RSUD LEUWILIANG No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 1/3 Ditetapkan oleh: Direktur, STANDAR Tanggal terbit: PROSEDUR OPERASIONAL drg. Hesti Iswandari, M.Kes Pembina Utama Muda NIP. 196304081992122001 1. PENGERTIAN 1. Pegawai adalah semua orang yang bekerja dan terdaftar di data base kepegawaian (SDMK) RSUD Leuwiliang 2. Alur pelacakan kontak adalah proses untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola orang-orang yang berkontak erat dengan kasus konfirmasi/probable untuk mencegah penularan selanjutnya. 3. Kasus Konfirmasi adalah seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus covid-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR, baik memiliki gejala atau tidak bergejala. 4. Kasus Probable adalah Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS***/meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR. 5. Kasus Suspek adalah Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut: a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**. b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19. c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. 6. Kontak erat adalah Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain: ALUR PELACAKAN KONTAK (CONTACT TRACING) COVID 19 RSUD LEUWILIANG No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 2/4 1. PENGERTIAN a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain). c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar. d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Menentukan tingkat risiko paparan tenaga kesehatan RSUD Leuwiliang terhadap risiko penularan covid 19 2. Menentukan tindakan pencegahan dan pemeriksaan lanjutan terhadap tenaga kesehatan yang berisiko tertular covid 19 3. Menentukan tenaga kesehatan tetap bekerja, restriksi pekerjaan atau isolasi mandiri yang telah di tentukan oleh rumah sakit
3.KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RSUD Leuwiliang Nomor: 821/SK-
144-III-RSUDL/IV/2020 Tentang Penetapan Tim Satgas Covid-19 Pada Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kabupaten Bogor. 4. PROSEDUR A. Prosedur Pelacakan kontak 1. Tim Tracing Kontak mengidentifikasi tenaga Kesehatan dan/atau staf RSUD Leuwiliang yang kontak erat dengan tenaga kesehatan dan/atau staf terkonfirmasi positif covid 19 dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR, baik memiliki gejala atau tidak bergejala. 2. Tim Tracing mengumumkan daftar nama kontak erat tersebut ke ketua Satgas Covid 19 RSUD Leuwilianng 3. Setelah disetujui oleh Ketua Satgas covid, Tim Tracing menyebarkan daftar nama kontak erat ke bagian-bagian terkait. 4. Daftar nama kontak tersebut mengisi formulir tingkatan tracing untuk Tenaga Medik atau Tenaga Non Medik RSUD Leuwiliang. ALUR PELACAKAN KONTAK PADA PEGAWAI (CONTACT TRACING) COVID 19 RSUD LEUWILIANG No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 3/4 4. PROSEDUR 5. Penetapan paparan risiko berdasarkan nilai formulir tersebut. a. Paparan Tinggi memiliki nilai > 16 b. Paparan Sedang nilai 9 sd 16 c. Paparan rendah nilai 1 sd 8
B. Rekomendasi berdasarkan nilai paparan
1. Paparan risiko tinggi a. Merekomendasikan Pegawai isolasi mandiri di rumah selama 14 hari setelah terpapar. b. Merekomendasikan Pegawai dilakukan skrining pemeriksaan lab, rontgen dan swab. c. Apabila hasil swab (-) maka direkomendasikan bekerja dengan menggunakan APD (minimal level 1 atau sesuai zonasi) dan direncanakan rapid ulang 10 hari kemudian, Bila terdapat gejala isolasi mandiri d. Apabila hasil swab (+) direkomendasikan untuk tetap isolasi mandiri dengan memonitoring kondisi tenaga kesehatan. Jika gelaja ringan dapat isolasi mandiri di rumah, jika gejala sedang rujuk ke rumah sakit darurat, dan jika gejala berat rujuk ke rumah sakit rujukan dengan mengikuti pedoman
2. Paparan risiko Sedang
a. Merekomendasikan Pegawai yang bergejala dilakukan skrining pemeriksaan lab, rontgen dan rapid/swab. b. Restriksi pekerjaan berdasarkan hasil pemeriksaan dan keputusan Tim Satgas Covid 19. c. Merekomendasikan Pegawai yang tidak bergejala untuk melakukan pekerjaan administrasi sesuai kebijakan Direktur RSUD Leuwiliang dengan menggunakan apd level 2. ALUR PELACAKAN KONTAK PADA PEGAWAI (CONTACT TRACING) COVID 19 RSUD LEUWILIANG No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 4/4 4.PROSEDUR 3. Paparan risiko Rendah a. Merekomendasikan Pegawai yang bergejala dilakukan skrining pemeriksaan lab, rontgen dan rapid/swab. b. Restriksi pekerjaan berdasarkan hasil pemeriksaan dan keputusan Tim Satgas Covid 19. c. Merekomendasikan Pegawai yang tidak bergejala untuk melakukan pekerjaan administrasi sesuai kebijakan Direktur RSUD Leuwiliang dengan menggunakan apd level 2