Anda di halaman 1dari 87
INSTITUT Nama: TEKNOLOGI PLN PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN KAMPUS : Menara PLN, JI. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat 11750 Telp. 021-5440342 - 44. ext 1306 Pear ee te Tata Tertib Dan Kriteria Kelulusan Praktikum Fisika Dasar STT-PLN 1. Praktikum harus diikuti sekurang-kurangnya 90% dari jumlah total praktikum yang. diberikan, Jika syarat tersebut tidak dipenuhi maka praktikum dinyatakan tidak lulus. 2. Nila praktikum ditentukan dari nilai a, Tugas rumah/Tugas pendahuluan b. Test awal cc. Akti $ selama praktikum d. Laporan ce. Presentasi laporan 3. Nilai akhir praktikum dihitung dari rata-rata nilai praktikum. 4. Kelulusan praktikum ditentukan berdasarkan nilai akhir praktikum dimana nilai akhir praktikum > 56 5. Lain-lain: a. Berperilaku dan berpakaian sopan (pakaian berkerah bukan kaos dan bersepatu bukan sandal), jika tidak dipenuhi maka praktikan akan dikenakan sanksi | b, Mengenakan jaslab dan mengisi daftar absensi serta membawa kartu praktikum, jika tidak dipenuhi maka praktikan dikenakan sanksi 2. Praktikan tidak lulus test awal tidak diizinkan mengikuti praktikum. ._ Praktikan harus mentaati semua aturan praktikum, e. Praktikan harus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh asisten dan instruktur praktikum, f. Jika selama praktikum berlangsung, praktikan merusak/ memecahkan/ menghilangkan alat, maka praktikan harus bertanggung jawab. g. Selama praktikum berlangsung praktikan tidak boleh keluar masuk ruangan tanpa keperluan yang jelas. Khusus untuk keperluan buang air, praktikan harus meminta izin terlebih dahulu kepada asisten. h. Tidak diperkenankan menggunakan handphone selama praktium berlangsung. i, Selalu menjaga kebersihan dan ketertiban (tidak boleh gaduh/ribut), apabila dilanggar akan dikenakan sanksi 1. SSS LABORATORIUM FISIKA DASAR i rr j. Informasi praktikum dan hal-hal yang berhubungan dengan praktikum dapat dilihat pada papan pengumuman di jurusan maupun di gedung laboratorium fisika dasar. k, Secara umum tidak diadakan praktikum susulan. 6. Jenis sanksi-sanksi: a, Sanksi 1: Nilai modul bersangkutan dikurangi 10 b, Sanksi 2: Nilai modul yang bersangkutan dikurangi 30% SSS LABORATORIUM FISIKA DASAR i arenas ee Contoh format cover tugas rumah & laporan diketik komputer (berwarna) dikertas Ad: institut institut fe TEKNOLOGI 4 | TEKNOLOGI PLN PLN st Teale PLN st Teng PLN Format POF:1P_M1_NIM_NAMAPOF (_ format POF :TP_Ma_NIM_NAMAPOF Contoh Lembar Tugas Rumah dan Laporat P nena Susunan Laporan 1. Judul 2. Tujuan 3. Alat Dan Perlengkapan 4. Teori 5. Cara Kerja/Langkah Percobaan 6. Data Pengamatan 7. Tugas Akhir 8. Analisa 9. Kesimpulan 10. Teori Tambahan ‘Margin Border : KIRI 2em KANAN LSem ATAS. 2em BAWAH 2em LABORATORIUM FISIKA DASAR ii MODULI PENGUKURAN DASAR (ISI DAN MASSA JENIS ZAT PADAT ) LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN 2021 tease ant na Lo L n. m. MODULI PENGUKURAN DASAR (ISI DAN MASSA JENIS ZAT PADAT ) TUJUAN 1, Mempelajari penggunaan alat-alat ukur dasar. 2. Menuliskan dengan benar bilangan-bilangan berarti hasil pengukuran atau perhitungan, 3. Menghitung besaran lain berdasarkan besaran yang terukur langsung, ALAT DAN PERLENGKAPAN 1, Jangka sorong. Mikrometer sekrup. Neraca Ohaus. Termometer. Balok yang diukur (3 buah ). Bejana gelas. Tali, AawewH TEORI Setiap pengukuran besaran fisis selalu dihinggapi oleh batas ketelitian dan kesalahan pengukuran, Hal ini karena keterbatasan manusia dalam pembuatan alat ‘maupun keterbatasan dalam kemampuan membaca dan cara membacanya. Karena itu setiap hasil pengukuran harus dilaporkan secara benar yang memperlihatkan ketclitian pengukuran tersebut, Untuk hal itu maka pemakaian alat ukur perlu memperhatikan hal-hal berikut : a, Titik nol alat yaitu angka yang ditunjukkan alat sebelum digunakan. b. _Nilai skala terkecil alat yaitu skala terkecil yang diperlihatkan alat, c. —Batas ukur alat yaitu batas maksimum yang dapat diukur alat tersebut. 4. Cara pemakaian alat, Demikian banyak hal yang harus diatur dan dikuasai, sehingga pengamat mudah sekali melakukan suatu kesalahan, Sehingga nilai benar xo tidak mungkin kita ketahui seeara tepat melalui suatu eksperimen, yang diperoleh adalah nilai x yang tidak tepat sama dengan x LABORATORIUM FISIKA DASAR 1 tease ant na Lo Cara pelaporan yang baik dituliskan sebagai x Xo Ax Dimana : x : besaran yang dicari Xo: nilai besaran sebenarnya Ax : simpangannya A, Pengenalan Alat 1, Jangka Sorong Perhatikan gambar 1, jangka sorong mempunyai dua rahang dan satu penduga. Rahang dalam ( C-D ) untuk mengukur diameter bagian dalam, rahang Tar (A~ B ) untuk mengukur diameter bagian Iuar sedangkan penduga ( E-F ) untuk mengukur kedalaman, K adalah roda penggerak rahang dan N adalah pengunci rahang setelah besaran yang diukur terukur. Gambar 1. Jangka sorong Skala jangka sorong diperhalus dengan nonius, skala utamanya ada dalam satuan em atau inch, Adapun noniusnya ada yang 9 skala ‘utama jadi 10 skala nonius dan ada yang 49 skala utama jadi 50 skala nonius. Gambar 2 memperlihatkan 9 skala utama jadi 10 skala nonius. LABORATORIUM FISIKA DASAR 2 tease ant na Lo Skala wtama 5 io Skala nonius Gambar 2. Skala utama dan nonius 2. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup hanya dapat digunakan untuk mengukur bagian luar saja, Caranya putarkan roda bagian pemutar kasar, jika sudah dekat putarkan bagian pemutar halus C, jika sudah pas dikunci oleh penguat S. Skala besarnya adalah bagian yang horizontal sedangkan skala penghalusnya adalah bagian yang vertikal N (lihat gambar 3 ). Biasanya bagian vertikal terdiri dari SO skala, satu putaran bagian vertikal akan merubah skala horizontal sebesar “4 mm. Gambar 3. Mikrometer sekrup 3. Neraca Ohaus Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca Ohaus. Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering dijumpai di toko-toko atau di warung, Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu send Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan ST LABORATORIUM FISIKA DASAR 2 Portas at setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas. Gambar 4. Neraca Ohaus B. Ketidakpastian Pada Pengukuran Tunggal Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja, Keterbatasan skala alat antara lain merupakan sebab mengapa_ setiap pengukuran dihinggapi ketidakpastian ( ktp ). 1. Besaran Langsung Terukur = Xo t AX Dimana ; xo : yang terbaca pada alat ukur Ax : % skala nilai terkecil ( nst ) alat nst alat st utama jika tanpa nonius /n x nst utama jika ada nonius n: jumlah skala nonius 2. Besaran Turunan x=£(a, b,c) dimana a, b, c adalah besaran terukur langsung dengan =bot Ab c=cotAc | fo, by icy AC......(1) a=act aa x0 =F (ao, be, Co) 19 By Cy Aa} 191 p AD + LABORATORIUM FISIKA DASAR a Pteaacu rant so nu C. Ketidakpastian Pada Pengukuran Berulang, Pengulangan pada pengukuran ini diharapkan akan memberikan informasi lebih banyak tentang xo, sehingga makin yakin akan benarnya nilai tersebut. Keridak pastiannya adalah deviasi standar nilai rata-rata sampel 1 |nsx? -(5x,)* a as i (2) 2. Besaran turunannya. x=f(a,b,c) a=ajtda b= Xo = £( ao, be, co) ef, af, oF, Ax =O)? 0? + (=)? ab? + (=)? ac? ea & ee G3) Nilai kepercayaannya 68 %. D. Ketic yastian Pada Pe an Campuran z=1(x,y), dengan x=xo+Ax —:merupakan hasil satu kali pengukuran y=yo+Ay > merupakan hasil pengukuran berulang Maka (Xe, yo) Karena Ax merupakan nst ( berarti diukur sekali saja ) sedangkan Ay berupa deviasi standar ( diukur berulang ), maka makna statistik kedua ktp itu tidak sama, harus disamakan dahulu, Misalnya dengan membuat jaminan pada Ax dari jaminan 100% menjadi jaminan 68 % seperti halnya jaminan pada Ay. Jadi kita pakai : LABORATORIUM FISIKA DASAR c a Karena 68 % = 2 8205.2 [Ga Se eeeceees(4) Nilai kepercayaannya 68%. x 100%, schingea diperoleh WIN win E. Jumlah Ancka Berarti Yang Dilaporkan Ax disebut sebagai ketidakpastian mutlak (ktp mutlak ) AX disebut sebagai ketidakpastian relatif ( kip relatif) x Rumus perhitungan angka berarti = 1 -log( 2% ) x Sehingga jika: Kip relat 10%, maka hanya 2 Angka Berarti (AB ) Kip relatif 1%, maka hanya 3 AB. Kip relat 0,1 %, maka hanya 4 AB. Contoh soal : 1. Sebuah balok diukur beralang kali dengan hasil P= ( 4,00 + 0,02) em, L = (3,00 £0,02 ) em dan T= (2,00 +0,02) em. Tentukan V+ AV ! V=( 4,00) (3,00) (2,00)= 240... em? LABORATORIUM FISIKA DASAR 6 Panetta AV = ¥(3,00)° (2,00)° (0,02)° + (4,00)°(2,00)* (0,02)° = (4,00)°(3,00)*(, =0,3124...0n° AV _ 0.3124 vo Jadi V = (24,0 + 0,31) em? =1,3%, hanya 3 AB. 2. Misalkan suatu besaran z ingin diketahui dengan mengukur besaran x dan y, sedangkan 7=~. Misalkan x diukur satu kali dengan basil x = (5,0 y 0,05 ), sedangkan y diukur berulang kali dengan hasil y = ( 1,00 + 0,02). Berapakah 2 + Az menurut eksperimen ini ! Jawab Dengan persamaan (4) > rs =2Atane= 2005-008 az, CD. (2, =. 52 500 (Gor Ta oop az= (1.00) (0.03)* +(-5.00)*(0,02)' Sedangkan zy = Ketelitian pada pengukuran x : 2 005 100% =1% x 50 Ketelitian pada pengukuran y : MY 002 00% 22% 1.00 ST LABORATORIUM FISIKA DASAR 7 Iv. Coca eran Dari hasil i ae oe 2 = Jam? +(2%)? = 5% z Sehingga jawaban ditulis dengan 3 AB 2=(5,0040,10) DAFTAR PUSTAKA B, Darmawan Djonoputro, Teori Ketidakpastian, 1984 TUGAS RUMAH 1, Apa yang dimaksud dengan pengukuran? 2. Jelaskan fungsi mikrometer dan jangka sorong ! 3. Tulis hasil bacaan alat ukur ini secara lengkap ! 1 2 0 10 4, Gambarkan kedudukan mikrometer sekrup yang menunjukkan hasil pengukuran 2,458 em ? 5, Jelaskan perbedaan benda dalam air jika keadaan : a. Mengapung; b. — Melayang; c.— Tenggelam. 6. Tuliskan prinsip Archimedes dan hukum Archimedes ! LABORATORIUM FISIKA DASAR 8 tease ant na Lo 7. Sebutkan literatur massa jenis ( p) dalam SI (Sistem Internasional) dari bahan berikut a Besi; b. Tembaga; cc. Alumunium; a Air, 8. Pada pengukuran rapat massa m/v suatu bahan panjang (p ) dan lebar (1) diukur berulang dengan jangka sorong yang 9 skala utama jadi 10 skala nonius, sedangkan tebal diukur dengan mikrometer sekrup juga berulang, sedangkan massa hanya satu kali dengan skala terkecil 0,01 gr. Tentukan p= 3 dengan m= 42,75 gr! No p(mm ) 1(mm) t(mm) 1 RA 287 845 2 42,3 28,6 858 3 42,5 28,6 848 4 a5 28,5 8.46 3 23 285 846 6 D6 287 BAS 7 Aa 28,6 BAB 8 26 28,7 848 VL PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN 2 Catatlah suhu ruang dan tekanan ruang ( sebelum dan sesudah percobaan ), Ambil balok, ukur masing-masing balok secara berulang-ulang (5 kali ) panjang, dan Iebarnya dengan menggunakan jangka sorong, sedangkan tebalnya dengan ‘menggunakan mikrometer sckrup. Catat pada tabel pengamatan. ‘Timbang masing-masing balok tersebut satu kali dengan menggunakan neraca Ohaus. Timbang masing-masing balok dengan cara digantung, Catat hasilnya. Timbang masing-masing balok dengan cara digantung tetapi terendam di air Cata hasilnya. LABORATORIUM FISIKA DASAR : reat VII. DATA PENGAMATAN TABEL MODUL I (PENGUKURAN DASAR) KELOMPOK : P aval P aki: JURUSAN : T aval T ake: BALOK I BALOK II Jenis Balok + Jenis Balok Massa: Massa No. (mm) | (mm) | (mm) No. pimm)l{mmrmm) Jumlah Jumlah Rata-rata : Rata-rata Massa di udara Massa di udara : Massa di air: Massa di air Tanggal Pengambilan Data : Nama Asisten ‘Tanda Tangan Asisten ST LABORATORIUM FISIKA DASAR 10 Peer ann VIII, TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN, 1. Dari ketiga alat yaitu jangka sorong, mikrometer sekrup dan termometer tentukan mana yang ada noniusnya ! 2. Berapa volume dan rapat massa balok pada pengukuran biasa, hitung dengan kesalahannya secara benar ! 3. Hitung volume balok berdasarkan pengukuran yang digantung dan terendam dalam air! 4, Bandingkan kedua hasil volume tersebut, mana yang lebih tepat dan berikan alasannya ! SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 7 MODULI SIMULASI MEJA GAYA LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN 2021 fonca MODUL IE JULASI MEJA GAYA 1. TUJUAN Mempelajari keseimbangan gaya-gaya. Il, ALAT DAN PERLENGKAPAN 1. Meja gaya. Beban-beban, Tali. Bey Cinein logam, I. TEORI Beberapa gaya yang bekerja pada suatu benda dapat kita uraikan menjadi komponen gaya-gaya yang berada pada sumbu koordinat x dan y. Gambar 1 Resultan gaya pada sumbu x, Rx = Ax — Bx Resultan gaya pada sumbu y, Ry = Ay + By SS LABORATORIUM FISIKA DASAR b Iv. fonca D2.,2 Besarnya resultan gaya R, R= Rx? +Ry? R Berada pada sudut 0, 0 = are tg ( ae ) Schingga gaya penycimbangnya adalah sebesar R dengan sudut yang berlawanan 180° dengan 0. TUGAS RUMAH 1. Apakah definisi dari gaya ? Apakah pula satuannya ? Apakah gaya merupakan besaran vektor ? Jelaskan ? Apakah satuan untuk gaya SI dalam MKS dan CGS ? Apakah definisi dari resultan gaya ? yee Jika ada gaya Fl dan gaya F2 searah, tentukan resultan dari kedua gaya tersebut dan jelaskan dengan gambar vektornya ! PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN Gambar 2. Meja gaya LABORATORIUM FISIKA DASAR b ATI eet aera tana 1. Catatlah suhu ruang dan tekanan ruang ( sebelum dan sesudah percobaan ). 2. Ada tiga buah gaya F) = 2 N berada pada sudut 30°, F2 = 5 N berada pada 85° dan F)=7N berada pada sudut 150°. a. Hitung terlebih dahulu berapa besarnya resultan ketiga gaya dan sudutnya, b. Kemudian simulasikan pada meja gaya untuk mencari keseimbangan gaya- gaya tersebut, c. Gaya-gaya tersebut dikatakan seimbang jika cincin logam tepat berada ditengah-tengah meja. 3. Buat sembarang gaya (2 gaya ) pada meja gaya dengan mencoba-coba cari gaya penycimbangnya. Kemudian cocokkan dengan perhitungan. 4, Buat sembarang gaya (3 gaya ) hitung berapa resultan gaya dan sudutnya, kemudian simulasikan pada meja gaya. VI. DATA PENGAMATAN MODUL II SIMULASI MEJA GAYA KELOMPOK JURUSAN : P awa! P aki = T ovat T ath * Pereobaan | Fl: ON Sudut : ° F2: N Sudut : ° F3: oN Sudut : ° * Percobaan 2 SS LABORATORIUM FISIKA DASAR te fonca Fl: N Sudut . F2: ON Sudut: ° FB: N Sudut : ° * Percobaan 3 Fl N Sudut: F2: ON Sudut: F3: N Sudut : ° Tanggal Pengambilan Data: Nama Asisten Tanda Tangan Asisten VII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN 1. Tulislah semua hasil perhitungan resultan gaya dan sudutnya mulai dari langkah percobaan 2 sid percobaan 4 ! 2. Adakah perbedaan hasil perhitungan anda dengan percobaan yang anda lakukan ? Jika ada perbedaan, jelaskan ! SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 15 MODUL III MOMEN INERSIA LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN 2021 fonca MODUL III OMEN INERSIA * PERCOBAAN 1 KONSANTA PEGAS SPIRAL PADA ALAT MOMEN INERSIA I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan Konsanta pegas spiral 2. Menentukan momen inersia diri pada alat momen inersia ALAT DAN PERLENGKAPAN Neraca Alat momen inersia Gerbang Cahaya (Photo Gate) Jangka sorong Benang Nilon Perangkat Beban . Pencacah Waktu (Timer Cunter AT-01) Il. TEORI Sebuah gaya F bekerja pada benda tegak lurus terhadap R, dengan R adalah Jari-jari benda, besarnya torka yang bekerja pada benda tersebut dapat dituliskan TH=RXF. 1) Apabila torka tersebut bekerja pada suatu system benda yang putarannya ditahan oleh pegas spiral, dalam hal ini adalah alat-alat momen inersia, besarnya torka tersebut sebanding dengan , 6, yang dapat di Dengan K adalah konsanta spiral Dari persamaan (1.1) dan (1.2), diperoleh persamaan: 6=FF (13) Persamaan (1.3) menunjukkan bahwa simpangan sebanding dengan gaya, schingga apabila di buat grafik simpangan terhadap gaya dapat berupa garis lurus. Torka yang bekerja pada alat momen inersia sebanding dengan momen Naveen inersia, I dan perewpatan sudut, a = £% yang dapat dituliskan: @o tal ag Persamaan (1.2) dapat dituliskan kembali: 128 = -K.6.. A1QUen EE = * 8 (4) Dengan I adalah momen inersia benda terhadap sumbu putar. Persamaan (1.4) merupakan persamaan gerak osilasi sederhana dengan perioda T= 2 foaomnnennnnsonnsennnnsenn( 5) LABORATORIUM FISIKA DASAR to Coat Peete aan Dengan persamaan (1.5) kita dapat mengetahui besar momen inersia diri alat momen inersia dengan mengukur perioda osilasinya ke Ty = GET? soceese (1.6) Dengan fy adalah momen inersia diri dan To adalah perioda diri alat momen inersia. IV. DAFTAR PUSTAKA Pudak Scientfic, Manual Percobaan Alat Momen Inersia PMK. 380 Vv. TUGAS RUMAH 1, Apakah yang dimaksud dengan torsi? Tuliskan faktor factor yang mempengaruhi torsi, jelaskan dengan persamaan! 2. apa yang dimaksud dengan gerak osilasi ? Jelaskan deisertai gambar! 3. Apa yang dikasud dengan perioda? Tuliskan besserta satuanya! VI. PROSEDUR PERCOBAAN Pasanglah alat momen inersia pada dasar statif, Ikatkan benang nilon pada salah satu baut yang ada ditepi dudukan silinder kemudian lilitkan benang tersebut beberapa lilitan.Baringkan alat momen inersia dibagian tepi meja. Lihat pada gambar disamping 4 A, Menentukan konstanta pegas 1, Timbanglah massa tiap-tiap beban 2. Pastikan jarum penunjuk simpangan pada keadaan nol 3. Gantungkan satu buah beban pada benang, amati simpangan yang terjadi. Catatlah sebagai @;. Bila perlu , ulangi langkah ini beberapa kali. Catat hasilnya pada table 1.1 4, Tambahkan 1 buah beban berikutnya dan catatlah simpangnanya pada table 1.1 . sebagai 62 LABORATORIUM FISIKA DASAR o Coat eet aera tana 5. Lakukan langkah 4 untuk simpangan 3, , dan seterusnya, Catat hasilnya pada table 1.1 B. Menentul momen inersia diri alat momen inersia 1. Tegakkan kembali alat momen inersia. Ubuka benang yang terpasang pada _ ami Apabila Ami diambil sangat kecil, momen inersia dapat dituliskan I=fr?dm Dengan dm adalah elemen massa. Dari persamaan momen inersia diatas, kita dapat menghitung momen inersia untuk berbagai Benda, seperti ditunjukkan pada table dibawah: Tabel 2.1. Momen Inersia Benda No. Nama Benda Letak Sumbu Momen Inersia 1. Silinder Pejal Pada sumbu silinder mk? 2. Silinder Pejal Pada diameter pusat 3. | Silinder Berongga Pada sumbu silinder MRI? + R22) 4 Bola Pejal Pada diameternya 2mk™ 5 3 Bole Berongga Pada diametermnya 2mk™ Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia, kemudian diosilasikan, Periode osilasinya adalah: “14 70? 4) Dengan T adalah perioda osilasi dan 1 adalah momen inersia benda.Dari persamaan (1.6) dan persamaan( 2.4), momen inersia benda yang terpasang Pada alat momen inersia dapat diketahui dengan persamaan berikut : I-(E-1) to IV. DAFTAR PUSTAKA Pudak Scientfic, Manual Percobaan Alat Momen Inersia PMK 380 TUGAS RUMAH 1 Apa yang dimaksud dengan momen inersia? 2. factor factor apa yang mempengaruhi momen inersia suatu benda? LABORATORIUM FISIKA DASAR so fonca VI. PROSEDUR PERCOBAAN 1. veer 10. ‘Timbanglah semua benda yang akan di tentukan momen inersianya.catat hasilnya pada table 2.2 . Ukulah tinggi dan diameter masing-masing benda .Catat hasilnya pada table 2.2 . Pasanglah bola pejal pada alat momen inersia. |. Hubungkan Gerang cahaya dengan alat pecacah waktu AT-01 . Hubungkan alat pecacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian nyalakan. Pilih fungsi CYCLE dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan tombol CH. OVER sebanyak sepuluh kali untuk memebatasi sepuluh getaran yang akan teramati. . Simpangkan bola tersebut 180° -kemudian lepaskan schingga berosilasi.Catat waktu 10 getaran yang ditunjukan alat pecacah waktu pada table 2.3 sebagai ty ). Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nil: yang tampil di layar. .- Ulangi langkah 6 dan 7 sebanyak 10 kali, Catat hasil tersebut pada table 2.3. . Hitunglah waktu 10 getaran rata-rata, kemudian hitung perioda getarannya. Catat hasilnya pada table 2.3 Ganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada table 2.3. Lakukan langkah 6/49 setiap benda, Catat hasil tersebut pada table 2.3, LABORATORIUM FISIKA DASAR a Pom VI. DATA PENGAMATAN MODUL III PERCOBAAN 1 KELOMPOK Pawal: mmHg Pakhir: mmilg JURUSAN Tawal: T akhir : Tabel 1.1, simpangan alat momen inersia untuk setiap penambahan beban M Simpangan, 0(°) (gram) 17273 )4 75] 6] 77] 8] 9 | 10 [Orntaraa ‘Tabel 1.2 Perioda diri alat momen inersia, Ty Waktu 10 getaran (s) Perioda diri, To (s) a 7 ts ty ts t ty t ty tro | trataz | (8) Tanggal Pengambilan Data Nama Asisten Tanda Tangan Asisten LABORATORIUM FISIKA DASAR 2 eee nae VIL TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN A. Menentukan Konstanta pegas 1. Hitunglah gaya yang bekerja pada alat momen inersia yaitu dengan ‘mengalikan massa setiap penambahan beban dengan percepatan gravitasi, g = 981 m/s? 2. Hitunglah torka, x (persamaan 1.1) untuk setiap gaya dengan R = 4,500 em (jari-jari dudukan silinder), Bila perlu, ukur kembali jari-jari dudukan silinder. 3. Ubahlah besarnya simpangan 9 kedalam stauan radian 4, Buatlah grafik simpangan, 6 terhadap torka, r. 5. Dari kemiringan grafik yang diperoleh, hitunglah konstanta spiral, k. Gaya ‘yang bekerja pada alat momen inersia sama dengan gaya berat, dalam kg dan g = 9.81 m/s? Tabel 1.3 Simpangan alat_ momen inersia untuk setiap gaya m (kg) FIN) | T=FXR | @rara-rata(?) | (rad) (Nm) Nota: Dari grafik yang telah dibuat, persamaan garis lurusnya adalah : TScceces (OF revs (Nm) Kemiringan grafiknya, m; Nm/rad. (Lihat kembali cara ‘membuat gralik garis lurus dari data (x,y) Dari persamaan (1,2) kita ketahui bahwa m, = k k= -.Nm/rad B. Menentukan momen inersia diri alat momen inersia 1, Hitung waktu 10 getaran rata- rata, kemudian hitung periodanya, 2, Hitung momen inersia dari alat momen inersia, Io dengan menggunakan persamaan(1.6) 3. Apa saja yang berpengaruh terhadap besarnya konstanta spiral, k? SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 23 ATI eet aera tana Vil. DATA PENGAMATAN MODUL III. PERCOBAAN 2 KELOMPOK : P aval: Patti JURUSAN P swat: Panis ‘Tabel 2.2 Dimensi dan momen inersia benda Diameter Dalam (m) Massa Diameter Luar (kg) (m) Tinggi (m) No. | Nama Benda 1. | Bola Pejal 2. | Silinder Pejal Silinder Berongga 4. | Piringan 213 5, | Piringan 714 Kerucut LABORATORIUM FISIKA DASAR 24 Tabel 2.3. Perioda untuk setiap benda Nama Benda | Waktu 10 getaran (s) T ofeleluls tu | | w | to | tw | Bola peja Sitinderpejat Silinder Beronges Silinder Pejal 213, Silinder Pejal 714 Kerucut Peja Tanggal Pengambilan Data: Nama Asisten Tanda Tangan Asisten LABORATORIUM FISIKA DASAR eee nae VII TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN 1. Hitunglah momen inersia benda secara teori 2. Dengan persamaan (2.5) hitunglah momen inersia umtuk masing-masing benda. 3. Bandingkan hasil No.1 dengan hasil No.2. hitunglah kesalahan relatifnya. Perioda diri, To = s Momen inersia diri, fo =..... kgm? Tabel 2.4. Momen inersia benda hasil percobaan I Teori t I KSR ‘Nama Benda (kg m?) (s) (kg m*) (%) Bola Pejal Silinder Pejal Silinder Pejal 213 Silinder Pejal 714 Silinder berongga Kerucut Cotatan: NilaiTo dan To didapat dari pereobaan 1 KsR = HEH x 100% Tteort 4.Pada percobaan diatas, benda-benda memiliki massa yang (hampir sama), Bagaimana dengan momen inersianya, sama atau berbeda? Mengapa? 5.Apa yang anda ketahui mengenai momen inersia benda? LABORATORIUM FISIKA DASAR 26 MODUL IV MENGGELINDING PADA BIDANG MIRING LABORATORIUM FISIKA DASAR INSTITUT TEKNOLOGI PLN 2021 Peon ene tne MODUL IV ALAT MENGGELINDING PADA BIDANG MIRIN 1. TUJUAN 1. Menentukan nilai momen inersia benda melalui percobaan Il, ALAT DAN PERLENGKAPAN Sensor gerak USB plug Bidang miring | m 3. Silinder pejal 4, Silinder berongga Bidang miring yang digunakan untuk percobaan ini terbuat dari kayu dengan panjang +- 1m, Satu set alat gerak menggelinding terdiri atas silinder pejal, silinder #42 8 berongga, penahan silinder, papan bidang miring, » peredam, busur, serta dudukan papan yang dilengkapi 6 sudut ~ kemiringan yaitu 5°, 10°, 15°, 202, 25°, dan 30°, Gambar I, Rangkaian bidang miring. Ill. TEORI Benda titik yang meluncur turun disepanjang bidang miring dengan sudut © terhadap sumbu horizontal, akan mengalami percepatan gravitasi sebesar a ~ g sin ©. Jika benda yang menggelinding tersebut berupa benda tegar yang dapat berotasi, maka deskripsigerak menjadi berbeda dengan Gamibar 2. Gaya yang bekerja saat benda mienggelinding pada bidang miing kasus benda titik. Sebuah benda bermassa m_ dengan jari-jari R_menggelinding tanpa slip menuruni sebuah bidang miring dengan kemiringan © di sepanjang arah sumbu x, SS LABORATORIUM FISIKA DASAR » Peer ann perhatikan gambar |. Persamaan percepatan benda a selama menuruni bidang miring diperoleh menggunakan hokum I Newton, dengan memperhitungkan gerak translasi (F = m.a) dan rotasinya (r= La). gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda seperti pada gambar I. Dari gaya-gaya yang bekerja pada benda, dapat ditentukan nilai percepatannya. Gerak translasi (terhadap sumbu x) : Yr=ma m.gsina-f=ma f,=m.gsina-ma a Gerak rotasi : R-@ z Q maka diperoleh -- B) az Sting 3 ae persamaan ini dapat digunakan untuk menghitung percepatan pada bidang miring dengan sudut © terhadap sumbu horizontal. Pada percobaan ini, nilai percepatan dapat diperoleh menggunakan sensor gerak ultrasonic. Dengan nilai percepatan a yang diketahui, maka dapat dihitung nilai momen inersia I benda dan akan dibandingkan dengan nilai momen inersia I yang dihitung berdasarkan teori. SS LABORATORIUM FISIKA DASAR ve Peer ann IV. DAFTAR PUSTAKA Pudak scientific, Manual gerak menggelinding pada bidang miring PMM 120 v. Re No TUGAS RUMAH Apa yang dimaksud dengan gaya normal? Jelaskan disertai rumus dan satuannya! Apa yang dimaksud dengan gaya gesck? Jelaskan disertai rumus dan satuannya! Apa yang dimaksud dengan gaya Tarik? Jelaskan disertai rumus dan satuannya! ‘Apa yang dimaksud dengan gaya gravitasi? Berapakah besarnya ketetapan untuk gaya gravitasi? Sebutkan satuannyal Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi momen inersia pada benda yang berada pada bidang miring? VI. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Siapkan alat percobaan, Pasang sensor gerak pada lubang di ujung bidang miring ‘menggunakan baut dan ring yang tersedia, 2. Timbang massa s berongga) 3. Atur bidang miring pada sudut 10°, nder dan ukur jari-jarinya (jari-jari dalam dan luar untuk silinder 4, Pasang sensor gerak di ujung bidang miring menggunakan statif sensor. Masukkan stati tepat pada lubang. 5. Arahkan sensor sehingga dapat mendeteksi gerak silinder. 6. Hubungkan sensor dengan computer, kemudian buka aktivitas “Gerak menggelinding.cma”. 7. Letakkan silinder pejal di garis batas, kemudian tahan_ posisinya menggunakan penahan, 8. Klik tombol START pada program coach, kemudian angkat penahan agar silinder ‘menggelinding pada bidang miring. Pastikan silinder menggelinding dalam satu arah (lurus) 9. Saat silinder mencapai ujung bidang, Klik tombol STOP pada program coach. Simpan aktivitas dan beri nama file yang sesuai. 10. Lakukan pengolahan data grafik sesuai dengan petunjuk di bagian Pengolahan Data pada Program Coach. LABORATORIUM FISIKA DASAR se 11, Catat nilai percepatan a yang diperoleh dari grafik. Masukkan dalam table di bagian E. Pembahasan, 12, Ulangi prosedur percobaan I — 10 serta pengolahan data grafik untuk sudut kemiringan 15°, 20°, 25°, dan 30°. Catat hasil pervepatan a yang diperoleh pada table pengolahan data, 13, Lakukan percobaan yang sama untuk silinder berongga. Pengolahan Data pada Program Coach 1. Pilih bagian grafik yang bentuknya vaik dan sesuai dengan gerak menggelinding silinder, dengan menu Process/Analyze: - Klik kanan pada grafik Process/Analyze Select/Remove Data, - Geser pembatas kiri dan kanan hingga melingkupi bagian grafik yang diinginkan, - Pilih Keep selected OK. Lihat gambar 3. Gambar 3. Cara memilih bagian grafik. 2. Pengolahan data hasil pengukuran menggunakan Function Fit, ~ Pada tahap ini, grafik hasil pengukuran akan dicocokan dengan fungsi tertentu. Secara umum diketahui bahwa benda yang bergerak dengan percepatan tertentu memiliki fungsi grafik jarak x terhadap waktu t: (x) = ax? + bx +c. ~ Klik kanan pada grafik Process/Analyze Funetion Fit. ~ Pada kolom function type, pilih fungsi f(x) ax? + bx +e, ~ Klik estimate refine replace graph OK. Lihat Gambar 4, LABORATORIUM FISIKA DASAR 20 Gambar 4, Menentukan fungsi grafik. Catatan: Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, ingat kembali pengertian berikut: ~ Kecepatan v dapat diartikan sebagai turunan posisi = perpindahan/waktu = dx/dt. - Percepatan a dapat diartikan sebagai turunan kecepatan = perubahan kecepatan/waktu = dvidt, 3. Buatlah grafik kecepatan v terhadap waktu ¢ dari grafik jarak x terhadap waktu t yang sudah ada, - Klik kanan pada grafik x-t Process/Analyze Derivative. Pada jendela perintah, isi kolom berikut : Column : Jarak Order : First Derivative Methode _: Differences Quantity: Kecepatan - Kemudian klik start New diagram OK - Klik panel di bagian bawah grafik jarak terhadap waktu untuk menempatkan grafik kecepatan terhadap waktu. 4. Dari grafik kecepatan tehadap waktu yang diperoleb, turunkan_grafik tersebut untuk membuat grafik percepatan a terhadap waktu t. - Klik kanan pada grafik x-t Process/Analyze Derivative. - Pada jendela perintah, isi kolom berikut : Column: Kecepatan Order : First Derivative LABORATORIUM FISIKA DASAR a1 Peer ann Quantity: Pereepatan - Kemudian klik start New diagram OK - Klik panel di bagian bawah grafik jarak kecepatan terhadap waktu untuk ‘menempatkan grafik percepatan terhadap waktu. - Akan diperoleh grafik a-t berupa garis lurus, Klik kanan pada grafik tersebut kemudian pilih opsi scan untuk melihat nilai perceptan setiap saat. 5. Catat nilai percepatan a yang diperoleh, kemudian lakukan langkah 11 (bagian 6. Percobaan yang harus dilakukan) LABORATORIUM FISIKA DASAR Ea) Mian VI. DATA PENGAMATAN ALAT MENGGELINDING PADA BIDANG MIRING KELOMPOK : P awal P akhir 2 JURUSAN : T aval: T annie: TabelData Silinder Pejal Massa,m = kg Jari-jari, R= om Momen inersia teori, [= m. R? = kg/m? {Sudue a(mvs?) TPercobain tat 6) (kg/m?) 10° ig 20° ps5° oF Rata-rata LABORATORIUM FISIKA DASAR 2 Ea) ean Silinder Berongga Massapm = Kg Jari-jari, R= m ‘Momen inersia teori, I= 2m (Rlusr? + Rastam 2) = TPercobaan (kgim*) udut a(mis*) jalat (6) 10° 15° 20" 25° oF Rata-rata Tanggal Pengambilan Data Nama Asisten Tanda Tangan Asisten LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 VIL TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN 1. Catat nilai percepatan yang diperoleh oleh masing-masing silinder di tiap sudut, hitung momen inersia berdasarkan persamaan (3) kemudian hitung rata-ratanya. 2. Hituag nilai momen inersia silinder pejal dan silindr berongga berdasarkan teori, kemudian hitung presentase galatnya. 3. Bandingkan nilai momen inersia yang diperoleh dari percobaan dengan teori yang ada. Jelaskan mengapa terdapat perbedaan nilai? 4. Bagaimanakeh cara menentukan energi total untuk benda yang menggelinding dibidang miring? LABORATORIUM FISIKA DASAR 35 MODUL V VISKOSITAS LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN 2021 L Ea) Mtr U Le) MODUL IV VISKOSITAS TUJUAN Mempelajari viskositas fluida Menghitung viskositas beberapa jenis fluida ALAT DAN PERLENGKAPAN 1, Tabung viskositas Bola alumunium Mikrometer sekrup Stopwatch Neraca 311 Gelas ukur Fluida er avween Termometer Il, TEORE Prinsip Dasar Pengukuran Viskositas Gaya yang bekerja ketika sebuah benda jatuh ke dalam suatu fluida adalah berat benda itu sendiri W, gaya apung Fy, dan gaya viskositas Fy, dari hukum Newton Il, hubungan ketiga besaran tersebut adalah W-Fy-Fy Berat bola diberikan oleh : 4 W = pog grr py» adalah kerapatan bila dan r adalah jari —jari bola, Gaya apung diberikan oleh : Fy poo mrs 3 py adalah kerapatan medium fluida. Gaya gesekan antara dua zat padat tidak bergantung pada kecepatan relatif mereka, gaya viskositas (drug) dari sebuah benda yang bergerak dalan fluida SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 36 Iv. a4 key Vi. A Re D Ea) Mian bergantung pada kecepatan, Gaya gesekan benda dalam aliran laminer digambarkan oleh persa stoke : F=bv Konstanta b bergantung pada fluida dan benda itu sendiri, Lebih lengkapnya persamaan stokes diberikan oleh : F = 6nurv Dalam kasus lain, jika sebuah benda jatuh vertikal, pada jarak tertentu gaya viskositas akan membesar sampai gaya tersebut setimbang dengan gaya gravitasi. Pada keadaan setimbang benda ‘mengalami percepatam dan jatuh pada kecepatan tetap. Pada keadaan kesetimbangan, didapatkan: 2 2 29, — = G51'9(Po — Pp) Berdasarkan persamaan diatas, kecepaan gerak benda didapatkan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan sebuah benda melewati suatu fluida pada panjang lintasan tertentu. Dengan prinsip yang sama, keterkaitan viskositas terhadap suhu cairan dapat juga diamati dengan terlebih dahulu mempersiapkan suatu cairan sejenis yang memiliki suhu yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Pudak Scientific, Panduan Percobaan Tabung Viskositas PMP 180. TUGAS RUMAH Jelaskan apa yang dimaksud dengan viskositas? Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi viskosit Sebutkan gaya - gaya yang bekerja untuk benda yang jatuh (bergerak) dalam suatu fluida? Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan stasioner? Tuliskan dan jelaskan rumus viskositas yang digunakan dalam praktikum ini? Sebutkan alat yang digunakan untuk mengukur viskositas’? PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN ‘Ukur suhu ruangan dan tekanan awal ruangan. Timbang massa bola serta ukur jarij Ukur suhu fluida saat pengukuran, Timbang massa fluida untuk 100 ml. ‘Tandai batas atas dan batas bawah dan ukur jarak kedua batas tersebut. SSS LABORATORIUM FISIKA DASAR 7 ar) 6. Lepaskan bola logam dari atas permukaan cairan dan ukur waktu tempuh bola antara batas atas dan batas bawah, 7, Catat hasil pengukuran pada table pengamatan Lalu ulangi untuk jenis fluida yang berbeda, 8, Ukur suhu ruangan dan tekanan akhir ruangan SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 38 ar) VII. DATA PENGAMATAN MODUL VISKOSITAS KELOMPOK : Pawal: Pakhir: JURUSAN Tawal: Takhir: Massa bola : Jari jari bola : ‘Tenis fluida Suhu fluida | Massa 100ml | Jarak antar titik [Waktu Tempuh (Ce) (kg) (M) (detik) VIII. =TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN Hitungiah waktu yang dibutuhkan untuk benda menempub jarak tertentu? Tentukanlah kecepatan stasioner? Hitunglah massa jenis fluida dan massa jenis bola? Hitung nilai viskositas? Hitunglah kesalahan relatif dari data perhitungan yang diperoleh? ea Re Jelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi besamya kesalahan relatif yang diperoleh? LABORATORIUM FISIKA DASAR 39 MODUL VI BERNOULLI LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN 2021 TL. Til. Ea) Mian MODUL VI BERNOULLI Tujuan 1, Mempelajari hubungan luas penampang terhadap Tekanan fluida 2. Mempelajari hubungan luas penampang terhadap kecepatan fluida 3. Memverifikasi atau memvalidasi persamaan kontinuitas fluida mengunakan persamaan bemoulli Alat dan bahan Manometer Lorong udara Kipas penghisap Power supply Water pass Troli pengukur tekanan udara Petroleum Jelly Mistar Sa awaeNe Dasar Teori Hukum Bernoulli menyatakan hubungan antara tekanan statik ps dan kecepatan aliran v. Persamaan berikut berlaku untuk aliran bebas gesekan, mengalir secara horizontal melalui tabung aliran stasioner antara dua titik berlabel dengan indeks 0 dan 1: Ps0+ g v0? = Psi + é vi? wm Kerapatan udara : p = 1,2 kg/m? LABORATORIUM FISIKA DASAR 0 Ea) wants Secara khusus, gambar diatas menyatakan bahwa Ptot (tekanan total) memiliki nilai yang akan selalusama : Piot=Ps + Pd =const. (II) Pa: tekanan dinamis Ps: Tekanan statis Ptot — Ps Nilai dari tekanan dinamis ini dapat dilihat dari hasil pembacaan pada manometer Dalam percobaan yang dijelaskan di sini, udara mengalir melalui terowongan angin yang ‘menyempit, Luas penampang berkurang dari 0,20 m? hingga 0,015 m®. kita akan mengukur ptot tekanan total dan ps tekanan statis di beberapa posisi di terowongan angin. Proro Prous Seperti yang diilustrasikan oleh gambar diatas kecepatan aliran v 0 dan v 1 di dua lokasi yang berbeda pada terowongan angin dengan luas penampang AO dan Al dinyatakan oleh persamaan Kontinuitas : VoO:AO=VI-Al (ill) Persamaan kontinuitas ini menyatakan bahwa laju volume (debit) fluida yang mengalir dalam sebuah sistem yang tidak termanpatkan dan tidak mengalami gesekan adalah bernilai konstan. IV. Daftar Pustaka Leybold Didactic, Manual Percobaan 1.8.7.3 IV. Tugas Rumah 1, Tuliskan dan jelaskan persamaan kontinuitas fluidal 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan debit fluida beserta rumus dan satuan Internasionalnya! LABORATORIUM FISIKA DASAR a Ea) Mian 3. Hitung debit fluida yang mengalir dalam sebuah pipa berjari-jari 7 em yang melaju dengan kecepatan 72 Km/jam! (nyatakan dalam ST) 4, Tuliskan penerapan atau pengaplikasian persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari-hari! 5. Tuliskan persamaan yang menghubungkan tekanan dinamis fluida dengan kecepatannya! (jelaskan) Langkah Percobaan 1. Catat suhu dan tekanan ruang sebelum dan sesudah melakukan praktikum 2. Pastikan selang pada Manometer terpasang dengan baik 3. Atur kedudukan water pass pada kondisi seimbang, 4, Atur posisi troli pengukur tekanan pada posisi A (penampang 0,020 m?) 5. Nyalakan power supply, lalu atur tegangan keluar 6. Catat tekanan Manometer pada tabel pengukuran, gunakan lah mistar untuk membantu pembacaan manometer 7. Geser troli pengukur tekanan pada posisi B, C, D, E, dan F kemudian catat kembali tekanan Manometer 8. Ulangi langkah 6-7 untuk level tegangan power supply yang berbeda, catat kembali tekanan pada tabel pengukuran LABORATORIUM FISIKA DASAR 2 ar) VI. Tabel Pengamatan KELOMPOK Pawal Paxhir JURUSAN Tawal ? Taknir ¢ Siklus Posisi Luas Penampang (m’) | Tekanan (Pa) 0,020 0,019 0.018 0,017 0,016 0.015 0,020 0,019 0,018 0,017 0,016 0,015 a|m]o]0|0|>|2]m]o]a|e)>! Tanggal Pengambilan Data Nama Asisten Tanda Tangan Asisten VIL. Tugas Akhir 1. Konversi tekanan pada Manometer menjadi kecepatan fluida menggunakan persamaan Dengan p = 1,242 . Buatlah grafik tekanan dinamis terhadap posisi (luas penampang) . Buatlah grafik kecepatan fluida terhadap posisi (luas penampang) . Hitung debit fluida untuk setiap posisi . Buat grafik hubungan debit fluida terhadap posisi (Iuas penampang) . Berdasarkan soal no.4 carilah hubungan antara debit fluida dan luas penampang, awawN SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 3 MODUL VIE MOMENTUM DAN TUMBUKAN LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN 2021 Ea) Mian MODUL VIL MOMENTUM DAN TUMBUKAN 1. TUJUAN 1. Memverifikasi Hukum Kekekalan Momentum, 2. Dapat membedakan tumbukan elastis dan tumbukan tidak elastis I. ALAT DAN PERLENGKAPAN 1. Rel Udara Kereta Pegas Tumbuk Pewaktu Pencacah (Timer Counter) Beban Penghalang Cahaya Dua Jari 3em Velero eI Te Gerbang Cahaya Il, TEORI kita tinjau tumbukan antara dua benda yang bermassa ma dan mg seperti diperlihatkan dalam gambar 4.1, Dalam selang tumbukan yang sangat singkat kedua benda saling memberikan gaya pada yang lainnya, Menurut Hukum Newton III, pada setissp saat gaya Fs yaitu gaya yang bekerja pada sebuah benda A oleh benda B sama besar dan berlawanan arah dengan gaya Fx yaitu gaya pada benda B oleh benda A. Fa Fe Gambar 4. 1 LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 Ea) Mian Perubahan momentum benda A akibat tumbukan ini adalah : APa= iy Fadt=Fa. At Dengan FA adalah harga rata-rata gaya Fa dalam selang waktu tumbukan At=t—b a tumbukan adalah : Perubahan momentum benda B a} = 2 = APB = fi Fu dt= Fp At Dengan FB adalah harga rata-rata gaya Fp dalam selang waktu tumbukan At=0-t Jika tidak ada gaya lain yang bekerja maka APA dan APB menyatakan perubahan momentum total masing-masing benda. Tetapi telah kita ketahui bahwa pasa setiap saat F 4: Fa = Fo dan karena itu. AP, dan APp Jika kedua benda kita anggap sebagai sebuah sebuah sistem terisolasi, maka momentum total Fp schingga sistem adalah P = "Pa + Pg dan perubahan momentum total sistem akibat tumbukan sama dengan nol yaitu AP = AP, + APs 0. Jadi jika tidak ada gaya luar yang bekerja maka tumbukan tidak mengubah momentum total sistem. Gaya impulsif yang bekerja selama tumbukan merupakan gaya internal, karena itu tidak mempengaruhi momentum total sistem, Misalkan dua buah benda (A dan B) dengan massa ma dan mg bergerak dengan kecepatan Va dan vp. Kecepatan benda setelah tumbukan V4’ dan Vs’. Hukum kekekalan mometum dapat kita tuliskan : 4.1) jika kita dapat mengukur kecepatan kedua sistem sebelum dan sesudah tumbukan, massa benda ma.Va + ma.Va=ma.V", + mp. V'5, dapat kita ketahui, maka Hukum Kekekalan Momentum dapat kita buktikan. Percobaan ini kita lakukan untuk dua kasus yang berbeda : 1, Tumbukan Lenting Sempurna Misalkan massa kedua benda sama besar my = ms, dan benda A mula-mula diam V4 = 0, benda B mendekati dan menumbuk benda A dengan kecepatan Vis’. Kita apatkan V°) = Vi dan V’s= 0 artinya kedua benda bertukar kecepatan, Untuk benda dengan massa berbeda dan benda A mula-mula diam persamaan (4.1) menjadi : SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 45 Iv. v. VL. Ea) mp.Vi= ma. V°A My. Vp sosseseiennenenenenen 2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali Misalkan massa benda A dan B sama besar, benda A mula-mula diam, dan benda B bergerak dengan kecepatan V. Setelah tumbukan kecepatan kedua benda sama besar. Maka kecepatan kedua benda setelah tumbukan menjadi V" = 1/2v. Jika kedua benda memiliki kecepatan mula-mula tetapi untuk arah yang sama maka kecepatan benda setelah tumbukan menjadi v" Av (va+ve) Jika massa kedua benda tidak sama maka persamaan (1) menjadi : imp. va = (mp + mp). senne(.3) DAFTAR PUSTAKA Pundak Scientific, Panduan Percobaan Rel Udara 2 Meter PMK 145 TUGAS RUMAH 1. Apa yang dimaksud dengan Momentum, Impuls, dan Tumbukan? Tuliskan rumusnya! 2. Tuliskan Hukum Newton yang berkaitan dengan modul ini! CARA KERJA > Persiapan Alat 1. Ukur temperatur dan tekanan ruangan sebelum dan sesudah praktikum 2, Susunlah alat seperti gambar 4.2 3. Nyalakan peniup 4, Periksalah kerataan lintasan 5. Pasangkan penghalang cahaya dan pegas tumbuk pada 2 buah Kereta yang bermassa sama LABORATORIUM FISIKA DASAR 46 V eae Spring Bumper Gambar 4.3 1, Atur agar Pewaktu pencacah pada fungsi COLLISION Letakkan kereta diatas rel Kereta A dalam keadaan diam diantara 2 gerbang eahaya (lihat gambar 4.3) Be Dorong kereta B sehingga bergerak dengan kecepatan vp yang besarnya dapat diukur melalui gerbang eahaya G2 ‘Tahan kereta sehingga hanya | kali melewati gerbang cahaya 6, Amati waktu kereta melewati gerbang cahaya kemudian tekan tombol CHANGE OVER untuk merubah menjadi data kecepatan, catat pada tabel 4.1 7. Ulangi percobaan diatas dengan mengubah massa kereta dengan menambahkan beban tamahan. Catat hasilnya pada tabel 4.2 8, Lakukan untuk beberapa kali dengan dorongan yang berbeda-beda LABORATORIUM FISIKA DASAR a Ea) Mian > Percobaan Tidak Lenting Sama Sekali v Gate A Gate 8 . ae Velcro Veloro mer Counter Velie Gambar 4.4 1. Pasang velero pada kedua kereta dan penghalang cahaya hanya pada salah satu kereta 2. Letakkan kereta A diantara kedua gerbang eahaya 3. Dorong kereta B schingga menumbuk kereta A (setelah tumbukan kedua kereta akan bergerak bersama-sama) 4, Amati selang waktu kereta melewati gerbang cahaya sebelum dan sesudah tumbukan pada penghitung waktu kemudian catat pada tabel 4.3, 5. Ulangi langkah 2-4 dengan menambahkan beban tambahan pada kereta kemudian catat pada tabel 4.4 6. Lakukan untuk beberapa dorongan yang berbeda-beda. LABORATORIUM FISIKA DASAR 48 VII. DATA PENGAMATAN MODUL, (MOMENTUM DAN TUMBUKAN) KELOMPOK : Pasa Parnie JURUSAN = Towat Tair Tabel 4.1 Tumbukan clastis dengan ma = ma, dan Va=0 Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan No. Benda A Benda B Benda A Benda B Va Pa Ve Ps Va Ps’ VB" Ps? I 2 3 4 5 Tabel 4.2 Tumbukan clastis dengan ma # mp, dan Va =0 Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan No. Benda A Benda B Benda A Benda B Va Pr Vo Po Var Pe’ Ve" | Pst 1 2 3 4 5 SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 49 Tabel 4.3 Tumbukan tidak lenting sama sekali dengan ma = mp, dan va =0 Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan No. Benda A Benda B Benda A Benda B Va Pa Ve Pa Val Pa’ VB" ‘Ps? 1 2 3 4 5 Tabel 4.4 Tumbukan lenting sama sekali dengan ma # mp, dan va = 0. Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan No. Benda A Benda B Benda A Benda B Va Pa Va. Pa Var ‘Pa’ VB" ‘Pa’ wlefelel= Tanggal Pengambilan Data: Nama Asisten Tanda Tangan Asisten LABORATORIUM FISIKA DASAR Ea) Mian TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN 1, Lakukan perhitungan untuk melengkapi tabel di atas. 2. Dapatkah hasil percobaan yang diperoleh menunjukan bahwa Hukum Kekekalan Momentum Berlaku? 3. Adakah pengaruh jarak terhadap Hukum Kekekalan Momentum? 4. Apakah syarat-syarat yang dapat mempengaruhi berlakunya Hukum Kekekalan Momentum pada sebuah tumbukan? 5. Faktor~ faktor apakah yang dapt mempengaruhi berlakunya Hukum Kekekalan Momentum pada sebuah tumbukan? SS LABORATORIUM FISIKA DASAR st MODUL VIII DINAMIKA, USAHA, DAN ENERGI LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN 2021 Ea) Mtr U Le) MODUL VIIT DINAMIKA, USAHA, DAN ENERGI * PERCOBAAN I GERAK H. |ONIK SEDERHANA, 1. TUJUAN Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya perioda pada getaran harmonic sederhana, 2. Menentukan hubungan perioda getaran harmonic sederhana massa beban. I ALAT DAN BAHAN Rel udara Kereta Beban tambahan Pegas getar Pewaktu pencacah Penghenti Gerbang cahaya Penghalang cahaya Sa ae ee TEORI Getaran adalah gerak bolak-balik sebuah benda terhadap suatu titik kesetimbangan secara periodic, Dalam mempelajari getaran ada dua besaran penting yang harus kita mengerti dengan baik, yaitu perioda dan frekuensi getaran, Perioda adalah selang waktu yang, diperlukan sebuah benda untuk melakukan satu getaran penuh sedangkan frekuensi adalah, banyaknya getaran yang dilakukan sebuah benda dalam waktu satu sekon, Gaya pemulih pada sebuah benda yang digantungkan pada sebuah pegas adalah sebanding dengan pertambahan panjang dari titik seimbang dan dapat dituliskan: F=-k(x—x0) Dimana k adalah konstanta pegas (N/m?), xo adalah titik seimbang dan x adalah posisi benda. Itulah Hukum Hooke. Berdasarkan Hukum II Newton: m.a=-k (x — xo) atau ditulis dalam bentuk persamaan diferensial orde 2 sebagai berikut: @x ok, a= ae me Dimana x’ = x - xy SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 32 Vi. Ea) Mian Solusi umum dari persamaan di atas adalah: X'() = A 008 (wot) + B sin (wet) vam Tk at = Wot = = maka T = 20 DAFTAR PUSTAKA Pudak Scientific, Panduaan Rel Udara 2 meter PMK 145 TUGAS RUMAH 1. Jelaskan bunyi Hukum Hooke ! 2. Apa yang dimaksud dengan getaran, frekuensi, dan perioda? Tuliskan symbol dan satuannyal PROSEDUR PERCOBAAN Gambar 5.1 Pasang peralatan yang diperlukan dengan hati-hati. (Lihat Gambar 5.1) Periksalah kehorizontalan rel udara Pasang satu gerbang cahaya pada rel Atur pewaktu pencacah pada fungsi CYCLES Pilihlah 2 buah pegas yang memiliki panjang yang sama dan kontanta yang sama pula 2. 3 4. 5. 6. Kaitkan pegas masing-masing pada ujung rel udara dan penghenti mengggunakan sengkang kereta (Lihat Gambar 5.1) 7. Atur posisi gerbang cahaya pada titik setimbang Kereta LABORATORIUM FISIKA DASAR 33 8. Nyalakan penutup 9. Jika belum, atur pewaktu pada fungsi CYCLES kemudian tekan tombol CHANGE OVER untuk menentukan jumlah getaran yang diinginkan 10, Letakkan Kereta pada titik setimbang kemudian regangkan sejauh 10 cm, biarkan kereta bergetar untuk 10 kali getaran 11, Ulangi langkah 9, dengan mengubah-ubah besar simpangan (masukkan dalam table 5.1) 12, Tambahkan beban pada kereta 13, Beri simpangan sejauh 20 em kemudian lepaskan 14, Amati waktu untuk 10 getaran (catat hasilnya dalam table 5.2) 15, Ulangi langkah 11-13 dengan menambahkan beban pada kereta (catat hasilnya dalam table 5.2) VII. DATA PENGAMATAN MODUL DINAMIKA USAHA ENERGI PERCOBAANI KELOMPOK Payal Pashie? JURUSAN : Towa! Tahir: Table 5.1 Simpangan Waktu Perioda (cm) (s) () 5 10 15 20 15 30 35 SS LABORATORIUM FISIKA DASAR sa ar) Table 5.2 Massa Beban Waktu Perioda (Kg) (s) (s) 0.015 0.030 0.040 0.050 0.065 0.080 VII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN 1. Lakukan perhitungan untuk melengkapi tabel 5.1 dan tabel 5.2 Buatlah grafik antara simpangan terhadap perioda Buatlah grafik antara massa terhadap perioda Besaran apakah yang ditunjukan dari grafik 1 dan 2 yang anda peroleh ? yeep Faktor apa saja yang mempengaruhi besar kesalahan pada percobaan LABORATORIUM FISIKA DASAR 55 L a Mm. Ea) Mian PERCOBAAN 2 HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK TUJUAN 1, Memahami konsep perubahan energi potensial benda terhadap energi kinetiknya, 2. Dapat memverifikasi hukum kekalan energi mekanik pada sistem yang ditinjau. ALAT DAN BAHAN 1. Rel udara 2. Kereta 3. Beban 25 g dan 50g 4, Penggantung beban 5 g 5. Beban 5 g 6. Penghalang cahaya 2 jari 3 cm 7. Pewaktu 8, Benang berpengait 9. Sengkang 10. Neraca 311 TEORL Apakah energi itu?” Mungkin tidak ada jawaban yang memuaskan yang dapat diberikan untuk pertanyaan sedethana ini, Secara sederhana pula dapat kita katakan bahwa energi adalah kemampuan melakukan usaha, Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya, Energi ini tersembunyi dalam benda tetapi jika diberikan kesempatan energi dapat dimanfaatkan, Energi kinetic adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya atau kecepatannya. Energi tidak dapat iptakan dan dimusnahkan, demikian bunyi hukum kekekalan energi yang juga berlaku untuk energi gerak benda. Untuk sistem dengan dua benda seperti gambar 6.1, berdasarkan hukum kekekalan energi mekanik jumlah jumlah energi kinetic dan energi potensial sebuah sistem selalu tetap. LABORATORIUM FISIKA DASAR 56 Iv. Ea) Mian Dengan demikian dapat dituliskan : EMI =EM2 (6.1) EKI + EK2 = EK2+EP2 .. (6.2) Mgh; + '/2 myi? = mgh2+ "2 my2? (6.3) m adalah massa kereta vi adalah kecepatan kereta pada saat dilepaskan (vi -0) vo adalah kecepatan kereta pada posisi terendah, hy adalah ketinggian beban dari lantai pada kondisi 1. hz adalah Ketinggian beban dari lantai pada kondisi kedua (h: DAFTAR PUSTAKA Pudak Scientific, Panduan percobaan Rel Udara 2 meter PMK 145 0) TUGAS RUMAH 1. Apa yang dimaksud dengan energi dan apa satuan energi? 2. Faktor apa saja yang memepengaruhibesarnya energi potensia suatu benda? 3. Jelaskan bunyi Hukum Konservasi Energi Mekanik! SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 37 er VI. PROSEDUR PERCOBAAN Pasang perlatan dengan hati-hati (lihat gambar 6.2) 2. Pastikan rel udara dalam keadaan horizontal 3. Pasang gerbang cahaya pada rel 4, Pasang kabel gerbang cahaya pada posisi soket pI dan p2 5. Lakukan penimbangan untuk mengetahui massa kereta 6. Kaitkan benang berpengait pada sengkang yang terpasang pada kereta kemudian tarik melewati katrol pada ujung rel dan gantungkan penggantung beban diujungnya dengan beban 5 gram 7. Tentukan jarak antar gerbang cahaya sehingga kereta melewati gerbanng cahaya kedua sesaat sebelum beban menyentuh lant . (jarak kereta mendatar sama dengan jarak beban ke lantai) 8. Jika belum, atur agar pewaktu pada fungsi TIMING II 9. Letakan kereta teapat sebelum gerbang cahaya pertama kemudian lepaskan hingga melewati gerbang cahaya kedua 10, Amati waktu ketika kereta melewati gerbang 2 yang terukur pada pewaktu (waktu digerbang cahaya 1 mendekati nol karena kereta dari keadaan diam) 11. Jika belum, tekan tombol CHANGE OVER untuk melihat data kecepatan catat pada tabel 6.2 12, Ulangi langkah 9-11 denggan menambahkan beban pada kereta SS LABORATORIUM FISIKA DASAR 38 Ea) ean Vil. DATA PENGAMATAN MODUL DINAMIKA USAHA ENERGI PERCOBAAN 2 KELOMPOK P ava P atti JURUSAN : T aval T atic Table 6.1 M m |(m+M)] h t v mgh | va(mtM)y’ (kg) (kg) (kg) (m) (s) (ms) gO) Od) 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 VII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN 1. Lakukanlah perhitungan untuk melengkapi tabel 6.1 2. Dapatkah percobaan diatas memverifikasi hukum kekekalan energi pada sisitem yang ditinjau ? 3. Berapakah besar persentase perbedaan antara energi kinetik dan energi potensialnya ? Apa arti bessar persentase tersebut ? LABORATORIUM FISIKA DASAR 39 MODUL IX Percobaan: Mengukur Konduktivitas Termal LABORATORIUM FISIKA DASAR SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN 2021 nL mL. Ea) Mtr U Le) MODUL IX Per in: Mengukur Konduktivitas Termal Tujuan Menghitung konduktivitas termal Peralatan yang Dibutuhkan + Generator uap yang akan mengirimkan sekitar 10 gram / menit (mis., Generator Steam Model TD-8556 PASCO) * Steam chamber dengan perangkat penyimpan sampel + Freezer + Wadah untuk mengumpulkan es yang meleleh + Neraca ukur dengan satuan gram untuk menimbang air yang terkumpul + Wadah untuk mengumpulkan uap yang telah mengembun + Petroleum jelly ("Vaseline") + Jangka sorong + Mikrometer sekrup + Benda uji (Kaca, kayu, lexan, masonit, dan batu lembaran) Teori Panas dapat ditransfer dari satu titik ke titik lain dengan tiga metode umum: konduksi, konveksi dan radiasi. Setiap metode dapat dianalisis dan masing-masing LABORATORIUM FISIKA DASAR 60 Ea) Mian menghasilkan hubungan matematis sendiri yang spesifik, TD-8561 Alat Konduktivitas Termal memungkinkan seseorang untuk menyelidiki laju konduksi termal melalui lima bahan umum yang digunakan dalam konstruksi bangunan, Persamaan yang memberikan jumlah panas dilakukan melalui suatu bahan adalah: AQ=KAATAt/h. Dalam persamaan ini, AQ adalah total energi panas yang dilakukan, A adalah daerah di mana konduksi terjadi, AT adalah perbedaan suhu antara sisi-sisi material, At adalah waktu di mana konduksi terjadi dan h adalah ketebalan material, Istilah yang tersisa, k, adalah konduktivitas termal dari material yang diberikan, Satuan untuk k tergantung pada satuan yang digunakan untuk mengukur besaran lain yang terlibat. Beberapa konversi sampel antara berbagai set satuan yang berbeda ditunjukkan pada Tabel | Pentingnya k terletak pada apakah seseorang ingin melakukan panas dengan baik (konduktor yang baik) atau buruk (isolator yang baik). Oleh karena itu, ukuran relatif k adalah penting bagi para perancang dan pembangun, dan harus menjadi penting bagi pemilik rumah. Perhatikan lebih lanjut bahwa memilih bahan dengan nilai keeil untuk k tidak menjamin struktur yang terisolasi dengan baik. Jumlah panas yang dilakukan di musim dingin (dan karena itu perlu diganti) juga tergantung pada tiga faktor lain: luas, SS LABORATORIUM FISIKA DASAR st

Anda mungkin juga menyukai