Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Rancangan Mesin Roaster 250 Gram Dengan Kontroler Autonic TX4S
Spesifikasi dan Bahan pembuatan mesin roaster kopi 250 gram dengan
kontroler Autonic TX4S, roaster kopi yang penulis buat mempunyai dimensi
panjang 40 cm, lebar 25 cm dan tinngi 30 cm, untuk body roaster menggunakan
bahan plat stainless steel 304 dengan tebal 2mm, untuk rangka menggunakan
plat stainless 304 tebal 3mm. Bahan – bahan pembuatan mesin roaster kopi 250
gram antara lain :

Tabel 4.1 Spesifikasi Mesin Roaster Kopi 250 Gram

Dimensi 40cm x 25cm x 30cm


Rangka Stainless steel 304 3mm
Body Stainless steel 304 2mm
Peredam panas Rockwoll
Drum Stainless steel 304 2mm
Motor Motor induksi pei moger
Heater Infrared heater
Kontroller Autonic TX4S
Sensor Thermocouple tipe K
Sumber daya AC 220 V 50Hz / 60 Hz
Tranmisi Belt
Sistem pendingin Kipas
Kapasitas roasting 250 gram
Kebutuhan listrik 220 VAC 50 Hz / 60 Hz – 800 Watt
Pre heating 25 Menit
Roasting time 8 – 15 menit
Data logging Modbus artisan scope
4.1.1 Bentuk Fisik Mesin Roaster
Perangkat keras pada mesin roaster kopi 250 gram secara keseluruhan
dapat dilihat pada gambar 4.1, dan tampak depan ditunjukkan pada gambar 4.2.
mesin roaster terdiri atas drum ditunjukkan pada gambar 4.3, heater dapat
ditunjukkan pada nomor 4.4 dan box kontroler dan penempatan kontroler Autonic
TX4S besrta tombol power dan port USB dapat dilihat pada gambar 4.5, motor
penggerak drum ditunjukkan pada gambar 4.6, tata letak sensor suhu Autonic
ditunjukkan pada gambar 4.7, nampan dan kipas pendingin kopi ditunjukkan pada
gambar 4.8.

Mesin Roaster Tampak samping

Bagian - bagian dari mesin roaster 250 gram meliputi :

a. Box kontroler yang terdiri dari tombol POWER, Port USB, dan
Autonic TX4S
b. Cover pelindung panas yang dibuat perforasi untuk melepas panas
dari dinding mesin
c. Plug In Kabel power
d. Sekring / Fuse sebagai proteksi saat terjadi korsleting
Mesin Roaster tampak depan

Untuk bagian depan atau interface mesin roaster kopi terdiri dari :

a. Chute / corong inlet berfungsi untuk menampung dan memasukkan


biji kopi
b. Tuas pembuka kopi untuk membuka saat mengeluarkan biji kopi
yang selesai di roasting
c. Trier / tester berfungsi mengetahui warna kopi dan untuk sampel
pada roasting
d. Thermocouple sebagai sensor atau alat ukur suhu yang terkoneksi
dengan kontroler autonic
e. Nampan Pendingin bertujuan untuk mendinginkan biji kopi yang
baru keluar dari dalam drum dengnan kipas yang ada didalamnya
f. Cover pelindung panas yang menutupi bagian body mesin terutama
dinding mesin
Drum mesin roaster

Drum pada mesin roaster ini berbahan stainless stell 304 dikarenakan
harus food grade dan tahan karat .drum ini mempuntyai dengan tebal 2mm,
panjang 100mm dan lebarnya 200mm, terdapat 4 blade di dalm tabung drum
untuk memutar biji kopi supaya bisa rata saat roasting nantinya.

Heater infrared

Heater berfungsi sebagai sumber pemanas pada mesin roaster yang


dipasang dibawah drum, heater yang digunakan adalah jenis infrared ceramic
heater merek elstein dengan daya per heater 250 watt. Pada mesin ini
menggunakan sebanyak 3 heater.

Box Kontroler Autonic TX4S

Pada box atau panel kontrol ini terdapat tombol power, port USB DAN
Sebagai komponen utama Autonic berfungsi untuk mengatur suhu agar tetap
stabil dengan prinsip kerja auto ON/OFF pada saat diatur pada suhu yang
diinginkan saat menyangrai biji kopi.

Motor Penggerak Drum


Motor yang digunakan untuk menggerakkan drum memakai motor induksi
dari pei moger dengan outpot rasio 1:50, sehingga menghasilkan putara 60 RPM
secara konstan.

Letak Sensor Suhu

Peletakan sensor suhu / Thermocouple berada di bagian kiri depan


interface mesin roaster, atau disebut sebagai Bean Temperature karena sensor
langsung bersentuhan dengan biji kopi saat roasting berlangsung.

Letak Kipas Di Nampan Pendingin.


Untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas diperlukan pendinginan
pasca roasting, agar biji kopi tidak terlalu gosong pada saat keluar dari drum
akibat dari panas dari dalam biji kopi maka perlu didinginkan dengan kipas pada
nampan pendinginan.

4.1.2 Proses Perancangan Mesin Roaster Menggunakan Kontroler Autonic


Peralatan untuk mengontrol suhu yang telah dirakit kemudian digunakan
dan disambungkan dengan relay SSR (Solid State Relay) kemudian diterusan ke
heater infrared Elstein. Gambar instalasi kontrol suhu ditunjukkan dalam gambar
4.8, Garis besar peralatan disajikan dalam wiring diagram pada gambar 4.9.
Pengoperasian dan cara kerja dari alat kontrol suhu tersebut diuraikan sebagai
berikut :

Sumber daya listrik diperoleh dari jaringn listrik PLN melalui stop kontak
dan sebuah saklar . kemudian saklar dihidupkan (ON) . Untuk mengatur suhu pada
kontrol suhu ditentukan sesuai karakter kopi yang dihasilkan nantinya dan untuk
menyeting suhu tekan dan tahan tombol (UP) pada kontroler autonic missal 1800
Celcius, layar pada kontroler akan menunjukkan (SV) Set Value sesuai input yang
ditentukan tadi. Selama proses pemanasan berlangsung temperatur di dalam
ruangan drum atau Bean temperatur ditunjukkan oleh (PV) Point Value pada layar
kontroler Autonic sesuai dengan harga yang ditentukan. Kondisi (OUT) pada
layar menunjukkan proses berlangsungnya pemanasan . pada proses pemanasan
disini kontroler menggunakan sensor thermocouple tipe K untuk megirim sinyal
aktual pada suhu ruang pemanasan, setelah tercapainya suhu dalam ruangan drum
yang diinginkan otomatis kontroler memutuskan arus listrik ke SSR (Solid
StateRelay) dan heater juga ikut mati secara otomatis, dan kemudian kontrol suhu
akan otomatis hidup jika nilai suhu yang kita atur berada dibawahnya, Sehingga
suhu bisa tetap stabil .
Gambar 4.8 Instalasi Kontrol Suhu

Berikut adalah sistem kontroler suhu yang terdiri dari beberapa komponen
yaitu :

1. Temperature Control : Autonic TX4S

2. Power supply DC 12V 3A

3. Relay : Solid State Relay

4. Thermocouple tipe K

5. Komponen elektrik : Stop kontak 2 buah, sekring (fuse), saklar


ON/OFF 10 ampere, Kabel power 10 ampere, dan
kabel ukuran 0,75mm

6. Terminal kabel
Gambar 4.9 Wiring Diagram untuk sistem kontrol suhu

Langkah awal untuk merangkai sistem kontrol suhu autonic TX4S ini
adalah:

a. pin nomor 5 dan 6 disambungkan ke sumber listrik PLN.

b. Pin nomor 3 dan 4 disambungkan pada relay SSR DC, sebagai keluaran /
Output.

c. Pin no 15 dihubungkan dengan RS 485 (+), dan pin 16 dihubungkan


dengan RS 485 (-)

d. Untuk pin 11 dan 12 dihubungkan dengan thermocuple tipe K , pin 11


untuk sensor (-) dan pin 12 untuk sensor (+)

e. Jika ingin menambahkan alarm b

Thermocouple tipe K merupakan salah satu alat ukur (sensor) suhu yang
memeiliki rentang ukur hingga 12000 Celcius. Sistem kontrol suhu yang
merupakan komponen utama dari mesin roaster kopi ini mempunyai fitur layar
display, auto ON/OFF,setting temperature, modbus RS 485 yang bisa terkoneksi
dengan komputer. Power supply berfungsi sebagai input listrik DC ke SSR (Solid
State Relay), kemudian SSR sebagai saklar elektrik yang diatur oleh kontroler
autonic dan digerakkan oleh LED (light emiting dioda) yang bertegangan 3 V
sampai dengan 12 V yang diterima oleh SCR (Silicon Controlled Rectifier)seperti
ditunjukkan pada gambar 4.10. beberapa komponen terdiri dari : sekring (fuse)
berfungsi sebagi pemutus arus otomatis jika terjadi hubungan arus pendek ,
terminal kabel untuk menyambungkan antar komponen, kabel power sebagai catu
daya ke listrik PLN.

Gambar 4.10 Rangkaian SSR DC (Solid State Relay)

4.1.3 Alat Pengontrol Suhu Otomatis yang terkoneksi dengan komputer


Kontroler suhu otomatis Autonic TX4S ini mempunyai fitur output RS
485 yang memumgkinkan untuk menampilkan suhu real time ke layar komputer
melalui port USB dengan bantuan software dari resmi autonic maupun software
artisan scope.
Artisan adalah perangkat lunak sumber terbuka yang membantu
pemanggang kopi merekam, menganalisis, dan mengontrol profil sangrai.
Perangkat lunak ini dapat mengotomatiskan pembuatan metrik pemanggangan
untuk membantu membuat keputusan yang memengaruhi rasa kopi akhir. Untuk
bisa terkoneksi dengan laptop kita harus menginstal terlebih dahulu software
artisan ,berikut cara penggunaan Artisan yang terkoneksi dengan mesin roaster
kopi :
Mengubah mode Fahreinheit ke mode Celcius

Untuk pertama kali setelah menginstall software artisan kita harus mengatur
satuan suhu ke Celcius, berikut adalah langkah – langkahnya :

a. Langkah pertama adalah mengubah mode dari Fahreinheit ke mode


Celcius dengan klik Konfig,

b. klik Temperatur, pilih Mode Celcius.

c. Maka secara otomatis huruf “F” yang berada di sebelah kiri akan berubah
menjadi “C”.
Konfigurasi perangkat roaster (Autonic)

Berikutnya adalah Konfigurasi Peralatan dengan urutan cara sebagai


berikut :

a. klik menu Konfig > Peralatan, sesuaikan pengaturan dengan


gambar,nomor satu menunjukkan tipe alat ukur,
b. kita pilih Modbus
c. kemudian nomor 2 kurva pilih BT, LCD juga BT
d. kemudian tekan OK.
Konfigurasi port dan komunikasi data

Langkah konfigurasi port dan komunikasi data pada software artisan :

a. Ubah COM Port sesuai dengan USB perangkat yang terdeteksi

b. ubah baud rate menjadi 9600

c. Ubah Byte size menjadi 8, Parity menjadi N, Stopbits menjadi


2, dan Timeout menjadi 2

d. Pada Input 1 kolom Slave ubah menjadi 1, Register ubah


menjadi 1000, dan Function ubah menjadi 4.

Konfigurasi COM & LPT yang terdeteksi

Langkah konfigurasi COM & LPT yang terdeteksi pada computer


sebagai berikut :

a. Pertama klik kanan pada START windows


b. Kemudian pilih Device Manager
c. Maka akan muncul tampilan pop up Device Manager klik USB
serial Port yang terdeteksi, pastikan serial port sama dengan Port
COM & LPT

Artisan sudah siap digunakan untuk dapat melakukan proses roasting


kopi, ada beberapa fungsi tombol pada software artisan antara lain :

a. Tombol hidup berfungsi untuk mengkoneksikan antara software


dengan mesin roaster kopi

b. Tombol mulai digunakan untuk merekam data saat roasting


berlangsung

c. Tombol reset digunakan untuk memutuskan koneksi dengan


perangkat.
4.1.4 Cara Penggunaan Alat
Untuk menggunakan alat roaster kopi 250 gram ini , pengguna harus
mengatur suhu yang diinginkan terlebih dahulu, berikut merupakan cara
penggunaan alat :

1. Hubungkan mesin dan nampan pendingin dengan sumber AC 220V,


kemudian tekan tombol power hingga kontroler autonic menyala.
2. Atur suhu yang diinginkan misal untuk memperoleh hasil kopi medium
diatur pada suhu 1800 Celcius, dengan menekan tombol tanda panah (UP)
keatas dan tahan hingga 1800 Celcius, kemudian lepaskan tombol.
3. Kontroler otomatis menyalakan relay SSR diteruskan ke heater, suhu aktual
dapan dilihat pada indikator PV(Point Value).
4. Masukkan biji kopi kedalam corong , dengan berat maksimum 250 gram.
5. Tunggu pre heating kurang lebih 20 menit hingga 1800 Celcius. Kemudian
masukkan biji kopi kedalam drum hingga tidak ada yang tersisa, lalu tutup
corong kembali.
6. Mesin ini bisa terkoneksi dengan komputer yang sudah terinstal software
artisan, colokan kabel usb dari mesin ke komputer. Kita bisa melihat grafik
suhu di dalam artisan.
7. Biarkan sekitar 7 menit roasting, kemudian kita bisa melihat pada gagang
trier.
8. Setelah 12 menit roasting dan terdengar bunyi kopi pecah, cek lagi warna
kopi dengan trier.
9. Setelah 15 menit warna kopi sudah menjadi coklat agak gelap (medium).
10. Kemudian keluarkan kopi dari dalam drum menarik tuas keatas, dan tekan
tombol power pada nampan pendingin.
11. Tunggu sampai biji kopi dingin.
12. Proses roasting selesai.

4.2 Daya yang dibutuhkan heater


Untuk mengetahui berapa daya yang dibutuhkan heater yang akan
dipasang ,maka perlu dilakukan perhitungan dengan langkah sebagai berikut :
Menghitung volume drum :

Rumus untuk menghitung volume drum yang terbuka dibagian


sampingnya adalah :

V =πxrxrxt

Dimana :

V = Volume kopi dalam drum (Liter)

R = jari jari drum(mm)

T = tinggi drum (mm)

Menghitung massa kopi dalam drum :

Persamaan yang dipakai untuk menghitung massa kopi dalam drum yang
terbuka dibagian tepinya adalah :

m = ρ x v

Dengan :

m = massa kopi dalam drum (g)

 ρ = massa jenis kopi (g/cm3 )

V = volume kopi di dalam tabung (L)

Menghitung besarnya daya heater yang akan digunakan pada mesin roaster
kopi.persamaan yang akan digunakan untuk menghitung besarnya daya heater
yang akan dipasang ke drum adalah :

T
Q  m.cp.
t

Dengan :

Q = Daya heater yang dibutuhkan untuk menyangrai biji kopi (W)

m = massa kopi di dalam drum (g)

c = kalor jenis kopi (J/g.0C) = 4.005 J/g.0C


= selisih temperatur awal dan temperatur akhir yang ingin dicapai (0C)

= waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan drum (s)

Hasil perhitungan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Volume kopi dalam drum :

Drum memiliki dimensi panjang 202mm,diameter 130mm maka:

V   .r 2 .t
V  3,14.(65 2 mm) x 202mm
V  2679833  2670cm 3  2.67liter

Massa kopi dalam drum :

Massa jenis kopi rata rata adalah 1.28 gram/cm3 dikarenakan bentuk kopi
tidak sama besar kecilnya , dan volume drum yang digunakan tidaklah dipenuhi
kopi, karena pada waktu penyangraian biji kopi harus berputar dan menyentuh
dinding drum supaya matang dengan merata maka menggunakan rumus 1/2 dari
volume drum.

m   .v
1
m  1.28 gr / cm 3 . .2670cm 3
2
m  1708 gram

Efektifitas perancangan drum dalam penyangraian adalah 15 % dari


volume drum maka bisa disimpulkan 15% dari 1708 gram adalah 256.2
gram. Untuk itu mesin roaster kopi ini mempunyai kapasitas sangrai 250
gram / batch.

Daya dari heater yang dibutuhkan untuk dipasang di mesin roaster kopi,
serta temperatur yang ingin dicapai untuk memanaskan heater adalah 1800C.
berdasarkan suhu awal pada mesin yang ditampilkan kontroler autonic adalah
300C, dan waktu yang diinginkan untuk mencapai suhu 2000C adalah 30 menit
(1800s) maka :
T
Q  m.c .
t
 200C  30C 
Q  1708 gram.4.005 J / gramC. 
 1800s 
Q  646.05 J / s  646Watt

Dalam perhitungan ini direncanakan memakai heater infrared yang ada


dipasaran merek elstein berdaya 250 Watt. Karena daya yang dibutuhkan sebesar
646 Watt, diputuskan untuk memakai 3 heater berarti menjadi 750 watt, akan
tetapi setelah heater dicoba dan di cek menggunakan Watt meter menghasilkan
keluaran sebesar 690 Watt, alasan menggunakan 3 heater ini adalah jarak antara
heater dan drum adalah 20 mm dan tebal drum 2mm sedangkan drum berputar
searah jarum jam dengan putaran 60 Rpm maka diperlukan daya yang lebih besar
untuk pre heating, karena benda yang berputar untuk menyerap panas akan lambat
dibandingkan dengan benda yang diam.

Setelah heater terpasang dan digunakan untuk memanaskan drum dengan


variasi suhu yang telah diatur pada kontroler autonic TX4S, berikut adalah hasil
data yang diperoleh dengan pengecekan menggunakan watt meter dapat dilihat
pada Tabel 4.2 :

Tabel 4.2 Hasil perhitungan daya listrik terhadap suhu tanpa beban

Hasil Perhitungan Daya Listrik Terhadap Suhu tanpa beban


NO. Suhu Ampere Watt Tegangan
(0C) (I) (W) (V)
1 300C
2 500C
3 750C
4 1000C
5 1250C
6 1500C
7 1750C
8 2000C
Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa daya heater yang dibutuhkan untuk
memanaskan drum sebelum dilakukan roasting dari suhu rungan drum 300C
sampai dengan 2000C adalah bervariasi akan tetapi selisih daya yang diperlukan
tidak begitu jauh.dapat dilihat dari selisih tertinggi adalah ………

Pengaruh waktu terhadap suhu pre heating

Pengaruh waktu terhadap suhu pre heating


No. Suhu Waktu Daya
(0c) (min) (Watt)
1 300C
2 500C
3 750C
4 1000C
5 1250C
6 1500C
7 1750C
8 2000C

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa waktu berpengaruh terhadap kenaikan
suhu

Hasil perhitungan daya listrik terhadap suhu dengan beban beban biji kopi

Hasil Perhitungan Daya Listrik Terhadap Suhu dengan beban


NO. Suhu Ampere Watt Tegangan
(0C) (I) (W) (V)
1 300C
2 500C
3 750C
4 1000C
5 1250C
6 1500C
7 1750C
8 2000C

Dari hasil penyangraian dapat dilihat hasil perhitungan daya listrik


terhadap suhu dengan beban beban biji kopi…
4.3 Pengoptimalan Mesin Roaster
Pengujian mesin bertujuan untuk mengetahui apakah mesin tersebut dapat
menyangrai kopi dengan optimal, dan untuk mengetahui kekurangannya, sehingga
kedepan data yang diperoleh dapat dipakai sebagai acuan untuk membuat mesin
yang lebih baik lagi.

4.3.1 Suhu Selama Proses Penyangraian


Proses penyangraian secara umum dapat dibedakan menjadi 3 bagian,
yaitu light roast, medium roast, dan dark roast. Proses penyangraian tersebut
dibedakan melalui suhu yang digunakan saat proses penyangraian berlangsung.
Penyangraian dilakukan masingmasing 5 kali pengulangan. Profil suhu selama
proses penyangraian biji kopi dengan mesin roasting secara lebih rinci
ditunjukkan pada Gambar

4.3.2 Laju Penyangraian


Laju penyangraian dihitung untuk mengetahui perubahan kadar air dan
berat kopi selama proses penyangraian yang diukur setiap 2 menit.Laju
penyangraian dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

M  Mi  Mf 
 
t  t 

Keterangan :

M
t = laju penyangraian per jam (%/jam)
Mi = kadar air rata-rata kopi sebelum disangrai (%)
Mf = kadar air rata-rata kopi setelah disangrai (%)
t = waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar air dari Mi
menjadi Mf (jam)

Diketahui sebelum disangrai kadar air biji kopi diukur menggunakan alat
ukur digital moisture adalah 13,6 % dan setelah disangrai diukur kembali
menghasilkan kadar air sebesar 9,2 %. pada pengujian penyangraian ini
membutuhkan waktu 15 menit dari biji kopi mentah hingga matang.
Berikut hasil perhitungan laju penyangraian dari data yang diambil dengan
menggunakan persamaan laju penyangraian (%/jam) :

M  Mi  Mf 
 
t  t 
M  13.6%  9.2% 
  
t  0.25 jam 
M
 17,6% / jam
t

Pada periode penyangraian di antara 0 ampai 10 menit terlihat bahwa


s
kadar air berubah dengan cepat. Kemudian pada menit selanjutnya hingga akhir
penyangraian terlihat perubahan kadar air yang lambat. Sivetz and Foote (1973)
menyatakan bahwa pada tahap awal proses, energi panas yang tersedia di dalam
ruang sangrai digunakan untuk menguapkan air. Kadar air biji kopi turun cepat
pada awal penyangraian dan kemudian akan berlangsung relatif lambat pada akhir
penyangraian.

4.3.1 Efisiensi Penyangraian

Efisiensi penyangraian dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai