ID None
ID None
ABSTRAK
Kata Kunci : (Clarias gariepinus Bur.) ikan lele dumbo, kelangsungan hidup, Padat tebar ,
pertumbuhan
ABSTRACT
The purpose of this research was to evaluate the effect of stocking density on survival
and growth of the African catfish (Clarias gariepinus Burch.) in Kali Menir, Indramayu. The
research was conducted in Kertawinangun, Kandanghaur distric, Indramayu regency west
java on March 23 - May 5 2012. The Research used completely random design experimental
method with three treatments of density and three replications, there are 50 fish/m2, 75
fish/m2, and 100 fish/m2. The weight of feed African catfish 12-15 g, put into the pond (27m x
11m x 1.5m) and reared for 40 days. Feed was given two times a day with 32% of protein.
The result showed that density has effect on survival and growth of African catfish. The
African catfish stocking density of 100 fish/m2. Give highes of survival rate, growth rate and
daily growth rapid of African catfish 94.73%, 3.34 ton, and 7.15% respectively.
Keywords : African catfish (Clarias gariepinus Burch.) growth rate, Stocking density, survival
rate
1
86 Andry Tri Hermawan, Iskandar dan Ujang Subhan
Benih yang dipilih tidak cacat, sehat dan Dan pada padat penebaran 50, 75, dan
seragam. 100 ekor/m2 masing-masing 15.000,
Penebaran benih sebaiknya 22.500, dan 30.000 ekor (Lampiran 4).
dilakukan pada pagi atau sore hari atau Model yang digunakan dalam
pada saat udara tidak panas. Sebelum penelitian adalah model linear (Gaspersz
ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi 1991):
dulu (perlakuan penyesuaian suhu dan
fisika-kimiawi) dengan cara memasukan Yij — 2i 0ij
air kolam sedikit demi sedikit ke dalam
wadah pengangkut benih. Pengamatan Ikan dan Kualitas Air
Pakan diberikan dua kali sehari, Parameter yang diukur dan diamati
yaitu pada jam 08.00 dan 16.00 selama selama penelitian adalah kelangsungan
masa pembesaran. Pakan yang diberikan hidup, pertumbuhan mutlak biomassa, laju
berupa pakan buatan yaitu pelet. Jumlah pertumbuhan harian, dan parameter
pakan yang diberikan sebanyak 5% kualitas air (parameter penunjang).
berdasarkan persentase dari bobot ikan Pengamatan laju pertumbuhan dan
lele dumbo. kualitas air dilakukan setiap 8 hari sekali.
Pengukuran terhadap kualitas air 1. Kelangsungan hidup
dilakukan setiap delapan hari sekali untuk Kelangsungan hidup adalah
mengetahui perubahan parameter yang perbandingan jumlah organisme yang
mungkin terjadi. hidup pada akhir suatu periode dengan
Pengelolaan kualitas air dilakukan jumlah organisme yang hidup pada
dengan tidak melakukan pergantian air. awal periode. Dihitung dengan
Karena air dalam kolam masih cukup menggunakan rumus :
bagus untuk kegiatan berbudidaya ikan
lele dumbo. Pengukuran pH bertujuan SR = srr ¨ (Effendi, 1997)
untuk mengetahui apakah kadarnya
sesuai atau tidak, karena bila pH terlalu
basa atau asam dapat menyebabkan 2. Pertumbuhan mutlak (biomassa)
pertumbuhan akan terganggu bahkan Menurut Mudjiman (1998),
akan mengakibatkan kematian. pertumbuhan didefinisikan sebagai
Pengamatan kelangsungan hidup perubahan ikan dalam berat, ukuran,
ikan lele dumbo dilakukan setiap hari. Ikan maupun volume seiring dengan
yang mati diangkat dan dicatat jumlahnya. berubahnya waktu. Untuk mengukur
Pengamatan laju pertumbuhan pertumbuhan mutlak sebagai berikut :
ikan lele dumbo dilakukan setiap delapan
hari sekali. Ikan lele dumbo diambil dari G = Wt – Wo (Effendi, 1997)
kolam dengan menggunakan jaring, untuk
ditimbang bobot totalnya dengan 3. Laju pertumbuhan ikan
menggunakan timbangan. Menurut Mudjiman (1998), laju
Pemanenan dilakukan dengan pertumbuhan ikan didefinisikan sebagai
cara membuang air yang ada dalam kolam perubahan ikan dalam berat, ukuran,
melalui outlet, lalu ikan diambil maupun volume seiring dengan
menggunakan jaring. Ikan lele dumbo berubahnya waktu.
dipanen setelah mencapai ukuran pasar
yaitu size 8 – 10. G=[ x 100%] (Zonneveld,
1991)
METODE PENELITIAN 4. Kualitas air
Metode yang digunakan dalam Kualitas air yang diamati adalah
penelitian ini adalah metode sifat fisik kimiawi air, yaitu suhu
eksperimental dengan menggunakan kecerahan, derajat keasaman (pH),
rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian kadar oksigen terlarut (DO),
ini terdiri dari tiga perlakuan, untuk padat ammonia yang dilakukan setiap
tebar 50, 75, dan 100 ekor/m2 tiap delapan hari sekali (Tabel 2).
perlakuan diulang tiga kali sebanyak 9
kolam dengan luas 300 m2 (Lampiran 3).
88 Andry Tri Hermawan, Iskandar dan Ujang Subhan
Tabel 3. Rata-rata Kelangsungan Hidup Ikan Lele Dumbo Pada Berbagai Tingkat Padat
Tebar.
Padat Tebar Rata-rata Kelangsungan
(ekor/m2) HidupKelangsungan Hidup (%)
50 96,53 a
75 98,15 a
100 94,73 a
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak
berganda Duncan pada taraf 5%.
Tabel 4. Rata-rata Pertumbuhan Mutlak (Biomassa) Ikan Lele Dumbo Pada Berbagai Tingkat
Padat Tebar.
Padat Tebar Rata-rata Pertumbuhan Mutlak
(ekor/m2) (Biomassa) (Ton)
50 1,93 a
75 3,03 b
100 3,34 b
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama berbeda nyata menurut uji jarak berganda
Duncan pada taraf 5%.
Tabel 5. Rata-rata Laju Pertumbuhan Harian Ikan Lele Dumbo Padat Tebar.
Rata-rata Laju
Padat Tebar
Pertumbuhan Harian (%)
50 7,46 a
75 7,48 a
100 7,15 a
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama berbeda nyata
90 Andry Tri Hermawan, Iskandar dan Ujang Subhan
Derajat
Keasama 6-9 7-9 7-9 7-9 6-8 6-8 7-9 7-8 7-8
n
(pH)
3,28-
Oksigen 3,71- 3,68- 4,02- 4,56- 5,52- 3,26- 4,71- 3,66-
11,82
Terlarut 14,27 13,7 13,88 14,56 12,92 13,44 13,22 15,66
(DO)
Ammonia 0,233 0,161 0,322 0,121 0,233 0,115 0,089 0,071 0,161
(mg/L)
3-
Keceraha 4-15 3-17,5 3-16 3-18 4-19 3-18,5 3-14 3-13,5
14,5
n (cm)
.
Grafik Rata-rata Kisaran Kecerahan di Grafik Rata-rata Kisaran Suhu (oC) di
Kolam Kali Menir Kolam Kali Menir
20 35
30
15 25
S (1) 20 S (1)
(oC)
(cm)
10 S (2) S (2)
S (3)
15 S (3)
5 S (4) 10 S (4)
S (5) S (5)
S (6) 5 S (6)
0 0
S1 S2 S3 S1 S2 S3
S4 S5 S6 S4 S5 S6
Sampling ke- Sampling ke-
(mg/L)
B(1)
7.4 S (2) B(2)
7.2 S (3) 0.15 B(3)
S (4) 0.1 C(1)
7 S (5) C(2)
6.8 S (6) 0.05 C(3)
6.6 0
A1 A2 A3
S1 S2 S3 B1 B2 B3
C1 C2 C3
S4 S5 S6
Sampling ke- Sampling ke-
S (2)
6 S (3)
4 S (4)
S (5)
2 S (6)
0
S1 S2 S3
S4 S5 S6
Sampling ke-
masih memenuhi kelayakan dan cukup kemampuan air dalam meloloskan cahaya
baik untuk pertumbuhan ikan lele dumbo. yangjatuh kebadan air, apakah cahaya
Kadar oksigen terlarut (DO) tersebut kemudian disebarkan atau
selama penelitian dari sampling 1-6 diserap oleh air. Semakin kecil tingkat
berkisar antara 3,26-15,66 mg/L, dengan kecerahan suatu perairan, semakin dalam
demikian masih layak untuk pertumbuhan cahaya dapat masuk kedalam badan air,
ikan lele dumbo. Menurut Mills dalam dan demikian semakin besar kesempatan
Effendi (2003), Atmosfer bumi bagi vegetasi akuatis untuk melakukan
mengandung oksigen sekitar 210 ml/liter. proses fotosintesis (Asdak, 2007).
Oksigen merupakan salah satu gas yang Kecerahan air adalah ukuran transparansi
terlarut dalam perairan. Kadar oksigen perairan atau sebagian cahaya yang
yang terlarut dalam perairan alami diteruskan. Kecerahanair tergantung pada
bervariasi, tergantung pada suhu, warna dan kekeruhan yang diungkapkan
salinitas, turbulensi air, dan tekanan dengan satuan meter sangat
atmosfer. Semakin besar suhu dan dipengaruhioleh keadaan cuaca, waktu
ketinggian (altitude) serta semakin kecil pengukuran dan padatan tersuspensi.
tekanan atmosfer, kadar oksigen
terlarutsemakin kecil. KESIMPULAN
Menurut Zonneveld dalam Kordi Pada padat tebar ikan lele dumbo
(2004), Kebutuhan oksigen mempunyai sebanyak 100 ekor/m2 memberikan
dua aspek, yaitu kebutuhan lingkungan kelangsungan hidup, bobot biomassa dan
bagi spesies tertentu dan kebutuhan laju pertumbuhan yang tertinggi sebesar
konsumtif yang tergantung pada keadaan 94,73% dan 3,34 ton, dan 7,15% yang di
metabolisme ikan. Perbedaan kebutuhan pelihara di kolam kali menir Indramayu .
oksigen dalam suatu lingkungan bagi ikan
dari spesies tertentudi sebabkan oleh DAFTAR PUSTAKA
adanya perbedaan struktur molekul sel Asdak. A. A. 2007. Budidaya Air. Yayasan
darah ikan, yang mempengaruhi Bogor Indonesia. Jakarta. 256 hlm.
hubungan antara tekanan parsial dalam
air dan derajat kejenuhan oksigen dalam Boyd, C. E. 1990. Water Quality in Ponds
sel darah. Proses respirasi akar tanaman for Aquaculture. Auburn University,
air yang menyerap oksigen dari udara dan Alabama. 482 hlm.
melepaskan karbondioksida yang
menyebabkan aerasi buruk akan terjadi Direktorat Jendral Perikanan Budidaya
akumulasi karbondioksida, dan oksigen. (DJPB) Jakarta 2010. Tujuh
Konsekuensinya respirasi dan aktifitas Provinsi Penghasil Ikan Lele
mikrobia aerobik mutlak membutuhkan Dumbo Di Indonesia. Didownlod
oksigen yang terlibat dalam penyediaan tanggal 22 Febuari 2012.
hara akan terganggu (Hanafiah, 2005).
Kisaran ammonia selama Departemen Kelautan dan Perikanan
penelitian dari sampling 1-6 adalah 0,071- (DKP) Indramayu. 2012. Analisis
0,322 mg/L. menurut Wardoyo (1997) total usahaTani Ikan Lele Dumbo
ammonia dalam perairan < 1,5 mg/L (Clarias gariepinus Bur.) Di
cukup baik untuk pertumbuhan ikan lele Kecamatan Losarang Kabupaten
dumbo. Ikan lele Amerika (channel catfish) Indramayu Provinsi Jawa Barat.
masih dapat tumbuh pada kisaran
ammonia 0,5-3,8 mg/L (Boyd, 1990), jadi Departemen Kelautan Dan Perikanan
kisaran ammonia selama penelitian masih (DKP). 2006 Menghindari kematian
memenuhi kelayakan dan cukup baik ikan missal Merekayasa Ikan
untuk pertumbuhan ikan lele dumbo. yang Ramah Lingkungan.
Kecerahan selama penelitian dari Simposium Nasional Bioteknologi
sampling 1-6 berkisar antara 3-19 cm. Dalam Akuakultur, Juli 2006.
Kondisi ini dikatakan cukup baik dalam Http://www.dkp.go.id/content.Php?
pemeliharaan ikan lele dumbo, karena c=2826. Didownload tanggal 20
ikan lele dumbo dapat hidup dengan Oktober 2011.
kecerahan yang tinggi. Kecerahan air
dapat dianggap sebagai indikator
Pengaruh Padat Tebar terhadap Kelangsungan Hidup Pertumbuhan Lele Dumbo
93
(Clarias gariepinus Burch.)