Disusun Oleh :
AHMAT RIFAI
NIM 621420006
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Sel
Hewan dan Sel Tumbuhan ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-
satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada Ibu Musrifah Nusi, S.Pt, M.Sc selaku dosen mata
kuliah Biokimia.
penulisan. Kritik yang terbuka dan membangun sangat penulis nantikan demi
kasih atas semua pihak yang membantu penyusunan dan membaca makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................4
2.1 Sel Prokariotik..........................................................................................................4
2.2 Sel Eukariotik.....................................................................................................4
BAB III..............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
3.1 Sel Prokariotik....................................................................................................6
3.1.1 Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik............................................................6
3.1.2 Reproduksi Sel Prokariotik.........................................................................9
3.1.3 Cara Gerak Sel Prokariotik.......................................................................10
3.2 Sel Eukariotik...................................................................................................10
3.2.1 Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik...........................................................10
3.2.2 Reproduksi Sel Eukariotik........................................................................13
3.3 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan........................................................14
3.3.1 Sel Hewan................................................................................................14
3.3.2 Sel Tumbuhan...........................................................................................14
A. Selulosa...............................................................................................................15
B. Plastisida..............................................................................................................15
C. Elistisitas Bentuk Sel...........................................................................................16
D. Sentrosoma..........................................................................................................16
E. Jumlah Mitokondria.............................................................................................16
F. Jumlah dan Ukuran Vakuola................................................................................16
iii
BAB IV............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
4.1 Kesimpulan............................................................................................................17
4.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
digunakan untuk bergerak. Lisosom pada hewan berperan penting dalam
matinya sel-sel. Bila sel luka atau mati lisosom membantunya dalam
menghancurka sel tersebut. Kematian sel merupakan tingkatan yang
penting dalam daur hidup orgsnisme. Lisosom terutama banyak ditemukan
di dalam segala macam sel hewan. Contohnya pada saat kecebong berubah
menjadi katak, ekornya secara bertahap akan diserap proses ini disebut
transport aktif (Kimball 2000: 105).
Seperti yang telah kita ketahui bahwa salah satu cirri yang
membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan dapat dilihat secara
struktural yaitu melalui pengamatan secara mikroskopis. Pada umumnya
sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai ukuran 30 mikro sampai 50
mikro. Dalam sayatan segar yang diamati di bawah mikroskop biologi, sel
tersebut terlihat sangat transparan. Biasanya yang dapat kita lihat dengan
cukup jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti ( nukleus ) dan butir butir
inti (nukleous) serta vakuola (Anonim 2010: 8).
Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi ilmu
kimia. Seluruh organisme terdiri dari sel. Dalam hirarki organisasi
biologis, sel ini merupakan kumpulan materi paling sederhana dan dapat
hidup. Selain itu, terdapat bragam bentuk kehidupan yang berwujud
sebagai organisme sel tunggal. Namun demikian, ketika sel ini disusun
menjadi tingkat sel yang lebih tinggi, seperti jaringan dan organ, sel dapat
dipisahkan sebagai unit dasar dari struktur dan fungsi organisme. Apapun
yang dilakukan organisme, terjadi secara mendasar pada tingkat seluler,
dan sel merupakan model mikroskomik, kita akan melihat bahwa
kwhidupan tingkat seluler muncul dari keteraturan struktural yang
memperkuat tema tentang sifat-sifat baru dan kolerasi antara struktur dan
fungsi sel (Campbell 2002: 112).
Mahkluk hidup dibentuk oleh sel, Ada yang dibangun oleh satu sel
atau uni seluler .misalnya bakteri,dan ada pula yang dibangun oleh banyak
sel atau multiseluler. Misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan. Di dalam
sel berlangsung semua kegiatan seperti respirasi, ekskresi, transportasi dan
2
sintesis. Jadi, sel merupakan unit terkecil makhluk hidup dan merupakan
tempat terselenggaranya fungsi kehidupan (Muslim 2004: 34).
1.2 Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
2. Untuk mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel
3. Untuk mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Sel eukariotik juga mempunyai organel – organel bermembran lain di
dalam sitoplasmanya (suatu daerah antara nucleus dan membrane plasma).
Struktur – struktur subseluler ini mempunyai struktur dan fungsi yang amat
beragam.
Sebagian besar sel eukariotik mempunyai mitokondria, yang mengandung
enzim dan mekanisme untuk resprasi aerob dan fosforilasi oksidatif. Dengan
demikian, fungsi utama mitokondria adalah menghasilkan adenosin trifosfat
(ATP), satuan utama pertukaran energi yang terjadi didalam sel. Organel ini
dikelilingi oleh membrane ganda. Membrane dalamnya, yang mengandung rantai
transport elektron dan enzim yang dibutuhkan untuk menghasilkan ATP, terdiri
dari lipatan – lipatan yang disebut krista (cristae). Krista tersebut menonjol ke
dalam matriks atau rongga sentral. Mitokondria mempunyai DNA dan ribosom
sendiri, akan tetapi sebagian proteinnya diimpor dari sitoplasma. Menurut
Stansfield(2006: 2-3), sel eukariot meliputi sel hewan dan tumbuhan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Struktur sel prokariotik secara umum dapat dilihat pada gambar struktur
sel bakteria di bawah ini. Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul,
dinding sel (membran luar dan peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat),
membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom dan nukleoid.
Bagian luar sel bakteri terdiri dari kapsula, dinding sel, dan membran
plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lender. Beberapa bakteri
mempunyai kapsul polisakarida atau glikokaliks yang mengelilingi dinding
selnya. Kapsul tersebut dapat melindungi bakteri dari sel predator dan berfungsi
sebagai tempat melekatnya berbagai objek dan sesama bakteri. Bahan kimia
pembangun kapsula adalah polisakarida. Hampir semua bakteri mempunyai
dinding sel kaku yang mengelilingi membran plasmanya, tetapi strukturnya
berbeda dari sel tumbuhan, yaitu pada kandungan protein, lipid maupun
polisakaridanya. Dinding sel ini terbuat dari peptidoglikan dan terdiri dari
berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, beberapa garam anorganik, dan
berbagai asam amino.(Stansfield. 2006: 5).
6
Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) sert Sianobakteri
(Cyanobacteria). Sel prokariotik ini terdapat pada kingdom monera (bakteri) yang
berupa makhluk uniseluler atau bersel satu.
Struktur sel prokariotik terdapat penyusun yang memiliki fungsi masing-
masing. Untuk lebih jelasnya, simak bagian-bagian dari struktur sel yang tidak
memiliki membran inti berikut ini :
1. Membran Plasma
3. Ribosom
Bagian ribosom merupakan mesin nano yang sangat kecil dan berfungsi
sebagai sintesis protein. Selain itu, ribosom juga berguna untuk menerjemahkan
pesan dari DNA.
Ribosom prokariotik memiliki perbedaan dengan ribosom eukariotik. Untuk
ukuran ribosom prokariotik sendiri lebih kecil dengan RNA yang lebih sedikit.
7
4. Materi Genetik
Struktur sel prokariotik terdapat materi genetik yang terbagi menjadi dua unit
besar yaitu DNA dan RNA. Pada DNA tersusun atas gula deoksiribosa, basa
nitrogen, dan fosfat. Unit ini merupakan bagian yang membawa informasi genetik
atau pewarisan sifat dari suatu organisme.
Pada sel prokariotik, DNA tersebar pada sitoplasma namun biasanya terlihat
berkumpul pada satu area bernama nucleoid. Beberapa DNA nantinya dapat
bertranskripsi menjadi RNA.
Sementara RNA sendiri berfungsi untuk membawa kode genetik pesanan
DNA. Kemudian pada proses sintesis protein ditranskripsikan menjadi urutan
asam amino.
5. Dinding Sel
Sel ini terdapat dinding sel yang merupakan struktur pelapis terluar sel.
Memiliki struktur yang lebih keras dan kaku, berada pada antara kapsula serta
membran plasma.
Komponen struktur sel prokariotik ini sebagian besar adalah peptidoglikan
yang berupa molekul kompleks. Tersusun oleh N-acetylglucosamine (NAG)
serta N-acetylmuramic acid (NAM) yang berhubungan melalui peptida pendek.
Pada beberapa bagian dinding sel memiliki pori-pori sebagai jalan masuk dan
keluar molekul serta ion. Bagian struktur ini bertugas untuk memberi bentuk serta
melindungi organel internal sel.
6. Flagela
8
3.1.2 Reproduksi Sel Prokariotik
9
3.2.1 Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik
2. Mikrotubulus(Polimer Tubulin)
3. Mitokondria
4. Ribosom
Struktur ribosom terdiri atas dua sub unit yang terbuat dari RNAribosom dan
protein; dapat bebas dalam sitosol atau terikat ke RE. Fungsinya adalah untuk
sintesis protein.
5. Kloroplas
10
Struktur kloroplas umumnya terdiri dari dua membran di sekeliling stroma
cair, yang mengandung tilakoid bermembran yang tertumpuk menjadi grana
(dalam tumbuhan). Fungsinya untuk fotosintesis.
6. Plasmodesmata
7. Badan golgi
8. Membran plasma
Strukturnya berupa molekul lemak dan protein menyusun tepi luar dan dalam
membran; selain itu ada protein yang menembus ke dalam dua lapisan lemak
(disebut protein integral). Fungsinya: sangat penting untuk menjaga kehidupan
sel, melindungi isi sel (mempertahankan isi sel), mengatur keluar masuknya
molekul-molekul.
9. Dinding sel
10. Peroksisom
11
11. Retikulum Endoplasma
Strukturnya jejaring luas tubulus dan kantong yang dibatasi membran. Membran
memisahkan lumen dari sitosol;tersambung dengan selaput nukleus. RE Halus
berfungsi untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca 2+,
detoksifikasi obat dan racun. RE Kasar berfungsi membantu sintesis protein
sekresi dan berbagai nprotein lain dari ribosom terikat.
12. Nukleolus
13. Vakuola
Strukturnya adalah vesikel besar yang dibatasi membran besar dalam tumbuhan.
Fungsinya adalah untuk pencernaan, penyimpanan, pembuangan zat sisa,
keseimbangan air , pertumbuhan sel , dan perlindungan.
12
Siklus sel eukariotik terdiri dari empat fase. Fase S adalah tahap dimana
terjadi sintesis DNA untuk mereplikasi kromosom dengan cara membentuk dua
sister kromatid yang identik. Periode antara fase S dan awal mitosis (fase M)
merupakan suatu gap, atau masa pertumbuhan, yang disebut fase G2 , Gap atau
masa pertumbuhan lain yang disebut fase G1 terjadi antara fase M dan S dan
menyempurnakan siklus yang terjadi. (William D . 2006 : 9-10).
13
Sel-sel hewan sangat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, susunan organel
dan fungsi utama secara fisiologi. Oleh karena itu, tidak ada sel yang khas dapat
menjadi sebagai suatu contoh dari semua sel-sel hewan. Walaupun demikian
dalam organisasinya ada sejumlah struktur sel yang umum bagi sebagian besar
sel-sel hewan. Yang dimiliki sel hewan namun tidak dimiliki oleh sel tumbuhan
yaitu lisosom dan sentrosom.
Semua organel yang diuraikan sebagai penyusun tetap dari sel hewan, juga
ditemukan pada banyak sel tumbuhan. Namun selain organel tersebut banyak lain
yang unik pada sel tumbuhan, meliputi dinding sel yang kaya karbohidrat,
plasmodesmata, kloroplas dan vakuola yang besar.. Organel yang dimiliki oleh sel
tumbuhan tetapi tidak dimiliki oleh sel hewan adalah kloroplas, vakuola yang
besar, dinding sel, dan plasmodesma.
14
Namun jika kita perinci lagi perbedaan perbedaan sel tumbuhan dan sel
hewanakan tambak pada bentuk sel dan jumlah atau jenis komponen-komponen
yang membangun sebuah organel sel. Berikut tabel perbedaan sel tumbuhan dan
sel hewan.
A. Selulosa
Memberan sel pada hewan maupun tumbuhan sama-sama tersusun atas lemak dan
protein. Bedanya pada sel tumbuhan memberan dilapisi oleh dinding yang terbuat
dari selulosa yang merupakan karbohidrat yang cukup sulit untuk dicerna.
Adapun sel hewan tidak memiliki dinding semisal yang terbuat dari selulosa.
B. Plastisida
Plastisida merupakan organel yang menghasilkan kloroplas yang berperan dalam
proses fotosintesis. Jenis organel ini tidak dimiliki oleh hewan.
D. Sentrosoma
Sentrosom atau sentrosoma merupakan wilayah yang terdiri dari sepasang
sentriol yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan
bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Intinya sentrosoma
merupakan organel yang berperan dalam proses pembelahan sel dan hanya
terdapat pada hewan.
15
E. Jumlah Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi bagi sel. Mitrokondria pada sel hewan
lebih banyak ketimbang jumlah mitrokondria pada sel tumbuhan.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sel prokariotik merupakan sel yang sederhana yang terdapat pada
organisme uniseluler dan beberapa multiseluler. Sel prokariotik memiliki
membran plasma namun tidak memiliki membran inti sehingga tidak ada
membran yang membatasi antara daerah inti dengan daerah lainnya. Dalam sistem
sel, prokariotik tidak menggunakan sistem endomembran. Ukuran sel prokariotik
lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik karena tidak adanya beberapa
organel di dalam sel prokariotik.
Unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup disebut sebagai sel. Sel
hewan dan sel tumbuhan sama-sama merupakan jenis sel eukariotik yang ternyata
memiliki beberapa substansi lagi di dalamnya yang menyusun sel itu. Substansi-
substansi ini dikenal dengan nama organel sel. Tentunya, ada beberapa perbedaan
antara sel hewan dan sel tumbuhan dari segi ukuran, bentuk, tekstur, bahkan
organel yang menyusunnya. Sel tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki
sel hewan yaitu dinding sel, vakuola, dan plastida. Begitu pula sel hewan
memiliki organel yang tidak dimiliki sel tumbuhan yaitu membran sel (pengganti
dinding sel), lisosom, sentriol, dan flagela/silia.
4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang Sel Hewan dan Tumbuhan guna menambah
wawasan untuk pembelajaran.
17
DAFTAR PUSTAKA
18