Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan Klp 6 Audit

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prosedur audit dan mengapa penting prosedur audit?
Jawab : Prosedur Audit adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan
semua informasi mengenai kualitas keuangan yang disediakan oleh perusahaan, yang
memungkinkan mereka untuk membentuk opini audit atas laporan keuangan apakah mereka
mencerminkan pandangan yang benar dan adil dari posisi keuangan organisasi.
Prosedur audit digunakan untuk memutuskan apakah transaksi diklasifikasikan dengan benar
dalam laporan akuntansi . Misalnya, catatan pembelian untuk aset tetap dapat ditinjau untuk
melihat apakah mereka diklasifikasikan dengan benar dalam akun aset tetap yang tepat.

2. Auditor pada saat melakukan pemeriksaan didukung oleh bukti audit, Jelaskan standar – standar
bukti audit ?
Jawab : Semua bukti audit harus memenuhi uji kecukupan, kompetensi, dan relevansi :
a. Kecukupan : Bukti dianggap memadai jika bersifat factual, memadai dan meyakinkan
sehingga bisa menuntun orang yang memiliki sifat hati-hati untuk mengambil kesimpulan
yang sama dengan auditor.
b. Kompetensi : Bukti yang kompeten adalah bukti yang andal. Bukti tersebut haruslah yang
terbaik yang dapat diperoleh. Dokumen asli lebih kompeten dibandingkan salinanya.
Pernyataan lisan yang menguatkan adalah lebih kompeten dibandingkan pernyataan biasa.
Bukti langsung lebih andal dibandingkan bukti kabar angin.
c. Relevansi : Relevansi mengacu pada hubungan informasi dengan penggunaannya. Fakta dan
opini yang digunakan untuk membuktikan atau menyangkal suatu masalah harus memiliki
hubungan logis dan masuk akal dengan masalah tersebut.

3. Apasaja langkah-langkah dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan audit internal?


Jawab :
a. Perencanaan Jadwal Audit. Bagian terpenting dari suatu proses Audit yang baik adalah
memiliki Jadwal Audit yang tersedia untuk membiarkan semua orang tahu kapan setiap
proses akan diaudit selama siklus yang akan datang (biasanya jadwal tahunan).
b. Perencanaan Proses Audit. Langkah pertama dalam perencanaan audit adalah
mengkonfirmasi dengan pemilik proses kapan audit akan dilakukan.
c. Melakukan Audit. Audit dimulai dengan pertemuan auditor dan pemilik proses untuk
memastikan bahwa rencana audit selesai dan siap. Maka ada banyak jalan bagi auditor
untuk mengumpulkan informasi selama audit: meninjau catatan, berbicara dengan
karyawan, menganalisis data dari proses kunci atau bahkan mengamati proses secara
langsung.
d. Pelaporan Audit. Pertemuan penutupan dengan pemilik proses adalah suatu keharusan
untuk memastikan bahwa aliran informasi tidak tertunda. Pemilik proses ingin tahu apakah
ada kelemahan yang perlu ditangani, dan juga untuk mengetahui jika ada proses yang bisa di
Improve.
e. Tindak lanjut atas Masalah atau Perbaikan yang ditemukan. Seperti banyak standar
manajemen mutu, tindak lanjut merupakan salah satu langkah penting. Jika masalah telah
ditemukan dan tindakan lanjut perbaikan telah dilakukan, lalu memastikan bahwa temuan
tersebut telah diperbaiki dan itumerupakan kunci dari perbaikan. Jika improvement telah
selesai dilakukan, kemudian proses berikutnya adalah melihat berapa banyak proses telah
meningkat dari sebelumnya.

4. Kenapa dokumen sangat penting saat melakukan prosedur audit?


Jawab: Dokumen menjadi begitu penting saat melakukan prosedur audit , karena dari sudut
pandang auditor,dokumen sebagai bukti , dan bukti merupakan fakta dan informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit

5. Untuk mendapatkan kecukupan bukti audit, maka mutu atau kualitas dari bukti audit itu s
angat diperlukan. Menurut kelompok Anda berapa banyak bukti audit itu diperlukan ?
Jawab:
Ini tergantungdari penilaian auditor terhadap risiko salah saji yang material (semakin  bes
ar risikonya, semakin banyak bukti audit yang diperlukan) dan mutu dari bukti tersebut. S
emakin tinggi mutu dari suatu bukti, semakin sedikit bukti audit yang diperlukan.

6. Apa yang diperlukan untuk menyimpan bukti audit?


Jawab :
A. File permanen akan semakin berperan penting
B. Auditor mungkin akan menyimpan bukti audit dalam bentuk elektronik
C. Auditor akan memeriksa bukti audit menggunakan program komputer
D. Pengumpulan bukti audit harus direncanakan khusus untuk mengantisipasi keberaan bukti
audit yang hanya muncul 1 kali tanpa jejak audit

7. Apa perbedaan bukti audit dengan bukti hukum ?


Jawab : Kehandalan bukti audit berbeda dengan bukti menurut hukum yaitu bukti menurut
hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan (di depan sidang pengadilan), sedangkan bukti
audit lebih mengandalkan bukti-bukti dokumen. Bukti menurut hukum memungkinkan
pernyataan-pernyataan tertentu, misalnya hukum dinyatakan bahwa fakta-fakta yang tertera
pada instrumen tertulis antara pihak-pihak yang berkepentingan adalah benar (artinya tidak ada
bukti lain, seberapapun kuatnya, yang dapat menentang kebenaran dari fakta tertulis tersebut)
sedangkan auditor tidak dibatasi pada anggapan atau pernyataan tertentu dalam memperoleh
bukti audit.

8. Apa yang mempengaruhi pemilihan jenis bukti audit dan jumlah bukti audit?
Jawab : Jenis dan Jumlah Bukti Audit dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu Materialitas, Keahlian
Auditor, dan Kemahiran Profesional Auditor.

9. Apa saja yang menentukan kecukupan bukti audit?


Jawab :
1.Materialitas. Auditor harus memberikan pendapat pendahuluan atas tingkat materialitas
laporan keuangan. Karena tingkat materialitas dan kuantitas bukti audit memiliki hubungan
terbalik, maka semakin rendah tingkat materialitas, semakin banyak kuantitas bukti yang
diperlukan. Sebaliknya, jika tingkat materialitas tinggi, maka kuantitas bukti yang diperlukan pun
akan semakin sedikit.
2.Risiko Audit. Risiko audit dengan jumlah bukti audit yang diperlukan memilki hubungan yang
terbalik. Rendahnya resiko audit berarti tingkat kepastian yang diyakini auditor mengenai
ketepatan pendapatnya adalah tinggi. Tingginya tingkat kepastian tersebut menuntut auditor
untuk menghimpun bukti audit yang lebih banyak.
3.Faktor-faktor Ekonomi. Pelaksanaan audit menghadapi kendala waktu dan biaya ketika
menghimpun bukti audit. Auditor memiliki keterbatasan sumber daya yang akan digunakan
untuk memperoleh bukti yang diperlukan sebagai acuan dalam memberikan pendapat atas
laporan keuangan entitas. Auditor harus memperhitungkan apabila setiap tambahan waktu dan
biaya untuk mengumpulkan bukti audit memberikan manfaat terhadap kuantitas dan kualitas
bukti yang dikumpulkan.
4.Ukuran dan Karakteristik Populasi. Ukuran populasi dan jumlah sampling bukti audit memiliki
hubungan yang searah. Semakin besar populasi, semakin besar jumlah sampel bukti audit yang
harus diambil dari populasi. Sebaiknya, semakin kecil ukuran populasi, semakin kecil pula jumlah
sampel bukti audit yang diambil dari populasi. Karakteristik populasi berkaitan dengan
homogenitas atau variabilitas unsur individu yang menjadi anggota populasi. Auditor
memerlukan lebih banyak sampel bukti audit dan informasi yang lebih kuat atau mendukung
tentang populasi yang bervariasi anggotanya daripada populasi yang seragam

Anda mungkin juga menyukai