Anda di halaman 1dari 22

PROSES MENGINGAT/MEMORY

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia
yang Diampu oleh Elen Nurjanah, M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 5

Jimmy Grishbiantoro (126205203224)


Khoiriyatun Nisa (126205203236)
Ina Fitriana (126205201039)
Jawaahira Anisa (126205202122)

JURUSAN PENDIDIIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
JANUARI 2021
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas selesainya makalah
berjudul Proses Mengingat/Memory ini tepat waktu. Selawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya
hingga akhir zaman.

Beberapa pihak telah membantu dan mendukung dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih disampaikan pada pihak-
pihak berikut ini.

1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan untuk kami dapat menempuh pendidikan di IAIN
Tulungagung.
2. Elen Nurjanah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan
yang selalu membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Serta teman- teman kelompok 5 kelas PGMI 1D yang telah memberikan support
serta bantuanya hingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan Proses Mengingat/ Memory. Penulis


berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari sejawat atau para pembaca
mengenai isi makalah ini.

Tulungagung, 10 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 4
A. Pengertian Memory .............................................................. 4
B. Pengertian Lupa ……………………………………………. 8
C. Proses Terjadinya Lupa......................................................... 10
D. Pengertian Amnesia dan Dimensia ...................................... 12
BAB III PENUTUP .............................................................................. 17
Kesimpulan ............................................................................................. 17
Saran ...................................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia memiliki memori yang kemampuan dan kapasitasnya sangat


besar. Akan tetapi,tidak semua orang memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal
mungkin. Bnyak orang yang memanfaatkan memori ini sekedarnya saja.sehingga
banyak ruang-ruang dalam memori tersebut yang tidak terisi dan tidak
diperlakukan dengan baik.

Memori memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Jika kita melakukan
aktivitas berpikir atau menalar,maka sebagian besar kita menggunakan fakta dari
memori. Kita menggunakan konsep waktu dengan menghubung-hubungkan masa
sekarang dengan masa lalu serta membuat perencanaan untuk masa dating. Hal
tersebut dimungkinkan dengan adanya fasilitas fungsi memori kita yang kuat yang
dapat disesuaikan pada berbagai situasi. Oleh karena memori inilah manusia dapat
dikatakan makhluk bersejarah. Manusia tidak hanya ditentukan oleh pengaruh
proses yang terjadi saat kini ,tetapi berkembang dalam sejarah masa lalu yang
dimilikinya,yang tersimpan dalam memori.,yang sewaktu-waktu dapat dihidupkan
nya kembali.1

Lupa merupakan istilah yang sangat populer di masyarakat. Dari hari ke


hari dan bahkan setiap waktu pasti ada orang-orang tertentu yang lupa akan
sesuatu, entah hal itu tentang peristiwa atau kejadian di masa lampau atau sesuatu
yang akan dilakukan, mungkin juga sesuatu yang baru saja dilakukan. Fenomena
dapat terjadi pada siapapun juga, tak peduli apakah orang itu anak-anak, remaja,
orang tua, guru, pejabat, profesor, petani dan sebaginya.2

1
R. Funny Mustika Erlita,Memahami Proses Memori (Mediator,vol.5,No.1,
2004),hal.148.
2
Wahyudi Setiawan,Al-Qur’an Tentang Lupa (Al-Murabbi,Vol.2,No.2,2016),hal.254.

1
2

Mudah lupa dapat terkait dengan penambahan usia yang sering


dihubungkan dengan inefisiensi proses memori, seperti proses berpikir
menjadi lamban, kurang menggunakan strategi memori yang baik, kesulitan
memusatkan perhatian dan mengabaikan distraktor, membutuhkan waktu lebih
lama untuk mempelajari sesuatu yang baru, dan lebih banyak dibutuhkan
isyarat untuk mengingat kembali informasi yang telah tersimpan.
Mudah lupa akan semakin berat jika menyerang manula yang biasa disebut
sebagai age-associated memory impairment.

Amnesia adalah kehilangan ingatan secara tiba-tiba akan informasi yang


penting terkait dengan pribadi, yang dapat menyebabkan hilang secara permanen.
Amnnesia biasa terjadi akibat dari stimulus yang bersifat traumatis, seperti
kecelakaan atau kebakaran. Amnesia banyak ditemui pada orang-orang yang
mengalami bencana besar seperti gempa bumi, atau juga penderitaan yang
menyerang psikologis seperti perkosaan, penyiksaan fisik, termasuk kecelakaan.
Amnesia sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu amnesia terlokalisasi, amnesia
selektif, dan amnesia menyeluruh.

Demensia adalah keadaan menurunnya kemampuan intelektual. Keadaan


tersebut mengakibatkan kemunduran funsi kognitif. Dari sekian jenis penyebab
dimensi, yang paling banyak menyebabkan penurunan intelektual adalah dimensia
alzheimer dan dimensia vaskuler. Dimensi menyebabkan gangguan intelektual
yang cukup parah sehingga menganggu kemandirian, seperti pelupa berat, mudah
kesasar, tidak dapat mengerjakan kegiatan sehari-hari. Secara fisik, penderita
demensia terlihat sehat. Namun, ketika melakukan kegiatan, akan terlihat
gangguan pada kemampuan berpikirnya.
3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dibahas dalam


makalah iniadalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengertian memory?


2. Bagaimana pengertian lupa?
3. Bagaimana proses terjadinya lupa?
4. Bagaimana amnesia dan dimensia?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Menjelaskan pengertian memory


2. Menjelaskan pengertian lupa
3. Menjelaskan proses terjadinya lupa
4. Menjelaskan amnesia dan dimensia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian memori
Memori adalah kemampuan untuk menerima informasi(Encoding),
menyimpannya (Storage), dan mengeluarkannya kembali(Retrieval), tanpa ada
perbedaan (Retrieval), tanpa ada perbedaan dengan saat kita menerima informasi
tersebut.
Manusia memiliki memori yang kemampuan dan kapasitasnya sangat besar. Akan
tetapi,tidak semua orang memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin.
Bnyak orang yang memanfaatkan memori ini sekedarnya saja.sehingga banyak
ruang-ruang dalam memori tersebut yang tidak terisi dan tidak diperlakukan
dengan baik.
Memori memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Jika kita melakukan aktivitas
berpikir atau menalar,maka sebagian besar kita menggunakan fakta dari memori.
Kita menggunakan konsep waktu dengan menghubung-hubungkan masa sekarang
dengan masa lalu serta membuat perencanaan untuk masa dating. Hal tersebut
dimungkinkan dengan adanya fasilitas fungsi memori kita yang kuat yang dapat
disesuaikan pada berbagai situasi. Oleh karena memori inilah manusia dapat
dikatakan makhluk bersejarah. Manusia tidak hanya ditentukan oleh pengaruh
proses yang terjadi saat kini ,tetapi berkembang dalam sejarah masa lalu yang
dimilikinya,yang tersimpan dalam memori.,yang sewaktu-waktu dapat dihidupkan
nya kembali.3
Tahap Pemrosesan Memori
Mengacu kepada definisi tersebut, tahap pemrosesan memori terbagi menjadi tiga,
yaitu:
a. Encoding
Encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke
dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses
pengubahan informasi ini organisme. Proses pengubahan informasi ini
dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
 Sengaja
 Tidak Sengaja

b. Storage
Proses storage ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan
informasi
yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu.

3
R. Funny Mustika Erlita,Memahami Proses Memori (Mediator,vol.5,No.1,
2004),hal.148.

4
5

Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi informasi


sehingga
tempat informasi disimpan sesuai dengan kategorinya.
 Setiap informasi yang diterima akan meninggalkan jejak-jejak
didalam storage memori manusia, dan jejak ini akan disimpan
sementara dalam ingatan. Dan pada waktu tertentu dapat
ditimbulkan kembali, jejak-jejak tersebut dinamakan memory
traces.
 Jejak tersebut memungkinkan seseorang untuk _ Jejak tersebut
memungkinkan seseorang untuk mengingat apa informasi yang
pernah ia terima, namun tidak semua jejak memori itu akan tetap
ada di dalam penyimpanan dengan baik. Jejak tersebut dapat hilang
dan mengakibatkan kelupaan.

c. Retrieval
Pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan
sebelumnya. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari
dan menemukan informasi proses mencari dan menemukan informasi yang
disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan.
Hilgard (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat,
yaitu :
 Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari
di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme.
Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang
bersangkutan.
 Recognition, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah
dipelajari melalui suatu petunjuk yang yang sudah dipelajari
melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme.
Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan
orang yang bersangkutan.
 Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan
berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup
kompleks.4

4
Rahayu Ginitasasi,Memori,hal. 10.
6

Klasifikasi Memori.
Memori manisa dibagi menjadi tiga berdasarkan tingkat ketahanannya berada di
dalam Storage, dan tingkat kemudahannya di Retrieval, yaitu:

 memori sensori
Sensory memory dapat menangkap informasi dengan cepat, sekitar
200-500 milidetik per satu memori diserap.Kemampuan untuk
memperhatikan satu informasi, dan ingat seperti apa informasi itu
dengan sekilas pengamatan atau penghafalan, dengan sekilas
pengamatan atau penghafalan, adalah ciri dari sensory memoy.
Memori jenis ini
tidak bisa diperpanjang lewat pengulangan. Kapasitas
penyimpanan sensory memory cukupbanyak, yaitu 12 informasi,
tapi tidak semuanya dapat di retrieval.5
 memori jangka pendek (short term memory)
Beberapa informasi dalam sensory memory kemudian ditransfer ke
short-term memory.
Short-term memory memungkinkan manusia untuk memanggil
kembali materi dalam
beberapa detik hingga satu menit tanpa latihan. Kapasitas
penyimpanan short-term
memory adalah 7-12 item, dan diketahui memori ini dapat
ditingkatkan melalui proses
yang disebut pengelompokkan (chunking).
 memori jangka panjang (long term memory)
Memori jangka panjang adalah memori yang lambat dilupakan dan
kapasitasnya tidak
terbatas. Long-term memory bisa menyimpan lebih banyak
informasi dengan potensi durasi yang tak terbatas (adakalanya
selama jangka yang tak terbatas (adakalanya selama jangka waktu
hidup manusia). Memori jangka panjang masih dibagi lagi menjadi
dua bagian, yaitu memori deklaratif (eksplisit),dan memori non
deklaratif.

Memori deklaratif/eksplisit adalah memori yang masyarakat umum anggap


sebagai“memori”/ingatan.
Memori deklaratif/eksplisit dibagi lagi menjadi dua,yaitu memori episodik dan
memori semantik.
Memori episodik adalah memori tentang pengalaman-pengalaman anda sendiri
yang biasanya berhubungan dengan riwayat hidup.
Memori semantik berisikan jumlah total pengetahuan yang anda miliki seperti
perbendaharaan kata, pemahaman matematika dan segala fakta yang kita ketahui.

5
Ibid.,hal.11.
7

Memori non deklaratif/implisit/prosedural berisikan antara lain kemahiran,


kategori, priming, hubungan dasar dan keterbiasaan (classical conditioning).6

Teori-teori tentang memori.

a. Association Model

Teori awal mengenai Memori dikenal sebagai Association Model (Model


Asosiasi). Menurut model ini, memori merupakan hasil dari model ini, memori
merupakan hasil dari koneksi mental antara ide dengan konsep. Tokoh yang
terkenal mendukung teori ini antara lain adalah Hermann Ebbinghaus yang
melakukan beberapa penelitian, antara lain mengenai fungsi lupa serta savings.

b. Multiple Memory System

Menurut Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yang terdiri dari tiga
sistem Memori :

1. Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana caranya melakukan


sesuatu, misalnya Memori mengenai bagaimana caranya mengupas pisang
lalu memakannya
2. Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta,misalnya Memori
mengenai ibukota-ibukota Negara.
3. Memori Episodik: Memori mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah
dialami secara pribadi oleh individu di masa yang lalu. Misalnya Memori
mengenai pengalaman masa kecil seseorang.7

Tulving mengajukan bukti adanya sistem memori yang terpisah-pisah seperti di


atas antara lain melalui:

1. Amnesia, adanya amnesia yang berbeda-beda,misalnya penderita amnesia


yang beda,misalnya penderita amnesia yang melupakan semua Memori
Episodik (pengalaman masa lalu), tapi masih mengingat Memori
Prosedural.
2. Penyakit Alzheimer yang juga hanya menyerang sistem memori tertentu
saja

Craik dan Lockhart (1972) berpendapat bahwa bahwa pemrosesan informasi yang
baik tergantung pada “kedalaman baik tergantung pada “kedalaman pemrosesan”.
Kedalaman pemrosesantergantung atas sejauh mana pesan-pesan esensial
terintegrasi secara utuh sehingga membuahkan pemrosesan informasi8.

Kasus Yang Berkaitan Dengan Memori.


6
Ibid.,hal. 15.
7
Ibid.,hal. 18.
8
Ibid,hal. 20.
8

Eidetic Memory, Photographic Memory,atau Total Recall

Eidetic memory atau biasa dikenal dengan sebutan ingatan fotografis, adalah
sebutan ingatan fotografis, adalah kemampuan untuk mengeluarkan kembali
informasi dalam berbagai bentuk (gambaran,teks, suara) dengan ketepatan yang
tinggi.

Eidetic memory sering disamakan dengan orang-orang yang memiliki


kemampuan mengingat yang baik, namun tidak sama. Bagi mereka yang memiliki
kemampuan ingatan fotografis tidak memerlukan cara ataupun metode fotografis
tidak memerlukan cara ataupun metode apapun dalam mengingat informasi,
mereka hanya cukup melihatnya dalam jangka waktu tertentu, dan akan dapat
mengambil kembali informasi tersebutkapanpun mereka inginkan dengan detail
yang tinggi

Beberapa orang yang diklaim memiliki kemampuan ingatan fotografis:

a) Luke Mason, warga negara Inggris yang dapat mengingat sejumlah besar
teks seperti buku dan deretan angka-angka yang panjang hanya dengan
satu kali membaca dan dapat mengeluarkan informasi tersebut dengan
ketepatan sempurna.
b) Sukarno, Presiden pertama Indonesia, memilikib. Sukarno, Presiden
pertama Indonesia, memiliki ingatan fotografis yang membantunya
mempelajari banyak bahasa asing.
c) Wolfgang Amadeus Mozart, dapat menuliskan ulang score musik hanya
dengan mendengarkan lagu tersebut dimainkan hanya sekali dan hanya
menimbulkan kesalahan kecil dalam penulisan ulangnya. Kemampuan ini
juga dimiliki oleh Ludwig van Beethoven.

Penyebab seseorang dapat memiliki ingatan fotografis masih belum diketahui


dengan jelas asal-usulnya. Dikarenakan masih minimnya penelitian dengan tema
tersebut, minimnya penelitian dengan tema tersebut, serta sulitnya mencari orang
yang benarbenar memiliki kemampuan ingatan fotografisdan bukan ingatan yang
menggunakan alat ingat seperti mnemonic.

B. Pengertian Lupa

Lupa adalah peristiwa tidak dapat ditimbulkannya kembali informasi-


informasi yang telah diterima dan disimpannya.
Lupa adalah hiangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kemabli
apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari
9

Lupa merupakan istilah yang sangat populer di masyarakat. Dari hari ke hari dan
bahkan setiap waktu pasti ada orang-orang tertentu yang lupa akan sesuatu, entah
hal itu tentang peristiwa atau kejadian di masa lampau atau sesuatu yang akan
dilakukan, mungkin juga sesuatu yang baru saja dilakukan. Fenomena dapat
terjadi pada siapapun juga, tak peduli apakah orang itu anak-anak, remaja, orang
tua, guru, pejabat, profesor, petani dan sebaginya.9
Seseorang mengalami lupa jika informasi yang masuk tidak mendapat
perlakuan sebagaimana mestinya. Lupa dapat merupakan proses yang masih
normal (fisiologis), tapi dapat pula menjadi proses yang abnormal
(patologis). Mudah lupa terjadi bilamana informasi yang diterima berhasil
melalui proses normal dan akhirnya tersimpan di dalam memori jangka
panjang. Sayangnya sukar diambil atau diingat kembali saat dibutuhkan.
Mudah lupa masih tergolong normal. Meskipun begitu tidak jarang hal
ini merupakan tanda-tanda keadaan abnormal.10
Mudah lupa dapat terkait dengan penambahan usia yang sering
dihubungkan dengan inefisiensi proses memori, seperti proses berpikir
menjadi lamban, kurang menggunakan strategi memori yang baik, kesulitan
memusatkan perhatian dan mengabaikan distraktor, membutuhkan waktu lebih
lama untuk mempelajari sesuatu yang baru, dan lebih banyak dibutuhkan
isyarat untuk mengingat kembali informasi yang telah tersimpan.
Mudah lupa akan semakin berat jika menyerang manula yang biasa disebut
sebagai age-associated memory impairment.
Faktor Penyebab Lupa

a.Menurut Teori Atopi


Lupa terjadi karena informasi terlalu lama disimpan sehingga menjadi rusak
bahkan hilang dari ingatan.
b.Menurut Teori Interferensi
Lupa terjadi karena informasi yang disimpan dan yang akan ditimbulkan kembali
terlalu banyak sehingga menimbulkan interferensi

9
Wahyudi Setiawan,Al-Qur’an Tentang Lupa (Al-Murabbi,Vol.2,No.2,2016),hal.254.
10
Syaiful Bahri Djamarah,Psikologi Belajar (Rineka Cipta,2008),hal.206.
10

Mengapa manusia bisa LUPA??


•Proses penyimpanan pada LTM tidak dilakukan atau dilakkukan secara
tidak tepat/sempurna
•Adanya proses interference.
•Waktu (time away).
•Melemahnya/hilangnya jejak penyimpanan
•Peristiwa-peristiwa traumatis dalam hidup.
•Masalah medis dan klinis
•Karena “sengaja melupakan“.
•Adanya distorsi pada informasi yang disimpan.
Teori-Teori Mengenai Lupa

1. Decay theory
Teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus aus dengan
berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Teori ini
mengandalkan bahwa setiap informasi di simpan dalam memori akan
meninggalkan jejak (memory trace).
2. Teori interferensi
Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam
memori janga panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami
keausan). Akan tetapi proses lupa terjadi karena informasi yang satu
menggangu proses mengingat informasi lainnya.
3. Teori retrieval failure
Teori ini sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi
yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi
kegagalan untuk mengingat kembali tidak disebabkan oleh interferensi.
4. Teori motivated forgetting

Menurut teori ini, kita akan cenderung melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini
cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran.
Teori ini didasarkan atas teori psikoanalisis yang dipelopori oleh Sigmund
Freud

C. Proses Terjadinya Lupa

Proses lupa biasanya terjadi karena memori lama tergantikan oleh memori
baru. Ini karena sel-sel otak baru ini terbentuk di wilayah hippocampus otak yang
terkait dengan belajar hal-hal baru. Sel-sel baru tersebut akan menimpa memori
lama dan membuatnya sulit diakses.
11

Daya ingatan kita tidak sempurna. Banyak hal-hal yangpernah diketahui, tidak
dapat diingat kembali atau dilupakan.
Ada empat cara untuk menerangkan proses lupa:
1. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu diotak kalau materi
yang harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme
otak, lambat laun jejak materi itu terhapus dari otak sehingga kita tidak dapat
mengingatnya kembali. Jadi, karena tidak digunakan, materi itu lenyap sendiri.
2. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami
perubahan-perubahan secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Penghalusan: materi berubah bentuk ke arah bentuk yang lebih
simatris, lebih halus dan kurang tajam, sehingga bentuk yang asli
tidak diingat lagi.
b. Penegasan: bagian-bagian yang paling mencolok dari suatu hal
adalah yang paling mengesankan. Karena itu, dalam ingatan
bagian-bagian ini dipertegas, sehingga yang diingat hanyalah
bagian-bagian yang mencolok, sedangkan bentuk keseluruhan
tidak begitu diingat.
c. Asimilasi: bentuk yang mirip botol misalnya, akan kita ingat
sebagai botol, sekalipun bentuk itu bukan botol. Dengan demikian,
kita hanya ingat sebuah botol, tetapi tidak ingat bentuk yang asli.
Perubahan materi di sini disebabkan bagaimana wajah orang itu
tidak kita ingat lagi.

3. Kalau mempelajari hal yang baru, kemungkinan hal-hal yang sudah kita ingat,
tidak dapat kita ingat lagi. Dengan kata lain, materi kedua menghambat diingatnya
kembali materi pertama. Hambatan seperti ini disebut hambatan retroaktif.
Sebaliknya, mungkin pula materi yang baru kita pelajari tidak dapat masuk dalam
ingatan, karena terhambat oleh adanya materi lain yang terlebih dahulu dipelajari,
hambatan seperti ini disebut hambatan proaktif.
4. Ada kalanya kita melakukan sesuatu. Hal ini disebut represi. Peristiwa-
peristiwa mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan dan sebagainya, atau
semua hal yang tidak dapat diterima oleh hati nurani akan kita lupakan dengan
sengaja (sekalipun proses lupa yang sengaja ini terkadang tidak kita sadari, terjadi
diluar alam kesadaran kita). Pada bentuknya yang ekstrim, represi dapat
menyebabkan amnesia, yaitu lupa nama sendiri, orang tua, anak dan istri dan
semua hal yang bersangkut paut dirinya sendiri. Amnesia ini dapat itolong atau
disembuhkan melalui psikoterapi atau melalui suatu peristiwa yang sangat
dramatis sehingga menimbulkan kejutan kejiwaan pada penderita.
12

Kiat Mengurangi Lupa

a. Overlearning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas


penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu.
b. Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan
alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktivitas
belajar.
c. Mnemonic device (muslihat memori) berarti kiat khusus yang
diterjadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item
informasi ke dalam sistem akal siswa.
d. Clustering (pengelompokan) ialah menata ulang item-item materi
menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam
arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang
sama atau sangat mirip.
e. Distributed practive (latihan terbagi) adalah latihan terkumpul yang
sudah dianggap tidak efektif karena mendorong siswa melakukan
belajar banyak meteri secara tergesa-gesa dalam waktu yan singkat.
f. The serial position effect (pengaruh letak bersambung) untuk
memperoleh efek yang positif siswa dianjurkan menyusun daftar kata-
kata (nama, istilah dsb) yang diawali dan diakhiri dengan kata-kata
yang harus diingat.11

Pada akhirnya perjalanan manusia dari awal alam ruh hingga kematian datang
menjadikan manusia harus banyak belajar, bahwa sesungguhnya kehidupan
bukan untuk bermain dengan penuh kelalain. Lupa bertujuan untuk pengingat
manusia bahwa ia adalah makhluk lemah. Makhluk yang senantiasa
membutuhkan pertolongan Tuhan dalam segala aktivitasnya.

D. Amnesia dan Dimensia


1) Amnesia

Gangguan ini sebelumnya dikenal dengan istilah amnesia psikogenik. Amnesia


adalah kehilangan ingatan secara tiba- tiba akan informasi yang penting terkait
dengan pribadi, yang dapat menyebabkan hilang secara permanen. Amnesia biasa
terjadi akibat dari stimulus yang bersifat traumatis, seperti kecelakaan atau
kebakaran. Amnesia banyak ditemui pada orang-orang yang mengalami bencana
besar seperti gempa bumi, atau juga penderitaan yang menyerang psikologis
seperti perkosaan, penyiksaan fisik, termasuk kecelakaan. Amnesia sendiri terbagi

11
Muhibbin Syah,Psikologi Belajar (Raja Grafindo Persada,2007),hal.160.
13

menjadi tiga jenis, yaitu amnesia terlokalisasi, amnesia selektif, dan amnesia
menyeluruh.

Amnesia terlokalisasi adalah kehilangan ingatan dalam suatu periode


waktu tertentu. Misalnya, individu yang tidak bisa lagi mengingat kembali
beberapa hari setelah kejadian kecelakaan. Amnesia selektif adalah gangguan
yang menyerang individu yang biasanya lupa pada hal-hal khusus dalam periode
waktu tertentu. Sebagai contohnya, seorang tentara mengingat seluruh jalannya
pertempuran akan tetapi, justru lupa ketika sahabatnya tertembak. Amnesia
menyeluruh mengakibatkan seseorang melupakan seluruh kehidupan nya dalam
artian terkait identitas pribadinya, pekerjaannya, tempat tinggalnya, dan informasi
pribadi lainnya. Meskipun individu dengan gangguan amnesia menyeluruh
kehilangan keseluruhan hidupnya, akan tetapi tetap bisa mempertahankan
kebiasaan, selera, dan keterampilannya. Dalam pandangan psikodinamika,
amnesia terjadi karena adanya usaha untuk memutus atau mendisosiasi alam sadar
akan pengalaman traumatis seorang individu yang mengakibatkan konflik
psikologis.12

2) Dimensia

Demensia merupakan sindrom penurunan fungsional yang disebabkan


kelainan yang terjadi pada otak. Bahkan gangguan demensia alzheimer tidak bisa
dideteksi dengan alat medis yang paling canggih sekalipun.

Sindrom demensia pernah heboh diperbincangkan, gara-gara Nunun


Nurbaeti, buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditangkap di
Thailand bulan Desember 2011. Karena menurut dokter pribadi Nunun, Andreas
Harry, kliennya itu menderita demensia yaitu penyakit lupa dan mengarah ke
alzheimer. Penyakit itu terkait dengan riwayat stroke yang pernah dideritanya.
Dalam bahasa awam, demensia ini dikenal dengan penyakit pikun.

12
Wahyu soefudin.2020.Psikologi Pemasyarakatan,hal 36-37.
14

Demensia adalah keadaan menurunnya kemampuan intelektual. Keadaan


tersebut mengakibatkan kemunduran fungsi kognitif. Dari sekian jenis penyebab
demensia, yang paling banyak menyebabkan penurunan intelektual adalah
demensia alzheimer dan demensia vaskuler.

Demensia adalah keadaan menurunnya kemampuan intelektual. Keadaan


tersebut mengakibatkan kemunduran fungsi kognitif. Dari sekian jenis penyebab
demensia, yang paling banyak menyebabkan penurunan intelektual adalah
demensia alzheimer dan demensia vaskuler.

Gangguan pada kemampuan berpikir Untuk mengetahui sindrom demensia


harus dilakukan pemeriksaan yang teliti dan cermat melalui pemeriksaan riwayat
penyakit, kerusakan otak dari gejala-gejala gangguan saraf dan neurologi.

Demensia menyebabkan gangguan intelektual yang cukup parah sehingga


mengganggu kemandirian, seperti pelupa berat, mudah kesasar, tidak dapat
mengerjakan kegiatan sehari-hari.

Secara fisik, penderita demensia terlihat sehat. Namun, ketika melakukan


kegiatan, akan terlihat gangguan pada kemampuan berpikirnya.

Fungsi kognitif dalam otak memiliki beberapa domain yang berbeda.


Pertama, atensi dan konsentrasi untuk memusatkan perhatian. Kedua, area bahasa,
memori atau daya ingat. Ketiga,visuopatial yaitu kemampuan mengingat tempat,
meletakkan benda, dan jalan. Kemudian area keempat adalah fungsi
eksekutif,yaitu fungsi memutuskan sesuatu, logika, dan berhitung

Penyakit demensia berbeda dengan amnesia atau hilang ingatan. Pada


amnesia, yang diserang hanya domain memori dan tidak ada serangan di domain
fungsi kognitif lainnya. Berbeda dengan demensia alzheimer.

Gangguan demensia alzheimer akan muncul ketika seorang pasien


mengalami serangan gangguan saraf pada area memori secara dominan.
Kemudian ditambah satu lagi serangan di arealainnya. Kalau hanya serangan
domain memori saja belum cukup. Harus ada serangan di domain lainnya.
15

Dari gangguan-gangguan area fungsi kognitif tadi, seorang pasien


demensia alzheimer akan mengalami hambatan dalam melakukan aktivitas rutin
atau harian. Pasien bisa sampai lupa mengurus diri sendiri. Mulai dari lupa mandi,
lupa makan, lupa tidur, lupa mencuci baju, dan sebagainya.

Gangguan demensia alzheimer tidak bisa dideteksi dengan alat medis yang
paling canggih sekalipun. Penanganannya pun tidak cukup dengan ahli saraf, tapi
juga harus melibatkan psikiater.13

Gejala dan tanda-tanda dimensia

 Pikun
 Kehilangan kemampuan berkomunikasi
 Masalah keseimbangan dan motoric
 Halusinasi, paranoia, gelisah
 Kesulitan dengan pemikiran abstrak
 Mengabaikan keselamatan pribadi, kebersihan, dan nutrisi.

Penyebab dimensia

 Kondisi medis yang menyerang sel-sel otak dan koneksi sel-sel diotak.
Biasanya terjadi pada penderita penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson,
atau penyakit huntingan.
 Kondisi medis seperti stroke yang mengganggu aliran oksigen dan nutrisi
ke otak
 Kekurangan nutrisi dan dehidrasi. Induksi obat-obatan dan alkhohol.
 Cedera pada otak.
 Infeksi atau penyakit yang mempengaruhi system saraf pusat.

Jenis-jenis penyakit penyebab dimensia

 Alzheimer
 Vascular
 Pick
 Creutzfeldt-Jakob
13
Pangkalan ide.2014.Agar Otak Sehat,hal 7-8
16

 Huntington
 Parkinson
 Lay body14

14
Pangkalan ide.2014.Agar Otak Sehat,hal 10.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Memori adalah kemampuan untuk menerima informasi (encoding),
menyimpanya (storage), dan mengeluarkan kembali (retrieval),tanpa
ada perbedaan (retrieval), tanpa ada perbedaan dengan saat kita
menirima infomasi tersebut. Manusia memiliki memori yang
kemampuan dan kapasitasnya sangat besar.akan tetapi, tidak semua
orang memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin,banyak
orang memanfaatkan memori hanya sesekedarnya saja. Sehingga
banyak ruang dalam memori tersebut yang tidak terisi dan tidak
diperlakukan dengan baik.memiliki memori sangatlah penting bagi
manusia. Jika kita melakukan aktivitas berfikir atau menalar, maka
sebagian besar kita menggunakan fakta dari memori.
2. Lupa adalah peristiwa tidak dapat ditimbulkanya kembali informasi-
informasi yang telah diterima dan disimpanya. Seseorang mengalami
lupa jika informaso yang masih normal (fisiologis), tapi dapat pula
menjadi proses yang abnormal (patologis). Mudah lupa terjadi
bilamana informasi yang diterima mmelalui proses nirmal dan
akhirnya tersimpan didalam memori jangka panjang, sayangnya sukar
diambil atau diingat kembali saat dibutuhkan. Mudah lupa dapat terkait
dengan penambahan usia yang sering dihubungkan dengan inefiensi
proses memori.
3. Proses lupa biasanya terjadi karena memori lama tergantikan oleh
memori baru. Ini karena sel-sel otak baru ini terbentuk di wilayah
hippocampus otak yang terkait dengan belajar hal-hal baru. Sel-sel
baru tersebut akan menimpa memori lama dan membuatnya sulit
diakses. Daya ingatan kita tidak sempurna. Banyak hal-hal yangpernah
diketahui, tidak dapat diingat kembali atau dilupakan.
4. Amnesia adalah kehilangan ingatan secara tiba-tiba akan informasi
yang penting terkait dengan pribadi, yang dapat menyebabkan hilang
secara permanen. Gangguan ini sebelumnya dikenal dengan istilah
amnesia psikogenik. Amnesia biasa terjadi akibat dari stimulus yang
bersifat traumatis seperti kecelakaan atau hal yang mengerikan yang
dapat membuat otak terganggu. Amnesia terbagi menjadi 3 jenis yaitu
amnesia terlokalisasi : kehilangan ingatan dalam periode waktu
tertentu, amnesia selektif : gangguan yang menyerang individu
biasanya lupa pada hal-hal khusus pada periode tertentu, amnesia
menyeluruh : melupakan seluruh kehidupanya.

17
18

Demensia adalah keadaan menurunya kemampuan


intelektual,keadaan tersebut mengakibatkan kemunduran fungsi
kognitif. Demensia merupakan sindrom penurunan fungsional yang
disebabkan kelainan yang terjadi pada otak. Yang paling banyak
menyebabkan penurunan intelektual adalah demensia alzheimer dan
demensia vaskuler. Demensia menyebabkan ganguan yang cukup
parah sehingga mengganggu kemandirian,seperti pelupa berat,mudah
kesasar,tidak dapat mengerjakan kegiatan sehari-hari. Secara fisik
penderita demensia terlihat sehat namun ketika melakukan kegiatan
akan terlihat ganguan pada kemampuan berfikirnya.

B. SARAN
1. Untuk tenaga pendidik baik guru maupun dosen sebaiknya dengan
makalah ini dapat memberikan contoh untuk menjaga otak agar tidak
terjadi hal tersebut.
2. Untuk peserta didik makalah ini seyogyanya mampu memberikan
pemahaman tentang amnesia,demensia,memori dan lupa.
3. Untuk calon pendidik seharusnya dengan adanya makalah ini dapat
menjadi wawasan dan pertimbangan agar dapat menjaga sistem otak.
4. Untuk praktisi pendidikan sebaiknya dengan adanya makalah ini lebih
mengedukasi dan memberikan contoh supaya tidak terjadi hal-hal
tersebut.
DAFTAR RUJUKAN

Ginintasasi,Rahayu.Memori

Erlita,R. Funny Mustika.2004.Memahami Proses Memori.vol.5,No.1

Setiawan,Wahyudi.2016.Al-Qur’an Tentang Lupa.Ponorogo: Al Murabbi

Djamarah,Syaiful Bahri.2008.Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta

Syah,Muhibbin.2007.Psikologi Belajar.JakartaPT. Raja Grafindo Persada

Soefudin,W.2020.Psikologi Pemasyarakatan.Prenada Media

Pangkalan ide.2014. Agar Otak Sehat.Jakarta: PT Elex Media Komputindo

19

Anda mungkin juga menyukai