buletin bpmigas No.

82 mei 2012

DEEPWATER,
MASA DEPAN MIGAS
INDONESIA

Sepenggal kenangan
BERSAMA Pak wid
www.bpmigas.go.id
 KONTEN

04 FokusDEEPWATER, Masa Depan Migas Indonesia

14 Spektrum
• BPMIGAS-Kontraktor KKS
Sempurnakan Pelaporan Produksi
Potensi sumber daya migas nasional tersebar dalam Migas
60 cekungan sedimen (basin). Dari jumlah tersebut,
• Peringatan Hari Kartini di BPMIGAS
sebanyak 22 cekungan belum pernah dilakukan kegiatan
eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di deepwater • BPMIGAS Nobar
Timur Indonesia. Kita Versus Korupsi

08 Perspektif
Upaya Sinergi dengan Pertahanan
16 Bianglala
• PETROCHINA Tingkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Lewat
Ternak

• Langkah Mempertahankan Produksi

10 Seremonial
Rangkaian kegiatan
Gas di Kaltim

18 Info
BPMIGAS/ KKKS

• Memulai Hidup Sehat Dari Rumah

12 Figur
Widjajono Partowidagdo,
“Sepenggal Kenangan
• Bidang Umum Juara Oke!
BPMIGAS 2012

Bersama Pak Wid”

Pelindung: R. Priyono | Penanggung Jawab: Gde Pradnyana | Pemimpin Redaksi: A. Rinto Pudyantoro | Editor: Nyimas Fauziah Rikani
Tim Redaksi: Adhitya Cahya Utama, Alfian, Bambang D. Djanuarto, Galuh Andini, Nantien Lundigusdwina P, Rangga Dinasti | Redaksi menerima
masukan artikel melalui : hupmas@bpmigas.go.id; acutama@bpmigas.go.id | Redaksi: DINAS HUMAS & HUBUNGAN KELEMBAGAAN |
Alamat: Gedung Wisma Mulia Jl. Gatot Subroto No.42, Jakarta 12710 www.bpmigas.go.id

2 | Mei 2012 www.bpmigas.go.id


MARI KE
I
ndustri minyak dan gas bumi (migas)
di Indonesia telah beroperasi
lebih dari satu abad. Mayoritas
LAUT
lapangan migas itu terletak di darat
(onshore) dan berada di wilayah
barat Indonesia. Setelah “dikuras”
DALAM...
seratus tahun, tidak mengherankan jika
produksi di lapangan-lapangan mature
itu mengalami penurunan alamiah
yang cukup besar setiap tahunnya.
Berbagai upaya intensifikasi dilakukan.
Namun, langkah tersebut belum cukup.
Kebijakan ekstensifikasi harus diambil
untuk menjaga kesinambungan produksi
migas di tanah air. Salah satunya,
pengembangan migas di laut dalam
(deepwater) yang kebanyakan terletak di
kawasan Timur Indonesia.
Potensi cadangan migas di laut
dalam dipercaya cukup besar. Tetapi,
tantangan yang dihadapi tidak kalah
besar, antara lain, dibutuhkan biaya
dan teknologi sangat tinggi, serta risiko
yang lebih besar. Untuk mengundang
investor, pemerintah telah memberikan
sinyal positif untuk memberikan lebih
banyak insentif bagi perusahaan yang
berminat melakukan eksplorasi di laut
dalam. Besarnya potensi dan tantangan
deepwater kami coba ulas pada Fokus
Buletin kali ini.
Dalam rubrik Perspektif, dibahas
industri hulu migas yang banyak
www.bpmigas.go.id
SALAM REDAKSI
menghadapi masalah pertanahan.
Banyak kontraktor migas yang
menghadapi masalah tumpang tindih
lahan dengan kehutanan, perkebunan,
dan masyarakat. Permasalah ini tentu
berdampak terhadap upaya pencapaian
produksi migas, bahkan memengaruhi
penerimaan negara.
Pada rubrik Figur, pembaca diajak
berempati atas kepergian Wakil
Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Almarhum Widjajono
Partowidagdo. Kiprah dan kontribusi
yang tidak sedikit untuk industri migas
Indonesia, serta kepribadian yang
bersahaja membuat kepergian Almarhum
cukup membekas dihati praktisi
perminyakan.
Sebagai kelanjutan menumbuhkan
budaya Anti Korupsi, pimpinan dan
pekerja BPMIGAS nonton bareng film
Kita Versus Korupsi. Kegiatan yang
bekerja sama dengan Transparency
International Indonesia (TII) ini menjadi
salah satu tulisan pada rubrik Spektrum.
Tidak lupa diliput semarak penutupan
Pekan Olahraga dan Seni OKE!
BPMIGAS 2012, serta tips “Memulai
Hidup Sehat dari Rumah”.
Selamat menikmati.
| Mei 2012 3
FOKUS

Deepwater,
Masa Depan Migas Indonesia
Adhitya Cahya Utama/acutama@bpmigas.go.id

WEST SENO HUB – CHEVRON

H
ingga kini, hanya
Peluang Indonesia kawasan Indonesia
Barat yang memiliki
untuk mempertahankan
banyak kegiatan
dan meningkatkan eksplorasi dan
produksi minyak dan eksploitasi migas. Padahal, di
gas bumi masih terbuka Timur, potensinya tidaklah sedikit.
lebar. Namun peluang Contohnya penemuan cadangan
gas cukup besar di lapangan
itu bisa diraih jika
Tangguh, Papua, dan lapangan
program eksplorasi dan Abadi di laut timor.
eksploitasi migas lebih
diintensifkan ke kawasan Potensi migas di kawasan Timur
Timur Indonesia. Indonesia tersebut diharapkan bisa
memberikan kontribusi besar bagi
produksi migas nasional di masa
mendatang. Pasalnya, banyak
cekungan yang belum tereksplorasi
walaupun berada di lepas pantai
(offshore) hingga laut dalam
(deepwater).
Potensi sumber daya migas
nasional tersebar dalam 60
cekungan sedimen (basin). Dari
jumlah tersebut, sebanyak 22
cekungan belum pernah dilakukan
kegiatan eksplorasi dan sebagian
besar berlokasi di deepwater
Indonesia Timur. Ke 22 cekungan

4 | Mei 2012 www.bpmigas.go.id


tersebut adalah Ketungau,
Pembuang, Lombok Bali, Flores,
Tukang Besi, Minahasa, Gorontalo,
Sala Bangka, South Sula, West
Buru, Buru, South Obi, North Obi,
East Halmahera, North Halmahera,
South Seram, West Weber, Weber,
Tanimbar, Waropen, dan Jayapura.
Menurut Deputi Pengendalian
Operasi, Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (BPMIGAS), Rudi
Rubiandini, potensi migas di
laut dalam perlu dikembangkan.
Alasannya, migas masih menjadi
tulang punggung penerimaan
negara dan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri yang terus
meningkat.
Dia menjelaskan, terdapat
tiga proyek yang rencana
pengembangan lapangan (plan
of development/PoD) pertama
telah disetujui pemerintah, yakni
proyek Indonesia Deepwater
Development yang dikembangkan
Chevron Indonesia Company dan
lapangan Jangkrik, Blok Muara
Bakau yang dikelola Eni di Selat
Makassar, serta lapangan Abadi,
blok Masela yang dikembangkan
Inpex Masela Ltd di Laut Arafuru,
Maluku Tenggara Barat. Ketiga
proyek tersebut direncanakan
mulai berproduksi pada tahun 2015
hingga 2018.
Tidak hanya itu, terdapat enam
proyek eksplorasi migas di laut
dalam yang tengah dikerjakan.
Keenam proyek itu, blok Surumana
dan Mandar dengan
www.bpmigas.go.id
DEEPWATER TECHNOLOGY
Conventional
Vertically moored
tension leg and
Compliant tower
fixed platforms mini-tension leg
platform
operator ExxonMobil, blok Sageri
oleh T a l i s m a n , s e r t a b l o k
Karama oleh StatOil Hydro
dan Pertamina. Juga, blok
Pasangkayu oleh Marathon
dan Talisman Energy, serta
blok Kuma oleh ConocoPhillips
dan StatOil. Rudi mengatakan,
proyek-proyek itu diperkirakan
baru mulai berproduksi 10-15
tahun mendatang. “Itupun jika
menemukan cadangan yang
ekonomis,” katanya.
Meskipu n de e pw a t e r d i a n g g a p
bakal men j a d i a n d a l a n s e k t o r
migas Ind o n e s i a d i m a s a
mendata n g , t e k n o l o g i y a n g d i p a k a i
dianggap m a s i h t e r l a l u m a h a l d a n
rumit bagi I n d o n e s i a . P e m e r i n t a h
merasa b u t u h w a k t u u n t u k b i s a
menggar a p n y a . K a r e n a m e n g e l o l a
wilayah l a u t d a l a m m e m a n g
memperl u k a n i n v e n t a s i s a n g a t
besar dan t e k n o l o g i t i n g g i .
FOKUS
Semi-
Floating
production,
Spar
submersibles  storage, and
offloading
Tingginya investasi bisa dilihat
dalam perbandingan berikut,
pengeboran onshore hanya
membutuhkan biaya antara US$
5–10 juta, pengeboran di laut
dangkal (shallow water) mencapai
US$ 20-25 juta, sedangkan untuk
deepwater membutuhkan biaya
US$ 80-100 juta.
Resiko yang dihadapi juga cukup
tinggi. Murphy Oil, misalnya.
Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS) ini pernah mengalami
kerugian lebih dari US$ 200 juta
karena gagal dalam pengeboran
untuk menemukan sumber migas di
blok Semai, Papua.
Selain faktor risiko, deepwater
membutuhkan kualitas teknologi
yang sangat tinggi atau high
technology. Contohnya di Selat
Makasar, Chevron Indonesia
Company melakukan pengeboran
sampai kedalaman 1.200 meter
atau sampai ke sea bed. Tidak
cukup sampai di situ, pengeboran
masih terus dilakukan sampai
kedalaman 400-500 meter lagi,
sehingga baru bisa menyedot
‘prediksi’ migas.
Permasalahan tingginya risiko,
biaya dan teknologi ini bisa diatasi
bila pemerintah mau memberikan
penawaran yang menarik bagi calon
investor untuk eksplorasi di laut
dalam. Salah satu hal yang bisa
dilakukan adalah dengan efisiensi
| Mei 2012 5
 FOKUS
birokrasi, terutama masalah
perizinan. Saat ini, calon investor
masih belum tertarik lantaran
banyaknya izin yang harus diurus.
Seperti izin di daerah setempat,
hingga izin kepada Kementerian
Perhubungan.
Guna menarik investor, Pemerintah
menawarkan sejumlah insentif
kepada para calon investor yang
berminat menggarap deepwater.
“Kami tengah mengkaji pemberian
insentif berupa pembebasan pajak
bumi dan bangunan untuk proyek
eksplorasi migas di lepas pantai,”
3D Seismic Vessel “Geowave Voyager” - (Talisman)
kata Direktur Jenderal Migas,
Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), Evita
Herawati Legowo.
Rencana pemberian insentif itu
telah diajukan ke Kementerian
Keuangan. Regulasi kemungkinan
keluar dalam bentuk Peraturan
Menteri Keuangan (PMK). Selain
berupaya membebaskan PBB
untuk eksplorasi, pemerintah telah
mengeluarkan insentif berupa
bagi hasil yang lebih menarik dan
membebaskan bea masuk untuk
peralatan migas.
Berdasarkan paket insentif
Agustus 1992, pemerintah
memberikan pola bagi hasil (split)
untuk memproduksi gas bumi
untuk daerah frontier adalah 65
untuk pemerintah dan 35 bagian
kontraktor. Untuk daerah laut dalam
yang kedalamannya lebih dari
1500 meter, bagi hasilnya lebih
besar, yakni 55:45. Sedangkan
pola bagi hasil untuk minyak di
6 | Mei 2012
GENDALO - GEHEM PROJECT - CHEVRON
Gelar Forum untuk Berbagi Ilmu
P
engembangan laut dalam
membutuhkan biaya besar,
teknologi tinggi, dan penuh
risiko. Fakta itulah yang mendorong
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian ESDM bekerjasama
dengan Total E&P Indonesie (TEPI)
menyelenggarakan Deep Water Offshore
Forum pada 11-12 April 2012 lalu di
Jakarta.
Forum ini diharapkan menjadi sarana
tukar pikiran dan berbagi ilmu mengenai
pengembangan teknologi deepwater
Indonesia di masa depan. Dengan begitu,
para tenaga ahli migas Indonesia dapat
mencari solusi bagi pengembangan
teknologi masa depan untuk menggali
cadangan migas di deepwater Indonesia.
President Direktur & GM Total, Elisabeth
Proust, mengatakan forum ini sejalan
dengan himbauan pemerintah Indonesia
guna menemukan dan mengembangkan
potensi hidrokarbon di Indonesia bagian
Timur, termasuk potensi di laut dalam
dengan harapan untuk meningkatkan
cadangan migas nasional.
Melalui forum ini, Total yang telah
memiliki pengalaman dan teknologi
dalam eksplorasi dan pengeboran
deepwater di beberapa negara berbagi
pengalaman dan memberi solusi
pengembangan masa depan laut dalam
di Indonesia.
Menurut dia, pertumbuhan permintaan
dunia akan hidrokarbon yang makin
meningkat membuat industri minyak dan
gas nasional mengambil langkah untuk
menaklukkan laut dalam yang dipercaya
mengandung sekitar lima persen sumber
daya minyak dan gas dunia.
Dirjen Migas, KESDM, Evita Herawati Legowo (kanan)
bersama dengan Presdir dan GM Total E&P Indonesie
(kiri) saat Deep Water Offshore Forum.
Dalam pandangannya, tantangan utama
dalam memproduksi sumber daya energi
laut dalam adalah menghadapi kondisi
ekstrim laut dalam seperti suhu rendah
dan tekanan yang tinggi. Kendala yang
menantang dari lingkungan laut dalam
tersebut ditambah pula dengan biaya
tinggi dari infrastruktur terkait untuk
mendapatkan produksi yang optimal.
Perusahaan asal Perancis itu telah
melakukan sejumlah eksplorasi
deepwater di berbagai belahan dunia,
di antaranya Laut Utara, Angola, dan
Nigeria. Sementara di Indonesia, Total
telah memulai ekplorasi deepwater di tiga
blok di Selat Makassar bagian selatan,
dengan kedalaman berkisar antara 400
sampai 2.000 meter, yaitu blok Sageri,
South Sageri, dan Sadang.
Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi,
Salis Aprilian menjelaskan, Pertamina
hingga kini masih menggandeng
kontraktor migas asing dalam
pengembangan lapangan migas di laut
dalam karena tingginya biaya dan risiko.
Dicontohkan, proyek Karama dan blok
Natuna Timur.
“Dengan berpartner akan ada transfer
teknologi, diharapkan ke depan kami
mampu menjadi operator,” kata Salis.***
www.bpmigas.go.id

daerah frontier adalah 80:20, dan
deepwater lebih dari 1.500 meter
adalah 75:25.
Menurut Evita, saat ini, pola
bagi hasil di laut dalam bisa
turun menjadi 65:35 untuk
minyak bumi. Angka bagi hasil
disesuaikan tergantung kondisi
geologi yang ada di kawasan
tersebut. “Semakin sedikit data
yang pemerintah sudah berikan,
semakin besar bagi hasil untuk
kontraktor,” katanya.
Tidak hanya itu, untuk blok yang
Kendala
Teknologi
Deepwater
M
eskipun sama-sama berada
di lautan, namun pelaksanaan
kegiatan eksplorasi di wilayah
offshore dan deepwater memiliki banyak
perbedaan. Utamanya terletak pada
pemilihan fasilitas dan metode.
Pada wilayah deepwater, biasanya
pilihan akan ditujukan pada berbagai
jenis fasilitas terapung. Di dalam
proses tersebut, pemilihan fasilitas
akan bergantung pada kedalaman
laut, kondisi operasi, ukuran dan umur
reservoir migas, jarak pembeli migas,
ukuran kapal tanker penerima, faktor
safety, dan keekonomian.
Ada sejumlah teknologi yang dianggap
mumpuni untuk mengeluarkan minyak
dari deepwater. Salah satunya adalah
Drilling Ships. Pada saat beroperasi,
posisi kapal penyedot minyak ini
dipertahankan dengan teknologi
dynamic positioning menggunakan
www.bpmigas.go.id
berada di Indonesia Timur dan
sebagian daerah barat yang data
bawah permukaan (sub surface)
tidak memadai, pemerintah
memberikan kemudahan dengan
tidak mewajibkan kontraktor
untuk menyampaikan komitmen
pasti berupa pemboran
eksplorasi pada tiga tahun
pertama. Kontraktor hanya
diwajibkan melaksanakan survei
seismik yang kontraknya dibatasi
maksimal tiga tahun. Jika hasil
survei tidak menemukan prospek
yang siap dibor, maka kontrak
satelit. Kemudian ada juga Tension
Leg Platforms (TLP), yang merupakan
platform terapung yang disangga baja
hollow dan terpancang di dasar laut
sebagai tendon. Hal ini dapat menjaga
stabilitas kapal tetap konstan meskipun
terjadi pasang surut dan gelombang air
laut.
Selain didukung berbagai fasilitas
terapung di atas, kegiatan eksploitasi
migas memerlukan keberadaan kapal-
kapal pendukung untuk menjamin
kelancaran dan keamanan operasi di
lapangan, termasuk dukungan peralatan
logistik. Sistem pendukung merupakan
suatu armada kapal-kapal khusus,
yang terdiri dari kapal suplai (supply
vessel), kapal Anchor Handling, Tug,
and Supply (AHTS), kapal crew boat,
kapal konstruksi (crane barge), Pipe
Laying Barge, Cable Laying Barge,
kapal pemadam kebakaran (fire fighting
vessel), kapal Pandu, dan sebagainya.
Sistem pendukung dan perbekalan ini
akan diperlukan sejak penempatan
pertama dari platform rig pemboran
hingga akhir waktu pembongkaran dan
pemasangan, serta pemeliharaan sistem
produksi yang diperlukan.
Tidak hanya masalah teknis, teknologi
deepwater mengalami kendala dalam
hal sumber daya manusia (SDM).
Pasalnya, bidang ilmu teknologi
deepwater mencakup beberapa bidang
yang cukup luas dan multi disiplin,
seperti penguasaan teknologi desain,
rekayasa (engineering), pengadaan
(procurement), konstruksi, instalasi,
maupun services.
Beberapa Perguruan Tinggi seperti
FOKUS
diakhiri. “Semua insentif ini
untuk mendorong pengembangan
migas di daerah frontier dan laut
dalam,” kata Evita.
Upaya ini didukung Presiden
Direktur Pertamina Hulu Energi,
Salis Aprilian. Menurut dia,
harus ada perbedaan dalam
beberapa hal mengingat untuk
memproduksi migas dengan
kuantitas yang sama di laut
dalam, dibutuhkan biaya yang
lebih besar, teknologi tinggi, dan
penuh risiko.***
ITS, ITB, Universitas Indonesia,
Universitas Hasanuddin, dan Universitas
Pattimura memang telah memiliki
program studi di bidang Perkapalan dan
Kelautan. Namun masih memerlukan
pengembangan kurikulum terhadap
aplikasi teknologi deepwater karena
para ahli bidang tersebut masih banyak
dikuasai oleh tenaga kerja asing.
Disamping kekurangan tenaga kerja ahli
di bidang deepwater, secara nasional
industri pendukung di sektor kelautan
masih memiliki banyak kekurangan,
terutama berkaitan dengan penguasaan
teknologi, ketersediaan material produksi
nasional, maupun jumlah galangan
nasional yang mampu bersaing dalam
hal Quality, Cost, Delivery, dan Safety
(QCDS).
Saat ini, jumlah galangan kapal yang
ada di Indonesia sebanyak 155 unit.
Dari jumlah itu, 37 diantaranya adalah
milik pemerintah (BUMN) dengan
total bobot mati kapal sekitar 225.000
ton (deadweight tonnage/DWT).
Namun dari jumlah tersebut, hanya
10 persen yang mampu membangun
dan mereparasi kapal berukuran
sedang hingga besar, selebihnya
hanya ditujukan untuk ukuran kapal
kecil. Padahal di Indonesia saat ini
dioperasikan sekitar 20 unit FSO/FPSO
dengan kapasitas 100.000 s/d 150.000
DWT.
Terbatasnya galangan kapal nasional
tersebut, menyebabkan perbaikan
(dry docking) untuk kapal-kapal jenis
tersebut sebagian besar harus dilakukan
di luar negeri, seperti Singapura atau
China.***
| Mei 2012 7
PERSPEKTIF

Upaya Sinergi dengan

Pertanahan
Adhitya Cahya Utama/acutama@bpmigas.go.id

M
asalah pertanahan masih
menjadi salah satu kendala
dalam pengembangan
sektor minyak dan gas
bumi (migas) di Indonesia.
Hal itu terlihat dengan banyaknya
kontraktor kontrak kerja sama (KKS) yang
wilayah kerjanya menghadapi masalah,
seperti tumpang tindih lahan dengan
kehutanan, perkebunan dan masyarakat.
Selain itu, ada permasalahan tanah adat,
tanah kas desa, tanah waris, dan klaim
tanah oleh masyarakat yang dikuasai
kontraktor KKS.

Guna menghindari persoalan itu

diperlukan harmonisasi dan sinergi antara R. Priyono saat membuka Rapat Koordinasi Pertanahan
sektor migas dan pertanahan. Tanpa BPMIGAS-Kontraktor KKS di Yogyakarta.

sinergi, persoalan akan terus mengemuka

yang berdampak pada terhentinya
kegiatan ekplorasi dan produksi sejumlah
perusahaan migas. Timbul keraguan

“Semestinya
pengadaan tanah
di sektor hulu
migas didukung
semua pihak, tidak
dipersulit.”
- Deputi Umum
BPMIGAS, J. Widjonarko

Para Narasumber Diskusi Panel Rapat Koordinasi

bagi para investor untuk berinvestasi,
lantaran adanya ketidakpastian hukum.
Implikasinya, menghambat upaya
pencarian cadangan migas baru.
Terlebih, kasus-kasus tumpang tindih
lahan dan sengketa lahan sebagian besar
justru terjadi pada wilayah-wilayah kerja
migas yang memiliki potensi cadangan
yang cukup menjanjikan. Hal ini tentu
berdampak terhadap upaya pencapaian
produksi migas, bahkan mempengaruhi
penerimaan negara. Seperti diketahui,
sumbangsih sektor hulu migas terhadap
pendapatan negara cukup besar dan
masih menjadi tumpuan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Tahun 2011 lalu, sektor migas
menyumbangkan Rp 272 triliun atau
hampir 30 persen dari total penerimaan
negara.
“Dengan kondisi ini, pengadaan tanah
menjadi persoalan yang harus segera
diselesaikan,” kata Kepala Badan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (BPMIGAS), R. Priyono
saat membuka Rapat Koordinasi
Pertanahan BPMIGAS-Kontraktor KKS
2012 di Yogyakarta, pertengahan April
lalu.
Pertanahan BPMIGAS-Kontraktor KKS 2012.
Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun
2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
menyatakan, pemegang hak atas tanah dan
pihak yang menguasai wajib mengijinkan
bidang tanahnya digunakan untuk kegiatan
hulu migas. Namun, perundangan tersebut
membutuhkan aturan yang lebih detail
sebab di lapangan kerap ditemui pemilik
yang tidak merelakan tanahnya, atau pemilik
yang meminta ganti rugi yang kurang
rasional.
Sebagai contoh di Musi Banyuasin,
Sumatera Selatan. H. Sopawi, yang
mengklaim sebagai pemilik lahan di jalan

8 | Mei 2012 www.bpmigas.go.id


operasional yang digunakan ConocoPhillips
(Grissik), meminta ganti rugi sebesar Rp
350 miliar untuk tanah seluas “hanya”
satu hektar. Artinya, satu meter persegi
dihargai Rp 35 juta. “Pemilik lahan kerap
tidak menyadari, ganti rugi tersebut akan
menjadi komponen biaya operasi yang
akan mengurangi penerimaan negara,” kata
Priyono.
Awal tahun ini, DPR mengesahkan UU
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum. Aturan itu diantaranya,
mengamanatkan bahwa pengadaan
tanah untuk pembangunan infrastruktur
minyak dan gas bumi dinyatakan sebagai
pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
Oleh karena itu, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib menjamin tersedianya tanah
untuk infrastruktur minyak dan gas tersebut.
Industri hulu migas mengharapkan aturan
baru tersebut dapat memperlancar kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi migas. Priyono
optimis, UU Migas dan UU Pengadaan
Tanah merupakan peraturan yang saling
mendukung dan memayungi. Harmonisasi
yang lebih detail dapat dilakukan mengingat
saat ini pemerintah tengah menyusun
peraturan presiden yang merupakan turunan
UU Pengadaan Tanah. “Sektor migas
mesti memberikan rumusan yang lebih
implementatif agar tidak terjadi disharmoni,”
katanya.
www.bpmigas.go.id
Rapat koordinasi tersebut dihadiri
perwakilan Badan Pertanahan Nasional
(BPN), Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), Kementerian
Keuangan, Kementerian Koordinator
Perekonomian, Badan Intelijen Negara,
perguruan tinggi, serta kontraktor KKS.
Deputi Umum, BPMIGAS, J. Widjonarko
menjelaskan, pertemuan dengan para
pemangku kepentingan ini diharapkan
dapat mencari solusi pemecahan masalah
yang dihadapi, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Saat penutupan rapat diperoleh beberapa
masukan dari industri hulu migas terkait
peraturan presiden yang sedang disusun.
Diantaranya, mengusulkan perlunya
penetapan percepatan tata waktu
pelaksanaan pengadaan tanah dan
penjelasan mengenai lingkup ganti rugi
tanah untuk kegiatan usaha hulu migas.
Selain itu, perlunya ketegasan tetap
berlangsungnya kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi apabila terjadi penolakan dari
pemilik tanah yang berdampak kepada tidak
diterbitkannya penetapan lokasi .
Rumusan yang dihasilkan diharapkan dapat
mendorong keharmonisan dan sinergi migas
dengan pertanahan. “Dalam implementasi
dibutuhkan ketegasan sikap dari semua
pihak dalam mengantisipasi setiap kendala
dan persoalan yang dihadapi di masa
mendatang,” kata dia.***
PERSPEKTIF
Peserta Rapat Koordinasi Berfoto Bersama
• Seluruh tanah yang dibebaskan
kontraktor kontrak kerja sama
(KKS) akan menjadi aset negara,
meski kegiatan eksplorasi
kontraktor tersebut gagal
menemukan cadangan migas yang
ekonomis.
• Pembebasan di sektor migas
tidak membutuhkan lahan yang
luas, dibanding proyek-proyek
infrastruktur lainnya. Saat
eksplorasi, lahan yang dibutuhkan
tidak lebih dari lima hektar. Lahan
lebih besar dibutuhkan ketika
kontraktor mulai berproduksi karena
membutuhkan infrastruktur seperti
pembangunan fasilitas produksi,
pipa, dan lainnya.
• Saat ini aset tanah di sektor hulu
migas tercatat sebesar 404.000
hektar atau nilainya sekitar Rp 2
triliun.
| Mei 2012 9
SEREMONIAL

Pelantikan BPMIGAS -
1&2 Sebanyak 66 pejabat setingkat
kepala dinas ke atas dilantik
menduduki jabatan baru oleh
Kepala BPMIGAS, R. Priyono
di kantor BPMIGAS, Jakarta,
1 2 pada Rabu 2 Mei 2012 lalu.
Dalam pelantikan tersebut,
secara resmi dikukuhkan divisi
baru, yaitu Divisi Pemeliharaan
Fasilitas Operasi yang dibentuk
dalam rangka mengendalikan
biaya dan mengurangi terjadinya
unplanned shutdown.

Penandatangan Revisi Kontrak

3&4 Gas – Disaksikan Menteri Eneri
dan Sumber Daya Mineral, Jero
Wacik dan Kepala BPMIGAS,
R. Priyono ditandatangani enam
perjanjian jual beli gas bumi
dengan peruntukkan bagi lifting
3 minyak bumi, kelistrikan, dan
4 industri di kantor BPMIGAS,
Jakarta, Selasa, 8 Mei 2012 lalu.
Pada kesempatan tersebut juga
dilakukan penandatanganan tiga
kesepakatan bersama perubahan
harga gas untuk kelistrikan,
pupuk, dan BUMD.

Kunjungan CEO LG – Kepala

5 BPMIGAS, R. Priyono (kanan)
menerima kunjungan CEO &
President LG International Corp,
Ha Young Bong (kiri) di kantor
BPMIGAS, Jakarta, pada Rabu,
9 Mei 2012 lalu. Dalam kunjungan
tersebut, dijajaki peluang
kerja sama dengan LG untuk
mendukung industri hulu migas di
Tanah Air.

6 7

Penghargaan Menhan - Kepada BPMIGAS, R. Priyono
6 7
mendapat tanda penghargaan Dharma Pertahanan dari Menteri
Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro di kantor Kementrian
Pertahanan, Jakarta, Kamis, 3 Mei 2012 lalu. Penghargaan
diberikan karena BPMIGAS telah berjasa membantu dukungan
dan fasilitas dalam rangka pelaksanaan Hari Nusantasa Tahun
2011 lalu yang digelar di Dumai.
10 | Mei 2012
LNG untuk FSRU – Wakil Kepala BPMIGAS, Hardiono
(kedua dari kanan) menghadiri seremonial pengiriman
kargo pertama LNG dari Kilang Bontang, Kalimantan
Timur ke FSRU Teluk Jakarta di Bontang, pada Rabu,
25 April lalu. LNG tersebut akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan domestik di Pulau Jawa.
www.bpmigas.go.id
 SEREMONIAL

Foto Bersama Forum Operasi

Sumbagut - BPMIGAS 8
Perwakilan Sumbagut
mengadakan Forum Operasional
III pada 25 - 26 April 2012 lalu di
Batam, Kepulauan Riau. Forum
dihadiri oleh 33 Kontraktor
KKS dan 21 Badan Lingkungan
Hidup tingkat provinsi, kota, dan
kabupaten.

Sowan ke Jateng - Untuk pertama

kalinya BPMIGAS Perwakilan 9&10
Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
melakukan kunjungan kerja ke
stakeholders di Semarang, Jawa
Tengah (Jateng). Kunjungan ke
gubernur dan kepolisian daerah
Jateng dipimpin oleh (mantan)
Kepala Perwakilan, Hadi Prasetyo
didampingi pimpinan kontraktor
kontrak Kerja sama yang beroperasi 9
di provinsi Jawa Tengah.Pertemuan 10
dengan Gubernur Jateng, Bibit
Waluyo digelar pada Senin, 7 Mei
2012, sementara kunjungan kepada
Wakil Kepala Polda Jateng, Brigjen
Sabar Rahardjo dilaksanakan
keesokan harinya.

Silaturahmi Gubernur Papua Barat-

Kantor Penghubung BPMIGAS Papua 11
dan Maluku dan kontraktor migas
produksi melakukan kunjungan kerja
ke Gubernur Papua Barat, Abraham
Octavianus Atururi di Manokwari pada
17 April 2012. Kunjungan bertujuan
untuk lebih meningkatkan hubungan
baik yang telah terjalin selama ini. 11

12 13
13

Kunjungan Kehormatan Pangdam Sriwijaya – (Mantan)
Kepala Perwakilan BPMIGAS Wilayah Sumatera Bagian
Selatan (Sumbagsel) , Elan Biantoro (kanan) menerima
cinderamata dari Panglima Kodam II Sriwijaya, Mayjen
Nugroho Widyotomo (kiri) saat kunjungan kerja di
Palembang, Selasa 24 April 2012 lalu. Industri hulu migas
mengharapkan kerja sama dari TNI untuk ikut serta
melaksanakan pengamanan di wilayah kerja kontraktor yang
beroperasi di wilayah Sumbagsel.
Kuliah Umum di Balikpapan – (Mantan) Kepala
12 Perwakilan BPMIGAS Wilayah Kalimantan dan 13
Sulawesi, Budi Agustyono memberikan kuliah umum
di Balikpapan, pada Selasa, 1 Mei 2012 lalu. Kegiatan
dihadiri 150 mahasiswa dari Universitas Balikpapan,
STT Migas, dan Universitas Tri Dharma.

www.bpmigas.go.id | Mei 2012 11

figur
Sepenggal Kenangan
Bersama Pak Wid
“Subuh saya sholat di
masjid sebelah rumah, lalu
jalan kaki dari Ciragil ke
Taman Jenggala (pp sekitar
4 kilometer). Saya menyapa
satpam, pembantu, dan
orang jualan yang saya
temui di jalan. Akibatnya
saya juga disapa oleh
yang punya rumah (banyak
pejabat, pengusaha, dan
diplomat). Sehingga, saya
memulai setiap hari dengan
kedamaian dan optimis.
Karena saya percaya bahwa
apa yang DIA kehendaki
terjadi. Dan saya, selain
sudah memohon dan
bersyukur, juga menyayangi
ciptaan-Nya dan berusaha
membuat keadaan lebih
baik. Oh ya, Tuhan tidak
pernah kehabisan akal,
jadi kita tidak perlu kuatir.
Percayalah…”
I
tulah cuplikan tulisan terakhir
Wakil Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Widjajono
Partowidagdo, yang diposting di
mailing list (milist) Ikatan Alumni
ITB sehari sebelum kepergiannya ke
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, untuk
mendaki Gunung Tambora. Namun,
siapa bisa menduga. Itu menjadi buah
pemikiran terakhirnya, yang memang
selalu menunjukan tentang kepeduliannya
terhadap lingkungan sekitar.
Innalillahi wainnaillaihi rojiun, Widjajono
meninggal dunia pada Sabtu 21 April 2012,
di tengah pendakian Gunung Tambora di
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Inilah
12 | Mei 2012
gunung terakhir yang didaki. Jenazahnya
dimakamkan di Pemakaman San Diego
Hills, Karawang, pada Minggu, 22 April
2012.
Kita semua kehilangan putra terbaik
bangsa yang selalu bersahaja, sederhana,
dan jujur berbicara apa adanya untuk
kepentingan bangsa. Selamat jalan Pak
Wid, kau meninggal di tempat yang disukai.
“Beliau telah pergi, namun semangatnya
tetap tinggal bersama kita. Saya berharap
generasi penerus penggiat sektor energi
dapat mewarisi semangat beliau dan
bekerja lebih keras lagi untuk membangun
bangsa ini,” ujar Kepala BPMIGAS R.
Priyono dalam pesan duka citanya.
----------------
Kabar tentang meninggalnya Widjajono
memang cukup menyedot perhatian
semua pihak pada akhir pekan ketiga
bulan April itu. Bagaimana tidak, sebagai
salah seorang pejabat yang punya begitu
banyak pemikiran tentang energi ini ia
berani berkata apa adanya. Termasuk
mengatakan perlunya pemerintah
menaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM).
Widjajono juga dikenal sebagai figur yang
tanpa lelah menyumbangkan pemikiran
dan tenaganya untuk mengembangkan
sektor ESDM dan meningkatkan kontribusi
industri hulu migas terhadap kemakmuran
bangsa. Pemikirannya yang menyebutkan
Indonesia bukanlah negara kaya minyak
telah menggugah banyak pihak.
Pelurusan tentang beberapa anggapan
yang keliru mengenai energi di Indonesia
hingga kini masih terus dicamkan oleh
berbagai pihak. Kekeliruan tersebut
di antaranya adalah Indonesia adalah
negara yang kaya minyak, padahal
tidak. Harga BBM (Bahan Bakar Minyak)
harus murah sekali tanpa berpikir bahwa
hal ini menyebabkan terkurasnya dana
Pemerintah untuk subsidi harga BBM.
Investor akan datang dengan sendirinya
tanpa perlu bersikap bersahabat dan
memberikan iklim investasi yang baik.
Dan peningkatan kemampuan nasional
akan terjadi dengan sendirinya tanpa
keberpihakan Pemerintah.
Mengenai pemikirannya tersebut, Widjajono
sempat berpesan tiga hal kepada
Menteri ESDM Jero Wacik. Pertama,
penghematan subsidi energi harus sukses.
baik itu berhemat BBM maupun listrik.
Kedua, konsumsi BBM bersubsidi harus
dikendalikan. Ketiga pengembangan energi
baru dan terbarukan harus dipercepat dan
berhasil.
Tidak hanya itu, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pun mengakui bahwa
pemikiran Widjajono masih relevan
diperjuangkan. Presiden pun minta
jajaran pemerintah dan masyarakat untuk
menggunakan energi dengan bijaksana,
cerdas, hemat, dan efisien.
Presiden mengatakan, bila menggunakan
energi secara pintar, energi dapat
bermanfaat bagi bangsa. Sebaliknya,
bila menggunakan energi secara boros,
ini hanya akan membuat masalah di
kemudian hari. “Inilah pemikiran-pemikiran
Pak Widjajono yang masih relevan dan
bisa diteruskan,” kata Presiden dalam
sambutannya usai member penghormatan
terakhir di rumah duka.
Dalam pandangan Presiden, Widjadjono
merupakan sosok yang memiliki pikiran
www.bpmigas.go.id

yang strategis termasuk dalam menghadapi
masalah kenaikan harga minyak mentah
dunia dan kebijakan pemerintah dalam
penghematan energi dan subsidi.
Memang, sejak dilantik sebagai Wakil
Menteri ESDM pada 19 Oktober 2011,
Widjajono sudah menyedot perhatian.
Rambutnya yang gondrong membuat
penampilannya lain sendiri.
Rupanya rambut gondrong itu identik
dengan hobinya mendaki gunung.
Sekitar 40 gunung tertinggi sudah
ditaklukkan, baik di dalam maupun
luar negeri. Saking cintanya pada
gunung, anaknya pun dinamai Kristal.
Singkatan dari Gunung Kerinci,
Rinjani, Semeru, Tujuh, Agung, dan
Latimojo.
Memang, hobi mendaki gunung itu
sejalan dengan keahliannya di bidang
perminyakan yang tak jauh dari dunia
geologi. Widjajono meraih gelar
www.bpmigas.go.id
sarjana teknik dari Program Studi
Teknik Perminyakan ITB pada tahun
1975. Gelar Master of Science (MSc)
pada bidang Petroleum Engineering
diraihnya tahun 1980. Dilanjutkan MSc
dalam bidang Operation Research
tahun 1982, dan MA dalam bidang
Economics tahun 1986 dari University
of Southern California (USC).
Gelar studinya tidak berhenti di
situ. Dia pun meraih gelar PhD dari
universitas yang sama tahun 1987,
setelah merampungkan disertasi
berjudul “An Oil and Gas Supply and
Economic Model for Indonesia”.
Sebelum menjadi Wakil Menteri,
Widjajono menjalani kehidupan
sehari-harinya sebagai guru besar
Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan
Lapangan Migas pada Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain itu, dia masih aktif sebagai
figur
anggota Dewan Energi Nasional
(DEN), serta penasehat di Asosiasi
Perusahaan Migas (Aspermigas),
Kaukus Migas Nasional, Ikatan Ahli
Teknik Perminyakan, dan Alumni
Teknik Perminyakan ITB.
Widjajono dilahirkan di Magelang,
16 September 1951 dari keluarga
militer. Masa kecilnya dari SD
sampai SMP kelas 1 dijalani di
Komplek Perumahan Akademi
Militer Nasional (AMN), Magelang.
Menjelang kenaikan kelas 2 SMP,
dia bersama keluarganya pindah
ke Bandung. Masa pendidikannya
pun dilanjutkan di kota ini hingga
menyelesaikan S1 di ITB.
Kebiasaannya pengajar mulai
tumbuh sejak SMA. Ketika itu,
banyak teman sekelas baik pria
maupun wanita yang belajar ke
rumahnya. Dengan mengajari
teman sekelas, mengakibatkan dia
menjadi lebih mengetahui pelajaran
dibandingkan teman-temannya. Itu,
menurutnya, sebagai cara belajar
yang terbaik.
Pada awalnya, Widjajono muda
tertarik masuk Fakultas Teknik
Kimia dan Farmasi. Alasannya, guru
kimianya di SMA adalah mahasiswa
Farmasi ITB. Namun, pilihan itu
berubah total ketika seorang
temannya memperlihatkan buku
petunjuk masuk dari Himpunan-
himpunan Mahasiswa ITB. Di buku
tersebut terdapat Jurusan Teknik
Perminyakan dengan gambar
mobil Pertamina, dengan iming-
iming mudah mendapat beasiswa.
Akibatnya, dia merubah pilihannya
menjadi Teknik Perminyakan sebagai
pilihan pertama dan Teknik Kimia
pilihan kedua ketika mendaftar ITB.
Di sela-sela kesibukannya
sebagai Wakil Menteri, Widjajono
sudah menulis tiga buku.
Beberapa buah pemikirannya
diantaranya: “Migas dan Energi
di Indonesia, Permasalahan dan
Analisis Kebijakan”, “Mengenal
Pembangunan dan Analisis
Kebijakan”, dan “Manajemen dan
Ekonomi Minyak dan Gas Bumi”.***
| Mei 2012 13
spektrum
BPMIGAS-Kontraktor KKS
sempurnakan pelaporan
produksi migas
Alfian/ alfian@bpmigas.go.id
B
adan Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi (BPMIGAS) terus
menyempurnakan Sistem Operasi
Terpadu (SOT) agar dapat meningkatkan
kualitas dan transparansi data dan
pelaporan produksi minyak dan gas dari
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS).
SOT mengintegrasikan sistem manajemen
informasi di BPMIGAS dengan Kontraktor
KKS sehingga pemantauan data produksi
dapat dilakukan secara on line.
Langkah penyempurnaan SOT dilakukan
melalui rapat kerja teknologi informasi
bertajuk Passion For Unity yang dibuka
Deputi Evaluasi dan Pertimbangan
Hukum, BPMIGAS, Lambok Hamonangan
Hutauruk di Surabaya pada 23–26 April
2012 lalu. Rapat kerja tersebut yang
dihadiri 162 peserta dari BPMIGAS dan
kontraktor tersebut juga membahas
standardisasi infrastruktur dan tata kelola
(governance) pada SOT tahap II di 14
kontraktor.
Dalam sambutannya, Lambok
mengatakan kerja sama BPMIGAS dan
kontraktor merealisasikan implementasi
SOT ini sangat penting. “Karena apabila
SOT tahap II selesai tahun 2012, maka
monitoring atas 90 persen produksi
BPMIGAS NOBAR Kita Versus Korupsi
Adhitya C. Utama/acutama@bpmigas.go.id
Sekjen TII, Teten Masduki (kanan) memberi sambutan
sebelum nobar film, disaksikan Kepala BPMIGAS, R.
Priyono (kiri).
14 | Mei 2012
nasional dapat
dilakukan secara on
line,” katanya.
SOT mulai diterapkan
di lima Kontraktor
KKS semenjak
Oktober tahun lalu,
yaitu pada PT Chevron Pacific Indonesia,
Chevron Indonesia Company (CICo),
VICO, ConocoPhillips, dan Total E&P
Indonesie. Tahun ini penerapan SOT ini
akan diperluas kepada 14 Kontraktor KKS.
Penerapan SOT ini dilatarbelakangi
adanya kebutuhan pelaporan akan
kegiatan operasional industri hulu migas
kepada stakeholder secara cepat dan
akurat. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
telah merekomendasikan agar BPMIGAS
menyelenggarakan sistem informasi
terpadu atas authorization for expenditure
(AFE) dan informasi penting lainnya terkait
pelaksanaan kegiatan di Kontraktor KKS.
Kajian migas pada Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) juga merekomendasikan
pengintegrasian sistem informasi antara
BPMIGAS dan Kontraktor KKS.
Dalam rapat kerja tersebut dipresentasikan
pengalaman penerapan SOT di lima
kontraktor yang sudah menerapkan
BPMIGAS bekerjasama dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan
Transparency International Indonesia
(TII) menggelar acara nonton bareng
(nobar) film Kita versus Korupsi di
Studio XXI Epicentrum, Jakar ta, pada
Selasa, 8 Mei 2012 lalu.
Kegiatan yang ber tujuan menanamkan
budaya anti korupsi tersebut dihadiri
Kepala BPMIGAS, R. Priyono,
Sekretaris Jenderal TII, Teten
Masduki, Direktur Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat, KPK, Dedie
A Rachim, ser ta sekitar 600 pekerja
BPMIGAS.
Penghargaan kepada lima Kontraktor yang telah
menerapkan Sistem Operasi Terpadu (SOT).
sistem ini. Banyak pelajaran berharga
yang bisa dipetik, semisal penerapan
SOT mensyaratkan perlunya pedoman
tata kerja dan standardisasi definisi data
untuk mempermudah proses pemetaan
data dari sistem kontraktor ke BPMIGAS.
Dua aspek ini akan disempurnakan
dalam penerapan SOT tahap kedua. Satu
kesimpulan penting lainnya, BPMIGAS
dan kontraktor sepakat perlunya
koordinasi rutin untuk memastikan
informasi tepat sasaran, terutama pada
tahap implementasi.***
Penerapan SOT Tahap II
1. Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (WMO)
2. Pertamina Hulu Energy Offshore North West Java (ONWJ)
3. PetroChina International
4. Pertamina EP
5. Badan Operasi Bersama (BOB) Bumu Siak Pusako
6. Premier Oil Natuna Sea B.V
7. Medco E&P Indonesia
8. CNOOC
9. ExxonMobil
10. BP Indonesia
11. Kangean Energy Indonesia
12. JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang
13. Hess Indonesia (Pangkah) Ltd
14. Santor Pty. Ltd.
Dalam sambutannya, Priyono
mengatakan, BPMIGAS sebagai badan
milik pemerintah sudah selayaknya
menamkan dan menjaga budaya
transparansi dan akuntabilitas di
seluruh jajarannya. Budaya tersebut
pada dasarnya telah dijalankan,
terbukti dengan diraihnya opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) selama
tiga tahun ber turut-turut
Teten menambahkan, penggarapan
film ber tema korupsi itu didanai
sepenuhnya oleh USAID. Menurutnya,
ide pembuatan film lahir karena tidak
www.bpmigas.go.id
 spektrum

Peringatan Hari
Kartini Di BPMIGAS
Galuh Andini/ gandini@bpmigas.go.id

Para pemenang lima kategori terbaik. Kepala BPMIGAS R. Priyono saat menghadiri
peringatan Hari Kartini, bersama Himpunan Wanita
BPMIGAS.

di semua aspek BPMIGAS untuk kembali merenungkan

kehidupan. peran-peran vital kaum perempuan
Semangat itu muncul dalam pembangunan sebuah keluarga,
dalam peringatan masyarakat, maupun bangsanya. Bagi
Hari Kartini yang Kartini, kata dia, gerakan emansipasi
digelar di kantor bukan sekedar mendudukkan kaum
Badan Pelaksana wanita pada posisi dan jabatan-jabatan
Kegiatan Usaha Hulu strategis kenegaraan. “Tetapi bagaimana
Minyak dan Gas Bumi menyadarkan kaumnya akan jati diri, hak,
(BPMIGAS) di Jakarta, dan perannya sebagaimana kaum pria,”
Senin, 23 April 2012 ujar dia.

P
erjuangan R.A Kartini untuk
menyejajarkan kedudukan
wanita dengan kaum
pria, pemikiran yang ingin
terbebas dari belenggu
mitos wanita yang hanya mengurus kasur
dan dapur, telah memberikan inspirasi
bagi wanita Indonesia untuk berkiprah
dan berpartisipasi dalam pembangunan
lalu. Mengangkat tema
“Tingkatkan Prestasi
untuk Aktualisasi Diri”, kegiatan dihadiri
Kepala BPMIGAS, R. Priyono, pimpinan
dan pejabat, pengurus Himpunan Wanita
BPMIGAS (HWB), dan ratusan pekerja
wanita BPMIGAS.
Dalam sambutannya, Priyono mengajak
semua kalangan, khusunya pekerja
Acara dimeriahkan dengan testimoni
Merry Riana yang memberikan
inspirasi melalui kisah hidupnya “Mimpi
Sejuta Dollar” yang bercerita kiat-kiat
menggapai sukses di usia muda. Selain
itu, dipilih lima peserta dengan kategori,
penampilan terbaik, make up terbaik,
paling serasi, paling memukau, dan
paling Kartini.***

kunjung menurunnya grafik korupsi

di Indonesia. Masyarakat lupa nilai-
nilai korupsi secara sadar atau tidak,
terus direproduksi dalam kehidupan
bermasyarakat, bahkan keluarga
hingga sekolah.

“Film diambil sebagai media untuk

berkampanye melawan korupsi, karena
lebih mudah diterima semua kalangan,”
kata Teten. Suasana Nonton Bersama Film Kita Versus Korupsi
film ‘Selamat Siang Risa’, misalnya,
Film Kita Versus Korupsi terdiri dari
mengetengahkan keluarga miskin yang bisa mendapat uang untuk
empat film pendek, yang masing-
tetap menolak disogok, meski keluarga pemakaian gudang pemerintah,
masing berdurasi sekitar 15 menit.
tersebut hidup susah dan anaknya menolak melakukannya, karena
Film tersebut diantaranya berjudul
sakit. Film tersebut bersetting era gudang tersebut digunakan
Rumah Perkara, Aku Padamu, Selamat
1970-an. Seorang ayah (diperankan pedagang untuk menimbun beras,
Siang Risa, dan Ssssttt Jangan
aktor Tora Sudiro) yang sebenarnya sementara rakyat kelaparan.***
Bilang Siapa-sipa. Dalam salah satu

www.bpmigas.go.id | Mei 2012 15

BIANGLALA
Petrochina Tingkatkan
Kesejahteraan Masyarakat
Lewat Ternak
Adhitya C. Utama/acutama@bpmigas.go.id
U
saha ternak dapat
memperbaiki kesejahteraan
hidup masyarakat. Hal inilah
yang dirasakan oleh warga
desa Kota Baru, Tanjung
Jabung, Jambi, lewat pengembangan
masyarakat yang dilakukan Petrochina
Jabung Ltd.
Sejak dulu, warga desa Kota Baru memiliki
mata pencaharian sebagai peternak.
Namun, karena masih dikelola secara
tradisional, peternakan yang mereka kelola
tidak berkembang. Melihat potensi yang
ada, Petrochina menggandeng usaha
peternakan warga Kota Baru. Awalnya,
di tahun 2003, PetroChina menyerahkan
bantuan 80 bibit sapi unggul kepada
peternak setempat.
Masing-masing peternak yang terpilih
menerima tiga ekor sapi dengan
beberapa persyaratan. Pertama, peternak
penerima bantuan harus memelihara dan
membiakkan sapi bantuan menjadi induk
sapi yang berkualitas, dengan bantuan
Dinas Peternakan, Petrochina, dan dokter
hewan terlatih. Lewat program ini, warga
desa juga diperkenalkan dengan cara
16 | April 2012
beternak modern. Salah satunya dengan
inseminasi buatan. Dengan cara tersebut,
peternak bisa menghasilkan sapi yang
lebih baik keturunannya serta lebih besar
dan lebih tahan penyakit.
Setelah sapi-sapi tersebut berkembang
biak, maka anak sapi yang dilahirkan
harus diberikan kepada keluarga-keluarga
lain yang belum memperoleh bantuan.
Barulah setelah kewajiban itu terlaksana,
tiga ekor sapi induk yang diberikan
Petrochina sebelumnya sah menjadi milik
peternak.
Petrochina juga mensyaratkan, untuk
sapi yang mati saat perawatan harus
dilaporkan lewat Berita Acara dengan
disaksikan wakil dari dinas peternakan,
PetroChina, dan pemimpin setempat
atau kepala desa. Setelah itu, baru
induk sapi tersebut diganti dengan yang
baru. Prosedur ini perlu dilakukan untuk
menanamkan tanggung jawab dan
memacu semangat peternak karena
sukses tidaknya usaha peternakan itu
tergantung kepada peternak itu sendiri.
Tidak dilepas begitu saja, Petrochina
bekerja sama dengan dinas peternakan
menyediakan tenaga pendamping untuk
memberikan pelatihan dan membantu
para peternak menghadapi kesulitan
yang muncul dalam perjalanan usaha
mereka. Para penyuluh peternakan itu
datang secara teratur untuk melakukan
pendampingan sekaligus memeriksa
kondisi kesehatan sapi-sapi yang
diternakkan.
Hasilnya, program ”sapi bergulir” ini cukup
berhasil. “Bermula dari 80 ekor sapi pada
2003, jumlah ternak sapi di Desa Kota
Baru kini telah berlipat ganda menjadi
487 ekor,” kata Community Development
Coordinator Petrochina, Yulian.
Dia menjelaskan, melihat keberhasilan
tersebut, Petrochina memperluas program
tersebut ke daerah-daerah lain yang
memiliki potensi peternakan. Secara
keseluruhan, pada akhir 2011, perusahaan
telah memberikan bantuan 826 ekor sapi
kepada peternak di sejumlah daerah di
Provinsi Jambi.
Kepala Desa Kota Baru, Suparwanto,
mengatakan dengan semakin banyak
warga desa yang makmur lewat beternak
sapi, kian makmur pula desa yang
dipimpinnya. “Kemajuan mereka berarti
kemajuan daerah Kota Baru juga,”
ujarnya.***
www.bpmigas.go.id
 BIANGLALA

Langkah Mempertahankan
Produksi Gas Di Kaltim
Adhitya C. Utama/acutama@bpmigas.go.id

L
ebih dari satu dekade
terakhir, produksi gas bumi
di wilayah Kalimantan Timur
memegang peranan penting
dalam menyumbang produksi
gas nasional. Kedudukan ini belum
tergantikan, terbukti sampai akhir tahun
lalu, produksi gas di wilayah ini masih
menopang 50 persen produksi gas
nasional, serta mendominasi kegiatan
ekspor indonesia dalam bentuk gas alam
cair (liquefied natural gas/LNG).

Produksi gas Kaltim juga mendukung

pemenuhan energi nasional, yakni
memasok industri pupuk di Bontang Wakil Kepala BPMIGAS, Hardiono membuka rapat
umum Forum EKGMC di Balikpapan.
dan pabrik Pupuk Iskandar Muda
(PIM) di Nanggroe Aceh Darusalam
(NAD). Mulai April 2012, PT Badak
Bontang melakukan pengiriman LNG ke
Jawa Barat demi memenuhi pasokan
pembangkit listrik tenaga gas milik PLN
di Muara Karang dan Tanjung Priok,
Jakarta.

Menurut Wakil Kepala Badan Pelaksana

Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (BPMIGAS), Hardiono, dengan
alasan ini, para produsen gas Kaltim
diharapkan melakukan berbagai upaya
terobosan agar kinerja lapangan di
kawasan ini tidak menurun. “Kalau bisa
malah meningkat, sehingga memberi
kontribusi yang lebih signifikan,” katanya
saat Rapat Paripurna East Kalimantan
Gas Management Committee (EKGMC)
di Balikpapan, pada 26-27 April lalu.
Hadir dalam pertemuan tersebut, pejabat
BPMIGAS dan pimpinan kontraktor
kontrak kerja sama di Kaltim.
Hardiono mengakui, akhir-akhir ini,
industri migas menghadapi masalah
yang cukup serius karena adanya
penurunan produksi gas dari wilayah-
wilayah kerja migas di Kaltim. Tanpa
mengabaikan adanya penggunaan
sub surface di lapangan, dia menilai,
penyebab utama penurunan produksi
ini adalah masalah teknis operasional
produksi, mengingat besaran
cadangan gas di Kaltim masih cukup
memungkinkan untuk mendukung
pemenuhan target produksi yang
ditetapkan.
“EKGMC diharapkan menjadi motor
penggerak untuk mencari upaya
penyelesaian masalah, sehingga
upaya peningkatan produksi dapat
direalisasikan,” katanya.
Dia menjelaskan, pertemuan ini
merupakan bukti adanya komitmen
yang kuat dari para anggota. Untuk itu,
diharapkan forum itu dapat dijadikan
sebagai sarana untuk memonitoring
kinerja dan evaluasi kegiatan yang
telah dilakukan, sekaligus menyusun
dan merevisi rancangan program kerja
yang sedang dan akan dilaksanakan
pada tahun ini.
Setelah enam tahun terbentuk,
berbagai isu pengembangan,
produksi, dan komersil gas di Kaltim
telah dibahas. Sejumlah isu telah
diselesaikan, namun beberapa
lainnya masih menjadi pekerjaan
rumah diantaranya alokasi suplai
gas, sertifikasi lapangan-lapangan
eksisting, pemasaran, serta aturan dan
mekanisme untuk pendatang gas baru
ke Kilang Bontang.
Hardiono berharap, forum bisa mencari
pemecahan atas isu-isu tersebut dan
memberi masukan untuk mengantisipasi
berbagai tantangan yang akan dihadapi
di masa mendatang. “Selesaikan
masalah dengan bijaksana dan terbaik
bagi semua pihak,” katanya.***

www.bpmigas.go.id | April 2012 17

info

Memulai Hidup Sehat Dari Rumah

H idup sehat adalah

dambaan semua orang
karena menjauhkan diri dari
berbagai penyakit. Untuk
mencapainya, tidak hanya
dengan mengkonsumsi
makanan-makanan yang kaya
akan gizi saja, tetapi juga
menciptakan lingkungan yang
sehat di sekitar kita.
Lingkungan yang sehat dapat
kita mulai dari rumah kita sendiri.
Berikut adalah beberapa tips
untuk menciptakan lingkungan
dan gaya hidup sehat dimulai
dari rumah.
Bongkar isi kulkas
Godaan utama untuk memulai
hidup sehat adalah makanan. Itu sebabnya sangat penting untuk menyediakan berbagai
makanan sehat dari rumah kita. Gantilah berbagai cemilan, es krim dan minuman bersoda di
lemari es anda dengan buah-buahan, sayuran dan yoghurt atau agar-agar yang pasti lebih
sehat. Ini bisa membantu anda memulai program ‘diet’ sehat.
Jangan Langsung Memasukkan Mobil Buka Jendela Rumah Anda
ke Garasi Setelah Bepergian Meskipun Anda seharian menghabiskan
Setelah perjalanan panjang, jangan langsung waktu di rumah, tidak menutup kemungkinan
memasukkan mobil Anda ke dalam garasi untuk bebas dari polusi. Polusi dapat terjadi
karena mesin mobil Anda perlu mendingin di ruang tamu yang pengap, bau lem pada
secara alami. Jika tidak, mesin yang panas karpet, bau cat dinding dan furnitur yang
akan membuat udara di garasi menjadi disemprot dan diwarnai dengan berbagai
panas dan tercemar. Parkir mobil Anda di bahan kimia. Bukalah jendela rumah Anda
halaman selama satu atau dua jam sebelum sesering mungkin untuk menjaga udara
pindah ke garasi agar mesin mobil dingin. bersih mengalir ke rumah Anda.

Rajin Merapikan Rumah Membuat Kelompok

Rumah yang terlihat rapi dan teratur akan Pendukung Hidup Sehat
membuat kita betah. Selain itu, pikiran Anda Berolahraga dengan beberapa
akan jauh lebih ringan jika Anda melihat meja orang teman dapat membantu
di kamar rapi dan isi lemari yang terorganisir. Anda tetap bersemangat
Kondisi rumah yang berantakan akan menjalankan rutinitas tersebut.
membuat pikiran Anda yang semula kacau Ajaklah teman-teman di
setelah pulang kerja menjadi semakin buruk. lingkungan sekitar rumah Anda
untuk bersepeda santai atau
membuat kelompok gerak jalan
Hati-hati Memilih Pembersih Rumah
Sekarang ini banyak produk pembersih rumah yang sebenarnya mengandung
bahan kimia yang buruk bagi kesehatan Anda dan keluarga. Pilihlah produk
pembersih yang memiliki label aman atau yang terbuat dari bahan alami dan
tidak beracun

Greener, Healthier
Anda tentu senang bila
bepergian ke pegunungan yang
penuh dengan pepohonan
rimbun dan udara yang
segar. Nah, bawalah suasana
pegunungan ke rumah anda.
Mulailah dengan menanam
pepohonan di sekitar rumah.
Tidak harus seperti hutan,
asal terlihat teduh dan indah
dipandang sudah cukup untuk
menciptakan kesegaran di rumah
anda. Bercocok tanam di sekitar
rumah selain menyenangkan
juga bisa menciptakan
lingkungan yang asri dan sehat.

18 | Mei 2012 www.bpmigas.go.id

 info

Bidang Umum
Juara OKE! BPMIGAS 2012
Adhitya C. Utama/acutama@bpmigas.go.id

F
Para pemenang BPMIGAS Idol, berfoto bersama
Kepala BPMIGAS R. Priyono dan para Juri.
inal BPMIGAS Idol sekaligus
penutupan Pekan Olah Raga
dan Kesenian OKE! BPMIGAS
2012 digelar di Gedung Wisma
Mulia, Jakarta, pada Jumat
27 April 2012 lalu. Bidang Umum berhasil
menjadi juara umum dengan lima emas
dari 11 cabang yang dipertandingkan.

Pemberian Piala Juara Umum, kepada Bidang Umum

Dalam final BPMIGAS Idol, ketiga juri oleh Kepala BPMIGAS.
yakni Kikan Namara, Bens Leo, dan Lea
Simanjuntak sepakat memilih Azwar
Syamsuddin dari Bidang Evaluasi dan
Pertimbangan Hukum sebagai jawara untuk
kategori pria dan Wulandari dari Bidang
Pengendalian Keuangan untuk kategori
wanita.

Dalam sambutannya, Kepala BPMIGAS,

R. Priyono mengatakan, ajang OKE!
BPMIGAS terbukti bukan hanya menjadi
Cabang Olahraga
ajang perlombaan, tetapi meningkatkan
tali silaturahmi diantara pekerja. Seluruh
jajaran BPMIGAS dapat besosialisasi Biliar Bola Basket Bola Voli
dan berinteraksi dengan lebih baik.
“Apresiasi untuk semua peserta yang Bowling Bulu Tangkis Catur
telah berpartisipasi dengan antusiasme
dan eforia yang tinggi selama dua minggu Futsal Senam Tenis Lapangan
terakhir ini tanpa mengabaikan tugas
pekerjaan sehari-hari,” katanya. Tenis Meja BPMIGAS Idol

Apresiasi juga disampaikan kepada

panitia yang dalam waktu singkat telah Pekan OKE! BPMIGAS 2012
berhasil menyelenggarakan pekan olah Total
BIDANG Emas Perak Perunggu
raga dengan baik. Segala kekurangan Medali
harus menjadi catatan untuk pelaksanaan
selanjutnya. Umum 5 1 2 8

Lingkungan Kepala 2 1 0 3
“Kegiatan terbukti cukup ampuh memunculkan
semangat berkompetisi, dengan tetap Pengendalian Keuangan 2 0 5 7
mengedepankan semangat kekeluargaan dan Pengendalian Operasi 1 5 0 6
kebersamaan,” kata Priyono.
Evaluasi dan Pertimbangan Hukum 0 2 0 2
Sampai jumpa diajang serupa tahun
Perencanaan 0 1 3 4 
mendatang....***

www.bpmigas.go.id | Mei 2012 19

Pekan OlahRaga dan Kesenian OKE!
BPMIGAS 2012