Anda di halaman 1dari 2

Sederet nama-nama yang terlibat dalam kasus korupsi Jiwasraya telah dihukum seumur hidup.

Hukuman ini termasuk hukuman yang cukup berat dalam kasus yang melibatkan pimpinan
perusahaan asuransi plat merah tersebut.

Majelis hakim memvonis terdakwa kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya, Presiden Komisaris PT Trada
Alam Minera (Tram) Heru Hidayat dengan pidana penjara seumur hidup. Hal itu disampaikan hakim
saat membacakan sidang putusan hari ini.

"Menyatakan terdakwa Heru terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tipikor secara
bersama-sama dan pencucian uang. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan
pidana penjara seumur hidup," tutur Hakim Ketua Rosmina di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin
(26/10/2020).

Rosmina menyebut, selain penjara seumur hidup, Heru juga wajib membayarkan denda.

"Membayar uang pengganti Rp 10.728.783.335.000. Jika tak dibayar dalam waktu satu bulan setelah
memperoleh hukuman tetap inkrah, maka harta bendanya disita dan dilelang oleh jaksa untuk
menutup uang pengganti," jelas dia.

Rosmina mengatakan, hal yang memberatkan Heru adalah melakukan korupsi secara terorganisir
dengan baik sehingga sangat sulit mengungkap perbuatannya. Terdakwa juga menggunakan tangan
lain dalam jumlah banyak dan nominee.

"Terdakwa menggunakan hasil korupsi untuk berfoya-foya untuk membayar judi. Perbuatan
dilakukan dalam jangka waktu lama dan menimbulkan kerugian negara yang besar. Perbuatan
terdakwa menggunakan pengetahuan yang dimiliki merusak pasar modal, menghilangkan
kepercayaan masyarakat dalam dunia perasuransian," katanya.

"Terdakwa bersikap sopan, menjadi kepala keluarga namun terdakwa tidak mengakui perbuatannya.
Maka perlakuan sopan dan kepala keluarga hilang," Rosmina menandaskan
Menaggapi hal ini, Pengamat Pasar Modal Budi Frensidy mengaku apa yang sudah dilaukan penegak
hukum harus dibarengi upaya otoritas, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek
Indonesia (BEI), untuk mereformasi pasar modal.

"Ini momen bagus untuk reformasi pasar modal. Bahwa sebelumnya banyak orang yangg berkomplot
untuk meraup keuntungan pribadi dan kelompoknya dengan melakukan banyak manipulasi canggih dan
kecurangan yang sulit dibongkar para pengawas dan otoritas," ungkap dia kepada wartawan, Selasa
(27/10/2020).

Senada, Pengamat Pasar Modal Hans Kwee melihat, industri pasar modal saat ini lebih bersih
dantransparan

"Kita melihat ini menjadi wajah baru pasar saham. Kita melihat dahulu pasar saham dilihat kalau tidak
ada group tertentu tidak ramai. Terbukti, sekarang pasar tetap ramai, indeks tetap naik, jadi tidak
diwarnai transaksi yang tidak sehat. Artinya kita sudah menemukan inilah pasar yang baru, lebih bersih,
lebih transparan," ungkap Hans Kwee kepada wartawan.

Dia (Hans Kwee) melihat, apa yang dilakukan OJK dan BEI sudah bejalan dengan baik dan sebagaimana
mestinya. Dengan begitu, kepercayaan investor hingga saat ini terus meningkat. Terbukti, investor
domestik di pasar modal tembus di angka 3 juta.

Hanya saja, dia (Hans Kwee) menyarankan kepada otoritas untuk lebih meningkatkan kedalaman pasar.
Di tengah kepercayaan investor meningkat, dia melihat kedalaman pasar juga harus ditingkatkan demi
keseimbangan industri. Caranya, dengan meningkatkan jumlah produk-produk derivatif.

"Tujuannya kalau market turun bisa lakukan lindung nilai, sehingga pasar lebih stabil," tambah dia.

Tidak hanya itu, otoritas juga dinilai harus membentuk atiran mengenai liquidity provider. "Sehingga
kita(?) tahu persisis siapa yang bertanggung jawab terhadap suatu emiten tertentu," ucapnya.

Anda mungkin juga menyukai