Anda di halaman 1dari 15

KONSEP ASET TETAP DAN PENCATATANNYA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur

Mata Kuliah: Akuntansi Keuangan


Dosen Pengampu: Ai Fitri Islami, ME

Di Susun Oleh : Kelompok 7

Via Nur Riyanti (1808203003)

Aliya (1808203005)

Nadia Aprilia Utami (1808203007)

Yulistiani Putri Utami (1808203013)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH A/4


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Kesambi Cirebon

1
Telp.0231 481264 Fax. 0231 849164

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN.....................................................................................................
1.1 Pengertian Aset Tetap....................................................................................................
1.2 Transaksi yang mengubah aset tetap ............................................................................
1.3Karakteristik aset tetap...................................................................................................
1.4 Klasifikasi asset tetap .........................................................................................
1.5 Penentuan harga perolehan ...........................................................................................
1.6Penyusutan harta tetap....................................................................................................
1.7Penghentian pemakaian aset tetap..................................................................................
1.8Akuntansi aset tetap.......................................................................................................
1.9Metode perhitungan aset tetap........................................................................................
BAB IIPENUTUP..............................................................................................................
2.1 Kesimpulan....................................................................................................................
2.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

3
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN ASET TETAP(FIXED ASSET)


Aset Tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud,
mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk
dijual.1Menurut PSAK No. 16, Aset Tetap yaitu Aset berwujud yang dimiliki
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa untuk
direntalkan pada pihak lain atau untuk tujuan administrative dan diharapkan
untuk digunakan selama lebih dari satu periode.2
1.2 TRANSAKSI YANG MENGUBAH ASET TETAP
Transaksi yang bersangkutan dengan aset tetap terdiri dari tiga
kelompok:
a. Transaksi yang mengubah rekening aset tetap
Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aset tetap terdiri dari,
transaksi perolehan (pembelian, pembangunan, dan sumbangan),
pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian dan
penjualan.
b. Transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aset tetap
Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aset tetap
terdiri dari, depresiasi, penghentian pemakaian, penjualan dan pertukaran.
c. Transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan
asettetap
Jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan
pemeliharaan aset tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya, bahan dan
suku cadang, sumber daya manusia, energi, peralatan dan sumber daya lain
untuk kegiatan repasi dan pemeliharaan aset tetap.3

1
Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi 3, Jakarta:Salemba Empat, 2001. Hlm. 121
2
Trio Mandala Putra, Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap Pada CV. KOMBOS
MANADO, Jurnal EMBA, Vol. 01, No. 3, hlm. 192
3
Golrida Karyawati, Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS, Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama, 2011, hlm. 89

4
1.3 KARAKTERISTIK ASET TETAP
a. Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aset tetap relatif sedikit
dibandingkan dengan transaksi yang mengubah asset lancar, namun
umumnya menyangkut jumlah rupiah yang besar.
b. Pengendalian aset tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan
asset tetap, sehingga sIstem otorisasi perolehan aset tetap diterapkan pada
saat perencanaan perolehan dan pada saat pelaksanaan rencana perolehan
aset tetap.
c. Pengeluaran yang bersangkutan dengan aset tetap perlu dibedakan menjadi
dua macam, yaitu pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal.4

1.4 KLASIFIKASI ASET TETAP


Aset tetap biasanya digolongkan menjadi empat kelompok yaitu:
a. Tanah: seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung
perusahaan.
b. Perbaikan tanah: seperti jalan-jalan diseputar lokasi perusahaan, tempat
parker, pagar dan saluran air bawah tanah.
c. Gedung: seperti gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik dan
gudang.
d. Peralatan: seperti peralatan kantor, mesin pabrik, peralatan pabrik,
kendaraan dan mebel.
e. Kendaraan: seperti sarana angkutan yang dimiliki perusahaan untuk
mendukung kegiatan operasionalnya, Misalnya: Truk, mobil dinas,
kendaraan roda dua dan lain-lain.
f. Mesin: seperti alat mekanis yang dikuasai perusahaan dalam kegiatannya
baik untuk dagang maupun jasa dan pencatatannya dilakukan dengan
menambahkan nilai dari peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari
mesin itu.
g. Inventaris: Seperti perlengkapan yang melengkapi isi kantor, Misalnya:
Inventaris kantor, Inventaris pabrik, Inventaris Laboratorium, serta
Inventaris gudang.

4
Themin Suwardi, Akuntansi Keuangan, Jakarta: Erlangga, 2012, hlm. 150

5
Dari uraian diatas bisa diketahui pada umumnya, asset tetap
digolongkan kedalam beberapa kelompok besar aset yaitu, tanah, perbaikan
tanah, peralatan, gedung, mesin, kendaraan, dan inventaris.5
1.5 PENENTUAN HARGA PEROLEHAN
Prinsip akuntansi : aset tetap harus dicatat dengan harga
perolehannya. Harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan
untuk mendapatkan aset tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aset siap
digunakan. Harga perolehan adalah harga beli ditambah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperolehnya dan menyiapkan aset tetap tersebut sampai
digunakan. Misalkan:
Sebuah computer merk dell dibeli dengan harga Rp 7.500.000
dengan potongan tunai 10% biaya yang dikeluarkan untuk install computer
dan pemasangan hingga siap digunakan sebesar Rp 250.000 maka harga
perolehan computer tersebut dapat dihitung sebagai berikut6:
Harga beli Rp 7.500.000
Potongan tunai 10% Rp 750.000
Rp 6. 750.000
Biaya install dan pasang Rp 250.000
Harga perolehan Rp 7.000.000

Jurnal untuk mencatat aset tetap adalah:


komputer 7.000.000
kas 7.000.000

1.6 PENYUSUTAN HARTA TETAP


Berdasarkan PSAK No.16 penyusutan atau depresiasi adalah
alokasi pembebanan biaya terhadap pakaian harta tetap selama umur
manfaatnya. Factor yang menyebabkan harta harus disusutkan:

a. Factor fisik
5
Trio Mandala Putra, Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap Pada CV. KOMBOS MANADO,
Jurnal EMBA, Vol. 01, No. 3, hlm. 192
6
Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi 3, Jakarta:Salemba Empat, 2001. Hlm. 167

6
Harta tetap dipakai perusahaan mempunyai daya tahan yang
terbatas. Harta tetap yang bersangkutan akan mengalami aus karna dipakai
aus karna umur dan kerusakan-kerusakan.
b. Factor fungsional
Yang membatasi umur aset tetap antara lain ketidak mampuan aset
memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti dank arena adanya
perubahan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan atau karena adanya
kemajuan teknologi sehingga aset tetap bersangkutan tidak ekonomis lagi
dipakai. Besar kecilnya nilai penyusutan ditentukan oleh harga perolehan
dari harta tetap yang bersangkutan, nilai sisa atau nilai residu, perkiraan
umur ekonomis, dan metode perhitungan yang digunakan.7
1.7 PENGHENTIAN PEMAKAIAN ASET TETAP
a. Penjualan aset tetap
Jika penggunaan aset tertentu dihentikan, rekening-rekening yang
bersangkutan dengan aset tetap tersebt harus dihapuskan. Jika penghentian
disebabkan transaksi penjualan, selisih antara harga jual dengan nilai baku
aset tetap yang tersisa harus diakui sebagai laba atau rugi. Jika nilai baku
atau aset lebih kecil dibandingkan dengan aset/kas lain yang diterima,
timbul keuntungan dan sebaliknya.
b. Berakhirnya masa manfaat aset tetap
Apabila aset tetap dihentikan karena berakhirnya masa manfaatnya,
semua akun yang berkaitan dengan asset tetap tersebut harus dihapus.
Dalam transaksi ini, saat aset tetap dihentikan masa pemakaiannya masih
memiliki nialai residu, harus diakui sebagai rugi penghentian aset tetap.
c. Pertukaran dengan aset lain
Harga pertukaran aset tetap yang didapat melalui pertukaran
dengan surat berharga diukur dengan jumlah uang yang dapat direalisasikan
apabila surat berharga tersebut dijual. Jika harga pasar surat-surat berharga
tidak dapat ditentukan, harga pasar aset yang diperoleh menjadi dasar
pencatatan aset yang bersangkutan. Jika harga pasar kedua aset tersebut

7
Taswan. Akuntansi Perbankan Edisi III, Bandung: Pustaka Ceria, 2005 , hlm. 50

7
tidak ada maka aset tetap tersebut harus ditaksir oleh pihak yang
independen, misalnya oleh penilai (appraiser.)8
1.8 AKUNTANSI ASET TETAP
Aset tetap disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolrhan adalah harga beli
ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalm rangka menepatkan asset
tetap pada tempat yang siap digunakan. Aset tetap dapat diperoleh dengan
beberapa cara antara lain: pembelian, pembangunan sendiri, pertukaran, sewa
guna usaha, dan sumbangan.
a. Aset tetap yang diperoleh dengan pembelian
Aset tetap yang berasal dari pembelian, dicatat sebesar harga beli
ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sampai dengan aset tetap
siap digunakan untuk aktivitas operasional bank. Aset tetap dapat dibeli
secara tuani dan kredit. Aset tetap pembeliaanya dilakukan secara tunai,
maka pencatatn atas pembelian aset tetap akan langsung berpengaruh pada
kas dan/atau rekening giro penjual. Aset tetap yang dibeli dengan kredit
atau pinjaman, maka diakui sebagai hutang.
b. Aset tetap yang diperoleh dengan pembangunan sendiri
Bank dapat diperoleh aset tetap dengan membangun sendiri atau
membuat sendiri. Harga perolehan aset tetap yang diperoleh dengan
membangun sendiri adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk membuat
aset tetap sampai dengan aset tetap siap dioperasikan. Biaya-biaya yang
dikapitalisasi menjadi aset tetap adalah semua biaya untuk pembelian
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
c. Aset tetap yang diperoleh dengan pertukaran
 Perolehan aset tetap dengan menukar surat berharga
Dengan cara menukar surat berharga maka aset tetap diakui nilai
wajarnya.
 Perolehan aset tetap dengan menukar aset tetap lainnya
Aset tetap yang diperoleh dengan menukar aset yang dimiliki oleh
bank, dicatat sebesar nilai wajar dari aset yang diperleh atau aset tetap
8
Erwin Budiman, Sifrid pangemanan & Steven Tangkuman, Analisis perlakuan akuntansi
aktiva tetap pada PT. Hasjrat Multifinance Manado, Jurnal EMBA, vol. 2, 1 Maret 2014, hlm. 414

8
yang diserahkan tergantung nilai yang lebih layak berdasarkan bukti atau
dokumen yang tersedia.
d. Aset tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha
Aset tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha artinya bank tidak
mengeluarkan dana sekaligus, akan tetapi dengan cara membayar sewa
sampai jangka waktu tertentu. Sewa guna usha merupakan perjanjian
antara pihak penyewa (lease) dan pihak pemilik harga tetap yang
menyewakan (leassor) untuk menyewakan aset tetap selama jangka waktu
tertentu. Aset tetap dapat diperoleh dari transksi sewa guna usaha secara
capital lease.
Transaksi sewa guna usaha dengan capitalis lease atau financial lease
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli asset yang
disewa guna usahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga
yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna
usaha.
 Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha
ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan
barang modal yang disewa guna usahakan serta bunganya, sebagai
keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

Transaksi sewa guna usaha dicatat sebagai asset tetap dan kewajiban
pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai dari seluruh
pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus
dibayar oleh penyewa pada akhir sewa guna usaha selama masa sewa,
setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai angsuran pokok kewajiban
sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang
diperhitungkan.
e. Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan atau hibah
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan atau hibah dari pihak lain.
Bank akan mencatat nilai aset tetap sebesar harga pasar atau nilai wajar
aset tetap yang diperoleh dari sumbangan atau hibah. Pengeluaran biaya

9
atas sumbangan atau hibah yang diperoleh diakui sebagai biaya lain-lain
yang akan dikelompokan pada biaya non operasional.9
1.9 METODE PERHITUNGAN ASET TETAP
a. Metode garis lusrus
 Penyusustan harta berwujud/asset tetap dengan metode garis lurus
dilakukan dengan bagian yang sama besar selama masa manfaat yang
ditetapkan bagi harta tersebut.
 Penyusustan harta berwujud/asset tetap dengan metode garis lurus
dimulai pada saat bulan perolehan/pembelian atau pada bulan
selesainya pengerjaan suatu harta sehingga penyusutan pada tahun
pertama dihitung secara pro-rata. Missal suatu mesin mulai dirakit pada
bulan Januari 2020 dan selesai dirakit tanggal 30 Maret 2020, maka
penyusutan mesin dimulai sejak bulan maret 2020.
 Tahapan penyusutan atas harta
(Harga perolehanNilai Residu) : Umur Ekonomis

Atau
HP−NS
UE

Keterangan: HP= Harga Perolehan


NS= Nilai residu/Nilai Sisa
UE= Umur Ekonomis
b. Metode jumlah angka tahun
Merupakan metode penyusutan yang dipercepat dengan pertimbangan
bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan asset tetap akan cenderung
meningkat dengan bertambahnya usia asset tetap.
Rumus:
Sisa umur asset ( N )
( HP−NS)
JAT umur asset tetap

Keterangan : N= misalnya pembelian pada tahun 2017 umur ekonomis


5 tahun, jadi N itu lima, lalu tahun 2016 menjadi 4, kemudian tahun
2014 menjadi 3 dan seterusnya sampai menjadi 1.

9
Ismail, Akuntansi Bank, (Jakarta: Kencana Media Group, 2010), hlm. 279

10
JAT umur aset tetap: jika umur ekonomis nya 5 tahun maka dari 1
sampai 5 dijumlah jika umur ekonomisnya 8 tahun, maka 1 sampai
dengan 8 di jumlah.
HP: Harga Perolehan
NS: Nilai Residu/Nilai Sisa
c. Metode saldo menurun ganda
Merupakan bentuk yang popular untuk mempercepat depresiasi.
Tingkat yang digunakan biasanya dua kali dari tingkat yang digunakan
oleh metode garis lurus. Oleh karena itu metode saldo menurun dikenal
juga sebagai saldo menurun ganda. Untuk penyusutan fiscal mengunakan
metode garis lurus dan metode saldo menurun ganda. Jadi saldo menurun
ganda adalah saldo menurun yang menggunakan tariff penyusutan dua kali
dari yang digunakan garis lurus.

Penyusutan pertahun:
2  Persen garis lurus  Nilai baku

Keterangan: Persen garis lurus dari = 1 : Umur Ekonomis 100%


Nilai baku dari harga perolehan
d. Metode unit produksi
Metode perhitungan harta tetap yang didasari pada perkiraan
kemampuan produksi barang yang dihasilkan selama umur manfaat dari
harta tetap yang bersangkutan.
Penyusutan pertahun:
Unit produksi tahun ke−n
×(Harga Perolehan−Residu )
Total Produksi

Contoh Soal
Tanggal 1 Januari 2020 dibeli sebuah kendaraan dengan harga Rp
120.000.000 biaya angkut Rp 2.000.000, biaya uji coba Rp 1.000.000,
biaya pemasangan Rp 1.000.000. mesin ini mulai dimanfaatkan

11
operasional perusahaan 5 Januri 2020. Mesin ini diperkirakan mempunyai
umur manfaat 5 tahun dengan nilai residu Rp 6.000.000. selama masa
manfaatnya mesin ini akan mampu bekerja selama 45 jam kerja dan
mampu menghasilkan barang 30.000 unit barang.10
Diminta:
a. Hitunglah biaya penyusutan per tahun
b. Buatlah tabelnya
Penyelesaian:
a. Biaya penyusutan per tahun:
Harga beli Rp 120.000.000
Biaya angkut Rp 2.000.000
Biaya pemasangan Rp 1.000.000
Biaya uji coba Rp 1.000.000 +
Harga perolehan kendaraan Rp 124.000.000
Harga Perolehan−Nilai Residu
Penyusutan per tahun :
Umur Manfaat
Rp 124.000 .000−Rp 6.000 .000
=
5
= Rp 23.600.000

b. Table Penyusutan
Tanggal Keterangan Beban Akumulasi Nilai Baku
Penyusutan Penyusutan

10
Ivana Karolina, Aktiva Tetap, Jurnal Academia.edu, Diakses pada tanggal 28 Februari
2020 pukul 21:12 WIB

12
30/12/202 Peny.Tahun 2020 Rp 23.600.000 Rp 23.600.000 Rp 100.400.000
0

31/12/202 Peny.Tahun 2021 Rp 23.600.000 Rp 47.200.000 Rp 76.800.000


1

01/01/202 Peny.Tahun 2022 Rp 23.600.000 Rp 70.800.000 Rp 53.200.000


2

02/01/202 Peny.Tahun 2023 Rp 23.600.000 Rp. 94.400.000 Rp 29.600.000


3

03/01/202 Peny.Tahun 2024 Rp 23.600.000 Rp 118.000.000 Rp 6.000.000


4

Jumlah Rp 118.000.000

13
BAB II
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Aset Tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud,
mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual.
Transaksi yang bersangkutan dengan aset tetap terdiri dari tiga
kelompok; 1) Transaksi yang mengubah rekening aset tetap, 2) Transaksi
yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aset tetap, 3) Transaksi
yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aset tetap.
Penghentian aset tetap ada dua yaitu;1)Penjualan aset tetap, 2)
Berakhirnya masa manfaat aset tetap, 3) Pertukaran dengan aset lain.
Aset tetap disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolrhan adalah harga
beli ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalm rangka
menepatkan asset tetap pada tempat yang siap digunakan. Aset tetap dapat
diperoleh dengan beberapa cara antara lain: pembelian, pembangunan
sendiri, pertukaran, sewa guna usaha, dan sumbangan.
2.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini
masih belum dapat di katakan sempurna maka dari itu penyusunan
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Penulis mohon kepada para pembaca agar lebih banyak belajar sejarah
Islam supaya lebih menyatu dan kuat dalam beragama dan memamahai
tentang para pejuang Islam dan belajar tentang Islam di Indonesia.
Ungkapan terimakasih kepada Dosen Pengampu sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi
apa yang kita kerjakan. Aamiin.

14
DAFTAR PUSTAKA

Budiman Erwin. Sifrid pangemanan & Steven Tangkuman.1 Maret 2014. Analisis
perlakuan akuntansi aktiva tetap pada PT. Hasjrat Multifinance Manado.
Jurnal EMBA. Vol. 2.
Ismail. 2010. Akuntansi Bank. (Jakarta: Kencana Media Group)
Karyawati Glorida. 2001. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS, Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3, Jakarta:Salemba Empat
Karolina Ivana. Aktiva Tetap. jurnal Academia.edu. diakses pada tanggal 28
Februari 2020 pukul 21:12 WIB
Putra Trio Mandala.Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap Pada CV.
KOMBOS MANADO. Jurnal EMBA. Vol. 01. No. 3.
Suwardi Themin. 2012. Akuntansi Keuangan, Jakarta: Erlangga
Taswan.2005. Akuntansi Perbankan Edisi III, Bandung: Pustaka Ceria

15

Anda mungkin juga menyukai