MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia
yang Diampu oleh Elen Nurjanah, M.Pd.
Penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas selesainya makalah
berjudul Proses Mengingat/Memory ini tepat waktu. Selawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya
hingga akhir zaman.
Beberapa pihak telah membantu dan mendukung dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih disampaikan pada pihak-
pihak berikut ini.
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan untuk kami dapat menempuh pendidikan di IAIN
Tulungagung.
2. Elen Nurjanah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan
yang selalu membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Serta teman- teman kelompok 5 kelas PGMI 1D yang telah memberikan support
serta bantuanya hingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 4
A. Pengertian Memory .............................................................. 4
B. Pengertian Lupa ……………………………………………. 8
C. Proses Terjadinya Lupa......................................................... 10
D. Pengertian Amnesia dan Dimensia ...................................... 12
BAB III PENUTUP .............................................................................. 17
Kesimpulan ............................................................................................. 17
Saran ...................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memori memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Jika kita melakukan
aktivitas berpikir atau menalar,maka sebagian besar kita menggunakan fakta dari
memori. Kita menggunakan konsep waktu dengan menghubung-hubungkan masa
sekarang dengan masa lalu serta membuat perencanaan untuk masa dating. Hal
tersebut dimungkinkan dengan adanya fasilitas fungsi memori kita yang kuat yang
dapat disesuaikan pada berbagai situasi. Oleh karena memori inilah manusia dapat
dikatakan makhluk bersejarah. Manusia tidak hanya ditentukan oleh pengaruh
proses yang terjadi saat kini ,tetapi berkembang dalam sejarah masa lalu yang
dimilikinya,yang tersimpan dalam memori.,yang sewaktu-waktu dapat dihidupkan
nya kembali.1
1
R. Funny Mustika Erlita,Memahami Proses Memori (Mediator,vol.5,No.1,
2004),hal.148.
2
Wahyudi Setiawan,Al-Qur’an Tentang Lupa (Al-Murabbi,Vol.2,No.2,2016),hal.254.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian memori
Memori adalah kemampuan untuk menerima informasi(Encoding),
menyimpannya (Storage), dan mengeluarkannya kembali(Retrieval), tanpa ada
perbedaan (Retrieval), tanpa ada perbedaan dengan saat kita menerima informasi
tersebut.
Manusia memiliki memori yang kemampuan dan kapasitasnya sangat besar. Akan
tetapi,tidak semua orang memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin.
Bnyak orang yang memanfaatkan memori ini sekedarnya saja.sehingga banyak
ruang-ruang dalam memori tersebut yang tidak terisi dan tidak diperlakukan
dengan baik.
Memori memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Jika kita melakukan aktivitas
berpikir atau menalar,maka sebagian besar kita menggunakan fakta dari memori.
Kita menggunakan konsep waktu dengan menghubung-hubungkan masa sekarang
dengan masa lalu serta membuat perencanaan untuk masa dating. Hal tersebut
dimungkinkan dengan adanya fasilitas fungsi memori kita yang kuat yang dapat
disesuaikan pada berbagai situasi. Oleh karena memori inilah manusia dapat
dikatakan makhluk bersejarah. Manusia tidak hanya ditentukan oleh pengaruh
proses yang terjadi saat kini ,tetapi berkembang dalam sejarah masa lalu yang
dimilikinya,yang tersimpan dalam memori.,yang sewaktu-waktu dapat dihidupkan
nya kembali.3
Tahap Pemrosesan Memori
Mengacu kepada definisi tersebut, tahap pemrosesan memori terbagi menjadi tiga,
yaitu:
a. Encoding
Encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke
dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses
pengubahan informasi ini organisme. Proses pengubahan informasi ini
dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
Sengaja
Tidak Sengaja
b. Storage
Proses storage ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan
informasi
yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu.
3
R. Funny Mustika Erlita,Memahami Proses Memori (Mediator,vol.5,No.1,
2004),hal.148.
4
5
c. Retrieval
Pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan
sebelumnya. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari
dan menemukan informasi proses mencari dan menemukan informasi yang
disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan.
Hilgard (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat,
yaitu :
Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari
di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme.
Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang
bersangkutan.
Recognition, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah
dipelajari melalui suatu petunjuk yang yang sudah dipelajari
melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme.
Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan
orang yang bersangkutan.
Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan
berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup
kompleks.4
4
Rahayu Ginitasasi,Memori,hal. 10.
6
Klasifikasi Memori.
Memori manisa dibagi menjadi tiga berdasarkan tingkat ketahanannya berada di
dalam Storage, dan tingkat kemudahannya di Retrieval, yaitu:
memori sensori
Sensory memory dapat menangkap informasi dengan cepat, sekitar
200-500 milidetik per satu memori diserap.Kemampuan untuk
memperhatikan satu informasi, dan ingat seperti apa informasi itu
dengan sekilas pengamatan atau penghafalan, dengan sekilas
pengamatan atau penghafalan, adalah ciri dari sensory memoy.
Memori jenis ini
tidak bisa diperpanjang lewat pengulangan. Kapasitas
penyimpanan sensory memory cukupbanyak, yaitu 12 informasi,
tapi tidak semuanya dapat di retrieval.5
memori jangka pendek (short term memory)
Beberapa informasi dalam sensory memory kemudian ditransfer ke
short-term memory.
Short-term memory memungkinkan manusia untuk memanggil
kembali materi dalam
beberapa detik hingga satu menit tanpa latihan. Kapasitas
penyimpanan short-term
memory adalah 7-12 item, dan diketahui memori ini dapat
ditingkatkan melalui proses
yang disebut pengelompokkan (chunking).
memori jangka panjang (long term memory)
Memori jangka panjang adalah memori yang lambat dilupakan dan
kapasitasnya tidak
terbatas. Long-term memory bisa menyimpan lebih banyak
informasi dengan potensi durasi yang tak terbatas (adakalanya
selama jangka yang tak terbatas (adakalanya selama jangka waktu
hidup manusia). Memori jangka panjang masih dibagi lagi menjadi
dua bagian, yaitu memori deklaratif (eksplisit),dan memori non
deklaratif.
5
Ibid.,hal.11.
7
a. Association Model
Menurut Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yang terdiri dari tiga
sistem Memori :
Craik dan Lockhart (1972) berpendapat bahwa bahwa pemrosesan informasi yang
baik tergantung pada “kedalaman baik tergantung pada “kedalaman pemrosesan”.
Kedalaman pemrosesantergantung atas sejauh mana pesan-pesan esensial
terintegrasi secara utuh sehingga membuahkan pemrosesan informasi8.
Eidetic memory atau biasa dikenal dengan sebutan ingatan fotografis, adalah
sebutan ingatan fotografis, adalah kemampuan untuk mengeluarkan kembali
informasi dalam berbagai bentuk (gambaran,teks, suara) dengan ketepatan yang
tinggi.
a) Luke Mason, warga negara Inggris yang dapat mengingat sejumlah besar
teks seperti buku dan deretan angka-angka yang panjang hanya dengan
satu kali membaca dan dapat mengeluarkan informasi tersebut dengan
ketepatan sempurna.
b) Sukarno, Presiden pertama Indonesia, memilikib. Sukarno, Presiden
pertama Indonesia, memiliki ingatan fotografis yang membantunya
mempelajari banyak bahasa asing.
c) Wolfgang Amadeus Mozart, dapat menuliskan ulang score musik hanya
dengan mendengarkan lagu tersebut dimainkan hanya sekali dan hanya
menimbulkan kesalahan kecil dalam penulisan ulangnya. Kemampuan ini
juga dimiliki oleh Ludwig van Beethoven.
B. Pengertian Lupa
Lupa merupakan istilah yang sangat populer di masyarakat. Dari hari ke hari dan
bahkan setiap waktu pasti ada orang-orang tertentu yang lupa akan sesuatu, entah
hal itu tentang peristiwa atau kejadian di masa lampau atau sesuatu yang akan
dilakukan, mungkin juga sesuatu yang baru saja dilakukan. Fenomena dapat
terjadi pada siapapun juga, tak peduli apakah orang itu anak-anak, remaja, orang
tua, guru, pejabat, profesor, petani dan sebaginya.9
Seseorang mengalami lupa jika informasi yang masuk tidak mendapat
perlakuan sebagaimana mestinya. Lupa dapat merupakan proses yang masih
normal (fisiologis), tapi dapat pula menjadi proses yang abnormal
(patologis). Mudah lupa terjadi bilamana informasi yang diterima berhasil
melalui proses normal dan akhirnya tersimpan di dalam memori jangka
panjang. Sayangnya sukar diambil atau diingat kembali saat dibutuhkan.
Mudah lupa masih tergolong normal. Meskipun begitu tidak jarang hal
ini merupakan tanda-tanda keadaan abnormal.10
Mudah lupa dapat terkait dengan penambahan usia yang sering
dihubungkan dengan inefisiensi proses memori, seperti proses berpikir
menjadi lamban, kurang menggunakan strategi memori yang baik, kesulitan
memusatkan perhatian dan mengabaikan distraktor, membutuhkan waktu lebih
lama untuk mempelajari sesuatu yang baru, dan lebih banyak dibutuhkan
isyarat untuk mengingat kembali informasi yang telah tersimpan.
Mudah lupa akan semakin berat jika menyerang manula yang biasa disebut
sebagai age-associated memory impairment.
Faktor Penyebab Lupa
9
Wahyudi Setiawan,Al-Qur’an Tentang Lupa (Al-Murabbi,Vol.2,No.2,2016),hal.254.
10
Syaiful Bahri Djamarah,Psikologi Belajar (Rineka Cipta,2008),hal.206.
10
1. Decay theory
Teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus aus dengan
berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Teori ini
mengandalkan bahwa setiap informasi di simpan dalam memori akan
meninggalkan jejak (memory trace).
2. Teori interferensi
Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam
memori janga panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami
keausan). Akan tetapi proses lupa terjadi karena informasi yang satu
menggangu proses mengingat informasi lainnya.
3. Teori retrieval failure
Teori ini sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi
yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi
kegagalan untuk mengingat kembali tidak disebabkan oleh interferensi.
4. Teori motivated forgetting
Menurut teori ini, kita akan cenderung melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini
cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran.
Teori ini didasarkan atas teori psikoanalisis yang dipelopori oleh Sigmund
Freud
Proses lupa biasanya terjadi karena memori lama tergantikan oleh memori
baru. Ini karena sel-sel otak baru ini terbentuk di wilayah hippocampus otak yang
terkait dengan belajar hal-hal baru. Sel-sel baru tersebut akan menimpa memori
lama dan membuatnya sulit diakses.
11
Daya ingatan kita tidak sempurna. Banyak hal-hal yangpernah diketahui, tidak
dapat diingat kembali atau dilupakan.
Ada empat cara untuk menerangkan proses lupa:
1. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu diotak kalau materi
yang harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme
otak, lambat laun jejak materi itu terhapus dari otak sehingga kita tidak dapat
mengingatnya kembali. Jadi, karena tidak digunakan, materi itu lenyap sendiri.
2. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami
perubahan-perubahan secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Penghalusan: materi berubah bentuk ke arah bentuk yang lebih
simatris, lebih halus dan kurang tajam, sehingga bentuk yang asli
tidak diingat lagi.
b. Penegasan: bagian-bagian yang paling mencolok dari suatu hal
adalah yang paling mengesankan. Karena itu, dalam ingatan
bagian-bagian ini dipertegas, sehingga yang diingat hanyalah
bagian-bagian yang mencolok, sedangkan bentuk keseluruhan
tidak begitu diingat.
c. Asimilasi: bentuk yang mirip botol misalnya, akan kita ingat
sebagai botol, sekalipun bentuk itu bukan botol. Dengan demikian,
kita hanya ingat sebuah botol, tetapi tidak ingat bentuk yang asli.
Perubahan materi di sini disebabkan bagaimana wajah orang itu
tidak kita ingat lagi.
3. Kalau mempelajari hal yang baru, kemungkinan hal-hal yang sudah kita ingat,
tidak dapat kita ingat lagi. Dengan kata lain, materi kedua menghambat diingatnya
kembali materi pertama. Hambatan seperti ini disebut hambatan retroaktif.
Sebaliknya, mungkin pula materi yang baru kita pelajari tidak dapat masuk dalam
ingatan, karena terhambat oleh adanya materi lain yang terlebih dahulu dipelajari,
hambatan seperti ini disebut hambatan proaktif.
4. Ada kalanya kita melakukan sesuatu. Hal ini disebut represi. Peristiwa-
peristiwa mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan dan sebagainya, atau
semua hal yang tidak dapat diterima oleh hati nurani akan kita lupakan dengan
sengaja (sekalipun proses lupa yang sengaja ini terkadang tidak kita sadari, terjadi
diluar alam kesadaran kita). Pada bentuknya yang ekstrim, represi dapat
menyebabkan amnesia, yaitu lupa nama sendiri, orang tua, anak dan istri dan
semua hal yang bersangkut paut dirinya sendiri. Amnesia ini dapat itolong atau
disembuhkan melalui psikoterapi atau melalui suatu peristiwa yang sangat
dramatis sehingga menimbulkan kejutan kejiwaan pada penderita.
12
Pada akhirnya perjalanan manusia dari awal alam ruh hingga kematian datang
menjadikan manusia harus banyak belajar, bahwa sesungguhnya kehidupan
bukan untuk bermain dengan penuh kelalain. Lupa bertujuan untuk pengingat
manusia bahwa ia adalah makhluk lemah. Makhluk yang senantiasa
membutuhkan pertolongan Tuhan dalam segala aktivitasnya.
11
Muhibbin Syah,Psikologi Belajar (Raja Grafindo Persada,2007),hal.160.
13
menjadi tiga jenis, yaitu amnesia terlokalisasi, amnesia selektif, dan amnesia
menyeluruh.
2) Dimensia
12
Wahyu soefudin.2020.Psikologi Pemasyarakatan,hal 36-37.
14
Gangguan demensia alzheimer tidak bisa dideteksi dengan alat medis yang
paling canggih sekalipun. Penanganannya pun tidak cukup dengan ahli saraf, tapi
juga harus melibatkan psikiater.13
Pikun
Kehilangan kemampuan berkomunikasi
Masalah keseimbangan dan motoric
Halusinasi, paranoia, gelisah
Kesulitan dengan pemikiran abstrak
Mengabaikan keselamatan pribadi, kebersihan, dan nutrisi.
Penyebab dimensia
Kondisi medis yang menyerang sel-sel otak dan koneksi sel-sel diotak.
Biasanya terjadi pada penderita penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson,
atau penyakit huntingan.
Kondisi medis seperti stroke yang mengganggu aliran oksigen dan nutrisi
ke otak
Kekurangan nutrisi dan dehidrasi. Induksi obat-obatan dan alkhohol.
Cedera pada otak.
Infeksi atau penyakit yang mempengaruhi system saraf pusat.
Alzheimer
Vascular
Pick
Creutzfeldt-Jakob
13
Pangkalan ide.2014.Agar Otak Sehat,hal 7-8
16
Huntington
Parkinson
Lay body14
14
Pangkalan ide.2014.Agar Otak Sehat,hal 10.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Memori adalah kemampuan untuk menerima informasi (encoding),
menyimpanya (storage), dan mengeluarkan kembali (retrieval),tanpa
ada perbedaan (retrieval), tanpa ada perbedaan dengan saat kita
menirima infomasi tersebut. Manusia memiliki memori yang
kemampuan dan kapasitasnya sangat besar.akan tetapi, tidak semua
orang memanfaatkan kapasitas tersebut seoptimal mungkin,banyak
orang memanfaatkan memori hanya sesekedarnya saja. Sehingga
banyak ruang dalam memori tersebut yang tidak terisi dan tidak
diperlakukan dengan baik.memiliki memori sangatlah penting bagi
manusia. Jika kita melakukan aktivitas berfikir atau menalar, maka
sebagian besar kita menggunakan fakta dari memori.
2. Lupa adalah peristiwa tidak dapat ditimbulkanya kembali informasi-
informasi yang telah diterima dan disimpanya. Seseorang mengalami
lupa jika informaso yang masih normal (fisiologis), tapi dapat pula
menjadi proses yang abnormal (patologis). Mudah lupa terjadi
bilamana informasi yang diterima mmelalui proses nirmal dan
akhirnya tersimpan didalam memori jangka panjang, sayangnya sukar
diambil atau diingat kembali saat dibutuhkan. Mudah lupa dapat terkait
dengan penambahan usia yang sering dihubungkan dengan inefiensi
proses memori.
3. Proses lupa biasanya terjadi karena memori lama tergantikan oleh
memori baru. Ini karena sel-sel otak baru ini terbentuk di wilayah
hippocampus otak yang terkait dengan belajar hal-hal baru. Sel-sel
baru tersebut akan menimpa memori lama dan membuatnya sulit
diakses. Daya ingatan kita tidak sempurna. Banyak hal-hal yangpernah
diketahui, tidak dapat diingat kembali atau dilupakan.
4. Amnesia adalah kehilangan ingatan secara tiba-tiba akan informasi
yang penting terkait dengan pribadi, yang dapat menyebabkan hilang
secara permanen. Gangguan ini sebelumnya dikenal dengan istilah
amnesia psikogenik. Amnesia biasa terjadi akibat dari stimulus yang
bersifat traumatis seperti kecelakaan atau hal yang mengerikan yang
dapat membuat otak terganggu. Amnesia terbagi menjadi 3 jenis yaitu
amnesia terlokalisasi : kehilangan ingatan dalam periode waktu
tertentu, amnesia selektif : gangguan yang menyerang individu
biasanya lupa pada hal-hal khusus pada periode tertentu, amnesia
menyeluruh : melupakan seluruh kehidupanya.
17
18
B. SARAN
1. Untuk tenaga pendidik baik guru maupun dosen sebaiknya dengan
makalah ini dapat memberikan contoh untuk menjaga otak agar tidak
terjadi hal tersebut.
2. Untuk peserta didik makalah ini seyogyanya mampu memberikan
pemahaman tentang amnesia,demensia,memori dan lupa.
3. Untuk calon pendidik seharusnya dengan adanya makalah ini dapat
menjadi wawasan dan pertimbangan agar dapat menjaga sistem otak.
4. Untuk praktisi pendidikan sebaiknya dengan adanya makalah ini lebih
mengedukasi dan memberikan contoh supaya tidak terjadi hal-hal
tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
Ginintasasi,Rahayu.Memori
19