Dosen Pembimbing :
Asmarini, S, Farm, Apt
Puji dan syukur kelompok ucapkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia –Nya, sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Aspek Biokimia Yang Berpengaruh Dalam Proses Reproduksi Kesehatan Ibu, Janin,
Bayi dan Anak.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Biokimia. Dalam
hal ini kelompok banyak mendapatkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh sebab
itu kelompok mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Asmarini, S. Farm, Apt selaku dosen pembimbing mata kuliah Biokimia
2. Teman-teman dan semua pihak yang membantu menyusun makalah ini
Kelompok menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan oleh karena itu, kelompok mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya
membangun untuk mencapai kesempurnaan dimasa depan. Akhir kata kelompok
mengucapkan terima kasih.
Kelompok
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Koenzim
1. Kadar enzim
2. Kadar substrat
3. suhu
4. kadar koenzim
5. oksidasi
6. radoiasi
7. pH
8. inhibitor
Hidrolase
Hidrolase adalah enzim yang memerlukan bantuan air dalam proses menguraikan zat.
Oksidase dan Reduktase
Oksidase dan reduktase adalah enzim yang berperan aktif membantuproses oksidasi
dan reduksi. Enzim ini bisa dikelompokkan menjadi dua :
o Dehidrogenase adalah enzim yang mengubah zat-zat organikmenjadi hasil-hasil
oksidasi.
o Katalase adalah enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen.
Desmolase
Desmolase adalah enzim yang memutuskan ikatan C-C, C-N, dan dapat dikelompokkan
menjadi dua.
o Karboksilase, adalah enzim yang mengubah asam piruyat menjadi asetaldehida.
o Transaminase adalah enzim yang mengubah amine menjadi asam amino.
Aktivitas enzim di dalam tubuh makhluk hidup dikontrol sel dengan cara sebagai berikut.
1. Aktivitas enzim berupa produksi enzim dikontrol berkaitan dengan respon sel terhadap
lingkungan, dengan cara transkripsi dan translasi gen enzim, dan bentuk regulasinya disebut
induksi atau inhibisi. Pada kasus penggunaan penisilin sebagai antibiotik, enzim beta-
laktamase menginduksi hidrolis cincin beta-laktam pada penisilin dan membuat bakteri
resistan terhadap penisilin.
2. Membuat lintasan metabolisme beragan dalam kompartemen sel yang berbeda bisa
mengkompartemenkan enzim. Misalnya, lintasan majemuk pada sitosol, retikulum
endoplasma, dan aparat golgi, sekelompok enzim lainnya dalam mensintesis asam lemak.
3. Inhibitor dan aktivator meregulasi enzim dengan mekanisme umpan balik untuk efisiensi
dalam alokasi zat dan energi dan menghindari pembuaran produk secara berlebihan.
4. Aktivitas enzim berupa regulasi enzim juga dapat dilakukan
melalui modifikasi pascatranslasional, meliputi fosforilasi, miristoilasi, dan glikosilasi.
Contohnya, polipeptida yang melakukan pembelahan rantai.
5. Regulasi juga dipengaruhi oleh beberapa enzim yang teraktivasi saat beradap di lingkungan
lain.
Kontrol aktivitas enzim tersebut diperlukan untuk menjaga homeostasis dan
malfungsi enzim yang bisa menimbulkan penyakit dan penyimpangan genetika.
Rantai respirasi yang dimaksud disini adalah rangkaian proses transfer electron
Hidrogen yang terjadi pada bagian membrane dalam mitokodria dengan melibatkan sejumlah
enzim. Hasil akhir dari rangkaian proses transfer electron ialah sejumlah energi berbentuk
ATP.
Rangkaian proses transfer electron dalam rantai respirasi yang menghasilkan ATP
tersebut dikenal sebagai Fosforilasi Oksidatif.
Definisi oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hidrogen ini sudah lama dan kini
tidak banyak digunakan. Oksidasi berarti kehilangan hidrogen, reduksi berarti mendapat
hidrogen. Perhatikan bahwa yang terjadi adalah kebalikan dari definisi pada transfer oksigen.
Sebagai contoh, etanol dapat dioksidasi menjadi etanal. Untuk memindahkan atau
mengeluarkan hidrogen dari etanol diperlukan zat pengoksidasi (oksidator). Oksidator yang
umum digunakan adalah larutan kalium dikromat(IV) yang diasamkan dengan asam sulfat
encer. Etanal juga dapat direduksi menjadi etanol kembali dengan menambahkan hidrogen.
Reduktor yang bisa digunakan untuk reaksi reduksi ini adalah natrium tetrahidroborat,
NaBH4. Secara sederhana, reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
* Zat pengoksidasi (oksidator) memberi oksigen kepada zat lain, atau memindahkan hidrogen
darizatlain.
* Zat pereduksi (reduktor) memindahkan oksigen dari zat lain, atau memberi hidrogen
kepada zat lain.
Mitokondria berbentuk bulat panjang atau seperti tongkat terdapat pada sel eukariotik
aerob. Mitokondria dibatasi dua lapis membran yang kuat, fleksibel, dan stabil, serta tersusun
atas lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolantonjolan yang disebut krista untuk
memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif. Ruangan dalam mitokondria
berisi cairan disebut matriks mitokondria. Matriks ini kaya enzim pernapasan (sitokrom),
DNA, RNA, dan protein.
Mitokondria memiliki DNA sendiri yang mengkode sintesis protein spesifik.Mitokondria
berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidasif, dan
sistem transfer elektron.
Transfer mentransfer electronElectron (ET) adalah proses yang bergerak elektron dari
atom atau spesies kimia (misalnya molekul) untuk atom lain atau spesies kimia. ET adalah
deskripsi mekanistik dari konsep termodinamika redoks, dimana oksidasi dari kedua
mengubah reaksi pasangan. Proses biologi banyak melibatkan reaksi ET, termasuk mengikat
oksigen, fotosintesis, respirasi, dan rute detoksifikasi. Selain itu, proses transfer energi dapat
diformalkan sebagai dua pertukaran elektron (dua bersamaan ET peristiwa dalam arah yang
berlawanan) dalam kasus jarak kecil antara molekul mentransfer. ET umumnya melibatkan
reaksi kompleks logam transisi, tapi sekarang ada banyak contoh ET dalam kimia
organik.Dalam batin-bola ET, dua pusat redoks adalah kovalen terkait selama ET. Jembatan
ini dapat permanen, dalam hal transfer elektron acara disebut transfer elektron
intramolekular. Lebih umum, bagaimanapun, ikatan kovalen ini adalah fana, membentuk
hanya sebelum ET dan kemudian melepaskan mengikuti acara ET. Dalam kasus seperti itu,
transfer elektron disebut transfer elektron antarmolekul. Sebuah contoh yang terkenal dari
bola bagian dalam proses yang hasil ET melalui perantara dijembatani sementara adalah
pengurangan [COCl (NH3) 5] 2 + oleh [Cr (H2O) 6] 2 +. Dalam hal ini ligan klorida adalah
ligan menjembatani bahwa kovalen menghubungkan mitra redoks.
Di luar lingkup ET-reaksi, pusat redoks berpartisipasi tidak dihubungkan melalui jembatan
apapun selama acara ET. Sebaliknya, elektron "hop" melalui ruang dari pusat mengurangi ke
akseptor. Outer-sphere ET adalah dengan antarmolekul definisi. Lingkup transfer elektron
terluar dapat terjadi antara spesies kimia yang berbeda atau antara spesies kimia identik yang
hanya berbeda di negara oksidasi. Proses kemudian disebut self-tukar. Sebagai contoh, diri
pertukaran menggambarkan merosot reaksi antara permanganat dan satu-elektron manganat
relatifberkurang.
Kegunaan pertama dari NADPH adalah untuk mereduksi bentuk disulfide dari
glutathione menjadi bentuk sulfhydryl, reduksi glutathione ini adalah untuk mempertahankan
struktur normal dari sel darah merah dan untuk menjaga bentuk hemoglobin dalam bentuk
Fe2+.
Sel darah merah atau eritrosit adalah sel yang tidak berinti yang berumur ± 120 hari dengan
proses pematangan sel darah merah 1 minggu dan tidak mempunyai organel. dan
ribosom.Normal SDM :5.000.000.000 sel/ml darah. Bentuk eritrosit adalah:
1. Lempeng berkonkraf ,Fungsinya adalah menghasilkan luas permukaan yang lebih besar
bagi difusi O2 menembus membrane dari pada yang dihasilkan oleh sel bulat denagn
volume yang sama.
2. Tebalnya 1 cm bagian tengah dan tepi luar 2 cm funsinya memeungkin O2 berdifusi lebih
cepat antara bagian paling dalam sel dengan ekteriumnya.
3. Garis depan nya 8cm. Fungsinya agar mampu mengalami deformasi saat mereka
menyelinap satu persatu melalui kapiler.
Pembentukan eritrosi pada usia prenatal yaitu selama masa perkembangan janin , eritosit di
produksi di kantong kunir ( yolk suc )---Usia janin 3 – 10 minggu , kemudian akan
dilanjutkan di hati pada usia janin 6 minggu sampai janin berusia 3-4 bulan dan masih
berlansung beberapa minggu sebelum janin lahir .Setelah itu limfa di mulai pada usia janin
10 minggu mencapai puncaknya usia 4 bulan dan menurun sesudah usia 6 bulan . kemudian
akan di ambil alih oleh sum – sum tulang belakang sampai seumur hidup .
Eritropoesis dikontrol oleh eritropoetin dari ginjal ,terjadinya penurunan oksigen ke ginjal
akan merangsang pengeluaran hormone eritropoitein yang masuk ke dalam darah dan
kemudian akan meransang sum – sum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah merah .
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim merupakan polimer biologik yang menganalisis lebih dari satu proses dinamik
yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal saat sekarang ini. Sebagai determinan
yang menentukan kecepatan berlangsungnya berbagai peristiwa fisiologik, enzin memainkan
peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. Pemecahan makanan untuk memasok
energi serta unsur-unsur kimia pembangun tubuh. Perakitan building blocks tersebut menjadi
protein , membran sel serta DNA.
Dan akhirnya penggunaan energi untuk menghasilkan gerakan sel, semua ini
dimungkinkan karena kerja enzim-enzim yang terkoordinasi sementara dalam keadaan sehat
semua proses fisiologi akan berlangsung dalam cara yang teratur dan homeostasis tetap
dipertahankan, homeostasis dapat mengalami gangguan dalam keadaan patologis.
Ketidakmampuan mengubah anomia yang toksik yang menjadi urin yang non toksik sebagai
hepatikum.
Peristiwa molekular yang terjadi pada perubahan substrat menjadi produk merupakan
hal pokok pada mekanisme kerja enzim. Penelitian ini membawa kita pada suatu pendekatan
rasional dalam menentukan terapi dan rancangan obat, bidang pengetahuan yang mempunyai
potensi besar bagi pengembangan dimasa mendatang.
1.2 Tujuan
Menjelaskan aspek biokimia yang berpengaruh dalam proses reproduksi kesehatan ibu,janin
,bayi dan anak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. http://luthfyazza.blogspot.com/2011/07/oksidasi-biologi-dan-senyawa-
berernergi.html
2. Lekninger, 1993, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta
3. Gernida, 1996, Biokimia I, Gramedia, Jakarta.