Anda di halaman 1dari 10

IMAN

Muhammad Aziz Husnarrijal .S.Th.I M.Pd


PENGERTIAN IMAN
• Pengertian Iman secara Etimologi
• Iman berasa dari kata amana - yu'minu - imanan yang artinya percaya
• Pengertian Iman secara Terminologi
• Iman adalah 'aqdun bil qalbi, waiqraarun billisaani, wa'amalun bil arkaan
yang artinya diyakini dengan hati diucapkan dengan lisan dan diwujudkan
dengan amal perbuatan.
• Iman dan Akidah
• Iman sering dikenal dengan istilah akidah, dimana akidah artinya ikatan
"ikatan hati", maksudnya seseorang yang beriman mengikatkan hati dan
perasaannya dengan sesuatu kepercayaan yang tidak lagi ditukarnya
dengan kepercayaan lain
PENGERTIAN IMAN
• iman berasal dari bahasa Arab ( ‫ )اإليمان‬yang berarti percaya
atau yakin. Secara etimologis iman ( )‫إيمان‬diambil dari kata
kerja ‘aamana’ )‫ أمن‬yukminu’ )‫ يؤمن‬yang artinya ‘percaya’
atau ‘membenarkan’. Secara harfiah iman dapat berarti rasa
aman (al-amanah, yaitu kesejahteraan dan kesentosaan) dan
kepercayaan (al-amanah, yaitu keadaan dapat dipercaya
atau diandalkan). Sedangkan menurut istilah iman berarti
meyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan dan
dibuktikan dengan perbuatan
PENJELASAN IMAN
• Meyakini dengan hati maksudnya menerima segala hal yang di bawa oleh
Rasullullah.
• Mengucapkan atau mengikrarkan dengan lisan maksudnya mengucapkan
dua kalimah syahadat Lailahaillallah Muhammadarrasulullah (tidak ada
sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah).
• Membuktikan atau mengamalkan dengan anggota badan maksudnya hati
mengamalkan dalam bentuk keyakinan dan anggota badan
mengamalkan dalam bentuk ibadah sesuai dengan ketentuannya.
PENGERTIAN IMAN DALAM AL-QUR’AN DAN
HADITS

• Arti iman dalam Al-Qur’an yaitu membenarkan keyakinan bahwa


Allah Swt. mempunyai kitab-kitab yang diturunkan pada hamba-
hambaNya dengan kebenaran yang nyata dan petunjuk yang jelas.

• Arti Iman dalam Hadits yaitu iman merupakan pembenaran batin.


Rasullallah menyebutkan bahwa hal-hal lain sebagai iman, seperti
sabar, akhlak yang baik, cinta Rasul, rasa malu dan lain sebagainya
• Ali bin Abi Talib = ucapan dengan lisan dan kepercayaan yang
benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota. Menurut Ali bin
Abi Talib iman harus dibuktikan dengan perbuatan, bukan hanya
sekedar ucapan menurut lisan saja.

• Imam al-Ghazali = pengakuan dengan lisan dan membenarkan


pengakuan tersebut dengan hati serta mengamalkannya dengan
anggota
TINGKATAN IMAN DALAM ISLAM

• Muslim = Muslim yaitu orang yang mengaku Islam, kadar keimanannya


termasuk yang terendah, sebatas pengakuan Allah sebagai tuhan yang
esa.
• Mu’min = mu’min yaitu orang yang beriman dan mengkaji syariat islam
sehingga meningkat wawasan keislamannya.
• Muhsin = Muhsin yaitu orang yang memperbaiki segala perbuatannya
supaya menjadi lebih baik.
• Mukhlis = Muklis yaitu orang yang ikhlas dalam beribadah dan hidupnya
hanya untuk mengabdikan kepada Allah.
• Muttaqin = Muttaqin yaitu orang yang bertakwa. Muttaqin merupakan
tingkatan tertinggi diantara tingkatan-tingkatan lain.
SIFAT-SIFAT ORANG YANG BERIMAN
• Lebih tenang dan tegas dalam mengambil sikap maupun keputusan
• Mudah menerima nasihat dari orang lain
• Mencintai sesama umat manusia
• Ada rasa takut pada Allah
• Memelihara fitrah iman
• Memelihara kehormatan diri dan keluarga
• Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangaNya
• Senang mencari dan menambah ilmu serta semangat dalam melakukan
amal dan tidak lupa untuk selalu berdoa.
• Sederhana dan memiliki sikap yang baik
• Memelihara ibadah secara formal
HAL-HAL YANG DAPAT MENINGKATKAN
KEIMANAN
• Bertakwa yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya
• Perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan renungkan
maknanya.
• Pelajari ilmu-ilmu tentang agama islam
• Merenungkan segala sesuatu ciptaan Allah
• Meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah SWT
HAL – HAL YANG MEMBATALKAN IMAN

• Mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari kekhususan- kekhususanNya,


atau mengaku memiliki sesuatu dari kekhususan tersebut atau
membenarkan orang yang mengakuinya.
• Sombong dan menolak beribadah kepada Allah Swt.
• Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia mintai
(pertolongan) selain Allah.
• mendustakan Rasullullah. Dan menolak sesuatu yang telah ditetapkan Allah
serta RasulNya.
• Mengejek Allah atau Rasullullah baik itu gurauan maupun sungguhan, dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai