Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGARSIPAN SURAT


MELALUI DIGITALISASI DI PUSKESMAS WAKAI

NAMA : KHAIRUNNISA,SKM
NIP : 19930116 202012 2 008
UNIT KERJA : Puskesmas Wakai
JABATAN : Administrator Kesehatan
NDH : 18

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN TOJO UNA-UNA
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXXIII


KABUPATEN TOJO-UNA BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2021

NAMA : KHAIRUNNISA,SKM
NIP : 19930116 202012 2 008
UNIT KERJA : Puskesmas Wakai
JABATAN : Administrator Kesehatan
NDH : 18

JUDUL AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGARSIPAN SURAT
MELALUI DIGITALISASI DI PUSKESMAS WAKAI

Disetujui untuk diseminarkan


Pada Tanggal : 25 September 2021

Tojo Una-una, 23 September 2021

Menyetujui

Coach Mentor

Dra. Derry B. Djanggola, M.Si Amna. Y. Lolong, A.Md.Kep, S.Sos


Nip. 195706271981032009 Nip. 19660729 198802 2 002
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyusun Rancangan aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara yang
berjudul “OPTIMALISASI PENGARSIPAN SURAT MELALUI DIGITALISASI DI
PUSKESMAS WAKAI” dengan baik.

Rancangan aktualisasi ini dibuat dengan maksud untuk merancang kegiatan-kegiatan


yang akan diaktualisasikan berdasarkan nilai-nilai dasar ASN yang harus diterapkan.
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini memuat kegiatan-kegiatan yang rencananya
akan diaktualisasikan di Puskesmas Wakai sebagai tenaga kesehatan yang profesional.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini banyak pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan, dukungan, masukan, dan semangat pada penulis sehingga pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini. Untuk itu, dalam kesempatan
ini penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Derry B. Djanggola, M.Si selaku pembimbing (coach) yang senantiasa dengan
sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun rancangan
aktualisasi ini.
2. Ibu Amna. Y. Lolong, A.Md.Kep, S.Sos selaku mentor dalam penyusunan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara.
3. Bapak/Ibu Widyaiswara Bapak Drs. H. Bahrun, M.Si., Bapak Abubakar Almahdali, S.E,
M.Si., Ibu Dr. Aspina, S.Pd M.Pd dan pemateri lain yang telah berbagi ilmu pengetahuan
dan pengalamannya kepada peserta pelatihan dasar.
4. Keluarga yang selalu mendukung dan memberikan motivasi, serta do’a dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
5. Teman-teman peserta pelatihan dasar CPNS Kabupaten Tojo Una-Una, Golongan III,
Angkatan LXXXIII, khususnya kelompok 1 yang selalu kompak serta banyak memberi
bantuan dalam menyusun rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini. Semoga
rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat direalisasikan seluruhnya dengan baik.

Tojo Una-una, 22 September 2021

Penulis
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1


B. Visi, Misi dan Gambaran Organisasi ............................................................... 3
1. Visi Misi Daerah......................................................................................... 3
2. Gambaran Umum Puskesmas...................................................................... 4
3. Tugas dan Fungsi Peserta............................................................................ 5
C. Tujuan............................................................................................................. 5
D. Manfaat ........................................................................................................... 5
1. Bagi Peserta................................................................................................ 5
2. Bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ................................................... 6
3. Bagi Pemerintah Daerah ............................................................................. 6

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................... 7


A. Nilai-nilai Dasar ASN ..................................................................................... 7
1. Akuntabilitas .............................................................................................. 7
2. Nasionalisme .............................................................................................. 7
3. Etika Publik ................................................................................................ 8
4. Komitmen Mutu ......................................................................................... 9
5. Anti Korupsi ............................................................................................... 10
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ........................................................ 11
C. Rencana Kegiatan Aktualisasi ......................................................................... 14
1. Identifikasi Isu ............................................................................................ 14
2. Analisa Penetapan Isu ................................................................................. 15
3. Identifikasi Penyebab Isu ............................................................................ 16
4. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi................................................................ 17
D. Rencana Jadwal Aktualisasi ............................................................................ 26

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi Isu menggunakan Metode APKL .............................................. 14


Tabel 2. Penetapan Isu menggunakan Metode USG ................................................... 16

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang
informasi dan komunikasi yang sangat pesat membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan
yang dilakukan oleh organisasi. Semakin tinggi teknologi komunikasi yang digunakan
akan semakin mempercepat proses penyampaian informasi.
Proses pertukaran dan penyampaian informasi, pendelegasian, dan pelayanan
administrasi yang cepat dapat membantu kelancaran proses layanan kegiatan administrasi
di dalam suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah, khususnya kegiatan dan
pelayanan administrasi yang berkaitan dengan aktivitas surat menyurat, sesuai dengan UU
No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bahwa fungsi ASN salah satunya adalah
sebagai pelayan publik.
Tata kelola persuratan merupakan sistem informasi membangun sebuah sistem yang
nantinya digunakan oleh pihak-pihak penting dalam kelembagaan guna memberikan
masukan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Selain hemat biaya dan
kecepatan dalam mengakses data, penggunaan teknologi informasi dalam bidang
penyampaian informasi juga dapat meningkatkan transparasi dan control dalam proses
penyampaian informasi itu sendiri serta mempermudah untuk mendapatkan pelayanan yang
baik, cepat dan akurat.
Begitu pentingnya arsip bagi kemaslahatan seluruh bangsa Indonesia, negara melalui
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan khususnya Pasal 9 ayat (3) telah
mengamanatkan kepada seluruh pencipta arsip untuk melaksanakan pengelolaan arsip
dinamis, yang meliputi arsip vital, arsip terjaga, arsip aktif, dan arsip inaktif. Arsip aktif
merupakan arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi. Arsip aktif mempunyai manfaat
besar bagi organisasi penciptanya, baik sebagai bahan perencanaan, pengambilan
keputusan, pengawasan, bukti akuntabilitas kinerja dan lain-lain.
Penatakelolaan administrasi persuratan yang baik, efektif dan efisien khususnya surat
masuk sangatlah penting. Dalam kegiatan penataan pengelolaan arsip baik secara fisik
maupun digital, sudah seharusnya keberadaan arsip tersebut tidak hanya dimana arsip fisik
tersebut disimpan, namun akan lebih efisien dan efektif jika arsip tersebut di-digitalisasi
dalam bentuk file scan pada database yang dibuat.

1
Berdasarkan Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 dibutuhkan pelatihan dasar dengan
tujuan terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional sebagaimana
diamanatkan undang-undang, instansi pemerintah wajib memberikan pelatihan dan
pendidikan dasar bagi calon Aparatur Sipil Negara (ASN). Pelatihan Dasar CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Latihan dasar CPNS yang dikenal dengan Latsar
dianggap penting untuk menanamkan Nilai-Nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Manajemen ASN,
Wog (Whole of Government) dan Pelayanan Publik. Dengan adanya Latsar ini diharapkan
peserta latsar dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang diperoleh dalam menjalankan tugas
di tempat kerjanya masing-masing. Tidak hanya itu, CPNS juga diharapkan mampu
menjawab tantangan zaman dengan terobosan-terobosan atau ide kreatif yang pada
akhirnya mampu meningkatkan kinerja.
Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS pola baru
memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas atau
tempat magang sehingga peserta dan organisasi merasakan manfaatnya secara langsung.
Laporan Aktualisasi ini dibuat berdasarkan isu yang terjadi di Unit Kerja Penulis
dalam hal ini Puskesmas Wakai Kabupaten Tojo Una-Una yaitu belum optimalnya
pengarsipan surat, baik arsip surat masuk maupun surat keluar. Isu tersebut telah dianalisa
menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) dan terbukti
sangat mendesak untuk diselesaikan. Selama ini pengarsipan surat pada unit kerja penulis
hanya dilakukan secara manual (hard copy) dan kurang tertata rapi sehingga pencarian arsip
surat terkesan lambat, bahkan arsip surat sering mengalami kehilangan, tercecer dan rusak.
sehingga menurut penulis, optimalisasi pengarsipan surat melalui digitalisasi ini merupakan
solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah pengarsipan. Melalui gagasan ini diharapkan
kedepannya dapat mempermudah proses pencarian kembali arsip surat yang disimpan, dan
apabila ada arsip surat hilang atau rusak, maka ada salinan aslinya yang tersimpan di dalam
google drive yang kapanpun bisa diakses untuk kepentingan internal Puskesmas Wakai.

2
B. Visi, Misi dan Gambaran Organisasi

1. Visi Misi Daerah


Visi pembangunan daerah adalah visi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pilkada). Visi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau
kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun
sesuai misi yang diemban.
Dengan memperhatikan kondisi umum dan potensi Kabupaten Tojo Una-Una serta
selalu mengharap rahmat dan ridho Allah SWT, maka Pasangan Bupati Tojo Una-Una
dan Wakil Bupati Tojo Una Una, Mohammad Lahay, S.E. MM., dan Ilham Lawidu, S.H.
menetapkan Visi Tahun 2020 - 2024 adalah " TERWUJUDNYA KABUPATEN
TOJO UNA-UNA YANG TANGGUH, MAJU, DAN SEJAHTERA " (TAMARA)
Makna dari Visi tersebut adalah terwujudnya sebuah tatanan masyarakat maupun
pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una yang tangguh dalam menghadapi krisis, peluang
dan tantangan baik dalam aspek sosial, ekonomi maupun bencana yang dapat menjadi
modal dasar untuk menuju wilayah yang berkembang maju dan meninggalkan
ketertinggalan, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan serta
terwujudnya pembangunan wilayah yang berkelanjutan dalam mewujudkan visi tersebut,
maka motto yang dipilih sebagai ikon semangat adalah GAPAI TAMARA.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskanlah beberapa Misi yaitu :
1. Mewujudkan seluruh masyarakat dan Aparatur Pemerintah yang tangguh secara
sosial, ekonomi, lingkungan dan pemerintahan
2. Mewujudkan pembangunan wilayah yang berkembang dan maju untuk keluar dari
ketertinggalan daerah
3. Mengembangkan Trisula pembangunan ekonomi yang bertumpuh pada sektor
pertanian, perikanan-kelautan, dan pariwisata yang berkelanjutan;
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dengan bertumpuh pada
kualitas sumber daya manusia
5. Mewujudkan aparatur dan sistem pemerintah yang profesional untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik yang berbasis pada sistem cerdas (Smart Region)

3
2. Gambaran Umum Puskesmas

Puskesmas Wakai merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kabupaten


Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah yang wilayah kerjanya mencakup 11 Desa di
Kecamatan Una-una.
Wilayah kerja Puskesmas Wakai terletak memanjang dari barat ke timur yang
sebagiannya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua dan perahu motor. Sedangkan jarak
yang terjauh dari Puskesmas Wakai ini ke desa-desa yang lain yaitu Desa Binanguna
dan Desa Cendana sepanjang 28.8 km sedangkan desa yang terdekat adalah Desa
Lembanya sepanjang 0.2 km.

Wilayah kerja Puskesmas Wakai berbatasan langsung dengan wilayah sebagai


berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Perairan Teluk Tomini
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Togean
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batudaka
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Perairan Teluk Tomini

Tujuan Puskesmas Wakai yaitu menjadi Puskesmas yang melayani masyarakat


secara adil dan bermutu. Berikut tata nilai Puskesmas Wakai yaitu :

Wawasan Luas : Pro aktif dalam memberikan ide atau saran untuk
meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Wakai
Amanah : Menaati peraturan dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab sebagai staf di Puskesmas Wakai
Komitmen : Loyalitas dan tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan dengan tulus, ramah dan sepenuh hati
Apresiasi : Memberikan penghargaan kepada semua staf
Puskesmas Wakai yang berprestasi atas tugas dan
tanggung jawab yang telah diberikan
Inspiratif : Menjadi pelopor kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Wakai

4
3. Tugas dan Fungsi Peserta

Peserta merupakan tenaga administrator kesehatan yang memiliki tugas pokok yaitu
melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi,
dan sertifikasi pelaksanaan program-proram pembangunan kesehatan.

Sedangkan fungsi peserta sebagai seorang administrator kesehatan adalah membantu


Kepala Puskesmas dalam hal yang berhubungan dengan kegiatan Administrasi Puskesmas
antara lain :
a. Melaksanakan persiapan pelayanan administrasi kesehatan;
b. Menyusun kebijakan program kesehatan;
c. Mengorganisasikan pelaksanaan kebijakan program-program kesehatan;
d. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan program-program kesehatan;
e. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan program-program kesehatan;
f. Menyusun laporan;
g. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang kesehatan;
h. Menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK.

C. Tujuan
Kegiatan Aktualisasi ini bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN di
dalam diri Penulis sehingga menjadi ASN yang berkarakter dan profesional dalam setiap
pelaksanaan tugas jabatan sebagai pelayan masyarakat, serta dapat menyelesaikan isu utama
yang terjadi di Puskesmas Wakai yakni belum optimalnya pengarsipan surat.

D. Manfaat

1. Bagi Peserta
Manfaat aktualisasi secara umum bagi peserta Pelatihan Dasar adalah
meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai seorang ASN. Kegiatan
aktualisasi juga bermanfaat bagi peserta dalam upaya memperkuat kompetensi bidang
yang dimiliki.

5
Sedangkan manfaat aktualisasi dalam optimalisasi pengarsipan surat melalui
digitalisasi ini yaitu dapat mengefisienkan waktu peserta dalam mengelola arsip surat
masuk dan surat keluar.

2. Bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD)


Manfaat aktualisasi bagi Puskesmas Wakai adalah dapat menyelesaikan masalah
administrasi khususnya masalah pengarsipan surat, mempermudah pencarian arsip surat
yang dibutuhkan melalui pengarsipan digitalisasi.

3. Bagi Pemerintah Daerah


Manfaat aktualisasi bagi Pemerintah daerah adalah memberikan kontribusi bagi
tercapainya Visi dan Misi daerah Kabupaten Tojo Una-Una.

6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-nilai Dasar ASN


Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Dasar CPNS dilakukan untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. CPNS juga diharapkan dapat menerapkan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara periodik (Mursyidi, 2013). Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.

Ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas, yaitu Kepemimpinan,


Transparansi, Integritas, Tanggung jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan,
Kejelasan, Konsistensi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah cara pandang tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah

7
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nasionalisme merupakan pondasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
mengaktualisasikan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945. Pegawai
ASN dalam menjalankan fungsi dan tugasnya diharapkan memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara, sehingga tidak lagi berpikir
sektoral dengan mental bloknya. Sehingga nasionalisme sangat penting dimiliki oleh
setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan
hal yang lebih penting.
Prinsip nasionalisme Bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar Bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan, menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara, bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antar sesama manusia dan bangsa,
serta mengembangkan sikap tenggang rasa terhadap sesama.
Adapun nilai-nilai Dasar Nasionalisme adalah sebagai berikut: Religius, hormat
menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah, adil, persamaan
derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela
kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin,
musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan
bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup
sederhana, kerja keras, dan menghargai karya orang lain.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan yang mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan.
Ada tiga fokus dalam pelayanan publik, yaitu:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan

8
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknik


dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa kompetensi etika, pejabat
cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan diskriminatif, terutama pada masyarakat
kalangan bawah. Dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku
pejabat publik harus berubah, Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan, Kedua,
berubah dari ‘wewenang’ menjadi ‘peranan’; Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik
adalah amanah, yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di
akhirat.
Kode etik adalah rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma yang harus
ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. Setiap jenjang
pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-masing yang dipegang oleh
pejabatnya. Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat, semakin besar juga
implikasi dari penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat. Oleh sebab itu, azas etika
publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan norma etika
maupun norma hukum.
Adapun indikator nilai dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab,
integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat
perintah dan menjaga rahasia.

4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang bagus dan bersih (good and clean
governance) sudah menjadi kewajiban di era reformasi saat ini. Banyak upaya sudah
dilakukan untuk mewujudkannya akan tetapi implementasinya belum sesuai dengan
harapan. Untuk mengatasi masalah-masalah pelayanan publik yang sering dihadapi oleh
masyarakat, maka seorang ASN harus memiliki pemikiran kritis tentang konsep
efektivitas, efisiensi, inovasi dan orientasi mutu. Untuk menampilkan kinerja aparatur
dengan komitmen kuat terhadap mutu akan melalui proses revolusi inovasi layanan.
Adapun Indikator nilai dasar komitmen mutu yaitu:
1) Efektivitas

9
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efisiensi
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
3) Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan dari organisasi untuk beradaptasi dengan
tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu antara lain oleh
pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran
gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh
globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Berorientasi mutu
Sesungguhnya konsep ini berkembang seiring dengan berubahnya paradigma
organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula lebih berorientasi pada
terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan kini, ketika aneka
ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka kepuasan customers lebih dititik
beratkan pada aspek orientasi mutu (kualitas) produk.

5. Anti Korupsi
Korupsi sendiri sering dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa, yang mana
dampaknya menyebabkan kerusakan baik didalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat maupun kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat bedampak secara jangka panjang.
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan negara.
Membahas fenomena dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan
dengan tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat
menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS untuk anti korupsi.
Menurut UU NO. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 tindak pidana korupsi
yang terdiri: (1) Kerugian keuangan Negara, (2) Suap-menyuap, (3) Pemerasan, (4)
Perbuatan Curang, (5) Penggelapan dalam Jabata, (6) Benturan Kepentingan dalam
Pengadaan, (7) Gratifikasi.

10
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang
jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan dalam bentuk apapun.

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai Pelaksana kebijakan publik, Pelayan
publik, dan Perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, ASN bertugas
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap
ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai

11
dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN.
Adapun indikator manajemen ASN adalah: kepastian hukum, profesionalitas,
proporsionalitas, keterpaduan, deligasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien,
keterbukaan, non diskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan dan
kesejahteraan. Sedangkan peran ASN dalam kedudukannya adalah sebagai Pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN berfungsi,
bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Whole Of Government (WOG)


WOG merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang
meyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan dan pelayanan publik. Oleh karena itu WOG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor
dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan
berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai
berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

12
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru

3. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua,
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di dalam Pelayanan Publik
terdapat beberapa nilai indikator, yaitu: jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, santun, kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan,
kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/sapa/ramah, kenyamanan.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pegawai ASN harus menerapkan
budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggan.
Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya.
Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

13
C. Rencana Kegiatan Aktualisasi
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan observasi yang dilakukan peserta selama bertugas di Puskesmas
Wakai, ada beberapa isu yang ditemukan di Puskesmas Wakai yang kemudian
diidentifikasi melalui teknik analisa Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan
(APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga
masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat
menjadi isu yang prioritas.

Tabel 1. Identifikasi Isu menggunakan Metode APKL

Kriteria
No Isu Keterangan
A P K L

1 Kurang optimalnya Pengarsipan Memenuhi


√ √ √ √
surat Syarat
2 Kurangnya tenaga medis yang Tidak
melakukan pelayanan kesehatan √ √ √ - Memenuhi
khususnya dokter Syarat
3 Kurang disiplinnya petugas Apotek Memenuhi
√ √ √ √
Syarat
4 Ketidaksesuaian kompetensi Tidak
pegawai dengan tugas dan fungsi √ √ √ - Memenuhi
yang dibebankan Syarat
5 Kurangnya jumlah tempat duduk di Tidak
ruang tunggu Loket pendaftaran √ √ √ - Memenuhi
Syarat

14
6 Kurang optimalnya pengelolaan Tidak
rekam medis √ √ √ - Memenuhi
Syarat
7 Tidak optimalnya penggunaan
Memenuhi
mesin nomor antrian di loket √ √ √ √
Syarat
pendaftaran
8 Kurangnya pelaksanaan pendidikan
Tidak
dan pelatihan (Diklat) untuk
√ √ √ - Memenuhi
meningkatkan kemampuan teknis
Syarat
dan fungsional pegawai puskesmas
9 Belum tercapainya target vaksinasi Memenuhi
√ √ √ √
covid-19 Syarat

Dari beberapa isu yang diidentifikasi pada tabel di atas, hanya 4 (Empat) isu yang
memenuhi syarat yaitu :
1) Kurang optimalnya Pengarsipan surat
2) Kurang disiplinnya petugas Apotek
3) Tidak optimalnya penggunaan mesin nomor antrian di loket pendaftaran
4) Belum tercapainya target vaksinasi covid-19

2. Analisa Penetapan Isu


Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu dengan menggunakan analisis kriteria USG.
USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat Urgency (U), Seriousness (S) dan
Growth (G) dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Berikut penjelasannya :
a. Urgency (U), yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebababkan isu tadi.
b. Seriousness (S), yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan.
c. Growth (G), yaitu seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan.

15
Tabel 2. Penetapan Isu menggunakan Metode USG
Kriteria Total
No. Identifikasi isu
U S G Skor
1. Kurang optimalnya pengarsipan surat
5 5 5 15
di Puskesmas Wakai
2. Kurang disiplinnya petugas Apotek 5 5 4 14
3. Tidak optimalnya penggunaan mesin nomor antrian
4 4 4 12
di loket pendaftaran
4. Belum tercapainya target vaksinasi covid-19 5 4 4 13
Keterangan Nilai :
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel analisis penetapan isu menggunakan metode USG di atas,


dapat dilihat bahwa hasil analisis isu prioritas dengan skor tertinggi isu nomor 1 (satu)
yaitu “ Kurang optimalnya pengarsipan surat di Puskesmas Wakai ”.

16
3. Identifikasi Penyebab Isu

Method Man

Ketidaksesuaian
Pengarsipan surat hanya kompetensi petugas
menggunakan cara pengarsipan surat dengan
manual tugas yang dibebankan

Tidak adanya SOP Petugas pengarsipan Kurang optimalnya


pengarsipan surat kurang cakap dan
kurang terstruktur
pengarsipan surat
Puskesmas di Puskesmas
Wakai
Wakai Kurangnya
lemari arsip
Minimnya anggaran untuk
pengadaan fasilitas Bertambahnya volume
pengarsipan arsip secara terus
menerus, sedangkan
kegiatan penyusutan arsip
belum pernah dilakukan

Material
Money

16
4. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Wakai


Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pengarsipan Surat di Puskesmas Wakai
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pengarsipan Surat melalui Digitalisasi di Puskesmas Wakai
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil terhadap Visi
Pelatihan Organisasi
dan Misi Daerah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Penyusunan SOP 1. Berkoordinasi dengan 1. Arahan dan Keterkaitan dengan Agenda II : Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
pengarsipan surat mentor/ atasan masukan 1. - Akuntabilitas: Transparansi, mendukung Visi memperkuat nilai-
Kejelasan Target Daerah dalam nilai organisasi
- Nasionalisme : Berbahasa mewujudkan Puskesmas Wakai
Indonesia Masyarakat dan khususnya nilai
- Etika Publik: Ramah, Sopan Pemerintah yang Inspiratif dan
Santun, Komunikasi, Tangguh, Maju, Wawasan Luas
Menghargai. dan Sejahtera
- Anti Korupsi: Jujur dengan
melaksanakan
2. Mencatat arahan 2. Adanya catatan 2. - Akuntabilitas: Tanggungjawab, Misi Daerah
mentor/atasan berisi arahan/ Transparansi, Kejelasan Mewujudkan
masukan mentor - Nasionalisme: Cermat aparatur dan
- Etika Publik: Tekun sistem pemerintah
- Anti Korupsi: Tanggungjawab yang profesional
untuk
3. Mencari referensi SOP 3. Referensi telah 3. - Akuntabilitas: Kejelasan, meningkatkan
pengarsipan surat dicari dan Tanggungjawab kualitas pelayanan
dipelajari - Nasionalisme: Rela Berkorban, publik yang
Semangat berbasis pada
- Etika Publik: Tekun sistem cerdas
- Anti Korupsi: Mandiri (Smart Region)
17
4. Membuat draft SOP 4. Adanya draft SOP 4. - Akuntabilitas: Kejelasan,
pengarsipan surat pengarsipan surat Integritas, Tanggung jawab
- Nasionalisme: Rela Berkorban,
Semangat
- Etika Publik: Membuat
Keputusan berdasarkan
Prinsip Keahlian, Profesional
- Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu
- Anti Korupsi: Peduli, Kerja
keras

5. Mengajukan draft SOP 5. SOP yang telah 5. - Akuntabilitas: Transparansi,


kepada pimpinan untuk disetujui Kejelasan
diperiksa dan disetujui - Etika Publik: Komunikasi,
Menghargai, Ramah, Sopan
Santun
- Anti Korupsi: Tanggung
jawab, Berani

6. Berkoordinasi dengan rekan 6. Adanya komitmen 6. - Akuntabilitas: Transparansi,


kerja kerjasama dengan Kejelasan, Partisipatif,
rekan kerja Kepemimpinan,
Keseimbangan
- Nasionalisme: Demokratis,
Kerja Sama, Gotong royong
- Etika Publik: Komunikasi,
Menghargai, Ramah, Sopan
Santun, Profesional.
- Anti Korupsi: Tanggung
jawab, Peduli

18
Keterkaitan dengan Agenda III :
Pelayanan Publik, Manajemen
ASN

2. Pengelompokkan 1. Mengumpulkan berkas arsip 1. Terkumpulnya Keterkaitan dengan Agenda II : Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
surat (kategorisasi) surat (hard file) arsip surat 1. - Akuntabilitas: Kejelasan, mendukung Visi memperkuat nilai-
Tanggung jawab Daerah dalam nilai organisasi
- Nasionalisme: Rela mewujudkan Puskesmas Wakai
Berkorban, Kerja sama, Masyarakat dan khususnya nilai
Gotong royong, Semangat Pemerintah yang Amanah,
- Etika Publik: Tekun Tangguh, Maju, Inspiratif dan
- Anti Korupsi: Kerja keras dan Sejahtera Wawasan Luas
dengan
melaksanakan
2. Memilah berkas arsip surat 2. Berkas arsip 2. - Akuntabilitas: Konsistensi, Misi Daerah
berdasarkan kategori / jenis sudah dipisah Kejelasan, Tanggung jawab Mewujudkan
surat sesuai kategori - Nasionalisme: Rela aparatur dan
Berkorban, Disiplin, Kerja sistem pemerintah
sama, Semangat yang profesional
- Etika Publik: Tekun, untuk
Profesional meningkatkan
- Komitmen Mutu: Efektif, kualitas pelayanan
Efisiensi, Orientasi Mutu publik yang
- Anti Korupsi: Kerja keras berbasis pada
sistem cerdas
3. Membuat dan mencetak 3. Adanya Label 3. - Akuntabilitas: Kejelasan, (Smart Region)
label yang telah Tanggung jawab
dicetak - Nasionalisme: Cermat,
Semangat
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Inovasi
- Anti Korupsi: Kerja keras

4. - Akuntabilitas: Kejelasan,

19
4. Melakukan pelabelan pada 4. Adanya file pocket Tanggung jawab, Integritas,
file pocket sesuai jenis-jenis telah dilabel Semangat
surat yang ada - Nasionalisme: Kerja sama
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Inovasi
- Anti Korupsi: Kerja keras

Keterkaitan dengan Agenda III :


Pelayanan Publik, Manajemen
ASN

3. Penataan Arsip 1. Menyimpan berkas arsip 1. Arsip telah 1. - Akuntabilitas: Kejelasan, Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
(hard file) surat ke masing-masing file tersimpan di file Tanggung jawab, mendukung Visi memperkuat nilai-
pocket yang telah dilabel pocket Konsistensi Daerah dalam nilai organisasi
- Nasionalisme: Cermat, Kerja mewujudkan Puskesmas Wakai
sama, Disiplin, Semangat Masyarakat dan khususnya nilai
- Etika Publik: Tekun Pemerintah yang Amanah,
- Komitmen Mutu: Orientasi Tangguh, Maju, Inspiratif dan
Mutu, Efektif, Efisien dan Sejahtera Wawasan Luas
- Anti Korupsi: Kerja keras dengan
melaksanakan
2. Menyiapkan lemari 2. Lemari siap 2. - Akuntabilitas: Kejelasan, Misi Daerah
penyimpanan arsip surat digunakan Tanggung jawab Mewujudkan
- Nasionalisme: Rela aparatur dan
Berkorban sistem pemerintah
- Komitmen Mutu: Orientasi yang profesional
Mutu untuk
- Anti Korupsi: Kerja keras, meningkatkan
Peduli kualitas pelayanan
publik yang
3. Menyimpan file pocket arsip 3. File pocket telah 3. - Akuntabilitas: Kejelasan, berbasis pada
surat di lemari sesuai urutan tersimpan rapi di Tanggung jawab sistem cerdas
label lemari - Nasionalisme: Cermat, Kerja (Smart Region)
sama, Disiplin, Semangat

20
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu, Efektif, Efisien
- Anti Korupsi: Kerja keras

Keterkaitan dengan Agenda III :


Pelayanan Publik, Manajemen
ASN

4. Mempelajari dan 1. Menyiapkan laptop dan alat 1. Laptop dan alat 1. - Akuntabilitas: Kejelasan Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
mendalami sistem Tulis tulis siap - Nasionalisme: Rela mendukung Visi memperkuat nilai-
kerja digunakan Berkorban, Cermat Daerah dalam nilai organisasi
google drive - Etika Publik: Tekun mewujudkan Puskesmas Wakai
- Anti Korupsi: Kerja keras, Masyarakat dan khususnya nilai
Mandiri Pemerintah yang Komitmen,
Tangguh, Maju, Amanah, dan
2. Menyambungkan laptop ke 4. Laptop 2. - Akuntabilitas: Kejelasan dan Sejahtera Inspiratif
jaringan internet tersambung - Nasionalisme: Cermat dengan
jaringan internet - Etika Publik: Tekun melaksanakan
- Anti Korupsi: Kerja keras, Misi Daerah
Mandiri Mewujudkan
aparatur dan
3. Mencari referensi 5. Adanya referensi 3. - Akuntabilitas: Kejelasan sistem pemerintah
pembuatan pembuatan - Nasionalisme: Rela yang profesional
google drive google drive Berkorban, Cermat, untuk
Semangat meningkatkan
- Etika Publik: Tekun kualitas pelayanan
- Anti Korupsi: Kerja keras, publik yang
Mandiri berbasis pada
sistem cerdas
4. Mencatat hasil informasi/ 4. Adanya catatan 4. - Akuntabilitas: Kejelasan, (Smart Region)
referensi yang informasi Tanggung jawab
diperoleh di internet terkait mengenai - Nasionalisme: Cermat
pembuatan google drive - Etika Publik: Profesional

21
pembuatan google - Komitmen Mutu: Orientasi
drive Mutu

Keterkaitan dengan Agenda III :


Manajemen ASN

5. Penerapan aplikasi 1. Membuat daftar arsip 1. Adanya file 1. - Akuntabilitas: Kejelasan, Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
google drive untuk dengan menggunakan Ms.Excel yang Transparansi, Tanggung mendukung Visi memperkuat nilai-
pengarsipan surat Ms.Excel berisi daftar arsip jawab Daerah dalam nilai organisasi
(soft file) surat - Nasionalisme: Rela mewujudkan Puskesmas Wakai
Berkorban, Cermat, Masyarakat dan khususnya nilai
Semangat Pemerintah yang Komitmen,
- Etika Publik: Tekun Tangguh, Maju, Amanah, dan
- Komitmen Mutu: Inovasi, dan Sejahtera Inspiratif
Orientasi Mutu dengan
- Anti Korupsi: Kerja keras, melaksanakan
Mandiri Misi Daerah
Mewujudkan
aparatur dan
2. Membuat email khusus 2. Adanya email 2. - Akuntabilitas: Kejelasan, sistem pemerintah
khusus Tanggung jawab yang profesional
- Nasionalisme: Rela untuk
Berkorban, Cermat meningkatkan
- Etika Publik: Tekun kualitas pelayanan
- Anti Korupsi: Kerja keras, publik yang
Mandiri berbasis pada
sistem cerdas
3. Membuat template google 3. Adanya template 3. - Akuntabilitas: Kejelasan, (Smart Region)
drive google drive Tanggung jawab
- Nasionalisme: Rela
Berkorban, Cermat,
Semangat
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Inovasi,
Orientasi Mutu

22
- Anti Korupsi: Kerja keras,
Mandiri

4. Melakukan pemindaian 4. Adanya file 4. - Akuntabilitas: Kejelasan,


berkas surat (hard file) berformat pdf dari Tanggung jawab, Integritas,
hasil arsip surat Konsistensi, Semangat
yang telah - Nasionalisme: Rela
dipindai (scan) Berkorban, Cermat
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu
- Anti Korupsi: Kerja keras,
Mandiri

5. Melakukan penamaan file 5. Adanya soft file 5. - Akuntabilitas: Kejelasan,


hasil pemindaian (soft file) arsip surat yang Tanggung jawab, Integritas,
telah diberi nama Konsistensi
- Nasionalisme: Rela
Berkorban, Cermat,
Semangat
- Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu, Efektif, Efisien
- Anti Korupsi: Kerja keras,
Mandiri

6. Mengunggah file hasil 6. Adanya satu 6. - Akuntabilitas: Kejelasan,


pemindaian (soft file) ke folder Tanggung jawab,
dalam google drive penyimpanan Konsistensi
berisi semua arsip - Nasionalisme: Cermat,
surat di google Semangat
drive - Etika Publik: Tekun
- Komitmen Mutu: Efektif,
Efisien, Orientasi Mutu

23
- Anti Korupsi: Kerja keras,
Mandiri

Keterkaitan dengan Agenda III :


Pelayanan Publik, Manajemen
ASN

6. Sosialisasi dan 1. Melakukan uji coba 1. Adanya aplikasi 1. - Akuntabilitas: Kejelasan, Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
Evaluasi penggunaan aplikasi google google drive Tanggung jawab, Integritas, mendukung Visi memperkuat nilai-
digitalisasi arsip drive yang siap - Nasionalisme: Rela Daerah dalam nilai organisasi
digunakan Berkorban, Semangat mewujudkan Puskesmas Wakai
- Etika Publik: Tekun, Taat Masyarakat dan khususnya nilai
Aturan Pemerintah yang Wawasan Luas,
- Komitmen Mutu: Inovasi, Tangguh, Maju, Komitmen,
Orientasi Mutu dan Sejahtera Amanah, dan
- Anti Korupsi: Kerja keras, dengan Inspiratif
Mandiri melaksanakan
Misi Daerah
2. Sosialisasi ke rekan-rekan 2. SOP 2. - Akuntabilitas: Kejelasan, Mewujudkan
kerja mengenai SOP pengarsipan Tanggung jawab, aparatur dan
pengarsipan surat surat sudah Partisipatif, Kepercayaan sistem pemerintah
diketahui oleh - Nasionalisme: Demokratis, yang profesional
semua rekan Semangat, Kerja sama untuk
kerja - Etika Publik: Ramah, meningkatkan
Komunikasi, Menghargai, kualitas pelayanan
Profesional publik yang
- Komitmen Mutu: Orientasi berbasis pada
Mutu sistem cerdas
- Anti Korupsi: Jujur, Kerja (Smart Region)
keras, Berani

3. Sosialisasi ke rekan-rekan 3. Penggunaan 3. - Akuntabilitas: Kejelasan,


kerja mengenai penggunaan Aplikasi google Tanggung jawab,
drive sudah Partisipatif, Kepercayaan

24
aplikasi google drive untuk diketahui oleh - Nasionalisme: Demokratis,
pengarsipan semua rekan Semangat, Kerja sama
kerja - Etika Publik: Ramah,
Komunikasi, Menghargai,
Profesional
- Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu
- Anti Korupsi: Jujur, Kerja
keras, Berani

4. Diskusi dengan mentor dan 4. Adanya kritik 4. - Akuntabilitas: Transparansi,


rekan kerja mengenai dan saran Kejelasan Target, Tanggung
kendala yang dihadapi mengenai Jawab
maupun kekurangan dari penerapan - Nasionalisme : Berbahasa
penerapan digitalisasi arsip digitalisasi arsip Indonesia, Kerja sama,
Demokratis, Tidak
Diskriminatif
- Etika Publik: Ramah, Sopan
Santun, Komunikasi,
Menghargai.
- Komitmen Mutu: Orientasi
Mutu
- Anti Korupsi: Jujur

Keterkaitan dengan Agenda III :


Pelayanan Publik, Manajemen
ASN, WOG

25
D. Rencana Jadwal Aktualisasi

Oktober 2021 November 2021


No. Kegiatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V Minggu I
1. Penyusunan SOP pengarsipan surat

2. Pengelompokkan surat (kategorisasi)

3. Penataan Arsip (hard file)

4. Mempelajari dan mendalami sistem


kerja google drive
5. Penerapan aplikasi google drive untuk
pengarsipan surat (soft file)
6. Sosialisasi dan Evaluasi digitalisasi
arsip

26

Anda mungkin juga menyukai