama
dibuat dan rancangan menghormati, anak didik yang dengan Coach
aktualisasi yang musyawarah mufakat cerdas, terampil, dalam
telah disusun. dan kekeluargaan berakhlak mulia, merumuskan
7. Meminta saran, selama konsultasi) berbudi pekerti RA)
masukan dari coach 3. Whole of luhur serta 3. Profesional
Government peningkatan (bisa bekerja
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
(Koordinasi dan profesionalisme sama dengan
kerjasama dengan guru”. atasan)
coach tentang
rancangan aktualisasi)
4. Komitmen Mutu
(menyampaikan
inovasi dan gagasan
untuk menyelesaikan
masalah)
4. Anti Korupsi
(menyampaikan
secara jujur tentang
permsalahan ditempat
kerja dan berani
mengajukan gagasan
solutif)

Melakukan 1. Menghubungi guru 1. Mendapatkan 1. Akuntabel Kegiatan Beretika 1. Lembar


koordinasi senior saran dan (menyampaikan koordinasi ini (menghubungi konsultasi
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dengan guru 2. Memaparkan masukan dari secara jelas dan sesuai dengan dan konsultasi 2. Dokumentasi
senior terkait rancangan guru senior transparan tentang Visi SD Negeri secara sopan kegiatan
rancangan aktualisasi terkait permasalahan yang Kemangsen 1 santun, (foto)
aktualisasi 3. Meminta saran dan rancangan dihadapi) yaitu, komunikatif,
yang telah masukan dari guru aktualisasi 2. Nasionalisme (Saling “Terwujudnya kerjasama)
dibuat. senior menghormati, anak didik yang
musyawarah mufakat cerdas, terampil,
dan kekeluargaan berakhlak mulia,
selama konsultasi) berbudi pekerti
3. Whole of luhur serta
Government peningkatan
(Koordinasi dan profesionalisme
kerjasama dengan guru”.
guru senior tentang
rancangan aktualisasi)
4. Komitmen Mutu
(menyampaikan
inovasi dan gagasan
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
untuk menyelesaikan
masalah)
5. Anti Korupsi
(menyampaikan
secara jujur tentang
permsalahan ditempat
kerja dan berani
mengajukan gagasan
solutif)
Membuat 1. Menyusun ide, 1. Disetujuinya 1. Komitmen Mutu Kegiatan 1. Inovatif 1. Draf ide,
media konsep dan desain ide, konsep (Menyusun rencana koordinasi ini (Berinovasi konsep, dan
Akuarium media Akuarium dan desain desain dengan standar sesuai dengan dalam desain
Perkalian. Perkalian media mutu yang baik) Misi SD Negeri menyusun Akuarium
2. Menghubungi Akuarium 5. Akuntabilitas Kemangsen 1 desain ide) Perkalian
mentor, guru senior, Perkalian (Bertanggungjawab “Meningkatkan 2. Akuntabel 2. Lembar
dan coach 2. Mendapatkan dalam menyusun ide, profesionalisme (Melaksanakan konsultasi
3. Memaparkan ide, saran dan konsep dan desain guru/personil" penyusunan 3. Dokumentasi
konsep dan desain masukan media) dengan rasa kegiatan
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
media Akuarium terkait ide dan penuh (foto)
Perkalian kepada desain media tanggung 2. Desain
mentor, guru senior, Akuarium jawab) Akuarium
dan coach Perkalian Perkalian
4. Meminta saran dan 2. Media
masukan terkait ide, Akuarium
konsep dan desain Perkalian
Akuarium Perkalian
5. Menyempurnakan
ide, konsep dan
desain media
Akuarium Perkalian
6. Menyiapkan alat
dan bahan
pembuatan Media
Akuarium Perkalian
3. Membuat media
Akuarium Perkalian
Menyusun 1. Mencari referensi 1. RPP 1. Akuntabilitas Penyusunan 1. Profesional 1. RPP
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Rencana 2. Menyusun RPP 2. Instrumen (Tanggung jawab) RPP dan (Kompeten 2. Instrumen
Pelaksanaan (meliputi KD, Penilaian 2. Nasionalisme (Etos Instrumen 3. Akuntabel Penilaian
Pembelajaran tujuan kerja, bersikap adil) Penilaian ini (Bertanggung 3. Dokumentasi
(RPP) dan pembelajaran, 3. Etika Publik (Jujur, sesuai dengan jawab) kegiatan
Membuat alat langkah-langkah bertanggung jawab, Misi SD Negeri (foto)
ukur penilaian pembelajaran dan integritas tinggi) Kemangsen 1 4. Lembar
evaluasi) 4. Komitmen Mutu yaitu, konsultasi
3. Menyusun (Efektivitas,inovasi, “Meningkatkan
Instrumen Penilaian berorientasi mutu) profesionalisme
4. Menyusun Rubrik guru/personil”
Penilaian
5. Menghubungi
mentor dan guru
senior
6. Meminta saran dan
masukan mentor
dan guru senior
terkait RPP dan
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
instrumen
penilaian yang
telah dibuat
7. Menyempurnakan
RPP hasil
konsultasi dengan
mentor dan guru
senior

Melaksanakan 1. Memberikan soal 1. Mendapatkan 1. Akuntabilitas Melaksanakan 1. Transparan 1. Daftar hadir


pre-test pre-test kepada nilai siswa (tanggung jawab) pembelajaran (terbuka, adil) siswa
siswa sebelum 2. Komitmen Mutu dan bimbingan 2. Profesional 2. Foto kegiatan
2. Mengolah nilai pre- penggunaan (berorientasi mutu) supaya siswa (kompeten) 3. Lembar
test media 3. Anti korupsi (jujur, dapat 2. Akuntabel pretest siswa
Akuarium terbuka) mengembangkan (Bertanggung 4. Lembar nilai
Perkalian karakter yang jawab)
dimiliki”
Pelaksanaan 1. Menyiapkan media 1. Tercipta 1. Bertanggung jawab Pembelajaran 1. Profesional 1. Daftar hadir
pembelajaran pembelajaran pembelajaran terhadap ini sesuai dengan (Kompeten) siswa
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dengan Akuarium yang aktif dan pembelajaran siswa Visi SD Negeri 2. Inovatif 2. Foto
menggunakan Perkalian menyenangka (Akuntabilitas : Kemangsen 1 (Melaksanakan Pembelajaran
media 2. Menjelaskan materi n Tanggung Jawab) yaitu, ide baru) 3. RPP
Akuarium yang akan 2. Terjadi 2. Selalu berkomunikasi “Terwujudnya 3. Akuntabel
Perkalian dipelajari dan sosialisasi yang baik dengan anak didik yang (Bertanggung
tujuan antar siswa siswa (Etika Publik : cerdas, terampil, jawab)
pembelajaran dalam komunikatif) berakhlak mulia,
3. Memberikan kelompok 4. Menciptakan suasana berbudi pekerti
motivasi kepada 2. Tumbuhnya belajar yang kondusif luhur serta
siswa motivasi (Komitmen Mutu : peningkatan
4. Membagi siswa belajar Efektif) profesionalisme
5.
menjadi 4 guru”.
kelompok
5. Menjelaskan
pembelajaran
menggunakan
media Akuarium
Perkalian
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Membimbing siswa
untuk mengamati
setiap objek pada
media Akuarium
Perkalian
Melaksanakan 1. Memberikan soal 1. Terlaksananya 1. Anti Korupsi (Jujur, Mewujudkan 1. Profesional 1. Daftar hadir
post-test post test kepada evaluasi dan Terbuka) sistem penilaian (kompeten siswa
untuk siswa penilaian hasil 2. Nasionalisme (Adil) yang otentik 2. Akuntabel 2. Foto kegiatan
mengukur 2. Mengolah nilai belajar siswa 3. Akuntabilitas (Bertanggung 3. Lembar post
tingkat post-test (Tanggung jawab) jawab) test siswa
keberhasilan 4. Lembar nilai
penerapan
media
Akuarium
Perkalian
Membuat 1. Membuat rata-rata Hasil analisis 1. Bertanggung jawab Kegiatan 1. Komitmen 4. Lembar hasil
analisis hasil nilai hasil pre test nilai sebelum dan terhadap pengayaan ini Mutu analisis
pre test dan dan post test siswa sesudah pembelajaran siswa sesuai dengan Profesional pretest dan
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
post test 2. Membandingkan digunakannya (Akuntabilitas : Visi SD Negeri (Kompeten, postest
dan menganalisis media Akuarium Tanggung Jawab) Kemangsen 1 integritas)
hasil pre test dan Perkalian 2. Selalu berkomunikasi yaitu. 2. Akuntabel
post test 2. yang baik dengan “Terwujudnya (Bertanggung
siswa (Etika Publik : anak didik yang jawab)
3. Menuliskan dalam
komunikatif) cerdas, terampil,
laporan
4. Terbuka dan adil berakhlak mulia,
3.
terhadap hasil belajar berbudi pekerti
siswa (Transparan) luhur serta
peningkatan
profesionalisme
guru”.

10. Menyusun 1. Mengumpulkan Terselesaikannya 1. Menyusun laporan Kegiatan 1. Komitmen 1. Laporan


Laporan data dan bukti laporan kegiatan tepat waktu (anti penyusunan Mutu Aktualisasi
Kegiatan pendukung laporan aktualisasi korupsi : disiplin laporan ini Profesional
Aktualisasi 2. Konsultasi dengan waktu) sesuai dengan (Kompeten,
mentor dan coach 2. Melakukan Visi SD Negeri integritasi)
komunikasi dan Kemangsen 1 2. Akuntabel
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Bukti
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi
. Mata Pelatihan Organisasi Pendukung
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Meminta koordinasi dengan yaitu, (Bertanggung
persetujuan Kepala mentor, pembimbing “Terwujudnya jawab)
Sekolah dan Kepala sekolah anak didik yang 3. Kreatif
dengan sopan santun cerdas, terampil,
(WOG : Koordinasi) berakhlak mulia,
3. Melakukan konsultasi berbudi pekerti
dengan sopan dan luhur serta
santun (Etika publik: peningkatan
sopan, santun) profesionalisme
guru”.
3.8 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Untuk bisa mengaplikasikan kegiatan Akualisasi, diperlukan jadwal agar rencana
aktualisasi bisa terwujud sesuai dengan waktu yang direncanakan. Berikut merupakan jadwal
rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.

Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


BULAN DAN MINGGU KE-
No KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Melakukan konsultasi dengan
mentor terkait penyusunan            
rancangan aktualisasi
2 Melakukan konsultasi dengan
Coach terkait rancangan            
aktualisasi yang telah dibuat
3 Melakukan koordinasi dengan
guru senior terkait rancangan            
aktualisasi yang telah dibuat.
4 Membuat media Akuarium
                 
Perkalian.
5 Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan
Membuat alat ukur penilaian
6 Melaksanakan pre-test
7 Pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan media                  
Akuarium Perkalian
8 Melaksanakan post-test untuk
mengukur tingkat keberhasilan
                 
penerapan media Akuarium
Perkalian
9 Membuat analisis hasil
pre test dan post test
10 Menyusun Laporan Kegiatan
Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Fatimah, Elly, dan Erna Irawati. 2016. Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Irham, Muhamad & Wiyani, Novan Ardy.(2014). Bimbingan & Konseling. Yogyakarta: Ar-
ruzz Media
Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Laluk Allo. 2015. Akuntabilitas.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Latief, Yudi, Adi Suryanto, dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Muhsetyo, Gatot, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Pemerintah Indonesia. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta : Sekertariat Negara.
Perron, N. C. (2017). Bronfenbrenner’s Ecological Systems Theory. College Student
Development: Applying Theory to Practice on the Diverse Campus, 197. Suwarno,
Yogi, dan Tri Atmojo Sejati. 2016. Whole of Gorvernment. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito. Media Pembelajaran, Jakarta:
Pustekkom Dikbud dan PT RajaGrafindo Persada, 2010
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Yuniarsih, Tjutju, dan Muhammad Taufik. 2015. Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Ali Muhammad (2005). Hasil Belajar. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Anda mungkin juga menyukai