Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 1

GETARAN TEREDAM
Afra Eka Wahyuni, Hestika Ramadani, Iim Fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jln. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: afra.wahyuni12@gmail.com

Abstrak— Telah dilakukan praktikum dengan Getaran Amplitudo yaitu simpangan terjauh, frekuensi yaitu
Teredam dengan tujuan untuk mengetahui jenis redaman banyaknya gelombang dalam satu detik, periode yaitu waktu
pada percobaan, mengetahui faktor yang mempengaruhi Gelombang adalah getaran yang merambat baik terjadi
redaman, menentukan konstanta redaman sistem pegas dan
dengan perantara medium (mekanik) ataupun tanpa
rasio redaman serta membandingkan redaman pada dua
medium yang berbeda. Percobaan ini menggunakan prinsip perantara medium (elektromagnetik). Pada gelombang, tidak
osilasi, viskositas dan hukum Hooke. Langkah kerja diawali terjadi perpindahan partikel atau materi secara massal,
dirangkai alat sebagaimana pada skema alat dan diisi gelas namun hanya terjadi perpindahan energinya saja.
ukur dengan fluida yang ditentukan, selanjutnya diukur massa Berdasarkan arah rambatnya, gelombang terbagi menjadi
beban dan wadah beban lalu digantungkan pada pegas, setelah gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Besaran
itu digantungkan pegas pada statif dan diukur simpangan awal
gelombang terdapat simpangan yaitu jarak perpindahan titik
pegas tersebut, kemudian diberi simpangan pada pegas sebesar
5cm, dilakukan perekaman pada simpangan pegas setelah pada medium dari titik setimbangannya, tempuh untuk
berosilasi menggunakan kamera agar dapat terlihat besar tiap membentuk satu gelombang, panjang gelombang, kecepatan
simpangan pada pegas dan dihitung waktu yang dibutuhkan osilasi dan cepat tambat gelombang [2].
pegas untuk berosilasi. Variasi yang digunakan pada Berdasarkan amplitudo gelombang, gelombang dibedakan
percobaan kali ini adalah variasi pegas, fluida dan massa menjadi dua jenis yaitu gelombang berjalan dan gelombang
beban. Jenis getaran teredam pada percobaan ini adalah
stasioner (diam). Gelombang berjalan merupakan suatu
getaran teredam kecil dengan faktor yang mempengaruhi
redaman adalah viskositas, konstanta pegas dan massa beban. gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang
Besar koefisien redaman (C) pegas 1 dan 2 pada medium dilalui gelombang. Sedangkan gelombang stasioner biasa
udara berurut-urut adalah -0.00003 dan -0.00055, sedangkan juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri, atau
pada medium air sebesar 0.09350 dan 0.008795. Rasio gelombang diam, merupakan suatu gelombang yang
redaman medium udara pegas 1 dan 2 berurut-urut adalah - terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah
0.00001 dan -0.00027, sedangkan pada medium air adalah
gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang
0.03242 dan 0.03926. Rasio redaman pada medium air
cenderung lebih besar dibandingkan pada medium udara sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada
akibat dari nilai viskositas air yang lebih tinggi dibanding gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada
udara. setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. [3]
Robert Hooke menyatakan jika sebuah benda diubah
Kata kunci—Getaran, Osilasi, Pegas, Redaman, Viskositas bentuknya, maka benda tersebut akan melakukan perubahan
bentuk (deformasi) dengan gaya yang sebanding dengan
I. PENDAHULUAN besar deformasinya, dengan syarat deformasi yang terjadi
tidak terlalu besar. Pernyataan tersebut kemudian menjadi
H AL yang menjadi latar belakang dilakukannya
praktikum getaran teredam adalah banyaknya
penggunaan getaran dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
hukum hooke dengan penulisan matematis sebagai berikut.
....................................................................(1)
dimana F adalah gaya pemulih, k adalah konstanta pegas
contohnya adalah penggunaan engsel pintu otomatis. Pegas
dan x adalah perubahan atau pergeseran benda. Tanda
yang diaplikasikan pada engsel pintu menggunakan prinsip
negatif menunjukkan arah yang berlawanan [4].
dari getaran teredam untuk menutup pintu secara perlahan
Getaran teredam dalam gerak harmonik merupakan
secara otomatis. Sehingga praktikum getaran teredam
gerakan yang dipengaruhi oleh gaya penghambat atau
dilakukan sebagai bentuk pembelajaran mendalam tenang
redaman yang menyebabkan amplitudo osilasi akan
salah satu fenomena fisika pada getaran dan gelombang.
berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Getaran jenis
Getaran adalah gerakan osilasi di sekitar sebuah titik
ini umumnya terjadi ketika suatu benda yang bergetar
kesetimbangan pada interval waktu tertentu. Gerakan ini
mengalami gesekan dengan udara. Gaya penghambat yang
berupa gerak bolak balik terhadap suatu titik setimbang
menjadi penyebab adanya redaman dapat berupa gaya
secara teratur. Titik kesetimbangan adalah titik dimana
internal maupun eksternal. Gaya ini dituliskan dalam
benda tidak lagi bergerak ketika tidak terdapat gaya yang
persamaan matematis sebagai berikut.
bekerja pada benda tersebut. Salah satu contohnya terjadi
pada bandul matematis. Titik kesetimbangan dalam hal ini ........................................................(2)
adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam dengan b adalah konstanta redaman, dan ẋ adalah kecepatan
jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Satu getaran pada benda tersebut [5].
getaran didefinisikan sebagai satu kali bergetar yaitu ketika Getaran terdam terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan
benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau B-C-A-C-B. besar gaya redaman. Semakin besar gaya redaman maka
Dengan titik A dan C adalah simpangan terjauh yang disebut jenis redaman akan semakin kuat. Jenis yang pertama adalah
amplitudo (A) [1]. getaran redaman lemah (underdamped) yang terjadi ketika
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 2

Gambar 1 Skema Alat Percobaan Getaran Teredam

gaya redaman lebih kecil dari gaya pemulih sehingga pegas


masih dapat berosilasi sebelum akhirnya berhenti pada titik
kesetimbangannya. Persamaan simpangan dari redaman
lemah adalah sebagai berikut.
........................................(3)
jenis redaman kedua adalah redaman kritis (Criticaly
damped) yang terjadi ketika gaya redaman bernilai sama
dengan gaya pemulih hal ini akan menyebabkan pegas
langsung berhenti di titik kesetimbangannya. Persamaan
simpangan dari redaman kritis adalah sebagai berikut.
................................................(4) Gambar 2. Flowchart Percobaan Getaran Teredam
dan jenis redaman terakhir adalah redaman kuat
(overdamped) yang terjadi ketika gaya redaman lebih besar stopwatch untuk mengukur lama waktu tempuh pegas untuk
dari gaya pemulih hingga pegas akan membutuhkan waktu bergetar sebanyak 4 kali getaran dan kamera untuk merekam
yang lebih lama untuk bisa kembali ke titik besar simpangan pada pegas ketika berosilasi.
kesetimbangannya. Persamaan simpangan pada redaman B. Skema alat
jenis ini adalah sebagai berikut [6].
Seluruh alat dan bahan pada praktikum getaran teredam
................................(5)
dirangkai sesuai dengan skema rangkaian pada gambar 1
Penerapan prinsip gaya teredam pada kehidupan sehari
hari antara lain penggunaan redaman lemah pada shock C. Langkah Kerja
absorber pada kendaraan untuk mengurangi osilasi pada Pada percobaan ini diawali dengan disiapkan alat dan
pegas ketika kendaraan bergetar, kemudian penggunaan bahan untuk selanjutnya dirangkai sebagaimana pada skema
redaman kritis pada pelatuk pistol agar pelatuk pistol alat, kemudian diisi gelas ukur dengan fluida yang
langsung kembali ke posisi awal setelah di gunakan, dan ditentukan, selanjutnya diukur massa beban dan wadah
terakhir penggunaan redaman kuat pada engsel pintu beban yang akan digunakan menggunakan neraca lalu
otomatis agar pintu dapat menutup kembali dengan perlahan digantungkan pada pegas, setelah itu digantungkan pegas
[7]. pada statif dan diukur simpangan awal pegas tersebut,
kemudian diberi simpangan pada pegas sebesar 5cm untuk
II. METODE PENELITIAN selanjutnya dilepas agar pegas berosilasi, dilakukan
A. Alat dan Bahan perekaman pada simpangan pegas menggunakan kamera
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan getaran agar dapat terlihat besar tiap simpangan pada pegas dan
terdam adalah pegas spiral sebagai media osilasi dan objek dihitung waktu yang dibutuhkan pegas untuk berosilasi.
percobaan dengan 2 variasi jenis pegas, statif sebagai rangka Dilakukan langkah yang sama pada variasi pegas, massa
untuk menggantungkan pegas, beban untuk memberikan beban dan jenis fluida.
beban gaya pada pegas dengan 3 variasi massa beban, D. Flowchart
wadah beban untuk mengaitkan beban dengan pegas, Pada praktikum getaran teredam ini, dilakukan
penggaris untuk mengukur besar simpangan pegas ketika sebagaimana flowchart pada gambar 2.
berosilasi, gelas ukur sebagai wadah fluida dalam
percobaan, fluida sebagai medium osilasi pegas dan pemberi E. Persamaan
gaya rambatan dengan variasi 2 jenis fluida. neraca untuk Pada praktikum ini digunakan beberapa persamaan untuk
mengukur besar massa dari beban dan wadah beban, mendapatkan persamaan getaran dan koefisien redaman.
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 3

Tabel 1 Tabel 2
Pegas 1 Fluida Air Pegas 2 Fluida Air
SIMPANGAN SIMPANGAN
BEBAN KE t(S) BEBAN KE t(S)
x0 x1 x2 x3 x4 x0 x1 x2 x3 x4
wadah 1 5 3,5 3 2,5 2 2,71 wadah 1 5 5 2,5 1 0 3,47
2 5 5 3 2 1,5 2,71 2 5 5 3 2 1 3,38
3 5 5 2,5 1,5 1 2,6 3 5 5 2,5 1 0,5 3,6
wadah + wadah +
beban A 1 5 5 4 3 2,5 3,31 beban A 1 5 5 3,5 3 2,5 4,31
2 5 5 4 3 2 3,37 2 5 5 3,5 2,5 2 4,53
3 5 5 3,5 3 2 3,33 3 5 5 3,5 3 2 4,44
wadah + wadah +
beban B 1 5 5 4 3,5 3 3,87 beban B 1 5 5 3,5 3 1,5 4,44
2 5 5 3,5 3 2,5 3,39 2 5 5 3 2 1,5 4,37
3 5 5 3,5 3 2,5 3,52 3 5 5 3,5 3 2,5 4,55
wadah + wadah +
beban C 1 5 5 4 3 2,5 3,62 beban C 1 5 5 3,5 2,5 1,5 4,24
2 5 5 4 3 2,5 3,68
2 5 4 3 2,5 2 4,39
3 5 5 4 3,5 3 3,61
wadah + 3 5 5 4,5 4 3,5 4,41
beban D 1 5 5 3,5 2,5 2 3,71 wadah +
beban D 1 5 5 3,5 2,5 1,5 4,36
2 5 5 3,5 2,5 2 3,5
3 5 5 3,5 2,5 2 3,45 2 5 5 3,5 2,5 2 4,34
3 5 5 4 3,5 2,5 4,45
Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut.
Rasio redaman :

..........................................................(6)

Frekuensi alami : Frekuensi redaman :


............................................................................(7) ............................(8)
Frekuensi redaman :
.............................................................(8)
Persamaan getaran: Persamaan getaran:
.............................................(9) ...................(9)
Koefisien redaman kritis :
................................................................(10)
Koefisien redaman aktual : Koefisien redaman kritis :
...................................................(11)
.............................(10)

III. HASIL DAN DISKUSI


Koefisien redaman aktual :
A. Analisa Data
.......................(11)
Setelah dilakukan praktikum, didapati data massa beban
dan wadah beban, besar simpangan dan waktu tempuh 4
getaran untuk tiap variasi pada tabel 1 hingga tabel 4. Dilakukan langkah perhitungan yang sama pada semua data
B. Perhitungan hingga menghasilkan data perhitungan pada lampiran 2.
Perhitungan pada praktikum ini dilakukan pada percobaan C. Grafik
pegas 1 pada medium udara dengan beban 0,16748 Berdasarkan pada hasil perhitungan, maka didapati grafik
sebagaimana berikut ini. persamaan gelombang pada lampiran 1.
Rasio redaman :
D. Pembahasan
..........................(6) Percobaan Getaran Teredam dilakukan dengan prinsip
osilasi, viskositas dan hukum Hooke. Tujuan dari
percobaan ini adalah mengetahui jenis redaman pada
percobaan, mengetahui faktor yang mempengaruhi redaman,
menentukan konstanta redaman sistem pegas dan rasio
redaman serta membandingkan redaman pada dua medium
Frekuensi alami : yang berbeda. Variasi yang digunakan pada percobaan kali
.......................................(7) ini adalah variasi jenis fluida, massa beban, dan jenis pegas
yang digunakan.
Pada percobaan, digunakan air dan udara sebagai medium
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 4

Tabel 3 Tabel 4
Pegas 1 Fluida Udara Pegas 2 Fluida Udara
SIMPANGAN SIMPANGAN
BEBAN KE t(S) BEBAN KE t(S)
x0 x1 x2 x3 x4 x0 x1 x2 x3 x4
wadah 1 5 5 5,8 5,5 5,1 2,47 wadah 1 5 5 5,2 5,2 5,2 4,02
2 5 5 5 5 5 3,62
2 5 5 5,3 5 5 2,43
3 5 5 5 5 5 3,77
3 5 5 5,1 5 5 2,68
wadah +
wadah +
beban A 1 5 5 5,2 5,2 5,2 4,56
beban A 1 5 5 4,5 4,5 4,5 3,62
2 5 5 5 4,8 4,8 4,51
2 5 5 5,2 5 4,9 3,19
3 5 5 5,2 5,2 5 4,42
3 5 5,2 5,2 5 5 3,54 wadah +
wadah + beban B 1 5 5 5 5 5 4,4
beban B 1 5 5 5,5 5,5 5,2 3,38 2 5 5 5 5 5 4,37
2 5 5 5 5 5 3,49 3 5 5 5 5 5 4,49
3 5 5 5 5 4,8 3,43 wadah +
wadah + beban C 1 5 5 5 5 5 4,38
beban C 1 5 5 5 5 5 3,34 2 5 5 4,8 4,8 4,8 4,48
2 5 5 5 5 5 3,68 3 5 5 5 5 4,8 4,41
3 5 5 5 4,8 4,8 3,68 wadah +
wadah + beban D 1 5 5 5 5 5 4,52
beban D 1 5 5 5 5 5 3,59 2 5 5 4,8 5 5 4,44
2 5 5 5 4,8 4,8 3,75 3 5 5 5,2 5,2 5,2 4,36
3 5 5 5 5 5 3,37
viskositas fluida maka akan semakin memperbesar gaya
redaman yang akan menghasilkan gaya redaman. Gaya
Stokes sebagai gaya gesek pada pegas. Begitu juga pada
redaman adalah gaya penghambat yang akan menyebabkan
konstanta pegas dan massa beban. Semakin besar massa
amplitudo osilasi akan berkurang seiring dengan berjalannya
beban yang digunakan maka akan semakin sedikit frekuensi
waktu. Gaya ini bernilai sebanding dengan kecepatan benda
getaran yang timbul.
yang bergerak namun memiliki arah yang berlawanan
Berdasarkan data perhitungan nilai rasio redaman,
dengan arah gerak benda.. Viskositas pada air dan udara
terdapat perbedaan antara pegas saat disimpangkan pada
akan mengakibatkan adanya gaya gesekan pada pegas.
medium udara dengan pegas saat disimpangkan pada
Pada saat pegas disimpangkan di dalam fluida kemudian
medium air. Ketika disimpangkan pada medium udara,
dilepas, terdapat gaya pemulih yang terjadi pada pegas.
didapati besar rasio redaman relatif lebih kecil dari rasio
Interaksi pegas di dalam fluida menyebabkan ada gaya lain
redaman ketika pegas disimpangkan pada medium air. Hal
yang bekerja pada pegas, yaitu gaya Stokes. Selain itu,
ini menunjukkan bahwa nilai viskositas air yang lebih tinggi
adanya beban pada pegas akan menyebabkan adanya gaya
dari pada udara akan memberikan gaya hambat yang lebih
berat pada pegas dan interaksi antar beban dengan fluida
kuat dibanding dengan gaya hambat ketika pegas berada
akan menyebabkan timbulnya gaya Archimedes. Arah yang
pada medium udara. Sehingga rasio redaman pada medium
saling berlawanan antara gaya berat dan gaya Archimedes
air akan memiliki nilai yang cenderung lebih besar.
menyebabkan perhitungan gaya tersebut menjadi saling
menghilangkan. Sehingga gaya-gaya yang diperhitungkan
IV. KESIMPULAN
pada percobaan ini hanya pada gaya pemulih dan gaya
Stokes, dimana gaya Stokes menjadi gaya penghambat pada Berdasarkan analisa data dan perhitungan pada praktikum
pegas. getaran teredam, dapat disimpulkan bahwa :
Setelah dilakukan perhitungan pada data-data hasil 1. Jenis getaran teredam pada percobaan ini adalah
percobaan, didapati bahwa jenis redaman pada percobaan ini getaran teredam kecil.
adalah redaman kecil. Hal ini dikarenakan pegas masih 2. Faktor yang mempengaruhi redaman antara lain
melakukan osilasi sebelum berhenti atau kembali pada titik viskositas, konstanta pegas dan massa beban.
setimbangnya. Jika dirata-rata menurut variasi jenis pegas 3. Rasio redaman dan koefisien redaman aktual yang
dan jenis fluida maka untuk pegas 1 dengan fluida air terjadi pada percobaan ini adalah
didapatkan rasio redaman sebesar 0.03242 dan koefisien a. Variasi pegas 1 dengan fluida air
redaman aktual sebesar 0.09350 Ns/m, untuk pegas 2 δ : 0.03242
dengan fluida air didapatkan rasio redaman 0.03926 dan C : 0.09350 Ns/m
koefisien redaman aktual sebesar 0.008795 Ns/m, untuk b. Variasi pegas 2 dengan fluida air
pegas 1 dengan fluida udara didapatkan rasio redaman - δ : 0.03926
0.00001 dan koefisien redaman aktual sebesar -0.00003 C : 0.008795 Ns/m
Ns/m, pegas 2 dengan fluida udara didapatkan rasio c. Variasi pegas 1 dengan fluida udara
redaman -0.00027 dan koefisien redaman aktual sebesar - δ : -0.00001
0.00055 Ns/m. C : -0.00003 Ns/m
Berbedaan nilai koefisien redaman dan rasio redaman d. Variasi pegas 2 dengan fluida udara
pada pegas dan fluida yang berbeda disebabkan oleh adanya δ : -0.00027
beberapa faktor yang mempengaruhi redaman pada pegas. C : -0.00055 Ns/m
Faktor-faktor tersebut adalah viskositas, konstanta pegas dan 4. Rasio redaman pada medium air cenderung lebih
massa beban. Hal ini dikarenakan, semakin tinggi besar besar dibandingkan pada medium udara akibat dari
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 5

nilai viskositas air yang lebih tinggi dibanding udara.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis Afra Eka Wahyuni mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Fisika Laboratorium 1, Departemen Fisika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Ibu Iim
Fatimah dan Asisten laboratorium Hestika Ramadani yang
telah membimbing dalam pelaksanaan praktikum ini.
Terima kasih juga kepada teman-teman kelompok
praktikum telah membatu dalam proses praktikum dan
penyusunan laporan ini.

LAMPIRAN
Terdapat lampiran analisa perhitungan pada lampiran 2
dan grafik getaran teredam pada lampiran 1.

DAFTAR PUSTAKA
[1] D. C. Giancoli, Physiscs Principle and Aplication, USA:
Pretice Hall, 1998.
[2] M. Abdullah, Fisika Dasar 1, Bandung: ITB, 2017.
[3] Purwoko, 2007, Jakarta: Ghalia Indonesia, Fisika.
[4] A. Susilo, “Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan
Osilasi Terdam pada Cassy-E 524000,” Journal of
Applied Physics, pp. 124-137, 2012.
[5] A. P. Arya, Introduction to Classical Mechanics, New
Jersey: Practice Hall, 1990.
[6] R. S. Serwey, Physics for Scientist and Engineering,
New York: Books/cole, 2010.
[7] P. S. Paramita dan Pujayanto, “Media Pembelajaran
Menggunakan Excel untuk Materi Osilasi Harmonik
Teredam,” Jurnal Nasional Fisika, pp. 263-269, 2010.
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 6
LAMPIRAN 1

Gambar 5 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida air dan massa beban 0.17356 kg

Gambar 1 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida air dan massa beban 0.10640 kg

Gambar 6 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida air, dan massa beban 0.10640 kg

Gambar 2 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida air dan massa beban 0.16778 kg

Gambar 7 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida air, dan massa beban 0.16778kg

Gambar 3 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida air dan massa beban 0.17046 kg

Gambar 8 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida air, dan massa beban 0.17046 kg

Gambar 4 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida air dan massa beban 0.16832 kg

Gambar 9 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida air, dan massa beban 0.16832 kg
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 7

Gambar 15 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida udara, dan massa beban 0.17356 kg
Gambar 10 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,
fluida air, dan massa beban 0.17356 kg

Gambar 16 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida udara, dan massa beban 0.10640 kg
Gambar 11 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,
fluida udara, dan massa beban 0.10640 kg

Gambar 17 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida udara, dan massa beban 0.16778 kg
Gambar 12 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,
fluida udara, dan massa beban 0.16778 kg

Gambar 18 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida udara, dan massa beban 0.17046 kg

Gambar 13 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida udara, dan massa beban 0.17046 kg

Gambar 19 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida udara, dan massa beban 0.16832 kg

Gambar 14 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida udara, dan massa beban 0.16832 kg
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 8

Gambar 20 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 2,


fluida udara, dan massa beban 0.17356 kg
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 9

Lampiran 2
Data Hasil Perhitungan Pada Percobaan Getaran Teredam
Tabel 5 Hasil Perhitungan
Pegas 1 Fluida Air

m (kg) δrata-rata fn f K Cc C

0,10640 0,03674 1,84502 1,84377 14,29891 2,46690 0,09062


0,10640 0,04848 1,84502 1,84285 14,29891 2,46690 0,11959
0,10640 0,06356 1,92308 1,91919 15,53441 2,57127 0,16343

Rata-rata 0,04959 1,87104 1,86860 14,71074 2,50169 0,12455


0,16778 0,02708 1,51057 1,51002 15,35558 3,23575 0,08761
0,16778 0,02708 1,48368 1,48314 14,81366 3,17814 0,08605
0,16778 0,02707 1,50150 1,50095 15,17168 3,21631 0,08706
Rata-rata 0,02707 1,49859 1,49804 15,11364 3,21006 0,08691
0,17046 0,01891 1,29199 1,29176 11,09209 2,73278 0,05169
0,17046 0,02707 1,47493 1,47439 14,45560 3,11972 0,08444
0,17046 0,02707 1,42045 1,41993 13,40757 3,00450 0,08132
Rata-rata 0,02435 1,39579 1,39536 12,98509 2,95234 0,07248
0,16832 0,02708 1,38122 1,38071 12,67705 2,92151 0,07910
0,16832 0,02708 1,35870 1,35820 12,26704 2,87387 0,07782
0,16832 0,01891 1,38504 1,38479 12,74738 2,92960 0,05541
Rata-rata 0,02436 1,37498 1,37457 12,56383 2,90833 0,07078
0,17356 0,03672 1,34771 1,34680 12,44519 2,93938 0,10792
0,17356 0,03672 1,42857 1,42761 13,98342 3,11574 0,11440
0,17356 0,03672 1,44928 1,44830 14,39167 3,16090 0,11606
Rata-rata 0,03672 1,40852 1,40757 13,60676 3,07201 0,11279

Tabel 6 Hasil Perhitungan


Pegas 2 Fluida Air

m (kg) δrata-rata fn f K Cc C

0,10640 0,08465 1,44092 1,43575 8,72132 1,92660 0,16309


0,10640 0,04848 1,47929 1,47755 9,19196 1,97790 0,09588
0,10640 0,08465 1,38889 1,38390 8,10282 1,85703 0,15720
Rata-rata 0,07259 1,43637 1,43240 8,67203 1,92051 0,13873
0,16778 0,02707 1,16009 1,15967 9,05665 2,48499 0,06726
0,16778 0,03672 1,10375 1,10301 8,19834 2,36431 0,08681
0,16778 0,02707 1,12613 1,12571 8,53407 2,41223 0,06529
Rata-rata 0,03028 1,12999 1,12946 8,59635 2,42051 0,07312
0,17046 0,02707 1,12613 1,12571 8,42693 2,38195 0,06447
0,17046 0,04848 1,14416 1,14282 8,69907 2,42010 0,11732
0,17046 0,02707 1,09890 1,09850 8,02440 2,32436 0,06291
Rata-rata 0,03420 1,12306 1,12234 8,38347 2,37547 0,08157
0,16832 0,03672 1,17925 1,17845 9,24068 2,49431 0,09158
0,16832 0,03675 1,13895 1,13818 8,61998 2,40908 0,08852
0,16832 0,01184 1,13379 1,13371 8,54197 2,39815 0,02839
Rata-rata 0,02843 1,15066 1,15011 8,80088 2,43385 0,06950
0,17356 0,03672 1,14679 1,14602 9,01107 2,50117 0,09183
0,17356 0,03672 1,15207 1,15130 9,09431 2,51270 0,09226
0,17356 0,01891 1,12360 1,12339 8,65026 2,45058 0,04635
Rata-rata 0,03078 1,14082 1,14024 8,91855 2,48815 0,07681
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 10

Tabel 7 Hasil Perhitungan


Pegas 1 Medium

m (kg) δrata-rata fn f K Cc C

-
0,10640 -0,00505 2,02429 2,02427 17,21264 2,70660
0,01368
0,10640 0,00000 2,05761 2,05761 17,78397 2,75116 0,00000
0,10640 0,00000 1,86567 1,86567 14,62082 2,49452 0,00000
-
Rata-rata -0,00168 1,98253 1,98252 16,53915 2,65076
0,00456
0,16778 0,00559 1,38122 1,38119 12,83823 2,95865 0,01654
0,16778 0,00000 1,56740 1,56740 16,53259 3,35747 0,00000
0,16778 0,00000 1,41243 1,41243 13,42504 3,02551 0,00000
Rata-rata 0,00186 1,45368 1,45367 14,26529 3,11388 0,00551
-
0,17046 -0,00506 1,47929 1,47927 14,54126 3,12895
0,01582
0,17046 0,00000 1,43266 1,43266 13,63907 3,03033 0,00000
0,17046 0,00000 1,45773 1,45773 14,12041 3,08334 0,00000
Gambar 21 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1, -
Rata-rata -0,00169
fluida1,45656 1,45655
air dan massa beban 14,10024
0.10640 kg 3,08087 0,00527
0,16832 0,00000 1,49701 1,49701 14,89164 3,16642 0,00000
0,16832 0,00000 1,35870 1,35870 12,26704 2,87387 0,00000
0,16832 0,00217 1,35870 1,35869 12,26704 2,87387 0,00622
Rata-rata 0,00072 1,40480 1,40480 13,14191 2,97139 0,00207
0,17356 0,00000 1,39276 1,39276 13,29109 3,03763 0,00000
0,17356 0,00217 1,33333 1,33333 12,18111 2,90803 0,00630
0,17356 0,00000 1,48368 1,48368 15,08306 3,23593 0,00000
Rata-rata 0,00072 1,40326 1,40326 13,51842 3,06053 0,00210

Tabel 8 Hasil Perhitungan


Pegas 2 Medium Udara

Gambar 22 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


m (kg) δrata-ratafluida air
fn dan massaf beban 0.16778
K kg Cc C

0,10640 -0,00208 1,24378 1,24378 6,49814 1,66301 -0,00346


0,10640 0,00000 1,38122 1,38122 8,01354 1,84677 0,00000
0,10640 0,00000 1,32626 1,32626 7,38854 1,77329 0,00000
Rata-rata -0,00069 1,31709 1,31708 7,30007 1,76102 -0,00115
0,16778 -0,00208 1,09649 1,09649 8,09082 2,34875 -0,00489
0,16778 0,00217 1,10865 1,10864 8,27121 2,37479 0,00514
0,16778 -0,00208 1,13122 1,13122 8,61148 2,42315 -0,00504
Rata-rata -0,00067 1,11212 1,11212 8,32450 2,38223 -0,00160
0,17046 0,00000 1,13636 1,13636 8,58085 2,40360 0,00000
0,17046 0,00000 1,14416 1,14416 8,69907 2,42010 0,00000
0,17046 0,00000 1,11359 1,11359 8,24030 2,35542 0,00000
Rata-rata 0,00000 1,13137 1,13137 8,50674 2,39304 0,00000
Gambar
0,16832 23 Grafik1,11607
0,00000 posisi sebagai fungsi 8,27712
1,11607 waktu dengan pegas 1,0,00000
2,36068
0,16832 0,00217fluida1,13379
air dan massa beban 0.17046
1,13378 8,54197 kg 2,39815 0,00519
0,16832 0,00000 1,10619 1,10619 8,13127 2,33979 0,00000
Rata-rata 0,00072 1,11868 1,11868 8,31679 2,36621 0,00173
0,17356 0,00000 1,10619 1,10619 8,38441 2,41263 0,00000
0,17356 0,00000 1,12613 1,12613 8,68927 2,45610 0,00000
0,17356 -0,00208 1,14679 1,14679 9,01107 2,50117 -0,00520
Rata-rata -0,00069 1,12637 1,12637 8,69492 2,45663 -0,00173

Gambar 24 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1,


fluida air dan massa beban 0.16832 kg

Anda mungkin juga menyukai