Makalah Kel 3 Teori Organisasi
Makalah Kel 3 Teori Organisasi
“Teori Organisasi”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teori organisasi
Dosen Pengampu :
Fakultas Ekonomi
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya
hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya. Kami dapat menyelesaikan makalah yang
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah teori organisasi di program studi
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lisda L Asi, M.Si Selaku
dosen mata kuliah teori organisasi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruksi dari para pembaca demi
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................20
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................20
3.2 SARAN...........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan lain
didalam suatu kelompok orang-orang, adapun organisasi sebagai suatu organisasi yang
bersifat dinamis yang dapat juga dikatakan bahwa organisasi merupakan proses kerja
sama yang serasi antara orang-orang di dalam perwadahan yang sistematis, formal dan
hierarki yang berpikir Dan bertindak seirama demi terciptanya tujuan secara efektif dan
efisien.
masyarakatAkan jasa publik dan layanan sipil. Organisasi publik sering dilihat pada
pemerintahan adalah organisasi tertinggi memimpin dan anggotanya biasa berasal dari
terjadinya perubahan sosial ekonomi pada masa kolonial, terutama ketika kapitalisme
wawasan dan pengetahuan penulis dalam penulisan makalah terkait masalah yang diteliti,
serta merupakan tugas awal bagi penulis untuk bisa belajar menyusun makalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
akan jasa publik dan layanan civil. Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar
yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan
organisasi publik secara utuh, perlu memahami definisi dan teori "organisasi" dan makna
menggambarkan bahwa organisasi memiliki sifat yang abstrak, sulit dilihat namun bisa
Millet, organisasi adalah sebagai kerangka struktur di mana pekerjaan dari beberapa
Simon, organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan lain di
dalam suatu kelompok orang-orang. Secara teoretis, organisasi memang dapat dipahami
dari berbagai macam sudut pandang atau perspektif. Miftah Thoha memaknai organisasi
sebagai kesatuan rasional dalam upaya untuk mengejar tujuan, sebagai koalisi
organisasi sangat tergantung input dari lingkungan, sebagai alat dominasi. sebagai suatu
organisasi yang bersifat dinamis yang dapat juga dikatakan organisasi merupakan proses
kerja sama yang serasi antara orang-orang di dalam perwadahan yang sistematis, formal
dan hierarkial yang berpikir dan bertindak seirama demi terciptanya tujuan secara efektif
dan efisien.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya:
Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta,
pangan.
3. Sumber pembiayaan - Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan
lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku.
(DPRD).
dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya disahkan oleh wakil dari
negeri.
Istilah privat berasal dari bahasa Latin "set apart" (yang terpisah). Organisasi privat
atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada
konsumen, yang dibedakan dari kemampuannya membayar barang dan jasa tersebut sesuai
dengan hukum pasar. Lingkungan dalam organisasi privat: lingkungan otorisasi, misal dewan
komisaris atau rapat umum pemegang saham yang menentukan pendanaan dan batas-batas
wewenang perusahaan. Akan tetapi, lingkungan otorisasi pada organisasi privat tidak
sekompleks organisasi publik. Proses penciptaan nilai dalam organisasi privat, mentitik
Organisasi Kemasyarakatan atau Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk
kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya
tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Sementara Kamus
masyarakat sipil (civil society). Sejarah perkembangan masyarakat sipil sebenarnya berasal
dari sejarah masyarakat Barat. Akar perkembangannya dapat dirunut mulai Cicero (106-43
SM), seorang orator dan pujangga Roma. Cicerolah yang memulai menggunakan istilah
societies civilis dalam filsafat politiknya. Dalam tradisi Eropa sampai abad ke-18, pengertian
Civil Society dianggap sama dengan pengertian negara (the state), yakni suatu kelompok atau
kekuatar yang mendominasi seluruh kelompok masyarakat lain. Maka ketika J.J. Rousse
(1712-1778) menggunakan istilah Societes Civille, ia memahaminya seb negara yang salah
satu fungsinya adalah menjamin hak milik, kehidupan kebebasan para anggotanya yang
mengalami kemajuan. Pada saat itu, organisasi-organisasi sosial dan politik dibiarkan tumbuh
bebas dan memperoleh dukungan kuat dari warga masyarakat yang baru saja merdeka. Selain
itu, Indonesia yang baru lahir belum memiliki kecenderungan intervensionis, sebab kelompok
elit penguasa berusaha keras untuk mempraktikkan sistem demokrasi parlementer. Civil
Society yang mulai berkembang itu segera mengalami penyurutan terus-menerus. Bahkan
akibat dari krisis-krisis politik pada level negara ditambah dengan kebangkrutan ekonomi
dalam skala masif, distorsi-distorsi dalam masyarakat pun meruyak. Hal ini pada gilirannya
menghalangi kelanjutan perkembangan Civil Society. Orde Baru yang menggantikan rezim
Sukarno membawa dampak tersendiri bagi perkembangan Civil Society di Indonesia. Pada
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia juga telah
mendorong terjadinya perubahan struktur sosial masyarakat Indonesia yang ditandai dengan
perkembangan ruang publik bebas. Praktik pembredelan pers sering dilakukan oleh negara.
D. Organisasi politik
1. Pengertian politik
Menurut Penelitian Paramita Politik berasal dari Bahasa Yunani “politeia” yang berarti
kiat memimpin kota (polis). Secara prinsip, politik merupakan upaya untuk ikut berperan
serta dalam mengurus dan mengendalikan urusan masyarakat. Menurut Arsitoteles, politik
adalah usaha warga negara dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan umum.
Politik juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan kekuasaan dalam masyarakat yang
Dari definisi yang bermacam-macam tersebut, konsep politik dapat dibatasi menjadi :
a) Politik sebagai kepentingan umum
Politik merupakan suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, jalan, cara, serta alat
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, atau suatu keadaan yang
kita kehendaki.
Di suatu organisasi, bukanlah dituntut untuk selalu berpolitik dengan aktif. Tetapi
“political” lainnya..
2. Perilaku politik
Perilaku politik adalah perilaku di luar sistem kekuasaan normal, dirancang untuk
a. Perilaku yang biasanya diluar sistem kekuasaan yang legitimate dan dikenal.
b. Perilaku yang dirancang memberikan manfaat pada induvidu atau sub-unit, sering atas
beban organisasi.
c. Perilaku yang dimaksud dan dirancang untuk memperoleh dan memelihara kekuasaan
(Gibson, James L, John M. Ivancevich, James H. Donelly, Jr. And Robert Konopaske,
2012: 302).
3. Politik Organisasional
membedakan bentuk ini dengan pengaruh sosial. Manajer secara tetap ditantang untuk
e. Any type change, tipe perubahan apa saja (Kreitner dan Kinicki, 2010: 452).
Strategi dan taktik politik antara lain dengan melakukan manajemen kesan, bermain
a. Impression Management
Impression management atau manajemen kesan merupakan suatu proses dengan mana
orang berusaha mengontrol atau memanipulasi reaksi orang lain untuk memberikan citra diri
atau gagasan mereka (Kreitner dan Kinicki, 2010: 455). Kebanyakan impression management
berusaha untuk diarahkan membuat kesan baik, good impression. Tetapi beberapa pekerja
berusaha menunjukkan kesan buruk, bad impression. Apabila kesan ingin ditunjukkan pada
atasan, maka dinamakan upward impression management. Taktik upward impression
management dapat dibedakan dalam tiga kategori yaitu Job-focused adalah memanipulasi
kebaikan untuk penyelia, dan (self-focused) adalah manunjukkan dirinya sebagai orang sopan
dan menyenangkan.
Taktik upward impression management tidak menyenangkan bawahan yaitu sebagai berikut :
mengabaikan tugas
2. Not working to potential adalah Tidak bekerja sessuai potensinya dengan berpura-
3. Witdrawing adalah Menarik diri dengan suka terlambat, istirahat berlebihan, berpura-
pura sakit.
4. Dalam Displaying a bad attitude adalah menunjukkan sikap buruk dengan cara
mengeluh, menjadi bingung dan amarah, bertindak aneh, tidak bergaul dengan rekan
kerja.
sekerja tahu tentang masalah fisik dankesalahan seseorang, baik secar verbal maupun
nonverbal.
1. Hakikat Konflik
Ketika interaksi orang-orang dan kelompok di dalam organisasi itu terjadi, maka
konflik menjadi potensial untuk muncul. Konflik didalam organisasi dapat menimbulkan
konsekuensi positif dan negatif, dapat mendorong inovasi organisasi, kreativitas dan adaptasi.
Organisasi bisa tidak berkembang karena pimpinan terlalu berpuas diri, sehingga kurang peka
terhadap perubahan dan faktor lingkungan eksternal, tidak ada perbedaan pendapat maupun
gagasan baru. Sekalipun beberapa konflik yang terjadi bermanfaat bagi kemajuan organisasi,
akan tetapi konflik yang sering terjadi dan muncul kepermukaan adalah konflik yang bersifat
a. Pandangan tradisional
Pandangan ini terjadi antara tahun 1930-an dan tahun 1940-an. Pandangan ini
menganggap bahwa semua konflik adalah berbahaya dan oleh karenanya harus
b. Pandangan ini menganggap bahwa konflik adalah sesuatu yang lumrah dan terjadi
c. Pandangan interaksionis John Aker dari IBM menjelaskan pendapat baru tentang
mendorong konflik pada keadaan yang “harmonis” tidak adanya perbedaan pendapat
yang cendrung menyebabkan organisasi menjadi statis, apatis dan tidak tanggap
A. Konflik fungsional
bagi peningkatan efektivitas dan prestasi organisasi. Dari hasil studi menemukan
bahwa konflik tidak hanya membantu tetapi juga merupakan suatu kondisi yang
yang lebih baik dan ide yang lebih kreatif. Berdasarkan studi tentang proses
bahwa konflik dapat menghasilkan banyak manfaat positif bagi organisasi jika
B. Konflik disfungsional
Konflik ini berkaitan dengan pertentangan antara kelompok yang merusak atau
menangani dan mengelola konflik yang terjadi sehingga memiliki dampak fungsional.
Akan tetapi, sebagian besar organisasi mengalami konflik pada tingkat yang lebih
besar dari yang diinginkan (yang fungsional), dan prestasi akan membaik jika konflik
yang terjadi dapat dikurangi. Jika konflik yang terjadi begitu parah, maka prestasi
Seseorang dapat mengalami konflik internal dalam dirinya karena ia harus memilih
Dalam kelompok dapat mengalami konflik subtantif atau konflik afektif. Konflik
subtantif adalah konflik yang terjadi karena latar belakang keahlian yang berbeda.
Sedangkan konflik afektif adalah konflik yang terjadi didasarkan atas tanggapan
Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok ingin mengejar kepentingan atau
Konflik intra organisasi meliputi empat subjenis yaitu ; konflik vertikal, horizontal,
lini-staf dan konflik peran. Konflik vertikal terjadi antara manajer dengan bawahan
yang tidak sependapat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan suatu tugas. Konflik
horizontal terjadi antar karyawan atau departemen yang memiliki hirarkhi yang sama
dalam organisasi. Konflik lini-staf yang sering terjadi karena adanya perbedaan
persepsi tentang keterlibatan staf (staf ahli) dalam proses pengambilan keputusan oleh
manajer lini. Dan konflik peran bisa terjadi karena seseorang memiliki lebih dari satu
Konflik antar organisasi bisa terjadi karena mereka saling ketergantungan satu sama
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa konflik dalam organisasi dapat
adalah aktivitasnya tidak tergantung antara kelompok yang satu dengan yang lainnya,
akan tetapi prestasi yang dikelompokkan akan menentukan prestasi organisasi secara
seperti ini sangat potensial menimbulkan adanya konflik, Ketergantungan timbal balik
adalah saling tergantung antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya.
cara dari masing-maising subunit atau kelompok mengejar tujuannya, dan seringkali
produksi adalah memproduksi barang dengan biaya yang rendah dengan proses
produksi yang sama dalam jangka panjang, yang berarti model, warna dan jenis sangat
sedikit. Tujuan ini bertentangan dengan tujuan bagian pemasaran yang mencoba untuk
yang unik, warna yang anggun dan dapat melayani konsumen dengan segera. Bagian
pemasaran juga menginginkan produk dijual denagn kredit dan pembayaran pertama
dapat ditunda tiga bulan. Akan tetapi bagian kredit menghendaki pembayaran dengan
kas.
C. Faktor birokratik (lini-staf)
Jenis konflik birokrasi yang bersifat klasik adalah konflik antara fungsi atau
wewenang garis dan staf. Fungsi atau wewenang garis adalah terlibat secara langsung
Sedangkan fungsi staf adalah memberikan rekomendasi atau saran dan tidak berhak
fungsi ini menganggap dirinya sebagai sumber organisasi yang menentukan orang-
orang yang berada dalam fungsi staf sebagai pemain kedua. Kondisi seperti ini
Mungkin konflik antar subunit dalam organisasi tidak disebabkan karena tujuan
yang saling bertentangan, tetapi karena cara organisasi dalam menilai prestasi yang
yang terjadi antara bagian produksi dan bagian pemasaran. Persaingan terhadap
sumber daya yang langka. Sikap menang kalah Jika dua kelompok bersaing kalah
menang, maka dengan mudah dipahami mengapa konflik itu terjadi. Dalam kondisi
seperti ini maka ada kelompok yang menang dan ada kelompok yang kalah. Kondisi
tujuan, jika kelompok tertentu selalu berusaha untuk mengeksploitasi kelompok yang
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dampak konflik antar kelompok
kelompok itu sendiri, juga menimbulkan adanya perubahan yang terjadi di antara
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa tejadinya konflik sejalan dengan
harus mampu untuk mengendalikan konflik yang disfungsional. Konflik seperti itu dapat
dipergunakan untuk mengurangi konflik yang terjadi dalam organisasi yaitu : Strategi
penghindaran merupakan dua strategi penghindaran yang dapat dilakukan konflik dan
Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan
mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai dari
suatu keputusan yang berguna yang dapat diaplikasikan pada semua situasi yang
dihadapkan pada pimpinan organisasi. Ketiga unsur tersebut dicakup pada semua
evaluasi. Semua metode kerja, kegiatan dan situasi dalam suatu organisasi dapat
memilih dan merancang kegiatan yang akan datang. Studi evaluasi dapat menilaiatau
menduga keadaan yang dihasilkan suatu kegiatan dalam hal ini perubahan organisasi
kelompok sasaran, dan dapat menilai efektivitas biaya dari proyek dibanding dengan
pilihan lainnya.
B. Sikap prilaku
Perilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan antara manusia dengan
Sementara itu, karakteristik manusia akan masuk ke dalam lingkungan kerja yang baru
yaitu organisasi atau lembaga lainnyaPada dasarnya, perilaku manusia dimotivasi oleh
hasrat untuk mencapai suatu tujuan, yang mana seseorang seringkali mempunyai motif
Prestasi merupakan amanah, amanah dari orang tua yang telah membesarkan dan
membiayai kita untuk mengenyam pendidikan, amanah dari negara dan agama untuk
menjadi generasi penerus yang akan menerima estafet kepemimpinan di masa depan.
Akan tetapi, sebagai makhluk sosial tentu kita tidak bisa lepas dari peran orang lain.
Rentang manajemen akan selalu berkaitan erat dengan koordinasi. Sehingga sering
kali muncul anggapan bahwa semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk
merupakan salah satu aspek utama dari struktur Organisasi yang mempengaruhi seorang
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi
memiliki arti penting dalam masyarakat karena organisasi dapat membantu dan mengajak
masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan & kehidupannya, organisasi bisa sebagai
pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat, yang paling
utama organisasi merupakan tempat dan wadah aspirasi dari sekelompok individu yang
berbeda-beda tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu
kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam
3.2 SARAN
Sebagai penyusun, kami akui tidak terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Karena itu
kami penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
DAFTAR PUSTAKA
Supratha, Desah. 2017. Perilaku Organisasi. Denpasar Timur : CV. Setia Bakti.
Badu, Novianty. 2017. Kepempinan & Perilaku Organisasi, Goronalo : Ideas Publishing.