Anda di halaman 1dari 21

ACARA PRAKTIKUM KE-2

SIKLUS GIOGEOKIMIA

A. TUJUAN
1. Untuk menganalisis proses terjadinya hidrologi
2. Untuk menganalisis proses terjadinya daur karbon dan oksigen
3. Untuk menganalisis proses terjadinya daur nitrogen
4. Untuk menganalisis proses terjadinya daur fosfor
5. Untuk menganalisis proses terjadinya daur sulfur.
B. DASAR TEORI
Makhluk hidup saling bergantung satu sama lain. Seperti hubungan antara
produsen dan konsumen. Pada siklus karbon terdapat juga hubungan antara
produsen dan konsumen, hal ini mutlak adanya dan hal ini berguna untuk menjaga
kestabilannya tersebut. Pada siklus karbon ini baik produsen maupun konsumen
memilki peran masing-masing yang tentu saja sangat penting dalam proses
terjadinya hubungan antara produsen dan konsumen. (Rizal, 2017)
Lingkungan tumbuhan merupakan sistem kompleks yang berinteraksi
berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Vegetasi adalah suatu sistem dinamik
yang selalu mengalami pergantian dan dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan, sehingga kondisi ekstrim suatu habitat yang tidak menguntungkan
dapat berubah menjadi habitat optimum bagi pertumbuhan. Biomassa hutan
berperan penting dalam siklus biogeokimia terutama dalam siklus karbon
(Sutaryo, 2009 dikutip Windusari., dkk 2012).
Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-
anorganik adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Siklus unsurunsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebagai siklus
biogeokimia. Biogeokimia adalah jalan-jalan yang bentuknya melingkar dari
unsur-unsur kimia yang melewati unsure-unsur organisme dan lingkungannya.
Bio merujuk kepada organisme hidup, geo kepada bebatuan, tanah udara dan air
dari bumi, sedangkan kimia adalah komposisi kimia dari bumi dan pertukaran
unsure-unsur diantara bhan-bahan dari kerak bumi. Fungsi Siklus Biogeokimia
adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang
sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
(Wirakusumah, 2011).
Daur Biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur kimia melalui
makhluk hidup dan lingkungan abiotik (tanah dan air). Dalam daur biogeokimia
dikenal dua macam daur, diantaranya daur edafik dan daur atmosferik. Daur
edafik merupakan daur yang unsur kimia pada daur tersebut tidak pernah
membentuk gas di udara. Adapun daur atmosferik adalah daur yang unsur kimia
pada daur tersebut mengalami fase berbentuk gas di udara. Daur biogeokimia
berfungsi mengatur keseimbangan ekosistem. Artinya keseimbangan ekosistem
tergantung pada pengulangan yang terjadi secara berputar pada unsur-unsur
kimia tertentu. Unsur-unsur kimia yang dapat mengalami daur biogeokimia
meliputi karbon, nitrogen, hidrogen, dan oksigen, serta fosfor. Dalam siklus
biogeokimia juga sebagai pertukaran antara komponen biosfer yang hidup dan
tidak hidup yang akan di tingkat trofik yang tidak hilang dalam ekosistem.
(Sasmita.W.D.2014)
Siklus hidrologi adalah pergerakan air di bumi berupa cair, gas, dan padat
baik proses di atmosfir, tanah dan badan-badan airyang tidak terputus melalui
proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air
samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalambentuk air, es,atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi
beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. (Kodoatie, RJ dan
Sjarief, R. 2014)
Daur karbon merupakan proses timbal balik fotosintesis dan respirasi
seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Di
atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di udara
berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara,
dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh
manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam
waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan
dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar CO2 di udara.
(Anshory, 2013)

C. METODOLOGI
1. Alat
a. Handphone/leptop
b. Alat tulis
2. Bahan
a. Buku panduan praktikum
3. Prosedur kerja
a. Di siapkan alatdan bahan
b. Dicari materi mengenai ke lima siklus (siklus hidrologi, siklus karbon dan
oksigen siklus nitrogen, siklus fosfor, siklus sulfur)
c. Digambar dandicatat hasilnya

D. HASIL PENGEMATAN

No Gambar Keterangan
1 Siklus Hidrologi Tahapan siklus hidrologi:
Transpirasi adalah penguapan atau
hilangnya uap air dari permukaan
tumbuhan. Pada proses ini,
tumbuhan mengeluarkan uap H2 O
dan CO2 pada siang hari yang panas.
Transpirasi berlangsung melalui
pori-pori daun yang berhubungan
dengan udara luar.
Intersepsi adalah proses tertahannya
air hujan pada permukaan tanaman
yang kemudian diuapkan kembali ke
atmosfer. Air hujan yang jatuh di atas
tanaman tidak langsung sampai ke
permukaan tanah. Air ditampung
dulu oleh tajuk atau kanopi, batang,
dan cabang tanaman. Akibatnya, ada
air hujan yang tidak pernah sampai
ke tanah. Air langsung menguap
setelah terkena sinar matahari. Air
itu disebut air intersepsi. Kebalikan
dari air intersepsi adalah air run off.
Run off adalah pergerakan aliran air
di permukaan tanah melalui aliran
sungai.
Evaporasi adalah proses penguapan
air dari tubuh perairan. Tubuh
perairan di bumi ada perairan darat
seperti sungai, danau, dan rawa, serta
perairan laut (asin).
Evapotranspirasi adalah penguapan
air yang dihasilkan dari proses
transpirasi dan evaporasi. Proses ini
merupakan komponen penting dalam
siklus hidrologi karena mampu
mengurangi simpanan air di dalam
tubuh air, tanah, dan tanaman.
Sublimasi adalah proses perubahan
es di kutub menjadi uap air. Es yang
ada di kutub menjadi uap tanpa
melalui proses pencairan terlebih
dahulu.
Infiltrasi adalah proses peresapan air
ke dalam tanah. Perkolasi adalah
tahap selanjutnya setelah infiltrasi.
Dalam tahap ini, air yang diserap
melalui pori-pori tanah, bergerak
secara vertikal maupun horizontal
menuju muka air tanah.
Kondensasi adalah proses perubahan
wujud zat dari gas (uap air) menjadi
cair. Dalam kondensasi, molekul-
molekul air yang berbentuk uap
membesar dan menyatu membentuk
butir-butir air dan menjadi awan.
Adveksi adalah transportasi air pada
gerakan horizontal seperti
transportasi panas dan uap air oleh
gerakan udara mendatar dari satu
lokasi ke lokasi yang lain. Pada proses
adveksi, awan berpindah dari satu
titik ke titik lain karena didorong
angin atau perbedaan tekanan udara.
Presipitasi adalah hujan yang turun
dari atmosfer ke permukaan bumi
dalam bentuk titik-titik air atau salju.
Presipitasi terjadi ketika awan sudah
tidak mampu menahan massa air
yang ada.
2 Daur Karbon dan Oksigen Proses fotosintesis tumbuhan dan
alga menyerap karbondioksida (CO2 )
dan menghasilkan oksigen (O2 ) yang
dilepaskan ke atmosfer
Kemudian oksigen (O2 ) dihirup oleh
manusia dan hewan melalui respirasi
atau proses pernapasan. Oksigen
digunakan oleh manusia dan hewan
sebagai bahan bakar sari makanan
dalam proses metabolisme tubuh.
Metabolisme manusia dan hewan
menghasilkan karbondioksida (CO2 )
yang kemudian dilepaskan ke
atmosfer. Kegiatan industri juga
memanfaatkan oksigen tersedia dan
membuang karbondioksida (CO2 ) ke
atmosfer sebagai limbah industri.
Senyawa hasil respirasi makhluk
hidup dan pembakaran industri
adalah karbondioksida (CO2 ) dan air
(H2 O). Kedua senyawa ini kemudian
digunakan kembali oleh tumbuhan
dalam proses fotosintesis. Kemudian
proses berulang kembali dimulai dari
proses pertama.
3 Daur Nitrogen Daur nitrogen merupakan
pergerakan nitrogen dari atmosfer
menuju bumi dan terjadi secara terus
menerus. Daur nitrogen ini
mengubah nitrogen dari satu wujud
ke wujud kimia lainnya.
Fiksasi, mengubah nitrogen yang
terdapat di udara menjadi amonia.
Mikroorganisme yang membantu
proses fiksasi yaitu Diazotrof, bakteri
ini mempunyai enzim nitrogenaze
yang dapat menggabungkan nitrogen
dengan hidrogen, bersimbiosis
dengan tanaman kacang-kacangan
atau hidup bebas sehingga dapat
memperbaiki nitrogen menjadi
nitrogen organik. Bakteri-bakteri
yang dapat melakukan fiksasi
nitrogen antara lain
Azotobacteraceae, Cyanobacteria.
Nitrifikasi, merupakan konversi
amonium menjadi nitrat. Tahap ini
dilakukan oleh bakteri hidup yang
berada di dalam tanah serta bakteri
nitrifikasi lainnya. Untuk tahapan
utama dari proses nitrifikasi yakni
bakteri Nitrosomonas melakukan
oksidasi terhadap amonium, serta
mengubah amonia menjadi nitrit.
Untuk spesies bakteri lainnya seperti
Nitrobacter melakukan oksidasi pada
nitrit menjadi nitrat.
Asimilasi,semua tumbuhan
memperoleh nitrogen yang berasal
dari tanah melalui proses
penyerapaan akar dalam bentuk ion
nitrat atau ion amonium. Perubahan
ion nitrit baru kemudian menjadi ion
amonium berfungsi untuk menyerap
nitrat, ion amonium ini dimasukkan
pada asam nukleat, asam amino, dan
klorofil. Untuk beberapa jenis
tumbuhan yang bersimbiosis dengan
rhizobia, nitrogen tersebut
diasimilasi secara langsung menjadi
ion amonium di bagian nodul (bintil
akar).
Amonifikasi, tahapan di mana sisa-
sisa tanaman dan limbah terurai oleh
organisme dan menghasilkan amonia
yang disebut amonifikasi.
Mikroorganisme yang ada dalam
tanah tadi akan mengurai bahan
organik yang telah mati, agar bisa
dijadikan sebuah energi dan bisa
menghasilkan amonia serta senyawa
dasar lain sebagai produk cadangan.
Amonia dalam tanah tadi akan
bertahan dengan wujud ion
amonium.
Denitrifikasi, proses reduksi nitrat
yang berubah menjadi gas nitrogen
inert (berukuran kecil), dilakukan
oleh bakteri seperti Clostridium
pseudomonas dalam kondisi
anaerobik Selama tahap respirasi,
bakteri akan menjadikan nitrat
sebagai akseptor elektron.
4 Siklus Fosfor Siklus daur fosfor bergerak melalui
tanah, air, batuan, serta sedimen
bekas organisme. Hujan serta
terjadinya pelapukan dapat
menyebabkan batuan mengeluarkan
ion fosfat serta mineral lainnya yang
kemudian fosfat anorganik tersebut
akan diedarkan di air serta tanah.
Kemudian, tumbuhan yang ada akan
mengambil fosfat anorganik dari
tanah. Ketika berada dalam tanaman
maupun hewan, fosfat yang dijumpai
akan imasuk dalam molekul organik
misalnya DNA. Sehingga saat hewan
maupun tanaman tersebut mati,
organisme tersebut akan meluruh
sehingga fosfat akan kembali ke
asalnya yaitu tanah. Terjadinya
mineralisasi yaitu proses dalam
pembentukannya yang mana fosfat
tersebut berada di dalam tanah
dengan jenis organik seperti fosfat
yang sudah digunakan sebagai
bentuk organik menjadi fosfor
anorganik. Adanya perairan yang
berujung ke laut, fosfor yang ada di
dalam tanah sangat mungkin untuk
berakhir di perairan. Selanjutnya
fosfor tersebut bisa dimasukkan
dalam sedimen setiap hari.
5 Siklus Sulfur Sulfur banyak terdapat di kerak bumi.
Sulfur dapat diserap oleh tumbuhan
dalam bentuk sulfat. Sulfat dalam
tanah diserap oleh tumbuhan,
selanjutnya digunakan untuk sintesis
protein. Melalui rantai makanan
sulfur berpindah ke konsumen. Jika
organisme mati, senyawa sulfur
dalam organisme akan terurai secara
aerob membentuk sulfat kembali,
dan bila penguraian berlangsung
secara anaerob menghasilkan gas
sulfur dan sulfida. Gas sulfur dan
sulfida juga berasal dari hasil reduksi
senyawa sulfat secara anaerob oleh
bakteri pereduksi sulfur. Oleh bakteri
sulfur, gas sulfur dan sulfida di udara
dioksidasi menghasilkan sulfur,
selanjutnya sulfur dioksidasi lagi
membentuk sulfat dalam tanah.
Proses terjadinya sulfur akibat dari
proses terjadinya pembakaran bahan
bakar fosil batu bara atau terjadi
akibat adanya aktivitas gunung
berapi, lalu asapnya akan naik ke
atmosfer, atau udara sulfur oksida itu
akan berada di awan yang menjadi
hidrolidis air membentuk H2 SO4,
awan akan mengalami kondensasi
yang akhirnya menurunkan hujan
yang dikenal dengan hujan asam. Air
hujan itu akan masuk ke dalam tanah
yang akan diubah menjadi sulfat.
Sulfat hanya terdapat dalam bentuk
anorganik (SO4 2−), sulfat ini yang
mampu berpindah dari bumi atau
alam ke tubuh tumbuhan melalui
penyerapan sulfat oleh akar. Sulfur
akan direduksi oleh bakteri menjadi
sulfida dan berbentuk sulfur dioksida
atau hidrogen sulfida.

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum kedua mengenai Siklus Biogeokimia yang
dilakukan secara daring dengan di bagi kelompok dan disukusi di grup WA
kelompok dengan tujuan Untuk menganalisis proses terjadinya hidrologi, Untuk
menganalisis proses terjadinya daur karbon dan oksigen, Untuk menganalisis
proses terjadinya daur nitrogen, Untuk menganalisis proses terjadinya daur fosfor
dan Untuk menganalisis proses terjadinya daur sulfur. Alat dan bahan yang di
gunakan handphone atau leptop, alat tulis, dan buku panduan praktikum ekologi
Prosedur kerja pada praktikum kali ini pertama disiapkan alat dan bahan lalu
dicari materi mengenai ke lima siklus (siklus hidrologi, siklus karbon dan oksigen
siklus nitrogen, siklus fosfor, siklus sulfur) dan digambar dandicatat hasilnya.
Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-
anorganik adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Siklus unsurunsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebagai siklus
biogeokimia. Biogeokimia adalah jalan-jalan yang bentuknya melingkar dari
unsur-unsur kimia yang melewati unsure-unsur organisme dan lingkungannya.
Bio merujuk kepada organisme hidup, geo kepada bebatuan, tanah udara dan air
dari bumi, sedangkan kimia adalah komposisi kimia dari bumi dan pertukaran
unsure-unsur diantara bhan-bahan dari kerak bumi. Fungsi Siklus Biogeokimia
adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang
sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
(Wirakusumah, 2011).
Pengamatan pertama yaitu tahapan siklus hidrologi di dapati hasil
Transpirasi adalah penguapan atau hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.
Pada proses ini, tumbuhan mengeluarkan uap H2 O dan CO2 pada siang hari yang
panas. Transpirasi berlangsung melalui pori-pori daun yang berhubungan dengan
udara luar. Intersepsi adalah proses tertahannya air hujan pada permukaan
tanaman yang kemudian diuapkan kembali ke atmosfer. Air hujan yang jatuh di
atas tanaman tidak langsung sampai ke permukaan tanah. Air ditampung dulu
oleh tajuk atau kanopi, batang, dan cabang tanaman. Akibatnya, ada air hujan yang
tidak pernah sampai ke tanah. Air langsung menguap setelah terkena sinar
matahari. Air itu disebut air intersepsi. Kebalikan dari air intersepsi adalah air run
off. Run off adalah pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui aliran sungai.
Evaporasi adalah proses penguapan air dari tubuh perairan. Tubuh perairan di
bumi ada perairan darat seperti sungai, danau, dan rawa, serta perairan laut
(asin). Evapotranspirasi adalah penguapan air yang dihasilkan dari proses
transpirasi dan evaporasi. Proses ini merupakan komponen penting dalam siklus
hidrologi karena mampu mengurangi simpanan air di dalam tubuh air, tanah, dan
tanaman. Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub menjadi uap air. Es yang
ada di kutub menjadi uap tanpa melalui proses pencairan terlebih dahulu.
Infiltrasi adalah proses peresapan air ke dalam tanah. Perkolasi adalah tahap
selanjutnya setelah infiltrasi. Dalam tahap ini, air yang diserap melalui pori-pori
tanah, bergerak secara vertikal maupun horizontal menuju muka air tanah.
Kondensasi adalah proses perubahan wujud zat dari gas (uap air) menjadi cair.
Dalam kondensasi, molekul-molekul air yang berbentuk uap membesar dan
menyatu membentuk butir-butir air dan menjadi awan. Adveksi adalah
transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi panas dan uap air
oleh gerakan udara mendatar dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Pada proses
adveksi, awan berpindah dari satu titik ke titik lain karena didorong angin atau
perbedaan tekanan udara. Presipitasi adalah hujan yang turun dari atmosfer ke
permukaan bumi dalam bentuk titik-titik air atau salju. Presipitasi terjadi ketika
awan sudah tidak mampu menahan massa air yang ada.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Menurut dedy 2015 Air merupakan kebutuhan vital bagi semua makhluk
hidup. Tak ada makhluk hidup yang mampu bertahan hidup tanpa adanya air. Air
terdapat secara melimpah di laut, tetapi ketersediaannya relatif terbatas di
daratan. Bagi tumbuhan, air merupakan salah satu faktor penting untuk
fotosintesis, perkecambahan dan pertumbuhan, serta sarana transportasi zat.
Bagi hewan dan manusia, air merupakan faktor penting dalam melaksanakan
transportasi zat. Daur air disebut juga daur hidrologi. Secara garis besar daur
hidrologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu daur hidrologi pendek, daur
hidrologi sedang, dan daur hidrologi panjang.

Pengamatan kedua mengenai daur atau siklus Karbon dan Oksigen. Proses
fotosintesis tumbuhan dan alga menyerap karbondioksida (CO 2) dan
menghasilkan oksigen (O2) yang dilepaskan ke atmosfer Kemudian oksigen (O2)
dihirup oleh manusia dan hewan melalui respirasi atau proses pernapasan.
Oksigen digunakan oleh manusia dan hewan sebagai bahan bakar sari makanan
dalam proses metabolisme tubuh. Metabolisme manusia dan hewan
menghasilkan karbondioksida (CO2) yang kemudian dilepaskan ke atmosfer.
Kegiatan industri juga memanfaatkan oksigen tersedia dan membuang
karbondioksida (CO2) ke atmosfer sebagai limbah industri. Senyawa hasil
respirasi makhluk hidup dan pembakaran industri adalah karbondioksida (CO 2)
dan air (H2 O). Kedua senyawa ini kemudian digunakan kembali oleh tumbuhan
dalam proses fotosintesis. Kemudian proses berulang kembali dimulai dari proses
pertama.

Pengamatan ketiga pada daur nitrogen merupakan pergerakan nitrogen


dari atmosfer menuju bumi dan terjadi secara terus menerus. Daur nitrogen ini
mengubah nitrogen dari satu wujud ke wujud kimia lainnya. Fiksasi, mengubah
nitrogen yang terdapat di udara menjadi amonia. Mikroorganisme yang
membantu proses fiksasi yaitu Diazotrof, bakteri ini mempunyai enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan nitrogen dengan hidrogen, bersimbiosis
dengan tanaman kacang-kacangan atau hidup bebas sehingga dapat memperbaiki
nitrogen menjadi nitrogen organik. Bakteri-bakteri yang dapat melakukan fiksasi
nitrogen antara lain Azotobacteraceae, Cyanobacteria. Nitrifikasi, merupakan
konversi amonium menjadi nitrat. Tahap ini dilakukan oleh bakteri hidup yang
berada di dalam tanah serta bakteri nitrifikasi lainnya. Untuk tahapan utama dari
proses nitrifikasi yakni bakteri Nitrosomonas melakukan oksidasi terhadap
amonium, serta mengubah amonia menjadi nitrit. Untuk spesies bakteri lainnya
seperti Nitrobacter melakukan oksidasi pada nitrit menjadi nitrat.
Asimilasi,semua tumbuhan memperoleh nitrogen yang berasal dari tanah melalui
proses penyerapaan akar dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Perubahan
ion nitrit baru kemudian menjadi ion amonium berfungsi untuk menyerap nitrat,
ion amonium ini dimasukkan pada asam nukleat, asam amino, dan klorofil. Untuk
beberapa jenis tumbuhan yang bersimbiosis dengan rhizobia, nitrogen tersebut
diasimilasi secara langsung menjadi ion amonium di bagian nodul (bintil akar).
Amonifikasi, tahapan di mana sisa-sisa tanaman dan limbah terurai oleh
organisme dan menghasilkan amonia yang disebut amonifikasi. Mikroorganisme
yang ada dalam tanah tadi akan mengurai bahan organik yang telah mati, agar bisa
dijadikan sebuah energi dan bisa menghasilkan amonia serta senyawa dasar lain
sebagai produk cadangan. Amonia dalam tanah tadi akan bertahan dengan wujud
ion amonium. Denitrifikasi, proses reduksi nitrat yang berubah menjadi gas
nitrogen inert (berukuran kecil), dilakukan oleh bakteri seperti Clostridium
pseudomonas dalam kondisi anaerobik Selama tahap respirasi, bakteri akan
menjadikan nitrat sebagai akseptor elektron.
Menurut Rima, 2017. Siklus daur nitrogen adalah suatu proses konversi
senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk
kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-
biologis. Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi
nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi. Walaupun terdapat sangat banyak
molekul nitrogen di dalam atmosfer, nitrogen dalam bentuk gas tidaklah reaktif.
Hanya beberapa organisme yang mampu untuk mengkonversinya menjadi
senyawa organik dengan proses yang disebut fiksasi nitrogen.

Pengamatan ke empat yaitu Siklus daur fosfor yang bergerak melalui tanah,
air, batuan, serta sedimen bekas organisme. Hujan serta terjadinya pelapukan
dapat menyebabkan batuan mengeluarkan ion fosfat serta mineral lainnya yang
kemudian fosfat anorganik tersebut akan diedarkan di air serta tanah. Kemudian,
tumbuhan yang ada akan mengambil fosfat anorganik dari tanah. Ketika berada
dalam tanaman maupun hewan, fosfat yang dijumpai akan imasuk dalam molekul
organik misalnya DNA. Sehingga saat hewan maupun tanaman tersebut mati,
organisme tersebut akan meluruh sehingga fosfat akan kembali ke asalnya yaitu
tanah. Terjadinya mineralisasi yaitu proses dalam pembentukannya yang mana
fosfat tersebut berada di dalam tanah dengan jenis organik seperti fosfat yang
sudah digunakan sebagai bentuk organik menjadi fosfor anorganik. Adanya
perairan yang berujung ke laut, fosfor yang ada di dalam tanah sangat mungkin
untuk berakhir di perairan. Selanjutnya fosfor tersebut bisa dimasukkan dalam
sedimen setiap hari.
Pengamatan terakhir yaitu Sulfur banyak terdapat di kerak bumi. Sulfur
dapat diserap oleh tumbuhan dalam bentuk sulfat. Sulfat dalam tanah diserap oleh
tumbuhan, selanjutnya digunakan untuk sintesis protein. Melalui rantai makanan
sulfur berpindah ke konsumen. Jika organisme mati, senyawa sulfur dalam
organisme akan terurai secara aerob membentuk sulfat kembali, dan bila
penguraian berlangsung secara anaerob menghasilkan gas sulfur dan sulfida. Gas
sulfur dan sulfida juga berasal dari hasil reduksi senyawa sulfat secara anaerob
oleh bakteri pereduksi sulfur. Oleh bakteri sulfur, gas sulfur dan sulfida di udara
dioksidasi menghasilkan sulfur, selanjutnya sulfur dioksidasi lagi membentuk
sulfat dalam tanah. Proses terjadinya sulfur akibat dari proses terjadinya
pembakaran bahan bakar fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktivitas
gunung berapi, lalu asapnya akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu
akan berada di awan yang menjadi hidrolidis air membentuk H2 SO4, awan akan
mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan
hujan asam. Air hujan itu akan masuk ke dalam tanah yang akan diubah menjadi
sulfat. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (〖SO4〗^(2-)), sulfat ini
yang mampu berpindah dari bumi atau alam ke tubuh tumbuhan melalui
penyerapan sulfat oleh akar. Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida
dan berbentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
Daur belerang atau daur sulfur adalah salah satu bentuk daur
biogeokimia. Pengertian dan definisi lain dari daur belerang atau sulfur yaitu
perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur dioksida lalu menjadi
sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur di alam ditemukan dalam
berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, di udara
dalam bentuk gas sulfur dioksida dan di dalam tubuh organisme sebagai
penyusun protein.
Menurut Taufik, 2017 Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah yaitu ketika
ion-ion sulfat di serap oleh akar dan dimetabolisme menjadi penyusun protein
dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein
tersebut akan berpindah ke tubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa
sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut
diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah satu zat yang terkandung
dalam gas tersebutadalah sulfur.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan praktikum yang telah mengenai siklus biogeokimia dapat
disimpulkan bahwa siklus hidrologi diantaranya Siklus ini terjadi karena
pengaruh panas sinar matahari yang mengakibatkan air laut menguap. Uap air
tersebut terbawa oleh angin jauh ke wilayah daratan. Setelah mengalami
pendinginan, uap air tersebut berubah menjadi kristal es sehingga terjadilah
hujan salju. Salju yang berkumpul membentuk padang salju yang kemudian
mencair dan mengalir pada sungai es (gletser). Setelah mencair akhirnya kembali
ke laut. Daur karbon merupakan salah satu siklus biogeokimia dimana terjadi
pertukaran/perpindahan karbon antara bidang-bidang biosfer, geosfer, hidrosfer,
dan atmosfer. siklus karbon sangat terkait dengan oksigen, terutama dalam hal
fotosintesis dan respirasi. Siklus Nitrogen, Fiksasi, adalah langkah pertama yang
terjadi didalam proses pembuatan Nitrogen yang nantinya akan digunakan oleh
tanaman. Nitrifikasi, adalah proses selanjutnya, dimana amonium akan diubah
menjadi sebuah Nitrat oleh bakteri. Nah, Nitrat adalah sebuah unsur yang sangat
mudah untuk diserap oleh tanaman. Siklus fosfor dimulai dari sumber utama
fosfor yang sering dijumpai dalam batuan dengan proses pelapukan. Pelapukan
tersebut berlangsung secara alami dan dipengaruhi oleh faktor hujan, cuaca dan
juga erosi yang menyebabkan fosfor berpindah ke tanah. Siklus Sulfur, Beberapa
bakteri yang terlibat dalam siklus belerang adalah sulfur dan desulfomaculum,
yang kemudian berperan dalam reduksi sulfur sulfat dalam bentuk (H 2S) atau
hidrogen sulfida
Saran nya agar mempermudah praktikan asprak membuat video penjelasn
sebelumnya terimakasih

DAFTARPUSTAKA
Abdullah, Taufiq. (2017). Pengamatan Siklus biogeokimia. Jurnal Penelitian. Vo.1 No.5

Anshory, I. 1984. Biologi umum. Bandung : Genesa Exact

Purnama, Rizal. 2017. Ekologi Umum. IPB Pers

Purnama, Rizal. 2017. Ekologi Umum. IPB Pers

Rima, Tri. S, dkk. 2017. Buku Ajar Ekologi Umum Edisi 5. Pontianak: Fakultas MIPA,
Universitas Tanjungpura

Sasmita.W.D.2014. Materi Pokok Biologi Umum. Deptdikbud: Jakarta

Windusari, Yuanita, Nur A.P. Sari, Indra Yustiani, dan Hilda Zulkipli. 2012. Dugaan
Cadangan Karbon Biomassa Tumbuhan Bawah dan Serasah di Kawasan Suksesi
Alami pada Area Pengendapan Tailing PT Freeport Indonesia. Jurnal Biospecies,
Volume 5 No. 1: 22- 28.

Wirakusumah, S. 2011. Dasar- Dasar Ekologi 2. Jakarta: UI Press

Wirakusumah, S. 2011. Dasar- Dasar Ekologi 2. Jakarta: UI Press

LAMPIRAN

Siklus Hidrologi
Siklus Karbon Siklus Nitrogen Siklus Fosfor
dan Oksigen

Siklus Sulfur
PASCA PRAKTIKUM

1. sebutkan dan jelaskan secara singkat semua siklus yang telah


dipraktikumkan?
2. Jelaskan proses terjadinya hujan asam ?
3. jelaskan dampak dari pembusukan limbah organic didalam perairan yang
menghasilkan fosfor dan masunya NO3 yang terbawa air hujan dari sisa
pupuk pertanian?
Jawab :
1. siklus hidrologi diantaranya Siklus ini terjadi karena pengaruh panas
sinar matahari yang mengakibatkan air laut menguap. Uap air tersebut
terbawa oleh angin jauh ke wilayah daratan. Setelah mengalami
pendinginan, uap air tersebut berubah menjadi kristal es sehingga
terjadilah hujan salju. Salju yang berkumpul membentuk padang salju
yang kemudian mencair dan mengalir pada sungai es (gletser). Setelah
mencair akhirnya kembali ke laut. Secara ringkas, daur karbon
merupakan salah satu siklus biogeokimia dimana terjadi pertukaran /
perpindahan karbon antara bidang-bidang biosfer, geosfer, hidrosfer,
dan atmosfer. siklus karbon sangat terkait dengan oksigen, terutama
dalam hal fotosintesis dan respirasi. Daur Nitrogen, Fiksasi, adalah
langkah pertama yang terjadi didalam proses pembuatan Nitrogen
yang nantinya akan digunakan oleh tanaman. Selanjutnya bakteri
tersebut yang akan mengubah Nitrogen menjadi sebuah Ammonium.
Nitrifikasi, adalah proses selanjutnya, dimana amonium akan diubah
menjadi sebuah Nitrat oleh bakteri. Nah, Nitrat adalah sebuah unsur
yang sangat mudah untuk diserap oleh tanaman. Siklus fosfor dimulai
dari sumber utama fosfor yang sering dijumpai dalam batuan dengan
proses pelapukan. Pelapukan tersebut berlangsung secara alami dan
dipengaruhi oleh faktor hujan, cuaca dan juga erosi yang menyebabkan
fosfor berpindah ke tanah. Pada saat batuan yang didalamnya
mengandung fosfor terkena air hujan, maka secara langsung akan
melepaskan iosn fosfat dan mineral lainnya yang terdapat didalamnya.
Daur Sulfur, Beberapa bakteri yang terlibat dalam siklus belerang
adalah sulfur dan desulfomaculum, yang kemudian berperan dalam
reduksi sulfur sulfat dalam bentuk (H2S) atau hidrogen sulfida. Sulfida
itu sendiri kemudian digunakan oleh bakteri fotoautotrofik anaerob,
seperti kromium, melepaskan sulfur dan oksigen. Bakteri
chemolyotrophic seperti Thiobacillus akhirnya teroksidasi menjadi
sulfat. Belerang adalah komponen protein.
2. Proses terjadinya hujan asam di bumi berasal dari beragam aktivitas
baik aktivitas alam maupun aktivitas manusia sebagaimana terlihat
pada Gambar 1 di atas. Aktivitas tersebut menghasilkan berbagai
macam gas penyebab hujan asam, seperti karbondioksida, karbon
monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Penguapan berasal
dari berbagai macam sumber air karena pemanasan sinar matahari.
Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan
bertemu dengan gas-gas seperti karbon dioksida, karbon monoksida,
nitrogen oksida dan sulfur oksida sehingga menyebabkan terjadinya
hujan asam. Adanya pertemuan uap air dengan karbon dioksida atau
karbon monoksida ini akan menghasilkan asam yang bersifat lemah.
Hidrogen oksida dan sulfur dioksida ketika bertemu dengan uap air
akan menghasilkan asam yang bersifat kuat. Kemudian kandungan
yang bertemu tersebut terbawa oleh angin menuju tempat yang jauh
dari sumbernya dan semakin ke atas. Ketika sudah sampai di atas, gas
yang bercampur dengan uap air tersebut akan mengalami kejenuhan
sehingga menjatuhkan kandungan airnya sebagai hujan. Deposisi asam
terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada di
atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai,
danau, hutan, lahan pertanian, atau bangunan. Deposisi asam tersebut
jatuh melalui tetes hujan, kabut, embun, salju, atau butiran- butiran
cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama angin.
3. limbah pupuk menganudng fosfat dapat merangsang pertumbuhan
gulma air seperti ganggang dan enceng gondok. Banyaknya kandungan
fosfat dalam air akan membuat tanaman air menjadi tumbuh semakin
subur dan berlebiha serta pertumbuhan tanaman pun air berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai