NAMA : KHAIRUNNISA,SKM
NIP : 19930116 202012 2 008
UNIT KERJA : Puskesmas Wakai
JABATAN : Administrator Kesehatan
NDH : 18
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
NAMA : KHAIRUNNISA,SKM
NIP : 19930116 202012 2 008
UNIT KERJA : Puskesmas Wakai
JABATAN : Administrator Kesehatan
NDH : 18
JUDUL AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGARSIPAN SURAT
MELALUI DIGITALISASI DI PUSKESMAS WAKAI
Menyetujui
Coach Mentor
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyusun Rancangan aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara yang
berjudul “OPTIMALISASI PENGARSIPAN SURAT MELALUI DIGITALISASI DI
PUSKESMAS WAKAI” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini. Semoga
rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat direalisasikan seluruhnya dengan baik.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang
informasi dan komunikasi yang sangat pesat membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan
yang dilakukan oleh organisasi. Semakin tinggi teknologi komunikasi yang digunakan
akan semakin mempercepat proses penyampaian informasi.
Proses pertukaran dan penyampaian informasi, pendelegasian, dan pelayanan
administrasi yang cepat dapat membantu kelancaran proses layanan kegiatan administrasi
di dalam suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah, khususnya kegiatan dan
pelayanan administrasi yang berkaitan dengan aktivitas surat menyurat, sesuai dengan UU
No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bahwa fungsi ASN salah satunya adalah
sebagai pelayan publik.
Tata kelola persuratan merupakan sistem informasi membangun sebuah sistem yang
nantinya digunakan oleh pihak-pihak penting dalam kelembagaan guna memberikan
masukan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Selain hemat biaya dan
kecepatan dalam mengakses data, penggunaan teknologi informasi dalam bidang
penyampaian informasi juga dapat meningkatkan transparasi dan control dalam proses
penyampaian informasi itu sendiri serta mempermudah untuk mendapatkan pelayanan yang
baik, cepat dan akurat.
Begitu pentingnya arsip bagi kemaslahatan seluruh bangsa Indonesia, negara melalui
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan khususnya Pasal 9 ayat (3) telah
mengamanatkan kepada seluruh pencipta arsip untuk melaksanakan pengelolaan arsip
dinamis, yang meliputi arsip vital, arsip terjaga, arsip aktif, dan arsip inaktif. Arsip aktif
merupakan arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi. Arsip aktif mempunyai manfaat
besar bagi organisasi penciptanya, baik sebagai bahan perencanaan, pengambilan
keputusan, pengawasan, bukti akuntabilitas kinerja dan lain-lain.
Penatakelolaan administrasi persuratan yang baik, efektif dan efisien khususnya surat
masuk sangatlah penting. Dalam kegiatan penataan pengelolaan arsip baik secara fisik
maupun digital, sudah seharusnya keberadaan arsip tersebut tidak hanya dimana arsip fisik
tersebut disimpan, namun akan lebih efisien dan efektif jika arsip tersebut di-digitalisasi
dalam bentuk file scan pada database yang dibuat.
1
Berdasarkan Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 dibutuhkan pelatihan dasar dengan
tujuan terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional sebagaimana
diamanatkan undang-undang, instansi pemerintah wajib memberikan pelatihan dan
pendidikan dasar bagi calon Aparatur Sipil Negara (ASN). Pelatihan Dasar CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Latihan dasar CPNS yang dikenal dengan Latsar
dianggap penting untuk menanamkan Nilai-Nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Manajemen ASN,
Wog (Whole of Government) dan Pelayanan Publik. Dengan adanya Latsar ini diharapkan
peserta latsar dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang diperoleh dalam menjalankan tugas
di tempat kerjanya masing-masing. Tidak hanya itu, CPNS juga diharapkan mampu
menjawab tantangan zaman dengan terobosan-terobosan atau ide kreatif yang pada
akhirnya mampu meningkatkan kinerja.
Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS pola baru
memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas atau
tempat magang sehingga peserta dan organisasi merasakan manfaatnya secara langsung.
Laporan Aktualisasi ini dibuat berdasarkan isu yang terjadi di Unit Kerja Penulis
dalam hal ini Puskesmas Wakai Kabupaten Tojo Una-Una yaitu belum optimalnya
pengarsipan surat, baik arsip surat masuk maupun surat keluar. Isu tersebut telah dianalisa
menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) dan terbukti
sangat mendesak untuk diselesaikan. Selama ini pengarsipan surat pada unit kerja penulis
hanya dilakukan secara manual (hard copy) dan kurang tertata rapi sehingga pencarian arsip
surat terkesan lambat, bahkan arsip surat sering mengalami kehilangan, tercecer dan rusak.
sehingga menurut penulis, optimalisasi pengarsipan surat melalui digitalisasi ini merupakan
solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah pengarsipan. Melalui gagasan ini diharapkan
kedepannya dapat mempermudah proses pencarian kembali arsip surat yang disimpan, dan
apabila ada arsip surat hilang atau rusak, maka ada salinan aslinya yang tersimpan di dalam
google drive yang kapanpun bisa diakses untuk kepentingan internal Puskesmas Wakai.
2
B. Visi, Misi dan Gambaran Organisasi
3
2. Gambaran Umum Puskesmas
Wawasan Luas : Pro aktif dalam memberikan ide atau saran untuk
meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Wakai
Amanah : Menaati peraturan dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab sebagai staf di Puskesmas Wakai
Komitmen : Loyalitas dan tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan dengan tulus, ramah dan sepenuh hati
Apresiasi : Memberikan penghargaan kepada semua staf
Puskesmas Wakai yang berprestasi atas tugas dan
tanggung jawab yang telah diberikan
Inspiratif : Menjadi pelopor kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Wakai
4
3. Tugas dan Fungsi Peserta
Peserta merupakan tenaga administrator kesehatan yang memiliki tugas pokok yaitu
melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi,
dan sertifikasi pelaksanaan program-proram pembangunan kesehatan.
C. Tujuan
Kegiatan Aktualisasi ini bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN di
dalam diri Penulis sehingga menjadi ASN yang berkarakter dan profesional dalam setiap
pelaksanaan tugas jabatan sebagai pelayan masyarakat, serta dapat menyelesaikan isu utama
yang terjadi di Puskesmas Wakai yakni belum optimalnya pengarsipan surat.
D. Manfaat
1. Bagi Peserta
Manfaat aktualisasi secara umum bagi peserta Pelatihan Dasar adalah
meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai seorang ASN. Kegiatan
aktualisasi juga bermanfaat bagi peserta dalam upaya memperkuat kompetensi bidang
yang dimiliki.
5
Sedangkan manfaat aktualisasi dalam optimalisasi pengarsipan surat melalui
digitalisasi ini yaitu dapat mengefisienkan waktu peserta dalam mengelola arsip surat
masuk dan surat keluar.
6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara periodik (Mursyidi, 2013). Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah cara pandang tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
7
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nasionalisme merupakan pondasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
mengaktualisasikan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945. Pegawai
ASN dalam menjalankan fungsi dan tugasnya diharapkan memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara, sehingga tidak lagi berpikir
sektoral dengan mental bloknya. Sehingga nasionalisme sangat penting dimiliki oleh
setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan
hal yang lebih penting.
Prinsip nasionalisme Bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar Bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan, menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara, bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antar sesama manusia dan bangsa,
serta mengembangkan sikap tenggang rasa terhadap sesama.
Adapun nilai-nilai Dasar Nasionalisme adalah sebagai berikut: Religius, hormat
menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah, adil, persamaan
derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela
kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin,
musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan
bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup
sederhana, kerja keras, dan menghargai karya orang lain.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan yang mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan.
Ada tiga fokus dalam pelayanan publik, yaitu:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
8
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang bagus dan bersih (good and clean
governance) sudah menjadi kewajiban di era reformasi saat ini. Banyak upaya sudah
dilakukan untuk mewujudkannya akan tetapi implementasinya belum sesuai dengan
harapan. Untuk mengatasi masalah-masalah pelayanan publik yang sering dihadapi oleh
masyarakat, maka seorang ASN harus memiliki pemikiran kritis tentang konsep
efektivitas, efisiensi, inovasi dan orientasi mutu. Untuk menampilkan kinerja aparatur
dengan komitmen kuat terhadap mutu akan melalui proses revolusi inovasi layanan.
Adapun Indikator nilai dasar komitmen mutu yaitu:
1) Efektivitas
9
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efisiensi
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
3) Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan dari organisasi untuk beradaptasi dengan
tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu antara lain oleh
pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran
gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh
globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Berorientasi mutu
Sesungguhnya konsep ini berkembang seiring dengan berubahnya paradigma
organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula lebih berorientasi pada
terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan kini, ketika aneka
ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka kepuasan customers lebih dititik
beratkan pada aspek orientasi mutu (kualitas) produk.
5. Anti Korupsi
Korupsi sendiri sering dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa, yang mana
dampaknya menyebabkan kerusakan baik didalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat maupun kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat bedampak secara jangka panjang.
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan negara.
Membahas fenomena dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan
dengan tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat
menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS untuk anti korupsi.
Menurut UU NO. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 tindak pidana korupsi
yang terdiri: (1) Kerugian keuangan Negara, (2) Suap-menyuap, (3) Pemerasan, (4)
Perbuatan Curang, (5) Penggelapan dalam Jabata, (6) Benturan Kepentingan dalam
Pengadaan, (7) Gratifikasi.
10
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang
jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun.
11
dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN.
Adapun indikator manajemen ASN adalah: kepastian hukum, profesionalitas,
proporsionalitas, keterpaduan, deligasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien,
keterbukaan, non diskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan dan
kesejahteraan. Sedangkan peran ASN dalam kedudukannya adalah sebagai Pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN berfungsi,
bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru
3. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua,
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di dalam Pelayanan Publik
terdapat beberapa nilai indikator, yaitu: jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, santun, kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan,
kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/sapa/ramah, kenyamanan.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pegawai ASN harus menerapkan
budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggan.
Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya.
Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
13
C. Rencana Kegiatan Aktualisasi
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan observasi yang dilakukan peserta selama bertugas di Puskesmas
Wakai, ada beberapa isu yang ditemukan di Puskesmas Wakai yang kemudian
diidentifikasi melalui teknik analisa Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan
(APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga
masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat
menjadi isu yang prioritas.
Kriteria
No Isu Keterangan
A P K L
14
6 Kurang optimalnya pengelolaan Tidak
rekam medis √ √ √ - Memenuhi
Syarat
7 Tidak optimalnya penggunaan
Memenuhi
mesin nomor antrian di loket √ √ √ √
Syarat
pendaftaran
8 Kurangnya pelaksanaan pendidikan
Tidak
dan pelatihan (Diklat) untuk
√ √ √ - Memenuhi
meningkatkan kemampuan teknis
Syarat
dan fungsional pegawai puskesmas
9 Belum tercapainya target vaksinasi Memenuhi
√ √ √ √
covid-19 Syarat
Dari beberapa isu yang diidentifikasi pada tabel di atas, hanya 4 (Empat) isu yang
memenuhi syarat yaitu :
1) Kurang optimalnya Pengarsipan surat
2) Kurang disiplinnya petugas Apotek
3) Tidak optimalnya penggunaan mesin nomor antrian di loket pendaftaran
4) Belum tercapainya target vaksinasi covid-19
15
Tabel 2. Penetapan Isu menggunakan Metode USG
Kriteria Total
No. Identifikasi isu
U S G Skor
1. Kurang optimalnya pengarsipan surat
5 5 5 15
di Puskesmas Wakai
2. Kurang disiplinnya petugas Apotek 5 5 4 14
3. Tidak optimalnya penggunaan mesin nomor antrian
4 4 4 12
di loket pendaftaran
4. Belum tercapainya target vaksinasi covid-19 5 4 4 13
Keterangan Nilai :
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
16
3. Identifikasi Penyebab Isu
Method Man
Ketidaksesuaian
Pengarsipan surat hanya kompetensi petugas
menggunakan cara pengarsipan surat dengan
manual tugas yang dibebankan
Material
Money
16
4. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
18
Keterkaitan dengan Agenda III :
Pelayanan Publik, Manajemen
ASN
2. Pengelompokkan 1. Mengumpulkan berkas arsip 1. Terkumpulnya Keterkaitan dengan Agenda II : Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
surat (kategorisasi) surat (hard file) arsip surat 1. - Akuntabilitas: Kejelasan, mendukung Visi memperkuat nilai-
Tanggung jawab Daerah dalam nilai organisasi
- Nasionalisme: Rela mewujudkan Puskesmas Wakai
Berkorban, Kerja sama, Masyarakat dan khususnya nilai
Gotong royong, Semangat Pemerintah yang Amanah,
- Etika Publik: Tekun Tangguh, Maju, Inspiratif dan
- Anti Korupsi: Kerja keras dan Sejahtera Wawasan Luas
dengan
melaksanakan
2. Memilah berkas arsip surat 2. Berkas arsip 2. - Akuntabilitas: Konsistensi, Misi Daerah
berdasarkan kategori / jenis sudah dipisah Kejelasan, Tanggung jawab Mewujudkan
surat sesuai kategori - Nasionalisme: Rela aparatur dan
Berkorban, Disiplin, Kerja sistem pemerintah
sama, Semangat yang profesional
- Etika Publik: Tekun, untuk
Profesional meningkatkan
- Komitmen Mutu: Efektif, kualitas pelayanan
Efisiensi, Orientasi Mutu publik yang
- Anti Korupsi: Kerja keras berbasis pada
sistem cerdas
3. Membuat dan mencetak 3. Adanya Label 3. - Akuntabilitas: Kejelasan, (Smart Region)
label yang telah Tanggung jawab
dicetak - Nasionalisme: Cermat,
Semangat
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Inovasi
- Anti Korupsi: Kerja keras
4. - Akuntabilitas: Kejelasan,
19
4. Melakukan pelabelan pada 4. Adanya file pocket Tanggung jawab, Integritas,
file pocket sesuai jenis-jenis telah dilabel Semangat
surat yang ada - Nasionalisme: Kerja sama
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Inovasi
- Anti Korupsi: Kerja keras
3. Penataan Arsip 1. Menyimpan berkas arsip 1. Arsip telah 1. - Akuntabilitas: Kejelasan, Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
(hard file) surat ke masing-masing file tersimpan di file Tanggung jawab, mendukung Visi memperkuat nilai-
pocket yang telah dilabel pocket Konsistensi Daerah dalam nilai organisasi
- Nasionalisme: Cermat, Kerja mewujudkan Puskesmas Wakai
sama, Disiplin, Semangat Masyarakat dan khususnya nilai
- Etika Publik: Tekun Pemerintah yang Amanah,
- Komitmen Mutu: Orientasi Tangguh, Maju, Inspiratif dan
Mutu, Efektif, Efisien dan Sejahtera Wawasan Luas
- Anti Korupsi: Kerja keras dengan
melaksanakan
2. Menyiapkan lemari 2. Lemari siap 2. - Akuntabilitas: Kejelasan, Misi Daerah
penyimpanan arsip surat digunakan Tanggung jawab Mewujudkan
- Nasionalisme: Rela aparatur dan
Berkorban sistem pemerintah
- Komitmen Mutu: Orientasi yang profesional
Mutu untuk
- Anti Korupsi: Kerja keras, meningkatkan
Peduli kualitas pelayanan
publik yang
3. Menyimpan file pocket arsip 3. File pocket telah 3. - Akuntabilitas: Kejelasan, berbasis pada
surat di lemari sesuai urutan tersimpan rapi di Tanggung jawab sistem cerdas
label lemari - Nasionalisme: Cermat, Kerja (Smart Region)
sama, Disiplin, Semangat
20
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu, Efektif, Efisien
- Anti Korupsi: Kerja keras
4. Mempelajari dan 1. Menyiapkan laptop dan alat 1. Laptop dan alat 1. - Akuntabilitas: Kejelasan Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
mendalami sistem Tulis tulis siap - Nasionalisme: Rela mendukung Visi memperkuat nilai-
kerja digunakan Berkorban, Cermat Daerah dalam nilai organisasi
google drive - Etika Publik: Tekun mewujudkan Puskesmas Wakai
- Anti Korupsi: Kerja keras, Masyarakat dan khususnya nilai
Mandiri Pemerintah yang Komitmen,
Tangguh, Maju, Amanah, dan
2. Menyambungkan laptop ke 4. Laptop 2. - Akuntabilitas: Kejelasan dan Sejahtera Inspiratif
jaringan internet tersambung - Nasionalisme: Cermat dengan
jaringan internet - Etika Publik: Tekun melaksanakan
- Anti Korupsi: Kerja keras, Misi Daerah
Mandiri Mewujudkan
aparatur dan
3. Mencari referensi 5. Adanya referensi 3. - Akuntabilitas: Kejelasan sistem pemerintah
pembuatan pembuatan - Nasionalisme: Rela yang profesional
google drive google drive Berkorban, Cermat, untuk
Semangat meningkatkan
- Etika Publik: Tekun kualitas pelayanan
- Anti Korupsi: Kerja keras, publik yang
Mandiri berbasis pada
sistem cerdas
4. Mencatat hasil informasi/ 4. Adanya catatan 4. - Akuntabilitas: Kejelasan, (Smart Region)
referensi yang informasi Tanggung jawab
diperoleh di internet terkait mengenai - Nasionalisme: Cermat
pembuatan google drive - Etika Publik: Profesional
21
pembuatan google - Komitmen Mutu: Orientasi
drive Mutu
5. Penerapan aplikasi 1. Membuat daftar arsip 1. Adanya file 1. - Akuntabilitas: Kejelasan, Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
google drive untuk dengan menggunakan Ms.Excel yang Transparansi, Tanggung mendukung Visi memperkuat nilai-
pengarsipan surat Ms.Excel berisi daftar arsip jawab Daerah dalam nilai organisasi
(soft file) surat - Nasionalisme: Rela mewujudkan Puskesmas Wakai
Berkorban, Cermat, Masyarakat dan khususnya nilai
Semangat Pemerintah yang Komitmen,
- Etika Publik: Tekun Tangguh, Maju, Amanah, dan
- Komitmen Mutu: Inovasi, dan Sejahtera Inspiratif
Orientasi Mutu dengan
- Anti Korupsi: Kerja keras, melaksanakan
Mandiri Misi Daerah
Mewujudkan
aparatur dan
2. Membuat email khusus 2. Adanya email 2. - Akuntabilitas: Kejelasan, sistem pemerintah
khusus Tanggung jawab yang profesional
- Nasionalisme: Rela untuk
Berkorban, Cermat meningkatkan
- Etika Publik: Tekun kualitas pelayanan
- Anti Korupsi: Kerja keras, publik yang
Mandiri berbasis pada
sistem cerdas
3. Membuat template google 3. Adanya template 3. - Akuntabilitas: Kejelasan, (Smart Region)
drive google drive Tanggung jawab
- Nasionalisme: Rela
Berkorban, Cermat,
Semangat
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Inovasi,
Orientasi Mutu
22
- Anti Korupsi: Kerja keras,
Mandiri
23
- Anti Korupsi: Kerja keras,
Mandiri
6. Sosialisasi dan 1. Melakukan uji coba 1. Adanya aplikasi 1. - Akuntabilitas: Kejelasan, Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
Evaluasi penggunaan aplikasi google google drive Tanggung jawab, Integritas, mendukung Visi memperkuat nilai-
digitalisasi arsip drive yang siap - Nasionalisme: Rela Daerah dalam nilai organisasi
digunakan Berkorban, Semangat mewujudkan Puskesmas Wakai
- Etika Publik: Tekun, Taat Masyarakat dan khususnya nilai
Aturan Pemerintah yang Wawasan Luas,
- Komitmen Mutu: Inovasi, Tangguh, Maju, Komitmen,
Orientasi Mutu dan Sejahtera Amanah, dan
- Anti Korupsi: Kerja keras, dengan Inspiratif
Mandiri melaksanakan
Misi Daerah
2. Sosialisasi ke rekan-rekan 2. SOP 2. - Akuntabilitas: Kejelasan, Mewujudkan
kerja mengenai SOP pengarsipan Tanggung jawab, aparatur dan
pengarsipan surat surat sudah Partisipatif, Kepercayaan sistem pemerintah
diketahui oleh - Nasionalisme: Demokratis, yang profesional
semua rekan Semangat, Kerja sama untuk
kerja - Etika Publik: Ramah, meningkatkan
Komunikasi, Menghargai, kualitas pelayanan
Profesional publik yang
- Komitmen Mutu: Orientasi berbasis pada
Mutu sistem cerdas
- Anti Korupsi: Jujur, Kerja (Smart Region)
keras, Berani
24
aplikasi google drive untuk diketahui oleh - Nasionalisme: Demokratis,
pengarsipan semua rekan Semangat, Kerja sama
kerja - Etika Publik: Ramah,
Komunikasi, Menghargai,
Profesional
- Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu
- Anti Korupsi: Jujur, Kerja
keras, Berani
25
D. Rencana Jadwal Aktualisasi
26