Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. PENDAHULUAN
1.1 Feature yang Dimiliki ProcessAnalyst
ProcessAnalyst digunakan untuk membuat model beraliran data (data flow model), yang disini
disebut PAM (ProcessAnalyst Model). Hal-hal yang dapat dilakukan:
- Membuat data flow diagram (DFD)
- Menggunakan simbol yang berhubungan dengan metode yang di-support, yaitu: OMT,
Yourdon/DeMarco, Gane&Sarson, dan SSADM
- Membuat hirarki proses
- Mengkustomisasi dan mencetak model report
- Menggunakan data item dari Conceptual Data Model (CDM)
- Penggunaan teknologi OLE untuk me-link model dengan aplikasi lain.
-1-
2. Komponen Aplikasi ProcessAnalyst
Menu
Toolbar
Tools
Workspace
Seperti tampak pada gambar di atas, maka tampilan program terdiri dari komponen-komponen:
1. Menu, terdiri dari 8 komponen menu utama, yaitu File, Edit, Dictionary, Arrange, Format, View,
Window, dan Help.
2. Toolbar, merupakan shortcut yang menunjuk pada sub menu yang paling sering diakses.
3. Tools, digunakan untuk menggambar objek-objek dalam model yang bersangkutan.
4. Workspace, digunakan untuk tempat meletakkan objek-objek yang dipilih.
-2-
3. Pembuatan Root Process
Langkah pertama dalam membuat model adalah membuat root process, yaitu fungsi yang
mengelompokkan semua fungsi lain dalam domain analisis. Dari root process inilah proses-proses
lain dapat diturunkan.
-3-
3.4 Membuat Data Store
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Klik Data Store pada Tools. Dalam Tools digambarkan sebagai dua garis sejajar dengan warna
putih di antara kedua garis tersebut.
2. Klik pada workspace.
Simbol data store akan muncul di tempat yang diklik dengan label Stor_n, di mana n merupakan
jumlah objek dengan urutan penciptaan objek.
3. Klik kanan pada data store yang baru dibuat, kemudian pilih menu Properties maka akan tampil
Data Store Properties.
4. Ketikkan nama data store pada textbox Name.
5. Klik tombol yang terdapat disamping textbox Code, sehingga nama code secara otomatis
sama dengan nama data store.
6. Klik OK, maka label Stor_n tadi akan berganti menjadi nama data store.
Tampilan flow dapat diatur sehingga tidak akan tumpang tindih dengan flow lain. Misalnya saja titik
pusat flow yang terdapat pada suatu proses dapat diatur dipatahkan bentuknya. Caranya:
1. Pilih flow yang akan dibengkokkan.
2. Tekan CTRL sambil meng-klik bagian tengah flow.
3. Drag flow ke arah lain untuk membuatnya patah.
Atau flow dapat diatur bentuknya dengan cara:
1. Klik kanan data flow, kemudian pilih menu Line Style.
2. Pilih salah satu style atau bentuk data flow yang tersedia.
-4-
4. Medekomposisikan (Decompose) Root Process
Root process merupakan proses pada tingkatan teratas hirarki proses (atau dalam konteks DFD
disebut juga DFD level 0). Root process merupakan suatu proses yang melingkupi proses-proses lain.
Untuk mengidentifikasikan proses-proses lain ini, maka dilakukan dekomposisi terhadap root
process.
-5-
5. Memeriksa Model
ProcessAnalyst dapat memeriksa apakah suatu PAM secara metodologi sudah benar. Adanya pesan
error dan warning menandakan masih terdapat masalah dalam PAM.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Pilih menu Dictionary | Check Model. Maka akan muncul window yang menunjukkan proses
pemeriksaan dan akan menampilkan pesan error dan warning. Pesan terakhir menunjukkan
apakah model benar atau tidak.
2. Klik OK.
6. Mengatur Tampilan
6.1 Menambahkan Title Box
Title box adalah kotak yang berisi informasi tentang model yang sedang dibuat.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Pastikan bahwa kita sedang berada di root process dengan memilih menu Window.
2. Pilih menu Edit | Add Title, maka title box akan muncul di tengah-tengah model.
3. Klik kanan pada title box, kemudian pilih menu Properties maka akan tampil Subprocess
Properties.
4. Ketikkan nama proyek pada textbox Project Name, kemudian klik tombol yang terdapat
disamping textbox Project Code, sehingga nama code secara otomatis sama dengan nama
proyek.
5. Ketikkan nama proses pada textbox Name, kemudian klik tombol yang terdapat disamping
textbox Code, sehingga nama code secara otomatis sama dengan nama proses.
6. Isikan nama Anda pada textbox Author.
7. Isikan versi model yang sedang dibuat pada textbox Version.
8. Klik OK.
-6-
6.4 Mencetak Model
Bila suatu model dicetak, maka yang dicetak adalah proses yang sedang ditampilkan pada layar.
Langkah-langkahnya:
1. Pilih File | Print Graphics.
2. Klik OK.
Latihan
1. Buatlah Data Flow Diagram (DFD) level 0 sampai level 2 untuk SafeHome Software berikut
dengan menggunakan Power Designer 6.
2. Buatlah DFD untuk kasus Proyek Akhir I dengan menggunakan Power Designer 6.
-7-
Display Information Control Panel
Display
User Commands and Data
Control Panel
0
SafeHome Alarm
Software Alarm Type
Sensors
Sensor Status
Telephone Line
Process Model
Project : SafeHome Software
Model : SafeHome Software
Author : Metta Santiputri Version 1.0 05/04/2004
-8-
2
Control Configure Configuration Data
Panel Configure Request
System
Configuration
Information
1 Start Stop
Configuration Data
Interact
[User Commands and Data] With User
3
Activate
Deactivate Activate Deactivate Msg
System
Configuration Data
4 5
Display
Process Valid Id Msg [Display Information] Control Panel
Messages
Password Password and Status Display
Alarm
6
[Sensor Status] Sensor Information
Sensors Monitor
Sensors
[Alarm Type]
+
Telephone Line
[Telehone Number Tones]
-9-
6.3
Sensor Id Type Location
Format for
Display [Sensor Information]
Display Messages and Status
Configuration
Information
6.4
[Alarm Type]
Alarm
Generate Alarm
6.2 Signal
[Sensor Status]
6.1
6.5
Read
Sensors [Telehone Number Tones]
Dial Phone Telephone Line
Telephone Number
Sensors
- 10 -