MODUL PERKULIAHAN
P552100001 –
Akuntansi
Perpajakan
Konsep Dasar Akuntansi
Perpajakan
Abstrak Sub-CPMK
Untuk kelas E-Learning, tetap diwajibkan aktif dalam menjawab Kuis (masuk ke
dalam komponen nilai) dan Forum, sedangkan kelas non E-Learning wajib mereply forum
baik di POST atau hadir pada saat dilakukan pertemuan online viat zoom/Gmeet. Absensi
atau kehadiran Mahasiswa akan terisi ketika mahasiswa sudah menjawab forum dan kuis
setiap minggu. Dan meskipun absensi tidak masuk pada komponen nilai namun tetap
menjadi syarat kelulusan yaitu maksimal 4x absent.
Pendahuluan
Apa hubungan pajak dengan laporan keuangan? Tidak lain karena pajak dikenakan
dari transaksi atau hasil kegiatan usaha baik sebagai dasar Pajak Pertambahan Nilai
maupun Pajak Penghasilan. Oleh karena itu praktisi pajak sangat perlu memahami
bagaimana laporan keuangan dibentuk, baik melalui pembukuan atau hanya pencatatan.
Meskipun begitu, laporan keuangan komersial atau laporan keuangan yang disusun
berdasarkan standar akuntansi keuangan tidak serta merta langsung digunakan untuk
menghitung pajak perusahaan baik Pajak Pertambahan Nilai maupun Pajak Penghasilan.
Maka itu, akuntansi pajak menjadi sangat penting dipahami oleh para praktisi pajak
atau mahasiswa yang memiliki passion menjadi praktisi pajak baik menjadi bagian atau
wakil Wajib Pajak ataupun konsultan pajak, hingga menjadi fiskus atau petugas pajak.
So… let’s start this class…...
3. Selain itu, segala bentuk buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain hasil pengolahan data dari
pembukuan dikelola secara elektronik wajib disimpan selama 10 tahun di
Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau tempat tinggal wajib pajak orang pribadi
atau di tempat kedudukan wajib pajak badan.
1. Yang wajib menyelenggarakan pembukuan adalah wajib pajak badan dan wajib
pajak pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Sedangkan
yang wajib menyelenggarakan pencatatan adalah wajib pajak orang pribadi yang
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto dalam
satu tahun kurang dari 4,8 miliar rupiah dan wajib pajak orang pribadi yang tidak
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
2. Dari segi syarat, pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan
dengan stelsel akrual atau stelsel kas. Selain itu, pembukuan yang menggunakan
bahasa asing dan mata uang selain Rupiah dapat diselenggarakan oleh wajib
pajak setelah mendapat izin dari Menteri Keuangan.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, beberapa tujuan dibuatnya pembukuan dan
pencatatan pajak adalah untuk mempermudah pengisian SPT, perhitungan penghasilan
kena pajak, PPN, dan PPnBM, serta mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan
usaha/pekerjaan bebas.
3. Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel
kas.
4. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah
dapat diselenggarakan oleh WP setelah mendapat izin Menteri Keuangan.
5. Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun buku harus mendapat
persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak.
6. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan yang dikerjakan secara teratur keadaan kas
dan bak, daftar utang-piutang, daftar persediaan barang dan membuat neraca dan
perhitungan laba rugi pada setiap akhir tahun pajak.
Bagi wajib pajak orang pribadi dan badan yang tidak melakukan pembukuan maka
akan mendapatkan sanksi atas tidak mengadakannya pembukuan, sanksi tersebut antara
lain:
1. Pajak terutang yang ditetapkan oleh Surat Ketetapan Pajak (SKP) akan dinaikan
menjadi 100% untuk jenis pajak PPN dan PPh Pemotongan & Pemungutan, dan
untuk PPh OP / PPh Badan akan dinaikan menjadi 50% (Pasal 13 ayat 3 UU KUP).
2. Jika WP pribadi ataupun badan memperlihatkan pembukuan atau dokumen lain
palsu yang seolah-olah dibenarkan, tidak mengadakan pembukuan, dan tidak
memperlihatkan dokumen lainnya maka akan mendapat pidana sampai 6 Bulan – 2
Tahun dan denda 2 - 4 x jumlah pajak yang tidak / kurang dibayar.
a. Wajib Pajak dalam rangka Penanaman Modal Asing yang beroperasi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Penanaman Modal Asing;
b. Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya yang beroperasi berdasarkan
kontrak/perjanjian dengan Pemerintah Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan mineral
dan batubara;
d. Bentuk Usaha Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) Undang-
Undang PPh atau sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) terkait;
g. Wajib Pajak yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di luar negeri,
yaitu perusahaan anak (subsidiary company) yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh
perusahaan induk (parent company) di luar negeri yang mempunyai hubungan
istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a dan huruf b
Undang-Undang PPh; atau
h. Wajib Pajak yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang fungsionalnya
menggunakan satuan mata uang Dolar Amerika Serikat sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan pasal tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua wajib pajak dapat
menggunakan laporan keuangan dengan bahasa asing dan satuan mata uang selain
Rupiah. Namun syarat ini digunakan untuk keperluan pelaporan pajak, sehingga jika wajib
pajak selain yang disebutkan tersebut menggunakan laporan keuangan dengan bahasa
asing dan menggunakan satuan mata uang selain Rupiah, maka wajib pajak harus
membuat laporan keuangan dengan bahasa Indonesia dan menggunakan mata uang
rupiah dalam pelaporan pajak.
Tata Cara Pengajuan Penyelenggaraan Pembukuan Dalam Bahasa Asing dan Mata
Uang Selain Rupiah
Penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata
uang Dollar Amerika Serikat oleh Wajib Pajak harus terlebih dahulu mendapat izin tertulis
dari Menteri Keuangan, kecuali bagi Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya atau Wajib
Pajak dalam rangka Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Izin tertulis sebagaimana dimaksud
di atas dapat diperoleh Wajib Pajak dengan mengajukan surat permohonan kepada
Kepala Kantor Wilayah, paling lambat 3 bulan:
a. Sebelum tahun buku yang diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Inggris dan
satuan mata uang Dollar Amerika Serikat tersebut dimulai;atau
Kepala Kantor Wilayah atas nama Menteri Keuangan memberikan keputusan atas
permohonan tersebut, paling lama 1 bulan sejak permohonan dari Wajib Pajak diterima
secara lengkap. Apabila dalam jangka waktu 1 bulan dan Kepala Kantor Wilayah belum
memberikan keputusan maka permohonan dianggap diterima dan Kepala Kantor Wilayah
atas nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan pemberian izin untuk
menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata
uang Dollar Amerika Serikat.