Anda di halaman 1dari 12

PENGOLAHAN BOLU KUKUS BUAH NAGA

PRAKTIKUM IV
(Mata Kuliah Pengembangan Produk Pangan Lokal)

Dosen Pengampu:

Ema Lestari, M.Pd

Kelompok 6
Anisa Arfina 1902301006
Dewi Sukma 1902301010
Dimas Alfi Wibisono 1902301012
M. Firdaus Nor 1902301026
Nur Indah Oktafianti 1902301042

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Buah naga adalah buah tropis Hylocereus cactus, atau dikenal sebagai Ratu
Honolulu. Tanaman ini terlihat cukup eksotis, seperti namanya Rotu Honolulu, ia
adalah jenis kaktus yang tumbuh luasdisepanjang botu dan pohon di dekatnya.
Kaktus ini membuka bunga-bunga putihnya yang besar pada malam hari,
sehingga sering dijuluki lady of the Night dan moonflower. Buah-buahan merah
yang dikenal dengan nama dragon fruit atau buah naga mulai tumbuh pada
kaktus ini setelah berbunga (Lararenjana, 2020).
Di Indonesia sendiri, buah naga ini banyak sekali peminatnya, mayoritas
masyarakat Indonesia menyukai buah ini karena rasanya yang manis, bertetkstur
lembut dengan daging buah berwarna merah yang mencolok. Bukan hanya
dijadikan santapan biasa, akan tetapi buah ini banyak dijadikan campuran
berbagai makanan, salah satunya dalam pembuatan kue bolu kukus, karena
sangat cocok sekali dengan warnanya yang cerah dapat memberikan selera pada
kue bolu tersebut.
Bolu merupakan makanan manis yang terbuat dari bahan utama: tepung
terigu, gula, dan telur. Kue basah ini merupakan salah satu kue tradisional
Indonesia yang sudah merakyat dan digemari oleh semua kalangan, baik anak-
anak hingga lansia. Sama seperti kue tradisional dan cemilan khas Indonesia
pada umumnya, sama seperi kue tradisional dan cemilan khas Indonesia pada
umumnya, ada variasi yang bermacam-macam dari bolu kukus, yaitu bolu kukus
sederhana, bolu kukus yang berbentuk bundar dan bolu kukus mekar yang
bentuknya mirip bunga (Fimela, 2018).
1.2. Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu
membuat bolu kukus buah naga, menjelaskan cara pengolahan dan
pengembangan produk bolu kukus buahb naga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Buah Naga


Buah naga atau Heloserkus undatus adalah buah yang manis namun
memiliki khaisat umum menurunkan kadar gula darag dan kolesterol, karena rasa
manis dari buah naga bukan berasal dari glukosa. Terdapat empat jenis buah
naga, salah satunya adalah buah naga daging putih yang paling terkenal. Selain
karena bentuknya yang lebih besar, rasanya juga lebih manis. Namun setelah
melihat buah naga berdaging merah yang menarik, masyarakat Indonesia lebih
menyukai jenis ini juga, rasanya pun juga manis dan segar (Ghaisani, 2019).

2.2. Asal-usul Buah Naga


Tanaman ini awalnya ditemukan di tanah Meksiko, Merika Tengah, dan
AS. Dijuluki dengan nama pitahaya atau pitaya roja, tanaman ini awalnya
dianggap sebagai kaktus hutan biasa, kemudian masyarakat suku Indian
mengonsumsi buah dari tanaman ini. Julukan buah naga atau dragon fruit ini
berasal dari masyarakat Cina kuno. Mereka meletakkan tanamkan ini diantara
dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar, tradisi ini dilakukan
karena dipercaya akan membawa berkah. Warna merah yang mencolok dari buah
dengan julukan thang loy ini juga memberikan nilai estetika. Buah naga
kemudian berkembang secara pesat di Vietnam dan Thailand setelah dibawa oleh
Prancis di tahun 1870. Inilah yang menyebabkan buah ini lebih dikenal sebagai
tanaman dari asia hingga saat ini (Ghaisani, 2019).

2.3. Buah Naga Di Indonesia


Menurut catatan sejarah, buah naga sudah ada di Indonesia sejak tahun
1977. Saat itu masyarakat Indonesia belum mencoba untuk membudidayakannya
sendiri, melainkan hasil impor dari Thailand. Kemudian Indonesia mulai
mencoba membudidayakan untuk pertama kalinya di tahun 2000. Joko Rainu
Sigit, warga Delangu, Jawa Tengah yang pertama kali melakukannya (Ghaisani,
2019).

2.4. Sejarah Kue bolu


Sedikit sekali orang yang tahu sejarahnya, secara etimologi berdasar kamus
Oxford, kata bolu atau cake dalam Bahasa Inggris berasal dari kata “kaka” yang
berasal dari Bahasa kuno Norse yaitu Bahasa yang digunakan oleh pendatang
dari utaraJerman di wilayah Scandinaia masa era Viking pada abad 13.
Perkembangan bolu mulai sangat bervariatif pada abad 19 sejak ditemukannya
baking powder sebagai bahan pengembang cake sehingga kita dapat mengenal
cake seperti yang kita makan saat ini, dengan penambahan gula icing sebagai
topping ataupun pengguanaan butter cream sebagai hiasan ataupun filling.
Sedangkan di Francis cake atau bolu dikenal dengan istilah gateaux yang
merupakan makanan yang berasal dari adonan pastry. Gateaux adalah jenis cake
sederhana berbentuk bulat bahan utama terigu dan air dengan penambahan bahan
telur, ,madu, butter cream dan susu (Sopiah, 2020).
BAB III
METODELOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanalan pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2020 pada pukul
14.00 WITA bertempat di kos Dewi Sukma, Desa Panggung, Kabupaten Tanah
Laut.

3.2. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kompor, panci
pengukus, baskom, pisau, mixer, blender, gelas, sendok, cetakan, saringan
dan serbet.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah buah naga, tepung
terigu 500 gr, gula 250 gr, telur 25 gr, susu bubuk 25 gr, vanili 25 gr,
pengembang 10 gr dan air 200 ml.

3.3. Prosedur Kerja


1. Ditimbang masing-masing bahan yaitu tepung terigu, gula, buah naga,
telur, susu bubuk, vanili, pengembang (sp) dan air.
2. Diblender buah naga hingga halus, kemudian disaring dengan
menggunakan saringan.
3. Dicampur gula pasir dan telur lalu dimixer hingga mengembang.
4. Dimasukkan susu bubuk dan vanili secara perlahan.
5. Dimasukkan tepung terigu sedikit demi sedikit.
6. Dimasukkan sari buah naga dan pengembang (sp).
7. Dipanaskan panci pengukus dengan api besar.
8. Dituang adonan ke dalam cetakan sebanyak ¾ cetakan dan dikukus
dengan api kecil.
9. Setelah matang, diangkat bolu kukus dan didinginkan.
10. Bolu kukus buah naga siap disajikan dan diuji organoleptik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Bolu Kukus Buah Naga
Panelis
Aroma Rasa Tekstur Warna
Anisa Arfina Vanili Sangat manis Lembut Merah muda keunguan
Dewi Sukma Vanili Manis Lembut Merah muda keunguan
Dimas Alfi Vanili Sangat manis Lembut Merah muda keunguan
M. Firdaus Vanili Manis Lembut Merah muda keunguan
Nur Indah Vanili Manis Lembut Merah muda keunguan

4.2 Pembahasan
Pada praktikum mata kuliah Pengembangan Produk Pangan Lokal kali ini
kami mengolah Bolu Kukus Buah Naga. Bolu kukus sendiri sangat mudah diolah
karena hanya menggunakan bahan-bahan yang sederhana dan cara pengolahnnya
pun mudah. Bahan utama dari pembuatan bolu kukus adalah tepung terigu, gula
pasir, telur, susu bubuk dan pengembang (sp), akan tetapi pada bolu kukus kali
ini kami menambahkan vanili sebagai penambah aroma dan juga sari buah naga
untuk mempercantik warna bolu kukus agar menarik minat konsumen.
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan bolu kuku buah naga
adalah disiapkan bahan-bahan yang sudah disebutkan di atas, dan alat-alat seperti
kompor, panci pengukus, baskom, mixer, blender, cetakan, gelas, sendok, pisau
dan serbet. Sebelumnya, semua bahan ditimbang terlebih dahulu sesuai prosedur
di atas. Setelah semua bahan sudah siap, barulah pencampuran dimulai.
Pertama-tama, dicampur gula pasir 250 gr dan telur 25 gr lalu dimixer
hingga mengembang. Setelah itu dimasukkan perlahan susu bubuk 25 gr dan
vanili 10 gr dan dimixer ± 5 menit. Selanjutnya dimasukkan tepung terigu sedikit
demi sedikit, penambahan tepung terigu tidak boleh langsung banyak karena
akan membuat bolu kukus menjadi bantet. Tepung yang kami gunakan hanya
sekitar 250 gr karena adonan dari kelompok lain yang menggunakan tepung
terigu sebanyak 500 gr membuat bolu kukus menjadi sangat bantet dan tidak
menyerupai bolu kukus, jadi kami memperkirakan tepung terigu yang kami pakai
hanya ± 250 gr hingga adonan mengental sesuai keinginan.
Setelah adonan jadi, dimasukkan sari buah naga lalu dimixer dengan
kecepatan rendah hingga tercampur rata dan dimasukkan juga pengembang (sp)
sebanyak 10 gr. Sambil menunggu, dipanaskan panci pengukus yang sudah diisi
dengan air dengan api besar dan penutup panci dilapisi dengan serbet agar air
uapan tidak masuk ke dalam adonan bolu kukus. Setelah adonan jadi,
dimasukkan ke dalam cetakan. Adonan yang dimasukkan ke dalam cetakan
hanya ¾ dari cetakan agar adonan tidak berhamburan saat mengembang. Adonan
yang sudah dicetak dimasukkan ke dalam panci pengukus dan api dikecilkan.
Dikukus bolu kukus buah naga hingga matang.
Cara mengecek kematangan pada bolu kukus adalah sediakan tusuk sate
dan tusuk bolu kukus sampai ke permukaan terbawah. Setelah itu angkat tusuk
sate dan dilihat apakah ada adonan yang menempel di tusuk sate tersebut.
Apabila masih ada adonan yang menempel di tusuk sate, itu artinya bolu kukus
belum masak. Apabila tidak ada adonan yang menempel di tusuk sate, itu artinya
bolu kukus sudah masak sempurna.
Bolu kukus kali ini ditambah dengan sari buah naga agar bolu kukus
terlihat lebih menarik dan pastinya menambah nilai gizi pada bolu kukus, karena
dalam 100 gr buah naga (7 sendok makan) mengandung protein 3,57 gr, vitamin
C 6,4 mg, kalsium 107 mg, dan masih banyak lagi nutrisi lainnya. Bolu kukus
buah naga ini akan menarik perhatian banyak orang karena warnanya yang
menarik yaitu ungu muda yang akan membuat konsumen penasaran dan ingin
merasai bolu kukus buah naga ini. Pengembangan produk bolu kukus buah naga
ini cocok untuk semua kalangan karena tidak mengandung zat-zat yang dapat
membahayakan tubuh, justru produk bolu kukus buah naga ini sehat karena
diproduksi dengan bahan-bahan yang terjamin kualitasnya.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan:
1. Berdasarkan uji organoleptik, bolu kukus buah naga ini memiliki aroma
vanili, rasa yang manis, tekstur yang lembut dan warna merah muda keunguan
karena penambahan sari buah naga.
2. Penambahan sari buah naga pada bolu kukus ini agar menarik minat
konsumen untuk mengkonsumsi bolu kukus buah naga.
3. Selain untuk menarik peminat, penambahan buah naga ini juga untuk
menambah nilai gizi dari bolu kukus agar produk yang dikonsumsi bermafaat
bagi tubuh dan tidak sia-sia untuk dikonsumsi.

5.2. Saran
Saran pada praktikum kali ini adalah agar memperhatikan langkah-langkah
dalam pengolahan bolu kukus buah naga agar pengolahan bolu kukus ini
berhasil. Diharapkan juga kepada dosen pengampu untuk memberi masukan agar
laporan kami semakin baik lagi ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Fimela. (2018, Maret 21). Cara Membuat Kue Bolu Kukus Mekar Merah, Sederhana
dan Lembut. Retrieved from Fimela.com: https://m.fimela.com/lifestyle-
reletionsip/read/3852520/cara-membut-kue-bolu-kukus-mekar-sederhana-dan-
lembut
Ghaisani, N. (2019, Juli 03). Perjalanan Panjang Buah Naga dari Amerika ke
Idonesia. Retrieved from goodnewsfromindonesia.id:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/07/03/buah-naga-dari-tanaman-
hias-hingga-membawa-berkah
Lararenjana, E. (2020, Juni 16). 7 Manfaat Buah Naga Yang Baik Bagi Kesehatan,
Bantu Lancarkan Pencernaan. Retrieved from merdeka.com:
https://m.merdeka.com/jatim/7-manfaat-buah-naga-yang-baik-bagi-kesehatan-
bantu-lancarkan-pencernaan-kln.html
Sopiah, S. S. (2020, Agustus 6). Sejarah Asal Mula Ckae dan Perkembangannya.
Retrieved from mediapakuan.pikiran-rakyat.com:
https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/bentang/pr-63653873/sejarah-asal-
mula-cake-dan-perkembangannya
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai