net/publication/331023402
CITATIONS READS
0 38,986
1 author:
Margo Purnomo
Universitas Padjadjaran
74 PUBLICATIONS 70 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Margo Purnomo on 11 February 2019.
Oleh
Margo Purnomo
Departemen Administrasi Bisnis
Program Pascasarjana Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
PENGANTAR
Mahasiswa perguruan tinggi program pascasarjana pada akhir studinya akan
membuat tugas akhir berupa tesis untuk jenjang magister dan disertasi untuk jenjang
doktor. Terkait dengan tesis dan disertasi, tidak jarang mahasiswa atau calon mahasiswa
program pascasarjana yang bertanya tentang perbedaan riset pada tesis dan disertasi. Untuk
itu, artikel ini berupaya untuk menjelaskan tentang landasan yang dapat menjadi rujukan
perbedaan tersebut dan memberikan alternatif metode yang berguna untuk digunakan saat
menggali literatur ilmiah di tesis dan disertasi.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, diketahui bahwa level 8 dan level 9 merupakan jenjang
kualifikasi yang harus dipenuhi oleh lulusan perguruan tinggi program magister dan
program doktor. Tuntutan kualifikasi yang harus dipenuhi pada kualifikasi level 8
diantaranya adalah:
1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.
3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
Sementara tuntutan kualifikasi yang harus dipenuhi lulusan program doktor pada
kualifikasi level 9 diantaranya adalah:
1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
kreatif, original, dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner.
3. Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tersebut, beberapa kata kunci
yang dapat menjadi perhatian rujukan dalam membedakan tesis dan disertasi diantaranya
adalah:
1. Pada tesis, mahasiswa program magister dituntut: a) “mampu mengembangkan
pengetahuan…”; b) “menghasilkan karya inovatif dan teruji”; c) “mampu
memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan”; d) “melalui pendekatan inter atau
multidisipliner”; e) “bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan”; dan f) “mampu
mendapat pengakuan nasional dan internasional”.
2. Pada disertasi, mahasiswa program doktor dituntut: a) “mampu mengembangkan
pengetahuan …baru…”; b) “menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji”; c)
“mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan”; d) “melalui pendekatan
inter, multi, dan transdisipliner”; e) “bermanfaat bagi kemaslahatan umat
manusia”; dan f) “mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional”
(Warna huruf tebal dan hitam menunjukkan perbedaan, sementara warna huruf tebal dan
biru menunjukkan persamaan)
Pengelola program dan pembimbing/promotor, saat memfasilitasi mahasiswa untuk
mencapai kualifikasi level tersebut biasanya meminta mahasiswa untuk menunjukkan State
of The Art (SOTA) tema penelitian dan Reseach Novelty (RN). Guna menunjukkan
keduanya, Penulis pada artikel ini mengusulkan untuk memanfaatkan metode systematic
mapping study (SMS) untuk jenjang magister dan systematic literature review (SLR) untuk
jenjang doktor, sebagai metode dalam menunjukkan SOTA dan RN.
MENGAPA SMS DAN SLR?
SMS direkomendasikan karena dipandang cocok untuk memenuhi tuntutan kata
kunci pada kualifikasi level 8. Misalnya, output dari SMS adalah deskripsi peta terkini
kondisi pengetahuan atau situasi tema riset. Adanya peta tersebut membantu mahasiswa
menemukan peluang mengembangkan pengetahuan, berinovasi dengan risetnya, dan
informasi cakupan disiplin ilmu yang telah terlibat. Penguasaan terhadap kondisi ter-
update memberikan rasa percaya diri pada mahasiswa untuk menyatakan research gap,
rumusan dan batasan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, temuan,
keterbatasan, implikasi, rekomendasi, dan originality/value dari riset yang dilakukannya
sebagai dasar untuk memperoleh pengakuan nasional dan internasional. Penjelasan
tersebut selaras dengan Petersen et al. (2008) dan Heidari et al. (2018).
A systematic mapping is a process of identifying, categorizing and analyzing
existing literature that is relevant to a certain research topic. The result of a
systematic mapping will provide a structured report based upon categorizations
of the existing literature, which is often able to illustrate a visual summary that
portrays the mapping relationship between the literature and the categories
(Petersen et al., 2008).
The mapping is obtained to identify the extent of the conducted studies, to address
any proposed research questions and to generate more focus research questions
(Heidari et al., 2018)
2. Colette Henry, Lene Foss, (2015) "Case sensitive? A review of the literature on the
use of case method in entrepreneurship research", International Journal of
Entrepreneurial Behavior & Research, Vol. 21 Issue: 3, pp.389-409,
https://doi.org/10.1108/IJEBR-03-2014-0054
3. Cristian Gherhes, Nick Williams, Tim Vorley, Ana Cristina Vasconcelos, (2016)
"Distinguishing micro-businesses from SMEs: a systematic review of growth
constraints", Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol. 23 Issue: 4,
pp.939-963, https://doi.org/10.1108/JSBED-05-2016-0075
PUSTAKA
1. Heidari, A., Yazdani, H.R., Saghafi, F., and Jalilvand, M.R. (2018) "The perspective
of religious and spiritual tourism research: a systematic mapping study", Journal of
Islamic Marketing, Vol. 9 Issue: 4, pp.747-798.
2. Galvão, A., Ferreira, J.J., and Marques, C. (2018) "Entrepreneurship education and
training as facilitators of regional development: A systematic literature review",
Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol. 25 Issue: 1, pp.17-40.
3. Henry, C., and Foss, L. (2015) "Case sensitive? A review of the literature on the use
of case method in entrepreneurship research", International Journal of Entrepreneurial
Behavior & Research, Vol. 21 Issue: 3, pp.389-409.
4. Gherhes, C., Williams, N., Vorley, T., and Vasconcelos, A.C. (2016) "Distinguishing
micro-businesses from SMEs: a systematic review of growth constraints", Journal of
Small Business and Enterprise Development, Vol. 23 Issue: 4, pp.939-963.
5. Petersen, K., Feldt, R., Mujtaba, S. and Mattsson, M. (2008), “Systematic mapping
studies in software engineering”, Proceedings of 12th International Conference on
Evaluation and Assessment in Software Engineering (EASE), University of Bari, Vol.
17, pp. 1.