Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Biosains Pascasarjana Vol.

20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran Terhadap


Ekspresi MMP 9 Dan Luas Lesi Endometriosis Pada
Mencit Model Endometriosis

Stefani Angel Kumalasari1, Hendy Hendarto 2, Widjiati 3


1
Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
Surabaya
2
Departemen Obstetri Dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga,
RSUD Dr. Soetomo
3
Departemen Embriologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga e-mail :
stefaniangel11@gmail.com

Abstrak
Pada endometriosis, ekspresi MMP 9 ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi.Sekresi
MMP 9 disebabkan oleh aktivasi ROS di rongga peritoneum dan menyebabkan peningkatan
stres oksidatif. Peningkatan aktivitas MMP 9 pada endometriosis dapat memfasilitasi invasi yang
mengakibatkan pembentukan lesi endometriosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L.) pada dosis 14,28 dan 56 mg / 20 gBB
terhadap ekspresi MMP 9 dan luas lesi endometriosis pada mencit model endometriosis.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Dua puluh empat tikus betina
digunakan sebagai sampel dan dibagi menjadi 4 kelompok: 1 kelompok kontrol dan 3
kelompok perlakuan. Keduanya, kelompok kontrol dan kelompok perlakuan diinduksi dan
dijadikan model endometriosis selama 14 hari. 14 hari berikutnya, Na-CMC 0,5% diberikan
kepada kelompok kontrol, sedangkan ekstrak Phyllanthus niruri L. pada dosis 14, 28 dan 56 mg /
20 gBB diberikan kepada kelompok perlakuan secara oral. Luas lesi endometriosis pada rongga
peritoneum diperiksa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
pada ekspresi MMP 9 dengan rata-rata (± SD) K1, K2, K3, K4 sebesar 2.19±1.77, 0.19±0.13,
0.14±0.13, 0.08±0.14 dan luas lesi endometriosis pada K1, K2, K3, K4 adalah 120.04±100.09,
73.86±36.72, 69.08±15.73, 25.53±3.51. Kesimpulannya, ekspresi MMP 9 dan lesi endometriosis
secara signifikan lebih rendah pada kelompok yang diobati dengan ekstrak Phyllanthus niruri L.
herbal.

Kata kunci : ekstrak meniran, endometriosis, ekspresi MMP 9, luas lesi endometriosis

56
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

Abstract
On endometriosis, expression of MMP 9 found in higher concentration. MMP 9 secretion
is caused by the activation of Reactive Oxygen Species (ROS) release in the peritoneal cavity and
causes increased oxidative stress. Increased MMP 9 activity in endometriosis can facilitates
invasion resulting in the formation of endometriosis lesions. The objective of this study was to
know the effect of Phyllanthus niruri L. extract at dose 14, 28 and 56 mg/20 g weight on expression
of MMP 9 and endometriosis lesion vast on mice Mus musculus with endometriosis. This study was
a laboratory experimental research. Twenty four mice were used as samples and divided into 4
groups : 1 control group and 3 treatment groups. Both of control group and treatment groups
were induced as model of endometriosis for 14 days. The next 14 days, Na-CMC 0.5% was given
to control group, while Phyllanthus niruri L. extract at dose 14, 28 and 56 mg/20 g weight were
given to treatment groups orally. Endometriosis lesion vast on peritoneal cavity were examined.
Result showed that there was significantly differences on MMP 9 expression with mean (± SD)
in K1, K2, K3, K4 are 2.19±1.77, 0.19±0.13, 0.14±0.13, 0.08±0.14 and endometriosis lesion vast
in K1, K2, K3, K4 120.04±100.09, 73.86±36.72, 69.08±15.73, 25.53±3.51. in conclusion, the
expression of MMP 9 and endometriosis lesion vast are significantly lower in groups treated with
Phyllanthus niruri L. herbs etanol extract.

Keywords : Phyllanthus niruri L. extract, endometriosis, MMP 9 expression, endometriosis


lesion vast
1. PENDAHULUAN endometriosis terjadi pada wanita usia
produktif (Widhi, 2007).
Penatalaksaan pada penderita endometriosis
Endometriosis adalah kelainan reproduksi
digolongkan menjadi dua yaitu
multifaktorial yang kompleks yang
penatalaksaan medis dan
ditemukan 10-15% pada wanita dewasa dengan penatalaksanaan bedah. Penatalaksaan medis
rentang usia antara 25-35 tahun. Kelainan ini pada penderita endometriosis dilakukan
terjadi ketika kelenjar endometrium dan stroma dengan pemberian terapi hormonal dan
tumbuh secara ektopik pada permukaan analgesik seperti nonsteroid anti-inflamatory
ovarium, peritoneum pelvis, saluran tuba, dan drugs (NSAIDs). Pemberian terapi hormonal
rahim (Cureton, 2013). pada penderita endometriosis dapat
Endometriosis merupakan penyebab umum meminimalisir nyeri dan progresivitas
morbiditas pada wanita usia reproduktif penyakit, akan tetapi pemberian terapi ini
(Giudice, 2010). Endometriosis telah masih memiliki efek samping jika diberikan
ditemukan pada 6-10% dari wanita usia dalam jangka panjang. Efek samping yang
prodeuktif, sekitar 50-60% dari wanita dan dapat terjadi diantaranya adalah hipoestrogen
remaja perempuan ditemukan dengan nyeri yang dapat menghambat folikulogenesis dan
panggul, dan terdapat sekitar 50% wanita yang ovulasi (Guyton and Hall, 2012).
ditemukan dengan infertilitas (Ozawa et al,. Berdasarkan hal tersebut telah banyak
2006). Angka kejadian endometriosis penelitian dilakukan untuk mencari obat-
ditemukan meningkat setiap tahunnya, akan obat alternative dalam menekan
tetapi data pastinya masih belum diketahui. progresivitas penyakit endometriosis dengan
Pada penilitiannya, Jacob (2007) menuliskan efek samping minimal. Berbagai penelitian
bahwa angka kejadian endometriosis di dilakukan untuk mencari sel, sitokin, gen
Indonesia belum bisa diperkirakan karena ataupun enzim yang berperan pada
masih belum ada studi epidemiologik yang endometriosis dan dianggap berpengaruh
dilakukan. Berdasarkan dari data di rumah terhadap pathogenesis dan progresivitas
sakit, diketahui angka kejadian endometriosis endometriosis. Salah satu enzim yang
sekitar 13,6 – 69,5% pada kelompok ditemukan berpengaruh pada endometriosis
endometriosis dengan infertilitas. Bila adalah matrix metalloproteinase 9 (MMP 9)
persentase tersebut dihubungkan dengan (Weigel, 2012). Endometrium pada
jumlah penduduk yang ada, maka dapat endometriosis mengalami peningkatan ekspresi
diperkirakan sekitar 13 juta penderita atas grup spesifik enzim proteolitik yaitu
Matrix Metalloproteinase (MMPs) dan Tissue
57
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

Inhibitor Matrix Metalloproteinase (TIMPs), kurang sensitif akan hormon progesterone dan
akibatnya terjadi implantasi sel endometrium adanya aktivitas sitokin yang meningkat akan
ektopik. Misregulasi dari sintesis MMP dan menstimulasi peningkatan aktivitas MMP di
sekresi dari lesi endometriosis bergabung endometriosis dan memudahkan invasi
dengan sejumlah TIMP-1 pada cairan sehingga mengakibatkan terbentuknya lesi
peritoneum, kemudian mengubah komponen endometriosis (Kyama et al., 2003; Rizk and
matriks fungsional disekitar cairan peritoneum Abdalla, 2003). Sekresi MMP 9 diakibatkan
dan menginduksi perilaku agresif serta oleh teraktivasinya pelepasan Reactive Oxygen
memfasilitasi invasi sel ektopik (Liu et al.,
Species (ROS) di rongga peritoneum dan
2002).
menyebabkan oksidatif stres meningkat
Matrix metaloproteinase (MMPs)
merupakan enzim proteolitik yang memiliki (Snehasikta, 2008).
peran penting dalam pemodelan ulang Tumbuhan telah diketahui memiliki
matriks ekstraselular pada jaringan normal, banyak manfaat dalam menjaga kesehatan
namun juga berkontribusi pada patologi seperti masyarakat, khususnya dinegara
invasi tumor (Matrisian, 1992). Matrix berkembang. Menurut WHO, di Negara
Metaloproteinase (MMP) adalah enzim entero berkembang mayoritas penduduknya
peptidase kalsium yang teraktifasi oleh seng, menggunakan pengobatan tradisional (
berfungsi untuk mendegradasi atau ±80% ). Obat tradisional lebih banyak dipilih
menghancurkan matrik ekstra seluler seperti dibandingkan dengan obat modern karena
kolagen, elastin, gelatin, matrik glikoprotein efek samping yang mungkin ditimbulkan.
dan proteoglikan. Peningkatan ekspresi MMP Sedangkan obat tradisional yang terbuat dari
9 dapat menyebabkan kelainan patologis herbal diketahui memiliki efek samping
sehingga fungsi homeostatis terganggu. Matrix yang lebih kecil. Obat tradisional telah banyak
metalloproteinase 9 (MMP 9) adalah salah satu digunakan di masyarakat dan terbukti
dari keluarga MMP yang mengandung lebih menguntungkan dibandingkan dengan
gelatinase. Ekspresi dari MMP ini pada
obat modern. Tanaman yang berkhasiat
endometrium dengan endometriosis adalah
miss-regulate dan dapat berkontribusi pada sebagai obat herbal salah satunya adalah
pembentukan lesi endometriosis ektopik di ekstrak phyllanthus niruri (meniran).
rongga peritoneum (Osteen, 1996; Cox, 2000; Meniran adalah tanaman obat yang
Bruner, 1997). mengandung senyawa lignin, alkaloid,
Pada penelitian sebelumnya menyatakan flavonoid dan triterpenoid. Kandungan
bahwa ekspresi MMP 9 ditemukan meningkat dari senyawa flavonoid dalam meniran ini
pada sel endometriosis ektopik. Sama hal nya memiliki aktivitas sebagai antioksidan
dengan sel tumor atau kanker, sel endometrium dimana mekanisme kerja antioksidan ini
ektopik juga dapat berdifusi, metastasis dan
dapat menstimulasi enzim glutathione
menginvasi jaringan dan organ target dengan
bantuan MMP 9 (Hu, 2012; Weigel, 2012;
stimulase dan SOD sehingga dapat
Chen,2010). Penelitian serupa yang dilakukan menghambat produksi radikal hidroksil.
oleh Liu et al. (2002) juga menemukan Secara tidak langsung, pemberian ekstrak
peningkatan ekspresi dari MMP 9 pada lesi meniran ini akan menghambat
endometriosis. Peningkatan MMP 9 pembentukan ROS, mengurangi
dihubungkan dengan peningkatan luas lesi terbentuknya oksidatif stress, peningkatan
endometriosis, utamanya pada rongga MMP 9 dan peningkatan luas lesi
peritoneum (Kaylon, 1997). Penelitian lain endometriosis (Triarsari, 2009).
yang dilakukan oleh Annas (2014) Penelitian Shokunbi dan Odetola (2008)
membuktikan adanya peningkatan ekspresi tentang efek perlindungan ekstrak meniran
Prostaglandin-E2 (PGE2), MMP 9 dan luas
pada kerusakan histologis lambung tikus
lesi endomteriosis pada mencit model
endometriosis. Sitokin dan hormon steroid
melalui aktivitas antioksidannya berhasil
meregulasi produksi MMP dan penghambatnya membuktikan bahwa pemberian ekstrak
TIMP yang juga berperan dalam invasi sel meniran dosis 500 mg dan 1000 mg pada
endometrium ke mesotel. Hormon tikus sangat efektif. Pada penelitian ini
progesterone dapat menghambat sekresi dari menggunakan dosis ekstrak meniran
MMP. Oleh karena itu pada jaringan yang 14,28 dan 56 mg/20 gBB mencit dari hasil
58
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

konversi pada penelitian yang telah faktor imunologi. Sistem imunitas yang
dilakukan oleh Shokunbi dan Odetola terdapat dalam aliran darah peritoneal
(2008) di atas. berupa sel limfosit B,T dan Natural Killer
Penelitian tentang tanaman herba yang (NK). Kemudian terjadi pengaktifan makrofag,
dapat digunakan sebagai obat tradisional namun tidak dapat membersihkan rongga
pelvik dari serpih darah haid. Aktifitas sel NK
perlu dikembangkan agar dapat
menurun pada penderita endometriosis
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan sehingga menyebabkan penurunan imunitas
dapat bermanfaat bagi masyarakat. seluler (Bulun, 2009).
Berdasarkan hal itu, penulis tertarik untuk System imun berperan penting, pengaturan
melakukan penelitian tentang pengaruh respon imun dilakukan oleh sel T yang dikenal
pemberian ekstrak meniran terhadap sebagai sel T regulator. Sel T regulator ini
ekspresi MMP 9 dan luas lesi berperan dalam menjaga keseimbangan dari
endometriosis pada mencit model sel Th1 dan sel Th2.Respon imunitas
endometriosis. selular berfungsi sebagai pertahanan terhadap
mikrooeganisme yang hidup intaseluler.
2. TINJAUAN TEORI Limfosit T atau sel T ini juga memiliki peranan
2.1 Endometriosis yang sangat dalam respon imunitas selular.
Sel T memiliki fungsi sebagai berikut :
Endometriosis merupakan suatu keadaan membantu sel B memproduksi antibody,
terdapatnya jaringan endometrium (kelenjar mengenali sel yang terinfeksi virus dan
dan stroma) di luar kavum uteri. Jaringan menghancurkanya serta untuk mengaktifkan
endomerium dapat ditemukan pada permukaan fagositosis makrofag. Sel T ini terbentuk di
ovarium, peritoneum, dan rahim dalam sumsum tulang tetapi dan
(Wiknjosastro, 1999).Patofisiologi terjadinya berproliferasi dalam kelenjar timus dan
endometriosis masih belum pasti, akan dipengaruhi oleh banyak factor yang ada di
tetapi terdapat banyak teori yang kelenjar timus. Kebanyakan dari sel timus
dinyatakan merupakan penyebab dari tersebut mati (90-95%) dan hanya sebagian
endometriosis. Etiologi dari endometriosis kecil saja yang berkembang dan menjadi
yang telah diketahui antara lain adalah matang kemudian meninggalkan timus
sebagai berikut : regurgitasi haid,gangguan bergerak memasuki sirkulasi dan kelenjar
imunitas, luteinized unruptured follicle (LUF) getah bening. Sel T mendapatkan penanda
dan disfungsi ovarium (Sourial et al., 2014). CD (cluster of differentiation) dan antigen
Darah haid yang berbalik ke rongga spesifik dan menjadi toleran terhadap dirinya
peritoneum mampu berimplantasi di dalam timus.
padapermukaan peritoneum dan merangsang Endometriosis merupakan penyakit yang
metaplasia peritoneum, kemudian bergantung dengan kadar estrogen akibat
merangsang angiogenesis. Lesi endometriosis P450 aromatase dan defisiensi 17 beta-
terbentuk jika endometrium menempel pada hidrohidroksisteroid dehidrogenase. Aromatase
selaput peritoneum. Hal ini terjadi karena mengkatalisis sintesis estron dan estradiol dari
pada lesi endometriosis terdapat protein androstenedion dan testosteron dan berada
intergin dan kadherin yang berpotensi terlibat pada sel retikulum endoplasma.Pada sel
dalam perkembangan endometriosis. Molekul granulosa 17 beta hidroksisteroid
perekat haid seperti cell adhesion molecules dehidrogenase mengubah estrogen kuat
(CAMs), hanya ada di endometrium dan (estradiol) menjadi estrogen lemah
tidak berfungsi pada lesi endometriosis (estron)(Sourial et al., 2014).
(Bulun, 2009). Endometrioma dan invasi endometriosis
Aktivitas morfologis endometrium ekstraovarium mengandung aromatase kadar
terlaksana di dalam lapisan superfisial oleh tinggi, faktor pertumbuhan, sitokin dan
pradesidualisasi dan perdarahan haid. beberapa faktor lain berperan sebagai
Peritoneum bereaksi terhadap serpihan darah pemacu aktivitas aromatase melalui jalur
haid, berupa berhentinya perekatan sel-sel cAMP. Hal ini menunjukkan adanya resistensi
selektif gen sasaran tertentu terhadap kerja
endometrium yang viabel ke peritoneum, yang
progesteron. Resistensi juga terjadi dilihat dari
kemudian dapat berubah bentuk menjadi lesi
gagalnya endometriosis untuk beregresi dengan
endometriosis. Dalam hal ini ikut berperan pemberian progestin (Bulun, 2009).
59
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

Penatalaksanaan endometriosis masih endothelial yang diperlukan untuk migrasi sel


memiliki banyak kekurangan. Saat ini dan pembentukan saluran (Liu et al., 2015).
penatalaksanaan dari endometriosis diberikan Aktivitas MMP 9 di atur pada tiga tahap,
sesuai dengan gejala yang dikeluhkan pasien, yaitu : transkripsi, aktivasi zimogen
keparahan gejala, letak endometriosis, tujuan precursor, dan inhibisi oleh inhibitor
pengobatan dan keinginan pasien dalam terutama TIMP dan proteinase inhibitor
mempertahankan fertilitas (Mohamed, 2010). nonspesifik. Aktivasi ekspresi MMP 9 dapat
Anamnesis yang dapat membantu diagnosa dikontrol pada tingkat transkripsi gen oleh
endometriosis antara lain adanya riwayat aktivasi proenzim dan inhibitor spesifik dan
nyeri yang berhubungan dengan siklus haid, non spesifik.
nyeri pelvik kronik, dispareunia, dischezia, Selain perannya di dalam rahim di
infertilitas atau perdarahan yang tidak teratur. bawah keadaan fisiologis normal, ekspresi
Salah satu keluhan yang paling sering dialami MMP 9 yang telah berubah juga dikaitkan
wanita dengan endometriosisadalah nyeri dengan patologi uterus yang biasa ditemukan
pelvik kronik mencakup dismenorea yang seperti : perdarahan uterus disfungsional
paling sering dilaporkan. Meskipun demikian atau perdarahan, endometriosis,
dismenorea tidak dapat secara pasti infertilitas,leiomioma dan kanker
memprediksi endometriosis. endometrium. Penelitian yang dilakukan Liu et
al. (2015) membuktikan bahwa ekspresi
MMP 9 pada penderita endometriosis
2.2 MMP 9 ditemukan lebih tinggi dibandingkan pada
Matrix metalloproteinase adalah enzim kelompok kontrol.Tingginya ekspresi MMP 9
yang mampu mendegradasi makromolekul dipengaruhi oleh lokasi lesi dan stadium dari
matriks ekstrasel, termasuk kolagen. Matriks endometriosis. Pasien dengan lesi
metalloproteinase (MMP) ini juga disebut endometrium ektopik memiliki ekspresi MMP
sebagai matriksin yang berperan penting dalam 9 yang tinggi.
breakdown dan remodeling matriks ekstrasel
(ECM). Matrix metaloproteinase 9 (MMP 9) 2.3 Luas Lesi Endometriosis
adalah salah satu anggota keluarga MMP.
Sel endometrium yang normal dapat keluar
MMP adalah keluarga besar endopeptidase
dari uterus dan berimplantasi pada jaringan
bergantung seng yang mencakup kolagenase,
diluar uterus kemudian berkembang menjadi
gelatinase, stromelysin, metalloelastase dan
lesi endometriosis. Keluarnya sel endometrium
MMPs tipe membran. MMP 9 terdiri dari
dari uterus dapat terjadi secara refluks atau
satu N-terminal signal sequence (pre
retrogate melalui tuba fallopi saat menstruasi.
domain) yang mengeluarkan protein
Selain itu, keluarnya sel endometrium dari
langsung ke reticulum endoplasma. Pre domain
uterus dapat juga disebabkan oleh proses
di ikuti oleh propeptide domain yang
persalinan seperti seksio saesaria dengan
merupakan enzyme maintains-latency sebelum
adanya luka (insisi) dan pada saat persalinan
pecah, dan domain katalitik yang terdiri dari
normal dengan adanya robekan pada jalan lahir
conserved zinc binding region. Juga dijumpai
atau dilakukannya episiotomy. Keluarnya sel
hemopexin/vitronectin-like domain, yang
endometrium ini juga dapat melalui aliran
berhubungan dengan domain katalitik dengan
darah dan limfe menuju organ target, organ
linker region (Collette et al., 2006).
target tersebut seperti paru-paru. Akan tetapi
MMP 9 dapat mendegragasi kolagen tipe
tidak semua sel endometrium yang berada
IV dan juga dapat mengaktivasi factor
diluar uterus dapat tumbuh dan berkembang
pertumbuhan seperti proTGF-β dan proTNF- α.
menjadi lesi endometriosis
MMP 9 juga mempunyai peranan yang
(Hendarto,2015).
kompleks, termasuk degradasi matriks
ekstraseluler, pelepasan substansi Retrogate menstruasi diperkirakan dialami
proangiogenik, sekresi growth factor, oleh ± 76-90% wanita, akan tetapihanya
integrin dan molekul adesi, serta menimbulkan 10-15% dari wanita dengan menstruasi
efek keseimbangan antara proangiogenik dan retrogate yang menderita endometriosis.
antiangiogenik. MMP 9 dapat meningkatkan Menempel dan berkembangnya sel
kemampuan angiogenesis VEGF dan endometrium ini tidak terjadi pada semua
mempunyai efek langsung terhadap sel jaringan tanpa adanya keadaan tertentu yang
mendukungnya. Pada prosenya telah
60
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

diterangkan bahwa banyak factor yang menghambat progresivitas endometriosis


mendukung terjadinya endometriosis ini karena sifat antioksidan tersebut. Melalui
(Hendarto, 2015). enzim glutathion peroxidase dan SOD yang
Lesi endometriosis atau sel disekitarnya dapat menghambat produksi radikal hidroxil
dapat mensekresikan agen biokimia yang sehingga mengakibatkan terhambatnya
berperan pada proses terjadinya fibrosis dan pembentukan ROS (Harikumar, 2004). Ekstrak
perlengketan dari sel endometrium ektopik. meniran (Phyllantus niruri L.) telah banyak
Ada banyak mediator yang berperan dalam digunakan dalam penelitian- penelitian tentang
pembentukan perlengketan lesi endometriosis efek antioksidan, antiinflamasi, antibiotic dan
pada peritoneum seperti TGF β. Pada juga sebagai imunomodulator.
penelitian sebelumnya ditemukan adanya
peningkatan TGF β pada cairan peritoneum 3. METODE PENELITIAN
penderita endometriosis. Pada jaringan Penelitian ini merupakan penelitian
endometrium dan cairan peritoneum penderita eksperimental laboratorik, dengan pendekatan
endometriosis, growth factor berfungsi dalam Post Test Only Control Group Design yang
proses proliferasi jaringan endometriosis. menggunakan mencit sebagai objek penelitian.
Penurunan jumlah apoptosis pada Dalam penelitian ini, besar sampel yang
endometrium dan epitel endometriosis telah digunakan adalah 24 mencit (Mus
dilaporkan terjadi pada penderita musculus)yang terdiri dari 1 kelompok
endometriosis. Penurunan jumlah apoptosis ini kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Mencit
yang disertai dengan peningkatan proliferasi diaklimatisasi selama 7 hari, kemudian mencit
mengakibatkan sel endometrium ektopik tersebut dibuat menjadi model endometriosis
bertambah banyakdan bertahan lebih lama dengan memberikan injeksi Siklosporin A
sehingga mendukung untuk terjadinya lesi secara intramuskular sebanyak 0,2 ml pada
endometriosis (Bedaiwy et al., 2002; Gupta et hari-1, kemudian memberikan injeksi jaringan
al., 2008). Sitokin dan hormone steroid endometrium sebanyak 0,1 ml secara
meregulasi produksi MMP dan penghambatnya intraperitoneal pada setiap mencit yang
TIMP yang juga berperan dalam invasi sel dijadikan sampel. Pada hari ke-5 mencit
endometrium ke mesotel. Hormone diinjeksi estrogen (ethynil estradiol) sebanyak
progesterone dapat menghambat sekresi dari 20.000 µ dan pada hari ke-15 diharapkan
MMP. Oleh karena itu pada ajaringan yang mencit telah menjadi model endometriosis.
kurang sensitive akan hormone progesterone Setelah itu mencit diberikan perlakuan selama
dan adanya aktivitas sitokin yang meningkat 14 hari dengan memberikan Na CMC 0,5%
akan menstimulasi peningkatan aktivitas MMP pada kelompok kontrol (K1) dan pada
di endometriosis dan memudahkan invasi kelompok perlakuan (K2, K3 dan K4) akan
sehingga mengakibatkan terbentuknya lesi diberikan ekstrak meniran dengan dosis 14
endometriosis (Kyama et al., 2003; Rizk and mg/20 gBB, 28 mg/20 gBB dan 54 mg/20 gBB
Abdalla, 2003). mencit. Selanjutnya mencit dikorbankan dan
diperiksa ekspresi MMP 9 dengan
2.4 Ekstrak Meniran menggunakan metode imunohistokimia dan
Phyllanthus niruri atau yang lebih dikenal diperiksa luas lesi endometriosis dengan
dengan meniran termasuk dalam famili metode motic images pada hari ke 29.
Euphorbiaceae. Berbagai macam bahan Analisa data menggunakan software SPSS
organik telah ditemukan dalam herba meniran (Software Package for Social Science).
(Phyllantus niruri). Beberapa golongan zat Dilakukan uji normalitas menggunakan uji
utama yang terkandung adalah lignan, tanin, Kolmogorof Smirnov. Bila data berdistribusi
polifenol, alkaloid, flavonoid, terpenoid dan normal dilanjutkan dengan uji Anova One Way.
steroid. Bila data tidak berdistribusi normal akan
Ekstrak meniran mengandung senyawa dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Untuk
Flavonoid yang didalamnya terdapat zat mengetahui adanya pengaruh masing-masing
aktif Quercetin merupakan antioksidan yang perlakuan dilakukan Uji T. Tingkat kemaknaan
lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E yang dipergunakan dalam penelitian ini sebesar
yang mampu meningkatkan imunitas tubuh. 0,05.
Senyawa flavonoid ini juga dipercaya dapat

61
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

4. HASIL DAN PEMBAHASAN MMP 9 yang lebih rendah dibandingkan


4.1 Ekspresi MMP 9 dengan kelompok control K1. Pada
kelompok perlakuan pemberian ekstrak
Matrix metalloproteinase 9 adalah salah etanol herba meniran K2, K3 dan K4 secara
satu anggota MMP yang berfungsi untuk statistic, ekspresi MMP 9 pada kelompok ini
mendegradasi kolagen tipe IV. Kolagen tipe IV berbeda secara bermakna dengan kelompok
ini adalah komponen utama dari matriks kontrol K1. Hasil dari penelitian ini
ekstraseluler. Kolagen ini berperan penting menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
dalam membantu proses invasi dan meniran dengan dosis 14 mg/20 gBB, 28
metastase sel-sel tumor dan endometriosis mg/20 gBB dan 56 mg/20 gBB mencit mampu
(Nap et al., 2004). Ekspresi MMP 9 pada menurunkan ekspresi MMP 9. Ekspresi MMP
endometrium wanita dengan endometriosis 9 semakin lemah seiring dengan peningkatan
ini berkontribusi dalam pembentukan lesi dosis pemberian ekstrak etanol herba meniran.
endometriosis ektopik pada rongga peritoneum Berdasarkan tabel 5.2 dapat terlihat bahwa dari
(Sharpe, 2008). ketiga dosis pemberian ekstrak etanol herba
Tabel 4.1 Rerata dan simpangan meniran Sama hal nya dengan sel tumor atau
baku ekspresi MMP 9 pada mencit betina kanker, sel endometrium ektopik juga dapat
model endometriosis yang diberi ekstrak berdifusi, metastasis dan menginvasi
meniran pada mencit model endometriosis jaringan dan organ target dengan bantuan
memiliki efektifitas yang sama. Beberapa MMP 9 (Hu, 2012; Weigel, 2012
penelitian sebelumnya menunjukkan Chen,2010).Penelitian serupa yang dilakukan
bahwa ekspresi MMP 9 meningkat pada oleh Liu et al. (2002) juga menemukan
sel endometriosis ektopik peningkatan ekspresi dari MMP 9 pada lesi
endometriosis. Aktivitas MMP 9 juga
Rerata ekspresi MMP 9 dimodulasi oleh stress oksidatif dengan
K1 K2 K3 K4 meningkatkan ROS (Paul, 2008).
2,19±1 0,19±0 0,14±0 0,08±0 Pada pasien dengan endometriosis telah
,77 ,13 ,13 ,14 dilaporkan adanya peningkatan produksi
ROS oleh sel mononuclear di rongga
peritoneum. Stimulasi dari makrofac di rongga
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peritoneum ini menginduksi pelepasan
ROS (Agarwal, 2006). Penelitian serupa juga
terdapat perbedaan ekspresi MMP 9 antara
menyatakan bahwa efek antioksidan dari
kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. antiprogestin pada tikus model
Pada tabel 4.1 terlihat bahwa ekspresi MMP 9 endometriosis berhasil menghambat
lebih kuat pada kelompok kontrol progesifitas endometriosis (Stoeckemann
dibandingkan pada kelompok perlakuan. etal., 1995). Kandungan antioksidan dalam
vitamin C dan vitamin E telah terbukti
memiliki efek dalam menghambat
pembentukan lesi endometriosis pada
pasien penderita endometriosis (Spitz,
2003). tersebut dapat menstimulasi enzim
glutathione stimulase dan SOD sehingga
dapat menghambat produksi radikal hidroksil.
Sehingga pemberian ekstrak meniran ini dapat
menghambat peningkatan ekspresi MMP 9.
Hasil ini sesuai dengan penelitian efek
antioksidan ekstrak meniran pada kerusakan
lambung tikus yang menyatakan bahwa
senyawa antioksidan yang terkandung dalam
Gambar 4.1 Perbedaan ekspresi MMP 9 ekstrak meniran dapat meningkatkan enzim
glutathione stimulase dan SOD (Shokubin and
tiap kelompok menggunakan pewarnaan
Odetola, 2008).
imunohistokimia dengan pembesaran 400x. Meniran merupakan herba yang memiliki
Dari hasil penelitian ini juga kelompok senyawa flavoid yang terkandung di dalamnya
perlakuan K2, K3 dan K4 memiliki ekspresi yang dapat berfungsi sebagai antioksidan.
62
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

Penurunan ekspresi MMP 9 pada kelompok


perlakuan ini karena ekstrak etanol
herba meniran yang memiliki
kandungan senyawa flavonoid sebagai
antioksidan. Senyawa
Gambar 4.2 Perbedaan luas lesi
4.2 Luas Lesi Endometriosis endometriosis (yang ditunjuk tanda panah)
Luas lesi endometriosis menggambarkan pada mencit model endometriosis
beratnya lesi endometriosis. Luasnya lesi
endometriosis ini disertai dengan adanya Peningkatan aktivitas MMP 9 di
ketersediaan pembuluh darah yang semakin endometriosis memudahkan invasi sehingga
meningkat. Luas lesi endometriosis pada mengakibatkan terbentuknya lesi endometriosis
penelitian ini di ukur dengan menggunakan (Kyama et al., 2003). Pembentukan lesi
skala millimeter dengan menghitung area endometriosis ini membutuhkan kaskade factor
inflamasi menggunakan program motic images.
angiogenik, seperti VEGF, sitokin dan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan luas
lesi endometriosis pada peritoneum mencit metalloproteinase. Keterkaitan antara faktor-
model endometriosis. faktor tersebut dapat meningkatkan pembuluh
kapiler dari pembuluh darah yang sudah ada
Tabel 4.2 Rerata dan simpangan baku luas untuk pengembangan lesi endometriosis
lesi endometriosis pada mencit model (Giudice et al., 2010).
endometriosis yang diberi ekstrak meniran Penelitian lain membuktikan bahwa
Rerata luas lesi endometriosis ROS berperan dalam meningkatkan
K1 K2 K3 K4 pertumbuhan dan adhesi sel endometrium di
rongga peritoneum pada endometriosis
120,04 73,86± 69,08± 25,53±
± (Arumugam, 1995; Alpay, 2006). Collette et al
36,72 15,73 3,51
100,09 (2004) dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa aktivitas MMP-9 yang tinggi
Pada tabel 4.2 menunjukkan perbedaan dari
berperan dalam peningkatan aktivitas
nilai rerata tiap kelompok, kelompok kontrol
proteolitik dan memainkan peran penting
(K1) dan kelompok perlakuan (K2, K3 dan
dalam remodelling vaskular selama invasi
K4). Penurunan luas lesi endometriosis
jaringan dalam proses pembentukan lesi
tersebut terlihat seiring dengan dosis ekstrak
endometriosis. Dari hasil penelitian ini
etanol herba meniran yang meningkat. Hasil
diketahui bahwa penurunan ekspresi MMP
dari analisis statistik uji t menunjukkan bahwa
9 ini seiring dengan adanya penurunan
antara kelompok kontrol dengan kelompok
luas lesi endometriosis. Hal ini sesuai dengan
perlakuan K4 terdapat hubungan yang
penelitian sebelumnya bahwa senyawa
bermakna dengan nilai p = 0,043 lebih kecil
antioksidan dalam curcumin mampu
dari 0,05. Sedangkan pada kelompok
memodulasi aktivitas MMP 9 sehingga dapat
perlakuan K2 dan K3 tidak terdapat hubungan
meregresi lesi endometriosis (Snehasikta
yang bermakna. Selanjutnya dilakukan uji
,2008). Dalam penelitian tersebut juga
anova untuk mengetahui hubungan antar setiap
dijelaskan sekresi MMP 9 diakibatkan oleh
kelompok dan didapatkan hasil yang signifikan
teraktivasinya pelepasan Reactive Oxygen
dengan nilai p = 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Species (ROS) di rongga peritoneum dan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara
menyebabkan oksidatif stres meningkat
K1 dengan K2, K3 dan K4 terdapat
(Snehasikta, 2008). Sekresi MMP 9 yang
perbedaan yang signifikan.
berlebihan ini dapat meningkatkan
pertumbuhan lesi endometriosis (Arumugam,
1995; Alpay, 2006; Snehasikta,2008).
Pemberian ekstrak etanol herba meniran
pada mencit model endometriosis dosis 14,28
dan 56 mg/20 gBB dapat menurunkan luas
lesi endometriosis yang terbukti secara
deskriptif. Akan tetapi dosis yang paling
efektif untuk menurunkan luas lesi
endometriosis adalah dosis 56 mg/20 gBB
63
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

mencit dengan nilai signifikansi 0.007 lebih Chen Q, Qiu N, Pu D, Zhou Y, Li T and
kecil dari 0,05. Luas lesi endometriosis pada Yang H. 2010. Change profiles in matrix
kelompok perlakuan K2, K3 dan K4 lebih metalloproteinase-2 and -9 in induced
kecil dari kelompok kontrol K1 endometriosis in mice. J Huazhong Univ Sci
membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol Technolog Med Sci 30: 188-192, 2010.
herba meniran dapat menurunkan luas lesi Collette T, Maheux R, Mailloux J et al.
endometriosis. Hal ini terjadi karena pemberian 2006. Increased expression of matrix
ekstrak etanol herba meniran dapat menekan metalloproteinase-9 in the eutopic endometrial
pembentukan lesi endometriosis.
tissue of women with endometriosis. Hum
Reprod 2006; 21:3059–3067.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Cox, K.E., M. Piva & K.L. Sharpe-Timms.
Pemberian ekstrak meniran (Phyllanthus
2000. Differential expression of matrix
niruri L.) dosis 14 mg/20gBB, 28
metalloproteinase-3 (MMP-3) gene expression
mg/20gBB, dan 56 mg/20gBB pada
in endometriotic lesions as compared to
mencit (Mus musculus) model endometriosis
endometrium. Biol. Reprod. In press
dapat menurunkan ekspresi MMP 9 dan
Cramer DW, Missmer SA. 2002. The
luaslesi endometriosis. Dosis paling efektif
epidemiology of endometriosis. Ann NY Acad
yang dapat digunakan untuk menurunkan
Sci. 2002;955:11-22.
ekspresi MMP 9 dan luas lesi endometriosis
Donnez J, Van Langendonckt A, Casanas-
adalah dosis paling tinggi dalam penelitian ini
Roux F, Van Gossum JP, Pirard C, Jadoul P,
yaitu dosis 54 mg/20 gBB mencit. Untuk
Squifflet J and Smets M. 2002. Current
penyempurnaan penelitian, perlu dilakukan
thinking on the pathogenesis of endometriosis.
penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan
Gynecol Obstet Invest 54 (Suppl 1),52–58.
ekstrak meniran dalam mengurangi
Giudice Linda C. 2010. Endometriosis. N
progresifitas endometriosis dengan
Engl J Med 2010;362:2389-98.
menggunakan parameter lain, misalnya dengan
Hu X, Li D, Zhang W, Zhou J, Tang B and
memeriksa kadar VEGF, TNF α, IL 1, jumlah
Li L. 2012. Matrix metalloproteinase-9
makrofag dan sebagainya.
expression correlates with prognosis and
involved in ovarian cancer cell invasion. Arch
DAFTAR PUSTAKA
Gynecol Obstet 286: 1537-1543, 2012.
Jones RL, Findlay JK, Farnworth PG,
Arumugam K and Dip YC. 1995.
Robertson DM, Wallace E &Salamonsen LA.
Endometriosis and infertility: the role of
2006. Activin A and inhibin A differentially
exogenous lipid peroxides in the peritoneal
regulate human uterine matrix
fluid. Fertil Steril 63,198–199.
metalloproteinases: potential interactions
Bedaiwy Mohamed A, Liu James. 2010.
during decidualization and trophoblast
Pathophysiology, diagnosis, and surgical
invasion. Endocrinology 147 724–732.
management of endometriosis: A chronic
Junieva P.N. 2006. Pengaruh Pemberian
disease. SRM e-journal Vol. 8, No. 3, Aug
Ekstrak Meniran (Phyllanthus sp.) Terhadap
2010, 4-8.
Gambaran Mikroskopis Paru Tikus Wistar
Brack E. 1999. Encyclopedic Dictionary of
Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida. Artikel.
Useful Plants of Peru.Cusxco and Peru : Feed
Semarang : Universitas Diponegoro
Your Health.
Kathy L Sharpe-Timms. 2008. Endometrial
Brittani Lauren Cureton. 2013. A Critical
anomalies in woman with endometriosis. Dept
Review of Endometriosis Pathology. (Master's
of obstetrics and gynecology. University of
thesis). University of South Carolina.
Missouri-columbia
Bruner, K.L., L.M. Matrisian, W.H.
Liu XJ, He YL and Peng DX. 2002.
Rodgers, et al. 1997. Suppression of matrix
Expression of metalloproteinase-9 in ectopic
metalloproteinases inhibits establishment of
endometrium in women with endometriosis. Di
ectopic lesions by human endometrium in nude
Yi Jun Yi Da Xue Xue Bao 22,467±469.
mice. J. Clin. Invest.
Manero M.G, Royo P, Olartecoechea B,
Bulun E.S. 2009. Endometriosis. N Engl J
Alcázar J.L. 2009. Endometriosis in a
Med 2009; 360:268-279 January 15, 2009
postmenopausal woman without previous
DOI: 10.1056/NEJMra0804690

64
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 (2018) pp
© (2018) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

hormonal therapy: a case report. Journal of increase of matrix metalloproteinases-2 and -9


Medical Case Reports 2009, 3:135. activities in the feto-placental unit of diabetic
Matrisian, L.M. 1992. The matrix rats. Free Radic Res 2005; 39:1285–1293.
degrading metalloproteinases. Bioassays Rajagopalan S, Meng XP, Ramasamy S et
Mori K, Shibanuma M, Nose K. 2004. al. 2003. Reactive oxygen species produced by
Invasive potential induced under long-term macrophage-derived foam cells regulate the
oxidative stress in mammary epithelial cells. activity of vascular matrix metalloproteinases
Cancer Res 2004; 64:7464–7472. in vitro. Implications for atherosclerotic
plaque stability. J Clin Invest 1996; 98:2572–
Murphy AA, Palinski W, Rankin S, 2579.
Morales AJ and Parthasarathy S. 1998. Somerville RP, Oblander SA, Apte SS.
Evidence for oxidatively modified lipid-protein 2003. Matrix metalloproteinases: old dogs
complexes in endometrium and endometriosis. with new tricks. Genome Biol 2003; 4:216.
Fertil Steril 69,1092–1094. Sourial S., Herbert V., Veith R.. 2014.
Nugroho T. 2003. Pengaruh Pemaparan Theories on the Pathogenesis of
Kombinasi Ekstrak Meniran (Phyllanthus Endometriosis, International Journal of
niriri L.) dan Ekstrak Sirih (Piper betle L.) Reproductive Medicine. Volume 2014, Article
Terhadap Viabilitas Sel Tumor ID 179515, 9 pages
Adenocarsinoma Mammae Mencit C3H Secara Sudarsono, Agus P, Didik G dkk. 1996.
Invitro. Tesis. Semarang : Universitas Tumbuhan obat. Yogyakarta : UGM, Pusat
Diponegoro Penelitian Obat Tradisional.
Osteen K.G., K.L. Bruner & K.L. Sharpe- Sulaksana J. dan Jayusman D.I. 2004.
Timms. 1996. Steroids and growth factor Meniran, Budidaya dan Pemanfaatan Untuk
regulation of matrix metalloproteinases Obat. Jakarta : Penebar Swadaya.
expression and the disease endometriosis. Wahyuningsih H.K. 2010. Pengaruh
Sem. Reprod. Endocrinol. Pemberian Ekstrak Herba Meniran
Ozawa Y, Murakami T, Terada Y, (Phyllanthus niruri L.) Terhadap Penurunan
Yaegashi N, Okamura K, Kuriyama S, Tsuji Kadar Asam Urat Darah Tikus Putih Jantan
Ichiro. 2006. Management of the Pain Hiperurisemia. Skripsi. Semarang : Universitas
Associated with Endometriosis: An Update of Sebelas Maret
the Painful Problems. Tohoku J. Exp. Med Weigel MT, Krämer J, Schem C, Yang S,
2006, 210, 175-188. Fang Z, Gurates B, Tamura M,. 2012.
Pediana R. 2010. Efek Perlindungan Differential expression of MMP-2, MMP 9 and
Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri L.) PCNA in endometriosis and endometrial
Terhadap Kerusakan Histologis Lambung carcinoma. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol
Mencit (Mus musculus) Yang Diinduksi 160: 74-78, 2012.
Aspirin. Skripsi. Surakarta : Universitas Widhi. 2007. Endometriosis: Dari
Sebelas Maret biomolekuler sampai masalah klinis. Majalah
Pustovrh MC, Jawerbaum A, Capobianco E Obstetri dan Ginekologi, 10(1): 43-50.
et al. 2005. Oxidative stress promotes the

65
JBP Vol. 20, No.1, April 2018- Stefani Angel Kumalasari

Anda mungkin juga menyukai