ZURISTYO FIRMADATA,.S.E,.M.M
KAMIS, 26 AGUSTUS 2021
I. SELAYANG PANDANG
Realisasi Pendapatan Negara Kementerian Perdagangan pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp99.235.122.207
atau sebesar 108,66 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp91.325.016.000. Keseluruhan Pendapatan
adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember
2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar (Rp52.154.143.912) atau (34,45) persen
dikarenakan dampak adanya Pandemi COVID-19.
Anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2021 mengalami pengurangan atau pemangkasan. Di mana
sebelumnya, Kemendag mendapatkan anggaran sebesar Rp3,02 triliun. Kemendag diminta melakukan penghematan atau
refocusing sebesar Rp91,57 miliar. Sehingga alokasi anggaran Kemendag menjadi sebesar Rp2,93 triliun. pemangkasan
dilakukan pada sembila direktorat. Sekretariat Jenderal di refocusing sebesar Rp10,7 miliar, Direktorat Jenderal (Ditjen)
Perdagangan Dalam Negeri di refocusing Rp35 miliar, Ditjen Perdagangan Luar Negeri di refocusing Rp9 miliar, Ditjen
Perundingan Perdagangan Internasional di refocusing Rp7,5 miliar, Inspektorat Jenderal Refocusing Rp3,5 miliar, Ditjen
Pengembangan Ekspor Nasional di refocusing Rp8,5 miliar. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti) di refocusing Rp5 miliar,Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) di refocusing Rp3 miliar,
dan terakhir Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN ) di refocusing Rp10 miliar.
3. RKKAL TA 2022
Pada tahun 2021, alokasi APBN Kementerian Perdagangan adalah sebesar Rp3.029,0 miliar. Dengan memperhatikan
perkembangan kondisi tahun 2021, dilakukan refocusing dan realokasi (tahap I s.d. IV), sehingga outlooknya diperkirakan
sebesar Rp3.002,0 miliar. dalam RAPBN tahun 2022, anggaran Kementerian Perdagangan adalah Rp2.380,1 miliar. Sesuai
dengan tema RKP Tahun 2022 “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”, kebijakan DAK Fisik Tahun 2022 diarahkan
pada penajaman fokus kegiatan DAK sehingga berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi sebagai respon dampak
pandemi Covid-19 dan mendukung pencapaian prioritas nasionalmelalui kebijakan DAK penugasan berbasis tematik.
Sedangkan pada DAK non fisik diarahkan untuk memberikan dukungan layanan dan peningkatan kualitas pada sektor-sektor
yang menjadi fokus prioritas pada RKP, sektor produktif seperti pariwisata dan pertanian, mendorong peningkatan investasi,
peningkatan kualitas SDM serta memperkuat sinergi pendanaan antara DAK Non Fisik, DAK Fisik, Belanja K/L, dan sumber
pendanaan lainnya
III. Rekomendasi
1. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Kementerian Perdagangan, Kami sangat mengapresiasi menteri dan pimpinan lembaga beserta jajaranannya
yang telah berupaya menjaga kualitas tata kelola keuangan negara sehingga BPK memberikan opini WTP untuk
kesekian kalinya terhadap masing-masing Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (LKKL). Pengelolaan anggaran
pemerintah tidak luput dari adanya tantangan ekonomi di masa pandemi. Pengelolaan anggaran Kementerian
Perdagangan dilakukan sebaik-baiknya untuk membantu memicu pertumbuhan ekonomi. Kami harap opini WTP
Kemendag dapat terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang.
2. Realisasi anggaran Kementerian Perdagangan per tanggal 24 Agustus 2021 sebesar Rp. 1.589.570.341.49. atau 50,69
% dari total pagu anggaran Rp. 3.135.948.908.000. Kami mengapresiasi realisasi anggaran sekaligus capaian kinerja
Kementerian Perdagangan per tanggal 24 Agustus 2021. Kami juga mendorong Kementerian Perdagangan agar
meningkatkan capaian kinerja di tahun 2021 mengingat di masa pandemi Covid 19, kondisi perekonomian Indonesia
menjadi lebih rentan.
3. Total kebutuhan anggaran Kementerian Perdagangan tahun 2022 menjadi sebesar Rp. 2.881.015.767.000. sehingga
pelaksanaan program/kegiatan dan kinerja Kementerian Perdagangan harus diwujudkan dengan baik sesuai dengan
tugas dan fungsinya terutama terkait dengan pemulihan ekonomi nasional. Walaupun alokasi pagu anggaran
Kementerian Perdagangan mengalami penghematan, namun Kementerian Perdagangan harus bekerja keras untuk
mengoptimalkan anggaran yang ada sehingga target-target yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis dapat tetap
tercapai.