Anda di halaman 1dari 7

BAHAN & CATATAN

RAPAT KERJA KOMISI VI DPR RI DENGAN MENTERI BUMN


“Pembahasan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat APBN TA 2020,
Progress Realisasi Anggaran TA 2021,
Pembahasan RKKAL TA 2022”

ZURISTYO FIRMADATA,.S.E,.M.M
KAMIS, 26 AGUSTUS 2021
I. SELAYANG PANDANG

1. Pembahasan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat APBN TA 2020


Kementerian Perdagangan telah menerima Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian
Perdagangan Tahun 2020 pada tanggal 4 Mei 2021. Atas hasil pemeriksaan tersebut, Kementerian Perdagangan mendapatkan
beberapa catatan temuan pemeriksaan yang terdiri dari temuan atas Sistem Pengendalian Intern dan temuan atas Kepatuhan
Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan selama tahun 2011-2020
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Untuk itu Kementerian Perdagangan telah mendapatkan
opini WTP dari BPK selama 10 tahun berturut-turut. menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan
Keuangan Kementerian Perdagangan Tahun 2020 terhadap aspek Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan Terhadap
Ketentuan Peraturan Perundangundangan di atas, Menteri Perdagangan telah menyampaikan Rencana Aksi kepada Ketua
BPK melalui surat Nomor 430/M-DAG/SD/05/2021 tanggal 10 Mei 2021. Di samping itu, Kementerian Perdagangan akan
melaksanakan Rencana Aksi sebagaimana yang telah direkomendasikan BPK terhadap beberapa hasil pemeriksaan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK.
Realisasi Pendapatan Negara Kementerian Perdagangan pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp99.235.122.207
atau sebesar 108,66 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp91.325.016.000. Keseluruhan Pendapatan
adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember
2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar (Rp52.154.143.912) atau (34,45) persen
dikarenakan dampak adanya Pandemi COVID-19.
Realisasi Belanja Kementerian Perdagangan pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp3.244.652.636.286 atau sebesar
93,32 persen dari anggaran belanja sebesar Rp3.477.064.284.000. Realisasi Belanja (penyerapan anggaran) Kementerian
Perdagangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 mencapai Rp3.244.652.636.286 atau sebesar 93,32 persen dari
anggarannya sebesar Rp3.477.064.284.000 sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp232.411.647.714. Realisasi Belanja
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar
(Rp1.871.465.285) atau sebesar (0,06) persen.

2. Progress Realisasi Anggaran TA 2021


Pada awal tahun 2021 Kementerian Perdagangan mendapatkan alokasi pagu anggaran sebesar Rp 3.617.572.981.000
(tiga triliun enam ratus tujuh belas miliar lima ratus tujuh puluh dua juta sembilan ratus delapan puluh satu ribu rupiah).
Namun dikarenakan terdapat kebijakan penghematan anggaran dari pemerintah, Kementerian Perdagangan diharuskan
melakukan penghematan (refocusing) anggaran sebanyak 4 kali dengan total sebesar Rp 481.624.073.000 (empat ratus
delapan puluh satu miliar enam ratus dua puluh empat juta tujuh puluh tiga ribu rupiah), sehingga pagu alokasi anggaran
Kementerian Pedagangan tahun 2021 menjadi Rp 3.135.948.908.000 (tiga triliun seratus tiga puluh lima miliar sembilan ratus
empat puluh delapan juta sembilan ratus delapan ribu rupiah). Adapun realisasi anggaran Kementerian Perdagangan per
tanggal 24 Agustus 2021 sebesar Rp. 1.589.570.341.499 (satu triliun lima ratus delapan puluh sembilan miliar lima ratus tujuh
puluh juta tiga ratus empat puluh satu ribu empat ratus sembilan puluh sembilan rupiah) atau 50,69 % dari total pagu anggaran
Rp. 3.135.948.908.000 (tiga triliun seratus tiga puluh lima miliar sembilan ratus empat puluh delapan juta sembilan ratus
delapan ribu rupiah).
3. Pembahasan RKKAL TA 2022
Berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
Nomor S-361/MK.02/2021 dan nomor B.238/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2021 perihal Pagu Indikatif Belanja K/L T.A 2022,
Kementerian Perdagangan mendapatkan Pagu Indikatif sebesar Rp 2.392.277.527.000 (dua triliun tiga ratus sembilan puluh
dua miliar dua ratus tujuh puluh tujuh juta lima ratus dua puluh tujuh ribu rupiah). Pagu indikatif tersebut turun sebesar Rp
743.671.381.000 (tujuh ratus empat puluh tiga miliar enam ratus tujuh puluh satu juta tiga ratus delapan puluh satu ribu
rupiah) atau 23,71% dari pagu alokasi anggaran tahun 2021 setelah penghematan.
Kementerian Perdagangan telah mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp. 488.738.240.000 (empat ratus
delapan puluh delapan miliar tujuh ratus tiga puluh delapan juta dua ratus empat puluh ribu rupiah) untuk membiayai beberapa
program/kegiatan yang penting agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja Kemendag pada tahun 2022.
Dengan demikian, total kebutuhan anggaran Kementerian Perdagangan tahun 2022 menjadi sebesar Rp.
2.881.015.767.000 (dua triliun delapan ratus delapan puluh satu miliar lima belas juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu
rupiah) sehingga pelaksanaan program/kegiatan dan kinerja Kementerian Perdagangan dapat diwujudkan dengan baik sesuai
dengan tugas dan fungsinya terutama terkait dengan pemulihan ekonomi nasional
II. Permasalahan
1. Pembahasan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat APBN TA 2020

Realisasi Pendapatan Negara Kementerian Perdagangan pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp99.235.122.207
atau sebesar 108,66 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp91.325.016.000. Keseluruhan Pendapatan
adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember
2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar (Rp52.154.143.912) atau (34,45) persen
dikarenakan dampak adanya Pandemi COVID-19.

2. Realisasi Anggaran TA 2021 BUMN

Anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2021 mengalami pengurangan atau pemangkasan. Di mana
sebelumnya, Kemendag mendapatkan anggaran sebesar Rp3,02 triliun. Kemendag diminta melakukan penghematan atau
refocusing sebesar Rp91,57 miliar. Sehingga alokasi anggaran Kemendag menjadi sebesar Rp2,93 triliun. pemangkasan
dilakukan pada sembila direktorat. Sekretariat Jenderal di refocusing sebesar Rp10,7 miliar, Direktorat Jenderal (Ditjen)
Perdagangan Dalam Negeri di refocusing Rp35 miliar, Ditjen Perdagangan Luar Negeri di refocusing Rp9 miliar, Ditjen
Perundingan Perdagangan Internasional di refocusing Rp7,5 miliar, Inspektorat Jenderal Refocusing Rp3,5 miliar, Ditjen
Pengembangan Ekspor Nasional di refocusing Rp8,5 miliar. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti) di refocusing Rp5 miliar,Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) di refocusing Rp3 miliar,
dan terakhir Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN ) di refocusing Rp10 miliar.
3. RKKAL TA 2022
Pada tahun 2021, alokasi APBN Kementerian Perdagangan adalah sebesar Rp3.029,0 miliar. Dengan memperhatikan
perkembangan kondisi tahun 2021, dilakukan refocusing dan realokasi (tahap I s.d. IV), sehingga outlooknya diperkirakan
sebesar Rp3.002,0 miliar. dalam RAPBN tahun 2022, anggaran Kementerian Perdagangan adalah Rp2.380,1 miliar. Sesuai
dengan tema RKP Tahun 2022 “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”, kebijakan DAK Fisik Tahun 2022 diarahkan
pada penajaman fokus kegiatan DAK sehingga berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi sebagai respon dampak
pandemi Covid-19 dan mendukung pencapaian prioritas nasionalmelalui kebijakan DAK penugasan berbasis tematik.
Sedangkan pada DAK non fisik diarahkan untuk memberikan dukungan layanan dan peningkatan kualitas pada sektor-sektor
yang menjadi fokus prioritas pada RKP, sektor produktif seperti pariwisata dan pertanian, mendorong peningkatan investasi,
peningkatan kualitas SDM serta memperkuat sinergi pendanaan antara DAK Non Fisik, DAK Fisik, Belanja K/L, dan sumber
pendanaan lainnya

III. Rekomendasi
1. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Kementerian Perdagangan, Kami sangat mengapresiasi menteri dan pimpinan lembaga beserta jajaranannya
yang telah berupaya menjaga kualitas tata kelola keuangan negara sehingga BPK memberikan opini WTP untuk
kesekian kalinya terhadap masing-masing Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (LKKL). Pengelolaan anggaran
pemerintah tidak luput dari adanya tantangan ekonomi di masa pandemi. Pengelolaan anggaran Kementerian
Perdagangan dilakukan sebaik-baiknya untuk membantu memicu pertumbuhan ekonomi. Kami harap opini WTP
Kemendag dapat terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang.
2. Realisasi anggaran Kementerian Perdagangan per tanggal 24 Agustus 2021 sebesar Rp. 1.589.570.341.49. atau 50,69
% dari total pagu anggaran Rp. 3.135.948.908.000. Kami mengapresiasi realisasi anggaran sekaligus capaian kinerja
Kementerian Perdagangan per tanggal 24 Agustus 2021. Kami juga mendorong Kementerian Perdagangan agar
meningkatkan capaian kinerja di tahun 2021 mengingat di masa pandemi Covid 19, kondisi perekonomian Indonesia
menjadi lebih rentan.
3. Total kebutuhan anggaran Kementerian Perdagangan tahun 2022 menjadi sebesar Rp. 2.881.015.767.000. sehingga
pelaksanaan program/kegiatan dan kinerja Kementerian Perdagangan harus diwujudkan dengan baik sesuai dengan
tugas dan fungsinya terutama terkait dengan pemulihan ekonomi nasional. Walaupun alokasi pagu anggaran
Kementerian Perdagangan mengalami penghematan, namun Kementerian Perdagangan harus bekerja keras untuk
mengoptimalkan anggaran yang ada sehingga target-target yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis dapat tetap
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai