MUG2A3/ Matematika Diskret

Mahmud Imrona – Rian Febrian Umbara

Pemodelan dan Simulasi

Himpunan

1 02/09/2016 4:46:03
 Sifat Operasi Himpunan

2 02/09/2016 4:46:03
Hukum-hukum Himpunan
1. Hukum identitas: 5. Hukum involusi:
a. A  Ø = A a. =A
b. A  U = A 6. Hukum penyerapan
2. Hukum (absorpsi):
null/dominasi: a. A  (A  B) = A
a. A  Ø = Ø b. A  (A  B) = A
b. A  U = U 7. Hukum komutatif:
3. Hukum komplemen: a. A  B = B  A
a. A  Ā = U b. A  B = B  A
b. A  Ā = Ø 8. Hukum asosiatif:
4. Hukum idempoten: a. A  (B  C) = (A  B)  C
a. A A=A b. A  (B  C) = (A  B)  C
b. A A=A
3 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret
Hukum Distributif dan De Morgan
9. Hukum distributif:
a. A  (B  C) = (A  B)  (A  C)
b. A  (B  C) = (A  B)  (A  C)

10. Hukum De Morgan:

a. =
A B A B
b. =
A B A B
11. Hukum 0/1
a. U
b. U  

4 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

Dualitas
Prinsip dualitas: dua konsep yang berbeda dapat
dipertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang
valid.

Misalkan S adalah suatu kesamaan (identitas) yang

melibatkan himpunan dan operasi: ,  , dan komplemen.
Jika S* diperoleh dari S dengan mengganti:

   ,    , Ø  U, U  Ø sedangkan komplemen
tetap seperti semula,

maka identitas S* valid dan disebut dual dari identitas S.

5 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

Contoh Dualitas
Hukum de Morgan pertama merupakan dualitas
dari hukum de Morgan kedua dan sebaliknya:
(A  B)C = AC  BC {hukum de Morgan pertama}
Pada ruas kiri gantilah:  dengan 
Pada ruas kanan gantilah:  dengan 
Maka didapat :
(A  B)C = AC  BC {hukum de Morgan kedua}

6 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3/ Matematika Diskret

Teorema Beda Setangkup (Symmetric Difference)

TEOREMA: Beda setangkup memenuhi sifat-sifat

berikut:
(a) A  B = B  A {hukum komutatif}
(b) (A  B )  C = A  (B  C ) {hukum asosiatif}

7 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

Sifat CARTESIAN PRODUCT (PERKALIAN CARTESIAN)

Jika A dan B merupakan himpunan berhingga,

maka: A  B = A . B.
Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a),
dengan kata lain (a, b)  (b, a).
Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A  B 
B  A dengan syarat A atau B tidak kosong.
Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A = 

8 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

Contoh 1 Pembuktian Identitas Himpunan dengan sifat

Tunjukan bahwa persamaan himpunan di bawah

ini adalah valid:
B  (B – A) = B – A
Jawab:
B  (B – A) = B  (B  AC) {Definisi operasi selisih}
= (B  B)  AC {Hukum komutatif}
= B  AC {Hukum idempotent}
=B–A {definisi operasi selisih}

9 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

Contoh 2 Pembuktian Identitas Himpunan dengan sifat

Tunjukan bahwa persamaan himpunan di bawah

ini adalah valid:
A  (B – AC) = A

Jawab:
A  (B – AC) = A  (B  (AC)C) {definisi operasi selisih}
= A  (B  A) {karena B  A  A}
=A

10 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

Prinsip Inklusi-Eksklusi
Untuk dua himpunan A dan B:
• AB=A+B–AB
• AB=A+B– 2AB

Untuk tiga buah himpunan A, B, dan C, berlaku

• ABC=A+B+C–AB–AC–BC+ABC

Bagaimana untuk n himpunan?

– Irisan dengan jumlah himpunan ganjil: +
– Irisan dengan jumlah himpunan genap: -

11 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

Contoh Prinsip Inklusi-Eksklusi
Berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang
habis dibagi 3 atau 5?

Penyelesaian:
A = 100/3 = 33,

B = 100/5 = 20,

A  B = 100/15 = 6

A  B = A + B – A  B = 33 + 20 – 6 = 47

Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5.

12 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

Partisi
Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan
himpunan bagian tidak kosong A1, A2, …, An
sedemikian sehingga:
• A1  A2  …  An = A, dan
• Ai  Aj =  untuk i  j, i, j = 1, 2, ..., n

Contoh : Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8},

• maka { {1}, {2, 3, 4}, {7, 8}, {5, 6} } adalah
partisi dari A.
• maka {{1, 2}, {3, 4}, {5, 6}, {7, 8}} juga
partisi dari A.

13 02/09/2016 4:46:03 MUG2A3 Matematka Diskret

 THANK YOU
02/09/2016 4:46:03
14