1. Disfagia
Tatalaksana disfagia
Disfagia
tidak Pengobatan
Membaik Membaik Edoskoopi untk
presumitif untuk
setelah 7 hari? setelah 7 hari? diagnosis [c]
HSV [b]
ya
Keterangan:
Terapi:
14
Itrakonasol 400 mg setiap hari selama 14 hari atau
[c] Penyebab lain dari eso fagitis adalah infeksi CMV, sarcoma Kaposi dan
limfoma. Penyebab lain yang tidak terkait dengan HIV seperti refluks
2. Limfadenopati
Tatalaksana limfadenopati
Limfadenopati
Kemungkinan “Limfadenopati
Generalisata Persisten” [a]
Pembesaran tidak Tidak ada terapi spesifik Tentukan
kelenjar
stadium klins dan status imunologis
limfeasimetrik?
untuk menentukan PPK dan terapi
ya ARV
Terapi TB
ya
Keterangan:
biasa terjadi pada ODHA. Pada pasien yang asimtomatis maka tidak
15
diperlukan pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut. Namun, pada
cepat, KGB, asimetris dan gejala sistemik, maka perlu evaluasi dan
[b] TB ekstra paru sering terjadi pada ODHA. Kecurigaan akan adanya
pedoman nasional.
3. Diare Kronik
Terapi empirik TB
(dilakukan px BTA
Feces) [g]
tidak
Ada
Ada gambaran Perbaikan?
proses spesifik?
Ada Ya
ya [e]
Perbaikan? Ya
Ya tidak
[a] Definisi Diare Kronik: buang air besar dengan tinja cair tiga kali atau
lebih serhari secara terus menerus selama lebih dari satu bulan.
16
[b] Penilaian dehidrasi – dehidrasi berat – dehidrasi ringan/sedang – tanpa
dehidrasi.
Dehidrasi berat ditandi dengan keadaan umum: gelisah, rewel, nadi cepat,
nafas dalam dan cepat, pada turgor kulit kembali lambat, mata cekung,
mukosa mulut kering, jumlah urin berkurang dan warna lebih gelap.
Derajat Dehidrasi
Minimal atau tidak
Gejala-gejala Ringan ke sedang (3-
ada (<3% Berat(9>% kehilangan
9% kehilangan berat
kehilangan berat berat bedan)
bedan)
badan)
Normal, lelah atau
Apatis, lesu, tidak
Status Mental Baik; waspada gelisah, mudah
sadarkan diri
tersinggung
Minum normal;
Haus; selalu ingin Jarang minum tidak bisa
Haus mungkin menolak
minum minium
cairan
Takikardi; bradikardi
Detak jantung Normal Normal ke meningkat
dalam kasus yang parah
17
[c] Penanganan dehidrasi lihat tabel dibawah.
Penggantian
Derajat
Terapi Dehidrasi Kehilangan yang Nutrisi
Dehidrasi
Berlangsung
Minimal Tidak ada <10 kg BB; 60-12 Lanjutkan
atau tidak mL solusi rehidrasi menyusui atau
ada oral (CRO) untuk lanjutkan dengan
setiap buang air besar diet normal
diare atau episode sesuai dengan
muntah usia setelah
>10 kg BB: rehidrasi awal,
120-240 mL CRO termasuk asupan
untuk setiap buang kalori yang
air besar diare atau memadai untuk
episode muntah pemeliharaan
Ringan ke Oralit, 50-100 mL/kg BB Sama Sama
sedang selama 3-4 jam
Berat RL atau saline normal IV Sama: apabila tidak Sama
bolus dengan dosis 20 mL/kg bisa minum, berikan
BB hingga perfusi dan status melalui saluran
mental mengalami perbaikan, nasogastrik atau
kemudian berikan 100 mL./kg berikan 5% dekstrosa
BB CRO selama 4 jam atau ¼ saline normal
dekstrosa 5% ½ saline normal dengan 20 mEq/L
intravena sebayak dua kali Kalium klorida
dari tingkat cairan untuk intravena
pemeliharaan
[e] Pada USG, bila peritonitis disebabkan oleh TB maka dijumpai gambaran
2HREZ/4HR
[g] Pemeriksaan lab untuk kasus diare, selain dilakukan untuk mendapatkan
tinja.
18
[h] Quinolon diberikan bila pasien belum pernah mendapat antibiotik
lebih padat.
Loperamid dapat diberikan pula jika terjadi diare massif dengan syarat
umum.
oportunistik.
terapi ARV. Yang terpenting adalah menjaga cairan dan elektrolit, dan
19
obat antidiare seperti Loperamid dapat bermanfaat. Pada ODHA,
hari, obat perlu dilanjutkan hingga total 14 hari. Bila tidak ada perbaikan,
4. Gangguan Pernafasan
20
Tatalaksana gangguan Pernafasan
Gangguan
pernafasan dan
sesak nafas berat
[a]
Ya
Pertimbangan PCP
Batuk berdahak Tidak Terapi dengan kotrimoksasol
> 2-3 mg? dosis tinggi
[b]
Ya
Keterangan:
[a] Gangguan pernapasan sering ditemukan pada pasien dengan infeksi HIV
dan kekebalan tubuh yang menurun adalah demam, batuk kering (khas
pneumonia dan TB), sesak napas dan gangguan pernapasan yang berat.
Infeksi
21
Mycobacterium tuberculosis (batuk >2-3 minggu)
Pneumonia bakterial
Pneumoniatis CMV
Lain-lain
bulan dengan batuk kering, demam dan sesak napas. Untuk diagnosis
[c] Pemerikasaan sputum BTA diindikasi pada pasien dengan batuk selama >
[d] TB: Tidak ada gambaran ronsen dada yang benar-benar khas TB paru.
Pola klasik lebih umum terlihat pada ODHA – negatif ; pola atiplikasi
dari cairan pleura dapat membantu untuk diagnosis. Terapi sesuai dengan
22
Kavitas rendah)
[e] Pneumonia bakteri: Ciri khas adalah dengan batuk produktif, dahak
purulen dan demam selama 1-2 minggu. PCP muncul dengan lebih lambat
dan biasanya dengan batuk non-produktif. Gambaran khas pada ronsen dada
pneumonia bakteri dan bukan PCP dapat diberikan amoksisilin 500 mg 3 kali
per hari atau eritromisin 500 mg 4 kali per hari selama 7 hari
Adakah tanda
Tanda iritasi meningeal? Pengobatan empiris untuk
neurologis fokal?
[b] meningitis kriptokokal [d]
[b]
Tidak
Tersedia
Tersedia pemeriksaan Pengobatan empiris untuk
pemeriksaan CT
cairan serebropinal? meningitis kriptokokal [d]
scan? [b]
5. Gejala dan Ya
tanda neurologist
Tidak
Tatalaksana
TerapiGejala dan tanda neurologist
sesuai hasil
pemeriksaan klinis dan Bakteri, lekosit, BTA,
CT pengecetan India, Terapi
sesuai indikasi [cde]
23
Terapi untuk
toksoplasmosis
Keterangan
[a] Penyebab nyeri kepala antara lain meningitis kriptokal, meningitis TB,
limfoma,
Pemyebab sakit kepala yang tidak terkait dengan infeksi HIV termasuk
tifiod, demam dengue dan riketsia juga dapat menyebabkan sakit kepala.
24
Bukti iritasi meningeal (fotofobia, kaku kuduk) atau tekanan
Perubahan mental
25