GETARAN TEREDAM
Afra Eka Wahyuni, Hestika Ramadani, Iim Fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jln. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: afra.wahyuni12@gmail.com
Abstrak— Telah dilakukan praktikum dengan Getaran Amplitudo yaitu simpangan terjauh, frekuensi yaitu
Teredam dengan tujuan untuk mengetahui jenis redaman banyaknya gelombang dalam satu detik, periode yaitu waktu
pada percobaan, mengetahui faktor yang mempengaruhi Gelombang adalah getaran yang merambat baik terjadi
redaman, menentukan konstanta redaman sistem pegas dan
dengan perantara medium (mekanik) ataupun tanpa
rasio redaman serta membandingkan redaman pada dua
medium yang berbeda. Percobaan ini menggunakan prinsip perantara medium (elektromagnetik). Pada gelombang, tidak
osilasi, viskositas dan hukum Hooke. Langkah kerja diawali terjadi perpindahan partikel atau materi secara massal,
dirangkai alat sebagaimana pada skema alat dan diisi gelas namun hanya terjadi perpindahan energinya saja.
ukur dengan fluida yang ditentukan, selanjutnya diukur massa Berdasarkan arah rambatnya, gelombang terbagi menjadi
beban dan wadah beban lalu digantungkan pada pegas, setelah gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Besaran
itu digantungkan pegas pada statif dan diukur simpangan awal
gelombang terdapat simpangan yaitu jarak perpindahan titik
pegas tersebut, kemudian diberi simpangan pada pegas sebesar
5cm, dilakukan perekaman pada simpangan pegas setelah pada medium dari titik setimbangannya, tempuh untuk
berosilasi menggunakan kamera agar dapat terlihat besar tiap membentuk satu gelombang, panjang gelombang, kecepatan
simpangan pada pegas dan dihitung waktu yang dibutuhkan osilasi dan cepat tambat gelombang [2].
pegas untuk berosilasi. Variasi yang digunakan pada Berdasarkan amplitudo gelombang, gelombang dibedakan
percobaan kali ini adalah variasi pegas, fluida dan massa menjadi dua jenis yaitu gelombang berjalan dan gelombang
beban. Jenis getaran teredam pada percobaan ini adalah
stasioner (diam). Gelombang berjalan merupakan suatu
getaran teredam kecil dengan faktor yang mempengaruhi
redaman adalah viskositas, konstanta pegas dan massa beban. gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang
Besar koefisien redaman (C) pegas 1 dan 2 pada medium dilalui gelombang. Sedangkan gelombang stasioner biasa
udara berurut-urut adalah -0.00003 dan -0.00055, sedangkan juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri, atau
pada medium air sebesar 0.09350 dan 0.008795. Rasio gelombang diam, merupakan suatu gelombang yang
redaman medium udara pegas 1 dan 2 berurut-urut adalah - terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah
0.00001 dan -0.00027, sedangkan pada medium air adalah
gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang
0.03242 dan 0.03926. Rasio redaman pada medium air
cenderung lebih besar dibandingkan pada medium udara sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada
akibat dari nilai viskositas air yang lebih tinggi dibanding gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada
udara. setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. [3]
Robert Hooke menyatakan jika sebuah benda diubah
Kata kunci—Getaran, Osilasi, Pegas, Redaman, Viskositas bentuknya, maka benda tersebut akan melakukan perubahan
bentuk (deformasi) dengan gaya yang sebanding dengan
I. PENDAHULUAN besar deformasinya, dengan syarat deformasi yang terjadi
tidak terlalu besar. Pernyataan tersebut kemudian menjadi
H AL yang menjadi latar belakang dilakukannya
praktikum getaran teredam adalah banyaknya
penggunaan getaran dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
hukum hooke dengan penulisan matematis sebagai berikut.
....................................................................(1)
dimana F adalah gaya pemulih, k adalah konstanta pegas
contohnya adalah penggunaan engsel pintu otomatis. Pegas
dan x adalah perubahan atau pergeseran benda. Tanda
yang diaplikasikan pada engsel pintu menggunakan prinsip
negatif menunjukkan arah yang berlawanan [4].
dari getaran teredam untuk menutup pintu secara perlahan
Getaran teredam dalam gerak harmonik merupakan
secara otomatis. Sehingga praktikum getaran teredam
gerakan yang dipengaruhi oleh gaya penghambat atau
dilakukan sebagai bentuk pembelajaran mendalam tenang
redaman yang menyebabkan amplitudo osilasi akan
salah satu fenomena fisika pada getaran dan gelombang.
berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Getaran jenis
Getaran adalah gerakan osilasi di sekitar sebuah titik
ini umumnya terjadi ketika suatu benda yang bergetar
kesetimbangan pada interval waktu tertentu. Gerakan ini
mengalami gesekan dengan udara. Gaya penghambat yang
berupa gerak bolak balik terhadap suatu titik setimbang
menjadi penyebab adanya redaman dapat berupa gaya
secara teratur. Titik kesetimbangan adalah titik dimana
internal maupun eksternal. Gaya ini dituliskan dalam
benda tidak lagi bergerak ketika tidak terdapat gaya yang
persamaan matematis sebagai berikut.
bekerja pada benda tersebut. Salah satu contohnya terjadi
pada bandul matematis. Titik kesetimbangan dalam hal ini ........................................................(2)
adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam dengan b adalah konstanta redaman, dan ẋ adalah kecepatan
jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Satu getaran pada benda tersebut [5].
getaran didefinisikan sebagai satu kali bergetar yaitu ketika Getaran terdam terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan
benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau B-C-A-C-B. besar gaya redaman. Semakin besar gaya redaman maka
Dengan titik A dan C adalah simpangan terjauh yang disebut jenis redaman akan semakin kuat. Jenis yang pertama adalah
amplitudo (A) [1]. getaran redaman lemah (underdamped) yang terjadi ketika
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 2
Tabel 1 Tabel 2
Pegas 1 Fluida Air Pegas 2 Fluida Air
SIMPANGAN SIMPANGAN
BEBAN KE t(S) BEBAN KE t(S)
x0 x1 x2 x3 x4 x0 x1 x2 x3 x4
wadah 1 5 3,5 3 2,5 2 2,71 wadah 1 5 5 2,5 1 0 3,47
2 5 5 3 2 1,5 2,71 2 5 5 3 2 1 3,38
3 5 5 2,5 1,5 1 2,6 3 5 5 2,5 1 0,5 3,6
wadah + wadah +
beban A 1 5 5 4 3 2,5 3,31 beban A 1 5 5 3,5 3 2,5 4,31
2 5 5 4 3 2 3,37 2 5 5 3,5 2,5 2 4,53
3 5 5 3,5 3 2 3,33 3 5 5 3,5 3 2 4,44
wadah + wadah +
beban B 1 5 5 4 3,5 3 3,87 beban B 1 5 5 3,5 3 1,5 4,44
2 5 5 3,5 3 2,5 3,39 2 5 5 3 2 1,5 4,37
3 5 5 3,5 3 2,5 3,52 3 5 5 3,5 3 2,5 4,55
wadah + wadah +
beban C 1 5 5 4 3 2,5 3,62 beban C 1 5 5 3,5 2,5 1,5 4,24
2 5 5 4 3 2,5 3,68
2 5 4 3 2,5 2 4,39
3 5 5 4 3,5 3 3,61
wadah + 3 5 5 4,5 4 3,5 4,41
beban D 1 5 5 3,5 2,5 2 3,71 wadah +
beban D 1 5 5 3,5 2,5 1,5 4,36
2 5 5 3,5 2,5 2 3,5
3 5 5 3,5 2,5 2 3,45 2 5 5 3,5 2,5 2 4,34
3 5 5 4 3,5 2,5 4,45
Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut.
Rasio redaman :
..........................................................(6)
Tabel 3 Tabel 4
Pegas 1 Fluida Udara Pegas 2 Fluida Udara
SIMPANGAN SIMPANGAN
BEBAN KE t(S) BEBAN KE t(S)
x0 x1 x2 x3 x4 x0 x1 x2 x3 x4
wadah 1 5 5 5,8 5,5 5,1 2,47 wadah 1 5 5 5,2 5,2 5,2 4,02
2 5 5 5 5 5 3,62
2 5 5 5,3 5 5 2,43
3 5 5 5 5 5 3,77
3 5 5 5,1 5 5 2,68
wadah +
wadah +
beban A 1 5 5 5,2 5,2 5,2 4,56
beban A 1 5 5 4,5 4,5 4,5 3,62
2 5 5 5 4,8 4,8 4,51
2 5 5 5,2 5 4,9 3,19
3 5 5 5,2 5,2 5 4,42
3 5 5,2 5,2 5 5 3,54 wadah +
wadah + beban B 1 5 5 5 5 5 4,4
beban B 1 5 5 5,5 5,5 5,2 3,38 2 5 5 5 5 5 4,37
2 5 5 5 5 5 3,49 3 5 5 5 5 5 4,49
3 5 5 5 5 4,8 3,43 wadah +
wadah + beban C 1 5 5 5 5 5 4,38
beban C 1 5 5 5 5 5 3,34 2 5 5 4,8 4,8 4,8 4,48
2 5 5 5 5 5 3,68 3 5 5 5 5 4,8 4,41
3 5 5 5 4,8 4,8 3,68 wadah +
wadah + beban D 1 5 5 5 5 5 4,52
beban D 1 5 5 5 5 5 3,59 2 5 5 4,8 5 5 4,44
2 5 5 5 4,8 4,8 3,75 3 5 5 5,2 5,2 5,2 4,36
3 5 5 5 5 5 3,37
viskositas fluida maka akan semakin memperbesar gaya
redaman yang akan menghasilkan gaya redaman. Gaya
Stokes sebagai gaya gesek pada pegas. Begitu juga pada
redaman adalah gaya penghambat yang akan menyebabkan
konstanta pegas dan massa beban. Semakin besar massa
amplitudo osilasi akan berkurang seiring dengan berjalannya
beban yang digunakan maka akan semakin sedikit frekuensi
waktu. Gaya ini bernilai sebanding dengan kecepatan benda
getaran yang timbul.
yang bergerak namun memiliki arah yang berlawanan
Berdasarkan data perhitungan nilai rasio redaman,
dengan arah gerak benda.. Viskositas pada air dan udara
terdapat perbedaan antara pegas saat disimpangkan pada
akan mengakibatkan adanya gaya gesekan pada pegas.
medium udara dengan pegas saat disimpangkan pada
Pada saat pegas disimpangkan di dalam fluida kemudian
medium air. Ketika disimpangkan pada medium udara,
dilepas, terdapat gaya pemulih yang terjadi pada pegas.
didapati besar rasio redaman relatif lebih kecil dari rasio
Interaksi pegas di dalam fluida menyebabkan ada gaya lain
redaman ketika pegas disimpangkan pada medium air. Hal
yang bekerja pada pegas, yaitu gaya Stokes. Selain itu,
ini menunjukkan bahwa nilai viskositas air yang lebih tinggi
adanya beban pada pegas akan menyebabkan adanya gaya
dari pada udara akan memberikan gaya hambat yang lebih
berat pada pegas dan interaksi antar beban dengan fluida
kuat dibanding dengan gaya hambat ketika pegas berada
akan menyebabkan timbulnya gaya Archimedes. Arah yang
pada medium udara. Sehingga rasio redaman pada medium
saling berlawanan antara gaya berat dan gaya Archimedes
air akan memiliki nilai yang cenderung lebih besar.
menyebabkan perhitungan gaya tersebut menjadi saling
menghilangkan. Sehingga gaya-gaya yang diperhitungkan
IV. KESIMPULAN
pada percobaan ini hanya pada gaya pemulih dan gaya
Stokes, dimana gaya Stokes menjadi gaya penghambat pada Berdasarkan analisa data dan perhitungan pada praktikum
pegas. getaran teredam, dapat disimpulkan bahwa :
Setelah dilakukan perhitungan pada data-data hasil 1. Jenis getaran teredam pada percobaan ini adalah
percobaan, didapati bahwa jenis redaman pada percobaan ini getaran teredam kecil.
adalah redaman kecil. Hal ini dikarenakan pegas masih 2. Faktor yang mempengaruhi redaman antara lain
melakukan osilasi sebelum berhenti atau kembali pada titik viskositas, konstanta pegas dan massa beban.
setimbangnya. Jika dirata-rata menurut variasi jenis pegas 3. Rasio redaman dan koefisien redaman aktual yang
dan jenis fluida maka untuk pegas 1 dengan fluida air terjadi pada percobaan ini adalah
didapatkan rasio redaman sebesar 0.03242 dan koefisien a. Variasi pegas 1 dengan fluida air
redaman aktual sebesar 0.09350 Ns/m, untuk pegas 2 δ : 0.03242
dengan fluida air didapatkan rasio redaman 0.03926 dan C : 0.09350 Ns/m
koefisien redaman aktual sebesar 0.008795 Ns/m, untuk b. Variasi pegas 2 dengan fluida air
pegas 1 dengan fluida udara didapatkan rasio redaman - δ : 0.03926
0.00001 dan koefisien redaman aktual sebesar -0.00003 C : 0.008795 Ns/m
Ns/m, pegas 2 dengan fluida udara didapatkan rasio c. Variasi pegas 1 dengan fluida udara
redaman -0.00027 dan koefisien redaman aktual sebesar - δ : -0.00001
0.00055 Ns/m. C : -0.00003 Ns/m
Berbedaan nilai koefisien redaman dan rasio redaman d. Variasi pegas 2 dengan fluida udara
pada pegas dan fluida yang berbeda disebabkan oleh adanya δ : -0.00027
beberapa faktor yang mempengaruhi redaman pada pegas. C : -0.00055 Ns/m
Faktor-faktor tersebut adalah viskositas, konstanta pegas dan 4. Rasio redaman pada medium air cenderung lebih
massa beban. Hal ini dikarenakan, semakin tinggi besar besar dibandingkan pada medium udara akibat dari
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 5
LAMPIRAN
Terdapat lampiran analisa perhitungan pada lampiran 2
dan grafik getaran teredam pada lampiran 1.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. C. Giancoli, Physiscs Principle and Aplication, USA:
Pretice Hall, 1998.
[2] M. Abdullah, Fisika Dasar 1, Bandung: ITB, 2017.
[3] Purwoko, 2007, Jakarta: Ghalia Indonesia, Fisika.
[4] A. Susilo, “Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan
Osilasi Terdam pada Cassy-E 524000,” Journal of
Applied Physics, pp. 124-137, 2012.
[5] A. P. Arya, Introduction to Classical Mechanics, New
Jersey: Practice Hall, 1990.
[6] R. S. Serwey, Physics for Scientist and Engineering,
New York: Books/cole, 2010.
[7] P. S. Paramita dan Pujayanto, “Media Pembelajaran
Menggunakan Excel untuk Materi Osilasi Harmonik
Teredam,” Jurnal Nasional Fisika, pp. 263-269, 2010.
PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111840000099 6
LAMPIRAN 1
Lampiran 2
Data Hasil Perhitungan Pada Percobaan Getaran Teredam
Tabel 5 Hasil Perhitungan
Pegas 1 Fluida Air
m (kg) δrata-rata fn f K Cc C
m (kg) δrata-rata fn f K Cc C
m (kg) δrata-rata fn f K Cc C
-
0,10640 -0,00505 2,02429 2,02427 17,21264 2,70660
0,01368
0,10640 0,00000 2,05761 2,05761 17,78397 2,75116 0,00000
0,10640 0,00000 1,86567 1,86567 14,62082 2,49452 0,00000
-
Rata-rata -0,00168 1,98253 1,98252 16,53915 2,65076
0,00456
0,16778 0,00559 1,38122 1,38119 12,83823 2,95865 0,01654
0,16778 0,00000 1,56740 1,56740 16,53259 3,35747 0,00000
0,16778 0,00000 1,41243 1,41243 13,42504 3,02551 0,00000
Rata-rata 0,00186 1,45368 1,45367 14,26529 3,11388 0,00551
-
0,17046 -0,00506 1,47929 1,47927 14,54126 3,12895
0,01582
0,17046 0,00000 1,43266 1,43266 13,63907 3,03033 0,00000
0,17046 0,00000 1,45773 1,45773 14,12041 3,08334 0,00000
Gambar 21 Grafik posisi sebagai fungsi waktu dengan pegas 1, -
Rata-rata -0,00169
fluida1,45656 1,45655
air dan massa beban 14,10024
0.10640 kg 3,08087 0,00527
0,16832 0,00000 1,49701 1,49701 14,89164 3,16642 0,00000
0,16832 0,00000 1,35870 1,35870 12,26704 2,87387 0,00000
0,16832 0,00217 1,35870 1,35869 12,26704 2,87387 0,00622
Rata-rata 0,00072 1,40480 1,40480 13,14191 2,97139 0,00207
0,17356 0,00000 1,39276 1,39276 13,29109 3,03763 0,00000
0,17356 0,00217 1,33333 1,33333 12,18111 2,90803 0,00630
0,17356 0,00000 1,48368 1,48368 15,08306 3,23593 0,00000
Rata-rata 0,00072 1,40326 1,40326 13,51842 3,06053 0,00210