Deskripsi Program
B. Tujuan program
C. Sasaran program
Untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima manfaat, Rumah Zakat
memiliki standar sendiri. Selain mereka yang fakir dan miskin melihat
daerahnya terlebih dahulu, seperti lokasi yang memang aksesnya jauh dari
pusat kota dan memang masyrakatnya mayoritas tidak mampu.
D. Bentuk pemberdayaan yang dilakukan
Dalam pelaksanaannya setiap program itu berbeda-beda. Program yang
sifatnya kuratif seperti halnya yang di lakukan disalahsatu Klinik RBG
binaan rumah zakat, pelaksaannya itu masyarakat mendatangi Klinik
kemudian melakukan pengecekan lalu diberi obat, selain itu masyarakat juga
diberikan penyuluhan oleh petugas kesehatan agar masyarakat bisa menjaga
kesehatnnya, adapun bentuk penyuluhan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan yaitu dengan di adakannya Penyuluhan tentang PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat) seperti mencuci tangan dengan baik dan benar,
gosok gigi setiap hari, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke
pelayanan kesehatan terdekat. Dengan di adakannya penyuluhan berupa
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, diharapkan masyarakat dapat: 1)
Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat. 2) Masyarakat dapat mengertahui
bagaimana cara untuk melakukan PHBS. 3) Meningkatnya cakupan
rumahtangga berperilaku hidup bersih dan sehat.
4) Semua kalangan masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu dapat
melakukan PHBS.
“Untuk diluar klinik yang sifatnya non kuratif misalkan kalau siaga
sehat dia langsung mendatangi masyarakat melihat bagaimana kondisinya,
kemudian untuk kebun gizi khususnya di bagian lingkungan melihat kondisi
dan lahan lingkungannya seperti apa, terus untuk siaga posyandu lebih ke
balita bagaimana kita menurunkan angka kekurangan gizi, atau bahkan lebih
buruk lagi misalkan ada gizi buruk di wilayah itu, nah bagaimana nanti
informasunya seperti apa, apakah misalnya melalui kunjungan posyandu
(wawancara dengan Bapak Erif selaku Kepala Bidang Program Senyum
Sehat pada tanggal 31 juli 2018).
Disebutkan lagi dalam wawancara berikutnya untuk yang sifatnya non
kuratif itu pihak Rumah Zakat mendatangi lokasi yang membutuhkan
bantuan, misalkan untuk program siaga sehat fasilitator Rumah Zakat melihat
kondisi kesehatannya seperti apa lalu menyesuaikan dengan apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan begitu Rumah Zakat dapat memberikan
bantuan terhadap masyarakat di wilayah tersebut.