Anda di halaman 1dari 7

URIN KUALITATIF by R.

BAYU SUNARYO PD 2009


PEMBENTUKAN URIN Reabsorbsi di tubulus dilakukan baik
secara transport aktif maupun pasif
Urin dibentuk di ginjal melalui 3 tahap:
dimana 99% urin filtrat, glukosa, asam
1. Filtrasi oleh glomerulus amino, urea dan ion-ion (NA+, K+Ca2+,
Cl-, HCO3-) akan di reabsorsi kembali

3. Sekresi oleh tubulus (tub. conv.


proximal, tub. conv. distal dan ductus
collectivus)

Tubulus di ginjal akan mensekresikan


ion H+, K+, NH4+, kreatinin dan obat-
obatan seperti penicilin

KARAKTERISTIK URIN

Proses: Volume

 Sel endotel berpori: menyaring sel  Normal: 750-2000 ml/ per hari

darah, membiarkan komponen  Abnormal:

plasma lolos - Poliuria (>2,5 L/ hari) : DM,

 Lamina basalis glomerulus: Diabetes insipidus, chronic renal

menyaring protein ukuran besar disease, acromegaly dan myexedema

 Membran Slit: menyaring protein - Oligouria (<500 ml/): nephritis,

ukuran sedang (>0.006-0.007) urinary tract obstruction, acute renal


failure
GFR perhari 125L/min untuk laki2 dan  Dipengaruhi intake cairan,
105L/min untuk perempuan. Volume temperature, aktifitas fisik & obat
filtrasi Glomerulus perhari 180 liter
(laki-laki) dan 150 liter (perempuan) Odor

2.Reabsorbsi oleh tubulus (tub. conv.  Urin segar: bau aromatik karena

proximal, lengkung henle, tub. conv. asam volat

distal dan ductus collectivus)  jika dibiarkan terpapar udara


berbau amoniak
 Abnormal:
- Fruity odor: DM - produk akhir metabolisme protein
- Fecal smell: infeksi saluran kemih pada manusia dan menyusun 80-90%
 Dipengaruhi diet (ex: asparagus) total nitrogen urin.
- Disintesis dihati dari ammonia,
Warna dan Kekeruhan
karbondioksida, dan aspartati
 kuning pucat & cukup jernih - urea urin normal: 30g/hari
Intensitas warna tergantung pada - diet tinggi protein urea urin ,
konsentrasi diet rendah protein urea urin
 Warna normal urin (kuning) berasal  Asam urat
dari urochrome - Produk katabolisme as. nukleat
 Abnormal: purin, sebagian besar disintesis di
- Cloudy: infeksi (pus dan bacteriuria) hati & 70% diekskresikan di renal
- Kemerahan: infeksi, trauma, - Asam urat urin normal: 0,5-1g/ hari
urolithiasis, keganasan - Diet tinggi purin: 2 g/ hari
 Dipengaruhi diet dan obat - pH urin <5,75 kristal asam urat
 Kreatinin
pH
- Berasal dari kreatin dan kreatin
 Normal: 4.5-8 fosfat diotot
 Dipengaruhi obat-obatan, diet (asam: - Normal : 1-1,8 g/hari
protein, basa: sayur) - Menurun pada penyakit ginjal
 Amonia
Spesific Gravity (SG)
- Produk akhir metabolisme protein
 Normal: 1.003-1.030 - 2.5-4.5% total nitrogen urin
 Dipengaruhi status dehidrasi - Menjaga keseimbangan asam-basa
- Normal: rata-rata 0.7 g/ hari
KOMPOSISI
- Ekskresi pada penyakit hati
 95 % air, 5 % zat-zat terlarut  Protein
 Zat-zat terlarut antara lain: - Normal: <250mg/ hari
- Bila kadarnya diatas normal disebut
Zat Organik
proteinuria
 Urea
 Allantoin: Hasil oksidasi asam urat - 75-96% sulfur diekskresikan dalam
oleh enzim uricase, kadar normal 5- bentuk sulfat dimana 90% ekskresi
15 mg/ hari sulfat dalam bentuk sulfat inorganik
 Asam amino: kadar normalnya 0.4-1  Natrium: 3-5 g/ hari
g/ hari, 2-6 % total nitrogen urin  Kalium: 1-3 g/ hari. Ratio K/Na
 Basa purin: 16-60 mg/ hari biasanya 3/5
 Badan aseton: 20mg/ hari  Klorida: 10-15 g/ hari dalam bentuk
 Vitamin, pigmen, enzim dll NaCl
 Kalsium: 0.1-0.3 g/ hari, ekskresi
Zat anorganik
pada osteomalacia, ekskresi pada
 Fosfat rickets
- Normal: 1.1 g/ hari  Mg: 0.05-90.2 g/ hari
- Ekskresi tergantung pada diet  Besi: 1-2 mg/ hari
- Ekskresi : penyakit tulang (diffuse  Nitrat: 0.5/ hari, ekskresi pada diet
periostosis, osteomalacia & rickets) sayur, ekskresi pada diet daging
- Ekskresi : infeksi akut, hamil, Urin abnormal
penyakit ginjal dll Hematuria, Hb-uria, albuminuria,
 Sulfat glukosuria,ditemukan benda-benda
- Normal: 1 g/ hari keton (>15mg/ hari), pus, bile pigment
dll

1. Dekomposisi Urea oleh Urease

 Fungsi: Mendeteksi adanya urea dalam uria

urease
 Reaksi: CO(NH2) (NH4)2CO3

(NH4)2CO3 + 2 H2O 2 NH4OH + H2CO3 2 NH3(g) + CO2 + 3H2O

NH3 bersifat basa sehingga lakmus merah berubah menjadi biru.

 Fungsi Reagen
 Urin : sumber urea  Kertas lakmus: indikator warna
 Bubuk Kedelai : sumber urease
2. Muroxide Test
 Fungsi mendeteksi adanya asam urat dalam urin
 Reaksi: Asam urat + HNO3  asam dialurat + alloksan
. Asam dialuronat + Alloksan  Alloksantin (kuning kecoklatan)
. Alloksantin + NH4OH ammonium muroksida (ungu)
 Fungsi Reagen:

 Asam urat murni: sumber asam urat  NH4OH: donor amonium


 HNO3: oksidator

3. Reaksi Reduksi Perak (Schiff)


 Fungsi: mendeteksi adanya asam urat di urin
 Reaksi: Asam Urat+ Na2CO3  Asam urat dengan enol reaktif
sinar matahari
Asam urat dengan enol reaktif + AgNO3  Ag-urat Ag2O

Reaksi ini terganggu jika ada Cl- karena akan berikatan dengan Ag membentuk
endapan AgCl

 Fungsi Reagen:

 
Na2CO3: mengubah gugus keto bebas Asam urat murni: sumber asam urat

pada asam urat menjadi enol reaktif Enol reaktif merubah Ag+ Ag

AgNO3: Donor Ag+
4. Reaksi Asam Pikrat (Jaffe)

 Fungsi: mendeteksi adanya kreatinin dalam urin


 Reaksi: Asam pikrat + NaOH  Na-pikrat + H2O
Na-pikrat + kreatinin  kreatinin-pikrat (merah)
 Fungsi reagen:

 Urin: Sumber Kreatinin  NaOH: mengionisasi asam pikrat


 Asam pikrat: donor pikrat

5. Pembebasan Gas Amonia


 Fungsi: mendeteksi gas amonia dalam urin
 Reaksi: 2 NH4X(dalam urin)+Na2CO3  (NH4)2CO3 + 2 NaX
2 NH4OH(dalam urin)+Na2CO3  (NH4)2CO3 + 2 NaOH
(NH4)2CO3  2 NH3 (g) + H2O + CO2
NH3 (bersifat basa) akan bereaksi dengan PP memberikan warna merah
 Fungsi reagen:

 Urin: sumber amonia  PP: indikator Range 8.3-10


 Na2CO3: memberi suasana basa Asam (jernih), basa (merah)

6. Deteksi Fosfat Urin


 Fungsi: mendeteksi adanya fosfat dalam urin
 Reaksi: Phosphat pada urin+NaOH+MgSO4  Ca-Mg-Phosphat (s)
Asam asetat + Ca-MG-Phospat  Ca-MG-Phospat terionisasi
Lalu dilakukan tes Neumann
P organik + HNO3 P inorganik
P inorganik + ammonium molibdat  ammonium phosphomolibdat (kuning)

Fungsi Reagen

Urin : sumber phospat terdiri Na,K phospat  mudah mengendap dan Ca-phospat 
sukar mengendap

NH4OH : memberi suasana basa, mengionisasi MgSO4 menjadi Mg2+ dan SO4 2-

MgSO4: mampu menggeser ikatan phosphat pada urin sehingga phosphat dapat lepas
dan membentuk Ca-Mg-Phosphat ( lebih mudah mengendap)

Asam asetat pekat: mengionisasi Ca-Mg-Phosphat menjadi ion-ionnya

HNO3 pekat : oksidator

Ammonium molibdat : sebagai indikator warna
7. Deteksi Sulfat Urin

Fungsi: mendeteksi adanya sulfat dalam urin

Reaksi: BaCl2 + HNO3  Ba2+ + 2 Cl-
SO42- (sulfat dalam urin) + Ba2+  BaSO4(s) dalam suasana asam (keruh)
 Fungsi Reagen:

 
Urin : sumber sulfat BaCl2 : donor Ba2+


HNO3/CH3COOH: suasana asam, stabilisator, oksidator, mengubah BaCl2 menjadi
Ba2+ dan 2Cl-
REFENSI:
1. Bishop M.L. et all.2010. Clinical Chemistry. China: Lippincott Williams & Wilkins,
a Wolters Kluwer bussiness
2. Dugdale, David C.2009.Urin output-decreased:http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/
ency/article/003147.htm. Diakses 18 April 2011
3. TKB.2009. Laboratory manual: Genitourinary System. Yogyakarta: FKUGM
4. Tortora, J. Gerard et Derrickson, Bryan H. 2009. Principle of Anatomy and
Physiology 12th edition. John Wiley & Sons, (Asia) Pte Ltd

Anda mungkin juga menyukai