Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

PENGETAHUAN MANAJEMEN DAN STRATEGI


PEMASARAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pembimbing : Dewi Indah Sari SM, M.Kes, MKM

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Erlian Istifan (P27905118007)


2. Ester Natasya (P27905118008)
3. Komarudin (P27905118015)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang

Maha Pengasih dan Penyayang. Berkat karunia dan limpah rizki-Nya kita masih

diberikan nikmat akal dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini. Solawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya yang setia

sampai akhir zaman amin.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen

pengajar yang telah membantu penyusunan makalah ini. Yang telah meluangkan

waktu dan bimbingannya. Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu

segala masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun senantiasa kami

harapkan Semoga Allah SWT, memberikan ilmu kepada kita secara merata dan

memberikan keberkahan atas ilmu-Nya sehingga ilmu kita lebih dapat

dipertanggung jawabkan.

Tangerang, 04 Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan Manajemen ............................................................................... 3

A.1 Pengetian Pengetahuan Manajemen ....................................................... 3

A.2 Jenis-jenis Pengetahuan .......................................................................... 4

A.3 Proses Pengtahuan Mangement dalam Organisasi ................................. 6

A.4 Peranan, Tujuan dan manfaat Pengetahuan Management ...................... 7

A.5 Pengembangan Pengetahuan dalam Organisasi ..................................... 9

A.6 Faktor-faktor Penting Implementasi Pengetahuan Management ........... 11

A.7 Langkah Strategik Implementasi Pengetahuan Management ................. 13

B. Strategi Pemasaran ........................................................................................ 15

B.1 Pengertian Strategi Pemasaran ............................................................... 15

B.2 Macam-macam Strategi Pemasaran ........................................................ 15

B.3 Segmentasi Pasar .................................................................................... 21

B.4 Prosedur melakukan Segmentasi Pasar .................................................. 24

ii
B.5 Jenis-jenis Segmentasi Pasar .................................................................. 25

B.6 Syarat segmentasi Pasar .......................................................................... 28

B.7 Tingkat Segmentasi Pasar ....................................................................... 29

BAB III PENUTUP

A. Keimpulan ..................................................................................................... 31

B. Saran .............................................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen dalam arti luas juga dipahami sebagai perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) pengorganisasian sumber

daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Secara umum dipahami

bahwa manajemen adalah ilmu dan seni organisasi, manajemen dan koordinasi,

yang ditujukan untuk mengambil tindakan untuk mencapai tujuan.

Orang yang menjadi wirausaha adalah mereka yang mengenali potensi

dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang dan mengatur

bisnis untuk mencapai tujuannya. Kewirausahaan adalah semacam kemampuan

kreativitas dan inovasi, sangat menyadari peluang, dan selalu terbuka untuk

setiap investasi aktif dan perubahan yang dapat membawa pertumbuhan dan

nilai berkelanjutan bagi bisnis. Selain kebutuhan perubahan dan adaptasi, salah

satu pendorong inovasi adalah mewujudkan kesenjangan antara apa yang

seharusnya dan apa yang diinginkan masyarakat dengan pemerintah, swasta,

dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Organisasi non pemerintah).

Nursepreneur adalah perawat pengusaha yang bekerja secara mandiri

dalam memberikanpelayanan keperawatan meliputi perawatan langsung,

pendidikan, penelitian, administratife atau konsultasi dalam menciptakan

bisnis/ usahanya. Perawat tersebut sebagai pemilik modal, penggagas ide,

1
pemilik saham, atau owner yang mampu menggaji karyawannya, meskipun

dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai

pelaksana. Ketika seorang perawat mengambil suatu langkah di tengah orang-

orang lain saling berlomba memperebutkan kesempatan kerja yang semakin

sempit, seorang nursepreneur justru berpikir untuk menciptakan suatu usaha

yang dapat menghasilkan secara ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi

sesamanya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengetahuan manajemen?

2. Bagaimana strategi pemasaran keperawatan?

C. Tujuan

1. Mengetahui bagaimana pengetahuan manajemen.

2. Mengetahui strategi pemasaran dalam keperawatan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGETAHUAN MANAJEMEN

A.1. Pengetian Pengetahuan Manajemen

Manajemen   pengetahuan (knowledge management) ialah  suatu

rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan

untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan

mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui,

dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait

dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil

tertentu seperti pengetahuan pengetahuan bersama, peningkatan,

kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.

Istilah knowledge management (KM) atau manajemen

pengetahuan, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986, dalam

konferensi manajemen Eropa. Sampai saat ini  belum ada definisi

tunggal yang disepakati tunggal yang disepakati secara internasional

mengenai KM. Tiap ahli mempunyai pengertian dan penekanan yang

berbeda dalam mendefinisikan KM.  Jann dan Lantu (2006)

menjelaskan bahwa “knowledge management merupakan proses

sistematik untuk menemukan, memilih, mengorganisasikan,

menyarikan dan menyajikan pengetahuan dengan cara tertentu,

sehingga para pekerja mampu memanfaatkan dan meningkatkan

penguasaan pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang spesifik,

3
untuk kemudian ada proses institusionalisasi agar pengetahuan yang

diciptakan menjadi pengetahuan perusahaan”.

Sedangkan pengertian  Knowledge Management menurut menurut

David Gurteen Gurteen adalah perasaan manusia untuk melakukan

proses berbagi pengetahuan, serta belajar dan bekerja sama secara

lebih efektif, sebagai sebuah proses yang secara mental menyenangkan

(fung mentality). (David Gurteen:2012).

A.2. Jenis-jenis Pengetahuan

Menurut Polanyi yang dikutip oleh Dalkir (2011, p9) ada 2 jenis

knowledge yaitu:

a. Tacit Knowledge

Suatu bentuk pengetahuan yang sulit untuk diartikan dalam

bentuk kata, teks maupun gambar

b. Explicit Knowledge

Konten representasi yang telah ditangkap dalam beberapa

sumber

Tabel 2.1 Perbedaan antara Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge

Tacit Knowledge Explicit Knowledge

Mampu untuk beradaptasi, Mampu untuk menyebarkan,

mampu mengahadapi situasi baru menggandakan, untuk mengakses

dan luar biasa. dan menerapkan keseluruh

organisasi

4
Sistem pakar, know-how, know- Kemampuan untuk mengajar dan

why, dan care-why. melatih.

Mampu untuk Mampu untuk mengatur,

mengkolaborasikan, berbagi visi mensistematisasi, menerjamahkan

dan menstramisikan budaya visi kedalam pernyataan misi,

untuk menjadi  pedoman

operasional

Proses pelatihan untuk Mentranser pengetahuan lewat

mentransfer  pengetahuan dari produk,  pelayanan, dan proses

suatu pengalaman. pendokumentasian

Sumber : Dalkir (2011, p10)

Menurut Tobing (2007, p9), ada 2 jenis knowledge antara lain:

a. Explicit Knowledge

Segala bentuk knowledge yang sudah direkam dan

didokumentasikan sehingga lebih mudah untuk didistribusikan

dan dikelola. Contoh : e-mail, surat, laporan, artikel,

manual,buku, dokumen.

b. Tacit Knowledge

Knowledge yang terletak di dalam pikiran (otak) atau melekat

di dalam diri seseorang yang diperolehnya melalui pengalaman

5
dan pekerjaannya. Contoh: Gagasan,  persepsi, cara berpikir,

wawasan, keahlian atau kemahiran.

Menurut Chaffey (2007, p486), ada 2 jenis pengetahuan dengan

cara pendekatan berbeda yang dapat digunakan untuk

menyebarluaskan setiap jenis pengetahuan dalam sebuah organisasi,

yaitu :

a. Explicit Knowledge

Merupakan rincian proses dan prosedur yang dapat segera

diungkapkan dan dicatat dalam suatu sistem informasi.

b. Tacit Knowledge

Suatu pengetahuan yang tidak berwujud dan tidak dicatat

karena merupakan bagian dari pikiran manusia.

A.3. Proses Pengtahuan Mangement dalam Organisasi

Pengembangan knowledge management pada kondisi sekarang ini,

organisasi biasanya menggunakan media-media sebagai komunikasi

antar sumber daya manusia yang ada di organisasi dan pihak-pihak

yang berkepentingan.

a. Rapat secara berkala c. Pertemuan bulanan

b. Diskusi secara d. Surat edaran/ surat

berkala keputusan

6
e. Papan pengumuman f. Intranet/ media massa.

Untuk mendukung proses aktivitas dan pengembangan sumber

daya manusia di suatu organisasi yang merupakan perwujudan dari

model socialzation, externalization, combination, internalization

(SECI), menurut Nonaka dan Takeuchi (2004, dalam Setiyoso, et.al,

2009) digunakan perangkat teknologi informasi yang ada di organisasi

melalui 4 cara konversi yaitu sosialisasi, eksternalisasi, internalisasi

dan kombinasi.

A.4. Peranan, Tujuan dan manfaat Pengetahuan Management

Penerapan manajemen pengetahuan di dalam setiap perusahaan

yang berbasis  pengetahuan akan berdampak kepada :

a. Cara kerja baru berkolaborasi, cara baru dalam merajut

keahlian untuk tujuan-tujuan khusus.

b. Cara baru dalam mengelola karyawan.

c. Cara baru melatih dan mendidik dalam perusahaan.

d. Cara dan metode baru untuk mendapatkan pengetahuan,

mengorganisasi, dan mengotomasikan serta penyebarannya.

e. Fokus baru bagi ilmu manajemen atas pengorganisasian

pekerjaan dengan perspektif pengetahuan, manajemen

pengetahuan untuk memfasilitasi  pertumuhan dan inovasi

serta rincian penting pengelolaan pengetahuan.

7
f. Fokus baru bagi penyusunan strategi dalam

mengembangkan pengetahuan dan modal intelektual dan

berhubungan dengan peluang dan kaitannya dengan

pengembangan kemampuan untuk merealisasikan dan

menangkap kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Dalam manajemen pengetahuan terdapat 6 (enam) karakteristik

perusahaan yang menjadikan pengetahuan sebagai basis

kompetensinya yaitu:

a. Kreativitas dan ide sebagai dasar di dalam berkreasi dan

melakukan inovasi

b. Para anggotanya berpengetahuan, terampil dan kompeten

dalam dalam bidang pekerjaan masing-masing.

c. Adanya hubungan dan rasa saling percaya dalam berbagi

pengetahuan

d. Data menjadi sangat esensial dalam menjalankan tugas

operasional

e. Memberi perhatian kepada orang dan bagaimana mereka

dapat bekerja bersama untuk mencapai kinerja perusahaan.

f. Perusahaan mengelola sendiri pengetahuannya.

Dengan adanya manajemen pengetahuan pada organisasi tentunya

memiliki keuntungan/ manfaat yang dihasilkan diantaranya yakni :

8
a. Meningkatkan kualitas i. Meningkatkan kolaborasi

pengambilan dalam perusahaan.

keputusan j. Cara kerja yang lebih

b. Meningkatkan kualitas baik.

penanganan k. Meningkatkan pangsa

c. Mempercepat respons pasar.

terhadap isu bisnis yang l. Menciptakan peluang

penting. bisnis baru.

d. Meningkatkan m. Menyempurnakan

keterampilan karyawan. pengembangan produk

e. Meningkatkan baru.

produktivitas. n. Sistem retensi karyawan

f. Meningkatkan profit. lebih baik.

g. Meningkatkan berbagai o. Meningkatkan mutu

praktik terbaik. produk dan layanan.

h. Mengurangi biaya.

Dari sekian banyak keuntungan dan manfaat sebagaimana diatas,

Anantatula (2005) menyimpulkan keuntungan dan manfaat yang

diharapkan oleh organisasi arapkan oleh organisasi adalah :

a. Meningkatkan kolaburari dalam organisasi.

b. Meningkatkan keterampilan karyawan.

c. Meningkatkan mutu, produk, dan layanan.

9
A.5. Pengembangan Pengetahuan dalam Organisasi

Salah satu komponen adaam absorptive capacity adalah akuisisi.

Akuisisi merupakan pengembangan atau penambahan pengetahuan

dari berbagai sumber. Menurut Ismail Nawawi (2012:71), organisasi

dapat memperoleh pengetahuan dari dalam organisasi yaitu :

a. Menyerap pengetahuan yang berasal dari anggota

organisasi

b. Belajar dari pengalaman anggota organisasi maupun

pengalaman organisasi itu sendiri

c. Menerapkan proses perubahan yang terus-menerus

Selain dari dalam organisasi, pengembangan pengetahuan pun

dapat diperoleh dari luar organisasi melalui beberapa metoda, antara

lain sebagai berikut:

a. Patok duga (baenchmarking) dari organisasi lain

b. Menghadiri kegiatan seminar, konferensi, lokakarya, dan

lainnya lainnya

c. Menyewa konsultan

d. Mengikuti pelatihan dan pendidikan

e. Membaca berbagai materi hasil catakan, misalnya surat

kabar, e-mail, dan berbagai terbitan jurnal

f. Menonton televisi, video, dan film

g. Pengamatan beragai kecenderungan persoalan ekonomi,

social dan teknologi keterampilan tertentu

10
h. Berkolaborasi dengan organisasi lain, membangun aliansi

berbagai kerja sama.

Dalam upaya pengembangan pengetahuan, organisasi perlu

memperhatikan hal yang berhubungan dengan kebutuhan pengetahuan

dalam oranisasi. Hal ini dilakukan dilakukan agar dapat meminmalisir

pengetahuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

A.6. Faktor-faktor Penting Implementasi Pengetahuan Management

Berikut adalah beberapa faktor yang mendukung implementasi

manajemen  pengetahuan di sebuah organisasi:

a. Manusia

Manajemen pengetahuan berada dalam pikiran manusia.

Manusia   merupakan pelaku dari proses-proses yang ada

dalam manjemen pengetahuan. Jika konsep manajemen

pengetahuan tidak bisa dijalankan maka faktor utama

permasalahannya adalah manusia atau orang-orang yang

ada di organisasi.

b. Kepemimpinan

Melalui kepemimpinan dapat dibangun sebuah visi yang

kuat sehingga dapat menggerakkan seluruh anggota

organisasi untuk mencapai visi organisasi. Pemimpin harus

menunjukkan tindakan nyata, tidak hanya sekedar retorika,

maka itu pemimpin harus mengerahkan kapasitas

11
intelektual yang dimilikinya dan terjun langsung dan

mengawal jalannya manajemen  pengetahuan. Seorang

pemimpin dengan kepemimpinan yang baik harus memiliki

determinasi yang tinggi terhadap capaian organisasi.

c. Teknologi

Teknologi informasi tidak bisa dihindari, sehingga

organisasi harus memaksimalkan fungsi tenkologi informasi

dalam menjalankan manajemen pengetahuan. Sebuah

organisasi yang tidak mengikuti perkembangan teknologi

informasi maka organisasi tersebut akan tertingal dan

kolaps.

d. Organisasi

Organisasi berkaitan dengan aspek operasional dari aset-

aset pengetahuan, termasuk fungsi, proses, struktur

organisasi formal dan informal, ukuran dan indikator

pengendalian, proses penyempurnaan, dan rekayasa proses

bisnis. Sehingga organisasi harus fleksibel dalam menyikapi

perubahan.

e. Belajar

Learning organization sangat berperan penting dalam

implementasi manajemen pengetahuan terutama dengan 5

aktifitas LO yang diharapkan, yaitu :  penyelesaian masalah

secara sistematis, pengujicobaan pendekatan-pendekatan

12
baru, belajar dari pengalaman masa lalu, belajar dan

praktek, transfer  pengetahuan secara cepat dan efisien ke

seluruh organisasi.

A.7. Langkah Strategik Implementasi Pengetahuan Management

Langkah strategik implementasi manajemen pengetahuan, menurut

Tiwana (2000) adalah sebagai berikut :

a. Analisis Infrastruktur

b. Mengaitkan Manajemen Pengetahuan dengan Strategi

Bisnis

c. Mendesain Infrastruktur Manajemen Pengetahuan

d. Mengaudit Aset dan Sistem Pengetahuan yang Ada

e. Mendesain Tim Manajemen Pengetahuan

f. Menciptakan Blueprint  Manajemen Pengetahuan

g. Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan

h. Prototype dan Uji Coba

i. Perubahan, Kultur, dan Struktur Penghargaan

j. Evaluasi Kinerja, Mengukur ROI, dan Perbaikan Sistem

Manajemen Pengetahuan

Adapun faktor pendukung implementasi manejemen pengetahuan

menurut beberapa pakar dan ahli (dalam sangkala, 2007) yaitu :

a. Kondisi Sosial

13
Menurut Davis (1998), dinyatakan bahwa efektifitas

manajemen pengetahuan memerlukan perubahan

fundamental dalam organisasi dalam melakukan kegiatanya.

Pendapat lainya dikemukakan oleh Krogh (1998), kondisi

sosial yang seharusnya tercipta dan dibangun terus menerus

oleh organisasi untuk mendorong penciptaan pengetahuan.

b. Kondisi Organisasi

Proses penciptaan pengetahuan juga sangat ditentukan

dengan kondisi organisasi.

c. Kondisi Teknologi

Adanya teknologi informasi dan komunikasi dalam

memfasilitasi dan menciptakan pengetahuan adalah untuk

menghubungkan 1 orang dengan lainnya untuk

mengeksplisitkan pengetahuan.

d. Penyelarasan Strategi Manajemen Pengetahuan dengan

Strategi Organisasi

Dalam mengimplementasikan ide-ide, pengetahuan harus

terintegrasi dalam proses penyusunan strategi manajemen

pengetahuan dengan strategi organisasi, karena strategi

manajemen pengetahuan merupakan bagian satu kesatuan

dari strategi organisasi.

14
B. Startegi Pemasaran

B.1. Pengertian Strategi Pemasaran

Pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang

biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam

hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada 3 faktor utama yang

menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu:

a. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu

tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan

tahap kemunduran.

b. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan

dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti

atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

c. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi

dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi

makmur atau inflasi tinggi.

B.2. Macam-Macam Strategi Pemasaran

15
Pemasaran produk akan sangat berpengaruh terhadap performa

penjualan usaha. Dengan strategi promosi bisnis yang tepat, kita akan

menikmati kesuksesan dari segi brand awareness. Bukan hanya itu,

kita juga akan mendapatkan kesempatan untuk mencapai target

penjualan secara efektif. Berikut adalah 9 strategi pemasaran produk

yang bisa di terapkan dalam memasarkan produk dari suatu brand :

a. Gunakan Media Sosial

Di era yang serba mobile ini, media sosial sudah menjadi

suatu hal yang wajib dimiliki suatu brand. Melalui media sosial

seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan Twitter, kita dapat

melakukan strategi promosi dengan memperkenalkan brand

dan juga produk yang ingin dipasarkan kepada pengguna media

sosial. Dengan metode penggunaan media sosial yang tepat,

maka pendekatan yang akan dilakukan menjadi lebih personal

dan juga menjadi ‘lebih dekat’ dengan target market. Tanpa

pendekatan yang baik dengan target market kita, segala macam

strategi pemasaran produk akan sulit dijalankan. Terutama di

era digital sekarang ini, di mana persaingan antar perusahaan

menjadi semakin ketat, relasi yang baik dengan pelanggan akan

menjadi plus bagi segala jenis usaha.

b. Menjadi Sponsor Sebuah Acara atau Lomba

Menjadi salah satu penyelenggara kontes atau menjadi

sponsor dalam salah satu kontes yang sedang direncanakan

16
adalah ide strategi pemasaran produk yang baik. Dengan

menampilkan logo pada kontes atau perlombaan tersebut, maka

brand yang akan dipromosikan akan dikenal oleh peserta

lomba. Selain itu, tidak jarang seseorang mencoba produk

sebuah minuman atau makanan yang menjadi sponsor sebuah

acara. Jadi, apabila suatu brand ingin memasarkan sebuah

produk ke kalangan baru, menjadi sebuah sponsor sebuah acara

atau lomba merupakan salah satu cara yang efektif.

c. Bagi-bagi Produk

Penghalang seseorang membeli sebuah produk adalah

karena mereka belum pernah mencoba produk tersebut

sebelumnya atau belum ada teman mereka yang mencobanya.

Jadi, jika suatu brand sedang ingin memperkenalkan sebuah

produk atau varian baru dari produk, maka salah satu strategi

promosi yang cocok untuk dilakukan adalah dengan

memberikan produk gratis/tester/sample langsung kepada

target market. Apabila produk kita digital dan strategi di atas

tidak memungkinkan, ada cara lain seperti free subscription

atau free trial (berlangganan gratis atau uji coba gratis).

d. Mendata Pelanggan/Target Market

Memasarkan produk ke target market yang tepat adalah

yang terpenting dalam strategi pemasaran produk. Oleh karena

itu, mengumpulkan data pelanggan merupakan kegiatan yang

17
sangat direkomendasikan. Pada saat proses perkenalan produk

ataupun penjualan berlangsung, pastikan untuk mendapatkan

data pelanggan sesuai dengan kebutuhan sehingga akan

berguna untuk strategi promosi maupun rencana perusahaan

berikutnya. Banyak yang bisa dilakukan untuk mengambil data

pelanggan secara akurat, misalnya dengan survei pengolahan

data secara online melalui sosial media.

e. Berikan Insentif untuk Setiap Rekomendasi

Word of mouth (dari mulut ke mulut) merupakan salah satu

tipe pemasaran yang sangat efektif. 91% pembeli cenderung

akan lebih percaya membeli produk yang direkomendasikan

temannya. Untuk menunjang pemasaran produk secara word of

mouth, berikan insentif bagi pelanggan setia yang memberikan

rekomendasi kepada calon pelanggan lainnya untuk

menggunakan produk dari brand yang dipasarkan. Insentif

dapat diberikan dalam wujud yang berbeda, seperti kupon

diskon, sejumlah uang, atau produk kita sendiri. Dengan cara

tersebut, pelanggan setia akan terus menggunakan dan semakin

semangat untuk merekomendasikan produk kita. Hal itu

tentunya merupakan salah satu strategi promosi yang jitu.

f. Tempatkan Produk di tempat yang tepat

Selain pemasaran produk ke target market yang tepat,

penempatan produk yang baik juga sangatlah penting. Kita bisa

18
saja memindahkan produk untuk diletakkan diantara 2 jenis

produk lain yang merupakan komplementer dari jenis produk

yang dijual. Misalnya, apabila kita menjual alat baterai, akan

sangat mengundang pembeli apabila diletakkan bersebelahan

dengan sebuah produk elektronik. Dengan memanfaatkan segi

letak produk dalam toko, tentunya ini menjadi strategi

pemasaran produk yang jitu.

g. Lakukan Kegiatan Amal/CSR (Corporate Sosial Responbility)

Siapa yang tidak suka produk yang identik dengan

karakteristik cerdas atau ramah lingkungan? Salah satu yang

memicu pelanggan untuk membeli produk kita adalah apabila

mereka berpikir telah melakukan sebuah keputusan pembelian

yang tepat. Salah satu strategi promosi yang memanfaatkan

psikologi ini adalah dengan menunjukkan rasa peduli brand

kita terhadap isu di sekitar masyarakat yang biasa ditunjukkan

melalui kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility).

Contohnya adalah dengan menggunakan kandungan yang

ramah lingkungan atau dengan melakukan penggalangan dana

yang akan disumbangkan ke sebuah komunitas atau organisasi.

Namun label ramah lingkungan sebaiknya benar-benar

terkandung dalam produk, jangan membohongi pelanggan

demi strategi pemasaran produk saja. Dengan kegiatan ini,

19
suatu brand akan mendapatkan label baik dan disukai oleh

masyarakat.

h. Gunakan Barang Promosi

Membagikan barang promosi seperti kaos, kalender dan

merchandise lainnya yang mencantumkan logo brand kita.

Sehingga ketika barang promosi tersebut digunakan oleh

seseorang, maka barang tersebut telah mengingatkan orang

disekitarnya untuk menggunakan produk dari brand tersebut.

i. Susun Acara untuk Mengapresiasi Pelanggan

Acara khusus hanya untuk para pelanggan setia sebagai ucapan

terima kasih atas kesetiaan pelanggan, gunakan produk yang

akan dipromosikan. Susunlah acara yang menarik, banyak

hadiah dan tanpa ada stand untuk berjualan serta tanpa harus

memaksa para peserta membeli apa pun pada acara tersebut.

Acara seperti ini bisa dalam bentuk workshop, gala dinner, atau

mengundang pelanggan setia ke peluncuran atau acara ulang

tahun produk. Dengan strategi promosi melalui acara-acara

tersebut, loyalitas dari peserta acara tersebut akan bertambah

dan begitu juga rasa senang pelanggan dengan brand.

Dari 9 strategi pemasaran produk yang telah dijelaskan di atas,

kita dapat melakukan berbagai kombinasi agar pemasaran

produk kita menjadi menarik dan mengundang audience.

20
Misalnya, kita bisa membagikan merchandise kepada

pelanggan yang telah mengisi survei. Namun, sebelum strategi

pemasaran produk yang kita ingin jalankan dimulai, pastikan

hal-hal seperti logo perusahaan, desain label dan juga

brosur/poster yang akan digunakan telah terdesain dengan baik

B.3. Segmentasi Pasar

a. Pengertian Segmen pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar

menjadi kelompok tertentu yang memiliki kebutuhan,

karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin

membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang

berbeda. Segmentasi pasar bisa diartikan sebagai proses

pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar

produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.

Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar

sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat

heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat

homogen.

b. Manfaat Segmentasi Pasar Begitu luasnya karakteristik

yang terdapat di pasar, maka segmentasi pasar perlu

dilakukan, berikut adalah manfaat dan tujuan secara lebih

detail:

21
1) Pasar lebih mudah dibedakan.

Sangat sulit untuk terus-menerus mengikuti selera

konsumen yang selalu berkembang dalam pasar

heterogen. Mencari kelompok konsumen yang sifatnya

homogen sangat efektif untuk memahami selera

konsumen, agar produk yang dihasilkan dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

sehingga produk yang dibuat pun dapat diterima

dengan baik oleh konsumen.

2) Pelayanan lebih baik.

Ada 4 hal penting yang diinginkan oleh konsumen

dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu kualitas, harga,

pelayanan, dan ketepatan waktu. Namun dari keempat

hal penting itu, pelayanan merupakan hal yang paling

dominan. Sedang harga dan kualitas seringkali menjadi

nomor dua dibanding pelayanan. Oleh karena itu

memberikan pelayanan yang mengarah dan tepat

kepada pasarnya merupakan hal yang wajib dilakukan.

Strategi pemasaran akan lebih terarah dengan melayani

pasar yang homogen, maka dalam merencanakan

strategi pemasaran, pemasaran yang meliputi produk,

harga, distribusi, dan promosinya dapat lebih terarah

dan lebih tajam.

22
3) Menemukan peluang baru.

Perusahaan yang memiliki pemahaman atas segmen

pasar yang baik tentunya akan sampai pada titik dimana

ia menemukan peluang, meski peluang yang ditemukan

tidak selalu besar.

4) Faktor penentu desain.

Dengan adanya pemahaman terhadap kebutuhan

segmen-segmen pasar, maka pemasar dapat mendesain

produk sesuai dengan kebutuhan segmen tersebut dan

desain yang dibuat pun lebih responsif terhadap

kebutuhan pasar.

5) Strategi komunikasi lebih efektif.

Komunikasi bisa menjadi efektif apabila komunikator

tahu persis siapa komunikan yang diajak

berkomunikasi olehnya, apa kesukaan, kebiasaan, latar

belakang, dan lain sebagainya.

6) Melihat kompetitor dengan segmen yang sama.

Dengan mengetahui siapa yang menjadi segmen bagi

sebuah perusahaan, tentunya perusahaan itu juga bisa

melihat apabila ada perusahaan kompetitor yang

menawarkan produk/jasa serta menargetkan segmen

pasar yang sama. Mempelajari kegiatan apa saja yang

dilakukan perusahaan kompetitor untuk merebut

23
perhatian pasar dalam usaha memenuhi kebutuhan

segmen pasar.

7) Evaluasi target dan rencana bisnis.

Setelah mengetahui siapa dan bagaimana karakteristik

segmen pasar yang ditarget, maka perusahaan bisa

melakukan evaluasi atas kegiatan pemasaran yang

sudah dilakukan selama periode tertentu, apakah

efektif, apakah sudah sesuai dengan karakteristik pasar

yang ditargetnya, dan juga perusahaan bisa

mempelajari kekurangan dan kelebihan strategi yang

sudah berjalan, untuk memperbaiki perencanaan bisnis

selanjutnya.

B.4. Prosedur melakukan Segmentasi Pasar


Dalam mengidentifikasi segmen pasar, ada 3 tahap prosedur yang

harus dilakukan, yakni:

1) Tahap Survey. Pada tahap ini dilakukan wawancara kepada


target segmen pasar untuk mendapatkan pemahaman

terhadap sikap, motivasi, dan perilaku konsumen.

Wawancara bisa dalam bentuk kuesioner, di mana data

24
kuesioner yang terkumpul bisa dijadikan informasi atas

atribut yang dibutuhkan.

2) Tahap Analisis. Di tahap ini, data yang mengandung

variabel berkorelasi tinggi dibuang, kemudian dilakukan

analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah maksimum

segmen yang berbeda.

3) Tahap Pembentukan. Di tahap ini dibentuklah kelompok

berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis,

psikologis, psikografis, dan pola media. Dari sifat dominan

yang ditemukan pada kelompok tersebut, diberikan nama

profil pada kelompok segmen tersebut.

B.5. Jenis-jenis Segmentasi Pasar

Dalam pengadaan segmentasi pasar, maka pembagiannya dibagi

berdasarkan 9 kategori:

1. Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi. Pada segmentasi


ini, pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti

negara, wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang

dipandang potensial dan menguntungkan akan menjadi

target operasi perusahaan.

25
2. Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi. Pada segmentasi
ini pasar dibagi menjadi kelompok dengan dasar pembagian

usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat

pendidikan.

3. Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi. Segmentasi

psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan segmen

demografi tertentu merespon suatu stimuli pemasaran.

4. Segmentasi Pasar berdasarkan Sociocultural. Sebagai dasar


lebih lanjut untuk segmentasi pasar, segmentasi

sosiokultural yang memiliki variabel sosiologis (kelompok)

dan antropologis (budaya) dibagi dalam segmen yang sesuai

tahap pada:

a. Daur hidup keluarga.

b. Kelas sosial.

c. Budaya dan sub budaya.

d. Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global.

5. Segmentasi Pasar berdasarkan hubungan secara ekstrim.

Segmentasi ini merupakan bentuk yang efektif bagi

penggunaan merek, seperti:

a. Tingkat penggunaan: beda segmentasi terletak

pada pengguna berat, sedang, dan ringan. Bukan

26
pengguna sebuah produk, jasa, atau merek

khusus.

b. Tingkat kesadaran: kesadaran konsumen pada

produk, kesiapan membeli produk, atau apakah

konsumen membutuhkan informasi tentang

produk tersebut.

c. Loyalitas merek: Loyalitas konsumen pada merek


dijadikan perusahaan sebagai identifikasi

karakteristik konsumen dimana mereka bisa

langsung menjadi pendukung promosi ke orang

dengan karakteristik yang sama namun dengan

populasi yang lebih besar.

6. Segmentasi berdasarkan situasi penggunaan.


Kesempatan atau situasi bisa menentukan apakah konsumen

akan membeli atau mengkonsumsi produk. Segmentasi ini

dibuat untuk perusahaan memperluas penggunaan produk.

7. Segmentasi berdasarkan benefit.


Bentuk segmentasi yang mengklasifikasikan pembeli sesuai

dengan manfaat mereka cari dari produk. Sebuah studi yang

melakukan pengujian apakah yang mengendalikan

27
preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer,

teridentifikasi lima keuntungan strategic brand, yaitu:

a. Fungsional (contoh kualitas).

b. Nilai uang.

c. Manfaat sosial.

d. Manfaat emosi positif.

e. Manfaat emosi negative

8. Segmentasi hybrid.
Segmen ini dibentuk berdasarkan kombinasi beberapa

variabel segmen yang membentuk sebuah segmen tunggal.

Sebagai contoh segmen geodemografis, sangat berguna

untuk menemukan prospek terbaik bagi seorang pengiklan

atau pemasar dalam menemukan kepribadian, tujuan, dan

ketertarikan dan diisolasikan di mana mereka hidup.

9. Segmentasi Pasar berdasar Tingkah Laku.


Segmentasi ini dikelompokkan berdasarkan pengetahuan,

sikap, penggunaan, atau reaksi pembeli terhadap suatu

produk.

28
B.6. Syarat segmentasi Pasar
Untuk bisa memberi manfaat, segmen pasar harus mempunyai

karakteristik berikut ini menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002,

p.265):

1) Dapat diukur (measurable). Sejauh mana ukuran dan daya


beli segmen dapat diukur. Variabel segmentasi tertentu

sulit diukur, seperti ukuran segmen remaja peminum

minuman keras, terutama yang alasannya karena berontak

kepada orang tua.

2) Dapat diakses (accessable). Sejauh mana segmen itu dapat


diakses dan dilayani secara efektif.

3) Cukup besar (substantial). Sejauh mana segmen itu cukup


besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani sebagai

pasar. Sebuah segmen sebaiknya merupakan kelompok

homogen yang secara ekonomi paling layak mendukung

program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

segmen itu. Sebagai contoh, area metropolitan besar dapat

mendukung beragam restoran etnis. Sebaliknya di kota

kecil, restoran etnis tidak mungkin dapat bertahan.

4) Dapat dibedakan (differentiable). Sejauh mana segmen-

segmen secara konseptual dapat dipisahkan dan

29
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan

program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita

yang telah menikah dan belum menikah memberikan

tanggapan yang sama atas penjualan parfum, berarti

diantaranya bukanlah segmen yang terpisah.

5) Dapat dilaksanakan (actionable). Sejauh mana program

yang efektif dapat didisain untuk menarik melayani

segmen tersebut.

B.7. Tingkat Segmentasi Pasar


Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang

unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah.

Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada

beberapa tingkat yang berbeda.

1) Pemasaran massal. Berfokus pada produksi, distribusi, dan


promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang

hampir sama keseluruh konsumen.

2) Pemasaran segmen. Pembeli berbeda dalam kebutuhan,

persepsi, dan perilaku pembelian.

3) Pemasaran ceruk (marketing niche). Berfokus pada sub

group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu

grup yang didefiniskan dengan lebih sempit.

30
4) Pemasaran mikro. Praktek penyesuaian produk dan

program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu

atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro

adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.

31
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesuksesan implementasi manajemen pengetahuan sangat tergantung pada

beberapa aspek, yaitu infrastruktur teknologi, struktur, sistem penghargaan,

dan kultur. Selain aspek tersebut dalam mengimplementasikan manajemen

pengetahuan memiliki beberapa factor pendukung saling berkaitan satu sama

lain.

Strategi pemasaran produk akan sangat berpengaruh terhadap performa

penjualan usaha. Dengan strategi promosi bisnis yang tepat, kita akan

menikmati kesuksesan dari segi brand awareness. Bukan hanya itu, kita juga

akan mendapatkan kesempatan untuk mencapai target penjualan secara efektif.

B. Saran

Para pelaku usaha / wirausahawan haruslah memiliki kemampuan

dalam pengetahuan management dan dapat memahami strategi pemasaran

sebelum melakukan kegiatan kewirausahaan agar dapat menjalani proses

yang baik dan terhindar dari banyak hambatan/rintangan dan dapat lebih

mengenal pasar.

32
\

33
DAFTAR PUSTAKA

K, Siti. S, Agus. 2017. “Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan Kewirausahaan”.

Jakarta : PPSDMK.

Anda mungkin juga menyukai