Agus Sugiyono
Abstract
Water resource potency for mini/microhydro power is relatively big in Indonesia. Development of
this potency is inline with government development program such as: increasing electrification ratio
and utilizing renewable energy. Beside the program, water resource potency commonly is available
in rural remote area. Development of mini/microhydro power should be parallel to the integrated
water resorce management. The integrated resource management will be impowering community in
the rural area in term of economy and society and finally emerge society awareness to the water
resource conservation.
river). Pembangunan PLTM dan PLTMH tenaga air cukup besar, namun sebagian
tidak memerlukan relokasi tempat tinggal besar telah dimanfaatkan dan lahan di
masyarakat setempat akibat pembuatan Jawa sudah sangat terbatas.
bendungan atau waduk. Lebih jauh Sebelum membahas lebih jauh
pemanfaatan PLTM dan PLTMH tentang sumber daya air, perlu diketahui
diharapkan dapat menyediaan tenaga klasifikasi tentang PLTA. PLTA
listrik yang murah dan ramah lingkungan dibedakan menjadi tiga klasifikasi
serta dapat berdampak pada kesadaran berdasarkan besarnya kapasitas, yaitu skala
masyarakat untuk melestarikan hutan besar, mini, dan mikro. Belum ada
sebagai penjaga kelestarian sumber daya ketentuan secara jelas mengenai batasan
air. pembagian skala tersebut. Setiap negara
Kapasitas terpasang PLTM dan mempunyai ukuran yang berbeda. Namun
PLTMH saat baru mencapai 64 MW atau sebagai gambaran secara umum
baru sekitar 12% dari total potensi yang klasifikasinya dapat dikemukakan berikut
ada. Untuk lebih meningkatkan ini. PLTA skala besar mempunyai
pengembangan PLTM dan PLTMH telah kapasitas di atas 10 MW, PLTM
dilakukan penelitian dan pengembangan mempunyai kapasitas antara 200 kW
serta melalui proyek percontohan. sampai 10 MW, dan PLTMH mempunyai
Beberapa PLTM dan PLTMH telah kapasitas sampai 200 kW. Disamping
dibangun oleh Pemerintah Pusat, Pemda, berdasarkan besarnya kapasitas tersebut
Koperasi, LSM dan perusahaan swasta. masih sering dibedakan berdasarkan
Namun masih banyak permasalahan teknis kategori energi terbarukan dan energi yang
maupun non teknis yang dihadapi dan tidak terbarukan. Untuk PLTA dengan
memerlukan penanganan secara kapasitas ≤ 40 MW dikategorikan kedalam
terkoordinasi. Dalam makalah ini akan energi terbarukan, sedangkan untuk PLTA
dibahas potensi dan prospek dengan kapasitas > 40 MW dikategorikan
pengembangan PLTM dan PLTMH serta kedalam energi yang tidak terbarukan.
upaya untuk memberdayakan masyarakat Potensi tenaga air untuk PLTA skala
dalam mengelola sumber daya air. besar diperkirakan sebesar 74,97 GW dan
hampir 94% berada di luar Jawa. Dari total
POTENSI PLTM DAN PLTMH potensi tenaga air tersebut yang sudah
Pembahasan sumber daya energi dimanfaatkan adalah sebesar 3,10 GW
sangatlah penting, karena dapat yang sebagian besar berada di Pulau Jawa.
menggambarkan potensi dan prospek Di luar Jawa kebanyakan potensi tersebut
pemanfaatannya dimasa depan. Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.
memiliki potensi tenaga air yang cukup Selain potensi tenaga air untuk
besar karena kondisi topografi yang sangat PLTA skala besar, Indonesia juga
mendukung, yaitu bergunung dan berbukit mempunyai potensi tenaga air skala kecil
serta dialiri oleh banyak sungai serta yang dapat digunakan untuk PLTM dan
adanya danau yang cukup potensial PLTMH berkapasitas antara 200 - 10.000
sebagai sumber tenaga air. Potensi tenaga kW dengan potensi sebesar 460 MW. Dari
air tersebut tersebar di hampir seluruh potensi tersebut yang telah dimanfaatkan
wilayah Indonesia, namun tidak semua sebesar 64 MW atau baru 12% dari total
wilayah mempunyai peluang untuk dapat potensi yang ada. Pada Gambar 1
dikembangkan secara optimal. Potensi ditunjukkan penyebaran potensi tenaga air
tenaga air yang berpeluang untuk untuk PLTM dan PLTMH di setiap
dikembangkan berada di luar pulau Jawa, wilayah di Indonesia.
walaupun di Jawa juga mempunyai potensi
122
JESP Vol. 1, No.3, 2009
Gambar 1.
Penyebaran Potensi PLTM dan PLTMH di Wilayah Indonesia
POTENSI PLTMH
Keterangan:
> 40 MW
30 - 40 MW
20 - 30 MW
10 - 20 MW
1 - 10 MW
< 1 MW
123
JESP Vol. 1, No.3, 2009
Gambar 2.
Elemen dari Pembangunan Berkelanjutan
LINGKUNGAN
o Pengu-
rangan
Polusi
o Pengelolaan
Sumberdaya
Alam
o Pengentasan
Kemiskinan
o Pertumbuhan
o Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat
SOSIAL EKONOMI
124
JESP Vol. 1, No.3, 2009
Gambar 3.
Komponen Dasar Pengembangan PLTM dan PLTMH
b a Hutan
c Lindung
d
Pertanian/
Perkebunan
e
g
f
PLTMH
Perumahan
125
JESP Vol. 1, No.3, 2009
126
JESP Vol. 1, No.3, 2009
Lembaga
Pemerintah Swadaya
Pusat Masyarakat Jasa
Pendidikan
Pendanaan
Pemerintah
Daerah Pemberdayaan
Kebijakan/ IRIGASI
Peraturan
Listrik/
Koperasi/Badan Air
Pengelola DAS AIR MINUM Masyarakat
Pembangunan
Infrastruktur/
Pengelolaan
Pendapatan
PLTM/PLTMH
Kesadaran Kelestarian
P.T. PLN Sumberdaya Alam
(Persero)
Kelebihan Daya
127
JESP Vol. 1, No.3, 2009
kat dapat berperan dalam pemberdayaan maka perlu adanya inventarisasi sumber
masyarakat dengan pendanaan dari daya energi yang lebih rinci sehingga
pendapatan koperasi atau badan pengelola investor akan tertarik untuk
DAS. Pemberdayaan masyarakat terkait mengembangkannya.
dengan pemberian akses bagi masyarakat
dan organisasi masyarakat dalam DAFTAR RUJUKAN
memperoleh dan memanfaatkan hak
masyarakat bagi peningkatan kehidupan BAPEKKI, 2005 Kajian Kebijakan
ekonomi dan sosial. Pemberdayaan Insentif Fiskal Dalam Rangka
masyarakat amat penting untuk mengatasi Meningkatkan Usaha Ketenagalistrikan,
ketidakmampuan masyarakat yang hal. 5.28-5.32, Badan Pengkajian
disebabkan oleh: keterbatasan akses, Ekonomi, Keuangan dan Kerjasama
kurangnya pengetahuan dan keterampilan, Internasional, Departemen Keuangan
kemiskinan, dan keengganan pemerintah bekerja sama dengan Center for Energy
untuk membagi wewenang pengelolaan and Power Studies, PT. PLN (Persero).
sumber daya kepada masyarakat. Croockewit, J., 2002, Handbook for
Developing Micro Hydro in British
KESIMPULAN DAN SARAN Columbia, pp. 7-8, BC: Hydro.
Sumber daya air untuk PLTM dan Greacen, C.E., 2004, The Marginalization
PLTMH mencapai 460 MW dan baru 12% of “Small is Beautiful”: Micro-
yang dimanfaatkan. Potensi ini dapat hydroelectricity, Common Property,
dikembangkan mengingat adanya program and the Politics of Rural Electricity
pemerintah dalam meningkatkan rasio Provision in Thailand, Dissertation,
elektrifikasi. Disamping itu potensi Berkeley CA: University of California.
tersebut kebanyakan berada di wilayah Mangkusoebroto, G., 1991, Ekonomi
pedesaan yang tidak terjangkau jaringan Publik, Edisi 3, hal. 31-56, Yogyakarta:
listrik PT. PLN (Persero). Pengembangan BPFE.
PLTM dan PLTMH di wilayah tersebut Nebel, B.J. and Wright, R.T., 2000,
mempunyai keuntungan, yaitu: mengu- Environmental Science, 7th Edition,
rangi ketergantungan pada pengguanan Prentice Hall, Pp. 209-234.
bahan bakar fosil, memanfaatkan energi
terbarukan yang ramah lingkungan dan
meningkatkan kegiatan perekonomian
pedesaan sehingga diharapkan dapat
menambah penghasilan masyarakat.
Pengembangan PLTM dan PLTMH
harus sejalan dengan pengelolaan sumber
daya air secara terpadu. Prinsip-prinsip
dasar yang perlu diperhatikan dalam
pengelolaan sumber daya air, meliputi:
konsep pembangunan berkelanjutan,
kebijakan dan peraturan perundang-
undangan, dan pengembangan institusi.
Dengan pengelolaan secara terpadu
diharapkan pemberdayaan masyarakat
dalam meningkatkan kehidupan ekonomi
dan sosial dapat tercapai sehingga timbul
kesadaran untuk turut melestarikan sumber
daya air. Mengingat pentingnya
pengembangan PLTM dan PLTMH ini
128