PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk sosial yang diamana di dalam
kehidupannya tidak akan lepas dari interaksi sosial maupun bantuan dari
orang lain. Kebutuhan akan interaksi maupun bantuan dari orang lain telah
nampak sejak menusia itu lahir. Manusia membutuhkan orang lain demi
mempertahankan dirinya. Didalam lingkungan masyarakatlah manusia
saling berinteraksi, dalam masyarakat tersebut masing – masing
menempati struktur sosial yang berbeda dan secara tidak langsung
berkaitan dengan dengan kepribadian masyarakat itu sendiri. Kajian
tentang stuktur sosial beserta kepribadian akan lebih dijabarkan dalam
pembahasan ini.
B. RUMUSAN MASALAH`
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan kali ini antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan struktur sosial dan kepribadian?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi struktur sosial dan kepribadian?
3. Bagaimana keterkaitan antara struktur sosial dengan kepribadian?
2. Fungsi kontrol
3. Fungsi pembelajaran
E. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Masyarakat adalah kumpulan individu yang hidup dan berinteraksi
pada suatu daerah. Dalam individu – individu tersebut memiliki
kepribadian yang berbeda – beda. Adapun pendapat para ahli mengenai
pengertian kepribadian, diantaranya antara lain :
1. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu
dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian instruksi.
2. M.A.W. Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak
kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
3. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang
tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
4. Theodore M. Newcombe
1. Cermin Diri
Teori Cermin Diri (The Looking – Glass Self) ini
merupakan suatu gambaran bahwa seseorang hanya bisa
berkembang dengan bantuan orang lain. Teori ini didasarkan pada
analogi dengan cara bercermin dan mengumpamakan gambar
yang tampak pada cermin tersebut sebagai gambaran diri kita
yang terlihat oleh orang lain. Misalnya ada orang tua dan keluarga
yang mengatakan bahwa anak gadisnya cantik. Jika hal itu sering
diulang secara konsisten oleh orang – orang yang berbeda – beda,
akhirnya gadis tersebut akan merasa dan bertindak seperti orang
yang cantik.
Gambaran diri seseorang tidak selalu berkaitan dengan fakta
– fakta yang objektif, namun juga dapat bersifat subjektif.
Misalnya ada gadis yang sebenarnya cantik, namun dia tidak
merasa yakin bahwa dirinya cantik, karena dari awal hidupnya dia
selalu diperlakukan orang tuanya sebagai anak yang tidak
2. Diri Antisosial
Freud berpendapat bahwa diri seseorang mempunyai tiga
bagian atau dimensi, yaitu id, superego, dan ego.
Id, adalah pusat nafsu dan dorongan yang bersifat naluriah
dan tidak sosial, rakus, dan antisosial.
Superego, adalah kompleks dari cita – cita dan nilai – nilai
sosial yang dihayati seseorang dan membentuk hati nurani atau
yang disebut sebagai kesadaran sosial.
Ego, adalah bagian yang bersifat sadar dan rasional yang
mengatur pengendalian superego terhadap id. Ego secara kasar
dapat disebut sebagai akal pikiran.
1. KESIMPULAN
Masyarakat merupakan kelompok – kelompok yang terbentuk oleh
sebuah individu yang hidup dalam tatanan sosial. Manusia sebagai
individu penyusun masyarakat memiliki kepribadian yang berbeda – beda.
Kepribadian yang berbeda – beda itulah menyebabkan masyarakat yang
hidup atau tinggal di daerah yang satu berbeda dengan masyarakat yang
hidup atau tinggal di daerah lainnya.