Anda di halaman 1dari 15

Analisis Rasio Keuangan dan Penganggaran Modal

Disusun untuk memenuhi tugas ujian tengah semester

‘’ manajemen keuanagan ‘’

Dosen pengampu

BQ ARI YUSRINI,MM

Di susun

AHMAD MUHALI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang bertemakan tentang “modal kerja” ini dapat
terselesaikan dalam waktu yang tepat dan juga hasil yang maksimal.
Makalah ini dirancang dan ditulis untuk memenuhi Tugas yang telah diberikan dalam
Mata Kuliah Dasar Manajemen Keuangan dalam proses pembelajaran mata kuliah di
semester 3. Makalah ini dibuat dari berbagai referensi-referensi yang ada di sekitar yang
memungkinkan dalam proses pengumpulan informasi yang sesuai judul makalah.
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa ada kekurangan yang mungkin tidak saya ketahui
dan saya minta maaf sebesar-besarnya jika masih banyak kekeliruan materi terhadap makalah
ini,  dan saya sangat membutuhkan saran serta kritik  para pembaca atau peneliti demi
membangun dan menyempurnakan makalah saya ini.

Kelebuh, 24 desember 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

A. Analisis rasio
keuanagan…………………………………………………………………………………
2
B. Penganggaran modal……………………
………………………………………………………………6
C. Penggunaan teknik penganggaran kapital…………………………………….
……………..7
D. Penyelesaian untuk proyek berbeda
umu……………………………………………………….8

BAB 3
PENUTUP………………………………………………………………………………………
……………..11

BAB 1

1.1 PENDAHULUAN

Latar belakang

 Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk
menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan masing-masing pos yang terdapat
di laporan keuangan seperti Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam periode
tertentu.bertujuan untuk memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan
kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis.

Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi


perusahaansecara keseluruhan. Strategi mencakup perencanaan masa depan perusahaan.
Penganggaran modal secara implisit memerlukan suatu komitmen ke dalam masa depanperusahaan.
Sebagai contoh, pembelian suatu mesin yang memiliki umur ekonomis 10 tahun mencakup periode
waktu yang lama untuk menunggu sebelum hasil akhir dari keputusan tersebut dapat diketahui.
Selama periode waktu 10 tahun ada berbagai kondisi ekonomi dan keuangan yang terjadi dan dapat
meningkatkan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan.

Rumusan masalah

1.jelaskan apa itu rasio keuangan?


2.apa saja jenis-jenis rasio beserta pembagiannya?
3.seperti apa itu penganggaran modal ?

Tujuan penulis

1. Mengetahui tentang rasio keuangan beserta jenis-jenisnya


2. Menjelaskan tentang penganggaran modal beserta teknik dalam pengelolaanya.

BAB 2

Pembahasan

A. Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen
yangsatu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan (financial statement). Analisis
rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan untuk menilai
kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada

laporan keuangan dalambentuk rasio keuangan yang menjelaskan kepada penganalisis mengenai
keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.

Pengertian Analisis rasio keuangan menurut Subramanyam dan Wild (2012:4) yaitu:

Analisis rasio keuangan adalah Bagian dari analisis bisnis atas prospek dan risiko perusahaan untuk
kepentingan pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis melalui evaluasi atas
bisnis lingkungan perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.

Menurut Munawir (2010:64) Analisis rasio keuangan adalah:

Analisis rasio keuangan adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan
(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain,
denganmenggunakan alat analisa berupa rasio yang menjelaskan gambaran kepada penganalisa
tentang baik atau buruk keadaan keuangan perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut
dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

2. Jenis-jenis rasio keuangan

Dalam dunia bisnis secara keseluruhan, yaitu adanya analisis rasio keuangan pada bisnis dan dapat
dibagi kedalam kelompok rasio sebagai berikut ini:

a.Rasio Rentabilitas Atau Probabilitas


Rasio rentabilitas atau probabilitas adalah rasio yang mewujudkan skill perusahaan dalam
menciptakan laba pada periode tertentu serta memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan
efektifitas manajemen perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional.

Rasio probabilitas juga disebut dengan rasio rentabilitas dimana divisualisasikan kemampuan
perusahaan dalam mencapai laba dengan jalan kemampuan serta sumber yang ada yaitu kas, modal,
karyawan perusahaan, penjualan, jumlah cabang perusahaan dan sebagainya.

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :

a. Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


mendapatkan laba kotor dari penjualan.

Rumus menghitung Gross Profit Margin:


Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100%

b. Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan


dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.

Rumus menghitung Operating Income Ratio:


Operating Income Ratio = Penjualan Netto - HPP – Biaya Administrasi &
Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%

c. Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


mendapatkan laba bersih dari penjualan.

Rumus menghitung Net Profit Margin:


Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X
100%

d. Earning Power of Total Investment,rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang
saham.

Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:


Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%

e. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio untuk
mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):


Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%

f. Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk


menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Return on Equity (ROE):


Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%

g. Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio
untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan
pendapatan bagi pemegang saham.
Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:
Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%
b. Rasio Likuiditas
Kemampuan sebuah perusahaan membayar kewajiban finansial jangka pendek merupakan analisis
rasio keuangan bersifat likuiditas. Likuiditas tidak hanya tentang keadaan keuangan perusahaan saja
namun tentang keahliannya merubah aktiva lancar jadi uang kas.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :

a. Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar.

Rumus menghitung Current Ratio:


Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

b. Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar


kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan
berikut surat berharga atau efek jangka pendek.

Rumus menghitung Cash Ratio:


Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%

c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio,rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio:


Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%
c. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Solvabilitas atau leverage ratio merupakan keahlian sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban
keuangan dalam waktu jangka pendek serta jangka panjang jika terjadi likuidasi atau pembubaran
perusahaan. Sedangkan jika perusahaan terjadi solvable maka perusahaan tersebut memiliki aktiva
atau kekayaan yang mencakup pembayaran semua hutang, begitu sebaliknya jika perusahaan tak
mampu membayar hutangnya artinya terjadi insolvable.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :


a. Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.

Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:


Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%

b. Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar


perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.

Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:


Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%
d. Rasio Aktivitas

Untuk mengukur kegunaan dari seluruh sumber daya yang ada maka digunakan rasio aktivitas,
dengan analisa keuangan yang efektif.  Perbandingan bertahap pada penjualan dan investasi dari jenis
rasio yang dilibatkan pada aktiva keuangan. Selain itu adanya persediaan aktiva tetap serta yang lain
merupakan tolak ukur adanya rasio aktivitas ini.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas atau rasio aktivitas antara lain :

a. Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap
penjualan.

Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:


Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Total Aktiva X 100%

b. Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih
(Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari
perusahaan.

Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:


Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan  / Modal Kerja Bersih X 100%

c. Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang
dimiliki terhadap penjualan.
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan aktivatetap yang dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan
pendapatan.

Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio:


Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Aktiva Tetap X 100%

d. Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran


persediaan yang dimiliki terhadap penjualan.

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang
efisien.

Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:


Inventory Turn Over Ratio = Penjualan  / Persediaan X 100%

e. Average Collection Period Ratio,rasio untuk mengukur  berapa lama waktu yang
dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen.

Rumus menghitung Average Collection Period Ratio:


Average Collection Period Ratio = Piutang X 365  / Penjualan  X 100%

f. Receivable Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang


dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata.

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang
ditanamkan dalam piutang rendah.

Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio:


Receivable Turn Over Ratio = Penjualan  / Piutang Rata-Rata X 100%
B. Penganggaran Modal

1.Definisi penganggaran modal

Keputusan investasi sering disebut sebagai penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses
kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan
penilaian aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang, yang mempunyai titik
awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).

2.klasifikasi proyek dalam penganggaran kapital

a. Replacement,perawatan bisnis

Contoh:mengganti perawatan yang rusak

b. Replacement,pengurangan

Contohnya:mengganti peralatan yang sudah ketinggalan jaman sehingga mengurangi biaya

c. Eksparasi produk atau pasar yang sudah ada

d. Eksparasi ke produk atau pasar yang baru

e. Peroyek keamanan atau lingkungan

f. Penelitian dan pengembangan

g. Kontrak-kontrak jangka panjang

h. Lain-lain

Contohnya:bangunan kantor,tempat parkir dan transportasi perusahaan

C. Penggunaan teknik penganggaran kapital

Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering digunakan
antara lain:

1. Payback period

Payback period” adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan “proceeds” atau aliran kas neto (net cash flows). Dengan demikian
payback period dari suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Apabila proceeds setiap
tahunnya sama jumlahnya, maka payback period dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara
membagi jumlah investasi dengan proceeds tahunan.
2. Net present value

“Net present value” adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai sekarang dari
investasi. Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah menghitung present value dari
penerimaan dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi. Keputusan dari penilaian dengan metode ini bila selisih antara PV dari cash flow lebih besar
berarti nilai NPV bernilai positif, artinya investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila
selisih PV dari cash flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang tidak
layak.

3. Internal rate of return

Metode penilaian usul-usul investasi lain yang menggunakan “discounted cash flow” ialah apa
yang disebut metode “internal rate of return”. Pengertian “internal rate of return” itu sendiri dapat
didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang
diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari
pengeluaran modal (PV of capital outlays). Pada dasarnya “internal rate of return” harus dicari dengan
cara “trial and error” dengan cara coba-coba.

D. Penyelesaian untuk proyek berbeda umur

PROYEK BERBEDA UMUR

Saat kita melakukan investasi, seringkali kita diperhadapkan dengan pilihan proyek-proyek dengan
umur hidup ekonomis yang berbeda. Untuk memilih proyek yang terbaik , tentu harus diperhitungkan
perbedaan umur ini. Diasumsikan proyek-proyek ini dapat dilaksanakan terus tanpa batas waktu. Hal
ini berarti saat proyek tersebut selesai, maka proyek sejenis dapat mulai dilaksanakan kembali.

Untuk mudahnya dapat dilihat pada ilustrasi sbb :

Sebuah perusahaan berencana untuk melakukan ekspansi dan harus memilih 1 dari 2 mesin yang
ditawarkan. Mesin-mesin ini memiliki umur ekonomis yang berbeda. Pada akhir umur ekonomisn,
penggantian mesin perlu dilakukan. Bagaimana memilih di antara kedua mesin yang bersifat eksklusif
mutual tersebut?

Contoh : Proyek S dan L yang masing-masing memerlukan biaya investasi (initial cost) sebesar Rp
100 juta bersifat eksklusif mutual dan harus diganti pada akhir umur ekonomisnya.

Proyek S berumur ekonomis 2 tahun dengan perkiraan arus masuk (cash inflow) sebesar Rp 60 juta /
tahun.

Proyek L berumur ekonomis 4 tahun dengan perkiraan arus masuk (cash inflow) sebesar Rp 33,5 juta
/ tahun.

Dengan return yang diharapkan sebesar 10% (=r), mana yang lebih baik?

Jawab  (dalam jutaan rupiah) :

NPV Proyek S = -100 + 60 / (1+10%)^1 + 60 / (1+10%)^2 = 4.132


NPV Proyek L = -100 + 33,5 / (1+10%)^1 + 33,5/(1+10%)^2 + 33,5/(1+10%)^3 + 33,5/(1+10%)^4 =
6.190

Bila mengabaikan perbedaan umur ekonomis, maka NPV Proyek L (6.190) > NPV Proyek S (4.132)
sehingga seakan-akan kita harus memiih poryek L. Tentu kesimpulannya jadi menyimpang.

Bila digunakan rantai penggantian (replacement chain approach) maka Proyek S akan diulang
kembali sehingga akan kembali menghasilkan nilai NPV sebesar 4.132 pada tahun kedua (karena
dilakukan investasi kembali sebesar Rp 100 juta pada akhir tahun kedua dan pada tahun ketiga dan
keempat masing-masing memperoleh arus masuk (cash inflow) sebesar Rp 60 juta/tahun.

Adapun nilai NPV pada tahun ke 0 menjadi 4.132 / (1+10%)^2 = 3.415.

Dengan demikian NPV Proyek S dengan 1 kali pengulangan menjadi = 4.132 + 3.415 = 7.547.

Kesimpulannya , dengan menyamakan umur proyek S dan L menjadi 4 tahun maka NPV proyek S
menjadi 7.547 alias lebih besar dari NPV proyek L (6.190) dengan demikian Proyek S lebih layak
dibandingkan Proyek L.

Pendekatan rantai penggantian ini memiliki kelemahan. Pada kasus di atas, proyek S cukup diulang
sekali saja sedangkan proyek L tidak perlu diulang agar sama-sama memiliki umur ekonomis yang
sama (4 tahun). Bagaimana umur keduanya sangat berbeda? Contoh : bila umur proyek S 5 tahun
sedangkan umur proyek L 7 tahun. Maka untuk menyamakannya , pertama-tama dicari terlebih
dahulu KPK (kelipatan persekutuan terkecil) nya yakni sebesar 5 x 7 =35 (karena baik bilangan 5 dan
7 , keduanya bilangan prima yakni bilangan yang hanya dapat dibagi dengan bilangan itu sendiri dan
dengan angka 1). Tentu menghitung NPV proyek S dan proyek L memakan waktu cukup lama,
karena proyek S harus diulang 7 kali sedangkan proyek L harus diulang 5 kali.

Untuk mengatasi masalah ini, diasumsikan bahwa kedua proyek akan dapat diulang terus sampai
waktu yang tak terhingga. Sehingga untuk mencari NPV nya masing-masing harus dikali dengan
angka pengganda (multiplier)

                                                                     (1+r)^t

Rumus angka penggada adalah = _______________

                                                                    (1+r)^t  - 1

Di mana r adalah return (tingkat hasil) yang diharapkan (dinyatakan dalam persentase)

                t adalah umur awal setiap proyek sebelum disesuaikan.

NPV masing-masing proyek menjadi (dalam jutaan rupiah) : NPV masing-masing proyek x angka
pengganda

-          Proyek S = 4.132 x (1+10%)^2 / [(1+10%)^2 – 1] = 4.132 x 5,761904762 = 23.808,19048

-          Proyek L = 6.190 x (1+10%)^4 / [(1+10%)^4 – 1] = 6.190 x 3,154708 = 19.527,64275

NPV Proyek S (23.808) > NPV Proyek L (19.528) sehingga Proyek S yang dipilih. Jadi
kesimpulannya sama dengan kesimpulan di atas.

Cara lain adalah dengan menggunakan pendekatan Anuitas Tahunan Ekuivalen (Equivalent
Annual Annuity Approach) yakni dengan mencari arus kas tahunan konstan yang nilai
sekarangnya sama dengan NPV proyek tersebut.
Caranya dengan membagi NPV proyek dengan PVaIF (Faktor Bunga dari Nilai Sekarang
Anuitas)

PVa IF = (1 – 1/(1+r)^t) / r

PVaIF (10%,2) = 1,73553719

PVaIF (10%,4) = 3,169865

Dengan demikian nilai Anuitas Tahunan Ekuivalen (ATE, dalam jutaan rupiah) :

-          Proyek S = 4.132 / 1,73553719 = 2.381

-          Proyek L = 6.190 / 3,169865      = 1.953

Karena arus kas tahunan yang diterima Proyek S (2.381) > Proyek L (1.953) maka Proyek S
lebih layak dibanding proyek L.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen
yangsatu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan (financial statement). Analisis
rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan untuk menilai
kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada
laporan keuangan dalambentuk rasio keuangan yang menjelaskan kepada penganalisis mengenai
keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.
Daftar pustaka

Ferry Rinaldi,analisis laporan dan Rasio Keuangan perusahaan,(kembar.pro) dilihat 24 nov.2020


jam.13.00 wita

Sang pemulung kisah,proyek berbeda umur(unequal life),27 november 2012,dilihat 24 nov.2020


jam 15.00

Ardiprawiro.SE.MMSI,penganggaran modal,universjtas gunadarma,2015/2016.

Anda mungkin juga menyukai