Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

Konseling Pra-Nikah

“Konsep Dasar Konseling Pranikah dan Pernikahan”

Sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai tugas matakuliah

Konseling Pranikah

Dosen :

Dra. Zikra, M.Pd., Kons.

Disusun Oleh :

Nabilla Amron

18006043

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
Pengertian Pengertian
Perbedaan
Konseling Pernikahan
Konseling
suatu bimbingan yang diberikan pernikahan adalah salah satu
kepada calon pasangan suami Perbedaan antara konseling anjuran agama kepada seluruh
dan istri tentang suatu pranikah, konseling perkawinan manusia yang berakal dan
pernikahan yang nantinya dan konseling keluarga itu bisa mampu secara emosional dan
menjadi bekal bagi calon dilihat dari sasaran dan tujuan financial sesuai dengan aturan
pasangan dalam membangun dari setiap layanan konseling ini konkrit dalam agama.
rumah tangga yang harmonis
(Wadi, 2020).

Fungsi dan
Tujuan
KONSEP
Salah saatu fungsi pernikahan
DASAR
menurut tafsir agama adalah
KONSELI
untuk menciptakan ketentraman
NG
dan kedamaian diantara dua
PRANIKA
orang anak manusia, yaitu laki-
laki dan perempuan dalam suatu
ikatan ikrar janji suci atas nama
Tuhan.

Undang- Undang-
undang undang
sepasang mempelai yang sedang Undang-undang Nomor 16 tahun
melaksanakan ijab qabul namun 2019 menjadi UU yang
setelah itu mempelai pria membahsa tentang perkawinan,
menalak sang wanita disaat dimana UU ini juga menjadi
setelah ijab tadi perubahan dari UU sebelumnya
yaitu UU No. 1 Tahun 1974.
KONSEP DASAR KONSELING PRANIKAH DAN PERNIKAHAN
A. Pengertian Konseling Pranikahan
Mengenai pengertian dari konseling pranikah, telah dijelaksan
dalam aturan departemen agama Nomor Dj. 11/491 pada tahun 2009
terkait kasus pasangan pengantin dalam pasal 1 ayat (2) bahwa yang
dimaksud dengan konseling pranikah merupakan pemberian pengetahuan
sebagai bekal, pemahaman serta keterampilan dalam keluarga dengan
waktu yang cepat kepada kedua pasangan pengantin terkait kehidupan
dalam berumah tangga. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling pranikah
merupakan suatu bimbingan yang diberikan kepada calon pasangan suami
dan istri tentang suatu pernikahan yang nantinya menjadi bekal bagi calon
pasangan dalam membangun rumah tangga yang harmonis (Wadi, 2020).
B. Perbedaan Konseling Pranikah, Konseling Perkawinan dan Konseling
Keluarga
Perbedaan antara konseling pranikah, konseling perkawinan dan
konseling keluarga itu bisa dilihat dari sasaran dan tujuan dari setiap
layanan konseling ini. Seperti konselig pranikah, dimana sasaran dari
konselig ini ialah para calon suami dan istri yang akan melangsungkan
pernikahan dengan tujuan memberi bekal tentang kehidupan berkeluarga
nantinya. Adapun konseling perkawinan, dimana sasarannya ialah para
pasangan suami istri yang diberikan bimbingan tentang kehidupan
berumahtangga. Sedangkan konseling keluarga merupakan layanan yang
diberikan kepada seluruh anggota keluarga yaitu suami, istri dan anak
(http://iqbalaneh.blogspot.com/).
C. Pengertian Penikahan
Pernikahan merupakan fitrah setiap manusia. pernikahan adalah
salah satu anjuran agama kepada seluruh manusia yang berakal dan
mampu secara emosional dan financial sesuai dengan aturan konkrit dalam
agama. Pernikahan bukan hanya legalitas hubungan biologis antara pria
dan wanita, melainkan kesetaraan emosional, fungsional dan transaksional
(Wadi, 2020).
D. Fungsi dan Tujuan Pernikahan
Salah saatu fungsi pernikahan menurut tafsir agama adalah untuk
menciptakan ketentraman dan kedamaian diantara dua orang anak
manusia, yaitu laki-laki dan perempuan dalam suatu ikatan ikrar janji suci
atas nama Tuhan. Fungsi berikutnya dari pernikahan ialah melahirkan
keturunan. Dimana keturunan yang dimaksud tidak hanya bersifat biologis
melainkan untuk kepentingan pewarisan ajaran. Selain itu juga yang
terpenting fungsi dari pernikahan adalah menghindari praktik hubungan
diluar nikah atau berzinah (Affiah, 2004).
E. Undang-undang Pernikahan
Undang-undang Nomor 16 tahun 2019 menjadi UU yang
membahsa tentang perkawinan, dimana UU ini juga menjadi perubahan
dari UU sebelumnya yaitu UU No. 1 Tahun 1974. Perubahan norma
dalam UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ini menjangkau batas
usia untuk melakukan perkawinan, perbaikan norma menjangkau dengan
menaikkan batas minimal umur perkawinan bagi wanita. Dalam hal ini
batas minimal umur perkawinan bagi wanita dipersamakan dengan batas
minimal umur perkawinan bagi pria, yaitu 19 (sembilan belas) tahun.
Batas usia dimaksud dinilai telah matang jiwa raganya untuk dapat
melangsungkan perkawinan agar dapat mewujudkan tujuan perkawinan
secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang
sehat dan berkualitas. Diharapkan juga kenaikan batas umur yang lebih
tinggi dari 16 (enam belas) tahun bagi wanita untuk kawin akan
mengakibatkan laju kelahiran yang lebih rendah dan menurunkan resiko
kematian ibu dan anak. Selain itu juga dapat terpenuhinya hak-hak anak
sehingga mengoptimalkan tumbuh kembang anak termasuk pendampingan
orang tua serta memberikan akses anak terhadap pendidikan setinggi
mungkin(https://www.jogloabang.com/) .
F. Isu Terkini Terkait Pernikahan
Untuk isu terkini terkait dengan pernikahan, beberapa bulan lalu
sempat viral, dimana sepasang mempelai yang sedang melaksanakan ijab
qabul namun setelah itu mempelai pria menalak sang wanita disaat setelah
ijab tadi (https://www.sindonews.com/). Hal-hal seperti ini lah yang harus
dihindarkan dari suatu pernikahan, maka karena itu urgensi dari konseling
pranikah dibutuhkan untuk membekali para calon pengantin untuk tahu
bagaimana nantinya menyikapi permasalahan-permasalahan atau hal-hal
apa saja yang akan terjadi didalam jenjang pernikahan.

KEPUSTAKAAN

Affiah, N. D. (2004). Perkawinan dan Agama-agama (Teropong Ulang terhadap


Tujuan, Fungsi dan Aturan Perkawinan). Musãwa Jurnal Studi Gender dan
Islam, 3(2), 135-149.

http://iqbalaneh.blogspot.com/2014/01/konseling-perkawinan-a.html Ditelusuri
Pada 26 Agustus 2021 Pukul 09:10 PM.

https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-16-2019-perubahan-uu-1-1974-
perkawinan Ditelusuri pada 26 Agustus 2021 Pukul 09:15 PM.

https://www.sindonews.com/topic/12/pernikahan Ditelusuri Pada 26 Agustus


2021 Pukul 09:20 PM.

Wadi, H. (2020). Konseling Pra-Nikah dengan Pendekatan Islami Bagi Remaja


Menggunakan Al-Qur’an Dalam Meminimalisir Perceraian. Jurnal Al-Irsyad:
Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(1), 123-136.

Anda mungkin juga menyukai